Anda di halaman 1dari 86

BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Alkitab sebagai Firman Allah yang menyaksikan perbuatan Allah.
3. Sub Pokok Bahasan : Alkitab, Kitab yang berisikan Firman Allah.
4. Bahan Bacaan Alkitab : Mazmur 119 : 1 - 6
5. Jenjang/Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Alkitab sebagai Firman Allah dan giat menerapkannya dalam hidup.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan pengertian Alkitab.
2. Menyebutkan perbedaan Alkitab dengan kitab-kitab yang lain.
3. Menyebutkan kitab-kitab yang ada dalam Alkitab.

IV. URAIAN MATERI


Pengertian Alkitab
Setiap agama dalam dunia ini mempunyai kitab suci. Misalnya, kitab suci agama Islam adalah Al Quran, kitab
suci agama Hindu adalah Weda, kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka, dan kitab suci agama Kristen adalah
Alkitab. Alkitab ini biasanya digunakan ketika kita pergi beribadah, baik itu di Gereja, Sekolah, Sekolah Minggu, di
Tunas, maupun ketika kita beribadah di rumah bersama orang tua dan saudara-saudara kita.
Alkitab terdiri dari dua kata yaitu; kata Al dan Kitab. Al artinya di atas dan Kitab artinya kitab. Jadi Alkitab
artinya kitab di atas segala kitab. Kalau Alkitab disebutkan sebagai kitab diatas segala kitab, itu bukan karena Alkitab
itu lebih besar bentuknya dari kitab yang lain, atau harus diletakkan di atas kitab yang lain, tetapi karena Alkitab
berisikan Firman Allah. Alkitab disebut demikian karena Alkitab berisikan perkataan-perkataan Allah yang mengandung
perintah, larangan, hukum, nasihat dsbnya, dan perbuatan-perbuatan Allah.
Perkataan-perkataan Allah yang mengandung perintah itu seperti: Hormatilah ayahmu dan ibumu (Kel 20:12)
Kasihilah Tuhan AllahMu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu (Ulangan
6:5) Aj ” Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri (Mat 22:26) seperti mengasihi mama, papa, kakak, adik,
teman, guru di sekolah dsbnya.
Perkataan Allah yang mengandung larangan, misalnya: janganlah kamu meinum anggur dan minuman keras
dan masuk dalam kemah perjanjian supaya kamu jangan mati (Imamat 9:23). Perkataan Tuhan yang mengandung hukum
misalnya: 10 hukum Torat.
Perkataan Tuhan yang mengandung nasihat: misalnya; ”Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada
kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya
kepadamu (I Tim 3:14).dapat ditambahan contoh ayat-ayat yang lain.
Sedangkan perbuatan-perbuatan Allah seperti; Allah menciptakan alam dan manusia pertama; Adam dan Hawa
di taman Eden ( Kejadian 1:26). Allah membuat Air Bah (Kej. 7), Allah mengacaukan bahasa manusia menara di Babel
(Kej. 11).
Karena Alkitab itu berisikan Firman Allah, yaitu berisikan perkataan, ajaran, dan perbuatan Allah maka
Alkitab itu berbeda dengan kitab-kitab yang lain.
Kitab-kitab yang lain tidak berisikan Firman Allah tetapi berisikan banyak pengetahuan bagi manusia, seperti;
matematika, Bahasa Indonesia, PPKN, dll. Kitab-kitab pengetahuan itu kita gunakan di sekolah dan bukan di gereja.
Tetapi Alkitab, kita bisa gunakan di gereja ataupun di sekolah atau di rumah. Baik pada saat beribadah maupun bukan
pada saat ibadah. Firman Tuhan yang terdapat Alkitab dapat menuntun kita kepada kebenran sehingga kita dapat
melakukan yang baik.
Alkitab berisikan 66 kitab yang terbagi dalam 2 bahagian yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian
Lama terdapat 39 kitab dan Perjanjian Baru terdapat 27 kitab.
Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama yaitu:
- Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan,
- Yosua, Hakim-hakim, Rut, I, II Samuel, I, II Raja-raja
- I, II Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester,
- Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung,
- Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel,
- Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha
- Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria, Meleakhi.

Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru yaitu:


1
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

- Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, Injil Yohanes,


- Kisah Para Rasul
- Surat Roma, I dan II Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose,
- I, II Tesalonika, I, II Timotius, Titus Filemon, Ibrani,
- Yakobus, I, II Petrus, I, II, III Yohanes, Yudas, Wahyu.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mengajarkan lagu
5. Doa Pembacaan dan Baca nama-nama kitab dalam PL
Alkitab dan PB
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Mazmur 119 : 105


”FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Manila Karton, spidol, gunting, lem(perekat). Kemudian nama-nama kitab masing-masing di
tulis pada potongan-potongan karton dan sambil bernyanyi anak menyusun nama-nama kitab
secara berurutan nama-nama kitab.
4.2. Sumber : Alkitab, dan buku-buku yang lain.

VI. EVALUASI
1. Sebutkan pengertian Alkitab?
2. Sebutkan perbedaan Akitab dari kitab-kitab yang lain?
3. Sebutkan jumlah kitab dalam Alkitab PL dan PB?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Alkitab sebagai Firman Allah yang menyaksikan perbuatan Allah.
3. Sub Pokok Bahasan : Upaya Memahami Firman Allah.
4. Bahan Bacaan : Kisah Para Rasul 8 : 26 - 40
5. Jenjang/Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Alkitab sebagai Firman Allah dan giat menerapkannya dalam hidup.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan asal-usul sida-sida dari Etiopia.
2
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

2. Menyebutkan Keinginan sida-sida untuk memahami Firman Allah


3. Menyebutkan tindakan Filipus untuk menolong sida-sida

IV. URAIAN MATERI


Ada seorang sida-sida (pelayan yang khusus bekerja di istana kerajaan untuk melayani ratu atau permaisuri
raja,dan mereka biasanya dikebiri) dari kerajaan Etiopia yang bekerja pada Sri Kandake ratu negeri itu. (Ratu Etiopia
ini adalah ibu suri atau ibu dari raja, yang menggantikan raja melaksanakan tugas-tugas pemerintahan di negeri itu dan
menyandang gelar Sri Kandake. Tugas-tugas ini dilaksanakan ibu suri karena raja didewakan sebagai anak dari dewa
matahari sehingga dianggap terlalu suci untuk melaksanakan tugas-tugas itu). Sida-sida itu adalah seorang pelayan ratu
dengan jabatan sebagai bendahara yang mengurus berbagai keperluan rumah tangga dari istana itu. Sekalipun ia tinggal di
istana Etiopia (orang Etiopia tidak mengenal Allah dan tidak percaya kepada Allah), namun dia percaya kepada Allah
yang disembah orang-orang Yahudi. Karena itu ia pergi ke Yerusalem untuk beribadah di sana karena dia beragama
Yahudi (orang seperti ini disebut Yahudi Proselit karena ia bukan orang Yahudi tetapi ia memeluk agama Yahudi. Dan
untuk itu ia harus melakukan ketentuan agama Yahudi a.l: sunat, puasa, mempersembahkan korban, berdoa di Bait Allah
baik pada saat hari raya maupun bukan hari raya, dsbnya).
Dari Etiopia ke Yerusalem untuk beribadah kepada Tuhan ia menggunakan kereta yang ditarik oleh kuda. Dan
dalam perjalanan ke Yerusalem, ia menyempatkan diri untuk membaca firman Tuhan dalam keretanya itu.
Suatu ketika, setelah dia selesai beribadah di Yerusalem dan kembali ke Etiopia, dia membaca Firman Tuhan
yang terdapat dalam kitab Yesaya: “Seperti seekor domba yang dibawa ke pembantaian: dan seperti anak domba yang
kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah ia tidak membuka mulutnya. Dalam kehinaannya
berlangsunglah hukumannya; siapakah yang akan menceritakan asal-asalnya? Sebab nyawanya diambil dari bumi”.
Ia membaca firman itu berulang-ulang namun ia tidak mengerti apa yang dibacanya. Ia membutuhkan seseorang
untuk dapat menjelaskan firman ini kepadanya namun tak seorangpun ada di sana.
Tiba-tiba hadirlah Filipus salah seorang diaken di sampingnya. Filipus ada di sana karena dituntun Roh Kudus
untuk bertemu dengan sida-sida itu, supaya Filipus dapat menolongnya. Ketika Filipus bertemu dengan sida-sida itu, ia
sedang membaca fiman Tuhan, namun dia tidak mengerti. Filipus pun berkata kepada sida-sida itu: Mengertikah tuan apa
yang tuan baca itu? Dan sida-sida itu pun menjawab: Bagaimana aku dapat mengerti kalau tidak ada orang yang
membimbing aku. Pada saat itu juga Filupus pun naik ke dalam kereta yang ditumpangi sida-sida itu dan mulai
menjelaskan kepada sida-sida itu firman yang sedang dibacanya. Apa yang dibaca sida-sida ini adalah nubuat tentang
Tuhan Yesus yang akan disalibkan untuk menyelamatkan manusia. Setelah mendengar penjelasan itu, sida-sida pun
menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Waktu mereka sedang dalam perjalanan, tibalah mereka di suatu tempat yang ada
air dan berkatalah sida-sida itu kepada Filipus: Lihatlah, di situ ada air, apakah halangannya jika aku di baptis? Jawab
Filipus: Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh. Dan berkatalah sida-sida itu: Aku percaya bahwa Yesus Kristus
adalah anak Allah. Ia lalu menyuruh memberhentikan kereta di dekat air itu, mereka masuk bersama-sama ke dalam air
itu, dan dengan sukacita Filipus membaptisnya. Sejak saat itu sida-sida dari Etiopia ini menjadi seorang Kristen yang
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Sesudah itu Filipus berjalan dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk
memberitakan Injil Tuhan Yesus bagi banyak orang. Ia meyakinkan banyak orang bahwa Tuhan Yesus adalah
penyelamat.
Bukan hanya Filipus saja yang dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil bagi orang lain, tetapi kita semua, anak-
anak, orang tua, laki-laki dan perempuan, semua orang percaya juga dipakai Tuhan untuk menjadi saksiya bagi orang lain.
Semua orang percaya dapat menjadi saksi Tuhan Yesus, melalui hidupnya yang baik dan yang taat dan yang setia kepada
Tuhan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah
Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Main Peran.
5. Doa Pembacaan dan Baca 4. Menyanyi
Alkitab 5. Doa Syukur
6. Penyajian Materi (sesuai 6. Menyanyi
Metode) 7. Berkat
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

3. Ayat Hafalan : Kisah Para Rasul : 37b


”Aku percaya bahwa Yesus adalah anak Allah”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Papan Flanel/Manila karton, spidol.
4.2. Sumber : Alkitab, dan buku-buku yang lain.

VI. EVALUASI
1. Sebutkan asal usul sida-sida dari Etiopia?
2. Sebutkan keinginan sida-sida untuk memahami Firman Tuhan?
3. Sebutkan tindakan Filipus untuk menolong sida-sida?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Alkitab sebagai Firman Allah yang menyaksikan perbuatan Allah.
3. Sub Pokok Bahasan : Cara Hidup Yang Sesuai Dengan Firman Allah
4. Bahan Bacaan : II Timotius 3 : 14 - 17 dan II Timotius 1 : 5
5. Jenjang/Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Alkitab sebagai Firman Allah dan giat menerapkannya dalam hidup.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan asal-usul Timotius
2. Menyebutkan peranan Ibu dan Nenek dalam pembinaan Iman Timotius
3. Menyebutkan sikap Timotius yang sesuai dengan Firman Allah
4. Menyebutkan contoh hidup yang sesuai dengan Firman Allah

IV. URAIAN MATERI


Timotius adalah teman sekerja Paulus dan Silas (silvanus). Ia seorang muda yang sangat rajin. Ayahnya seorang
Yunani sedangkan Ibunya dan Neneknya adalah orang Yahudi, tetapi sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Sekalipun Ibu
dan Neneknya adalah orang Yahudi namun Ibunya Eunike dan Neneknya Lois tidak menggunakan nama Yehudi tetapi
menggunakan nama Yunani (non Yahudi). Dan sekalipun Timotius dididik secara Yahudi namun ia tidak di sunat.
Mungkin karena ayahnya seorang Yunani,sehingga ia tidak disunat. Ia baru disunat pada saat Paulus bertemu dengannya
di Listra. Pauluslah yang menyuruh dia di sunat ketika di Listra. Listra merupakan tempat dimana Timotius hidup dan
bertumbuh. Di Listra juga terdapat banyak sekali orang Yahudi.
Sebagai orang-orang Yahudi, Eunike dan Lois meneruskan ajaran imannya kepada Timotius, sebab dalam
tradisi Yahudi, orang tua berperan meneruskan ajaran imannya kepada anak-anaknya (Ulangan 6:7-9  harus mengajar
berulang ulang kepada anak-anakmu...). siang dan malam mereka mengajar Timotius tentang Tuhan dan bagaimana
seharusnya beribadah kepada Tuhan sekalipun Ayahnya seorang Yunani.
Karena ia di didik dengan baik oleh Ibu dan Neneknya maka Timotius bertumbuh menjadi anak yang taat
kepada orang tua. Ia rajin beribadah kepada Tuhan bersama-sama dengan Ibunya dan Neneknya di Sinagoge. Ia juga rajin
mendengar Firman yang di ajarkan oleh mereka. Karena ketaatan dan kesetiaannya itu maka ia sangat dikenal oleh orang-
orang Kristen baik yang ada di Listra maupun yang ada di Ikonium. Karena itu Paulus menyebut Timotius dengan
sebutan Saudaraku dan Anakku yang terkasih dan mengajak Timotius untuk bersama-sama dengan dia memberitakan
Injil dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Timotius dipercayakan oleh Paulus untuk pergi ke Tesalonika, Korintus dan Makedonia untuk membritakan
Injil dan menguatkan iman orang-orang percaya yang ada di sana. Semua tugas yang diberikan oleh Paulus tidak pernah
ditolak oleh Timotius, bahkan dengan senang hati Timotius melakukan pekerjaan yang dipercayakan kepadanya, dan
semua pekerjaan itu dapat dilakukan dengan baik. Ia mau berjalan dari suatu tempat ke tempat yang lain membritakan
Injil supaya semakin banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus sekalipun ia masih sangat muda. Timotius dapat
melakukan tugas dengan baik karena ia taat dan setia kepada Tuhan.

4
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Kita sebagai anak-anak Tuhan juga dapat melakukan apa yang dilakukan Timotius. Karena itu, kita juga harus
taat dan setia pada Tuhan. Kita harus rajin beribadah, rajin berdoa, rajin mendengar Firman. Kita harus dengar-dengaran
di rumah, dan di sekolah. Kita juga harus melakukan semua tugas yang diberikan bagi kita dengan sukacita, baik yang
diberikan oleh orang tua di rumah maupun guru di sekolah.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Kekunjungan ke
5. Doa Pembacaan dan Baca Teman-Teman Yang Kurang
Alkitab Rajin Ke SM-TPI
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : II Timotius 3 : 16a


”Semua tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat”.
2. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Dictionary of The Bible Vol 4, Interpreter’s concise commentary Acts & Paul’s Letters,
Paulus.

VI. EVALUASI
1. Sebutkan asal-usul Timotius?
2. Sebutkan peranan Ibu dan Nenek dalam pembinaan Iman Timotius?
3. Sebutkan sikap Timotius yang sesuai dengan Firman Allah?
4. Sebutkan contoh hidup yang sesuai dengan Firman Allah?

5
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku Yang Sesuai Dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Esau Memaafkan Yakub
4. Bahan Bacaan : Kejadian 33 : 1 - 17
5. Jenjang/Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan alasan Yakub meminta maaf kepada Esau
2. Menyebutkan cara Esau memaafkan Yakub
3. Menyebutkan contoh cara hidup yang sesuai dengan Firman Allah

IV. URAIAN MATERI


Esau dan Yakub adalah dua orang bersaudara. Ayah mereka adalah Ishak dan ibu mereka adalah Ribka. Namun
Ribka lebih sayang kepada Yakub. Apa saja yang diminta oleh Yakub pasti akan diberikan Ribka kepadanya. Sekalipun
begitu Esau tetap mengasihi adiknya Yakub karena mereka adalah saudara kembar.
Pada saat Ishak sudah tua, dan matanya sudah kabur sehingga tidak dapat melihat lagi, ia pun menyuruh Esau
anaknya yang sulung itu pergi ke padang untuk berburu. Dan hasil buruannya itu akan dibuat makanan yang enak untuk
Ishak. Dan jika Ishak sudah selesai makan makanan yang dibuat oleh Esau maka Ishak akan memberkati dia. Dengan
senang hati Esau pergi ke hutan untuk berburu. Ia ingin ayahnya menikmati hasil buruannya itu. Namun sementara Esau
sedang berburu, Ribka ibu mereka menyusun rencana untuk menipu Ishak. Iashak tidak dapat pergi kemana-mana karena
matanya sudah buta dan karena itu ia hanya tergeletak diatas tempat tidur. Ribka memotong kambing dan mengolahnya
menjadi makanan yang lezat. Makanan yang dimasak Ribka itu di bawah oleh Yakub kepada Ishak untuk di makan dan
setelah Ishak makan maka iapun akan memberkati Yakub. Pada hal berkat itu harus diberikan kepada Esau. Esau sangat
marah ketika ia mengetahui bahwa Yakub telah merampas berkat itu. Ia pun mencari Yakub adiknya untuk dibunuh.
Karena itu Yakub melarikan diri sampai di rumah Laban saudara ibunya dan sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu.
Sekalipun sudah lama mereka tidak berjumpa namun Yakub tetap takut terhadap Esau. Ia takut jangan sampai
Esau melakukan pembalasan dendam terhadap dirinya, atas kesalahan yang pernah dibuatnya. Karena itu ketika Yakub
berjumpa dengan Esau, Yakub menjadi sangat takut. Apalagi ketika ia melihat Esau membawa pasukan yang berjumlah
400 orang. Yakub membagi rombongannya dalam beberapa kelompok. Yakub berjalan di depan, kemudian para budak
beserta anak-anaknya dan terakhir Rahel bersama Yusuf. Mereka semua berjalan dan sujud di depan Esau sebagai tanda
memohon pengampunan dari Esau.
Melihat hal ini Esau pun datang dan memeluk adiknya. Ia mencium Yakub dan mereka pun menangis. Memeluk
dan mencium adalah tanda bahwa Esau sudah memaafkan atau mengampuni Yakub. Esau tidak marah lagi pada Yakub. Ia
sudah memaafkan Yakub, sebab sekalipun Yakub telah bersalah kepadanya, namun Yakub tetap adiknya.
Setiap orang bisa saja melakukan kesalahan. Orang tua bisa melakukan kesalahan. Guru bisa melakukan
kesalahan. Anak-anak juga bisa melakukan kesalahan. Tuhan mengajar kita untuk saling mengampuni atau saling
memaafkan, karena Tuhan juga mengampuni kta semua. Orang yang tahu kesalahannya dan mau minta maaf adalah
orang yang hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Tetapi orang yang mau memberi maaf adalah juga orang yang hidup
sesuai dengan Firman Tuhan. Karena semua orang bisa saja melakukan kesalahan. Karena kita harus dapat memaafkan
satu dengan yang lain.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceritera bervariasi
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Sosio Drama atau
5. Doa Pembacaan dan Baca Main Peran.
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
6
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

7. Doa Persembahan 7. Berkat


8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan :
”Karena jikalau kamu mengampuni orang, Bapamu yang di sorga mengampuni kamu
juga”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal dan Gambar tentang Esau dan Yakub untuk mendukung cerita.
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Tafsiran Masa Kini I.

VI. EVALUASI
1. Sebutkan alasan Yakub meminta maaf kepada Esau?
2. Sebutkan cara Esau memberi maaf kepada Yakub?
3. Sebutkan contoh cara hidup yang sesuai dengan Firman Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Yusuf Memaafkan Saudara-saudaranya
4. Bahan Bacaan : Kejadian 45 : 1 - 15
5. Jenjang/Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan perlakuan saudara-saudara Yusuf terhadap dirinya
2. Menyebutkan cara Yusuf memaafkan saudara-saudaranya

IV.URAIAN MATERI
Bapa Yakub memiliki 12 orang laki-laki yaitu : Ruben, Simon, Lewi, Yehuda, Izaskar, Zebulon, Dan, Naftali,
Gad, Asyer, Yususf, Benyamin dan seorang perempuan yaitu Dina. Semua anak-anak ini disayangi oleh Yakub. Tetapi
ada seorang anak yang lebih disayangi Yakub, dia adalah Yusuf. Karena Yakub lebih menyayangi Yusuf, maka Simon
dan saudara-saudaranya yang lain tidak senang dengan Yusuf. Mereka tidak suka dengan apa yang dilakukan Yakub
terhadap Yusuf. Yakub sangat memanjakan Yusuf dibandingkan dengan anak-anak yang lain. Karena itu mereka sangat
membenci dia bahkan tidak mau berbicara dengannya.
Suatu ketika, saat Simon dan saudara-saudaranya berada di padang, mereka melihat Yusuf datang menjumpai
mereka, maka mereka pun memulai menyusun rencana untuk membunuhnya. Tetapi Ruben yang masih sayang kepada
Yusuf mengusulkan supaya ia jangan dibunuh tetapi dibuang saja ke dalam sumur yang tidak berair. Dan ketika Yusuf
sudah ada bersama mereka... maka merekapun membunagnya ke dalam sumur. Beberapa saat setelah mereka
membuangnya ke dalam sumur, mereka melihat ada orang Ismail yang menuju ke arah mereka. Merekapun
mengangkatnya kembali dari dalam sumur dan menjualnya kepada orang Ismail itu. Dan orang Ismail ini membawanya
ke Mesir. Sejak saat itu Yusuf tinggal di Mesir jauh dari ayah dan saudara-saudaranya. Ia tidak dapat berkumpul dengan
mereka lagi..
Di Mesir Yusuf kemudian dijual lagi oleh orang ismail kepada Potifar seorang pegawai istana Firaun. Namun ia
tidak bernasib mujur. Ia difitnah oleh isteri Potifar dan dijebloskan ke dalam penjara. Di dalam penjara ia selalu berlaku
baik...ia suka membantu orang lain dan ia juga apat menerka mimpi. Karena ia baik dan dapat menerka mimpi itulah maka
ia dipercayakan untuk menerka mimpi Firaun. Yusuf dapat menerka mimpi Firaun: Tujuh lembu tambun menelan tujuh
lembu kurus, dan tujuh jelai kurus menelan tujuh jelai gemuk. Yang artinya ada tujuh tahun kelimpahan dan ada tujuh
7
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

tahun kesusahan. Karena Yusuf dapat menerka mimpi Firaun maka, ia diangkat menjadi perdana mentri di Mesir. Ia
menjadi orang nomor dua sesudah Firaun di Mesir. Firaun memberi kepercayaan kepadaYusuf untuk mengatur segala
keperluan bangsa Mesir itu, supaya mereka tidak kelaparan, ketika tujuh tahun kelaparan itu tiba.
Di bawah kepemimpinan Yusuf sebagai perdana Mentri, Mesir ada banyak makanan yang tersedia, sehingga
orang-orang Mesir tidak merasa kekurangan. Bahkan karena banyak makanan yang tersedia di Mesir, maka banyak orang
juga datang ke sana untuk membeli makanan.
Anak-anak Yakub juga datang ke Mesir untuk mencari bahan makanan. Yusuf bertemu dan mengenal mereka
sebagai saudara-saudaranya, tetapi mereka tidak mengenal Yusuf. Sekalipun mereka sudah menjual Yusuf kepada orang
Ismail sampai ia ada di Mesir, namun tidak sedikit pun Yusuf membenci mereka, melainkan Yusuf tetap sayang pada
mereka. Setiap kali mereka datang ke Mesir untuk membeli makanan, maka Yusuf selalu memberikan apa yang mereka
perlukan. Tetapi saudara-saudaranya tidak pernah tahu bahwa Yusuflah yang memberikan semua itu kepada mereka,
bahkan ketika mereka bertemu dengan dia pun mereka tidak tahu bahwa itu adik mereka.
Suatu ketika, Yusuf mengumpulkan mereka semua pada suatu ruangan dan menyuruh orang lain keluar dari
ruangan itu. Setelah itu ia memperkenalkan diri kepada mereka. Ia berkata: ”Akulah Yusuf. Masih hidupkah bapa? Ketika
saudara-saudaranya mendengar hal itu, bukannya mereka senang tetapi mereka menjadi takut dan gemetar. Mereka takut
jangan-jangan Yusuf akan membalas dendam kepada mereka, karena mereka telah melakukan yang jahat terhadap Yusuf.
Dan sekali lagi Yusuf berkata kepada mereka: ”Akulah Yusuf saudaramu yang kamu jual ke Mesir. Yusuf ingin mereka
mengenal dia, namun semakin ia memperkenalkan dirinya, semakin ketakutan mereka. Mereka takut jangan-jangan
mereka dihukumYusuf atas apa yang pernahmereka lakukan. Yusuf tahu perasaan saudara-saudaranya. Yusuf tahu bahwa
mereka sedang berada dalam ketakutan. Dan karena itu ia berkata kepada mereka: jangan susah dan jangan menyesali diri,
karena kamu menjual aku ke sini. Sebab untuk memelihara hidupmulah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Ia
memeluk mereka, ia mencium mereka dan menangis karena dapat bertemu dengan mereka lagi. Saudara-saudaranya yang
sudah lama tidak ia jumpai, kini ia dapat bertemu dengan mereka lagi. Ia tidak membenci mereka, ia sudah memaafkan
mereka, karena ia sangat mengasihi mereka. Ia ingin membantu mereka supaya mereka tetap hidup sekalipun ada
kelaparan yang terjadi dimana-mana. Sejak saat itu Yusuf dapat berkumpul dengan saudara-saudaranya dan juga ayahnya,
karena sejak saat itu, mereka semua datang dan tinggal bersama dengan Yusuf di Mesir. Saudara-saudaranya dapat hidup
bersama dengan dia, karena dia mau memafkan mereka. Karena yususf memaafkan mereka maka Yusuf menjamin
kehidupan mereka supaya mereka selamat dan tetap hidup.
Anak-anak Tuhan juga harus dapat saling mengampuni satu dengan yang lain. Sama seperti Tuhan Yesus
memaafkan mkita maka kita juga harus saling mengampuni

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita dengan menggunakan gambar
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah
Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mewarnai gambar.
5. Doa Pembacaan dan Baca 4. Menyanyi
Alkitab 5. Doa Syukur
6. Penyajian Materi (sesuai 6. Menyanyi
Metode) 7. Berkat
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Kejadian 45 : 7


“Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan
keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari
padamu tertolong”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Gambar yang mendukung cerita Yusuf dan saudara-saudaranya dan gambar untuk diwarnai, alat
pewarna (Crayon, Spidol, cat air dan pewarna alam).
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Tafsiran Kitab Kejadian.

