PENGELOLAAN BMN
z
E-LEARNING SIKLUS
PENGELOLAAN BMN
MODUL
SIKLUS PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA
Oleh:
Sumini
Widyaiswara Ahli Madya Pusdiklat KNPK
Rachmatunnisya
Widyaiswara Ahli Muda Pusdiklat KNPK
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya modul
dengan judul Siklus Pengelolaan Barang Milik Negara ini dapat diselesaikan
dengan baik. Modul ini digunakan sebagai acuan atau pedoman bagi pengajar,
peserta, dan pihak penyelenggara pelatihan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara sistematis dan efektif.
Modul Siklus Pengelolaan Barang Milik Negara ini disusun oleh Sumini dan
Rachmatunnisya berdasarkan Surat Tugas Kepala Pusdiklat Kekayaan Negara
dan Perimbangan Keuangan Nomor: ST-1059/PP.6/2020 tanggal 5 Oktober 2020
tentang Surat Tugas Penyusun Modul Diklat.
Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan Nomor PER-003/PP/2009 tentang pedoman penyusunan modul di
lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan bahwa mekanisme
penyusunan modul Siklus Pengelolaan Barang Milik Negara telah sesuai dengan
tata cara sebagaimana tercantum dalam Lampiran II peraturan tersebut.
Berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud di atas, modul Siklus Pengelolaan
Barang Milik Negara dapat dipergunakan untuk program E-learning Siklus
Pengelolaan BMN.
Kami mengucapkan terimakasih kepada penulis, penilai modul, serta
pihak-pihak yang telah menyelesaikan serta menyempurnakan modul ini. Kami
berharap modul ini dapat bermanfaat dalam menunjang tercapainya tujuan diklat
bagi para peserta.
1. Latar Belakang
Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) tidak hanya sekadar pengelolaan
administratif semata, tetapi lebih pada pengelolaan BMN dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas untuk memberikan nilai tambah. Oleh
karena itu lingkup pengelolaan BMN yang mencakup siklus berupa perencanaan
dan penganggaran, pengadaan, penatausahaan, penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan
serta pengawasan dan pengendalian BMN harus dilakukan dengan kerja keras
serta saling bersinergi. Dinamika pengelolaan BMN terus berkembang.
Pengelolaan BMN menjadi pekerjaan yang tidak mudah bagi
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di Indonesia. Hal ini terbukti dari
masih banyaknya laporan keuangan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah yang belum mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dikarenakan
permasalahan BMN. Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman pegawai dalam siklus pengelolaan BMN secara optimal pada
Kementerian/Lembaga dalam rangka penguatan APBN.
2. Deskripsi Singkat
Pelatihan E-learning Siklus Pengelolaan BMN memberikan pemahaman
mengenai siklus pengelolaan Barang Milik Negara kepada para pejabat/pegawai
selaku Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang Kementerian/Lembaga. Modul
ini merupakan materi yang mendukung program E-learning Siklus pengelolaan
BMN.
Modul Siklus Pengelolaan Barang Milik Negara ini terbagi dalam 3 (tiga)
Kegiatan Belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 yang membahas Pengertian
Pengelolaan BMN, Kegiatan Belajar 2 yang membahas Pejabat Pengelola BMN
dan Kegiatan Belajar 3 yaitu Siklus Pengelolaan BMN.
3. Prasyarat Kompetensi
Untuk mengikuti E-learning Siklus Pengelolaan BMN tidak dibutuhkan
prasyarat kompetensi.
5. Relevansi Modul
Kompetensi dari modul ini digunakan sebagai prasyarat untuk mengikuti
Pelatihan Pengelolaan BMN, yang diselenggarakan secara klasikal atau dengan
pelatihan jarak jauh.
1. Kegiatan Belajar 1
a. Judul
Pengertian Pengelolaan Barang Milik Negara
b. Indikator
d. Latihan
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1, untuk menguji pemahaman Anda,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
e. Rangkuman
Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban APBN atau berasal dari perolehan lain yang sah, yaitu (a) diperoleh
dari hibah/sumbangan/sejenisnya, (b) diperoleh sebagai pelaksanaan
perjanjian/kontrak, (c) diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, dan (d)
diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
Pengelolaan BMN dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian
hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Pengelolaan
BMN merupakan kegiatan-kegiatan yang terus menerus dilakukan atau yang
disebut dengan siklus, yang meliputi kegiatan mulai dari perencanaan kebutuhan
dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan
pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan,
penatausahaan, dan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
f. Tes Formatif 1
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1, jawablah soal-soal dalam Tes
Formatif berikut ini.
1. Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban....
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Pusat
d. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
2. Berikut ini pernyataan yang tidak benar terkait dengan BMN yang
berasal dari perolehan lain yang sah adalah....
d. Latihan
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2, untuk menguji pemahaman Anda,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Siapa sajakah pengelola Barang Milik Negara?
2. Apa hubungan antar pengelola BMN? Berikan contoh!
e. Rangkuman
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014, pejabat yang
melakukan pengelolaan BMN, adalah (a) Pengelola Barang Milik Negara, (b)
Pengguna Barang Milik Negara, dan (c) Kuasa Pengguna Barang Milik Negara.
Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab
menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan Barang Milik Negara/Daerah. Adapun Kuasa Pengguna Barang
adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Barang
untuk menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-
baiknya.
f. Tes Formatif 2
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2, jawablah soal-soal dalam Tes
Formatif berikut ini.
2) Pengguna Barang
Pengguna memiliki wewenang dan tanggung jawab terkait
Penggunaan BMN sebagai berikut:
a) menetapkan status Penggunaan BMN yang berada dalam
penguasaannya;
3.3.4. Penetapan status Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain
BMN yang telah ditetapkan status penggunaannya pada Pengguna Barang,
dapat digunakan untuk dioperasikan oleh pihak lain. Penggunaan BMN untuk
dioperasikan oleh pihak lain ini dilakukan dalam rangka menjalankan pelayanan
umum sesuai tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga. Biaya pemeliharaan BMN
selama jangka waktu Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain
3.7.1. Penjualan
Penjualan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara/Daerah
kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang. Penjualan
BMN dilakukan berdasarkan pertimbangan: (1) Dalam rangka optimalisasi Barang
Milik Negara yang berlebih atau idle; (2) karena secara ekonomis lebih
menguntungkan bagi negara; (3) sebagai pelaksanaan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Kadangkala dalam suatu unit pemerintahan terdapat BMN yang berlebih.
Hal ini dapat saja terjadi karena adanya penciutan organisasi atau alasan lain yang
dapat dipertanggungjawabkan. Dalam kondisi seperti ini tentu BMN yang berlebih
tersebut dapat dilakukan penjualan. BMN yang sudah rusak atau biaya
pemeliharaannya tinggi sangat menguntungkan bagi Negara untuk dijual.
BMN selain tanah dan/atau bangunan dapat dilakukan penjualan jika
memenuhi syarat teknis dan ekonomis.
1) Persyaratan teknis:
3.7.3. Hibah
Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah, dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat,
antar Pemerintah Daerah, atau dari Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah kepada
Pihak Lain, tanpa memperoleh penggantian. Hibah dilakukan dengan
pertimbangan untuk kepentingan sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaan,
d. Latihan
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3, untuk menguji pemahaman Anda,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Sebutkan kegiatan apa saja dalam siklus pengelolaan BMN, sebelum
BMN diperoleh?
e. Rangkuman
Ruang lingkup kegiatan dalam siklus pengelolaan Barang Milik Negara
meliputi: (a) Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; (b) pengadaan; (c)
Penggunaan; (d) Pemanfaatan; (e) pengamanan dan pemeliharaan; (f) Penilaian;
(g) Pemindahtanganan; (h) Pemusnahan; (i) Penghapusan; (j) Penatausahaan;
dan (k) Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian. Dari kegiatan tersebut,
terdapat kegiatan untuk memperoleh BMN, yaitu (1) Perencanaan kebutuhan dan
penganggaran; dan (2) pengadaan. Kegiatan pada saat BMN sudah diperoleh dan
digunakan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi, yaitu (1) Penggunaan; (2)
pemanfaatan; (3) pengamanan dan pemeliharaan; (4) Penilaian; (5)
penatausahaan dan (6) pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Sedangkan
kegiatan untuk mengakhiri keberadaan BMN adalah (1) pemindahtanganan; (2)
pemusnahan; dan (3) penghapusan.
f. Tes Formatif 3
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3, jawablah soal-soal dalam Tes
Formatif berikut ini.
1. Yang tidak termasuk dalam ruang lingkup perencanaan kebutuhan BMN
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 adalah….
a. Perencanaan pengadaan
b. Perencanaan pemeliharaan
c. Perencanaan penghapusan
d. Perencanaan pemusnahan
1. Simpulan
Syukur Alhamdulillah, seluruh materi yang diharapkan dalam Modul Siklus
Pengelolaan Barang Milik Negara ini telah dipaparkan. Namun, hendaknya tidak
berhenti hanya sampai selesai membaca, tetapi yang lebih penting adalah apakah
dengan mempelajari modul ini telah terjadi peningkatan kompetensi yaitu dapat
menguasai seluruh kompetensi dasar dari modul ini. Modul ini merupakan materi
yang menjadi dasar dalam mempelajari materi selanjutnya.
9. Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban....
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Pusat
d. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
11. Barang Milik Negara (BMN) yang diperoleh dari rampasan ditetapkan
sebagai....
a. BMN dari hibah/sumbangan
b. BMN dari perjanjian/kontrak
c. BMN dari putusan pengadilan
d. BMN yang ditetapkan dalam UU
TES FORMATIF 1
1. a
2. b
3. c
4. d
5. d
TES FORMATIF 2
1. c
2. d
3. b
4. c
5. c
TES FORMATIF 3
1. d
2. b
3. b
4. c
5. c
TES SUMATIF
1. c 6. c 11. c
2. a 7. b 12. d
3. b 8. c 13. d
4. a 9. a 14. d
5. d 10. b 15. b