Anda di halaman 1dari 15

MODUL 6

Kegiatan Belajar 2

PENILAIAN DI BERBAGAI
JENJANG PENDIDIKAN
Penilaian Di Berbagai Jenjang
Pendidikan

➢ Pedoman Pelaksanan Penilaian di


Jenjang Pendidikan Dasar

➢ Pedoman Pelaksanan Penilaian di


Perguruan Tinggi
A. Pedoman Pelaksanan Penilaian di Jenjang
Pendidikan Dasar
PP No. 19 Tahun 2005 pasal 63:

Penilaian Hasil Belajar

Satuan
Pendidik Pendidikan
Pemerintah

Memantau proses, Menilai pencapaian


Menilai pencapaian
kemajuan, dan kompetensi lulusan
pencapaian standar
perbaikan hasil secara nasional pada
kompetensi lulusan
secara mapel tertentu
untuk semua mapel.
berkesinambungan dalam bentuk UN.
Bentuk-Bentuk Penilaian
1. Ulangan Harian
2. Tugas-tugas
3. Ulangan tengah semester
4. Ulangan akhir semester
5. Ulangan kenaikan kelas
6. Pengamatan sikap dan psikomotorik
7. Bentuk penilaian lain (penilaian diri,
kuesioner, proyek, portofolio)
8. Ujian Sekolah
9. Ujian Nasional
Pedoman Penilaian dalam KTSP
(dikembangkan oleh BNSP)

Ketuntasan Belajar

Kenaikan Kelas

Kelulusan
Ketuntasan Belajar
Pelaksanaannya diwujudkan dengan adanya ketentuan
Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM).

Contoh:

Mata Pelajaran SKBM


Pendidikan Agama 75
Pendidikan Kewarganegaraan 70
Bahasa Indonesia 75
Matematika 65
Ilmu Pengetahuan Alam 70
Ilmu Pengetahuan Sosial 70
Seni BUdaya dan Keterampilan 70
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 70
Muatan Lokal: Bahasa Inggris 65
Kenaikan Kelas

✓ Siswa telah menyelesaikan seluruh program


pembelajaran selama 2 semester.

✓ Tidak terdapat nilai di bawah SKBM.

✓ Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek


kepribadian pada semester yang diikuti.
Kriteria Kelulusan

▪ Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

▪ Memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian


akhir (Agama, Akhlak mulia, Kewarganegaraan
dan kepribadian, Estetika, serta PJOK).

▪ Lulus ujian sekolah (Ilmu pengetahuan dan


teknologi)
▪ Lulus Ujian Nasional
Pedoman Penilaian Berbasis
Kompetensi
a. Alat Penilaian

Aspek Aspek Aspek


Kognitif Psikomotorik Afektif
• Tes obyektif • Tes tertulis • kuesoner
• Tes uraian • Tes simulasi • Pengamatan
• Tes soal terbuka • Tes contoh • Laporan diri
kerja
b. Penyekoran
Penyekoran dilakukan berdasarkan pada
ketuntasan belajar siswa. Nilai yang mencapai
batas standar, maka dinyatakan telah
menguasai kompetensi tertentu.

Skor
Skor Tes
Obyektif Aspek
Afektif Skor
Skor
Aspek
Tes Psikomotori
Uraian k
1. Skor Tes Obyektif
 Tanpa menyertakan  Menyertakan Faktor
faktor koreksi koreksi
2. Skor Tes Uraian
❖Didasarkan pada pedoman pensekoran
dimana skor diberikan berdasarkan kecocokan
jawaban terhadap “kata kunci”.
3. Skor Aspek Afektif
Didasarkan pada kriteria penilaian dalam skala
tertentu. Selanjutnya skor dari setiap aspek afekti
yang dinilai dijumlahkan menjadi skor total.
Contoh:
Bagaimana pendapat Anda tentang mata pelajaran Matematika?
Membosankan 1 2 3 4 5 Menyenangkan
Tidak bermanfaat 1 2 3 4 5 Bermanfaat
Tidak menarik 1 2 3 4 5 Menarik
Tidak perlu dipelajari 1 2 3 4 5 Perlu dipelajari
Tidak menantang 1 2 3 4 5 Menantang

Skor siswa = 1 + 2 + 2 + 3 + 2 = 10
Kriteria penilaian dapat ditetapkan:

Rentang Skor Kriteria


5-9 Tidak baik (sangat rendah)
10-15 Kurang baik (rendah
16-20 Baik (sedang)
21-25 Sangat baik (tinggi)

Dari skor yang diperoleh siswa = 10 maka dapat


disimpulkan sikap siswa terhadap mata pelajaran
Matematika adalah Kurang baik/Rendah.
4. Skor Aspek Psikomotorik
Ditentukan berdasarkan kriteria penilaian
yang ditetapkan pada pedoman penskoran.

Anda mungkin juga menyukai