VI. EVALUASI
8
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

1. Sebutkan perlakuan saudara-saudara Yusuf terhadap dirinya?


2. Sebutkan cara Yusuf memaafkan saudara-saudaranya?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Samuel menjawab panggilan Tuhan
4. Bahan Bacaan : I Samuel 3 : 1 - 21
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Anak akan dapat mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Anak dapat menyebutkan latar belakang keluarga Samuel
2. Anak dapat menyebutkan maksud Allah memanggil Samuel
3. Anak dapat menyebutkan sikap Samuel terhadap panggilan Allah.

IV.URAIAN MATERI
Elkana adalah ayah Samuel dan ibunya Hana. Elkana seorang lewi yang tinggal di Ramataim-Zofim atau di Rama,
sebuah kota di pegunungan Efraim. Samuel sangat senang menjadi pelayan Tuhan Allah. Dia membantu imam Eli
melakukan bermacam–macam pekerjaan di rumah Tuhan itu. Mulai dari membuka dan menutup pintau Bait Tuhan,
membersihkan rumah Tuhan itu, menyalakan lampu, dll.
Pada malam hari Samuel tidur dalam Bait Tuhan. Dekat Bait Tuhan itu terdapat rumah imam-imam. Di situ juga ada
rumah bagi imam Eli. Eli sudah tua, ia tidur di rumahnya dekat Bait Tuhan dan sebagai gantinya disuruhnyalah Samuel
tidur dalam Bait itu. Sekalipun Samuel sendiri tidur di Rumah Tuhan itu ia tidak pernah merasa takut
Suatu ketika saat Samuel sedang tidur, ia mendengar ada suara yang memanggilnya: “Samuel, Samuel! lalu samuel
menjawab: ya Bapa. Karena Samuel pikir itu imam Ely maka Samuelpun datang kepada Imam Eli.Tapi ternyata bukan
Imam Ely yang memanggilnya. Samuel pergi dan tidur lagi. Lalu untuk kedua kalinya Ia mendengar ada orang yang
memanggilnya. Kembali ia pergi mendapatkan imam Eli, tapi ternyata bukan imam Eli yang memanggilnya. Saat itu
Samuel belum mengenal Tuhan. Samuel tidak tahu bahwa yang memanggilnya itu adalah Tuhan yang ingin menjadikan
dia sebagai nabi. Ketika ia kembali tidur maka ia mendengar ada suara yang memanggilnya untuk ketiga kalinya. Iapun
kembali mendapatkan Eli, maka mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggilnya. Lalu Eli berkata kepadanya
kembalilah ke kamarmu dan tidurlah. Kalau Ia memanggilmu sekali lagi, katakanlah, “Berbicaralah, sebab hamba-mu ini
mendengar“. Lalu Samuel kembali ke kamarnya. Ketika ia sedang tidur, maka Tuhan memanggil ia sekali lagi seperti yang
sudah-sudah, Samuel! Samuel! Lalu Samuel menjawab: ”berbicaralah, sebab hamba-mu ini mendengar. Lalu berbicaralah
Tuhan kepada Samuel. Alangkah indahnya suara Tuhan itu. Tapi pesan yang diterima Samuel sangat menyedihkan.
Tuhan memberitahukan kepadanya hukuman yang akan dijatuhkan kepada Eli dan keluarganya. Anak–anak imam Ely
(Hofni dan Penehas) akan mati pada hari yang sama karena kejahatan mereka dan Eli juga akan menerima hukumannya.
Pagi–pagi sekali seperti biasanya ia bangun membuka pintu–pintu Rumah Tuhan, kemudian Eli memanggilnya, tanya
Eli, apa yang dikatakan Tuhan?
Dengan berat hati Samuel menceritakannya. Meskipun pesan itu sangat menyedihkan, Samuel jujur menyampaikan
semuanya kepada Eli. Eli tidak mengeluh dan ia berkata: “Dia Tuhan, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya
baik”. Eli menyerah, bukan putus asa, tetapi dalam iman, karena ia mengerti, bahwa hukuman itu pada tempatnya juga.
Demikianlah Samuel menjadi Imam, menjadi pelayan Allah, melayani umat Tuhan menggantikan imam Eli. Dia
menjadi seorang pelayan yang baik, yang mengasihi Tuhan. Dia masih sering mendengar suara Allah yang berbicara
kepadanya. Dan apa yang dikatakan Tuhan kepada Samuel diterimanya dan melakukannya dengan taat dan setia kepada
Tuhan.
Sikap yang dapat diambil dari Samuel yaitu ia taat dan setia dalam melakukan tugasnya di rumah Allah bersama–
sama imam Eli, menuruti dan melakukan apa yang di sampaikan Eli sebagai imam. Ia juga dengan jujur menyampaikan
apa yang disampaikan Allah kepadanya terhadap keluarga Eli. Tetapi yang terutama ia menerima, menuruti dan
melaksanakan apa yang difirmankan Allah kepadanya.

9
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceritera bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Quis Alkitab.
5. Doa Pembacaan dan Baca 4. Menyanyi
Alkitab 5. Doa Syukur
6. Penyajian Materi (sesuai 6. Menyanyi
Metode) 7. Berkat
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Mazmur 85 : 9a


“Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah“.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Menyiapkan gambar–gambar Samuel maupun imam Eli sebagai alat peraga
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Enseklopedi Alkitab.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan latar belakang keluarga samuel?
2. Sebutkan maksud Allah memanggil Samuel?
3. Sebutkan sikap Samuel terhadap panggilan Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Daud mengandalkan Tuhan (Daud melawan Goliat)
4. Bahan Bacaan : I Samuel 17 : 40 - 50
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Anak akan dapat mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Anak dapat menyebutkan bangsa yang berperang dengan bangsa Israel
2. Anak dapat menyebutkan cara Daud mengalahkan Goliat
3. Anak dapat menyebutkan dasar kemenangan Daud atas Goliat.

IV.URAIAN MATERI
Allah hendak mempersiapkan Daud untuk tugasnya yang akan datang sebagai penggganti Saul Raja bangsa Israel
yang di tolak Tuhan. Dalam perkenalan Daud dengan rakyat, Allah ingin memperlihatkan kepada orang Israel siapa Daud
dan sampai di mana ia dapat melakukan sesuatu dengan imannya.
Suatu hari pasukan bangsa Israel harus maju berperang melawan bangsa Filistin. Bangsa Filistin telah mengatur
dirinya kembali, setelah menderita kekalahan, lalu mereka mengumpulkan pasukan tentara perang yang besar jumlahnya di
Sokho. Saul raja Israel juga mengumpulkan pasukan tentaranya di lembah Tarbantin. Orang Filistin mempunyai seorang
10
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

pendekar raksasa bernama Goliat berasal dari Gat, tingginya 3 meter. (Goliat di lengkapi dengan senjata yang hebat dan
berpakaian baju Zirah yang bersisik ikan, berat baju zirah ini kira-kira 80 kg dan panjangnya sampai ke pinggangnya.
Kakinya ditutupi dengan penutup kaki tembaga, dibahunya terpanggul lembing tembaga, kepalanya berketopong tembaga,
tombaknya seperti pesa tukang tenun, yaitu gulungan kain yang diberi berujung besi seberat +10 kg). Tiap-tiap pagi dan
tiap–tiap malam ia berdiri di antara perkemahan ke dua tentara itu, lalu menantang orang Israel untuk mengirim seorang
pendekar yang berani melawan dia. Ia juga menghujat nama Tuhan Allah orang Israel. Dan diantara tentara Saul tidak ada
yang berani melawan orang Filistin itu.
Daud tiba di markas tentara orang Israel atas suruhan ayahnya Isai untuk membawa makanan kepada saudara–
saudaranya dan satu pemberian kepada kepala pasukan sambil menanyakan keselamatan saudara–saudaranya. Kebetulan
pada waktu itu Goliat si raksasa itu datang mengejek dan menghina Saul dan tentaranya . Ia juga menghujat Allah orang
Israel. Daud terkejut dan marah mendengar ejekannya itu, karena Allahnya di hina. Masa tidak ada seorang pun yang
berani melawan orang jahat ini? Memang tak seorang pun yang berani tampil untuk melawan tentara Filistin itu. Kalau
begitu aku akan melawannya, kata Daud.
Terdengarlah oleh raja Saul, ada seorang muda yang tidak takut kepada Goliat. Saul menerangkan kepada Daud
bahwa ia masih terlalu muda untuk berperang melawan Goliat yang berpengalaman itu, tetapi Daud tidak gentar, ia tidak
takut sebab ia percaya Tuhan akan menolongnya seperti apa yang pernah dialaminya. Dahulu Allah juga menolong dia
untuk membunuh seekor singa dan mengalahkan seekor beruang. Jadi jika ia menentang Goliat dengan keyakinan kepada
Tuhan, maka pastilah Tuhan akan memberi kemenangan kepadanya.
Baju perang besi yang di pakai Daud dan topi perunggunya membuat ia tidak bisa bergerak karena terlalu berat
baginya. Ia tidak memerlukan benda itu,ia melepaskan baju perang itu, ia percaya kepada Tuhan. Tuhanlah yang akan
menolongnya. Daud maju berperang hanya dengan membawa tongkat dan kartapelnya (umban/kartapel adalah alat untuk
meluncurkan batu jauh–jauh). Dicarinya lima buah batu yang licin lalu dimasukkannya ke dalam kantongnya. Kemudian
berjalanlah dia dengan tenang kearah raksasa itu.
Melihat Daud datang Goliat tertawa ”kamu hanya seorang kecil“ kata Goliat. Daud mengatakan, “kamu berani karena
membawa pedang dan tombak. Tetapi aku berani karena aku percaya kepada Allah. Daud menaruh sebutir batu di dalam
kartapelnya. Ditariknya kartapel dan dilepaskannya. Batu itu terlontar dari kartapelnya dan menghantam si raksasa, tepat di
dahi. Goliat jatuh dan mati seketika itu juga.
Melihat itu para prajurit mengejar pasukan musuh yang melarikan diri. Daud telah menunjukkan kepada mereka
bagaimana menjadi seorang pemberani. Daud percaya Allahlah yang akan menolongnya dan ia mengajar kita untuk
berharap kepada Tuhan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceritera bervariasi
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Tebak Tokoh
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab melalui Gambar-
Alkitab gambar yang ditampilkan.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Ibrani 13 : 6b


“Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut”

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Pengasuh menyiapkan gambar-gambar perkelahian Daud melawan Goliat sebagai alat peraga
dan gambar lain untuk di tebak.
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Enseklopedi Alkitab.
11
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

VI.EVALUASI
1. Sebutkan bangsa yang berperang dengan bangsa Israel?
2. Sebutkan cara Daud mengalahkan Goliat?
3. Sebutkan dasar kemenangan Daud atas Goliat?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Elia menaati perintah Tuhan
4. Bahan Bacaan : I Raja-raja 19 : 9 - 18
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Anak akan dapat mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Anak dapat menyebut alasan Elia bersembunyi di gunung Horeb
2. Anak dapat menyebutkan cara Tuhan datang kepada Elia
3. Anak dapat menyebutkan sikap Elia terhadap perintah Allah

IV.URAIAN MATERI
Elia sebagai nabi, takut akan ancaman Izebel isteri Ahab (Raja Israel yang terlibat percaya pada nabi–nabi Baal),
karena ia telah membunuh nabi–nabi Baal. Izebel( putri raja Sudon yang percaya kepada Baal. Istri dewa Baal adalah
Asyera). Izebel akan membalas perbuatan Elia. Disuruhnya orang untuk memberitahukan kepada Elia bahwa ia juga akan
melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Elia terhadap nabi-nabi Baalnya. Karena takut akan ancaman Izebel yang akan
membunuhnya maka Elia menyelamatkan nyawanya dengan melakukan perjalanan yang panjang dan sampailah ia ke
gunung Horeb nama lain untuk gunung Sinai). Ia masuk ke dalam sebuah gua, di mana Tuhan akan menyatakan diri
kepadanya. Tuhan bertanya kepadanya: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia!. Tuhan menjumpai dan bertanya kepada Elia,
karena Ia hendak memberi kesempatan kepada Elia untuk mengemukakan kesusahan dan keadaannya yang serba sulit,
supaya imannya diperkuat oleh Allah. Elia menjawab , bahwa ia telah bekerja dengan segiat–giatnya bagi Tuhan, tetapi
orang-orang Israel telah meninggalkan perjanjian Tuhan, semua mezbah telah diruntuhkan mereka, segala nabi Tuhan telah
dibunuh, hanya Elia saja yang masih tinggal. Dan ia pun telah terancam hidupnya. Elia tidak mengerti sama sekali bahwa
Tuhan membiarkan dia berdiri sendiri, sesudah mencapai kemenangan yang gilang gemilang di gunug Karmel , lalu
mengirim dia ke gurun, supaya jangan dibunuh oleh Izabel.
Tuhan menyuruh dia keluar dari dalam gua, dan berdiri di pintu gua itu, supaya kemuliaaan Tuhan dapat lewat dari
depannya. Mula mula angin ribut yang kencang sekali sehingga bukit–bukit terbelah dan gunung–gunung batu pecah.
Tetapi Tuhan tidak menyatakan diri di dalam angin itu. Sesudah angin itu reda terjadi gempa bumi, tetapi dalam gempa itu
pun Tuhan tidak menyatakan diri. Kemudian datanglah api tetapi Tuhan pun tidak berada di dalam api itu. Tuhan sendiri
menyatakan diri dalam bunyi angin sepoi-sepoi. Waktu angin yang sepoi-sepoi itu lewat dari padanya, dirasanyalah dengan
tiba–tiba, bahwa Tuhan ada di dalamnya, maka iapun menyelubungi mukanya dengan jubahnya. Melalui bunyi angin
sepoi-sepoi ini Allah menyatakan diri kepada Elia dan memberikan tugas yang harus dilakukan oleh Elia. Ini tanda bahwa
Allah sangat mengasihi Elia. Bahwa Tuhan adalah Allah ang pengasih dan penyayang, panjang sabar , dan suka
mengampuni segala dosa. Suara Tuhan kepadanya “ Elia sedang apa kau disini?
Elia menjawab “ya Tuhan, Allah yang maha kuasa, saya selalu bekerja hanya untuk Engkau sendiri. Tetapi umat
Israel melanggar perjanjian mereka dengan Engkau. Mereka membongkar mezbah–mezbah Mu dan membunuh nabi–
nabiMu. Hanya saya sendirilah yang tertinggal dan sekarang mereka mau membunuh saya“.
Firman Tuhan kepadanya: “kembalilah ke jalan melalui gurun dekat Damsyik dan sesampainya engkau, engkau harus
mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram, mengurapi Yehu cucu Nimsi menjadi raja atas Israel dan mengurapi Elisa bin
Safat sebagai penggantinya. Demikianlah, Elia menuruti apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Dengan ketaatan dan
kesetiaan kepada Allah, ia melakukan apa yang disampaikan Allah kepadanya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
12
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

1. Metode yang digunakan : Ceritera bervariasi


2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Main Peran.
5. Doa Pembacaan dan Baca 4. Menyanyi
Alkitab 5. Doa Syukur
6. Penyajian Materi (sesuai 6. Menyanyi
Metode) 7. Berkat
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Matius 11 : 28


“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Enseklopedi Alkitab.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan alasan Elia bersembunyi di gunung Horeb?
2. Sebutkan cara Tuhan datang kepadanya?
3. Sebutkan sikap Elia terhadap perintah Allah.?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Ayub yang teguh dalam Iman
4. Bahan Bacaan : Ayub 42 : 1 - 6
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Anak akan dapat mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Anak dapat menyebutkan latar belakang kehidupan Ayub
2. Anak dapat menyebutkan sikap Ayub dalam menghadapi masalah
3. Anak dapat menyebutkan sikap Ayub terhadap Allah

IV.URAIAN MATERI
Ayub hidup di negeri Uz, ia hidup pada masa nenek moyang Israel (Abraham,Isak dan Yakub). Ayub mempunyai 7
(tujuh) anak laki–laki dan 3 (tiga) anak perempuan. Banyak sekali binatang ternaknya. Ayub seorang yang kaya dan
berpengaruh, ia tulus hati dan saleh juga takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayb 1:1–3).

13
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

(Tulus hati artinya, bahwa oleh karena namanya Ayub mempunyai hubungan yang baik dengan Allah. Pengertian
saleh menunjukkan cara hidupnya yang disesuaikan dengan hubungan antara Allah dan dia sendiri. Kesucian hatinya
ternyata dari takutnya kepada Allah dan bencinya kepada dosa.)
Ayub seorang yang paling baik menurut penilaian manusia, karena ia takut Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan
kehendaki. Namun malapetaka menimpanya. Ia kehilangan harta kekayaannya serta kehilangan anak–anaknya, ia pun
ditimpa penyakit yang hebat yang berkepanjangan dan mengerikan dan sangat menggoncangkan imannya yakni penyakit
puru, semacam penyakit kulit yang sangat berbisa, dari kepalanya sampai telapak kakinya, sehingga sangat ngeri untuk
melihatnya. Lagipula Penyakit tersebut sangat gatal sekali, sehingga ia terpaksa menggaruknya dengan sekeping beling,
hidupnya sudah terasing, oleh karena keadaannya yang najis dilihat orang ; ia terpaksa hidup jauh dari masyarakat, di luar
kampung di atas timbunan abu bagaikan seorang yang berpenyakit kusta.. Sekalipun begitu berat penderitaan yang
dialaminya, namun ia tidak meninggalkan Tuhan. Ia tetap berpegang pada Tuhan. Bahkan istrinya menganjurkan ia untuk
meninggalkan Tuhanpun tidak ia lakukan. Selain Allahnya, hanya isterinya inilah yang masih ada padanya, semuanya
sudah habis.Dari pengalaman yang pahit itu, timbul suatu perdebatan yang panjang lebar dengan para sahabat–sahabatnya
(Elifaz orang Teman, Bildad orang Suah, dan Zofar orang Naama) yang datang untuk menghibur dia. Namun tidak ada
seorang manusia pun yang dapat menyelesaikan persoalan Ayub, hanya Tuhanlah yang dapat menyelesaikan, hanya
Tuhanlah yang dapat memecahkannya.
Ayub tetap pada penderiannya, ia tidak mau menuruti godaan isterinya, melainkan berpegang teguh kepada Allah.
Ia selalu tabah, sabar dan setia. Ia tidak meragukan kemahakuasaan Allah.
Penderitaan yang dialami Ayub sungguh luar biasa sehingga Allah sendiri turut campur tangan. Ayub tidak dapat
menyalahkan Tuhan tentang perbuatannya. Ia harus menerima penderitaannya dari tangan Tuhan dan memikulnya dengan
kekuatan dari Allah sambil percaya bahwa Allah mempunyai maksud dengan itu. Ayub tidak bersalah dan penderitaannya
bukan hukuman karna dosa tetapi ada rencana Allah bagi Ayub, orang yang saleh itu dan hubungan Ayub dengan Allah
menjadi baik kembali. Penderitaannya ini mau mengatakan bahwa orang benar atau orang saleh, orang yang percaya
Tuhan juga bisa mengalami penderitaan. Karena itu kita semua harus selalu dekat dengan Tuhan supaya kita kuat seperti
Ayub menanggung penderitaan yang dialami.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas : Mengunjungi orang
5. Doa Pembacaan dan Baca yang menderita (sakit penyakit
Alkitab atau yang miskin dan papah)
6. Penyajian Materi (sesuai dan memberikan penguatan
Metode) iman.
7. Doa Persembahan 4. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 5. Doa Syukur
9. Doa Syafaat 6. Menyanyi
10. Menyanyi 7. Berkat
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Ayub 42 : 2


“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan sesuatu dan tidak ada rencana-Mu yang
jahat “.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal dan Menyiapkan gambar Ayub yang di gunakan sebagai alat peraga.
4.2. Sumber : Alkitab, Buku Sejarah Kerajaan Allah, Enseklopedi Alkitab.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan latar belakang kehidupan Ayub?
2. Sebutkan sikap Ayub dalam menghadapi tantangan?
3. Sebutkan sikap Ayub terhadap Allah?

14
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Murid–murid mengikut Yesus
4. Bahan Bacaan : Matius 4 : 18 - 22
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Anak akan dapat mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Anak dapat menyebutkan nama murid–murid pertama yang dipanggil
2. Anak dapat Menyebutkan pekerjaan mereka
3. Anak dapat menyebutkan maksud Yesus memanggil murid–murid
4. Anak dapat menyebutkan sikap mereka terhadap panggilan Yesus

IV.URAIAN MATERI
Yesus adalah seorang guru. Orang Yahudi juga menyebut guru itu Rabi. Ia mengajar setiap orang untuk mengasihi
Allah dan juga harus mengasihi sesama manusia. Dalam perjalanan yang ditempuh Tuhan Yesus itu, Ia bertemu dengan
banyak orang. Karena ia selalu berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain, untuk memberitakan injil Kerajaan Allah,
oleh karena itu Ia memerlukan kawan–kawan sekerjaNya untuk membantuNya. Kawan–kawan sekerjaNya ini yang di
sebut murid–murid.
Pada suatu hari Tuhan Yesus berjalan–jalan di tepi danau Galilea (Dalam PL disebut danau Kineret, Bil 34:11, atau
Kinerot, Yosua 12:3 dan dalam PB: Danau Genesaret, Lukas 5:1 atau laut Tiberias Yoh 21:1). Yesus melihat sebuah
perahu di pantai. Dua orang laki-laki duduk di dalamnya. Mereka kakak beradik yang bernama Simon yang di sebut Petrus
dan adiknya bernama Andreas. Pekerjaan mereka adalah nelayan. Dengan menebarkan jala yang besar ke dalam air,
mereka menangkap ikan. Tuhan Yesus berhenti dan memandang mereka. Mereka pun memandang Yesus. Lalu Tuhan
Yesus memanggil, ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Ku jadikan penjala manusia lalu mereka pun segera meninggalkan
jalanya dan mengikuti Dia.
Yesus akan mengajari mereka membahagiakan orang–orang dan menjadi muridNya. Mereka tidak lagi menjadi
penjala ikan tetapi mereka akan menjadi penjala manusia. Artinya Tuhan Yesus memakai mereka untuk membantu Yesus
mengajar orang untuk percaya kepada Firman Allah dan supaya mereka selamat. Simon Petrus dan Andreas lalu mengikuti
Yesus dan meninggalkan perahu dan jalanya di tepi danau. Tidak berapa jauh mereka berjalan, terlihatlah sebuah perahu
lain yang tertambat di pantai. Beberapa nelayan duduk dalam perahu itu. Mereka sibuk memperbaiki jala mereka yang
sobek. Mereka adalah Zebedeus dan dua anak–anaknya yaitu Yakobus dan Yohanes. Tuhan yesus mendekati perahu itu
dan dengan lembut memanggil mereka. Mereka pun meninggalkan ayah dan perahu mereka (meninggalkan pekerjaan
mereka), lalu mengikuti Yesus.
Yakobus dan Yohanes senang sekali ketika melihat Simon Petrus dan Andreas ada bersama–sama dengan Tuhan
Yesus, karena mereka berempat adalah teman baik. Sekarang mereka akan belajar bersama–sama bagaimana “menjala
manusia“, mengajar orang untuk percaya kepadaNya. Membawa orang lain datang kepada Yesus supaya mereka
diselamatkan. Itulah yang menjadi tugas baru bagi Simon Petrus dan kawan–kawannya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mewarnai Gambar
5. Doa Pembacaan dan Baca atau Quis Alkitab.
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
7. Doa Persembahan

8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat


15
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Matius 4 : 19


“Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia“.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Pengasuh menyiapkan gambar-gambar murid Yesus sebagai alat peraga, Gambar untuk
diwarnai dan pertanyaan untuk Quis jika memilih aktivitas Quis Alkitab.
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Enseklopedi Alkitab.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan nama murid–murid pertama yang dipanggil?
2. Sebutkan pekerjaan mereka?
3. Sebutkan maksud Yesus memanggil murid–murid?
4. Sebutkan sikap mereka terhadap panggilan Yesus?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Perempuan-perempuan yang melayani Yesus
4. Bahan Bacaan : Lukas 8 : 1 - 3
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan nama perempuan-perempuan yang melayani Yesus
2. Menyebutkan alasan perempuan-perempuan melayani Yesus
3. Menjelaskan sikap mereka dalam melayani Yesus

VI.URAIAN MATERI
Injil Lukas menceritakan bahwa Tuhan Yesus dalam melakukan tanggung jawab pelayanan dan pembritaan selalu
berjalan dari kota yang satu ke kota yang lain. Dimana saja dia berada selalu memberitakan injil tentang karya
penyelamatan Allah. Kedua belas murid selalu mengikutiNya, bahkan banyak pula orang yang mengikuti dia. Diantara
mereka ada tiga orang perempuan yang disebut namanya, antara lain:
Maria Magdalena, disebut Magdalena karena ia berasal dari Magdala, sebuah kota kecil disebelah utara Tiberias.
Yohana, istri Khuza, juru kunci Herodes. Khuza adalah seorang pegawai tinggi yang punya kedudukan dan jabatan.
Susana, tidak ada satupun keterangan mengenainya, hanya saja Susana artinya bungan bakung.
Ketiga perempuan ini dirasuk (kerasukan) setan. Tentunya kita semua tahu bagaimana kondisi seseorang ketika
kerasukan setan. Ketiga orang perempuan ini kemudian disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Mereka memberi diri untuk
disembuhkan karena mereka mengenal dan percaya kepada. Tuhan Yesus. Mereka tahu bahwa apa yang dilakukan Tuhan
Yesus adalah untuk menolong orang banyak. Melalui kehadiranNya sebagai anak Allah injil diberitakan dan banyak orang
ditolong/diselamatkan. Orang buta dicelikkan, orang lumpuh dibuat berjalan, orang sakit disembuhkan. Nah perempuan-
perempuan ini juga disembuhkan Tuhan Yesus. Sebagai ucapan terima kasih atas apa yang sudah dilakukan oleh Tuhan
Yesus kepada mereka, mereka mau melayani Tuhan Yesus. Tentunya kehadiran perempuan-perempuan ini sangat berarti
bagi Tuhan Yesus, bahkan sangat mendukung kelancaran pelayanan Tuhan Yesus. Mereka malah memakai kekayaan
mereka, menjual harta benda yang mereka miliki untuk menopang pekerjaan Tuhan Yesus.
Perempuan-perempuan itu melakukan semua itu dengan sukacita, tulus, tidak dengan paksaan serta rela berkorban
tanpa pamrih. Mereka tidak mencari nama dan kehormatan, tapi untuk melayani Tuhan Yesus.
Apa yang dilakukan oleh perempuan-perempuan itu seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi kita semua. Supaya
sesuatu yang kita kerjakan harus dengan tulus dan penuh sukacita. Karena kalau kita melayani orang lain dengan tulus
16
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

dan suka cita, maka kita sudah membuat mereka bahagia. Kalau kita menolong mama, papa, kakak, adik di rumah atau
guru di sekolah atau orang lain, maka mereka yang kita tolong itu akan merasakan sukacita. Dengan demikian kita sudah
menjadi anak-anak yang baik.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah
Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: bermain peran atau
5. Doa Pembacaan dan Baca mengunjungi orang tua yag
Alkitab sakit
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Lukas 8 : 3c


“Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu denganKekayaan mereka”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Gambar dan Alat Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Perempuan-perempuan dalam Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah PB.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan nama perempuan-perempuan yang melayani Yesus?
2. Sebutkan alasan perempuan-perempuan melayani Yesus?
3. Jelaskan sikap mereka dalam melayani Yesus?

