Anda di halaman 1dari 101

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY DAN RELATIONSHIP MARKETING

TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN


(Studi Kasus Pada PT. BPR Syari’ah Daya Artha Mentari)

SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MENEMPUH UJIAN (S-1)
PADA STIE YADIKA BANGIL

FARAH RIZKIYAH SALSABILAH NIM : 1741623

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE YADIKAN BANGIL

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN 2020

1
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

JUDUL : Pengaruh Relationship Quality dan Relationship

Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan (

Studi pada BPRS Daya Artha Mentari )

Disusun oleh : FARAH RIZQIYAH

SALSABILAH NIM 1741623

Program Studi : MANAJEMEN

Bangil, 19 Maret 2021

Pembimbing

Drs. Abdul Ghofur, MM


TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN MAJELIS PENGUJI SKRIPSI

JURUSAN MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

YADIKA BANGIL, PADA :

Hari :

Tanggal :

Jam :

Judul : Pengaruh Relationship Quality dan Relationship

Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan

DAN DINYATAKAN

LULUS MAJELIS PENGUJI

PENGUJI

(Dr. Drs. Muhammad Saifi, M.Si)

PENGUJI PENGUJI

(………………………….) (………………………..)
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Farah Rizkiyah Salsabila

NIM 1741623

Program Studi : Manajemen

Judul : Pengaruh Relationship Quality dan Relationship

Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan.

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa dalam skripsi ini tidak

berisi bahan ataupun materi yang telah digunakan sebagai karya ilmiah atau

skripsi pada program studi dan jenjang yang sama sebelumnya dan tidak te rdapat

keseluruhan tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru

tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya, kecuali yang telah dicantunkan

dalam daftar pustaka pada skripsi ini.

Bangil, 19 Maret 2021

Farah Rizkiyah Salsabila


KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat

dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang diajukan

untuk menempuh ujian S-1 yang harus diselesaikan pada jurusan Manajemen

dengan judul “Pengaruh Relationship Quality dan Relationship Marketing

Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan program sarjana (S-1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Yadika Bangil.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai jika tidak

mendapat dukungan serta kerja sama dari berbagai pihak, maka dari itu tak lupa

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Muhammad Saifi, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Yadika Bangil.

2. Bapak Drs. Abdul Ghofur, MM selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika Bangil

yang telah banyak membantu penulis.

4. Pimpinan, Staf, dan seluruh karyawan PT. BPRS daya Artha Mentari Bangil

yang telah memberikan ijin pada penulis untuk mendapatkan data informasi

yang penulis butuhkan serta bantuan dan ilmu kepada penulis sehingga

tersusun skripsi ini.


5. Untuk Seluruh Keluarga Datok yang telah sabar membiayai kuliah, Mama

yang selalu mendoakan, adek yang selalu setia menemani penulis dan doa

yang sangat bermanfaat bagi penulis,dan dengan sabar mendengar keluh

kesah penulis.

6. Teman-teman mahasiswa angkatan 2017 terutama Program Manajemen Kelas

A yang telah banyak membantu penulis dan memberikan dukungan dalam

menyusun skripsi hingga selesai.

7. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

bagi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan bantuan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Bangil, 19 Maret 2021

Penulis

Farah Rizkiyah Salsabila


DAFTAR ISI

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................i

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................ii

PERNYATAAN...............................................................................................iii

KATA PENGANTAR......................................................................................iv

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................x

DAFTAR TABEL.............................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 6

C. Batasan Masalah......................................................................................6

D. Tujuan Penelitian.....................................................................................6

E. Manfaat Penelitian...................................................................................7

F. Sistematika Penulisan..............................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori........................................................................................9

B. Bank Syari’ah..........................................................................................13

C. Relationship Quality................................................................................15

D. Relationship Marketing...........................................................................17

E. Loyalitas Nasabah................................................................................... 18
F. Penelitian Terdahulu............................................................................... 21

G. Kerangka Pikir.........................................................................................25

H. Hipotesis..................................................................................................27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian....................................................................................28

B. Populasi Sampel......................................................................................28

C. Data Penelitian........................................................................................ 30

D. Variabel Penelitian..................................................................................32

E. Metode Analisa Data...............................................................................35

F. Analisis Linier Berganda.........................................................................39

G. Pengujian Hipotesis.................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar.1. Fungsi Bank....................................................................................12

Gambar 2. Kerangka Piriran.............................................................................25

Gambar 3. Struktur PT. BPR Syariah Daya Artha Mentari................................

Gambar 4. Flowcart pembiayaan ......................................................................

Gambar 5 Alur pembukaan rekening

Gambar 6 Produk PT. BPRS Daya Arta Mentari

Gambar 7. Uji Normalitas

Gambar 8. Normal Probality plot

Gambar 9. Uji Heterokesdastisitas

viii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perbedaan Bank Syariah dan Konvesional.........................................14

Tabel 2. Tabel Penelitian Terdahulu.................................................................22

Tabel 3. Tabel Penelitian Terdahulu.................................................................24

Tabel 4. Tabel Penelitian Terdahulu.................................................................35

Tabel 5. Keterangan Flowchart pembiayaan

Tabel 6. Karakteristik Berdasarkan jenis Kelamin

Tabel 7. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Tabel 8. Karakteristik Responden berdasarkan lama menabung

Tabel 9. Karekteristik Responden berdasarkan Tingkat pendidikan

Tabel 10. Tanggapan Responden terhadap Variabel Relationship Quality (X1)

Tabel 11. Tanggapan Responden terhadap Variabel Relationship Marketing (X2)

Tabel 12 . Tanggapan Responden terhadap Variabel Loyalitas Nasabah (Y)

Tabel 13 Uji Multikolinieritas

Tabel 14 Uji Autokorelasi

Tabel 15 Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 16. Koefisien determinasi

Tabel 17. Uji Simultan (F)

Tabel 18. Uji Parsial (t)


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu

memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan

atau di kelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat

yang merupakan salah satu sumber dana bank terbesar yang dalam hal ini

adalah tabungan, deposito dan giro. Produk consumer banking dibagi menjadi

dua bagian penting. Pertama, produk dana dan kedua, produk kredit. Untuk

produk dana, bank-bank masih tetap mengandalkan deposito dan tabungan.

Dua produk ini menjadi pilihan sebab produk tersebut merupakan dasar dari

keinginan nasabah.

Namun berdasarkan Biro Riset Info Bank selama tahun 2000, masyarakat

lebih tertarik pada produk tabungan dibandingkan deposito.

Perkembangan teknologi informasi menjadikan persaingan bisnis dalam

lingkungan global semakin kompetitif dan semakin sulit. Banyaknya

bermunculan pesaing baru dalam industri yang sama, menjadi ancaman bagi

perusahaan yang sedang menjalankan bisnisnya. Lahirnya perbankan syariah

di Indonesia, menjadikan perbankan konvensional semakin meningkatkan

kualitas layanannya agar tidak kehilangan pangsa pasarnya. Kemudahan

dalam mengakses fasilitas perbankan, menjadikan konsumen dengan mudah

membedakan kualitas layanan dari sebuah bank dengan bank lain. Untuk itu,
2

perbankan syariah harus bersaing ketat dalam meningkatkan kualitas

layannya agar kepuasan yang berujung pada loyalitas pelanggan dapat

tercapai.

Loyalitas pelanggan merupakan keadaan yang diharapkan oleh setiap

perusahaan, terutama perusahaan jasa seperti perbankan. Tingginya loyalitas

pelanggan, dapat mengindikasikan keberhasilan sebuah perusahaan. Loyalitas

pelanggan didefinisikan sebagai keinginan yang kuat dari pelanggan untuk

membeli kembali produk atau jasa dan tidak akan berpindah ke perusahaan

lain (Oliver, 1999). Pelanggan yang loyal akan selalu melakukan pembelian

ulang dikemudian hari, jika mereka membutuhkan produk atau jasa yang

sama. Pendapat ini sejalan dengan penelitian Porral & Lang (2015) yang

membuktikan bahwa pelanggan yang loyal terhadap sebuah produk, akan

berniat untuk membeli ulang produk tersebut di kemudian hari. Secara tidak

langsung, loyalitas pelanggan dapat meningkatkan daya saing dari sebuah

perusahaan. Melihat peran loyalitas pelanggan sangat krusial bagi

perusahaan, banyak ahli telah memeriksa kontribusi penting loyalitas

pelanggan.

Loyalitas dalam jasa sangat dipengaruhi oleh hubungan jangka panjang.

Hubungan ini tentu tidak dapat dibangun hanya dalam jangka waktu yang

pendek. Diperlukan jangka waktu yang panjang untuk membangunnya

dengan pelanggan.

Pesatnya perkembangan perekonomian saat ini telah mendorong

pertumbuhan industri-industri perbankan. Hal ini menyebabkan persaingan

2
3

yang ketat diantara perusahaan-perusahaan perbankan, terutama dalam hal

memperoleh dan mempertahankan nasabah. Tingkat persaingan yang tinggi

mengharuskan perusahaan perbankan untuk memperhatikan pentingnya

elemen kualitas hubungan (relationship quality) sebagai upaya untuk

mempertahankan nasabah yang ada. Untuk itu perusahaan perbankan harus

memahami nasabahnya agar tetap loyal dan tidak berpindah ke pesaing.

Untuk memenangkan persaingan, perusahaan perbankan harus

memperhatikan kebutuhan dan keinginan para nasabah, serta berusaha

memenuhi harapan mereka, sehingga mampu memberikan kepuasan kepada

para nasabahnya. Disamping itu agar suatu perusahaan bisa memenangkan

persaingan, maka dibutuhkan berbagai inovasi dalam pengelolaannya. Salah

satu strategi yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan pelayanan yang

prima (service excellent) terhadap para nasabah maupun calon nasabah,

sehingga nasabah memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Bank

Nagari yang akhirnya akan memunculkan sebuah loyalitas.

Menurut Wahyu Nugroho (2005:11) loyalitas konsumen didefinisikan

sebagai suatu ukuran kesetiaan dari pelanggan dalam menggunakan suatu

merek produk atau merek jasa pada kurun waktu tertentu pada situasi dimana

banyak pilihan produk ataupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya dan

pelanggan memiliki kemampuan mendapatkannya.

Loyalitas nasabah tabungan di Bank BPRS Daya Artha Mentari yang

didominasi oleh nasabah yang bekerja wiraswasta ataupun pegawai swasata

tentunya berorientasi pada kemudahan dan keunggulan yang di peroleh dari

3
4

tabungan. Serta kemudahan dalam transaksi keuangan juga fitur yang

diberikan oleh produk tabungan. Selain itu faktor kedekatan emosional juga

menjadi cara bagi BPRS DAM utuk tetap menjadi pilihan bagi nasabahnya.

Tentunya untuk menjaga hal tersebut BPRS DAM harus tetap menjaga

hubungan dengan nasabah sehingga nasabah tidak hanya puas tetapi juga

loyal terhadap Bank Daya Artha Mentari . Sehingga nasabah tetap memilih

BPRS DAM.

Pelayanan yang diberikan BPRS DAM terhadap nasabah harus dilandasi

keinginan tulus untuk menciptakan hubungan baik dengan nasabah. Sudah

semestinya BPRS DAM tampil dan berperan layaknya seorang sahabat

sehingga nasabah akan selalu datang karena telah terjalin relationship yang

kuat. BPRS DAM sebagai sahabat tentu memberikan solusi yang tepat dan

tuntas terhadap ragam kebutuhan nasabah. Jalinan relationship yang

sedemikian kuat tentu akan memberikan dampak positif kepada seluruh

pemangku kepentingan (stakeholder) dan juga nasabah, dimana hal ini akan

bermuara pada pertumbuhan kedua belah pihak secara berkualitas dan

berkesinambungan dari waktu ke waktu. Membina relationship dengan

nasabah adalah sangat penting dalam memelihara kelangsungan pertumbuhan

sebuah perusahaan.

Adapun penelitian mengenai Relationship Quality dan Relationship

Marketing terhadap loyalitas nasabah seperti penelitian yang dilakukan (al,

2011) menemukan bahwa relationship marketing mempunyai pengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Sohail

4
5

M.Sadiq, (2012) menemukan bahwa relationship marketing mempunyai

pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.

Selain relationship marketing yang mempengaruhi loyalitas pelanggan

adalah relationship quality. kualitas hubungan atau relationship quality

adalah mengukur kualitas hubungan antara organisasi dengan pelanggannya.