17
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Zakheus Menerima Yesus di rumahnya
4. Bahan Bacaan : Lukas 19 : 1 - 10
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan Latar Belakang Zakheus
2. Menyebutkan Tindakan Zakheus untuk meliat Yesus
3. Menjelaskan sikap Yesus terhadap Zakheus
4. Menjelaskan sikap Zakheus terhadap Yesus

IV.URAIAN MATERI
Di Yerikho ada seorang pemungut cukai yang sangat kaya namanya Zakheus (Zakheus berasal dari bahasa Yunani-
Ibrani, yang artinya “Yang Adil”). Yerikho adalah kota dagang yang sangat penting, tidaklah heran kalau pemungut cukai
di sana sangat kaya karena dalam dalam melakukan pekerjaan itu seringkali mereka tidak berlaku jujur. (pemungut cukai
adalah pekerjaan memungut pajak). Karena itu pekerjaan ini sangatlah dibenci oleh masyarakat di sekitarnya. Orang-orang
seperti Zakheus selalu dijauhi masyarakat. Zakheus sudah banyak mendengar tentang Yesus, karena itu ia ingin sekali
melihat Yesus bahkan melihat secara dekat. Namun ia adalah orang yang sangat berhati-hati, ia tidak berani langsung pergi
kepada Yesus, ia malah berpikir mungkin Yesus akan menghinanya seperti banyak orang, karena itu keinginannya hanya
untuk melihat Yesus saja, nanti suatu saat baru ia pergi kepadaNya. Hari itu orang sangat banyak yang mengerumuni
Yesus, Zakheus tidak dapat melihatnya karena tubuhnya sangat pendek. Iapun memanjat sebatang pohon ara, biasanya
pohon ara itu rendah cabangnya, dan lebar daunnya, jadi dapatlah ia bersembunyi di sana sambil mengintip. Mungkin saja
ada orang yang tertawa melihat ia naik pohon itu, tapi ia tidak peduli, pokoknya ia harus melihat muka Tuhan Yesus.
Kemudian terjadilah sesuatu yang tidak di sangka-sangka. Rombongan Yesus itu datang menghampiri Zakheus, lalu
Tuhan Yesus menengok ke atas, nampaklah bagi Tuhan Yesus, Zakheus ada diantara daun-daun yang lebat, seolah-olah
Tuhan Yesus sudah lama mengenal Zakheus, maka Ia berhenti dan berkata kepada Zakheus: “Zakheus, segera turunlah
sebab hari ini Aku akan menumpang di rumahmu”. Zakheus sangat bersuka cita, sebab bertahun-tahun lamanya ia dihina
dan diejek orang, tetapi sekarang sepertinya ada harapan untuk memperoleh keselamatan. Biar orang-orang Yahudi yang
lain memperolok dia yang penting ia tahu bahwa Tuhan Yesus mau menerimanya. Dan dengan senang hati Zakheus
membawa Tuhan Yesus ke rumahnya. Orang-orang yang ada disekeliling mereka bersungut-sungut seakan mau berkata,
mengapa Tuhan Yesus mau masuk ke dalam rumah seorang seperti Zakheus, tetapi Tuhan Yesus seolah-olah tidak
mendengar mereka. Ia terus berjalan memasuki rumah Zakheus, rumah Zakheus indah sekali. Diatas lantai terhampar
permadani yang sangat bagus sekali, rumahnya penuh dengan perhiasan yang beraneka warna, Zakheus menjadi sangat
malu melihat semua barang yang sangat indah itu, terkenang ia akan segala tipu muslihatnya untuk mengumpulkan barang-
barang itu. Murid-murid Yesus juga ikut masuk, sementara itu di luar rumah banyak orang yang mengintip ingin
mengetahui apa yang akan dilakukan dan dikatakan oleh Yesus. Tiba-tiba Zakheus berdiri dihadapan Yesus, katanya:
“Tuhan setengah dari milikku akan ku berikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang ku peras dari orang
akan ku kembalikan empat kali lipat”. Zakheus sangat bersukacita akan kehadiran Tuhan Yesus, karena itu segala harta
bendanya akan dipersembahkan kepada Yesus, Zakheus dengan rela mau mempersembahkan segala hartanya kepada
Tuhan Yesus, dia sangat yakin bahwa Allah mau menerimanya dan membuatnya menjadi manusia baru. Yesus sangat
terharu mendengar perkataan Zakheus lalu Ia berkata: “hari ini telah terjadi keselamatan pada dunia ini, karena orang
inipun anak Abraham”. Selama ini orang Yahudi menganggap Zakheus sebagai orang yang sudah hilang, tidak pantas
disebut anak Abraham. Lalu kata Yesus kepada semua orang yang hadir di sana “sebab anak manusia datang untuk
mencari dan menyelamatkan yang hilang”.
Ceritra Zakheus ini mau mengatakan kepada kita bahwa Tuhan Yesus sangat peduli dengan kita. Ia mengasihi dan
mengampui kita apabila kita mau bertobat. Apabila kita tidak mau melakukan kesalahan lagi.semua orang percaya diajak
untuk bertobat, meninggalkan hidup yang lama, yang tidak berkenaan kepada Tuhan, dan menjadi manusia baru, yang mau
melakukan apa yang dikehendaki Tuhan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita dan Tanya Jawab
2. Langkah Kegiatan :

18
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Tebak Gambar sesuai
5. Doa Pembacaan dan Baca materi Alkitab yang
Alkitab diceritakan.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Lukas 19 : 10


“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Alat Klasikal dan gambar-gambar yang disediakan untuk main tebak gambar.
4.2. Sumber : Alkitab dan buku-buku lainnya.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan Latar Belakang Zakheus?
2. Sebutkan Tindakan Zakheus untuk meliat Yesus?
3. Jelaskan sikap Yesus terhadap Zakheus?
4. Jelaskan sikap Zakheus terhadap Yesus?

19
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Barnabas yang murah hati
4. Bahan Bacaan : Kisah Para Rasul 4 : 32 - 37
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan latar belakang Barnabas.
2. Menyebutkan sikap Barnabas sesuai Firman Allah
3. Menyebutkan contoh sikap hidup seperti Barnabas dalam kehidupan sehari-hari

IV.URAIAN MATERI
Barnabas berasal dari keluarga imam Yahudi-Siprus karena itu dia sering disebut orang Lewi dari Siprus (siprus
adalah sebuah kota di Yunani). Nama lain dari Barnabas adalah Yusuf. Barnabas artinya ”Anak Penghiburan”. Dia
bertumbuh dan hidup di tengah-tengah jemaat (kumpulan orang-orang percaya) yang sehati, sejiwa dan tidak
mementingkan diri sendiri. Hal ini menggambarkan kepada kita bahwa keberadaan jemaat pada saat itu, begitu saling
mengasihi, saling menghormati dan selalu tolong menolong, sebab itu tidak ada seorangpun di antara mereka yang hidup
berkekurangan. Apabila ada di antara mereka yang mempunyai kekayaan atau harta yang lebih, mereka akan memakainya
untuk membantu yang miskin atau yang berkekurangan dengan cara menjual sebagian dari milik mereka. Hasil penjualan
itu mereka bawa dan letakan didepan kaki rasul-rasul lalu dibagikan kepada setiap orang yang membutuhkannya.
Barnabas juga menjual ladang miliknya lalu membawa uang hasil penjualannya untuk maksud yang sama. Yang
pasti, Barnabas dan semua orang yang melakukan hal itu melakukannya dengan sukacita, rela hati dan tanpa pamrih.
Perilaku dan sikap hidup seperti inilah yang harus selalu dipelajari bahkan dicontohi oleh kita semua ; hidup saling
mengasihi, tolong menolong, tidak mementingkan diri sendiri dan mau berkorban untuk orang lain tanpa pamrih atau
menuntut apa-apa.
Sebab Allah di dalam Yesus Kristus sudah lebih dahulu dan selalu akan melakukannya untuk kita sebagai wujud
cinta kasih kepada umat manusia tanpa menuntut apapun dari manusia. Pengasuh dapat memberikan contoh nyata sesuai
dengan kehidupan sesehari anak-anak.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita bervariasi
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mengumpulkan
5. Doa Pembacaan dan Baca Natura untuk menolong teman
Alkitab yang susah.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Kisah Para Rasul 4 : 33


“Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan
Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah”.

4. Alat dan Sumber :

20
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

4.1. Alat : Gambar Orang-orang yang susah yang perlu di tolong (kebanjiran, tanah lonsor, kecelakaan,
dll).
4.2. Sumber : Alkitab, Ensiklopedi Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah PB dan disini kutemukan.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan latar belakang Barnabas?
2. Sebutkan sikap Barnabas sesuai Firman Allah?
3. Sebutkan contoh sikap hidup seperti Barnabas dalam kehidupan sehari-hari?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Titus Melaksanakan Pengutusan
4. Bahan Bacaan : II Korintus 8 : 16 - 24
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan Tokoh Yang Membantu Paulus Dalam Membritakan Injil di Korintus
2. Menyebutkan Sikap Titus Dalam Melaksanakan Tugas Pekabaran Injil

IV.URAIAN MATERI
Titus adalah salah seorang rekan Paulus yang sangat dipercayainya. Seorang yang bukan Yahudi ( Titus seorang
Yunani) yang menemani Paulus dan Barnabas saat melakukan perjalanan ke Yerusalem. Namun perjalannannya baru dapat
diketahui setelah jemaat di Korintus berada dalam keadaan gawat. Titus bertindak sebagai wakil Paulus yang tugas khusus
mengatur, mengumpulkan persembahan untuk jemaat di Yerusalem.( saat itu jemaat Yerusalem sedang berada dalam
keadaan sulit)
Tugas itu tidak tuntas sebab Paulus mendesak Titus segera kembali ke Yerusalem untuk pelayanan kasih. Tugas
Titus lannya adalah membantu menyelesaikan keadaan tegang yang timbul antara Paulus dan orang-orang di Korintus.
Tugas seperti ini jelas menuntut Titus harus tampil sebagai seorang yang sangat bijaksana berjiwa luhur dan kuat.
Titus bergabung dengan Paulus di Makedonia dengan membawa kabar baik, Titus nampaknya sangat prihatin akan
keadaan masyarakat Kristen di Korintus. Paulus menyebut Titus sebagai “temanku yang bekerja bersama-sama dengan aku
untuk kamu”. Seorang yang akan bekerja dengan sungguh-sungguh, penuh kasih dan tanpa pamrih. Titus diharapkan dapat
menjadi kemuliaan bagi Kristus.
Bukan hanya Titus atau orang dewasa saja yang boleh memberitakan injil. Seorang anak juga dapat memberitakan
injil kepada orang lain seperti yang dilakukan Titus yaitu: menolong orang yang susah, mengajak orang lain untuk prihatin
terhadap orang-orang yang menderita seperti yang dilakukan Titus. Jadi menolong orang lain itu bukan hanya dengan jalan
kita memberikan apa yang dibutuhkan orang lain, tetapi mengajak orang yang berkelebihan menolang orang yang
berkekurangan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1.
2. Doa Pembukaan 2.
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3.
5. Doa Pembacaan dan Baca dalam lingkungan jemaat yang
Alkitab juga bekerja sebagai pembrita
21
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

6. Penyajian Materi (sesuai Injil di jemaat (Pendata/Majelis


Metode) Jemaat, dll.
7. Doa Persembahan 4.
8. Menyanyi (Persembahan) 5.
9. Doa Syafaat 6.
10. Menyanyi 7.
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : II Korintus 8 : 16


“Syukur kepada Allah, yang oleh karena kamu mengaruniakan kesungguhan yang demikian
juga dalam hati Titus untuk membantu kamu”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab dan buku-buku lain.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan Tokoh Yang Membantu Paulus Dalam Membritakan Injil di Korintus?
2. Sebutkan Sikap Titus Dalam Melaksanakan Tugas Pekabaran Injil?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Perilaku yang sesuai dengan Firman Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Filemon Menerima Kembali Onisimus
4. Bahan Bacaan : Filemon 1 : 8 - 22
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengenal perilaku yang sesuai dengan Firman Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan latar belakang Filemon.
2. Menyebutkan Pemintaan Paulus Kepada Filemon.
3. Menyebutkan sikap Filemon terhadap Permintaan Paulus.

IV.URAIAN MATERI
Filemon adalah seorang tokoh Kristen yang terkemuka, berasal dari kota Kolose, tidak dijelaskan latar belakangnya
secara terperinci, namun sepertinya dia seorang yang cukup terpandang dan juga kaya. Dikatakan bahwa Filemon adalah
seorang tuan yang mempunyai banyak budak atau hamba. Salah seorang hamba atau budaknya bernama Onesimus. Tetapi
satu waktu Onesimus lari dari tuannya Filemon, lalu pergi ke Roma.
Tidak tahu mengapa Onesimus lari dari tuannya, karena itu dia merasa sangat bersalah. Di Roma ia bertemu dengan
Paulus, dia mengaku segala kesalahannya lalu bertobat. Paulus menyuruh Onesimus kembali kepada tuannya. Onesimus
merasa enggan disuruh kembali kepada tuannya, dia takut kalau Filemon memarahi dia. Sebab itu Paulus kemudian
memberikan sebuah surat kepada Filemon sebaai surat keterangan mengenai Onesimus. Paulus menyebutkan Onesimus
“anaknya“ yang didapatnya selagi dia daam penjara ( ayat 10 ).
Dulunya Onesimus memang tidak berguna, tetapi sekarang amat berguna, baik bagi Filemon maupun Paulus. Nama
Onesimus artinya “berguna”, suatu nama yang lazim bagi para hamba atau budak, sesuai namanya, berguna berarti
berkelakuan begitu menolong bagi Paulus. Sebab itu Paulus menyuruh dia kembali kepada Filemn ( ayat 11 ).
Paulus minta agar Filemon tidak berlaku keras terhadap Onesimus, dan jangan memandang dia lagi sebagai seorang
hamba atau budak, tetapi sebagai seorang saudara yang kekasih (ayat 16), begitulah kira-kira isi surat Paulus kepada
22
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Filemon. Paulus memang ingin menahan Onesimus untuk membantu melayaninya tetapi Paulus yakin bahwa Filemon juga
mempunyai keinginan yang sama, karena itu ia mengembalikan Onesimus kepada pemiliknya semula.
Tentunya Filemon dengan suka cita tidak menolak permintaan Paulus, bahkan akan melaksanakannya dengan
senang hati. Sikap Filemon inilah yang jarang dimiliki oleh orang percaya sekarang ini. Kita sekarang ini lebih banyak
mementingkan diri sendiri, egois juga pendendam, kita sukar sekali memaafkan orang lain, apalagi kalau orang itu sudah
melakukan kesalahan yang menyakiti hati kita.
Sikap Filemon mengajarkan kita untuk belajar memaafkan, menghargai dan menghormati orang lain serta selalu
mau menerima orang lain apa adanya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita bervariasi
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Memberikan
5. Doa Pembacaan dan Baca penilaian terhadap gambar
Alkitab yang ditampilkan.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

2. Ayat Hafalan : Filemon 1 : 20


”Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di
dalam Kristus”.
3. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal dan Gambar budak dan tuan untuk diberikan makna.
4.2. Sumber : Alkitab, Ensiklopedi Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah PB dan disini kutemukan.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan latar belakang Filemon?
2. Sebutkan Pemintaan Paulus Kepada Filemon?
3. Sebutkan sikap Filemon terhadap Permintaan Paulus?

23
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : Perkembangan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : Gereja Mula-Mula
4. Bahan Bacaan : Kisah Para Rasul 2 : 1 - 13
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Perkembangan Gereja dalam tugas dan panggilannya di tengah dunia

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan terbentuknya gereja mula-mula
2. Menyebutkan asal anggota jemaat mula-mula

IV.URAIAN MATERI
Mengawali cerita, anak-anak diajak untuk menyanyi K.J. no. 257 Aku gereja. Jadi gereja itu adalah orang-orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus. Sedangkan gedung gereja itu adalah tempat orang-orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus itu beribadah.
Gereja mula-mula itu adalah orang-orang pertama yang pecaya kepada Tuhan Yesus di Yerusalem. Waktu itu hari
Pentaksota, Pentakosta artinya hari kelima puluh setelah pane. Banyak sekali orang Yahudi dari berbagai tempat seperti:
dari Elam, Mesir, Mesopotamia, Arab dll datang untuk beribadah kepada Tuhan di Yerusalem. Mereka datang bergabung
dengan orang-orang Yahudi lainnya yang ada di Yerusalem untuk bersyukur kepada Tuhan atas hasil panen mereka
seperti: gandum, anggur dll, yang sudah mereka peroleh. Pada sat itu juga merupakan hari kelima puluh setelah
kebangkitan Tuhan Yesus atau sepuluh hari setelah Tuhan Yesus naik ke surga. Pada waktu itu murid-murid Tuhan Yesus
dipenuhi Roh Kudus. Ada tiupan angin yang besar, lidah-lidah api, dan kemampuan para murid untuk berbicara dalam
berbagai bahasa, sehingga mereka dapat memberitakan injil Tuhan Yesus kepada orang banyak. Murid-murid mengajak
orang banyak untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia sebab melalui Tuhan Yesus semua orang
memperoleh selamat. Orang-orang banyak yang menyaksikan peristiwa itu dan mendengar apa yang disampaikan Petrus
dan teman-temannya maka mereka menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Tanda mereka percaya adalah dengan
menyerahkan diri mereka untuk dibaptis. Dan saat itu ada kira-kira tiga ribu orang yang dibaptis.
Orang-orang yang dibaptis ini kemudian membentuk persekutuan yang rajin beribadah. Rajin berdoa,
mendengarkan firman Tuhan. Tiap hari merkea berkumpul dan berdoa. Dan sejak saat itulah gereja mula-mula ini
terbentuk dan terus hidup untuk memuliakan Tuhan. Semakin hari semakin banyak orang yang bergabung dengan mereka.
Mereka hidup dengan penuh kasih. Siapa yang punya lebih akan berbagai dengan mereka yang kekurangan sehingga
semua orang mengalami sukacita.
Kalau orang yahudi merayakan hari Pentakosta itu sebagai hari kelima puluh sesuah panen, tetapi orang Kristen
merayakan hari Pentakosta itu sebagai hari kelima puluh setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Dan itu masih terus kita
rayakan sampai saat ini.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bervariasi (Cerita dan Tanya Jawab)
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: rekreasi
5. Doa Pembacaan dan Baca (mencari teman berdasarkan:
Alkitab warna baju, bulan lahir, angka,
6. Penyajian Materi (sesuai 3 atau 4 atau 5 dengan lagu
Metode) duduk senang berdiri
7. Doa Persembahan senang......
8. Menyanyi (Persembahan) 4. Menyanyi
9. Doa Syafaat 5. Doa Syukur
10. Menyanyi 6. Menyanyi
11. Berkat 7. Berkat

24
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

3. Ayat Hafalan : Kisa Para Rasul 2 : 4a


”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-
bahasa lain”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal dan gambar-gambar pencurahan Roh Kudus.
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Disini Ku Temukan, Tafsiran Kitab Kisah Para Rasul.

VI.EVALUASI
1. Jelaskan terbentuknya Gereja Mula-Mula?
2. Sebutkan asal anggota Jemaat mula-mula?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : Perkembangan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : Gereja Protestan Maluku (Sejarah lahirnya GPM)
4. Bahan Bacaan : I Korintus 3 : 1 - 9
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Perkembangan Gereja dalam tugas dan panggilannya di tengah-tengah dunia

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


Menjelaskan sejarah berdirinya GPM

IV.URAIAN MATERI
Gereja Protestan Maluku adalah salah satu gereja yang tertua di Indonesia, malah merupakan gereja Protestan yang
tertua di Indonesia karena GPM berawal dari hadirnya Gereja Protestan di Indonesia yang ditandai dengan baptisan kudus
yang I di Benteng Victoria pada tanggal 27 Febuari 1605. Baptisan Kudus ini dilakukan bagi orang-orang yang sudah
menerima Tuhan setelah pekabar-pekabar injil dari Eropa memberitakan injil di Maluku termasuk di Ambon. Gereja
protestan di Maluku saat itu dipimpin oleh orang-orang Belanda. GPM ini berdiri sendiri terlepas dari Belanda pada
tanggal 6 september 1935.
Gereja Protestan Maluku sampai saat ini memiliki ratusan jemaat-jemaat (Kurang lebih 7 buah), baik yang kecil
maupun yang besar, dengan 25 klasis yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara.
Gereja Protestan Maluku sejak terbentuk sampai hari ini selalu berupaya untuk mengembangkan tugas-tugas
pelayanan dan kesaksiannya demi memuliakan Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja.
Motto yang selalu memayungi GPM untuk terus melakukan tugas panggilannya adalah: “Aku, Paulus menanam,
Apollos Menyiram tetapi Allah Yang Memberi Pertumbuhan” (I Korintus 3:6).

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bervariasi (Cerita dan Tanya Jawab)
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Jumpa Tokoh
5. Doa Pembacaan dan Baca Gereja. (Ketua Sinode, Ketua
Alkitab Klasis, Ketua Majelis
25
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

6. Penyajian Materi (sesuai Jemaat ,dll)


Metode) 4. Menyanyi
7. Doa Persembahan 5. Doa Syukur
8. Menyanyi (Persembahan) 6. Menyanyi
9. Doa Syafaat 7. Berkat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : I Korintus 3 : 6


”Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi Pertumbuhan”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal
4.2. Sumber : Alkitab, Buah-Buah Injil Di Bumi 1000 Pulau, Mengenal GPM dan Pergumulannya sejak tahun
1933.

VI.EVALUASI
Jelaskan sejarah berdirinya Gereja Protestan Maluku?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : Lingkungan Hidup
3. Sub Pokok Bahasan : Alam Sekitar sebagai ciptaan Allah
4. Bahan Bacaan : Mazmur 136 : 5 - 9
5. Jenjang / Semester : AK I / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami lingkungan hidup sebagai hasil ciptaan Allah.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan ciptaan Tuhan yang ada di alam sekitar
2. Menyebutkan arti lingkungan hidup
3. Menjelaskan manfaat lingkungan hidup bagi manusia

IV.URAIAN MATERI
Anak-anak lihat gambar berikut ini,.. (Tunjukan gambar Pemandangan, di dalamnya ada berbagai jenis ciptaan
Tuhan). Ayo siapa yang bisa menyebutkan gambar apa ini? (Biarkan anak-anak menyebutkan) Ya.. tepat sekali ; Langit,
bumi, Matahari, bulan, bintang, Tumbuh-tumbuhan (pohon, bunga), Binatang dan manusia. Semua ini adalah ciptaan
Tuhan yang bisa kita lihat di alam sekitar kita. Ciptaan Tuhan ini tidak bisa hidup sendiri tetapi semua tinggal dan hidup
bersama-sama di bumi. Semuanya saling membantu, menolong, saling membutuhkan dan bergantung satu dengan yang
lain.. (Tunjukan gambar adanya kerja sama antara berbagai ciptaan). Pa tani mempunyai lahan untuk berkebun luas
sekali dan letaknya di samping rumahnya. Ia ingin menanam sayur tapi tanahnya masih keras dan rapat jadi harus
dihancurkan supaya tidak keras dan menjadi gembur. Lahan sangat luas sehingga untuk mempercepat pekerjaannya Pa tani
membutuhkan binatang kerbau untuk menghancurkan tanah yang keras. (Gambar Kerbau membajak sawah) la tidak kuat
bekerja sendiri, Setelah tanahnya sudah digemburkan barulah bibit sayur di tabur dan di beri pupuk secukupnya. (Gambar
orang mengolah tanah) Setiap hari tanaman disiram dengan air dan ada matahari yang menyinarinya sehingga bisa tumbuh
makin besar.
(Tunjukan gambar Petani yang merawat kerbaunya) Pa tani juga memberi makan dan memandikan kerbau yang sudah
membantunya. Setelah tumbuh besar tanaman sayur dapat diambil untuk di jual ke pasar dan sebagian di bawa ke rumah
untuk dimasak dan dimakan oleh keluarga pa Tani (Tunjukan gambar Petani yang memanen sayur kemudian dijual ke
pasar dengan mobil).
26
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Sambil menunjukkan gambar berbagai ciptaan Tuhan tadi. Jadi, tempat dimana semua ciptaan Tuhan yaitu
manusia dan makhluk ciptaan lainnya (Binatang, tumbuhan) hidup saling membutuhkan satu dengan yang lain itu disebut
lingkungan hidup. Lingkungan hidup ini sangat bermanfaat terutama untuk manusia yaitu dapat memberikan kesejahteraan
dan ketertiban bagi manusia. Seperti Pa tani tadi, Ia bisa memperoleh uang dengan menjual sayur ke pasar. Bahkan bisa
dinikmati oleh semua anggota keluarga. Kerbau pun menjadi sehat karena selalu di beri makan dan dimandikan. Semua
hidup bersama saling membutuhkan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab

1. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mewarnai


2. Doa Pembacaan dan Baca Gambar (Terlampir)
Alkitab 4. Menyanyi
3. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
4. Doa Persembahan 7. Berkat
5. Menyanyi (Persembahan)
6. Doa Syafaat
7. Menyanyi
8. Berkat

3. Ayat Hafalan : Mazmur 24: 1


Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya dan dunia serta yang diam di dalamnya.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Untuk cerita, ayat hafalan dan lagu semuanya satu paket dalam "Flashcard" Cara membuat
yaitu:
- Langkah 1. Gambar di Copi, diwarnai dan digunting sesuai ukuran bingkai gambar.
- Langkah 2. Potong kartas bufalo lebihkan 10 cm pada masing-masing bagian sesuai ukuran
gambar.
- Langkah 3. Tempel gambar (langkah 1) di kertas bufalo (langkah 2)
- Langkah 4. Gambar kemudian di press, disusun berdasarkan halaman lalu dijilid spiral.

4.2. Sumber : Alkitab, 103 Lagu anak-anak terbaru dan kreasi penyajiannya, Paulus Lie dan tim Pelayanan
Efata

VI.EVALUASI
1. Sebutkan ciptaan Tuhan yang ada di alam sekitar?
2. Sebutkan arti lingkungan hidup?
3. Jelaskan manfaat lingkungan hidup bagi manusia?

27
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia Dengan Allah Sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Manusia Sebagai Citra Allah
4. Bahan Bacaan : Kejadian 1 : 26 - 28
5. Jenjang/Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan Manusia Dengan Allah Sesuai Kesaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan pengertian manusia sebagai citra Allah
2. Menyebutkan tugas/mandat yang diberikan Allah kepada manusia
3. Menyebutkan sikap hidup sebagai citra Allah dalam kehidupan sehari-hari

IV.URAIAN MATERI
Kata Citra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berimplikasi pada bentuk, rupa, wujud ataupun gambaran
sehingga Citra Allah berarti Rupa atau gambaran Allah (foto copynya Allah). Manusia disebut sebagai Citra Allah berarti
manusia adalah rupa atau gambaran Allah (Imago Dei). Dengan demikian, manusia sebagai citra Allah memiliki beberapa
implikasi, yakni manusia dan Allah memiliki hubungan yang sangat khusus dan olehnya itu, manusia juga diharuskan
untuk berhubungan dengan sesama ciptaan untuk saling melengkapi dan menghidupkan serta bertanggung jawab pada
Allah.
Manusia sebagai Citra Allah atau gambaran Allah membuat manusia begitu spesial/khusus di mata Allah sebagai
makhluk termulia dan sempurna yang dijadikan Allah. Oleh karena itu, manusia bertanggung jawab untuk menjaga
statusnya sebagai citra Allah itu dengan melakukan segala mandat Allah. Allah sebagai pencipta manusia memberikan
kepada manusia tugas/mandat yang harus dikerjakan sebagai wujud tanggung jawabnya sebagai citra Allah. Tanggung
jawab besar yang diberikan adalah untuk memenuhi bumi dan menaklukan bumi dengan segala isinya. Manusia harus
memelihara kelanjutan hidup semua makhluk. Dikatakan dalam Kej.1:26-28, manusia harus berkuasa atas ikan di laut,
burung di udara dan segala binatang yang merayap di bumi. Hal ini membuat manusia menjadi seperti wakil Allah di bumi
atau dengan bahasa trend disebut mandataris Allah untuk melakukan apa yang Allah kehendaki. Tugas dan mandat yang
diberikan Allah ini adalah anugerah yang harus dijalankan dengan baik dan bertanggung jawab.
Melihat begitu kompleksnya tugas dan mandat yang diberikan Allah kepada manusia maka manusia sebagai Citra
Allah harus mempu menjadi teladan bagi sesama tetapi juga alam lingkungannya. Manusia diciptakan laki-laki dan
perempuan, hal ini dikerjakan Allah supaya manusia bisa saling melengkapi dan saling menghidupkan antar ciptaan.
Manusia sebagai mahkota ciptaan harus mampu menerima anugerah Allah itu dan mengaplikasikannya/menerapkannya
dalam kehidupan nyata, yakni tidak mendukacitakan hati Allah dengan pelanggaran-pelanggaran yang dibuat melawan
kehendak Allah. Dengan demikian manusia sebagai citra Allah harus menampakan sikap yang terpuji, tidak menyakiti
sesama tetapi saling menghidupkan, tidak merusak alam tetapi melestarikannya demi keselarasan hidup, saling menopang
dalam karya demi kemuliaan nama Allah, menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama tetapi juga dengan alam
contohnya; saling mengasihi antar sesama, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, dll.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Menggambar
5. Doa Pembacaan dan Baca sekaligus mewarnai gambar
Alkitab yang dibuat.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat

28
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Yesaya 45:12a


"Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia diatasnya”.
4. Alat dan Sumber :
4.2. Alat : - Papan flanel, karton manila gambar taman, Adam & Hawa, serta orang yang saling
membantu (setiap gambar diletakan pada papan flanel atau pada karton manila dan
diperlihatkan kepada anak sambil menerangkan dalam bentuk berceritera sesuai dengan tiap-
tiap gambar.

- Alat-alat Menggambar: Pensil, kertas. Spidol warna atau pensil warna. (pengasuh memberi
petunjuk tentang cara menggambar dengan memberi tugas kepada anak untuk
menggambarkan pohon, ikan dan manusia).

4.2. Sumber : Alkitab, Iman Kristen, Sejarah Suci dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan pengertian manusia sebagai citra Allah?
2. Sebutkan tugas/mandat yang diberikan Allah kepada manusia?
3. Sebutkan sikap hidup sebagai citra Allah dalam kehidupan sehari-hari?

29
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia dengan Allah sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Yesus sebagai citra Allah
4. Bahan Bacaan : Roma 5 : 12 - 21
5. Jenjang/Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami hubungan manusia dengan Allah sesuai kesaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan asal usul Yesus
2. Menyebutkan peranan Yesus sebagai Citra Allah

IV.URAIAN MATERI
Yesus sebagai citra Allah, tokoh pembebas memiliki asul-usul yang jelas sekali berawal pada Adam sebagai
manusia pertama. Oleh karena itu, sebagaimana Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Imago Dei) maka
Yesuspun demikian, Ia adalah citra Allah atau gambaran Allah. Yesus dilahirkan di Yerusalem. Yusuf dan Maria adalah
orang tua Yesus sebab Allah yang mengatur semuanya dengan maksud menjadikan Yesus sebagai tokoh penyelamat
(rekonsiliasi) antara Allah dan manusia yang terputus akibat pelanggaran manusia pertama (dosa). Menurut Injil Lukas,
silsilah Yesus bila ditarik hubungannya merupakan keturunan Daud yang adalah juga keturunan manusia pertama (Adam).
Olehnya itu, Yesus sampai kapanpun akan tetap menyandang predikat sebagai citra Allah atau gambaran Allah yang sejati.
Ketika manusia pertama melakukan pelanggaran yang membuat hubungan khusus antara manusia dengan Allah
menjadi terputus. Manusia kemudian hidup dalam keterbatasan dan dalam kuasa dosa. Kejatuhan kedalam dosam,
menempatkan manusia pada posisi yang sangat lemah. Keterbatasan itu diungkapan melalui pengusiran Adam dan Hawa
dari taman Eden. Dosa telah menyebabkan kematian sebagai upahnya. Hal ini berimbas pada kehidupan laki-laki yang
harus bekerja keras dan perempuan yang harus menderita pada saat melahirkan serta persetruan dengan ular. Pelanggaran
manusia membuat hubungan antara manusia dengan pencipta menjadi putus, namun karena kasih Allah yang ajaib itu,
lahirlah penyelamat dunia yakni Yesus sebagai manifestasi citra Allah yang baru yang berperan menjadi jembatan
penghubung Allah dan ciptaannya. Manusia di dalam Yesus ini menjadi tokoh penyelamat yang bertugas menebus manusia
dari kuasa dosa. Hal ini identik dengan apa yang ditulis dalam Roma 5:21 bahwa supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam
alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Disini Yesus memainkan peran sesungguhnya sebagai citra Allah tanpa cela. Yesus menjadi tokoh sentral misi
penyelamatan dunia dan berhasil membayar lunas segala kesalahan manusia pertama yang gagal menjadi citra Allah yang
sesungguhnya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mewarnai gambar
5. Doa Pembacaan dan Baca Yesus dan membuat bingkai
Alkitab bagi gambar tersebut.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

4. Ayat Hafalan : Roma 5 : 21


"Supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan
berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”.
30
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

5. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Gambar Yesus, alat pewarna (Spidol, Crayon, dll) dan karton manila, daun kering, kulit bia,
kulit gaba-gaba, biji Saga, dll.
4.2. Sumber : Alkitab, Iman Kristen, Sejarah Suci dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan asal usul Yesus?
2. Sebutkan peranan Yesus sebagai Citra Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia dengan Allah sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Israel sebagai Mitra Allah
4. Bahan Bacaan : Kejadian 12 : 1 - 9
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami hubungan manusia dengan Allah sesuai kesaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan latar belakang Israel
2. Menyebutkan janji Allah kepada Israel melalui Abram
3. Menyebutkan pengertian Israel sebagai Mitra Allah

IV.URAIAN MATERI
Israel adalah bangsa Pilihan Allah. Secara historis pada zaman, antara penyerakahan manusia sesudah
pembangunan menara Babel di satu pihak dan kedatangan Kristus ke dunia pada pihak lain, terdapat satu bangsa yang
kepadanya Allah berhubungan secara tetap dan dengan cara yang sangat istimewa. Dan bangsa yang dimasud adalah
bangsa Israel. Dikalangan bangsa itu, tetap terpelihara dengan baik pengetahuan akan Allah. Dengan bangsa Israel ini,
Allah tetap meneguhkan perjanjian karunia-Nya dan dari bangsa itu akan lahir Kristus. Nenek moyang bangsa Israel
adalah Abraham, Ishak dan Yakub.
Memilih Abraham dari bangsa manusia dan menjadikannya sebagai nenek moyang Israel di satu sisi dan tetap
memelihara pengetahuan yang benar akan Allah membuat Allah memanggil Abraham keluar dari Ur-Kasdim negerinya
ke Kanaan tanah yang dijanjikan Allah. Allah memerintah Abraham pergi dari negerinya dan dari sanak saudaranya ke
negeri yang ditunjukkan kepadamu (Kanaan). Kamudian Abraham melakukan apa yang diperintahkan Allah, maka Allah
pun membuat janji bahwa Allah akan membuat Abraham menjadi bangsa yang besar dan memberkati Abraham serta
membuat namanya masyur dan Abraham akan menjadi berkat. Tuhan Allah akan memberkati orang-orang yang
memberkati Abraham dan mengutuk orang-orang yang mengutuk Abraham serta oleh Abraham semua kaum akan
mendapat berkat. Abraham menjadi bapak segala orang percaya dan menjadi nenek moyang Israel.
Kata mitra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti teman, rekan, sahabat atau orang yang bersama-
sama bekerja, sebagai pelengkap dan lain-lain sebagainya. Apabila ditambahkan kata Allah menjadi mitra Allah, maka
berarti kawan sekerja atau rekan kerja Allah. Namun arti Mitra Allah berimplikasi unik bahwa yang menjadi mitra atau
rekan sekerja Allah tidaklah berarti berstatus sama dengan Allah tetapi rekan yang kepadanya Allah berkenaan
menjalankan maksudnya. Oleh sebab itu menjadi mitra Allah berarti bekerja bersama Allah tetapi juga bertanggung jawab
sepenuhnya pada kehendak Allah. Pengertian Israel sebagai mitra Allah menggambarkan terpakainya Israel sebagai
bangsa yang olehnya Allah berkenaan menjalankan rencana dan kehendaknya. Kembali ke konteks Israel sebagai bangsa
pilihan Allah yang juga adalah mitra Allah maka Allah berkenaan menjadikan Israel sebagai penerus janji sukacita kepada
dunia. Janji yang pernah diikrarkan bersama nenek moyang Israel menjadi janji bagi dunia melalui Israel.

31
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Cerdas Cermat
5. Doa Pembacaan dan Baca (pertanyaan disiapkan oleh
Alkitab pengasuh).
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Kejadian 12 : 1b


"Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Ku tunjukkan kepadamu”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Gambar Abraham, potongan balok untuk menulis ayat hafalan.
4.2. Sumber : Alkitab, Iman Kristen, Sejarah Suci dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan janji Allah kepada Israel melalui Abram?
2. Sebutkan pengertian Israel sebagai Mitra Allah?

32
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia dengan Allah sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Hakim-Hakim sebagai Mitra Allah
4. Bahan Bacaan : Hakim-Hakim 3 : 12 - 30
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami hubungan manusia dengan Allah sesuai kesaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan alasan Allah memilih Ehud sebagai Hakim
2. Menyebutkan fungsi Hakim-Hakim
3. Menjelaskan peran Ehud sebagai Mitra Allah

IV.URAIAN MATERI
Sewaktu tanah Kanaan direbut, Allah ingin supaya bangsa Israel beribadah hanya kepada-Nya. Namun, hal ini
tidaklah didengar dan dilaksanakan oleh bangsa Israel, tetapi malah melakukan pemberontakan dan berbakti kepada
berhala. Kondisi ini kemudian berakibat adanya penjajahan Israel oleh bangsa Moab. Karena penderitaan yang dialami
Israel maka Israel berseru kepada Allah untuk meminta seorang penyelamat baginya dan oleh seruan Israel ini
diangkatnyalah hakim yang bertindak sebagai pengatur hidup maupun panglima perang. Ehud kemudian dipilih sebagai
penyelamat Israel. Ehud adalah anak Gera dari keturunan Benjamin, salah seorang hakim yang kidal, Ia membunuh Eglon
raja Moab dengan pedang, kemudian orang Israel dikerahkannya untuk berperang sehingga orang Moab panik dan
melarikan diri ke sungai Yordan. Demikian Ehud dapat membuat Israel aman selama delapan puluh tahun.
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa karena pemberontakan yang dilakukan Israel terhadap Allah maka dipilihlah
Hakim-hakim yang berfungsi untuk mengatur bangsa itu, tetapi juga sebagai panglima perang yang siap menyelamatkan
Israel dari rongrongan musuh-musuhnya. Dikatakan demikian, sebab hakim-hakim pada waktu itu berfungsi sebagai
panglima perang yang bisa memimpin umat Israel atas nama Allah sehingga mereka bisa melakukan banyak peristiwa
sesuai kehendak Allah.
Bertolak dari fungsi para hakim sebagai pemimpin umat atau wakil Allah, maka Ehud sebagai orang yang dipakai
Allah juga menjalankan fungsinya sebagai panglima perang yang bertugas membebaskan umat Israel dari musuh-
musuhnya. Ini menandakan bahwa Allah telah memilih Ehud sebagai Mitra Allah untuk menjalankan segala pekerjaan
Allah di dunia dan karena itu apa yang dikerjakan Ehud adalah wujud kesetiaannya sebagai kawan sekerja Allah yang
bertanggung jawab penuh terhadap segala kehendak dan perintah Allah.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode Yang Digunakan : Cerita Bergambar.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Sosio Drama
5. Doa Pembacaan dan Baca Pengasuh menyiapkan satu
Alkitab cerita untuk dilakoni atau
6. Penyajian Materi (sesuai dimainkan oleh sekelompok
Metode) anak.
7. Doa Persembahan 4. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 5. Doa Syukur
9. Doa Syafaat 6. Menyanyi
10. Menyanyi 7. Berkat
11. Berkat

3 Ayat Hafalan : Hakim-Hakim 3:28b


"Ikutlah aku, sebab TUHAN telah menyerahkan musuhmu, orang-orang Moab itu, ke dalam
tanganmu".

33
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

4 Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Gambar-gambar yang berkaitan dengan isi cerita.

4.2. Sumber : Alkitab, Iman Kristen, Sejarah Suci, Sejarah Kerajaan Allah dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan alasan Allah memilih Ehud sebagai Hakim?
2. Sebutkan fungsi Hakim-Hakim?
3. Jelaskan peran Ehud sebagai Mitra Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia Dengan Allah Sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Rut sebagai Mitra Allah.
4. Bahan Bacaan : Rut 4 : 13 - 17
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan Manusia Dengan Allah Sesuai Kesaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan latar belakang Rut.
2. Menjelaskan tokoh Rut sebagai Mitra Allah.

IV.URAIAN MATERI
Pada zaman para hakim, seorang laki-laki dari Betlehem-Yehuda bernama Elimelekh dan istrinya Naomi serta anak-
anaknya: Mahlon dan Kilyon pergi ke Moab untuk menetap disana sebagai orang asing. Disana kedua anaknya itu menikah
dengan Rut dan Orpa. Ketiga orang laki-laki itu kemudian meninggal di Moab, hanya Rut dan mertuanya Naomi yang
pulang kembali ke Betlehem-Yehuda sebab ada kemauan keras dari Rut seorang dari bangsa Moab dari keluarga yang
tidak mengenal Allah telah membuat pengakuan besar (berkredo) bahwa kemana engkau pergi, kesitu jugalah aku
pergi,,, dimana engkau bermalam disitu jugalah aku bermalam; bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku (Rut
1:16). Rut kemudian tetap bersama Naomi dan menikah dengan Boas dan mendapatkan seorang anak yang dinamai Obeth
ayahnya Isai, ayah Daud.
Demikianlah menjadi Mitra Allah berarti bekerja bersama Allah tetapi juga bertanggung jawab sepenuhnya pada
kehendak Allah. Pengertian mitra Allah menggambarkan terpakainya seseorang sebagai orang yang olehnya Allah
berkenaan menjalankan rencana dan kehendaknya. Rut seorang keturunan bangsa Moab, berkepercayaan lain dari bangsa
yang asing bahkan musuh Israel dengan latar belakang keluarga yang tidak jelas asal usulnya, kemudian dipakai Allah juga
sebagai penerus keturunan Yesus sang penyelamat. Ini semua bisa terjadi karena Rut menunjukkan sikap yang setia kepada
Allah walaupun ia baru mengenal Allah melalui keluarga Elimelekh dan Naomi. Hal ini berarti bahwa Allah punya
kehendak bebas untuk memilih orang menjadi mitranya di satu pihak dan di pihak yang lain terpakainya seseorang menjadi
mitra Allah itu, karena sikap dan perilaku orang tersebut sesuai dengan kehendak dan perintah Allah. Dengan demikian
siapa saja dapat menjadi mitra Allah jika ia mampu hidup benar sesuai kehendak Allah. Manusia juga adalah mitra Allah
sebab itu hiduplah dengan benar dan sesuai firmanNya, maka niscaya akan dipakai Allah sebagai alat yang berguna dan
tangan Allah.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita dan tanya jawab.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
34
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Kuis lacak tokoh
5. Doa Pembacaan dan Baca (pengasuh menyiapkan daftar
Alkitab pertanyaan sesuai kebutuhan
6. Penyajian Materi (sesuai aktivitas).
Metode) 4. Menyanyi
7. Doa Persembahan 5. Doa Syukur
8. Menyanyi (Persembahan) 6. Menyanyi
7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11.Berkat

1. Ayat Hafalan : Rut 4 : 14b


"Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang
penebus".
2. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Gambar orang yang bekerja keras dan setia sebagai bahan pendukung cerita.
4.2. Sumber : Alkitab, Iman Kristen, Sejarah Suci, Sejarah Kerajaan Allah dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI
1. Jelaskan latar belakang Rut?
2. Jelaskan tokoh Rut sebagai Mitra Allah

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia dengan Allah sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Raja Sebagai Mitra Allah
4. Bahan Bacaan : II Tawarikh 29 : 1 - 36
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan manusia dengan Allah sesuai Keaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan maksud Allah memilih Hizkia sebagai Raja
2. Menyebutkan fungsi Raja sebagai Mitra Allah
3. Menyebut peran Raja Hizkia sebagai Mitra Allah

IV.URAIAN MATERI
Hizkia adalah seorang pemuda yang percaya kepada Tuhan. Ia selalu melakukan apa yang benar di mata Tuhan.
Nama Ayahnya Ahas dan Ibunya Abia. Karena kepercayaannya kepada Tuhan, Hizkia diangkat menjadi Raja. Ketika itu ia
berumur 25 Tahun. Ia harus menggantikan Ayahnya. Hizkia bertugas untuk memimpin umat di Yerusalem yang pada
waktu itu yang sudah jauh menyimpang dari Tuhan. Dengan penuh semangat Hizkia mulai melaksanakan tugasnya.
Adapun kepemimpinan Hizkia didasari oleh terpilihnya Hizkia oleh Allah dengan maksud memulihkan peribadatan di
Yerusalem. Ia dipercayakan Allah selama 29 tahun memimpin umat sebagai wakil atau mitra Allah.
Menjadi Mitra Allah berarti bekerja bersama Allah tetapi juga bertanggung jawab sepenuhnya pada kehendak Allah.
Pengertian mitra Allah menggambarkan terpakainya seseorang sebagai orang yang olehnya Allah berkenaan menjalankan
rencana dan kehendaknya. Raja dilihat sebagai mediator (penghubung atau penengah) antara Allah dan umat, sehingga
segala kehendak Allah adalah mutlak dijalankan oleh raja demi kemuliaan Allah. Hizkia sebagai raja bertindak sebagai
penengah atau perantara antara Allah dan umat demi menyampaikan kehendak Allah.
Peran Hizkia sebagai mitra Allah adalah dibukanya pintu-pintu bait Allah kembali dan bait Allah diperbaiki
kembali. Dipanggilnya semua imam dan orang-orang Lewi dan mereka disuruh membersihkan bait Allah itu dan
35
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

memperbaiki segala sesuatu yang rusak. Bait Allah itu dibersihkan selama setengah bulan dan patung-patung dewa berhala
serta benda-benda lain di buang ke dalam sungai Kidron di luar kota Yerusalem. Kemudian dipersembahkan korban yang
pertama di pekarangan di depan Bait Allah yang sudah dibersihkan itu. Korban untuk meminta pengampunan atas segala
dosa bangsa itu. Para penyanyi memainkan lagu-lagu pujian, orang-orang berlutut dan berdoa. Dan diantara orang banyak
itu raja Hizkia turut berlutut dan ia merasa sangat berbahagia, karena bait Allah sudah berfungsi kembali. Hizkia
menjalankan pemerintahannya selama 29 tahun lamanya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita dan tanya jawab.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Teka-Teki Silang
5. Doa Pembacaan dan Baca (pengasuh menyiapkan Teka-
Alkitab Teki Silang sesuai kondisi &
6. Penyajian Materi (sesuai kebutuhan jemaat).
Metode) 4. Menyanyi
7. Doa Persembahan 5. Doa Syukur
8. Menyanyi (Persembahan) 6. Menyanyi
9. Doa Syafaat 7. Berkat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : II Raja-raja 18 : 5


"Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang
sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia".
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Kertas, pencil, pena dll.
4.2. Sumber : Alkitab, Iman Kristen, Sejarah Suci, Sejarah Kerajaan Allah dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI.
1. Jelaskan maksud Allah memilih Hizkia sebagai Raja?
2. Sebutkan fungsi Raja sebagai Mitra Allah?
3. Sebutkan peran Raja Hizkia sebagai Mitra Allah?

36
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia dengan Allah sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Nabi Sebagai Mitra Allah
4. Bahan Bacaan : Yeremia 1 : 4 - 10
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan manusia dengan Allah sesuai Keaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan maksud Allah memanggil Yeremia sebagai Nabi
2. Menyebutkan Sikap Yeremia Terhadap panggilan Allah
3. Menjelaskan respons Allah terhadap sikap Yeremia sebagai Mitra Allah

IV.URAIAN MATERI
Yeremia semasa kecil ia tinggal dengan ayahnya, imam Hilkia di dusun Anatot, tidak jauh dari Yerusalem. Tuhan
memilih Yeremia sebab pemuda ini setia dan mengasihi Tuhan. Maksud Tuhan memakai Yeremia sebagai Nabi adalah
sebagai penyambung kehendak Tuhan bagi umat yakni: Tuhan mengangkat Yeremia atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-
kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam
(band. Ay. 10). Pekerjaan sebagai nabi yang dipercayakan kepada Yeremia sebagai kepanjangan tangan Allah berfokus
kepada hukuman dan malapetakan. Bangsa Israel yang rusak harus dirobohkan sebelum Allah dapat menanam dan
membangun kembali.
Yeremia terkejut ketika mendengar suara Allah yang memanggilnya menjadi nabi Allah. Waktu itu ia masih
muda dan tidak pandai berbicara (lih. ay. 6). Yeremia masih takut menyampaikan firman Allah. Terhadap sikap Yeremia
yang takut dan terkejut, Allah memberi kekuatan kepada Yeremia. Allah membuat dia pandai, dengan cara menyentuh
bibir Yeremia dan menaruh perkataan Tuhan dalam mulutnya. Demikianlah Allah memakai Yeremia sebagai mintraNya.
Apa yang Tuhan katakan itulah yang harus Yeremia katakan. Ketakutan Yeremia hilang, Yeremia menjadi seorang nabi
yang berjiwa besar. Dia harus menyampaikan firman Allah sebagai suatu teguran Allah untuk menyadarkan umat Tuhan
dari kesalahan yang pernah dibuat untuk menjadi umat Tuhan yang benar dan terpuji, taat dan setia agar diberkati Tuhan.
Tuhan menyertai Yeremia hingga Yeremia tidak perlu takut.
Tuhan melihat hati semua orang, kaya, miskin, besar dan kecil, asalkan mau memberi diri di pimpin oleh Allah dan
Allah akan menyertai dia. Belajar dari Yeremia bararti manusia tidak boleh sombong atau menganggap diri mampu tetapi
harus jujur mengakui segala keterbatasannya, maka Tuhan akan menyertai dan membimbing segala yang dikerjakan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Melatih
5. Doa Pembacaan dan Baca membaca Alkitab.
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
7. Doa Persembahan 7. Berkat
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10.Menyanyi
11.Berkat

1. Ayat Hafalan : Yeremia 1 : 7b


"Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus haruslah
engkau pergi".
2. Alat dan Sumber :
37
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

4.1. Alat : Guntingan kertas berisi ayat Alkitab yang dipakai untuk melatih membaca Alkitab.
4.2. Sumber : Alkitab, Iman Kristen, Sejarah Suci, Sejarah Kerajaan Allah dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI.
1. Sebutkan maksud Allah memanggil Yeremia sebagai Nabi?
2. Sebutkan Sikap Yeremia Terhadap panggilan Allah?
3. Jelaskan respons Allah terhadap sikap Yeremia sebagai Mitra Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia dengan Allah sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Jemaaat Sebagai Mitra Allah
4. Bahan Bacaan : Kisah Para Rasul 4 : 23 - 31
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan manusia dengan Allah sesuai Keaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan latar belakang kehidupan jemaat mula-mula
2. Menjelaskan peran Jemaat sebagai Mitra Allah
3. Memberikan contoh peranan anak sebagai Mitra Allah