Relationship quality diukur dengan menggunakan 3 dimensi, yaitu

kepercayaan, kepuasaan, dan komitmen. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa relationship quality berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

terutama pada dimensi kepuasan, kepercayaan dan komitmen.

Dalam relationship marketing yang menjadi kunci keberhasilannya adalah

implemetasinya melalui kualitas keterhubungan atau relationship quality

(Morgan dan Hunt, 1994) yang terdiri dari kepercayaan (trust), kepuasan

(satisfaction) dan komitmen (commitment) nasabah (Dorsch et al., 1998,

Morgan dan Hunt, 1994). Ketiga komponen tersebut dapat menjadi kunci

keberhasilan dalam membina hubungan dengan pelanggan/Nasabah. Secara

teoritis, melalui konsep relationship marketing yang difokuskan pada

hubungan dengan nasabah (customer relationship) adalah mungkin untuk

menciptakan loyalitas (loyalty) pelanggan yang pada akhirnya akan

meningkatkan profitability bank.

Dalam hal ini, peneliti berencana untuk melakukan penelitian pada PT. BPRS

Daya Artha Mentari.

Berdasarkan latar belakang, reaserch gap dan ketidakkonsistenan hasil

penelitian yang telah dilakukan, dan keterbatasan waktu maka peneliti tertarik

5
6

untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Relationship Quality

dan Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan ”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah Relationship Quality ( X1 ) berpengaruh terhadap Loyalitas

Nasabah Tabungan ( Y ) di BPRS Daya Artha Mentari?

2. Apakah Relationship Marketing ( X2 ) Berpengaruh terhadap Loyalitas

Nasabah Tabungan ( Y ) di BPRS Daya Artha Mentari?

3. Apakah Relationship Quality (X1) dan Relationship Marketing (X2 )

Berpengaruh secara simultan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan (Y)?

C. BATASAN MASALAH

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah, penulis

akan membatasi masalah berkisar pada Relationship Quality dan Relationship

Marketing yang berpengaruh terhadap Loyalitas nasabah Tabungan pada PT.

BPR Syari’ah Daya Artha Mentari.

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dalam

penelitian ini bertujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan Relationship Quality (X1) dapat

berpengaruh terhadap Loyalitas Nasabah (Y).

2. Untuk mengetahui dan Menjelaskan Relationship Marketing (X2) dapat

berpengaruh terhadap Loyalitas Nasabah (Y).

3. Untuk Mengetahui dan Menjelaskan Relationship Quality (X1) dan

6
7

Relationship Marketing (X2) dapat berpengaruh secara Simultan terhadap

Loyalitas Nasabah (Y)

E. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian, manfaat penelitian dapat diklasifikasikan

menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis, sesuai dengan hasil penelitian

yang dilaksanakan, peneliti mengharapkan akan memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran secara

teoritik maupun konseptual dalam perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang manajemen yang berhubungan dengan Relationship

Quality dan Relationship Marketing dapat berpengaruh terhadap Loyalitas

Nasabah.

2. Manfaat Praktis

a. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan serta bahan

evaluasi dalam hal relationship Quality dan Relationship Marketing

yang dapat berpengaruh terhadap Loyalitas Nasabah.

b. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama bagi

penulis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi jurusan

Manajemen serta mengembangkan kemampuan penulis secara khusus

dan mahasiswa secara umum.

7
8

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembahasan dalam

penulisan. Laporan ini terbagi dalam beberapa bab, dimana tiap-tiap bab

masih di bagi menjadi sub bab yang mana pada bagian bab dan sub bab

tersebut mempunyai pembahasan tersendiri, tetapi antara bab yang satu

dengan yang lain tidak dapat dipisahkan begitu saja.

Dibawah ini penulis akan menjelaskan tentang bab dan sub bab yang

terdapat dalam proposal ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tinjauan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika pembahasan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan,

penelitian terdahulu, hubungan antar variabel, kerangka pemikiran

dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ketiga menguraikan mengenai jenis penelitian, lokasi

penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data dan

metode analisis data.

8
9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

masyarakat banyak.”

Menurut (Kasmir, 2002), Peran bank sebagai lembaga perantara

keuangan juga dinyatakan dalam PSAK No 31, bahwa bank adalah

suatu lembaga yang berperan sebagai perantara (financial intermediary)

antara pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dan pihak

yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang

berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.”

Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-harinya tidak

akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan pihak perbankan secara

sederhana dapat dikatakan adalah menghimpun dana dan menyalurkan

dana kepada masyarakat umum.

Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia

dewasa ini adalah:

9
10

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro,

tabungan dan deposito.

2) Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi,

kredit modal kerja maupun kredit perdagangan.

3) Memberikan jasa-jasa bank lainnya

2. Jenis Bank
Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa

jenis perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan.

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 jenis-jenis

perbankan dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu:

1) Dilihat dari Segi Fungsinya

a) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti

dapat memberikan seluruhjasa perbankan yang ada. Begitu pula

dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah.

Bank umum juga sering disebut bank komersil (commercial

bank).

b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

10
11

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Artinya di sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika

dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

2) Dilihat dari Segi Kepemilikan

Ditinjau dari segi kepemilikan, maksudnya adalah siapa saja yang

memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akta

pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang

bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut

adalah:

a) Bank Milik Pemerintah

Bank milik pemerintah yaitu bank yang baik akta pendirian

maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh

keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh : BRI,

BNI, BTN dan BPD.

b) Bank Milik Swasta Nasional

Bank jenis ini merupakan bank yang seluruh atau sebagian

besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya

didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya

untuk keuntungan swasta pula. Contoh : Danamon, Bank Niaga,

BCA, Muamalat dan sebagainya.

11
12

c) Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham pada bank ini dimiliki oleh

perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh : Bank

Umum Koperasi Indonesia.

d) Bank Milik Asing

Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar

negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Contoh :

ABN AMBRO Bank, City Bank, Hongkong Bank, Bangkok

Bank dan sebagainya.

BANK

Menghimpun Dana Menyalurkan Dana Memberikan Jasa


Bank

Rekening Giro Kredit Modal Kerja Menerima Setoran

Rekening tabungan Kredit Perdagangan Menerima


Pembayaran

Rekening Deposito Kredit konsumtif

Gambar 1. Fungsi Bank

12
13

B. Bank Syari’ah

Bank islam, selanjutnya disebut bank syari’ah, adalah bank yang

beroperasi tanpa mengandalkan bunga. Bank syari’ah juga dapat diartikan

sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya

dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan hadist (Umam, 2013:15).

Dalam Undang – Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah

Pasal 1 menyebutkan bahwa “ Perbankan Syari’ah adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang Bank Syari’ah dan Unit Usaha Syari’ah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya”.

Selanjutnya lebih jelas lagi Bank Syari’ah adalah bank yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syari’ah dan menurut jenisnya

terdiri atas Bank Umum Syari’ah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah.

Prinsip Syari’ah adalah hukum islam dalam kegiatan perbankan

berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki

kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syari’ah.

Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini

adalah tiada lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap

aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah

(Antonio, 2015).

13
14

Tabel 1.
Perbedaan Bank Syariah dan Konvesional
No BANK SYARI’AH BANK KONVENSIONAL

1 Melakukan investasi yang halal Investasi yang tidak islam

saja

2 Berdasarkan prinsip bagi hasil, Memakai perangkat bunga

jual beli, atau sewa

3 Profit dan falah oriented. Profit oriented

4 Hubungan dengan nasabah Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan dalam bentuk kreditur-

kemitraan. debitur

5 Penghimpunan dan penya-luran Tidak terdapat dewan

dana harus sesuai dengan fatwa sejenis.

Dewan Pengawas Syari’ah

Sumber : Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik (Antonio, 2015)

14
15

C. Relationship Quality

1. Pengertian Relationship Quality

Relationship quality menurut (Kumar, 2010) berkaitan dengan hal-

hal yang mencakup masalah konflik. Kepercayaan (trust), komitmen

dan kepuasan hubungan di masa mendatang. Relationship quality yang

baik akan menurunkan level konflik dan sebaliknya memperbesar

kepercayaan, komitmen, berlanjutnya hubungan jangka panjang dan

kelanjutan investasi. Membangun hubungan dengan Nasabah.

Relationship quality (Morgan dan Hunt, 1994) yang terdiri dari

kepercayaan (trust), kepuasan (satisfaction) dan komitmen

(commitment) nasabah. Ketiga komponen tersebut dapat menjadi kunci

keberhasilan dalam membina hubungan dengan pelanggan. Secara

teoritis, melalui konsep relationship marketing yang difokuskan pada

hubungan dengan nasabah (customer relationship) adalah mungkin

untuk menciptakan loyalitas (loyalty) pelanggan yang pada akhirnya

akan meningkatkan profitability bank.

2. Dimensi Relationship Quality

Relationship Quality (Morgan dan Hunt, 1994) yang yang terdiri

dari kepercayaan (trust), kepuasan (satisfaction) dan komitmen

(commitment) nasabah. Ketiga komponen tersebut dapat menjadi kunci

keberhasilan dalam membina hubungan dengan nasabah. Yaitu:

15
16

A. Kepercayaan (Trust)

Kepercayaan menurut (Morgan dan Hunt, 1994) yaitu salah satu

pihak memiliki keyakinan dalam kehandalan dan integritas dari

pihak lain yang terlibat. Kata kunci trust menurut (Morgan dan

Hunt, 1994) adalah “yakin”. Hal ini menyebabkan (Morgan dan

Hunt, 1994) juga setuju dengan trust yang dipandang sebagai

sentral pada studi yang dilakukan oleh Industrial Marketing &

Purchasing Group di literatur Ford 1990 dan Hakansson 1982,

sehingga mereka mengonsep bahwa trust juga bersifat sentral

terhadap semua relasi timbal balik.

B. Kepuasan (Satisfaction)

Kepuasan umumnya adalah perasaan yang menguntungkan mau

pun tidak menguntungkan yang dialami pelanggan berdasarkan

evaluasi terhadap kesesuaian antara ekspektasi mereka dengan

performa penyedia layanan (Morgan dan Hunt, 1994). yaitu

satisfaction dipahami sebagai emosional pelanggan atau merasakan

reaksi terhadap perbedaan yang dirasakan antara penilaian kinerja

dan harapan.

C. Komitmen menurut (Morgan dan Hunt, 1994) adalah pihak yang

terlibat mempercayai bahwa hubungan yang berlangsung

merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin upaya yang

maksimal dalam mempertahankannya yaitu, pihak yang terlibat

percaya bahwa hubungan ini layak diperjuangkan dan untuk

16
17

memastikan bahwa akan bertahan selamanya. (Morgan dan Hunt,

1994) juga mengemukakan komitmen sebagai hal yang serupa,

yaitu keinginan mempertahankan untuk menjaga hubungan yang

berharga. (Morgan dan Hunt, 1994) berpendapat bahwa komitmen

adalah poin kritis dalam literatur perilaku organisasi dan pembeli,

dan merupakan titik pusat semua pertukaran relasional antara

perusahaan dengan berbagai mitranya.

D. Relationship Marketing

1. Pengertian Relationship Marketing

Menurut (Sunarto, 2004:366) Relationship marketing adalah

menciptakan, menjaga, dan meningkatkan hubungan yang kuat dengan

pelanggan dan pemegang saham lain. Hubungan pemasaran berorientasi

jangka panjang. Tujuannya ialah untuk memberikan nilai jangka

panjang kepada pelanggan, dan ukuran keberhasilannya adalah

kepuasan pelanggan yang menghasilkan kesetiaan pelanggan yang

tinggi sehinnga dapat menarik minat pelanggan baru.

Menurut Syarifuddin Chan (2003 : 6) Relationship marketing

adalah pengenalan setiap konsumen secara lebih dekat dengan

menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan

yang menguntungkan antara konsumen dan perusahaan. Hubungan ini

bersifat partnership, bukan sekedar hubungan antara penjual dan

pembeli. Tujuan jangka panjangnya adalah menghasilkan keuntungan

17
18

terus menerus dari kelompok konsumen (konsumen lama dan konsumen

baru).