IV.URAIAN MATERI
Jemaat mula-mula adalah jemaat yang terbentuk setelah peristiwa pentakosta di Yerusalem melalui pembritaan para
rasul. Cara hidup jemaat pertama/mula-mula yakni beribadah bersama, mendengar pengajaran rasul, mereka bersekutu,
memecahkan roti bersama serta berdoa bersama.
Segala kepunyaan mereka menjadi kepunyaan bersama. Ada yang menjual harta miliknya dan membagi-bagikan
hasilnya sesuai keperluan masing-masing. Mereka sehati sepikir dalam hidup sebagai anak-anak yang telah percaya kepada
Yesus. Roh kudus bekerja dalam hati mereka sehingga mereka saling membantu dan saling mendoakan; mereka tidak
hidup sendiri dan juga untuk diri sendiri tetapi bersama dan saling membantu serta menolong, saling mengasihi dan
memperhatikan dalam berbagai keperluan hidup. Ketika para rasul melaksanakan tugaspun mereka didoakan oleh jemaat.
Rasul-rasul sangat berani dalam memberitakan injil. Jadi peran jemaat sebagai mitra Allah adalah mereka turut mendoakan
para rasul, hidup berbagi dengan sesama, sehati sepikir.
Kepada anak-anak juga Tuhan Yesus ajarkan supaya tolong menolong diantara sesama teman, saling menyayangi
satu dengan yang lain. Bila ada teman yang sakit, anak-anak harus menjenguknya dan berdoa kepadanya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita dan Tanya Jawab.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Anak dilatih berdoa
5. Doa Pembacaan dan Baca bersama.
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
7. Doa Persembahan 7. Berkat
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
38
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : Kisah Para Rasul 4 : 31


"Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka
semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani".
2. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Iman Kristen, Sejarah Suci, Sejarah Kerajaan Allah dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI.
1. Sebutkan latar belakang kehidupan jemaat mula-mula?
2. Jelaskan peran jemaat sebagai Mitra Allah?
3. Berikan contoh peran anak sebagai Mitra Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Hubungan Manusia Dengan Allah Sesuai Kesaksian Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : Rasul-rasul Sebagai Mitra Allah
4. Bahan Bacaan : Kisah Para Rasul 11 : 19 - 26
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan manusia dengan Allah sesuai Keaksian Alkitab

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan pengertian Rasul
2. Menyebutkan fungsi Rasul
3. Menyebutkan peran Saulus dan Barnabas Sebagai Mitra Allah

IV.URAIAN MATERI
Kata Rasul berasal dari bahasa Yunani apostolos yang berarti “Mengutus”. Pada zaman Yesus, Ia mengangkat ke-
12 murid Yesus dan memberikan tugas kepada mereka untuk membritakan injil dan menyembuhkan orang sakit serta
mengusir setan. Hal inipun berlanjut pada zaman gereja mula-mula dimana ke-12 murid diberikan gelar sebagai rasul oleh
Yesus sendiri dan gelar ini tidak hanya diberikannya kepada mereka tetapi juga kepada Paulus, Barnabas dan lain-lain
(kepada mereka yang diangkat oleh Yesus untuk diutus menjadi saksi).
Seorang rasul tidak memberitakan dan mengajarkan gagasannya sendiri. Ia membawa pesan dari yang
mengutusnya. Tugas seorang rasul selain mengajar juga menyembuhkan.
Peranan Barnabas dan Saulus sangat besar. Harus memberitakan injil di tengah orang kafir. Barnabas dan Saulus
selalu bersama-sama dengan jemaat. Mereka mengajar, menghibur dan memberi nasehat juga menyembuhkan orang yang
sakit.
Barnabas dan Saulus tinggal bersama dengan jemaat di Antiokhia selama satu tahun, sambil terus mengajar
banyak orang. Mereka bekerja sama dengan tidak memikirkan kepentingan diri sendiri dan karena itu di antiokhialah untuk
pertama kalinya digunakan nama Kristen.
Jadi, Saulus dan Barnabas telah mewujudkan peran rasul sebagai mitra Allah dalam berbagai tugas yang dilakukan
mereka.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita dan Tanya Jawab.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
39
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan


3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Cerdas Cermat
5. Doa Pembacaan dan Baca (Pengasuh menyiapkan
Alkitab pertanyaan-pertanyaan sesuai
6. Penyajian Materi (sesuai kebutuhan).
Metode) 4. Menyanyi
7. Doa Persembahan 5. Doa Syukur
8. Menyanyi (Persembahan) 6. Menyanyi
9. Doa Syafaat 7. Berkat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Kisah Para Rasul 11 : 21


"Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan
berbalik kepada Tuhan”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Sampul Pertanyaan dan kertas serta spidol untuk menilai hasil cerdas cermat.
4.2. Sumber : Alkitab, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Iman Kristen, Sejarah Suci, Sejarah Kerajaan Allah
dan buku-buku yang lain.

VI.EVALUASI.
1. Sebutkan pengertian Rasul?
2. Sebutkan fungsi Rasul?
3. Sebutkan peran Saulus dan Barnabas Sebagai Mitra Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Mengasihi Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Arti dan Cara Mengasihi Allah
4. Bahan Bacaan : Mat. 22 : 34 - 40; Yoh. 14 : 21 - 23; 15 : 17
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami arti dan wujud mengasihi Allah.

III.TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan Arti Kasih.
2. Menjelaskan Cara Mengasihi Allah.
3. Memberikan Contoh mengasihi dalam kehidupan sehari-hari.

IV.URAIAN MATERI
Anak-anak! di suatu daerah, hiduplah searang raja bersama-sama rakyatnya. Pada suatu ketika, sang raja mengadakan
sayembara untuk rakyatnya. Hadiah yang disediakan bagi pemenang sayembara adalah "mendapat pangkat menjadi penasehat
raja". Namun ada syaratnya. Para peserta sayembara harus mampu mengasihi Allah dan sesamanya.
Banyak orang yang ingin memenangkan sayembara itu dan mereka lalu mendaftatkan diri mengikuti sayembara, akan
tetapi banyak dianatara mereka yang gagal, karena memang sangatlah sulit untuk mengasihi Tuhan dan sesama sesuai dengan
apa yang semestinya.
Di sebuah dusun kecil, ada seorang anak muda yang merasa mampu memenangkan sayembara itu. la ingin mengikutinya,
tapi ia seorang yang miskin, ia tidak mempunyai pakaian yang layak dan bekal yang cukup untuk ke istana. la tidak berputus asa,
ia berusaha meminjam pakaian yang layak dan pantas dan bekal perjalanannya. Kemudian ia berangkat menuju istana untuk
menghadap raja.
40
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Anak-anak, di tengah perjalanan anak muda ini berjumpa dengan seorang pengemis tua, yang pakaiannya kumal,
wajahnya kotor berlepotan. Pengemis itu memohon belas kasihan dari orang muda itu, katanya: “Tolonglah.......... Tolonglah
saya, saya lapar!”, mendengar rintihan pengemis itu, orang muda itu merasa kasihan. Tanpa berpikir panjang, ia memberikan
bekalnya dan menyerahkan pakaian yang ia kenakan kepada pengemis tersebut, sementar ia sendiri akhirnya mengenakan
pakaian milik sang pengemis itu.
Dengan tekadnya yang kuat, orang muda itu tetap melanjutkan perjalanan ke istana. Ketika ia tiba di pintu gerbang istana,
panjaga pintu mempersilahkan orang muda tersebut masuk ke dalam istana.
Betapa terkejutnya orang muda itu, ketika melihat wajah sang raja. la berkata : "Bukankah Baginda adalah pengemis yang
hamba temui di pinggir jalan iadi ?" tanya orang muda itu.
Benar anak muda, "ternyata kamu berhasil mememangkan sayembara yang ku adakan", kamu telah mampu mengasihi
seorang pengemis yang hina bahkan memberikan harta milikmu, itu berarti kamu pun mampu mengasihi Allah dengan sungguh.
Jadi kamu berhak menerima hadiah yang aku janjikan itu.
Nah, anak-anak. Dari cerita ini kita menemukan bahwa yang dikatakan kasih itu mempunyai arti sikap dan perasaan yang
tulus dari seseorang terhadap orang lain. Itu berarti pula "kasih kepada Allah" sama artinya dengan mengasihi sesama. Itulah
yang telah dilakukan oleh pemuda tadi. Oleh karena itu, marilah kita saling mengasihi, menolong orang yang susah. Contohnya
ketika ada teman yang berkesusahan, maka kita wajib menolongnya dengan sepenuh hati, karena dengan menolongnya kita
sudah mengasihi sesama dan Tuhan,

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita dan Tanya Jawab.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mengunjungi
5. Doa Pembacaan dan Baca pengasuh dan teman yang
Alkitab malas atau yang sakit.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : Matius 22 : 37b


"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu”.

2. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Ensklopedia, Kumpulan Ilustrasi, Tafsiran Matius, Kasihilah Tuhan Allahmu (Pedoman
bercerita untuk membina anak: Yayasan Komunikasi Bina Kasih).

VI.EVALUASI
1. Sebutkan apa arti "kasih"?
2. Jelaskan cara kita mengasihi Allah?
3. Berikan contoh, bagaimana kita mengasihi dalam hidup sehari-hari ?

41
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Mengasihi Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Perwujudan Kasih Kepada Allah (Rut dan Naomi)
4. Bahan Bacaan : Rut 1 : 16 - 22
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Arti Dan Wujud Mengasihi Allah.

III.TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan hubungan Rut dan Naomi
2. Menjelaskan sikap Rut dalam mewujudkan Kasih Allah.

IV.URAIAN MATERI
Rut adalah perempuan Moab yang bersuami Mahlon anak dari Naomi dan Elimelek. Jadi Rut adalah menantu dari
Naomi. Hubungan Rut dan Naomi adalah mertua dan menantu. Setelah beberapa tahun kemudian meninggallah Elimelek dan
suaminya Mahlon. Naomi mengambil keputusan untuk pulang ke Negerinya, setelah suaminya mati. Rut memutuskan untuk
mengikuti mertuanya Naomi ke Bethlehem-Yehuda dan tinggal bersama-sama, sebab ia sangat mengasihi Naomi. Walaupun
Naomi melarang Rut untuk mengikutinya ke Yerusalem namun Rut tetap bersih keras untuk mengikuti karena bagi Rut, ia telah
memilih dan mengambil keputusan bersama Naoimi: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah
aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku (Rut 1:16). Olehnya itu, hidup bersama Naomi berarti harus
mananggung kehidupannya sendiri dan Naomi mertuanya.
Iman Rut kepada Allah Naomi dan cintanya kepada Naomi, mendorong hatinya untuk memilih tinggal bersama Naomi
dan bekerja untuk mereka berdua. Rut lebih mencintai Allah Israel daripada allah-allahnya sendiri.
Di tengah pergumulannya sebagai seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya, Rut tidak hanya memikirkan dirinya,
tetapi ia juga memikirkan kehidupan mertuanya. Kebaikan hati, keteguhan pendirian dan iman yang demikian kuat inilah, yang
menjadikan Rut mendapatkan pengasihan dari Allah.
Ketika Rut harus berjuang sendiri tanpa pertolongan orang lain dan pada saat tidak ada seorangpun yang
dapat diharapkan, Rut mempercayakan hidupnya hanya kepada Allah. Ternyata memang Allah Naomi yang adalah Allah
Israel, adalah satu-satunya Allah Sumber kehidupan dan Pertolongan bagi hidup Rut yang "sendirian"
Dan cerita ini, kita menemukan bahwa Rut adalah perempuan yang sungguh-sungguh memiliki Kasih dan itu nampak
dalam wujud kasihnya yang tulus kepada Naomi yang adalah mertuanya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita dan Tanya Jawab.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mengunjungi para
5. Doa Pembacaan dan Baca Janda sebagai wujud kasih
Alkitab kepada Allah.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : Roma 12 : 9


“Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik”.

2. Alat dan Sumber :


42
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

4.1. Alat : Klasikal.


4.2. Sumber : Alkitab, Tafs Kitab Rut, menggali isi Alkitab, Perempuan-Perempuan dalam Alkitab

VI.EVALUASI
1. Sebutkan bagaimana hubungan Rut dan Naomi?
2. Jelaskan sikap Rut dalam mewujudkan kasih Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Mengasihi Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Perwujudan Kasih Kepada Allah (Janda Di Sarfat)
4. Bahan Bacaan : I Raja-raja 17 : 7 - 16
5. Jenjang/Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Arti Dan Wujud Mengasihi Allah.

III.TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan latar belakang tokoh Elia.
2. Menceritakan kisah perjumpaan Elia dengan janda di Sarfat.
3. Menyebutkan sikap janda di Sarfat datam mewujudkan kasih Allah

IV.URAIAN MATERI
Elia adalah salah seorang Israel yang bekerja pada abad 9 sebelum masehi. Ia orang Tisbe Gileat, yang biasa
memakai jubah dari kulit domba dan berikat pinggang kulit. la bekerja sebagai seorang Nabi yang selalu menggambarkan
tentang kuasa. Ia menunjukkan kepada bangsa Israel bahwa Allah yang ia semhah adalah Allah yang benar dan Allah
yang mengatasi segala ilah lain yang disembah orang pada waktu itu. Elia bekerja pada saat Israel dipimpin oleh raja Ahab.
Raja yang tidak benar dihadapan Allah. Ketika terjadi kekeringan di negri, Allah menyuruh Elia untuk tinggal di tepi
sungai kerit dan bersembunyi disana. Dari sini Allah menyuruh Elia pergi ke negri yang jauh. Disana ada seorang
perempuan yang akan mengurus keperluan Elia. Elia berangkat dengan berjalan menempuh perjalanan yang jauh, ke negri
yang Tuhan tunjuk kepadanya. Perjalanan itu sungguh, berat, udara yang terik membuat Elia cepat lelah, haus dan lapar.
Setiba Elia di gerbang kota itu, ia melihat seorang perempuan sedang mengumpulkan kayu bakar. Elia berkata kepadanya:
“Tolong, ambilkan air dari kendi itu untukku, aku haus sekali!”. Perempuan itu tidak keberatan, ia menyerahkan kendi
airnya kepada Elia ; Elia berkata lagi,: “Tolonglah, ambilkan sepotong roti! Aku lapar !. Perempuan itu menggelengkan
kepala dengan sedih. Katanya maaf, aku sudah tidak punya roti lagi, sungguh! Di dalam tempat tepungku, hanya tinggal
segemgam tepung. Botol minyakku hanya berisi beberapa tetes minyak. Hanya itu saja. Aku telah mengumpulkan tiga
potong kayu bakar. Nanti aku akan membuat roti dari sisa tepung dan minyak itu. Tapi itu hanya cukup untuk aku sendiri
dan ankku. Setelah itu aku tidak punya apa-apa lagi. Aku dan anakku akan mati kelaparan. Keadaan yang sungguh-
sungguh menyedihkan !. Tapi Elia sama sekali tidak nampak sedih! Elia justru berkata: “Jangan takut!" Pulanglah dan
buatlah roti itu. Tapi buatlah terlebih dahulu kepadaku, setelah itu engkau akan dapat lagi membuat roti yang lain untukmu
dan anakmu. Nanti sisanya masih cukup banyak. Sebab Allah berfirman : “Tepung dalam tempatnya tidak akan habis dan
minyak dalam botol tidak akan habis pula!” Nah, kita akan makan dari tepung dan minyak itu sampai Tuhan Allah
memberi hujan lagi di negri ini."
Perkataan yang sangat aneh ! Tapi perempuan itu mempercayainya. Dia pulang ke rumah, lalu menyalakan api.
Diambilnya tepung yang tinggal sedikit dan sisa minyak itu lalu dibuatnya roti. Anaknya yang duduk didekatnya
memperhatikan dia membuat roti dengan pandangan yang lapar. Memang ia sangat lapar. Tiba-tiba, ibunya gembira sekali,
sesuatu yang aneh terjadi ! Tempat tepung berisi tepung lagi; dan botol minyak itu berisi minyak lagi. Siapa yang
mengisinya ? Dia tahu, Tuhan yang melakukannya Itu keajaiban yang besar! Perempuan itu terus saja membuat roti. Roti
yang pertama untuk Elia, yang kedua untuk anaknya dan yang ketiga untuk dirinya sendiri. Dia dapat membuat roti
sebanyak yang diperlukan setiap hari.
Elia tinggal di rumah ibu janda ini, dan setiap hari perempuan janda itu membuat roti untuk mereka bertiga,
sebanyak yang mereka inginkan. Tuhan memelihara mereka, mereka tidak kekurangan apapun.

43
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Jumpa Tokoh,
5. Doa Pembacaan dan Baca seperti: Pendeta, MJ, Tokoh
Alkitab Masyarakat.
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : I Raja-raja 17:13


”Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang
kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan
bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu”.

2. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Tafsiran I Raja-raja, Intisari Cerita Alkitab, Menggali isi Alkitab

VI.EVALUASI
1. Sebutkan Latar Belakang Tokoh Elia ?
2. Sebutkan kisah perjumpaan Elia dengan janda di Sarfat ?
3. Sebutkan sikap janda di Sarfat dalam mewujudkan kasih Allah?

44
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Mengasihi Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Perwujudan Kasih kepada Allah (Saudara-saudara yang terhina)
4. Bahan Bacaan : Matius 25 : 31 - 46
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya wkatu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Arti Dan Wujud Mengasihi Allah.

III.TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan saudara-saudara yang terhina menurut Matius 25 : 31- 46
2. Menjelaskan cara mengasihi Allah sesuai Matius 25 : 31- 46.

IV.URAIAN MATERI
Anak-anak, hari ini ibu pengasuh mau bercerita tentang siapa saja saudara kita sesuai apa yang kita baca dalam
Matius 25: 31- 46 !
Suatu malam, seorang pemuda bermimpi bertemu Yesus. "Aku akan berkunjung ke rumahmu besok malam, "kata
Yesus. Pemuda itu terbangun. “Mimpi yang sangat aneh. Benarkah Yesus akan bertamu ke rumahku? “ Berbagai pertanyaan
berkecamuk di kepalanya. Jika Yesus benar-benar bertamu, aku akan menjamu dengan makanan yang enak dan minuman yang
lezat. Aku tidak akan mengecewakan Dia. “Sore itu, sang pemuda segera mempersiapkan segala sesuatu. Sebuah lilin indah
berada di tengah-tengah meja. Setelah segala sesuatunya beres, ia segera mandi dan berdandan dengan rapi. Tak terasa
malam datang menjelang. Hujan turun dengan derasnya. Pemuda itu setia menanti di ruang makan, tetapi Yesus belum
juga datang. Jam terus berjalan, sekarang sudah menunjukkan pukul 22.00.
“Ah, masa Yesus akan ingkar janji?” Pemuda itu mulai sangsi. Tok! Tok! Tok! Ketukan pintu itu benar-benar
mengagetkannya. Ia bergegas berlari menuju pintu. “Itu pasti Yesus!” katanya yakin.
Begitu pintu dibuka, bukan wajah Yesus yang nampak melainkan seorang gadis kecil dengan tubuh basah kuyup
kedinginan. “Tuan saya lapar, bolehkah saya meminta sedikit makanan?. “Tunggu sebentar, aku akan menyiapkannya
untukmu!” kata pemuda tadi sambil menuju meja makan untuk mengambil nasi besertaa lauknya, dua buah pisang dan
segelas susu hangat. Setelah menerima gadis itu segera pergi. Waktu menunjukkan pukul 24.00, namun Yesus
belum datang juga. Pemuda itu mulai mengantuk. Tiba-tiba pintu diketuk: Tok! Tok! Tok!. Pemuda itu segera berlari
menuju pintu. “Itu Yesus! “ katanya dalam hati. Namun, sekali lagi ia kecewa karena yang tampak bukan Yesus,
melainkan sepasang suami-istri yang sudah tua. Laki-laki itu terbaluk-batuk, badannya penuh luka. Keduanya menggigil
kedinginan.
“Tuan, kami kedinginan dan kelaparan, Kasihani kami !"....... Sejenak pemuda itu ragu. Bukankah makan itu
untuk Yesus? Tetapi orang itu begitu membutuhkannya. Pemuda itu menyuruh mereka masuk dan ia membersihkan luka-
luka pada tubuh lelaki tua itu, lalu memberikan semua makanan yang ada di meja kepada mereka. Kedua pengemis tua itu
melahap makanan dengan rakusnya. Setelah makanan habis, pemuda itu menyerahkan dua buah mantel kepada mereka.
Suasana kembali sepi. Pemuda itu sedih karena ternyata Yesus tidak datang. Ia, kelelahan dan akhimya tertidur. Dalam
tidur, ia bermimpi bertemu kembali dengan Yesus. Pemuda itu memprotes ketidakhadiran Yesus. Yesus menjawab dengan
lembut: “AnakKu, Aku sudah berkunjung ke rumahmu malam ini” “Kapan Yesus? Aku tidak melihatMu
sedikitpun. Aku adalah gadis hecil yang kamu beri segelas susu hangat dan juga sepasang pengemis tua yang kamu
obati, beri makanan serta mantel, Aku senang dengan sambutanmu anak-Ku, "kata Yesus sambil berlalu.
Nah anak-anak sekalian, menarik bukan! Jadi pemuda itu menjadikan gadis kecil itu, pengemis tua sebagai
saudaranya sendiri, ia tidak segan-segan melayani mereka. Ia telah pula mengasihi mereka dengan tulus hati. Itulah yang ia
buat untuk Yesus. Jadi ingat saudara kita bukan hanya adik dan kakak saja, tetapi orang yang susah, miskin, sakit,
pengemis, orang di penjara dan mereka yang dianggap hina oleh banyak orang, mereka itu saudara-saudara kita juga.
Betulkan bukan anak-anak (Ia Ibu Pengasuh). Semoga Tuhan Yesus memberkati kita. Jadi orang-orang yang terhina sesuai
bacaan kita adalah orang-orang tertindas, kelaparan, menderita dll sehingga kita harus mampu mengasihi seperti pemuda
tadi yakni memberikan apa yang dibutuhkan mereka seperti contoh cerita ilustrasi tadi.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
45
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca


3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Pelayanan
5. Doa Pembacaan dan Baca Diakonal.
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
7. Doa Persembahan 7. Berkat
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : Matius 25 : 31


”Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama
dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya”.
2. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab dan buku-buku lainnya.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan saudara-saudara yang terhina menurut Matius 25 : 31- 46?
2. Jelaskan cara mengasihi Allah sesuai Matius 25:31-46?

46
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Mengasihi Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Perwujudan Kasih kepada Allah (Mengasihi Musuh)
4. Bahan Bacaan : Matius 5 : 43 - 45
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami arti dan wujud mengasihi Allah.

III.TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan pengertian musuh
2. Menjelaskan sikap kita terhadap musuh sesuai Matius 5 : 43 - 46

IV.URAIAN MATERI
Ibu Maryam adalah seorang Kristen yang baik hati. Ia sangat mengasihi anak-anak dan juga binatang. Ia memiliki banyak
binatang peliharan di rumahnya. Diantaranya adalah beberapa ekor ayam. Ayam-ayam itu sering dilepas di pekarangan untuk
bermain dan mencari cacing. Di anatara ayam-ayam itu, ada dua ekor ayam muda yang nakal dan sering berjalan-jalan sendiri
masuk pekarangan rumah tetangga. Rupanya tetanggga Ibu Maryam merasa kesal pada kedua ekor ayam yang bermain di
pekarangannya.
Ayam-ayam itu sering merusak tanaman hiasnya. Suatu hari, tetangga Bu Maryam menangkap ayam-ayam yang bermain
di pekarangannya, lalu mencekiknya. Setelah ayam-ayam itu mati, ia segera melemparkannya ke Pekarangan rumah Bu
Maryam. Tentu Bu Maryam merasa sedih, tetapi ia tidak marah-marah atau memaki tetangganya yang jahat itu. Sebaliknya, ia
mengambil anak ayam-ayam yang sudah mati itu, membawanya pulang, mencabuti bulunya, memilih dagingnya, lalu
memasaknya menjadi roti isi daging ayam. Hmmm lezat sekali ! setelah matang, Bu Maryam membawa beberapa potong roti itu
dan mengirimnya ke tetangga yang telah membunuh ayam-ayamnya.
Sambil menyerahkan roti itu, Bu Maryam meminta maaf karena sudah bersikap teledor dan tidak menjaga ayam-ayam
miliknya itu dengan baik. Bu Maryam kembali ke rumah dan dan berdoa kepada tetangganya itu, supaya Tuhan Yesus
mengampuninya dan memberkati hidup mereka.
Cerita ini mau bilang kepada kita bahwa musuh itu orang yang membenci kita dan berbuat jahat kepada kita, seperti
tetangga Bu Maryam itu. Walaupun ia berbuat jahat kepada Bu Mayam tapi Bu Maryam tidak membalasnya dengan
kejahatan, malah sebaliknya Bu Maryam berbuat baik kepada tetangganya itu bahkan berdoa kepadanya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita dan Tanya Jawab.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Rekreasi.
5. Doa Pembacaan dan Baca 4. Menyanyi
Alkitab 5. Doa Syukur
6. Penyajian Materi (sesuai 6. Menyanyi
Metode) 7. Berkat
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : Matius 5 : 44


”Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu”.
2. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Tafs Matius, Kasihililah Tuhan Allahmu, Cerita Ilustrasi
47
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

VI.EVALUASI
1. Sebutkan pengertian musuh?
2. Jelaskan sikap kita terhadap musuh sesuai Matius 5 : 43 - 46?

48
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Mengasihi Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Perwujudan Kasih kepada Allah (Pengum-pulan Uang untuk Yerusalem)
4. Bahan Bacaan : II Korintus 9 : 1 - 5
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya wkatu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami arti dan wujud mengasihi Allah.

III.TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan peristiwa yang dialami di Yerusalem.
2. Menjelaskan cara jemaat jemaat membantu jemaat di Yerusalem.
3. Memberikan contoh sikap mernberi yang sesuai Firman Tuhan.

IV. URAIAN MATERI


Jemaat Yerusalem adalah satu jemaat yang besar dan memiliki masalah-masalah hidup yang cukup berat. Pada waktu
Paulus menirim suratnya kepada Jemaat di Korintus, Jemaat Yerusalem sementara mengalami musibah kelaparan dan
kekurangan. Dan ini membutuhkan bantuan dari saudara-saudara jemaat lainnya di luar Yerusalem.
Saling membantu antara jemaat jemaat di zaman lampau sering nampak dalam kehidupan bersma, sebab ada jemaat yang
sudah lama dibentuk tetapi adapula yang baru mulai berkembang, ada jemaat yang sudah sering membantu jemaas lain, tetapi
ada yang belum pernah jemaat lainnya. Rasul Paulus dalam pengajarannya mengingatkan jemaat-jemaat tentang tanggung jawab
untuk saling membantu, saling memperhatikan, tanggung jawab untuk saling menolongm terutama kepada jemaat Yerusalem.
Paulus juga minta bantuan dari jemaat-jemaat lainnya dan bantuan yang diberikan oleh jemaat-jemaat adalah dalam bentuk
memberikan dukungan dana/uang seperti jemaat Akhaya, Makedonia dan jemaat Korintus. Bantuan ini diharapkan dapat
menolong pelayanan jemaat Yerusalem. Tetapi dalam kaitan dengan bantuan itu Paulus mengingatkan jemaat-jemaat tersebut.
Pemberian bantuan itu mesti dengan kerelaan dan kemurahan hati, jangan karena terpaksa atau jangan dengan persungutan atau
dengan keberatan. Mengapa demikian? Sebab dasar pemberian kita adalah karena Kristus telah bersedia memberikan seluruh
hidupnya demi dan ganti kita, oleh karena itu kitapun dan semua jemaat dimintakan dapat saling membantu dan saling berbagi
dalam kemurahan hati.
Memberi dalam kemurahan hati itu berarti memberi dengan tulus, tidak karena terpaksa atau memberi dengan tanpa
memperhitungkan untung rugi. Memberi memang bisa memiliki arti yang banyak bagi orang Kristen, ada yang memberi
supaya dipuji, ada yang memberi dengan mengharapkan balasan, atau ada orang yang memberi kalau ia punya kelebihan.
Tetapi sebagai orang Kristen Paulus dalam pemberitaannya mengajar kita untuk memberi sesuai apa yang ada pada kita
walaupun mungkin kita punya hanya pas-pasan, memberi walau tidak ada orang yang tahu, memberi walaupun kita tidak
mendapat imbalan apa-apa. Itulah sikap memberi dengan kemurahan hati sesuai firman Tuhan.

IV.AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Sehari berkorban
5. Doa Pembacaan dan Baca untuk Pekabaran Injil
Alkitab (disalurkan kepada jemaat-
6. Penyajian Materi (sesuai jemaat yang membutuhkan).
Metode) 4. Menyanyi
7. Doa Persembahan 5. Doa Syukur
8. Menyanyi (Persembahan) 6. Menyanyi
9. Doa Syafaat 7. Berkat
10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : II Korintus 9 : 7

49
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

”Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih


hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.
2. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab ; Tafs Korintus ; Intisari Cerita Alkitab ; Kasihilah Tuhan Allahmu.

V. EVALUASI
1. Sebutkan peristiwa yang dialami jemaat di Yerusalem?
2. Jelaskan cara jemat jemaat membantu jemaat di Yerusalem?
3. Berikan contoh sikap memberi yang sesuai FirmanTuhan?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA.
2. Pokok Bahasan : Misi dan Pelayanan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : Arti Misi dan pelayanan Gereja
4. Bahan Bacaan : Markus 1 : 15; Lukas 4 : 18 - 19
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Anak akan dapat memahami arti pelayanan gereja dan peranannya dalam misi Gereja

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan arti misi gereja
2. Menyebutkan arti pelayanan gereja

IV.URAIAN MATERI
Istilah misi berasal dari bahasa latin “missio“: pengutusan (diangkat dari kata dasar “mittere”) yang berkaitan
dengan kata “missum“ yang artinya mengirim/mengutus (“to send“).
Dalam bahasa Inggris bentuk tunggal mission berarti karya Allah atau tugas yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.
Sedangkan bentuk jamak missions menandakan kenyataan praktis atau pelaksanaan pekerjaan itu. missions adalah tugas–
tugas pengutusan yang dilaksanakan oleh umat Allah untuk menggenapkan keseluruhan rancangan Allah yang kekal guna
membawa syalom bagi ciptaan-Nya. Padanan dari kata ini dalam bahasa Yunani ialah “Apostello”. Kata apostello ini tidak
berarti mengirim/kirim secara umum. Istilah ini lebih berarti mengirim dengan otoritas. Di sini, yang dikirim diutus dengan
otoritas dari yang mengirim untuk tujuan khusus yang akan dicapai. Tekanan penting dari “misi atau pengutusan Allah“
berbicara tentang Allah yang mengutus, dimana Ia adalah sumber, inisiator, dinamisator, pelaksana dan penggenap misi-
Nya.
Sebagai sumber misi, landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hatiNya, dan Ia sendiri berinisiatif
untuk melaksanakan misiNya, ditunjang oleh dinamikaNya (kekuatan/kuasa) guna melaksanakan dan mencapai misiNya
tersebut.
Misi gereja (pengutusan gereja) adalah pekerjaan missioner dari jemaat Kristen sepanjang sejarah dunia. Misi gereja
yaitu partisipasi gereja dalam misi Kristus.
Pelayan (layan) istilah Ibrani Mesyaret yang menunjuk kepada pelayanan di Bait Suci, atau di tempat lain kepada
pelayanan malaikat–malaikat (Mzr 104:4). Dalam Perjanjian Baru kata yang khas di pakai ialah diakonos, pertama dalam
arti non teknis dan kemudian dalam Filipi 1:1 (Diakon) dan surat–surat penggembalaan sebagai gelar dari petugas bawahan
di jemaat.
Yesus tampil di tengah–tengah murid Nya sebagai “ho, diakonon, yang melayani (Lukas 22:27) dan Dia dapat
dilihat sebagai Diakonos dari orang–orang bersunat (Roma 15:8). Para rasul dan pembantu–pembantu mereka disebut
pelayan–pelayan Allah (2 Kor 6:4 ; 1 Tesalonika 3:4).
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa arti pelayanan gereja adalah menunjuk kepada aktivitas seseorang
dalam melayani pekerjaan–pekerjaan gereja (lembaga).

V. AKTIVITAS BELAJAR
50
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.


2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Koinonia antar
5. Doa Pembacaan dan Baca jemaat.
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
7. Doa Persembahan 7. Berkat
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

1. Ayat Hafalan : Lukas 4 : 18


"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar
baik kepada orang–orang miskin ; dan Ia telah mengutus Aku”.

2. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Enseklopedi Alkitab, Teologi Missiologia.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan arti misi gereja?
2. Sebutkan arti pelayanan gereja?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA.
2. Pokok Bahasan : Misi dan pelayanan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : Bentuk misi dan pelayanan Gereja
4. Bahan Bacaan : Matius 25 : 35 - 46
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami arti pelayanan gereja dan peranannya dalam misi Gereja

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan bentuk–bentuk misi gereja
2. Menyebutkan bentuk–bentuk pelayanan gereja
3. Menyebutkan contoh sikap anak dalam melaksanakan misi dan pelayanan gereja.

IV.URAIAN MATERI
Gereja sebagai alat yang dipergunakan untuk membuat manusia memperoleh keselamatan. Sebagai orang–orang
yang dipanggil keluar dari dunianya untuk menjadi saksi Kristus dan memuliakan namaNya. Itu berarti gereja (persekutuan
orang–orang yang percaya kepada Yesus) memiliki misi yang di mandatkan oleh Allah kepada umat-Nya yaitu untuk
menjadi alat shalom Allah kepada manusia dari segala bangsa. Oleh sebab itu yang menjadi bentuk misi yang harus di
51
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

laksanakan oleh gereja dalam hidup bermasyarakat dan bergereja meliputi segala aspek kehidupan yaitu aspek rohani,
kultural, sosial, ekonomi, pemerintahan, politik, pendidikan, kesehatannya, teknologi, pembangunan masyarakat, dsb.
(Band Kej 1:28 ; Mat 28:19–20) dengan tugas–tugas yang beragam untuk membawa shalom kepada manusia dari segala
bangsa.
Tugas–tugas syalom ini hanya akan terwujud apabila umat Allah (gereja) hidup berkoinonia (persekutuan),
berdiakonia (pelayanan, bermaturia (kesaksian) dan berkerygma (pemberitaan) dalam konteks hidupnya yang nyata,
sehingga mereka dapat menikmati dan menjadi berkat melalui penginjilan yang membawa pertumbuhan kehidupan umat
Allah.
Contoh sikap anak dalam melaksanakan misi dan pelayanan gereja adalah ketika mereka ada di sekolah, di rumah
atau di mana saja. mereka menampakkan shalom Allah melalui sikap mereka dengan rajin berdoa dan beribadah, sopan
santun, patuh, taat, setia dan dengar–dengaran kepada orang tua, pengasuh, guru, dll. Tidak berkelahi, rajin belajar. Juga
ketika ada diantara teman mereka yang sakit atau pun membutuhkan bantuan mereka dapat membantu dengan cara berdoa
kepada yang sakit, memberi bantuan dan berdoa kepada teman/sesama yang membutuhkan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: (Ibadah koinonia
5. Doa Pembacaan dan Baca bersama antar Sekolah
Alkitab minggu dalam sektor/unit
6. Penyajian Materi (sesuai atau juga antar kring)
Metode) 4. Menyanyi
7. Doa Persembahan 5. Doa Syukur
8. Menyanyi (Persembahan) 6. Menyanyi
9. Doa Syafaat 7. Berkat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. 3. Ayat Hafalan : 1 Kor 9 : 16


“Jika aku memberitakan injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri, sebab
itu adalah kaharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak membreritakan injil”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Pengasuh menyiapkan gambar gambar orang yang sedang berkhotbah atau gambar–gambar
orang sakit yang di layani.
4.2. Sumber : Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Enseklopedi Alkitab, Teologi Missiologia.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan bentuk-bentuk misi?
2. Sebutkan bentuk-bentuk pelayanan?
3. sebutkan contoh sikap anak dalam melaksanakan misi dan pelayanan gereja?

52
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : Hidup Bersama dalam Keluarga
3. Sub Pokok Bahasan : 1. Makna Hidup Bersama dalam Keluarga
2. Pentingnya hidup bersama dalam Keluarga
4. Bahan Bacaan : Efesus 6 : 1 - 9
5. Jenjang / Semester : AK II / 1
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Pentingnya hidup bersama dalam Keluarga.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan Makna Hidup bersama dalam Keluarga
2. Menjelaskan Pentingnya Hidup bersama dalam Keluarga
3. Menyebutkan contoh hidup bersama dalam Keluarga

IV.URAIAN MATERI
KASIH YANG KEMBALI (Cerita Lepas, oleh: Anni Dyck. MA, terbitan YPPII-PAP, Batu Malang).
Vivi seorang gadis berusia sepuluh tahun. Ia duduk di kelas lima sekolah dasar. Ia memiliki seorang adik yang
bernama Yakob yang berusia 3 tahun. Mereka selisih usia 7 tahun. Awal kehadiran Yacob di rumah, membuat Vivi sangat
senang, tetapi sejak Yacob berusia 1 tahun, Vivi mulai merasa terganggu. Ayah dan ibunya lebih memperhatikan Yacob
dari dirinya dan alat-alat sekolah Vivi seringkali diambil untuk dijadikan mainan. Seperti yang terjadi beberapa minggu
yang lalu. Ia mencari karet penghapus untuk digunakan ternyata sudah ada ditumpukkan mainan adiknya sehingga ia
menjadi marah. Tetapi sang ibu selalu mengajak Vivi untuk mengerti adiknya. “adikmu masih kecil Vi, jadi kau harus bisa
mengertinya”. Dan jawaban seperti itu tidak disukai oleh Vivi, karena ia anggap lebih ayah dan ibunya lebih menolong
adiknya dari pada dirinya, sehingga ia semakin merasa tidak dipedulikan oleh ayah dan ibunya. Akibatnya Vivi lebih suka
main ke rumah teman dari pada di rumahnya sendiri.
Suatu ketika, disekolah minggu pengasuh bercerita tentang Kain dan Habil. Kain membunuh adiknya Habil karena
Iri hati. Diakhir cerita ibu guru mengajak anak-anak untuk saling mengasihi satu dengan yang lain. Adik dan kakak harus
saling mengasihi. Tetapi kebencian terhadap adiknya lebih kuat. Namun semua itu dapat berakhir, ketika adiknya berada
dalam ketakutan pada saat mendengar bunyi pesawat terbang. Ia takut karena Vivi kakaknya menakuti dia dengan
mengatakan bahwa kalau ada pesawat terbang yang datang itu untuk menjemput dia bawa pergi jauh dari ayah, ibu dan
kakaknya. Karena itu setiap kali mendengar bunyi pesawat terbang Yacob selalu ketakutan. Dan pada saat Vivi pulang dari
sekolah minggu, ia melihat adiknya sedang bermain. Dan ketika Yacob mendengar bunyi pesawat terbang, ia menjadi takut
dan hampir jatuh. Vivi yang kebetulan ada di situ mencoba menolongnya. Tapi karena Vivi berada di tempat yang agak
tinggi maka ketika ia menolong adiknya, iapun terjatuh dengan adiknya itu. Akibatnya dahi Vivi menjadi terluka dan
harus dibawa ke rumah sakit. Sekalipun demikian Ia masih bersyukur karena hanya dia yang terluka, sedangkan adiknya
tidak mengalami luka sedikitpun. Ayah dan ibunya datang menjumpainya di rumah sakit. Mereka memeluk dan mencium
kening Vivi anak mereka. Vivi menjadi senang karena ia masih dicintai oleh ayah dan ibunya. Dan ia lebih terharu lagi
ketika ia mendengar ibunya berdoa: Tuhan Yesus, Ampunilah kami yang selama ini kurang memperhatikan Vivi. Kami
terlalu sibuk, sehingga anak kami merasa kurang dikasihi. Tolonglah kami Tuhan, damaikanlah hati anak kami ini. Terima
kasih Tuhan, Tuhan sudah menjaga Vivi dan Jacob, sehingga lukanya hanya ringan. Sembuhkanlah dahi Vivi ya Tuhan,
tolonglah kami supaya kami saling mengasihi. Amin.
Sesudah berdoa Vivi merangkul kedua orang tuanya dan menangis bahagia dipelukan mereka, karena ia dapat
merasakan cinta kasih orang tuanya lagi dan ia juga memeluk adiknya karena ternyata ia masih mencintai adiknya. Sejak
saat itu mereka selalu dipenuhi dengan sukacita. Vivi selalu merasa bahagia karena ada adiknya Yacob. Tuhan Yesus telah
membuat hati mereka dipenuhi dengan damai sejahtera. Yacob tidak takut lagi pada pesawat terbang, karena ada kakaknya
yang melindunginya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita Lepas
2. Langkah Kegiatan :
53
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Permainan
5. Doa Pembacaan dan Baca Terlampir
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
7. Doa Persembahan 7. Berkat
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. 3. Ayat Hafalan : Efesus 6 : 1


"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian".

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Buku 103 Lagu Anak-Anak terbaru dan kreasi penyajiannya: Paulus Lie dan tim
Pelayanan Efata, Buku Rabu Gembira 2, Anni Dyck.MA.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan makna hidup bersama dalam keluarga?
2. Jelaskan pentingnya hidup bersama dalam keluarga?
3. Sebutkan Contoh hidup bersama dalam keluarga?

54
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok bahasan : Arti Kasih Karunia
4. Bahan Bacaan : Yohanes 3 : 16 - 21
5. Jenjang / Semester : AK III / I
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami kasih karunia Allah yang diwujudkan dalam sikap taat dan rendah hati.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan arti kasih karunia Allah.
2. Menjelaskan Yesus sebagai wujud kasih karunia Allah.
3. Membedakan perbuatan-perbuatan terang dan perbuatan-perbuatan gelap.

IV.URAIAN MATERI
Kasih Karunia Allah atau disebut juga Anugerah Allah adalah Pemberian Allah, atau Karunia baik Allah, yang
diberikan kepada manusia secara cuma-cuma artinya, pemberian Allah itu diberikan kepada tanpa menuntut balas. Hal ini
terbukti dengan adanya kehadiran Yesus dan itulah yang merupakan wujud dari kasih Allah kepada manusia bahwa Allah
telah mengutus Yesus datang ke dunia untuk menebus kehidupan manusia dari kesalahan dan dosa atau mengeluarkan
manusia dari kegelapan dan dalam kehidupan yang lama. Dengan demikian Yesus datang ke dunia untuk menerangi
manusia yang hidup dalam kegelapan. Oleh itulah Yesus disebut Terang dunia karena Yesus menghendaki agar manusia
hidup menurut kehendak dan perintah-perintahNya.
Nah,,,, Kalau kita melakukan kehendak dan perintah-perintahNya, itu berarti kita melakukan perbuatan-perbuatan
terang, tetapi kalau kita tidak melakukan kehendak dan perintah-perintahNya, berarti kita masih melakukan perbuatan-
perbuatan yang gelap.
Perbuatan-perbuatan terang contohnya seperti; rajin belajar, rajin berdoa, dengar-dengaran dan patuh terhadap
nasihat orang tua di rumah, guru di sekolah, dan juga pengasuh, jujur, ramah dengan sesama teman, dll.
Perbuatan-perbuatan gelap, seperti, malas beribadah, malas berdoa, melawan perintah orang tua di rumah, melawan
perintah dan nasihat guru di sekolah, mencuri, berbohong, malas belajar, atau tidak belajar dengan sungguh-sungguh, dan
waktu test untuk kenaikan kelas nyontek. dll.
Karena itu, kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus, orang-orang yang disebut anak-anak Tuhan, kita
harus berusaha menjauhkan diri kita dari perbuatan-perbuatan gelap itu, perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan
kehendak Tuhan, dan kita harus berusaha melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, perbuatan-perbuatan yang sesuai
dengan kehendak Tuhan, atau perbuatan-perbuatan terang.
Jadi adik-adik juga harus mampu melakukan segala kehendak dan perintah Allah dan dengan begitu adik-adik dapat
disebut anak-anak terang.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Quis
5. Doa Pembacaan dan Baca menyusun/mencocokan kata-
Alkitab kata dari perbuatan gelap dan
6. Penyajian Materi (sesuai perbuatan terang
Metode) 4. Menyanyi
7. Doa Persembahan 5. Doa Syukur
8. Menyanyi (Persembahan) 6. Menyanyi
9. Doa Syafaat 7. Berkat
10. Menyanyi
11. Berkat
55
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

3. Ayat Hafalan : Yohanes 3 : 16.


”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan
anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang Percaya kepadaNya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang Yang kekal”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal dan manila karton, spidol,
4.2. Sumber : Alkitab, Ensiklopedi Alkitab masa kini, Tafsiran Alkitab masa kini. Tafsiran Injil Yohanes, dll.

VI.EVALUASI :
1. Sebutkan arti kasih karunia Allah
2. Jelaskan Yesus sebagai wujud kasih karunia
3. Bedakanlah, perbuatan-perbuatan terang dan perbuatan-perbuatan gelap

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Kasih Karunia Allah.
3. Sub Pokok Bahasan : Bentuk-bentuk Kasih Karunia.
4. Bahan Bacaan : Roma 12 : 1 - 8.
5. Jenjang / Semester : AK III / I
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit.
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami kasih karunia Allah yang diwujudkan dalam sikap taat dan rendah hati.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan bentuk-bentuk kasih karunia Allah.
2. Menjelaskan manfaat kasih karunia Allah.

IV.URAIAN MATERI
Adik-adik,,,, kalau sampai saat ini, kita masih hidup dan bernafas ditengah-tengah dunia ini, itu adalah karena kasih
karunia Allah, yang diberikan kepada kita manusia. Kita bisa hidup, kita bisa bekerja, kita bisa belajar, kita bisa bermain,
semua itu karena kasih Allah kepada kita. Oleh sebab itu kita juga diminta untuk mengasihi sesama sebagai wujud kasih
Allah kepada kita. Dengan begitu Allah akan memberikan kepada kita masing-masing kemampuan atau potensi yang
berbeda-beda, dalam banyak bentuk. Ada yang diberikan oleh Allah kemampuan untuk saling menasihati, ada yang
diberikan kemampuan oleh Allah untuk melayani, atau berdoa dan menghibur sesamanya, ada yang diberikan kemampuan
oleh Allah untuk mengajar, ada yang diberikan kemampuan oleh Allah untuk memimpin orang lain, tapi ada juga yang
diberikan kemampuan oleh Allah untuk menolong sesama yang memerlukan pertolongan.
Dengan demikian Kasih karunia Allah yang diberikan kepada kita manusia, sebenarnya bermanfaat untuk dapat
membangun kebersamaan dalam persekutuan. Seperti, kalau seseorang diberikan kemampuan oleh Allah untuk menasihati,
berarti dia harus dapat menasihati temannya yang kedapatan melakukan kesalahan. Misalnya, temannya malas belajar, dia
harus menasihatinya untuk rajin belajar. Kalau ada teman yang sakit misalnya, teman yang mempunyai kemampuan untuk
melayani dalam hal berdoa atau menghibur, dia harus melakukannya kepada teman yang sakit. Juga kelebihan yang
diberikan oleh Allah kepada seseorang, dan dalam kenyataannya dia termasuk anak yang pandai di sekolah, maka sudah
menjadi tanggung jawab kepada yang pandai itu, untuk berusaha mengajar teman-teman yang masih ketinggalan dalam
pelajaran. Begitu juga dengan teman-teman yang memiliki kelebihan untuk memimpin, dia harus berusaha memimpin
dengan baik, kalau misalnya dia diberikan kepercayaan untuk menjadi ketua kelas, dan kalau ada teman yang susah maka
teman yang lain harus menolong. Misalnya teman yang satu tidak punya buku, pinsil atau pena, kalau kita punya ada lebih

56
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

kita harus memberikan kepada yang tidak punya itu, dst. Jadi adik-adik semua contoh tadi kiranya bisa dilakukan dalam
kehidupan setiap hari.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: pengasuh
5. Doa Pembacaan dan Baca mengarahkan anak menuliskan
Alkitab semua bentuk-bentuk kasih
6. Penyajian Materi (sesuai karunia Allah yang ada dalam
Metode) diri sendiri. Dari bentuk-bentuk
7. Doa Persembahan kasih karunia tersebut anak
8. Menyanyi (Persembahan) kembali menuliskan mana dari
9. Doa Syafaat bentuk-bentuk itu yang sudah
10. Menyanyi dilakukannya.
11. Berkat 4. Menyanyi
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : Roma 12:8b.


“Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang
ikhlas”.
4. Alat dan Sumber :
4.3. Alat : Kertas, pena atau pinsil.
4.4. Sumber : Alkitab, ensiklopedi masa kini, tafsiran Alkitab masa kini, tafsiran Roma, menggali isi Alkitab,
dll.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan bentuk-bentuk kasih karunia Allah?
2. Jelaskan manfaat kasih karunia Allah?

57
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub PokokBahasan : Memelihara lingkungan
4. Bahan Bacaan : Kejadian 1 : 27 - 28; 2 : 15.
5. Jenjang / Semester : AK III / I.
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit.
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami peranan kita dalam mewujudkan Kasih karunia Allah.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan tugas yang diberikan Allah untuk manusia.
2. Memberikan contoh cara memelihara Lingkungan.
3. Memberikan contoh cara mengolah Lingkungan.

IV.URAIAN MATERI
Adik-adik, cerita penciptaan menggambarkan kepada kita, tentang proses penciptaan langit dan bumi. Dalam proses
penciptaan itu, diceritakan bahwa manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa Allah. Manusia diciptakan oleh
Allah lebih istimewa dari ciptaan-ciptaan yang lain. Dan oleh karena diciptakan secara istimewa, maka manusia juga
memiliki hubungan yang istimewa dengan Allah sebagai pencipta. Kita perlu memahami bahwa hubungan istimewa antara
Allah pencipta dan manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah itu, adalah dasar yang penting bagi kita untuk
melaksanakan perintah-perintahNya. Hubungan manusia dengan Allah yang istimewa itu terbukti dari sikap Allah yang
memberikan tugas khusus atau tanggung jawab yang khusus kepada manusia. Ciptaan yang lain tidak menerima tugas itu,
kecuali manusia. Apa sebenarnya tugas yang diberikan Allah itu? Tugas yang diberikan Allah kepada manusia adalah tugas
memelihara dan mengolah lingkungan hidup. Tugas memelihara dan mengolah lingkungan ini, kemudian harus juga
dipertanggung jawabkan kepada Allah yang memberi tugas ini.
Kita memelihara lingkungan dengan cara tidak menebang pepohonan secara sembarangan, baik di hutan-hutan,
maupun di halaman rumah. Tetapi kita perlu menanam kembali pohon-pohon di lingkungan kita, atau kita perlu membuat
penghijauan di lingkungan hidup kita. Apalagi di dekat sumber-sumber air, supaya sumber-sumber air tetap hidup, karena
kita manusia sangat membutuhkan air. Selain itu, kita perlu menjaga kebersihan lingkungan kita. Sampah-sampah tidak
boleh kita biarkan berserakan, tidak boleh kita buang sembarangan, tetapi harus dibuang pada tempatnya yang telah
disediakan. Sebab sampah yang berhamburan dan berserakan, akan mendatangkan penyakit bagi kehidupan manusia.
Lingkungan yang bersih, sehat, sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, makanya kita perlu mengolahnya dengan
cara, membuat kebun, dan menanamnya dengan tanaman-tanaman produktif. Selain kebun itu ditanam dengan tanaman-
tanaman produktif, tetapi juga perlu ditanam dengan tanaman-tanaman yang di kategorikan sebagai tanaman obat-obatan
tradisional. Juga kita perlu membuat opotik hidup disekitar lingkungan hidup kita.
Untuk itu, marilah kita memelihara dan menjaga lingkungan hidup kita, sebab itu adalah tugas dan tanggung jawab
yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia.
Nah,,,, adik...adik....kalau kedapatan, ada teman-teman yang tidak sengaja memotong pohon-pohon, atau menebang
pohon, adik-adik harus berusaha mencegahnya, atau melarangnya. Atau juga seandainya, kalau adik-adik melihat orang
membuang sampah sembarangan, maka adik-adik harus berusaha mencegahnya, dan menasihatinya untuk membuang
sampah pada tempat yang telah tersedia. Dengan sikap yang demikian, berarti adik-adik telah melakukan tugas yang Allah
percayakan kepada adik-adik.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas:
5. Doa Pembacaan dan Baca - Melaksanakan kerja bakti di
Alkitab sekitar gedung gereja, atau di
6. Penyajian Materi (sesuai tempat umum lainnya
Metode)
7. Doa Persembahan - Melaksanakan kegiatan
58
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

8. Menyanyi (Persembahan) menanam tanaman obat-


9. Doa Syafaat obatan tradisional (apotik
10. Menyanyi hidup), di pot. (pilih salah
11. Berkat satu kegiatan TPI diatas
untuk dilaksanakan)
4. Menyanyi
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : Kejadian 2 : 15.


“Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkan-nya dalam taman Eden untuk
mengusahakan dan memelihara taman itu”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Alat Pertanian, pot atau sebidang tanah sebagai lahan tanam atau alat kerja bakti untuk bekerja.
4.2. Sumber : Alkitab, ensiklopedi Alkitab masa kini, Tafsiran Alkitab masa Kini, Tafsiran Kitab Kejadian.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan tugas yang diberikan Allah untuk manusia?
2. Berikan contoh cara memelihara lingkungan?
3. Berikan contoh cara mengolah lingkungan?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok bahasan : Hidup Berbagi
4. Bahan Bacaan : Rut 2 : 1 - 7; Ams 28 : 27.
5. Jenjang / Semester : AK III / I
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :
II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN
Memahami Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan hubungan Boas dan Rut.
2. Menjelaskan sikap Boas terhadap Rut.
3. Memberikan contoh cara hidup berbagi.

IV.URAIAN MATERI
Adik-adik......... hari ini Kita mendengar sebuah kisah tentang Boas dan Rut. Boas adalah seorang tuan tanah yang
kaya. Dia berasal dari Betlehem, dan dia adalah seorang sanak dan kerabat dari Elimelek suaminya Naomi. Boas kaya
tetapi dia sangat murah hati. Kemurahan hatinya nampak dari sikapnya yang sangat memperhatikan buruh taninya dan
bertanggungjawab atas mereka. Sikap tanggung jawab yang dimiliki oleh Boas itulah, yang membuat dia hidup berbagi
dengan orang lain, termasuk berbagi dengan Rut dan Naomi. Rut, adalah seorang perempuan Moab yang kawin dengan
Mahlon, putra sulung dari Elimelek dan Naomi. Adik Mahlon, bemama Kilyon yang juga kawin dengan perempuan Moab
yang bemama Orpa. Elimelek dan Naomi datang dari Betlehem, karena kelaparan, dan mereka tinggal di tanah Moab.
Karena Elimelek dan kedua anaknya Mahlon dan Kilyon meninggal dunia, maka Naomi pulang ke daerahnya di Betlehem.
Naomi menganjurkan agar kedua menantunya itu pulang ke rumah orang tua mereka masing-masing, akan tetapi Rut tidak
mau pulang ke rumah orang tuanya. Rut mengambil keputusan untuk tetap mengikuti mertuanya Naomi, ke mana saja dia
pergi. Karena itu Rut tinggal bersama Naomi mertuanya di Betlehem.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, Rut pergi ke ladang milik Boas, untuk memungut gandum. Boas
memperhatikan Rut dan melindungi Rut, sebagai penghargaannya kepada Rut, karena setia pada mertuanya Naomi. Rut di
ajak untuk makan bersama penyabit dan diperlakukan dengan baik, pada saat Rut menuai jelai dan gandum. Boas juga
menyuruh untuk membagi jelai dan gandum kepada Rut. Boas bersikap sangat murah hati kepada Rut, dan berjanji kepada
pekerja-pekerjanya agar tidak berlaku kasar terhadap Rut.
Adik-adik, kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan, haruslah demikian.Terhadap orang yang susah dan
memerlukan bantuan, kita wajib membantu mereka. Ketika teman kita atau saudara kita mengalami kekurangan. Misalnya
59
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

teman kita atau saudara kita sakit, dia tidak dapat pergi ke dokter untuk berobat karena tidak memiliki biaya dan kalau kita
merasa bahwa kita dapat membatu memberi biaya, ya, kita wajib membantunya. Atau juga teman kita di sekolah, tidak
dapat mengikuti ujian, atau test kenaikan kelas karena tidak dapat membayar biaya pendidikan, dan kalau kita merasa
bahwa kita dapat membantu, kita wajib membantunya. dll (contoh yang lain)

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Mempraktekkan
5. Doa Pembacaan dan Baca hidup berbagi. (anak-anak
Alkitab dianjurkan Membawa kue,
6. Penyajian Materi (sesuai atau makanan, dan mereka
Metode) makan bersama, mereka saling
7. Doa Persembahan membagikan makanan
8. Menyanyi (Persembahan) diantara mereka)
9. Doa Syafaat 4. Menyanyi
10. Menyanyi 5. Doa Syukur
11. Berkat 6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : Amsal 28 : 27


“Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup
matanya akan sangat dikutuki”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Kue atau makanan untuk makan bersama.
4.2. Sumber : Alkitab, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Tafsiran Alkitab Masa Kini, Tafsiran Kitab Rut,
Membangun Di atas Dasar Yang Kokoh.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan hubungan Boas dan Rut
2. Jelaskan sikap Boas terhadap Rut
3. Berikan contoh cara hidup berbagi

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah.
3. Sub Pokok Bahasan : Saling mengasihi
4. Bahan Bacaan : I Samuel 18 : 1 - 5
5. Jenjang / Semester : AK III / I
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit.
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami peranan kita dalam Mewujudkan kasih karunia Allah.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan hubungan antara Daud dan Yonatan.
60
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

2. Menjelaskan sikap Yonatan Terhadap Daud.


3. Memberikan contoh sikap Persahabatan yang benar.

IV.URAIAN MATERI
Selamat pagi adik-adik....!
Kita senang berteman khan? (biarkan anak menjawab), nah saat ini kita juga akan mendengarkan kisah persahabatan
antara Daud Yonathan. Pernah mendengar nama Daud dan Yonathan? (biarkan mereka menjawab). Daud dan Yonathan
adalah dua orang yang bersahabat baik.
Daud sendiri adalah seorang anak dari seorang bapak, yang namanya bapak Isai. Daud adalah anak bungsu laki-laki
dari delapan bersaudara. Dia menekuni pekerjaannya sebagai seorang gembala. Pekerjaannya ini, yang menjadikan dia
sebagai pemberani, ketika dikemudian hari dia sangat berani di dalam peperangan di medan perang. Tetapi dalam
menekuni pekerjaannya itu uga, Daud boleh belajar memiliki sikap lemah lembut, untuk menggembalakan dombanya.
Sedangkan Yonathan, dia adalah anak sulung dari raja Saul. Dia merupakan ahli waris dari bapaknya. Yonathan bersahabat
baik dan mengasihi Daud. Yonathan sangat setia kepada Daud. Karena rasa setia kawannya yang luar biasa, dia mengikat
perjanjian dengan Daud, untuk tetap setia dengan persahabatan mereka. Walaupun dari status sosial, bilang saja Yonathan
termasuk orang yang agak lebih dari Daud, karena Yonathan adalah seorang anak Raja. Tetapi Yonathan tidak
menyombongkan diri, dan mau bergaul dengan Daud. Yonathan sangat menghargai Daud dan menghargai persahabatan
mereka. Rasa setia kawan dari Yonathan juga, yang membuat dia sangat mengasihi Daud, sehingga Yonathan membuka
jubah yang sementara dipakainya dan memberikan kepada Daud. Bukan jubahnya saja, tetapi baju perang dan alat-alat
perang yang lain, seperti panah, pedang dan ikat pinggang. Semuanya itu diberikan kepada Daud. Karena Daud ini sangat
berani dan selalu menang, kalau dia memimpin perang, maka ayahnya Yonathan yaitu Raja Saul, mengangkat Daud untuk
menjadi kepala para prajurit. Anak-anak, kita bisa bayangkan seperti apa persahabatan Daud dan Yonathan itu. Pastinya
mereka sangat intim. Saling mengasihi, menyayangi, dan saling menghargai. Tidak saling menghianati.
Bolehkah kita juga bersikap seperti Daud dan Yonathan? Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus bisa bersahabat
seperti Daud dan Yonathan. Dalam persahabatan, kita harus bisa saling mengasihi, saling menyayangi, tapi juga saling
menghargai. Kita saling mengasihi, karena Allah juga telah lebih dahulu mengasihi kita. Kalau kita bilang saling
mengasihi, berarti terhadap teman kita atau sahabat kita, kita harus berlaku baik, sayang, mengasihi, sopan, ramah,
terhadap dia.
Contohnya, kalau dia susah, karena orang tuanya sudah tidak ada lagi atau meninggal dunia, dan dia tidak punya
tempat tinggal. Kalau kita adalah sahabatnya, kita perlu berusaha supaya dia juga terlindungi. Mungkin saja kita bisa
berbicara dengan orang tua kita, agar dapat mengambil dia tinggal di rumah kita. Kita harus dapat menunjukkan kasih
sayang kita kepadanya. Bukan saja itu, tetapi kita juga harus bersikap menghargai dia, walaupun dia orang yang
berkekurangan. Tidak bagus kalau kita bersikap sombong, atau bersikap menganggap enteng teman kita, karena dia orang
yang tidak mampu.
Jadi cerita tentang persahabatan Daud dan Yonathan ini, mengingatkan kita untuk mengasihi teman, menyayangi
teman, dan tidak menghianati persahabatan kita.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Main Peran
5. Doa Pembacaan dan Baca melakonkan drama singkat
Alkitab tentang persahabatan Daud
6. Penyajian Materi (sesuai dan Yonathan.
Metode) 4. Menyanyi
7. Doa Persembahan 5. Doa Syukur
8. Menyanyi (Persembahan) 6. Menyanyi
9. Doa Syafaat 7. Berkat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : I Samuel 18 : 1


“Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud;
dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri”.
4. Alat dan Sumber :
61
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

4.1. Alat : Asesoris yang mendukung peran tokoh dalam drama singkat, misalnya pakaian, dsbnya.
4.2. Sumber : Alkitab, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Tafsiran Alkitab Masa Kini, Membangun Di atas
Dasar Yang Kokoh.

VI.EVALUASI
1. Jelaskan hubungan antara Daud dan Yonathan?
2. Jelaskan sikap Yonathan terhadap Daud?
3. Sebutkan contoh sikap persahabatan yang benar?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Memahami Kasih Karunia Allah
3. Sub Pekok Bahasan : Elisa Menyehatkan Air di Yerikho
4. Bahan Bacaan : II Raja 2 : 19 - 22
5. Jenjang / Semester : AK III / I
6. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menceritakan keadaan yang terjadi di Yerikho
2. Menjelaskan tindakan Elisa di Yerikho
3. Menceritakan akibat dari tindakan Elisa.

IV.URAIAN MATERI
Adik-adik yang manis, pernahkah kalian ke sungai? Pastikan di sungai itu banyak yang berenang, mandi, mencuci,
apalagi kalau sungai itu bersih dan jernih airnya... ada pula yang mencuci mobil, motor, bahkan barang-barang bekas
masak atau makan... Air sungai itu sangat bermanfaat untuk manusia, juga dipakai untuk masak dan untuk diminum......
Tapi adik-adik di kota Yerikho (Pengasuh menunjukkan letaknya kota Yerikho di Peta), di kota ini ada sebuah suagai yang
sangat meresahkan orang. Anak-anak di Yerikho tidak bisa mandi di situ..... ibu-ibu juga tidak bisa mandi di situ,
penduduk kota itu menjadi bingung, apalagi, ibu-ibu yang akan mempunyai adik bayi........ bahkan bayi-bayi malah
dilarang sangat untuk mandi ke sungai....Mengapa? sungai itu dikatakan tidak sehat (beracun ) dan oleh sebab itu ibu-ibu
yang sedang menunggu adik bayinya lahir itu... kalau mandi disitu, mereka akan kehilangan adik bayi itu.. Adik bayi itu
meninggal di dalam perut ibunya..... bahkan adik-adik bayi yang sudah lahirpun akan meninggal juga jika mereka
dimandikan di situ.
Nali adik-adik semuanya panik, rakyat di Yerikho panik.... bagaimana caranya sungai itu bisa terbebas dari racun,
bagaimana caranya air sungai itu bisa bersih, bebas dari racun, air sungai itu sehat kembali ? Sementara mereka berpikir
dan berpikir, ada seorang kakek (opa) anak-anak, namanya kakek/opa Elisa, ia seorang Nabi/seorang hamba Tuhan, ia
sama seperti pendeta, tapi ia mampu melakukan sesuatu dan penduduk itu mengenal persis siapakah kakek Elisa itu?
Mereka juga tahu pasti kakek Elisa dapat melakukan sesuatu. Mereka semua berbondong datang dan mendekati kakek
Elisa, dan berkata: Pak Elisa, coba lihat kota kita ini letaknya sangat baik, tapi air sungainya tidak baik. Heran Pak Elisa,
mengapa ini harus terjadi di desa kami, Apa yang sudah terjadi dengan sungai ini? Lihat Pak Elisa, Ibu-ibu yang sedang
menunggu adik bayinya lahir semuanya tidak jadi melahirkan pak Elisa? Adik-adik bayinya itu semuanya mati. 0hk,,,,
jangan-jangan kalian membuang sesuatu ke dalam sungai, kata Pak Elisa. Tidak,,, tidak pak Elisa. Baik kalau begitu kata
kakek Elisa, ambilkan sebuah pinggan/mangkuk yang masih baru taruhlah garam di dalamnya. dan bawa untuk saya, kata
Kakek Elisa. Mereka cepat-cepat mengambil mangkok yang masih baru dan manaruhkan garam dalam pinggan/mangkuk
itu lalu kakek Elisa mulai bekerja. Mata semua penduduk kota Yerikho tertuju pada Kakek Elisa. Segeralah kakek
memegang mangkuk yang telah berisi garam itu menuju ke mata air/sumber air itu dan melemparkan garam itu ke sungai
itu sanbil berkata: beginilah Firman Tuhan telah kunasehatkan air ini maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau
keguguran bayi. Wah-wah hebat pak Elisa ya? dia bisa melakukan itu buat kita dan betul sekali mulai saat itu air tidak
mengandung racun lagi, air sungai itu sudah menjadi sehat. Sekarang ibu-ibu yang sedang menunggu adik bayinya tidak
takut lagi mandi disitu, bahkan adik-adik yang lain tidak takut lagi mandi, mencuci, bahkan mengambil air di situ untuk
masak dan untuk di minum.
Nah adik-adik Kakek Elisa sangat luar biasa. Kakek Elisa percaya kepadaTuhan sehinggaTuhan membantu Elisa
menyelesaikan masalah-masalah yang dialami manusia. Nyatanya yang melakukan itu semata bukan kakek Elisa, tapi
Tuhan yang melakukannya, melalui tangan kakek Elisa, melalui pikiran kakek Elisa, melalui bicara kakek Elisa. Anak-
anak yang selalu percaya kepada Tuhan, dekat dengan Tuhan, setia berdoa kepada Tuhan, maka Tuhan akan memakai dia
seperti Tuhan memakai kakek Elisa.

62
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Kuis Alkitab
5. Doa Pembacaan dan Baca 4. Menyanyi
Alkitab 5. Doa Syukur
6. Penyajian Materi (sesuai 6. Menyanyi
Metode) 7. Berkat
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Mazmur 145 : 20b


“Tuhan menjaga semua orang yang mengasihiNya”

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Daftar Pertanyaan untuk Kuis, Spidol dan Papan Tulis untuk penilaian.
4.2. Sumber : Alktab, Peta Alkitab, Alat bantu untuk kegiatan di TPI.

VI.EVALUASI
1. Ceritakan peristiwa yang terjadi di Yerikho?
2. Jelaskan tindakan Elisa di Yerikho?
3. Ceritakan akibat dari tindakan Elisa?

63
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Mordekhai Menolong Orang Yahudi
4. Bahan Bacaan : Ester 4 : 1 - 17
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami peranan kita dalam mewujudkan kasih karunia Allah .

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menceritakan kondisi Umat Yahudi di kota Susan
2. Menjelaskan peranan Mordekhai untuk menyelamatkan umat Yahudi

IV.URAIAN MATERI
Selamat hari minggu Adik-adik.....! cerita kita hari ini tentang Mordekhai penyelamat orang Yahudi.
Di sebuah kota bernama Susan tinggallah seorang Yahudi yang sudah tua, namanya Mordekhai. Ia tinggal bersana
dengan keponakannya yang bernama Hadasa, dan ia sangat cantik sekali. Paman Mordekhai telah mengangkat dia menjadi
anak angkatnya. Mereka saling menyayangi.
Di kota itu pula ada seorang raja yang memerintah bernama Ahasyweros dan istrinya bernama Wasti. Wasti
tergolong seorang perempuan yang sangat cantik diantara istri-istri raja yang lain, tapi malang bagi Wasti ia melanggar
perintah raja, akhirnya ia dipecat sebagai istri raja. Dan akhirnya raja harus mencari ini pengganti Wasti. Ia menyuruh
hamba-hambanya pergi mencari calon pengganti istrinya Wasti di seluruh kota Susan. Akhirnya mereka berjumpa dengan
Hadasa, gadis cantik ponakannya Mordekhai itu. Mereka membawa Hadasa ke istana, Mordekhai sangat: sedih, bagaimana
nasib anaknya yang cantik itu. Tiap hari ia berjalan mondar mandir di depan halaman bangsal keputrian untuk mendengar
kabar Hadasa. Tidak lain kemudian ia mendangar bahwa raja Ahasyweros telah memilih Hadasa sebagai gadis yang paling
cantik dan sudah di angkat menjadi permaisuri untuk menduduki tempat ratu Wasti. Nama Hadasa pun diubah menjadi
Ester. Tetapi Ester tidak pernah bilang untuk siapapun bahwa dia adalah seorang Yahudi.
Di istana itu pula ada seorang pegawai raja bernama Haman. Raja sangat senang kepadanya dari pada yang lain.
Akhirnya raja mengangkatnya menjadi seorang perdana menteri. Dengan menjabat pangkat perdana menteri, oleh raja, dia
harus di sembah setiap ia berjalan, orang harus menyembahnya laksana seorang raja, tapi tidak untuk Mordekhai. Jangan
diharapkan Mordekhai mau menyembahnya walaupun hanya untuk sekali saja. Bila di tanya mengapa Mordekhai tidak
menyembah Haman? maka Mordekhai akan menjawab, bahwa selaku orang Yahudi ia tidak dapat dan tidak boleh
melakukan demikian. Juga orang Israel sujud kepada raja selaku Allah. Dan bila Raia menyuruh menghormati Haman yang
adalah perdana menteri selaku dewa/Allah, maka bagi Mordekhai selaku orang Yahudi tidak akan dilakukan. Yang
disembah hanya kepada Allah dan bukan menyembah manusia yang dijadikan dewa. Memang Haman sendiri tidak melihat
sikap Mordekhai yang tidak mau menyembahnya, tetapi ada orang lain yang menyampaikan kepada Haman. Haman sangat
marah dan mau membunuh Mordekhai. Sangat mudah bagi Haman, tapi ia tidak puas bila hanya seorang Mordekhai yang
dibunuh. Ia menginginkan semua orang Yahudi itu dimusnahkan dari muka bumi. Dan oleh sebab itu ia pergi menghadap
ra|a bahwa dari bangsa-bangsa yang ditaklukkan itu, hanya satu bangsa saja yang tidak mau tunduk kepada perintah raja.
Bangsa itu pula sangat berbahaya bagi kerajaan Persia. Sebaiknya bangsa itu dibinasakan, dan segala harta benda mereka
menjadi milik raja. Raja mencabut cincin Kerajaan dari jarinya, lalu diberikannya kepada Haman. “Perbuatlah bagi bangsa
itu sesuka hatimu” kata raja. Dengan tidak berpikir panjang. Haman mengeluarkan Surat Perintah atas nama Raja, bahwa
pada hari yang ke-13 dan bulan yang ke-12, sesuai kehendak dewa, semua orang Yahudi harus ditumpas. Surat-surat itu
dimenetari dengan cincin kerajaan, artinya surat itu tidak dapat dicabut lagi. Sekarang telah tersiar di seluruh kota Susan,
tentang isi surat itu. Orang-orang Yahudi terkejut, mengapa hal ini bisa terjadi atas diri mereka? termasuk juga Mordekhai.
Mordekhai berkata dalam hatinya, pastikan yang bisa membantu menyelamatkan bangsa kami hanyalah Ester anaknya,
sebagai Ratu di istana..
Mordekhai memakai pakaian kabung dengan abu diatas kepalanya sambil menangis berjalan mondar-mandir di
depan istana. Dengan harapan Ester dapat melihatnya. Rupanya bukan Ester yang melihat tapi dayang-dayangnya yang
melihat. Segeralah dayang-dayang itu memberitahukan Ratu Ester, Ratu Pamanmu Mordekhai ada di luar sana, rupanya dia
sedang susah, dia memakai pakaian kabung dengan abu di kepala? ..Hah, kata Ester, apa gerangan yang terjadi dengan
keluargaku. Cepatlali kamu mengambil baju yang lain berikan untuknya supaya dia bisa masuk ke dalam istana supaya dia
dapat menceritakan apa yang sedang terjadi itu kata Ester. Segeralah dayang-dayang itu mengambil baju dan memberikan
kepada Mordekhai, tapi Mordekhai tidak mau menggantikan bajunya. Kalau begitu kamu panggilkan Hata ke sini untuk
saya kata Ester. Hata seorang hamba yang dipercayai Ester menghadap: Hata kamu keluar, disana ada paman saya
Mordekhai, tanyakan apa yang sedang terjadi, sehingga ia memakai pakaian kabung “Baiklah kata Hata. Segeralah Hata
menjumpai Mordekhai, dan menanyakan Mordekhai apa yang sedang terjadi Pak Mordekhai, Ratu menyuruh saya
memintakan bapak menceritakan kepada saya "kata Hata". Nah kalau begitu sampaikan demikian kepada Ester apa yang
64
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

tengah terjadi dengan bangganya, bawalah piagam yang berisikan tulisan ini supaya ia semakin mengerti, apapun yang
terjadi dia harus menghadap raja memintakan perlindungan terhadap bangsanya. Mordekhai menceritakan semuanya, dan
Hata kembali menceritakan kepada Ester sambil memperlihatkan piagam yang berisikan tulisan itu. Ester terkejut
mendengar berita yang disampaikan, dan membaca tulisan itu! Aduh bagaimana ya, kata Egter dalam hatinya, apa yang
harus kuperbuat dengan bangsaku..... Aku sendiri tidak punya hak untuk berurusan dengan masalah-masalah Negara,
sekalipun aku seorang permaisuri raja, aku sendiri belakangan ini tidak pernah lagi dipanggil untuk menghadap raja!
menunjukkan kurangnya perhatian raja terhadap aku. Sementara tidak ada yang berani menghadap raja, tanpa dikaruniai
raja dengan mengunjuk tongkat emasnya kepada siapa yang akan menghadap kalau tidak ia akan dihukum mati. Aduh
berat sekali, kata Ester. Katakan itu kepada Mordekhai Hata lalu kembali Hata menceritakan apa yang ada dalam hati Ester
itu kepada Mordekhai tapi Mordekhai berkata: Hata kembalilah dan katakan semuanya yang tengah aku alami itu kepada
Mordekhai Hata kembali menjumpai Mordekhai dan menyampaikan isi hati itu; tapi Mordekhai kembali berkata: Katakan
Hata, apapun alasannya, Ester harus menghadap raja, katakan pula, jangan dia menyangka bahwa sudah berada di dalam
istana dia memperoleh keselamtan? apalagi bila diketahui bahwa dia adalah orang Yahudi? Ingat, kata Mordekhai, bahwa
bila engkau berdiam diri, Tuhan sendiri akan bertindak memberikan pertolongan, tetapi hukuman Allah akan berlangsung
ke atasmu Ester, engkau dan keluargamu, karena engkau tidak menggunakan kedudukan yang diberikan Allah itu untuk
menyelamatkan bangsamu. Mendengar jawaban Mordekhai Ester langsung mengalah dari memutuskan untuk menghadap
raja, hanya dimintakan Ester, agar Mordekhai dan semua oang Yahudi di Susan selama 3 hari berdoa dan berpuasa, dan
memohon karunia Allah. Ia juga ikut berdoa dan berpuasa, barulah ia pergi disertai kekuatan dari Allah. Dengan
memperoleh kekuatan itu, berangkatlah dia menghadap raja dengan suatu tekad kalau terpaksa aku mati biarlah aku mati.
Ini telah menurut takdir Allah, kematiannya akan disertai kehormatan oleh karena ia mengorbankan diri untuk bangsanya,
Sama seperti Mordekhai kamu juga dapat memahami bahwa Tuhan menggunakan kamu, bahkan siapa saja untukmenolong
dan menyelamatkan sesama.

1. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang Digunakan : Cerita Bervariasi.
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah
Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan
3. Menyanyi Baca Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas:
5. Doa Pembacaan dan Baca - Mengunjungi teman yang
Alkitab susah secara ekonomi
6. Penyajian Materi (sesuai (miskin).
Metode) - Memberikan bahan-bahan
7. Doa Persembahan yang di bawa masing-
8. Menyanyi (Persembahan) masing anak (apakah itu
9. Doa Syafaat beras, uang, gula, atau
10. Menyanyi seragam sekolah, sepatu
11. Berkat sekolah dan yang
dibutuhkan anak itu).
4. Menyanyi
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : Ester 4 :16c


“Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati”
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal dan Bahan-bahan natura untuk diserahkan dalam pelayanan kepada teman yang susah.
4.2. Sumber : Alkitab dan buku-buku lainnya.

V. EVALUASI
1. Ceritakanlan kondisi umat Yahudi di Kota Susan?
2. Jelaskan peranan Mordekhai untuk menyelamatkan umat Yahudi?