2. Komponen Relationship Marketing

Komponen dari relationship marketing untuk menjalankan bisnis

atau perusahaan menurut (Gordon, 2007) adalah sebagai berikut:

a) People

Yaitu orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan

segala aktivitas perusahaan dan merupakan faktor yang memegang

peranan penting bagi semua perusahaan. Seorang karyawan perusahaan

sebagai pelaksana relationship harus memiliki profesionalism, skills,

dan lain sebagainya.

b) Knowledge and insight

Yaitu pengetahuan perusahaan termasuk pengetahuan karyawan

tentang produk, jasa, dan teknologi yang disediakan oleh perusahaan

serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumennya.

c) Process

Yaitu upaya perusahaan dalam melaksanakan aktivitas usahanya

untuk memuaskan pelanggan dengan memberikan proses yang benar-

benar tepat waktu.

18
19

d) technology

Dimana teknologi merupakan alat bantu serta faktor pemberdaya

dari manusia dan proses. Teknologi sangat mendukung untuk

memudahkan akses bagi konsumen.

E. Loyalitas Nasabah

1. Pengertian Loyalitas Nasabah

(Hurriyati, 2018) menyatakan loyalitas nasabah adalah komitmen

nasabah bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau

melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten di

masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha

pemasaran mempunyai potensi untuk meyebabkan perubahan prilaku”.

Pelanggan atau nasabah yang sudah memiliki loyalitas terhadap suatu

produk atau jasa biasanya tidak akan lagi mempertimbangkan untuk

membeli produk atau menggunakan jasa lain selain produk atau jasa yang

diminati. Namun apabila nasabah tidak mendapatkan produk atau jasa

yang memuaskan maka pelanggan/nasabah akan terus mencari produk atau

jasa yang sesuai dengan kriteria mereka.

Loyalitas dapat didefenisikan berdasarkan perilaku

membeli/menggunakan seseorang yang menjadi biasa untuk membeli.

Kebiasaan tersebut terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering

selama periode waktu tertentu.

(Hurriyati, 2018) nasabah tumbuh melalui beberapa tahap yaitu :

19
20

1. Suspect yaitu semua orang yang mungkin akan membeli

produk/jasa.

2. Prospect yaitu orang-orang yang memiliki kebutuhan akan

produk/jasa tertentu dan mempunyai kemampuan untuk

membelinya.

3. Disqualified Prospects yaitu Prospects yang telah mengetahui

keberadaan produk/jasa tertentu.

4. First Time Costumer yaitu nasabah yang telah membeli pertama

kalinya.

5. Repeat Costumer yaitu nasabah yang telah melakukan pembelian

suatu produk sebanyak dua kali atau lebih.

6. Client yaitu nasabah yang membeli semua produk/jasa yang

ditawarkan dan mereka butuhkan.

7. Advocates adalah nasabah yang membeli produk/jasa yang

ditawarkan dan mereka membutuhkan, serta melakukan pembelian

secara teratur. Selain itu mereka merekomendasi pada orang lain

agar mereka membeli produk/ jasa perbankan tersebut.

2. Faktor Penentu Loyalitas

Menurut Griffin, untuk mempertahankan dan menumbuhkan

loyalitas pelanggan ada dua faktor yang sangat menentukan. Dua

faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor Keterikatan (Attachment)

20
21

Keterikatan yang tinggi terhadap produk tertentu dibandingkan

dengan produk bersaing. Keterikatan yang dirasakan oleh pelanggan

dibentuk oleh dua dimensi, yaitu:

a. Tingkat preferensi, yaitu seberapa besar keyakinan seorang

pelanggan terhadap produk atau perusahaan tertentu.

b. Tingkat diferensiasi yang dipersepsikan, yaitu kemampuan

pelanggan membedakan produk perusahaan dibandingkan

dengan produk pesaing secara signifikan menunjukkan

keberhasilan melakukan diferensiasi produk.

2. Pembelian Ulang

Loyalitas tidak akan terwujud apabila seorang pelanggan tidak

melakukan pembelian ulang. Pelanggan akan mengevaluasi

kualitas jasa dengan membandingkan apa yang mereka harapkan

dengan apa yang mereka anggap telah mereka terima. Jika harapan

terpenuhi bahkan terlampaui, mereka yakin telah menerima jasa

yang berkualitas tinggi. Pelanggan yang merasa puas ini akan

cenderung menjadi pembeli di kemudian hari atau menjadi

pelanggan yang loyal.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan telaah pustaka yang berasal dari

penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan. Dalam penelitian

terdahulu ini diuraikan secara sistematis mengenai hasil-hasil penelitian

21
22

yang didapat oleh peneliti terdahulu dan berhubungan dengan penelitian

yang dilakukan. Fakta-fakta atau data yang dikemukakan diambil dari

sumber aslinya. Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai

acuan telaah pustaka penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.

Penelitian Terdahulu

No Penulis Variabel Objek/Subjek Hasil Penelitian Sumber


Peneliti
Pengaruh Relationship Quality (X1) Terhadap Loyalitas Nasabah (Y)
1 (Putri, Pengaruh Service Nasabah di BRI Service Quality (X1) (Hatikah,
2018) Quality dan Syariah Kantor berpengaruh secara 2020)
Relationship Cabang signifikan terhadap
Quality Sidoarjo yang Loyalitas (Y) Hal
Terhadap berjumlah tersebut dibuktikan
loyalitas 12.000 nasabah dengannilai signifikansi
Nasabah di BRI yang tersebar di dari Service Quality
Syariah KC berbagai koefisien regresi variabel
Sidoarjo produk (X1) terhadap loyalitas
tabungan (Y) yaitu sebesar
maupun produk 0.008 < 0.05 dengan
pembiayaan. koefisien pengaruh
sebesar 0,366.
2 (Sakina, Pengaruh Service Nasabah Menggunakan Penelitian (Hatikah,
2019) Quality dan Produk nilai t-value dari service 2020)
Relationship Tabungan, quality terhadap loyalitas
Quality terhadap Produk adalah sebesar 0.15, hal
Deposito dan ini berarti t-value service
Loyalitas
Produk quality tidak signifikan
Nasabah di PT
Pembiayaan di terhadap loyalitas karena
Bank Negara
BNI Syariah < 1.96.
Indonesia
Kantor Cabang
Syariah Kantor
Tulungagung
Cabang
Tulungagung

22
23

3 (Loindong, Pengaruh Nasabah Pengaruh Komitmen (Loindong,


2017) Kepercayaan dan pegadaian terhadap Loyalitas 2017)
Komitmen tahun 2016 Nasabah pada PT.
terhadap sebanyak 3.836 Pegadaian Cabang
Loyalitas nasabah Karombasan dengan
Nasabah PT. tingkat signifikan 0,048.
Pegadaian Hal ini berarti bahwa
karombasan Komitmen
Manado.
berpengaruh positif
namun tidak signifikan
terhadap loyalitas
Nasabah pada
PT.Pegadaian
Karombasan.

Hasil Pengolahan Data 2021

23
24

Tabel 3.
Penelitian Terdahulu

No Penulis Variabel Objek/Subjek Hasil Penelitian Sumber


Peneliti
Pengaruh Relationship Marketing (X2) Terhadap Loyalitas Nasabah (Y)

1 (Rizkiyani, Pengaruh Nasabah Bank BRI Berdasalkan hasil (Hatikah,


2013) Relationship cab Pageruyung perhitungan, Variabel 2020)
Marketing kendal Relationship Marketing
terhadap yang
Loyalitas
meliputi Ikatan
Nasabah
dengan Keuangan, Ikatan Sosial
dan Ikatan
Kepuasan
Struktural berpengaruh
Sebagai
positif secara langsung
Variabel terhadap loyalitas nasabah.
Kepuasan Nasabah sebagai
Intervening
variabel intervening juga
berpengaruh positif
secara langsung
terhadap loyalitas nasabah

2 (Atika Pengaruh Nasabah di Bank Hal ini dapat dilihat pada (Hurriyati,
sefesiani, Relationship Indonesia koefisien jalur (β) sebesar 2018)
2015) Marketing 0,714 dengan
(Pemasaran probabilitas sebesar 0,000
Relasional) (p<0,05).
Terhadap Berdasarkan hasil
Kepuasan penelitian, terbukti bahwa
Nasabah Serta terdapat pengaruh
Dampaknya yang
Pada Loyalitas
signifikan antara Kepuasan
Nasabah
Nasabah terhadap Loyalitas
Nasabah.

Hasil Pengolahan Data 2021

24
25

G. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini ialah mengenai pengaruh

Relationship Quality dan Relationship Marketing terhadap Loyalitas

Nasabah. Untuk mengembangkan hipotesis, kerangka pikir ini dapat dilihat

pada gambar dibawah. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah variable independent, yaitu Relationship Quality (Trust,

Satisfaction dan Commitment) dan Relationship Marketing . Sedangkan

variable dependen dalam penelitian ini adalah Loyalitas Nasabah.

Relationship
Quality (X1)
Loyalitas
Nasabah (Y)
Relationship
Marketing

Gambar 2.

Kerangka Pikiran

Sumber : Hasil Pengolahan data 2021

Keterangan :

= Variabel Independen berpengaruh secara parsial

terhadap Variabel Dependen

Loyalitas dapat dibangun melalui relationship marketing dan

relationship quality. Membangun relationship marketing dan relationship

25
26

quality dengan pelanggan seringkali tidak bisa dipisahkan secara total

dengan loyalitas. Ketiganya saling berhubungan, pemasaran yang baik

timbul karena adanya hubungan kualitas antara produsen dan konsumen

yang baik pula, sehingga bisa meminimalisir konflik antar mereka

sehingga terciptalah kepuasan sebagai awal dari pembentukan loyalitas

konsumen.

Lebih jauh lagi, diketahui bahwa dimensi dari loyalitas yang berupa

transaksi berulang, merekomendasikan kepada orang lain, menggunakan

jasa lain yang ditawarkan dan tidak terpengaruh tawaran dari pesaing

ternyata memungkinkan dipengaruhi oleh relationship marketing dan

relationship quality. Dalam hal ini, relationship marketing dan relationship

quality berperan sebagai variabel independent. Disebut variabel

independent karena tidak terikat oleh variabel lain, berdiri secara bebas

dan menpengaruhi loyalitas. Dalam penelitian ini, variabel

dependen/variabel terikat-nya adalah loyalitas, karena loyalitas

dipengaruhi oleh relationship marketing dan relationship quality. Dengan

kata lain, relationship marketing dan relationship quality berpengaruh pada

loyalitas.

Dari beberapa hasil studi tersebut membuktikan pentingnya

membangun relationship marketing dan relationship quality yang

memegang peran kunci bagi kesuksesan hubungan jangka panjang

(longterm relationship) antara penjual dan pembeli yang pada akhirnya

akan menciptakan loyalitas pembeli.

26
27

H. Hipotesis

Menurut (Arikunto, 2006) “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”. Dikatakan sementara karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan

data.

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian terdahulu,dan kerangka pikir

yang dikemukakan, maka dapat diambil empat hipotesis awal sebagai

berikut:

1. Pengaruh Relationship Quality(Trust, Satisfaction dan Commitment)

(X1) Terhadap Loyalitas Nasabah (Y)

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh (Putri, 2018) yang

berjudul Pengaruh Service Quality dan Relationship Quality Terhadap

Loyalitas nasabah, Menjelaskan bahwa Service Quality dan

Relationship quality berpengaruh secara signifikan dari koefisien

regresi variabel Service quality terhadap loyalitas nasabah

Sedangkan Penelitian yan dilakukan (Sakina, 2019) yang berjudul

Pengaruh Service Quality dan Relationship Quality Terhadap loyalitas

Nasabah, Menjelaskan Penelitian dengan Nilat t-value dari Service

Quality terhadap loyalitas tidak Signifikan terhadap loyalitas.

Dan Penelitian yang dilakukan oleh (Loindong, 2017) yang

berjudul Pengaruh kepercayaan dan komitmen terhadap loyalitas

27
28

nasabah, Menjelaskan bahwa Komitmen memiliki pengaruh

Signifikan terhadap Loyalitas nasabah.

H1 : Terdapat Pengaruh Signifikan Dari Relationship Quality

(X1) Terhadap Loyalitas Nasabah (Y)

2. Relationship Marketing (X2) Terhadap loyalitas Nasabah (Y)

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh (Rizkiyani, 2013) yang

berjudul Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas

Nasabah dengan kepuasan sebagai variabel intervening, Menjelaskan

bahwa Relationship Marketing memiliki pengaruh positif terhadap

Loyalitas nasabah.

Sedangkan Penelitian yan dilakukan (Atika sefesiani, 2015) yang

berjudul Pengaruh Relationship Marketing Pemasaran Relasional

terhadap loylitas nasabah, Menjelaskan Relationship Marketing

berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas Nasabah

H5 : Terdapat Pengaruh Signifikan Dari Relationship Marketing (X2)

Terhadap Loyalitas Nasabah (Y)

28
2

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPRS Daya Artha Mentari yang

beralamatkan di Jl. Raya RA. Kartini 37 Bangil, Pasuruan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah mencakup seluruh unsur dari karakteristik observasi

yang akan diamati. Elemen populasi adalah sebagaian dari karakteristik

populasi yang akan diamati. Pada tahap ini peneliti menentukan elemen

elemen apa saja yang penting atau relevan dengan penelitian yang

dilakukan, termasuk parameter elemen populasi yang menarik atau

penting bagi peneliti. (Augustine dan Kristaung, 2013: 76). Merupakan

kumpulan pengukuran atau data pengamatan yang dilakukan terhadap

orang, benda atau tempat. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah

yang mempunyai tabungan di BPRS Daya Artha Mentari

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Jika populasi besar dan penelilti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

29
30

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

mewakili. Maknanya sampel yang diambil dapat mewakili atau

represntatif bagi populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan tertimbangan tertentu dengan model

judgement sampling. Jenis data kuantitatif. Variabel yang diteliti yaitu

Relationship Quality dan Relationship Marketing. Karakteristik subyek

serta menetapkan tujuan tertentu pada sampelnya. Karakteristik subyek

yang ditetapkan sebagai berikut :

a. Nasabah Tabungan yang berdomisili di Bangil dengan minimal

tabungan Rp. 500.000

b. Proses pemberian kusioner di laksanakan selama 5 hari mulai

tanggal 5 April sampai 9 April tahun 2021. Dengan ketentuan jam

sebagai berikut:

1. Tanggal pemberian kuesioner dilakukan jam 09.00 WIB

sampai 12.00 WIB

2. Tanggal pemberian kuesioner dilakukan jam 09.00 WIB

sampai 12.00 WIB

3. Tanggal pemberian kuesioner dilakukan jam 09.00 WIB

sampai 12.00 WIB

4. Tanggal pemberian kuesioner dilakukan jam 09.00 WIB

sampai 12.00 WIB

30
31

5. Tanggal pemberian kuesioner dilakukan jam 09.00 WIB

sampai 12.00 WIB

C. Data Penelitian

1. Jenis Data dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitia ini adalah data

kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka

yang dapat dihitung, yang diperoleh dari kusioner yang

dibagikan dan berhubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber data asli tanpa melalui media perantara. Data primer

secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab

pertanyaan penelitian. Data primer yang dihasilkan dalam

penelitian ini merupakan hasil tanggapan responden

terhadap variabel – variabel penelitisn yang di uji.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melauli media perantara, data ini

diperoleh dari literatur – literatur, jurnal – jurnal penelitian

terdahulu, majalah maupun data dokumen perusahaan yang

diperlukan dalam penelitian ini. Data sekunder dalam

31
32

penelitian ini digunakan untuk memperkuat data primer

yang didapat dan melengkapi kekurangan data primer.

2. Teknik Pengambilan Data

Adalah suatu teknik yang digunakan dalam penelitian sesudah

informasi yang akan dikemukakan, dan metode yang digunakan untuk

pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015).

b. Dalam penelitian kuesioner yang digunakan bersifat tertutup, artinya

responden diharapkan menjawab semua pertanyaan yang ada dan

tidak diberi kesempatan untuk menjawab diluar jawaban yang

disediakan. Kuesioner ini dilakukan untuk memperoleh tangggapan

tentang fenomena yang diteliti, Dalam pengukurannya, setiap

responden diminta pendapatanya mengenai suatau pernyataan, dengan

skala penilaian dari 1 sampai 5. Tanggpan positif (maksimal) diberi

nilai paling besar (5) dan tanggapan negatif (minimal) diberi nilai

paling kecil (1). Dalam hal ini, untuk memudahkan responden dalam

menjawab kusioner, maka skala penilaianya sebagi berikut :

32
33

1) Sangat Berpengaruh (SB) = Skor 5

2) Berpengaruh (B) = Skor 4

3) Cukup Berpengaruh (CB ) = Skor 3

4) Tidak Berpengaruh (TB) = Skor 2

5) Sangat tidak berpengaruh (STB) = Skor 1

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti unutk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya.

1. Variabel independen ( X)

Varibel ini sering disebut sebagai variabel stimulasi, predictor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Relationship Quality (X1), Relationship

Marketing (X2) Definisi dari varibel tersebut adalah :

a. Relationship Quality (X1)

Kepuasan, Komitmen dan Kepercayaan nasabah terkait

integritas dalam proses memberikan pelayanan, menjaga

33
34

kepercayaan, dan kemampuan bank dalam menyelesaikan

keluhan dan masalah yang dihadapi nasabah.

b. Relationship Marketing (X2)

Suatu proses mengelola informasi secara detail pada masing-

masing pelanggan dan secara cermat mengelola seluruh titik

sentuh pelanggan untuk memaksimalkan loyalitas nasabah.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang di

pengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2015) Variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah loyalitas nasabah yang di lambangkan dengan

(Y).

34
35

Tabel 4.
Variabel, indikator dan Item

Variabel Indikator Item Sumber

Relations 1. Kepercayaan mempunyai kata kunci 1. Percaya untuk melakukan (Hunt,


hip yaitu “Yakin” Kepercayaan adalah aktivitas menabung secara 1994)
Quality perantara kunci dalam membangun jangka panjang
(X1) hubungan jangka panjang bagi pelanggan 2. Percaya kepada karyawan
yang memiliki orientasi hubungan tinggi yang selalu
terhadap organisasi mengutamakan kejujuran
2. Kepuasan tidak akan pernah berhenti dalam bertransaksi
pada satu titik, bergerak dinamis 3. Merasa Puas dengan
mengikuti tingkat kualitas produk dan pelayanan
layanannya dengan harapan-harapan 4. Merasa puas ketika
yang berkembang di benak nasabah. karyawan melakukan
3. Komitmen suatu hubungan yang transaksi secara tepat dan
berharga yang perlu dipertahankan terus, teliti
dimana masing-masing pihak bersedia 5. Perusaahaan perbankan
bekerja sama untuk mempertahankan yang memprioriaskan
hubungan. syariah
6. Merasa menjadi bagian
keluarga dari bank

Relationship 1. People dalam relationship marketing 1. Karyawan menciptakan,


Marketing yaitu orang-orang yang terlibat langsung menjaga, dan (Gordon,
(X2) dalam menjalankan segala aktivitas meningkatkan hubungan 2007)
perusahaan dan merupakan faktor yang yang kuat dengan
memegang peranan penting bagi semua nasabah.
perusahaan.; 2. Melakukan transaksi
2. Knowledge and insight pengetahuan dengan cara memudahkan
karyawan tentang produk dan jasa nasabah untuk menabung.
teknologi yang disediakan oleh 3. Proses aktivitas pelayanan
perusahaan; untuk penarikan uang
3. Process upaya perusahaan dalam dengan cepat dan tepat
melaksanakan aktivitas usahanya untuk 4. Technology setoran tunai
memuaskan pelanggan dengan berupa mcollection yang
memberikan proses yang benar-benar dilakukan di luar jam
tepat waktu. kerja
4. Technology sangat mendukung untuk
memudahkan akses bagi konsumen.

Loyalitas 1. Transaksi ulang; 1. Kesediaan memberikan (Hurriyati,


Nasabah (Y) 2. Kebiasaan menggunakan produk; rekomendasi kepada orang 2018)
3. Keyakinan produk yang terbaik; lain megenai hasil produk

35
36

jasa.
2. Menggunakan produk jasa
secara berulang.
3. Tidak berpindah ke
produk jasa lain

E. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat

kevalidan atau keaslian instrumen. Uji validitas digunakan untuk

mengukur valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid

jika pertanyaannya pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2016). Pengujian

validitas dilakukan dengan cara uji validitas yang menggunakan teknik

analisis butir untuk menguji validitas setiap butir dengan cara score-score

yang ada pada butir yang ada dimaksud dikorelasikan dengan score total.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai dengan

untuk tingkat signifikan 5 persen dari degree of freedom (df) = n-k, dalam

hal ini adalah jumlah sampel. Jika < maka pertanyaan atau

indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Uji

36
37

reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir

pertanyaan. Jika nilai Cronbach Alpha>0,60 maka reliabel. Jika jawaban

terhadap ke empat indikator ini acak, maka dapat di katakan bahwa tidak

reliabel. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Repeated Measure atau pengukuran ulang : Definisi seseorang akan

disodori pertanyaan yang sama pengukuran pada waktu yang berbeda,

dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

b. One Shot atau pengukuran sekali saja : Disisni pengukuran banyak

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

3. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini agar mendapatkan nilai pemeriksaan yang

efisien dari persamaan linier berganda perlu dilakukan pengujian dengan

memenuhi persyaratan asumsi klasik yang mengikuti uji multikolonieritas,

uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

a. Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Untuk

mendeteksi ada tidaknya Multikolonieritas di dalam model regresi

adalah sebagai berikut :

1. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

37
38

2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas (umumnya

diatas 0,90)

3. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya variance inflation faktor (VIF). Keduannya menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independent lainnya. Dalam pengertian sederhana seriap variabel

independent menjadi variabel dependen dan diregres terhadap

variabel independent lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolernece). Nilai cut off

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya Multikolonieritas

adalah nilai tolerance < 0, 10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

b. Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Ada salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Heteroskedastisitas, diantaranya melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada

tidaknya Heterosk edastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

38
39

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya ) yang telah di

studentized.

c. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penganggu memiliki distribusi normal. Dalam hal ini, ada du

acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak, yaitu :

1) Analisis Grafik

Terdapat salah satu cara termudah untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekat distribusi

normal.

2) Analisis Statistik

Didalam uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau

tidak hati-hati secara visual keliatan normal, padahal secara statistic

bisa sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik harus

dilengkapi dengan uji statistic. Uji statistic sederhana dapat dilakukan

dengan melihat nilai kurtois dan skewness dari residual.

Pada prinsipnya normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran

data pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari

residualnya, dan berikut adalah dasar pengambilan keputusan:

39
40

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti sat ugaris

diagonal, maka regresi mengikuti asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arahan

garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

F. Analisis Linier Berganda


Menurut (Ghozali, 2016) hasil analisis linier berganda adadalah

berupa koefisien untuk masing - masing variabel independen. Koefisien ini

diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel independen dalam suatu

persamaan. Dalam analisis regresi selain mengukur hubungan dua variabel

atau lebih juga menunjukan arah hubunga antra variabel independen

dengang variabel independen. Persamaan regresi untuk penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Sumber data Penelitian tahun 2021

Keterangan :

Y = Loyalitas Nasabah

X1 = Relationship Quality

X2 = Relationship Marketing

β, β1, β2 = Koefisien Regresi Linier Berganda

e = Error

40
41

Pengujian hipotesis ini dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik, meliputi : uji normalitas, uji multikolonieritas.,

uji heterokedastisitas. Apabila koefisien regresi menunjukan nilai positif,

maka hal itu menunjukan hubungan yang searah antra variabel independen

dengan variabel dependen. Sedangkan apabila koefisien regresi

menunjukan nilai yang negatif, hal ini menunjukan hubungan yang

berelawanan antara variabel independen dengan variabel dependen.

G. Pengujian Hipotesis

1.Uji Parsial

Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk menguji signifikan hubungan antara

variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2 (Relationship quality dan

Relationship marketing) benar-benar berpengaruh terhadap Y (Loyalitas

Nasabah) secara terpisah atau parsial. Uji t membandingkan nilai hitung

dengan tabel untuk tingkat signifikan 5% dari df = n – jumlah variabel

bebas.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikan, yaitu :

a.Apabila angka probabilitas signifikan > 0,05 atau Relationship Quality

(X1), Relationship Marketing (X2) tidak berpengaruh secara parsial

terhadap Loyalitas Nasabah (Y) jika Thitung > Ttabel.

41
42

b.Apabila angka probabilitas signifikan < 0,05 atau Relationship Quality

(X1), Relationship Marketing (X2) berpengaruh secara parsial terhadap

Loyalitas Nasabah (Y) jika Thitung < Tta.

42
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Obyek Penelitian

Sejarah PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI atau disingkat Bank

Syari’ah DAMAI diawali dan atas dasar telah berdirinya BANK MUAMALAT

INDONESIA yang beroperasi sejak 4 Maret 1992. PT. BPRS Syariah Daya

Artha Mentari merupakan BPR pertama yang berdiri di Pasuruan yang

menggunakan Sistem Syariah Islam. Berpijak dari ketentuan tersebut dan

semakin kuatnya desakan dari masyarakat muslim yang selama ini

menganggap bahwa bunga bank adalah riba atau suatu perkara yang subhat

maka mereka menganggap perlu untuk segera mendirikan sebuah lembaga

perbankan yabg bercorak Islami. Seiring dengan tumbuhnya giroh religi

dikalangan masyarakat kabupaten Pasuruan, maka beberapa tokoh

Muhammadiyah memandang perlu untuk segera mendirikan BPR Syariah guna

memenuhi kebutuhan tersebut.

Dengan demikian ada dua hak yang mendasar yang menjadi

pertimbangan dari kalangan Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan untuk segera

mendirikan BPR Syariah, yaitu :

1. Pertimbangan kepentingan ibadah

2. Pertimbangan kepentingan muamalah

43
44

Dan atas pertimbangan tersebut maka PT. BPR Syariah Daya Artha

Mentari didirikan dengan tujuan :

1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi perkapita

2. Meningkatkan pendapatan ekonomi perkapita

3. Menambah lapangan kerja di wilayah kerja BPRS

4. Mengurangi urbanisasi

5. Membina semangat ukhuwah islamiyah melalui kegiatan ekonomi.

Setelah mengalami beberapa tahapan maka PT. BPR Syariah Daya Artha

Mentari mendapat izin:

1. Tanggal 21 Desember 1994 mendapat izin prinsip dari menteri kehakiman

dengan NO. 02.18708.H.0101.

2. Tanggal 4 maret 1996 mendapat izin Operasional dari Menteri Keuangan

NO.Kep.095/KM.17/1996

3. Tanggal 23 Maret 1996. Diresmikan oleh:

a. Bapak Langka Arismunandar (Pemimpin Bank Indonesia Malang)

b. Bapak H. Soeprapto (Bupati Dati II Pasuruan)

Dengan modal awal sebesar Rp. 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah).

Dalam perkembangan selanjutnya PT. BPR Syariah Daya Artha Mentari

memperluas jaringan dan selalu memupuk modal setor dari pemilik saham

selain juga mencari investor-investor baru sehingga berkembang.

1. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI

Alamat : Jl. RA Kartini 37 Bangil – Pasuruan

44
45

Telepon : 0343-747095

Fax. : 0343-746765

Tgl. Berdiri : 4 Maret 1996

Tgl. Beroperasi : 23 Maret 1996

Ijin Prinsip : Menteri Kehakiman Tgl. 21 Desember 1994

Ijin Operasi : SK. Menkeu No.Kep.095/KM.17/1996

Tertanggal 4 maret 1996

Jenis Usaha : Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah

Modal Dasar : Rp. 6.000.000.000,-

Modal Setor : Rp. 2.300.000.000,-

Jumlah kantor : 4 Kantor Pelayanan Kas

1. Pandaan : Jl. Pahlawan Sunaryo Pandaan

2. Pasuruan : Jl. Ir. H. Juanda 54 Pasuruan

3. Gempol : Jl. Raya Gempol Viaduk

4. Lawang : Jl. Panglima Sudirman 45 – Pertokoan Sari

Jumlah Direksi : 2 Orang

Jumlah Karyawan : 27 Karyawan

B. Visi dan Misi

a. Visi

“Memperdayakan Perekonomian Umat Islam Secara Kaffah”

b. Misi

“Memegang Amanat Umat”

45
46

C. Struktur Organisasi

Berikut ini adalah susunan pimpinan dan staf PT. BPRS Daya Artha

Mentari :

Dewan Pengawas Syari’ah : Drs. H. Supaat MSC

Dewan Komisaris : 1. Ir. H.M Hasirudin

2. Agus Hadiriyanto,SE

Direktur Utama : Sunarno, SE

Direktur : Saiful Hadi,S.Ag

Internal Audit : Martiningsih,MM

Ka. Divisi Marketing : M Affan Wahyudi

Ka. Divisi Operasional : Martiningsih

Ka. Divisi Pendanaan : Nining Ailiyah,S.EI

Ka. Divisi Pembiayaan : Fachrudin Rozy,S.Ag

Costumer Service : Ika Laila Jazuba

Accounting : Miftakhul Jannah

Administrasi Pembiayaan : Lukmansyah,S.Ag

Account Office Bangil : 1. Sembada Deny,S.Pt

2. Ulul Faizah,SE

Kasir Pusat Bangil : Yusi Indrawati

Kantor Pelayanan Kas Pandaan :

Ka. Kas Pandaan : M Fahrudin,S.Pt

Account Office Pandaan : Saiful Huda

Kasir Pandaan : Arti Kurnia

46
47

Kantor Pelayanan Kas Gempol :

Ka. Kas Gempol : M Syaifudin

Account Office Gempol : M Syahrul Hasmi

Kasir Gempol : Nur Jannah L.S

Kantor Pelayanan Kas Lawang :

Ka. Kas Purwodadi : Zainul Arifin

Account Office Purwodadi : 1. Muhammad Hasyim

Kasir Purwodadi : Chulil Fitria

Kantor Pelayanan Kas Pasuruan :

Ka. Kas Pasuruan : Memet Lestari Wiyono

Account Office Pasuruan : M Ayyub

Kasir Pasuruan : Amelia

Administrasi Umum

Driver : Amir Hasan

Office Boy : M Fauzi

Security : Jumadi

Berikut bagan struktur organisasi PT. BPR Syari’ah Daya Artha Mentari :

47
48

Gambar 3
Struktur PT. BPR Syariah Daya Artha Mentari
Sumber : PT. BPR Syari’ah Daya Artha Mentari 2016

48
49

D. Produk PT. BPR Syari’ah Daya Artha Mentari

Produk dan fasilitas Bank Syari’ah Daya Artha Mentari terdiri dari

tiga jenis, ditambah dengan fasilitas tambahan dengan penjabaran sebagai

berikut :

a. Pembiayaan

Adalah fasilitas penyediaan dana dari Bank untuk memenuhi

kebutuhan ummat baik perorangan maupun badan usaha baik untuk

kegunaan produktif maupun yang bersifat konsumtif sesuai dengan

prinsip-prinsip syari’ah yakni sistem Bagi Hasil, Jual Beli, Sewa Beli dan

Qordh. Bentuk – bentuk pembiayaan syari’ah pada Bank Syari’ah Daya

Artha Mentari :

1. Pembiayaan Penyertaan Dana / Musyarakah

Adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, yang porsinya

disesuaikan dengan porsi penyertaan. Pembiayaan jenis ini cocok bagi

anda yang memiliki usaha dan bermaksud mengembangkannya namun

masih terjadi kendala kekurangan dana.

2. Pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil)

Adalah pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan

kesepakatan nisbah/porsi keuntungannya, pembiayaan jenis ini dapat

disalurkan pada berbagai jenis usaha mulai dari perdagangan,

perindustrian, pertanian serta bidang usaha jasa.

49
50

3. Pembiayaan Murabahah ( Jual Beli )

Adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada asal

dengan tambahan margin yang disepakati dengan pihak bank sebagai

penjual dan nasabah sebagai pembeli. Pembiayaan jenis ini dapat

disalurkan pada berbagai jenis kebutuhan nasabah yang bersifat

konsumtif dan investasi.

a. Manfaat :

1. Rasa aman, tenang dan tenteram karena prinsip syari’ah terhindar

dari dari transaksi ribawi dan memberikan rasa adil bagi nasabah

dan bank.

2. Terpenuhinya kebutuhan akan modal untuk pengembangan usaha.

b. Syarat dan ketentuan permohonan pembiayaan :

1. Fotocopy KTP pemohon

2. Fotocopy KTP suami/isteri

3. Fotocopy Kartu Keluarga ( KK )

4. Fotocopy Surat Nikah

5. Fotocopy Surat2 Agunan ( BPKB / Akta / SHM )

6. Laporan keuangan terakhir (bagi badan usaha) / Slip gaji (bagi

karyawan)

7. Mengisi formulir permohonan

Berikut alur pengajuan pembiayaan sampai dengan keputusan

persetujuan sesuai dengan tingkat besaran pengajuan pembiayaan.

50
51

Sumber : PT. BPR Syari’ah Daya Artha Mentari 2016


Gambar 4
Flowcart pembiayaan

51
52

Tabel 5
Keterangan Flowchart pembiayaan
No Keterangan
1. Nasabah melakukan pengajuan pembiayaan
2. a. CS menyerahkan berkas nasabah ke A/O untuk di Survey dan
Analisa
b. CS mengirimkan data ke legal admin untuk cek SID
3. Legal Admin melakukan cek data SID
a. A/O menyerhkan kembali data nasabah yang sudah disurvey
dan analisa serta layak mendapat pembiayaan
b. A/O mengembalikan data nasabah yang telah disurve namun
tidak layak
4. CS mengirimkan data hasil surve dan analisa serta memeriksa
kelengkapan
5. a. Kabag Pembiayaan melakukan pengecekan analisa pembiayaan
b. Kabag Pembiayaan konfirmasi pada a/o tentang
analisanya/surve ulang.

6. Kabag Pembiayaan mengajukan persetujuan pada komite


pembiayaan

7. Kabag Pembiayaan mengajukan persetujuan pada direksi untuk


plafon < 10jt

8. Komite Pembiayaan melakukan analisa lanjutan


a. Komite Pembiayaan mengajukan persetujuan pembiayaan pada
direksi untuk pengajuan yang layak
b. Komite Pembiayaan meminta analisa ulang atau bisa juga
penolakan

No. Keterangan
9. Direksi melakukan verifikasi berkas pengajuan sebelum Acc
a. Direksi mengajukan persetujuan pembiayaan pada komisaris
untuk plafon diatas 25jt

52
53

b. Direksi memberikan persetujuan dan mengirim berkas ke


bagian legal admin untuk input data dan pembuatan pk
c. Direksi meminta koreksi pada kabag pemby.apabila ada
kesalahan

10. Komisaris memeriksa berkas sebelum Acc


a. Komisaris memberikan Acc untuk selanjutnya dilakukan input
data dan pembuatan pk
b. Komisaris meminta koreksi apabila ada kesalahan analisa
11. Legal admin melakukan input data, cetak PK dan klasifikasi
dokumen sesuai plafon pembiayaan, jenis pengikatan, jenis
jaminan, serta konfirmasi pada CS tentang jadwal dilakukan
pengikatan
12. Bagian CS menghubungi nasabah tentang persetujuan pembiayaan
dan penjadwalan pencairan.
Sumber : PT. BPR Syari’ah Daya Artha Mentari 2020

b. Penghimpunan Dana

Adalah fasilitas simpanan bagi perorangan, lembaga, badan usaha,

atau kelompok yang dikelola oleh bank berdasarkan prinsip syari’ah yakni

akad wadi’ah (titipan) dan akad mudharabah (bagi hasil).

Fasilitas penghimpunan dana meliputi Tabungan dan Deposito

1. Tabungan

53
54

Tabungan adalah jenis simpanan di Bank Syari’ah yang diperuntukkan

bagi perorangan maupun kelompok yang memiliki 2 (dua) pilihan prinsip

syari’ah yakni akad wadi’ah (titipan) dan akad mudharabah (bagi hasil).

a. Jenis simpanan / tabungan denga akad wadi’ah (titipan) :

1. TAUBAH ( Tabungan untuk Biaya Ibadah Umroh dan Haji )

Adalah produk tabungan yang diperuntukkan untuk

mewujudkan niat anda untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci

baik umroh maupun haji dengan lebih aman dan tenteram, karena

dana anda dikelola sesuai syari’ah.

Karakteristik

‘’ Konsep tabungan dengan jadwal setoran pasti dan penarikan

diatur dalam ketentuan Bank ‘’

Manfaat dan Keunggulan :

a. Aman karena di jamin oleh pemerintah melalui LPS

b. Bebas ribawi karena dikelola sesuai syari’ah dengan prinsip

wadi’ah

c. Bebas Administrasi Bulanan

d. Memudahkan anda untuk merencanakan niat anda beribadah ke

tanah suci

e. Transaksi setoran dapat dilakukan ditempat nasabah (petugas

yang akan datang ke tempat nasabah )

Syarat dan ketentuan

a. Mengisi Formulir pembukaan rekening

54
55

b. Melampirkan Fotocopi KTP yang berlaku

c. Setoran awal minimal Rp. 500.000,-

2. TAQWA ( Tabungan Qurban dan Walimah )

Adalah produk tabungan yang diperuntukkan untuk

mewujudkan niat anda untuk melaksanakan ibadah Qurban

(berkurban) pada hari Raya Idul Qurban dan juga bagi anda yang

ingin merencanakan niat untuk melaksanakan Aqiqoh putra dan

putri anda.

Karakteristik

‘’ Konsep tabungan dengan jadwal setoran pasti dan penarikan

diatur dalam ketentuan Bank ‘’

Manfaat dan Keunggulan :

a. Aman karena di jamin oleh pemerintah melalui LPS

b. Bebas ribawi karena dikelola sesuai syari’ah dengan prinsip

wadi’ah

c. Bebas administrasi bulanan

d. Memudahkan anda untuk merencanakan niat anda beribadah

Qurban dan melakukan Aqiqoh bagi putra putri anda

e. Disediakan hewan kurban oleh bank dan juga bisa diambil tunai

f. Transaksi setoran dapat dilakukan ditempat nasabah (petugas

yang akan datang ke tempat nasabah)

Syarat dan ketentuan

a. Mengisi formulir pembukaan rekening

55
56

b. Melampirkan fotocopi KTP yang berlaku

c. Setoran awal minimal Rp. 100.000,-

3. Tabungan Wadi’ah Berbonus

Adalah produk tabungan yang menggunakan prinsip wadi’ah

(titipan) yang disediakan bagi perorangan maupun kelompok,

dalam tabungan ini nasabah dapat memilih langsung hadiah / bonus

yang diinginkan sesuai dengan besaran dana yang di wadi’ah-kan

(titipkan)

Karakteristik

‘’ Konsep tabungan berjangka yang dapat memilih sendiri

hadiah yang diinginkan dan sesuai dengan ketentuan bank ‘’

Manfaat dan Keunggulan :

a. Aman karena dijamin oleh pemerintah melalui LPS

b. Bebas ribawi karena dikelola sesuai syari’ah dengan prinsip

wadi’ah

c. Bebas administrasi bulanan

d. Memberikan kemudahan anda memilih hadian sesuai keinginan

e. Transaksi setoran dapat dilakukan ditempat nasabah (petugas

yang akan datang ke tempat nasabah )

Syarat dan ketentuan

a. Mengisi formulir pembukaan rekening

56
57

b. Melampirkan fotocopi KTP yang berlaku

c. Setoran awal minimal Rp. 5.000.000,-

d. Jangka waktu minimal 1 tahun

Jenis hadiah mulai HP,Smartphone, LCD TV, saptop,

sepeda motor, mobil atau juga ibadah umroh

b. Jenis Simpanan / tabungan dengan akad Mudharabah (bagi hasil)

1. At TIIN ( Tabungan Industri, Investasi dan Niaga )

Adalah produk tabungan dengan menggunakan prinsip

mudharabah (bagi hasil) yang disediakan untuk anda yang ingin

berinvestasi yang aman, tenang, tenteram serta memberikan banyak

kemudahan.

Karakteristik

‘’ Konsep tabungan yang fleksibel dan memberikan kemudahan

dalam transaksi setoran maupun pengambilan bisa dapat dilakukan

sewaktu – waktu sesuai keketentuan bank ‘’

Manfaat dan Keunggulan :

a. Aman karena di jamin oleh pemerintah melalui LPS

b. Bebas ribawi karena dikelola sesuai syari’ah dengan prinsip

mudharabah

c. Bebas administrasi bulanan

d. Secara otomatis sudah di potong untuk zakat

e. Memperoleh bagi hasil yang menguntungkan secara otomatis

menambah saldo simpanan

57
58

f. Transaksi setoran dan penarikan dapat dilakukan ditempat

nasabah (petugas yang akan datang ke tempat nasabah )

Syarat dan ketentuan:

a. Mengisi formulir pembukaan rekening

b. Melampirkan fotocopi KTP yang berlaku

c. Setoran awal minimal Rp. 25.000,- selanjutnya minimal Rp.

20.000,-

2. At TAAT ( Tabungan Anak Taqwa )

Adalah jenis simpanan bagi siswa/murid sekolah yang bertujuan

untuk pembelajaran gemar menabung dan berhemat sejak usia dini.

Tabungan At TAAT biasanya dikoordinasikan oleh petugas

sekolah baik itu guru kelas, wali kelas atau bendahara sekolah yang

selanjutnya di setorkan kepada bank.

Karakteristik

‘’ Konsep tabungan dengan kemudahan dan pembelajaran gemar

menabung sejak usia dini ‘’

Manfaat dan Keunggulan :

a. Aman karena dijamin oleh pemerintah melalui LPS

b. Bebas ribawi karena dikelola sesuai syari’ah dengan prinsip

mudharabah

c. Bebas administrasi bulanan

d. Secara otomatis sudah di potong untuk zakat

58
59

e. Memperoleh bagi hasil yang menguntungkan secara otomatis

menambah saldo simpanan

f. Transaksi setoran dan penarikan dapat dilakukan ditempat

nasabah (petugas yang akan datang ke tempat nasabah )

g. Memperoleh fasilitas gratis buku tabungan siswa/murid

h. Memperoleh baner penerimaan siswa baru tiap tahun ajaran

baru

Syarat dan ketentuan

a. Mengisi formulir pembukaan rekening

b. Melampirkan fotocopi KTP yang berlaku

c. Setoran awal minimal Rp. 25.000,-

3. JAMIL ( Tabungan Investasi Lebaran )

Adalah produk tabungan dengan menggunakan prinsip

mudharabah (bagi hasil) yang disediakan untuk anda yang ingin

merencanakan keinginan anda pada saat hari raya tiba. Layanan

fasilitas ini memberikan kepastian pada anda akan kebutuhan dana

di hari lebaran.

Karakteristik

‘’ Konsep tabungan dengan jadwal setoran yang pasti dan

penarikan yang diatur dalam ketentuan bank ‘’

Manfaat dan Keunggulan :

a. Aman karena di jamin oleh pemerintah melalui LPS

59
60

b. Bebas ribawi karena dikelola sesuai syari’ah dengan prinsip

mudharabah

c. Bebas administrasi bulanan

d. Secara otomatis sudah di potong untuk zakat

e. Memperoleh bagi hasil yang menguntungkan secara otomatis

menambah saldo simpanan

f. Transaksi setoran dan penarikan dapat dilakukan ditempat

nasabah (petugas yang akan datang ke tempat nasabah )

Syarat dan ketentuan:

a. Mengisi formulir pembukaan rekening

b. Melampirkan fotocopi KTP yang berlaku

c. Setoran awal minimal Rp. 25.000,-

4. Deposito Syari’ah

Merupakan produk penghimpunan dana yang dikelola dengan

prinsip mudharabah ( bagi hasil ), pilihan tepat bagi anda yang

ingin menginvestasikan dana dalam jangka waktu tertentu.

Manfaat dan Keunggulan :

a. Aman karena dijamin oleh pemerintah melalui LPS

b. Bebas ribawi karena dikelola sesuai syari’ah dengan prinsip

mudharabah

c. Bebas administrasi bulanan

d. Secara otomatis sudah di potong untuk zakat

e. Bagi hasil yang didistribusikan melalui rekening tabungan

60
61

f. Jangka waktu fleksibel mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12

bulan

g. Perpanjangan jangka waktu secara otomatis mengikuti akad

awal

Syarat dan ketentuan :

a. Mengisi formulir pembukaan rekening

b. Melampirkan fotocopi KTP yang berlaku

c. Pembukaan rekening deposito minimal Rp. 1.000.000,-

Sumber: PT. BPRS Daya Artha Mentari 2016

Gambar 5
Alur pembukaan rekening

61
62

Dari kegiatan penghimpunan dana (funding) dan penyaluran dana /

pembiayaan (lending) dapat kita perhatikan dalam bagan berikut :

Sumber : PT. BPRS Daya Artha Mentari tahun 2016

Gambar 6
Produk PT. BPRS Daya Arta Mentari

c. Produk Jasa

Bank Syari’ah selain melayani fasilitas Pembiayaan dan

Penghimpunan Dana juga melayani segala macam pembayaran, seperti :

1. Pembayaran rekening listrik dan token pulsa listrik

2. Pembayaran angsuran kendaraan bermotor

3. Pembayaran rekening telepon

62
63

4. Pembelian tiket Kereta Api

5. Dan segala jenis pembayaran online lainnya

d. Fasilitas tambahan

1. Layanan Jemput Bola

Layanan jemput bola merupakan layanan dari Bank Syari’ah bagi

perorangan atau lembaga mitra yang memiliki kesibukan yang tidak bisa

ditinggalkan.

Pilihan dalam layanan jemput bola :

a. Via Phone Banking ( telepon kantor atau petugas )

b. Sesuai jadwal / rutin

2. Gratis Buku Tabungan Siswa

Fasilitas buku tabungan gratis bagi siswa/murid diberikan oleh Bank

kepada lembaga atau kelompok yang sudah menjalin kerjasama dengan

Bank Syari’ah

3. Gratis Banner Penerimaan Siswa Baru

Fasilitas banner penerimaan siswa baru gratis bagi lembaga yang

sudah menjalin kerjasama dengan Bank Syari’ah, dalam upaya

mempromosikan lembaga kepada pihak masyarakat atau umum.

B. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Nasabah PT. BPRS Daya

Artha Mentari sebanyak 45 orang yang ditemui oleh penulis pada saat

penelitian berlangsung. Terdapat karakteristik responden yang

63
64

dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan jenis kelamin,Usia,

Lama Menabung, dan Tingkat Pendidikan.

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden dapat digolongkan menjadi 2

(dua) yaitu: laki-laki dan perempuan. Data deskriptif jenis kelamin

responden dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 6

Karakteristik Berdasarkan jenis Kelamin

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Laki - Laki 17 37,8 37,8 37,8

Valid Perempuan 28 62,2 62,2 100,0

Total 45 100,0 100,0


Sumber Data: Primer diolah 2021

Pada tabel 6 diatas menunjukan pengelompokan responden

berdasarkan jenis kelamin responden yang terdiri dari 17 orang atau

38% berjenis kelamin laki – laki dan 28 orang atau 62% berjenis

kelamin perempuan.

2. Usia

Tabel 7

64
65

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

> 20 Tahun 8 17,8 17,8 17,8

21 - 40 Tahun 28 62,2 62,2 80,0


Valid
41 - 55 Tahun 9 20,0 20,0 100,0

Total 45 100,0 100,0


Sumber Data: Primer diolah 2021

Dari tabel 7 diatas yang berdasarkan usia, responden yang berumur

antara 21 - 40 tahun merupakan yang paling banyak, yaitu 28 orang

atau 62%, dan yang paling sedikit berumur > 20 Tahun , yaitu terdiri

dari 8 orang atau 17% dan 41 – 55 Tahun yaitu terdiri 9 orang atau

20%.

3. Lama Menabung

Tabel 8
Karakteristik Responden berdasarkan lama menabung
Lama_menabung

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

6 Bulan 15 33,3 33,3 33,3

1 Tahun 15 33,3 33,3 66,7


Valid
> 1 Tahun 15 33,3 33,3 100,0

Total 45 100,0 100,0

Sumber Data : Data Primer 2021

Dari Tabel 8 diatas yang berdasarkan lama menabung nasabah


yang bisa disimpulkan tentang seberapa loyalitas nasabah, Responden
yang lama menabung selama 6 bulan yaitu terdiri dari 15 atau 33%,

65
66

selama 1 Tahun terdiri dari 15 atau 33% dan > 1 Tahun terdiri dari 15
atau 33%.

4. Tingkat Pendidikan

Tabel 9

Karekteristik Responden berdasarkan Tingkat pendidikan

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

SMP 11 24,4 24,4 24,4

SMA 24 53,3 53,3 77,8


Valid
Sarjana 10 22,2 22,2 100,0

Total 45 100,0 100,0


Sumber Data : Data Primer diolah 2021

Dari tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa presentase jumlah

responden yang berpendidikan SMP berjumlah 11 orang atau 24% ,

jumlah responden yang berpendidikan SMA berjumlah 24 orang atau

53%, dan yang berpendidikan SARJANA berjumlah 10 orang atau

22%. Hal ini menujukan bahwa nasabah tabungan di PT. BPRS Daya

Artha Mentari tingkat pendidikan paling banyak SMA.

1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

1. Variabel Relationship Quality (X1)

66
67

Dalam variabel Relationship Quality (X1) terdapat 4 nilai yang

ditemukan dalam Relationship Quality yaitu TS (tidak setuju), KS (kurang

Setuju), S (Setuju) dan SS (Sangat Setuju ), sebagaimana dalam data tabel

berikut ini :

Tabel 10
Tanggapan Responden terhadap Variabel Relationship Quality (X1)

JAWABAN RESPONDEN
Sangat
Tanggapan Tidak kurang Sangat
No Tidak Setuju Total
Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Percaya untuk
melakukan Aktivitas
1 0   0  1  2  9 20 23 51 12 27 45 100
menabung secara
Jangka panjang
Percaya Terhadap
petugas bank yang
2  0  0  3 6 16 36 24 53 2 4 45 100
selalu mengutamakan
kejujuran
Merasa puas dengan
pelayanan yang
3  0  0  3 6 20 44 22 49 0 0 45 100
diberikan petugas
bank
Merasa Puas ketika
petugas bank
4  0  0  0 0 10 22 23 51 12 27 45 100
melakukan transaksi
secara tepat dan teliti
Perusaahaan
perbankan yang
5  0  0  0 0   10 22 19 42 16 37 45 100
memprioriaskan
syariah
Nasabah merasa
6 menjadi bagian 0 0 0 0 10 22 29 64 6 13 45 100
keluarga dari bank
Sumber : Data Primer diolah 2021

Keterangan Skor :

1 = Sangat Tidak Setuju

67
68

2 = Tidak Setuju

3 = Kurang Setuju

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Berdasarkan pada tabel 10 dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pada item pernyataan pertama adalah sejumlah 1 orang tidak setuju,

sejumlah 9 orang kurang setuju, 23 orang setuju dan sejumlah 12 orang

sangat setuju bahwa percaya untuk melakukan aktivitas menabung secara

jangka panjang.

b. Pada item pernyataan kedua adalah sejumlah 2 orang sangat setuju,

sejumlah 24 orang setuju, 16 orang kurang setuju dan sejumlah 3 orang

tidak setuju bahwa percaya Terhadap petugas bank yang selalu

mengutamakan kejujuran.

c. Pada item pernyataan ketiga adalah sejumlah 22 orang sangat setuju,

sejumlah 20 orang setuju, dan sejumlah 3 orang kurang setuju bahwa

Merasa puas dengan pelayanan yang diberikan petugas bank.

d. Pada item pernyataan keempat adalah adalah sejumlah 12 orang sangat

setuju, sejumlah 23 orang setuju, dan sejumlah 10 orang kurang bahwa

Merasa Puas ketika petugas bank melakukan transaksi secara tepat dan

teliti.

e. Pada item pernyataan kelima adalah sejumlah 16 orang sangat setuju,

sejumlah 19 orang setuju, dan sejumlah 10 orang kurang setuju bahwa

perusaahaan perbankan yang memprioritaskan syariah.

68
69

f. Pada Item Pernyataan keenam adalah sejumlah 6 orang sangat setuju, 29

orang setuju, dan 10 orang kurang setuju bahwa Nasabah merasa menjadi

bagian keluarga dari bank.

2. Variabel Relationship Marketing (X2)

Dalam variabel Relationship Marketing (X2) tersaji seperti dalam tabel


berikut.
Tabel 11
Tanggapan Responden terhadap Variabel Relationship Marketing (X2)
JAWABAN RESPONDEN
Sangat
Tanggapan Tidak kurang Sangat
No Tidak Setuju Total
Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Bank dapat digunakan
1 tabungan seumur 0   0  3 6 23 51 19 42 0 0 45 100
hidup
Karyawan
menciptakan,
menjaga,
2  0  0  1 2 26 58 18 40 0 0 45 100
meningkatkan
hubungan yang kuat
dengan nasabah.
Merasa puas dengan
pelayanan yang
3  0  0  4 8 22 49 19 42 0 0 45 100
diberikan petugas
bank
Melakukan
transaksi
4 dengan cara  0  0  1 2 25 56 19 42 0 0 45 100
memudahkan nasabah
untuk menabung.
Sumber : Data Primer diolah 2021
Keterangan Skor :

1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju

69
70

3 = Kurang Setuju

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

a. Pada item pernyataan pertama adalah sejumlah 3 orang tidak setuju,

sejumlah 23 orang kurang setuju, 19 orang setuju bahwa Bank dapat

digunakan tabungan seumur hidup.

b. Pada item pernyataan kedua adalah sejumlah 18 orang setuju, 26 orang

kurang setuju dan sejumlah 1 orang tidak setuju bahwa Karyawan

menciptakan, menjaga, dan meningkatkan hubungan yang kuat

dengan nasabah.

c. Pada item pernyataan ketiga adalah sejumlah 19 orang sangat setuju,

sejumlah 22 orang kurang setuju, dan sejumlah 4 orang tidak setuju

bahwa Merasa puas dengan pelayanan yang diberikan petugas bank.

d. Pada item pernyataan keempat adalah adalah sejumlah 19 orang

setuju,sejumlah 25 orang kurang setuju dan sejumlah 1 orang kurang

bahwa Melakukan transaksi dengan cara memudahkan nasabah untuk

menabung.

3. Variabel Loyalitas Nasabah (Y)

Dalam variabel Loyalitas Nasabah (Y) tersaji seperti dalam tabel

berikut:.

70
71

Tabel 12

Tanggapan Responden terhadap Variabel Loyalitas Nasabah (Y)

JAWABAN RESPONDEN
Sangat
Tanggapan Tidak kurang Sangat
No Tidak Setuju Total
Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Technology setoran
tunai berupa
1 mcollection yang 0   0  0 0 10 22 29 64 6 13 45 100
dilakukan di luar jam
kerja
Kesediaan
memberikan
rekomendasi kepada
2  0  0  1 2 19 42 20 44 5 11 45 100
orang lain megenai
hasil produk Jasa
Bank

3 Menggunakan produk  0  0  0 0 11 24 25 55 9 20 45 100


jasa secara berulang
Tidak ada keinginan
4 berpindah ke bank  0  0  0 0 12 26 25 55 8 18 45 100
lain
Sumber Data: Data Primer SPSS 21 Diolah 2021

a. Pada item pernyataan pertama adalah sejumlah 6 orang sangat setuju,

sejumlah 29 orang setuju, dan 10 orang kurang setuju bahwa Technology

setoran tunai berupa mcollection yang dilakukan di luar jam kerja.

b. Pada item pernyataan kedua adalah sejumlah 5 orang sangat setuju, 20

orang setuju, sejumlah 19 orang kurang setuju, sejumlah 1 orang tidak

setuju bahwa Kesediaan memberikan rekomendasi kepada orang lain

megenai hasil produk Jasa Bank

71
72

c. Pada item pernyataan ketiga adalah sejumlah 9 orang sangat setuju,

sejumlah 25 orang setuju, dan sejumlah 11 orang tidak setuju bahwa

Menggunakan produk jasa secara berulang.

d. Pada item pernyataan keempat adalah adalah sejumlah 8 orang sangat

setuju,sejumlah 25 orang setuju dan sejumlah 12 orang kurang bahwa

Tidak ada keinginan berpindah ke bank lain.

2. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

terbebas dari gejala normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika model tersebut

memenuhi asumsi normalitas data dan bebas dari asumsi klasik statistik,

baik itu multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskesdastisitas. Pengujian

tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian

dalam keadaan normal atau tidak. Normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusan (Ghozali, 2011;163), yaitu:

72
73

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Dari data penelitian, maka diperoleh hasil dari pengolahan data

dengan program SPSS 16.0 sebagai berikut:

Gambar 7

Uji Normalitas

Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021

73
74

Data pada gambar diatas kurva tidak condong ke kiri maupun ke

kanan, namun cendrung di tengah dan membuat pola seperti lonceng.

Jadi data variabel Relationship Quality dan Relationship Marketing

memiliki kecenderungan terdistribusi secara normal.

Gambar 8

Normal Probality plot

Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa plotting pada gambar

mengikuti arah garis diagonal, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

semua data terdistribusi secara normal.

74
75

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen (Ghozali,

2011;105). Jika ada kolerasi yang tinggi antara variabel independen

tersebut, maka hubungan antara variabel dependen dan independen

menjadi terganggu. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

multikolinieritas. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut:

1) Apabila tolerance value diatas 0,10 atau nilai VIF dibawah 10

maka tidak terjadi multikolinieritas.

2) Apabila tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10

maka terjadi multikolinieritas.

Dari data penelitian, maka diperoleh hasil dari pengolahan data

dengan program SPSS 21 sebagai berikut:

Tabel 13
Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) ,602 ,697 ,862 ,393

1 X1 ,743 ,122 ,681 6,088 ,000 ,998 1,002

X2 ,117 ,160 ,082 ,736 ,466 ,998 1,002

a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021.

75
76

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai Collinearty Statistik

(Tolerance dan VIF). Nilai setiap variabel adalah:

1) Relationship Quality (X1) = Tolerance (0,998) dan VIF (1,002)

2) Relationship Marketing (X2) = Tolerance (0,998) dan VIF (1,002)

Dari hasi pengujian melalui SPSS 21 dapat disimpulkan bahwa nilai

Tolerance keseluruhan diatas 0.10 dan nilai VIF keseluruhan dibawah 10.

sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi mutikolinieritas antara variabel

bebas. Dengan demikaian uji asumsi klasik multikolinieritas dapat

terpenuhi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Alat ukur yang

digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian ini

menggunakan tes Durbin Watson (D-W). Dari data penelitian, maka

diperoleh hasil dari pengolahan data dengan program SPSS 21 sebagai

berikut:

Tabel 14
Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson


Estimate

1 ,690a ,476 ,451 ,34084 1,965

a. Predictors: (Constant), X2, X1

76
77

b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson

sebesar 1,965, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan

signifikansi 5%, jumlah sampel 45 (n) dan jumlah variabel independen

3 (k= 3), maka pada tabel Durbin-Watson akan di dapatkan nilai batas

atas (DU) sebesar 1,430 sebesar dari data tersebut apabila

dimasukkan dalam syarat lolos uji autokorelasi DU < DW < 4 – DU,

maka diperoleh data berikut 1,430 < 1,965 < 2,035, sehingga dapat

dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi autokorelasi dan

layak digunakan dalam penelitian.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali ( 2011 : 139 ) tidak terjadi

heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas ( bergelombang, melebar

kemudian menyempit ) pada gambar scatterplots, serta titik - titik menyebar

di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.

Maka diperoleh hasil dari pengolahan data dengan program SPSS 16.0

sebagai berikut:

77
78

Gambar 9

Uji Heterokesdastisitas

Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa scatterplot penyebaran titik-

titik menyebar diatas dan dibawah atau sekitaran angka 0 (nol) dan

penyebaran titik-titik tidak membentuk pola. Maka dapat disimpulkan

bahwa regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik

heterokedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

78
79

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: Relationship Quality (X1)

dan Relationship Marketing (X2) terhadap Loyalitas Nasabah (Y).

Dari data penelitian, maka diperoleh hasil dari pengolahan data

dengan program SPSS 21 sebagai berikut:

Tabel 15
Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) ,602 ,697 ,862 ,393

1 X1 ,743 ,122 ,681 6,088 ,000 ,998 1,002

X2 ,117 ,160 ,082 ,736 ,466 ,998 1,002

a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021.

Dari tabel diatas, maka dapat diperoleh persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut:

Y = 0,602 – 0,743 X1 + 0,117 X2

Penjelasan dari persamaan regresi linier berganda diatas adalah

sebagai berikut :

a. Jika X1 (Relationship Quality), dan X2 (Relationship Marketing) sama

dengan 0 (nol) maka besar nilai variabel Y (Loyalitas Nasabah) adalah

0,602.

b. Jika X1 (Relationship Quality) memiliki pengaruh negatif terhadap

79
80

Loyalitas Nasabah dengan nilai koefisien -0,743 maka setiap terjadi

penambahan 1 (satu) Relationship Quality akan menurunkan tingkat

Loyalitas Nasabah sebesar 0,743 hal ini sangat berbanding terbalik

dengan yang harusnya terjadi yaitu dengan semakin baik Relationship

Quality yang pada dasarnya terdapat beberapa indikator antara lain

Kepercayaan , Kepuasan dan Komitmen nasabah dapat meningkatkan

kepercayaan Nasabah terhadap tingkat keputusan untuk menabung dan

menggunakan produk yang ada di bank. Dan hal ini dikarenakan

penilaian terhadap Relationship Quality saja tidak cukup untuk dapat

meyakinkan nasabah dalam memberikan keputusan persetujuan

menabung dan menggunakan produk bank melainkan masih dipengaruhi

oleh Relationship Marketing atau kemampuan dalam mendapatkan

nasabah.

c. Jika X2 (Relationship Marketing) memiliki pengaruh positif terhadap

Loyalitas Nasabah dengan nilai koefisien 0,117 maka setiap terjadi

penambahan 1 (satu) Relationship Marketing akan meningkatkan tingkat

Loyalitas Nasabah sebesar 0,117 dan apabila X1 (Relationship Quality)

sama dengan 0 (nol) maka akan diperoleh persamaan Y = 0,602 + 0,117

dan Y = 0,719.

Berdasarkan persamaan diatas dapat diketahui bahwa variabel

independent (X) yang paling berpengaruh terhadap variabel dependent

(Y) adalah variabel Relationship Quality ( X1) dengan koefisien 0,743.

80
81

3. Uji Koefisien Deteminasi

Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011;97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dengan kata lain

koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh

Variabel-variabel bebas yaitu Relationship Quality (X1) dan Relationship

Marketing (X2) dalam menerangkan variabel terikat yaitu Loyalitas

Nasabah (Y). Dari data penelitian, maka diperoleh hasil dari pengolahan

data dengan program SPSS 21 sebagai berikut:

Tabel 16
Koefisien determinasi
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson


Estimate
a
1 ,690 ,476 ,451 ,34084 1,965

a. Predictors: (Constant), X2, X1


b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021.

Pada tabel 16 diatas, hasil analisis determinasi diperoleh angka

Adjusted R Square sebesar 0,451 atau (45%). Hal ini menunjukkan bahwa

persentase pengaruh variabel independent yaitu Relationship Quality dan

Relationship Marketing terhadap variabel dependent yaitu Loyalitas

sebesar 47% atau dapat dikatakan bahwa variasi variabel independent yang

81
82

di gunakan dalam model yaitu Relationship quality dan Relationship

Marketing mampu menjelaskan 47 % variabel dependent yaitu Loyalitas,

sedangkan sisanya sebesar 53% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

3. Pengujian Hipotesis

1. Uji Simultan (F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara

keseluruhan atau simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel tak

bebas. Uji ini dapat dilihat jika Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α

(0,05) maka H1 diterima. Artinya, secara statistik dapat dibuktikan bahwa

secara keseluruhan variabel Relationship Quality dan Relationship

Marketing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas nasabah.

Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka H1 ditolak. Artinya, secara statistik

dapat dibuktikan bahwa secara keseluruhan variabel Relationship Quality

dan Relationship Marketing berpengaruh secara signifikan terhadap

Loyalitas Nasabah. Dari data penelitian, maka diperoleh hasil dari

pengolahan data dengan program SPSS 21 sebagai berikut:

Tabel 17
Uji Simultan (F)
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 4,432 2 2,216 19,074 ,000b

1 Residual 4,879 42 ,116

Total 9,311 44

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

82
83

Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 19,075 dan

nilai signifikan sebesar 0.000a, sedangkan nilai F tabel (df1 = 2 ; df2 = 45)

sebesar 3,21 dengan tingkat signifikan (α) sebesar 0,05. karena syarat

diterima H1 adalah F hitung > F tabel dan nilai probabilitas (Sig.tabel) <

0,05. Maka dapat H1 diterima sesuai dengan syarat tersebut sehingga dapat

dikatakan bahwa Relationship Quality (X1) dan Relationship Marketing

(X2) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Loyalitas Nasabah

(Y)

2. Uji Partial (t)


Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen yaitu Relationship Quality dan Relationship Marketing

terhadap Loyalitas Nasabah yang merupakan variabel dependen. Hipotesis

diterima bila thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05), dan hipotesis

ditolak bila: thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α (0,05). Dari data

penelitian, maka diperoleh hasil dari pengolahan data dengan program

SPSS 21 sebagai berikut:

Tabel 18

Uji Parsial (t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig. Correlations Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Zero- Partial Part Tolerance VIF


Error order

83
84

(Constant) ,602 ,697 ,862 ,393

,743 ,122 ,681 6,088 ,000 ,685 ,685 ,680 ,998 1,002
1 X1

X2 ,117 ,160 ,082 ,736 ,466 ,116 ,113 ,082 ,998 1,002

a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Output SPSS 21 diolah 2021
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t tabel sebesar 2,014 (df = 45)

dengan tingkat probabilitas signifikan (α) sebesar 0,05. Dan diperoleh hasil

sebagai berikut :

H2 : Relationship Quality (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap

Loyalitas Nasabah (Y) karena nilai signifikan sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 dan nilai t hitung 6,088 > t tabel 2,014

H3 : Relationship Marketing (X2) berpengaruh tapi tidak signifikan

terhadap Loyalitas Nasabah (Y) karena nilai signifikan sebesar 0,466

lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung 0,736 < t tabel 2,014.

Dari data diatas dapat diketahui bahwa Relationship Quality (X1)

merupakan variabel yang paling dominan terhadap Loyalitas Nasabah (Y),

karena Relationship Quality (X1) yang mempunyai pengaruh secara

signifikan dibandingkan dengan variabel independen lainnya yang

mempunyai pengaruh tapi tidak signifikan terhadap Loyalitas Nasabah

(Y).

84
85

4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian diatas, berikut akan dibahas pengujian hipotesis :

1. Pengaruh dari variabel independen (Relationship Quality dan Relationship

Marketing) terhadap variabel dependen (Loyalitas Nasabah) secara

simultan.

Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) diperoleh bahwa Relationship

Quality (X1) dan Relationship Markting (X2) berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap Loyalitas Nasabah (Y), hal ini diperkuat dengan

hasil perhitungan nilai F hitung sebesar 19,074 dan nilai signifikan sebesar

0.000a sesuai dengan yang dipersyaratkan.

2. Pengaruh Relationship Quality terhadap Loyalitas Nasabah.

Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) diperoleh bahwa Relationship

Quality (X1) berpengaruh berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas

Nasabah (Y), hal ini diperkuat dengan hasil perhitungan uji t dimana nilai

signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung 6,088 <

2,014 t tabel dan juga pada analisis regresi berganda dimana koefisien

untuk variabel collateral adalah nilai 0,743.

Relationship quality sangat mempengaruhi loyalitas nasabah. Hal ini

bisa disebabkan oleh peranan Relationship quality yang mendominasi

dalam pengambilan keputusan konsumen untuk loyal pada pihak bank.

Seringkali hal in disebabkan oleh pengetahuan nasabah dalam hal faktor

hubungan kualitas. nasabah tidak melihat secara detail hubungan yang telah

dibina oleh bank, dan langsung melihat segi fisik penampilannya yang

85
86

berbasis syariah, atau bisa juga mengikuti trend setter yang telah dibangun

masyarakat sekitarnya. Dalam Relationship Quality sendiri terdapat

indikator kepercayaan, kepuasan dan komitmenoleh karna itu nasabah lebih

berfikir secara luas bisa juga dikarenakan kemudahan jangkauan tempat

bank dengan nasabah, jadi bagi nasabah memudahkan dan menjalin dalam

hubungan kualitas yang ada, bagi mereka tidak hanya fungsi pokok bank

sebagai tempat penyimpanan uang dan kemudahan transaksi lainnya tetapi

juga Loyalitas petugas dan perilaku yang menyebabkan kepercayaan,

kepuasaan dan memiliki komitmen terhadap bank.

3. Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah.

Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) diperoleh bahwa Relationship

Quality (X2) berpengaruh tapi tidak signifikan terhadap Loyalitas Nasabah

(Y), hal ini diperkuat dengan hasil perhitungan uji t dimana hasil signifikan

sebesar 0,466 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung 0,736 < t tabel 2,014

dan juga pada analisis regresi berganda dimana koefisien untuk variabel

Relationship quality adalah nilai 0,117.

Artinya Relationship Marketing tidak terlalu memperhatikan Loyalitas

Nasabah. hal ini bisa disebabkan oleh peranan relationship marketing yang

belum mampu menarik perhatian nasabah, melalui komponen orang,

pengetahuan, proses, teknologi yang pada akhirnya belum dapat menarik

konsumen untuk mengambil keputusan untuk menabung. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh awam komara,dengan adanya relationship

marketing yang diharapkan akan tercipta loyalitas nasabah, satu hal yang

86
87

harus diperhatikan disini adalah bahwa loyalitas nasabah merupakan strategi

jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana

maupun sumber daya manusia. Dalam hal ini terdapat beberapa strategi

yang dapat dipadukan untuk meraih dan memelihara loyalitas untuk jangka

panjang salah satunya adalah melalui relationship marketing.

87
88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya, maka peneliti akan memberikan beberapa

kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis, secara simultan variabel relationship marketing

dan relationship quality berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.

Hal ini ditunjukkan dengan Hasil uji F yang menunjukkan bahwa Fhitung

sebesar 19,075 dengan nilai signifikan sebesar 0.000a. Karena Fhitung >

Ftabel atau 19,075 > 3,21 dan probabilitas 0,002 lebih kecil dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel relationship marketing dan

relationship quality secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas nasabah.

2. Berdasarkan hasil analisis, variabel Relationship Quality secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini dibuktikan

Relationship Quality (X1) menunjukkan bahwa thitung sebesar 6,088 dengan

taraf signifikansi 5% dan memiliki nilai probabilitas 0,008. Oleh karena

thitung > ttabel atau 6,088 > 2,014 dan probabilitas 0,008 lebih kecil dari 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel Relationship Quality (X1)

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y). Sedangkan variabel

relationship Marketing secara parsial tidak berpengaruh signifikan

88
89

terhadap loyalitas nasabah, hal ini ditunjukkan dengan thitung relationship

quality (X2) sebesar 0,466 dengan taraf signifikansi 5% , Oleh karena thitung

< ttabel atau 0,466 < 2,014 dan lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Relationship Marketing (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).

3. Dalam hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan linier berganda

yakni Y = 0,602 – 0,743 X1 + 0,117 X2 diketahui bahwa variabel X1

(Relationship Quality) memiliki nilai unstandardized coefficients sebesar

0,743 atau memiliki nilai yang paling tinggi, halini menunjukkan bahwa

variabel X1 (Relationship Quality) merupakan variabel yang paling

dominan terhadap variabel Y (Loyalitas Nasabah).

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran yang

dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagi Peneliti selanjutnya

89
90

DAFTAR PUSTAKA

Antonio. (2015). Bank Syariah Dari Teori ke Praktik .


Arikunto, S. (2006). Pengaruh Relationship Quality dan Relatonship Marketing
terhadap Loyalitas Nasabah.
Atika sefesiani, A. F. (2015). Pengaruh Relationship Marketing Pemasaran
Relasional terhadap loylitas nasabah.
Beni Eka Yanti, A. S. (2017). Pengaruh Relationship Quality terhadap loyalitas
Nasabah.
chan. (2003). commit to user dengan relationship quality.
Hatikah, C. (2020). Pengaruh Service quality dan Relationship Quality terhadap
loyalitas nasabah.
Hunt, M. (1994). Relationship Quality.Hurriyati, M. J. (2018). Relationship
Quality dan Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah.
Kasmir. (2002). Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kumar, S. d. (2010). Relationship Quality . Farida jasfar .
Loindong, D. L. (2017). Pengaruh kepercayaan dan komitmen terhadap loyalitas
nasabah.
Morgan dan Hunt, 1. (1994). Relationship Quality terhadap Loyalitas Nasabah.
ndubisi, N. O. (2007). pengaruh relationship marketing terhadap customer
loyalty
pada nasabah .
Ndubisi, N. O. (2007). pengaruh relationship marketing terhadap customer loyalty
pada nasabah .
Palilati, A. (2018). Pengaruh nilai pelanggan, kepuasan terhadap loyalitas nasabah.

90

Anda mungkin juga menyukai