65
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Pokok Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Talenta
4. Bahan Bacaan : Matius 25 : 14-30
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan arti Talenta
2. Menyebutkan berbagai talenta
3. Menjelaskan cara mengembangkan talenta yang dimilikinya

IV.URAIAN MATERI
Di sebuah desa tinggallah seorang anak perempuan bersama dengan ibunya. Dia bernama Mina berusia 9 tahun. Di
sekolah dia tidak secerdas teman-temannya. Cuma satu hal yang yang dimiliki Mina dan tidak dimiliki teman-temannya
ialah Mina pandai bernyanyi. Suaranya sangat merdu. Bila dia bernyanyi semua orang senang mendengarnya, dan tidak
saja itu, malahan merasa terhibur. Mina pernah mengikuti lomba nyanyi antar sekolali, setiap dia mengikuti lomba nyanyi,
selalu membawa nama harum sekolahnya sebab setiap mengikuti lomba nyanyi, selalu membawa pulang tropi Juara l. Bila
ada acara nasional seperti Hari Anak Internasional, atau Hari Doa Sedunia Anak, Mina tetap memperoleh jatah untuk
mengisi acara. Atau ada HUT teman-teman, Hut apa saja Mina diminta untuk bernyanyi. Luar biasa, ia mengangkat nama
keluarga tapi dia juga membantu ibunya membelanjai kebutuhan hidup sesehari dengan uang honornya itu. Pernah juga
Mina dan teman-teman mensponsori dana untuk seorang teman yang sakit parah di Rumali Sakit, dengan cara bernyanyi
selayaknya ngamen di rumah makan, di kios-kios., atau dirumah orang-orang kaya, pejabat di desanya. Dan wah, sangat
membantu...
Nah ! anak-anak apa yang dimiliki Mina ini namanya Talenta, Mina punya talenta bernyanyi, mungkin juga
diantara kamu punya talenta yang lain, seperti kamu Jony, kamu punya talenta bermain bola, kamu juga punya talenta
Rudy, talenta melukis, ibu melihat kamu pandai sekali melukis. Lukisan-lukisanmu itu bagus-bagus semua, seperti yang
kemarin kamu melukis wajah Billy yang memakai kumis. Kamu sudah membayangkan bagaimana kalau Bily sudah
menjadi remaja dan punya kumis,, hebat kamu.... Pastikan kalian semua punya talenta. Talenta kamu berbeda-beda,
dengannya kamu bisa saling membantu, saling melengkapi, saling membutuhkan. Talenta-talenta itu pemberian Tuhan.
Tuhan memberi kamu talenta untuk dikembangkan, untuk didayagunakan dan bukan untuk didiamkan. Kalau kamu
mengembangkan talentamu itu sebaik mungkin, Tuhan akan membuat kamu lebih hebat, lebih berguna, lebih luar biasa,
lebih heboh... seperti yang dikembangkan Mina tapi kalau kamu tidak mengembangkan talentamu itu nanti kamu tidak bisa
berbuat apa-apa, kamu bloon, kamu hanya bisa mengagumkan talenta temanmu, sedangkan kamu sendiri seolah-olah
kehilangan tatentamu. Talentamu tidak ada. Oleh karena itu, kamu sudah mulai mengembangkan talenta-talentamu itu
mungkin talentamu bukan pelukis, tapi mungkin ada talenta sebagai penasihat, kalau kamu mengembangkannya bisa-bisa
kamu akan menjadi seorang Hakim yang hebat ternama, dan laku di pasaran. Kalau talentamu di bidang musik, kalau
dikembangkan kamu menjadi musisi yang terkenal, seperti halnya UNGU misalnya. Kalau talenta memasak dikembangan
kamu akan mempunyai catering terbesar dan dipakai dimana-mana dstnya Atau talenta yang lain yang dikembanakan,
kamu bisa menjadi politikus terkenal menjadi bakai calon orang nomor 1 di Maluku atau di Kabupaten, menjadi dokter,
menjadi ahli terapi dll. Dan oleh karena itu, kamu harus ingat sekali lagi bahwa semua kamu punya talenta dan talenta itu
pemberian Tuhan, kembangkan talentamu itu sebaik mungkin niscaya Tuhan akan menjadikan kamu orang yang berguna,
berarti, dengan talenta-talentamu itu.

V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah
Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas:
66
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

5. Doa Pembacaan dan Baca - Mengembangkan bakat


Alkitab secara spontan (pengasuh
6. Penyajian Materi (sesuai lebih dulu menyiapkan
Metode) media seperti kertas untuk
7. Doa Persembahan melukis, Spidol, Double
8. Menyanyi (Persembahan) Tip, untuk dipajangkan
9. Doa Syafaat setelah melukis di dinding)
10. Menyanyi - Spontan anak-anak berduet,
11. Berkat atau berkuartet, atau solo
- Membaca Puisi ciptaannya,
atau disiapkan lebih dahulu
oleh Pengasuh
- Jigulu-jigulu dll.
(Disesuaikan kondisi sesuai
bakat anak)
4. Menyanyi
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : Matius 25 : 29b


“Setiap orang yang mempunyai kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan”
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab dan buku-buku lainnya.

VI.EVALUASI.
1. Sebutkanlah arti Talenta?
2. Sebutkanlah berbagai-bagai macam talenta?
3. Jelaskan cara mengembangkan talenta yang dimilikinya?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Melayani
4. Bahan Bacaan : Lukas 10 : 38 - 42
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan cara Maria melayani Yesus
2. Menyebutkan cara Martha melayani Yesus
3. Menjelaskan sikap Yesus terhadap Maria dan Martha
2. Menyebutkan contoh sikap melayani sesuai ajaran Yesus

IV.URAIAN MATERI
Pada suatu hari datanglah Yesus ke Betania, suatu kampung dekat Yerusalem, di sebelah timur bukit Zaitun
(pengasuh memperlihatkan letak kota itu pada peta) di rumah Maria dan Marta, kedua orang ini percaya kepada Yesus, dan
mengasihiNya.Tuhan Yesus juga sudah beberapa kali berkunjung ke sana.

67
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Dengan sangat ramah Martha menyambut Yesus kerumahnya. Maria yang bungsu langsung duduk di ujung kaki
Yesus, sambil mendengarkan perkataanNya. Sedangkan Martha sibuk sekali menyiapkan makanan. Martha dan Maria
memang memiliki sifat yang berlainan. Maria seorang pendiam, tenang dan sederhana, Matrha selalu sibuk bekerja. Tentu
cara menyatakan kasihnya kepada Yesus pun berlainan. Maria mendengarkan perkataan Yesus, sedangkan Martha
melayaniNya. Martha mengharapkan Yesus juga memperhatikan dia yang sibuk bekerja, dan termasuk orang yang rajin,
nyonya rumah yang baik. Tapi apa yang diharapkan Martha tidak diresponi oleh Yesus, sementara Yesus terus bercerita
dengan Maria. Lama kelamaan kecemburuan Martha sudah mulai terasa. Ia langsung datang kepada Yesus dan berkata
“Guru tegakah kamu tidak menyuruh adikku membantu aku bekerja. Martha memperlihatkan wajah cemberutnya. “Ouw"
kata Yesus, jadi kamu menyuruh aku memerintahkan Maria untuk membantumu? kamu salah besar Martha, sebab yang
Maria lakukan ini yang paling baik yang semestinya engkau harus memilih seperti Maria. Aku datang bukan untuk makan,
Aku datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani Martha. Kau harus tahu itu, lagian yang dilakukan Maria yang
terbaik yang tidak akan diambil dari padanya. Martha kelihatan semakin tersudut, sebab Yesus tidak membelanya, atau
memberikan jalan tengah yang bisa diterima Martha tapi sebaliknya. Nah, seharusnya Martha sadar, bahwa tindakannya itu
tidak benar. Tidak benarnya karena ia mengingin pujian, sebagai seorang perempuan yang rajin.yang suka bekerja, dan
adiknya tergolong perempuan yang malas. Teguran Yesus itu juga semestinya bermakna bagi Martha untuk direnungkan,
bahwa dia harus meraih waktu untuk bisa duduk bersama-sama Maria adiknya sekalipun ia harus menjamu Yesus.
Sebenarnya yang Martha buat itu baik, Cuma yang ia lakukan itu bukan semestinya, tetapi sudah lebih dari semestinya
sebab itu Yesus berkata, Martha engkau kuatir dan menyusahkan dirimu sendiri. Tidak tahukah engkau Martha bahwa
dalam kesibukanmu itu engkau tidak sempat mendengar perkataanKU, malahan hatimu penuh dengan pikiran yang jahat.
Semuanya itu adalah salah belaka.
Martha tidak berdosa karena melayani Yesus. Seandainya yang perlu saja yang dikerjakannya, pastikan Maria akan
membantunya. Ia tidak meminta tolong dari Maria, tetapi ia mengerjakannya sendiri, sementara ia sendiri cemburu
terhadap saudaranya Maria. Dengan sengaja ditambah-tambahkan pekerjaanya hanya untuk mau memperlihatkan
kerajinannya dan kemalasan saudaranya. Martha harus mengasihi Yesus dengan melayaniNya, tetapi juga dengan
membiarkan Yesus melayaninya seperti Yesus melayani Maria. Selayaknya ia harus mengasihi adiknya bukan untuk
menyatakan kecemburuannya di depan tamu walaupun itu Yesus. Hidup saling mengasihi itulah yang diajarkan Yesus
kepada Maria dan yang tidak diketahui Martha. Walaupun Martha tidak mendengarkannya, tapi ungkapan/jawaban Yesus
terhadapnya mau menyatakan bahwa Maria adalah adikmu, selayaknyalah engkau harus mengasihinya, bukan karena dia
adalah adikmu, tetapi terhadap siapa saja, Begitulah selayaknya cinta kasih terhadap sesama manusia cinta terhadap
manusia itu harus terwujud dalam tindakan nyata kita terhadap sesama. Bila saja ada teman kita yang sakit, kita tidak
sebatas berkata kasihan, tetapi upaya untuk memperoleh kesembuhan menjadi beban tanggung jawab bersama. Teman kita
lapar, teman kita tak punya saudara, kitalah yang menjadi saudara, kitalah yang memberikan dia makan, kitalah yang
memberikan perhatian dan menyatakan kepedulian kita dalam bentuk apapun. Sebagai ungkapan kasih kita kepadanya, kita
bisa memahami tugas kita kalau kita memberikan diri dilayani Tuhan, rajin ke sekolali Minggu, ke Tunas, rajin berdoa,
rajin memuji Tuhan, pastikan kamu sudah memilih yang terbaik, dan yang terbaik yang kamu pilih itu, tidak akan di ambil
dari pada kamu.

V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Bermain peran
5. Doa Pembacaan dan Baca - Narator: seorang anak yang
Alkitab suaranya lantang.
6. Penyajian Materi (sesuai - Yesus: Seorang anak laki-
Metode) laki yang suaranya Bas dan
7. Doa Persembahan tegas.
8. Menyanyi (Persembahan) - Martha: seorang anak
9. Doa Syafaat perempuan yang cantik,
10. Menyanyi kelihatanya sangat agresif,
11. Berkat gesit (menyambut dengan
ramah dan mempersilahkan
Yesus masuk ke dalam
rumah).
- Maria: Seorang anak
perempuan, yang cantik,
68
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

tinggi langsung menuju ke


kaki Yesus mendengar
perkataan Yesus.
4. Menyanyi
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : Lukas 10:40b


“Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal
4.2. Sumber : Alkitab, peta, alat peraga boneka

VI.EVALUASI
1. Sebutkan cara Marta melayani Yesus?
2. Sebutkan cara Maria melayani Yesus?
3. Jelaskan sikap Yesus terhadap pelayanan Maria dan Martha?
4. Sebutkan contoh sikap melayani sesuai ajaran Yesus?

69
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Memahami Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Membangun Jemaat
4. Bahan Bacaan : I Kor. 14 : 6 - 12; I Kor. 12 : 7 - 11
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami peranan kita dalam mewujudkan kasih karunia allah.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan arti membangun Jemaat
2. Menyebutkan berbagai macam karunia dalam membangun jemaat.
3. Menyebutkan contoh membangun jemaat dalam kehidupan sehari-hari.

IV.URAIAN MATERI
Sepasang Cewek kembar yang tua bernama Reni dan adiknya bernama Rini tinggal bersama papa dan mamanya di
sebuah dusun kecil di pinggiran kota. Mereka cantik-cantik dan sekarang sudah berusia 10 tahun. Walaupun kembar, sikap
keduanya agak berbeda. Reni, yang tua nampaknya tenang, rajin ke Sekolah Minggu, kurang suka berteman, hidup
menyendiri, tertutup, suka berdoa. Bila dia dibilang kegagalannya oleh papa, oleh adik, oleh mama, oleh teman, oleh siapa
saja, dia tidak menanggapi, dia diam tunggu nanti malam, sudah sepih, semuanya pada tidur, barulah dia berdoa. Dia
menyampaikan semuanya buat Tuhan Yesus. Senjatanya hanyalah berdoa dan berdoa. Dia tidak punya teman untuk
bercurhat. Teman curhatnya hanya Tuhan Yesus.
Lain halnya dengan Rini adiknya, temannya banyak, sangat baik hati, rajin ke Sekolah Minggu, rajin berdoa,
kehebatannya, bila ada temannya, siapa saja yang melakukan kesalahan, dia langsung ke orang itu dan menyatakan
kesalahannya, sekalian menasihati, dan memberikan jalan keluar. Sebaliknya bila ia melakukan kesalahan, ia sangat
gembira dan berterima kasih bila ada yang datang dan menyampaikan kesalahan itu langsung kepadanya.
Suatu hari Rini hendak ke sekolah. Biasanya dia menjemput teman sekelasnya yang tinggal berdekatan dengan
rumahnya itu. Anehnya, di pagi itu ketika Rini sudah mendekati rumahnya Rini mendengar ribut-ribut. Apa gerangan yang
terjadi?
Kenyataannya mama temannya itu marah-marah, tapi temarmya itu tidak tinggal diam, dia ikut marah mamanya.
Mamanya bilang dia anjing, dia juga bilang mamanya anjing, dstnya. Akhirnya mamanya marah besar. Rini tenang
mendengar segala perkataan mamanya, akhirnya keduanya berangkat juga ke sekolah. Sepanjang jalan dia menasihatkan
temannya: Sebenannya kamu tidak boleh menjawab orang tua seperti yang tadi saya dengar. Kamu membalas-balas
perkataan itu sebenarnya tidak menyelesaikan persoalan. Mungkin saja mamamu capeh, bekerja seharian kemarin, belum
beristirahat benar, sudah mesti bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga. Bukankah itu sebuah
pekerjaan yang berat?... Seharusnya kamu tenang, mendengarkan apa katanya. Ketenanganmu itu yang membuat mamamu
sadar dan menyesal sudah memarahi kamu tanpa alasan, sebentar kamu kembali pastikan mamamu meminta maaf dan
selanjutnya dia sangat berhati-hati untuk memarahi kamu. Ingat itu, Sudahlah lain kali kamu berhati-hati, hormatilah
mamamu itu. Tuhan memberikan mama untuk kamu, menolong kamu, membesarkan kamu supaya kamu bisa menjadi
orang yang berguna.
Anak-anak, kamu bisa belajar dari Rini tapi juga dari Reni. Yang Reni lakukan itu baik, tapi ia melakukannya untuk
dirinya, orang tidak mengerti apa yang ia lakukan, orang tidak bisa meniru apa yang dibuat. Tapi Rini, ia menasihati, ia
juga berdoa, supaya orang bisa mengerti, orang bisa bertobat, orang bisa memperbaiki diri, orang bisa hidup saling
menerima, saling memberi, saling menolong satu dengan yang lain, orang bisa meniru untuk melakukasi apa yang ia
lakukan. Dan yang dilakukan Rini bisa dilakukan kita semua. Kamu punya kesempatan untuk melakukannya demi untuk
kepentingan orang banyak, kepentingan masyarakat, kepentingan jemaat terutana dan oleh opa Paulus kepada jemaat di
korintus disebut Membangun Jemaat.
Orang menyebut Jemaat kalau ada orang-orang yang ada tinggal disana selaku anggota jemaat. Selaku anggota
jemaat kita harus berpartisipasi aktif untuk menjaga jemaat kita agar terhindar dari kesalahan-kesalahan, dari kerusuhan-
kerusuhan, terhindar dari perampokan-perampokan dan oleh sebab itu anggota jemaatnya diingatkan untuk tidak boleh
mencuri, tidak boleh merampok, tidak boleh saling membenci, tidak boleh membiarkan ada anggota jemaat yang susah,
yang miskin dan melarat, terhindar dari permusuhan, dll.
Membangun Jemaat bukan dimaksudkan kita membuka lahan baru, lalu membangun rumah-rumah, membangun
rumah gereja, dan kita berpindah jemaat dan tinggal di jemaat yang baru itu, okh tidak anak-anak.
Kita membangun jemaat memintakan peranan kita. Kita juga punya peran dalam membangun jemaat. Membangun
jemaat berarti kita harus berperang melawan musuh-musuh kita tadi, yaitu pencuri, penipu, perampok, mementingkan diri
sendiri, dengan menggunakan senjata-senjata berat kita, mungkin dengan memakai senjata seperti Rini, bisa memberikan
nasihat-nasihat untuk membangun, mungkin dengan nyanyian-nyanyian, mereka bisa berhenti mencuri, mungkin dengan
70
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

membacakan puisi, orang tergerak hati untuk saling menolong, saling membantu, saling mengasihi satu dengan yang lain,
mungkin dengan olah raga, orang lebih memahami tentang begitu indahnya hidup bersama-sama dengan orang lain, saling
membutuhkan, saling menerima, dan memberi demi keutuhan persekutuan, bernyanyi, membaca Puisi, berdoa, berolah
raga dan lain-lainnya itu, oleh opa Paulus dia bilang kamu memiliki karunia. Dan karunia itu kata opa Paulus, kamu harus
memanfaatkannya untuk kepentingan banyak orang, kepentingan jemaat.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca Alkitab
3. Menyanyi 3. Aktivitas:
4. Pembagian Jenjang - Bermain:
5. Doa Pembacaan dan Baca Pengasuh sudah menyiapkan 2
Alkitab batang kayu dan salah satu anak di
6. Penyajian Materi (sesuai minta kedepan untuk tangannya
Metode) diikat dengan
7. Doa Persembahan
8.
9. Menyanyi Persembahan tali oleh teman yang lain sehingga
10. Doa Syafaat tangannya itu terlujur kaku.
11. Menyanyi Kemudian anak diminta
12. Berkat menanggapi permainan itu di
bantu dengan beberapa pertanyaan
untuk menjelaskan bahwa anggota
tubuh itu sangat dibutuhkan tubuh.
termasuk tangan yang diikat tadi
tidak bisa membantu orang lain,
tapi dia juga membutuhkan tangan
orang lain untuk membantu
membuka ikatannya. Fungsi
anggota tubuh saling
membutuhkan atau saling
melengkapi.
- Menyanyi:

PAKAILAH AKU TUHAN


l 3 5 / 3 . 6 5. /3 2 1. /
Ta-nganku pa-kailah ka-ki ku
1 . 2 3 /1. .1 4 .
pun juga ma-ta-ku
6 6 . . 5/ 3. 3 5 / 4. 2. 1 //
mulutku- Tu-buh-ku se-mu a
(Dinyanyikan dengan memakai
gerak secara kanon).

4. Doa Syukur
5. Menyanyi
6. Berkat

3. Ayat Hafalan : I Korintus 12 : 27


“Kamu adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masmg adalah anggotanya”

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal dan 2 buah batang kayu yang diperlukan untuk permaian di aktivitas.
4.2. Sumber : Alkitab dan buku-buku lainnya.

71
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

VI.EVALUASI
1. Sebutkanlah arti Membangun Jemaat?
2. Sebutkan berbagai macam karunia dalam membangun jemaat?
3. Berikanlah contoh-contoh membangun jemaat dalam kehidupan sehari-hari?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Nasihat kepada Euodia dan Sinthike.
4. Bahan Bacaan : Filipi 4 : 2 - 3
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Kita Dalam Mewujutkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan dua perempuan kawan sekerja Paulus dalam tugas Pemberitaan Injil di Filipi
2. Menyebutkan isi nasihat Paulus kepada mereka
3. Menyebutkan contoh sikap sehati sepikir dalam kehidupan sehari hari.

IV.URAIAN MATERI
Dua Perempuan kawan sekerja Paulus di Filipi
Jemaat Filipi didirikan pada perjalanan penginjilan kedua rasul Paulus, tercatat dalam KPR 16:12-40. Alasan yang
paling jelas mendorong surat ini ditulis ialah keadaan Paulus sebagai tahanan dan keinginannya untuk mempercayakan
rekan sekerjanya Timotius dan Epafroditus untuk meneruskan pendampingan kepada jemaat. Paulus telah mendengar kabar
yang dibawa oleh Epafroditus yakni tentang adanya berbagai kesukaran yang timbul di Filipi, terutama berita yang
menyusahkan hati tentang perpecahan di tengah jemaat. Ini jelas dari 2:2-4,14 dan 4:2 dimana nama orang yang berselisih
disebut. Mereka adalah Euodia dan Sintikhe, dua perempuan yang dulunya pernah bekerja sama dengan Paulus maupun
Klemens dan kawan-kawan sekerja yang lain (ayat 3). Keduanya memiliki peranan yang penting dalam kehidupan jemaat
dan sekarang yang menjadi persoalan ialah bukan sekedar kepentingan mereka secara perorangan, melainkan peranan
mereka di dalam jemaat.
Saat itu, di Filipi, kekristenan agaknya menjadi sasaran penganiayaan dan serangan dari pihak dunia. Jelas di
singgung tentang “musuh-musuh” gereja (1:28) dan diberikan keterangan mengenai jenis masyarakat, yang di situ gereja
terpanggil untuk hidup dan memberi kesaksian tentang KRISTUS (2:15). Namun di lain pihak, tengah muncul kelompok
“sok saleh” atau “perfeksionis” yang mempengaruhi gereja. Paulus menyerang propagandis keyahudian mereka dan
memberikan kesaksian bagaimana dirinya dengan latar belakang Yahudi tulen mengembangkan kehidupan Kekristenannya
(3:lb-21). Persatuan dalam jemaat di rongrong dari luar oleh mereka. Dalam konteks inilah Paulus menasehatkan Eoudia
dan Sintikhe yang pernah menjadi rekan sekerjanya agar hidup rukun dan berperan dalam pembangunan dan konsolidasi
jemaat sendiri. Perpecahan di antara mereka akan sangat menghambat pertumbuhan pelayanan bagi Jemaat.

Isi Nasihat Paulus


Baginya, sehati sepikir dalam TUHAN, merujuk kepada satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan dimana tidak ada yang
berupaya mencari kepentingan diri sendiri atau pujian yang sia-sia, melainkan saling mempedulikan dan menghormati.
Sehati sepikir dalam TUHAN menuntut adanya keteladanan hidup yang benar dimana ada keteguhan iman dalam
menyikapi baik penderitaan karena nama KRISTUS pun pengaruh kelompok “perfeksionis”.
Hal sehati sepikir dalam TUHAN adalah penting dimiliki oleh Euodia dan Sintikhe. Mereka bersama jemaat
TUHAN di Filipi tengah menghadapi persoalan yang pelik. Kesehatian dalam TUHAN akan membuat mereka mampu
dalam menghadapi secara bersama rongrongan propagandis dari luar yang mencoba memecah belah persekutuan jemaat
maupun penderitaan yang diakibatkan karena kekristenan yang mereka anut (1:27-30). Dengan menyebut diri sebagai
orang yang percaya kepada KRISTUS, berarti mereka mesti menghadirkan KRISTUS dalam kehidupan mereka. Dan
kehadiran KRISTUS sendiri ditandai dengan adanya nasehat, penghiburan kasih, persekutuan roh, kasih mesra dan belas

72
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

kasihan di antara mereka (2:1). Dengannya, mereka akan kedapatan “khas” atau berbeda dari orang-orang di dunia di mana
mereka akan memancarkan kemuliaan TUHAN (2:15).

Sikap sehati sepikir dalam kehidupan sehari hari


Eoudia dan Sintikhe sebagai rekan sekerja Paulus tentunya mengingat seperti apa keteladanan hidup Paulus tatkala
mereka ada bersama dengannya (3:17). Untuk itu, saat kini mereka tengah dipercayakan sebagai tokoh jemaat atau orang
yang berpengaruh dalam jemaat, hendaknya mereka menjalankan tanggung jawab pelayanan mereka dengan penuh rasa
takut akan TUHAN melalui kesehatian pikir di antara mereka. Dalam kehidupannya, anak pun dapat diarahkan untuk pula
sehati sepikir dalam TUHAN. Contohnya berdamai dengan teman yang telah menyakitinya, mengajak teman yang malas
beribadah untuk pergi ke SM/TPI, mengunjungi orang sakit/para lansia, memberi bantuan kepada teman yang kekurangan
atau berdoa bagi teman/orang-orang yang ditimpa berbagai persoalan kehidupan.

V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas:
5. Doa Pembacaan dan Baca "Sehati sepikir dalam
Alkitab TUHAN" (pengasuh menjadi
6. Penyajian Materi (sesuai mediator yang mendamaikan
Metode)
7. Doa Persembahan perselisihan yang terjadi di
8. Menyanyi (Persembahan) antara anak atau menerka
9. Doa Syafaat gambar yang berisikan
10. Menyanyi perselisihan)
11. Berkat 4. Menyanyi
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : Filipi 4 : 2


”Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Ensiklopedi Alkitab, Konkordansi Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Perempuan Dalam
Perjanjian Baru.

VI.EVALUASI
1. Sebutkanlah dua perempuan kawan sekerja Paulus dalam tugas pekabaran Injil di Filipi?
2. Sebutkanlah isi nasehat Paulus kepada teman-teman sekerjanya?
3. Sebutkan contoh sikap sehati sepikir dalam kehidupan sehari-hari?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Saulus Bertobat
4. Bahan Bacaan : KPR 9 : 1 - 19
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Beljar : 30 - 45 menit
73
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Kita Dalam Mewujutkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebut asal usul Saulus
2. Menjelaskan tujuan Saulus pergi ke Damsyik
3. Menjelaskan proses pertobatan Saulus
4. Menjelaskan contoh sikap hidup orang yang bertobat

IV.URAIAN MATERI
Asal Usul Saulus
Saulus adalah seorang Yahudi asli keturunan suku Benjamin (Kis 22:3 ; Fil 3:5). Di Kota Tarsus daerah Kilikia,
Saulus dilahirkan bertumbuh dan dibesarkan dari keluarga Yahudi yang sangat konsekuen menaati dan menjaga kemumian
ajaran Yahudi khusus hukum Taurat di Perantauan. (diluar Yerusalem).
Dalam asuhan kedua orang tuanya Saulus ditanamkan adat istiadat Yahudi ajaran hukum Taurat dengan sangat
ketat. Kota Tarsus adalah kota perdagangan yang sangat strategi menghubungkan propinsi-propinsi bagian Timur dengan
ibu kota Kerajaan Roma dan juga terdapat Perguruan tinggi Yunani yang sangat maju mengembangkan kebudayaan
Yunani.
Filsafat Yunani, kesenian dan juga berbagai pusat tenunan bulu kambing. Itulah sebabnya sejak kecil Saulus
bertumbuh sebagai penganut adat istiadat dan ajaran Yahudi yang ketat tetapi juga penggemar kebudayaan Yanani khusus
pada kerajinan tangan tenunan yang kemudian menjadi lahan sumber ekonomi Saulus di kemudian hari.
Setelah usia 12 Tahun Saulus sudah menjadi “Anak Taurat” (menurut kebiasaan Yahudi kepada setiap anak laki laki
yang telah menerima ajaran Hukum Taurat sebagai pendidikan dasar rohani). Oleh pandangan ayahnya bahwa kota Tarsus
sangat tidak aman untuk pertumbuhan rohani Saulus, sehingga dipindahkan ke Yerusalem mengikuti kakaknya (kis 23:16),
untuk meneruskan sekolahnya sampai perguruan tinggi.
Di bawah asuhan Gamaliel gurunya seorang doktor ilmu hukum dan anggota sanhedrin dari kelompok Farisi
Liberal. Saulus di bentuk menjadi seorang intektual yang yang sangat dipengaruhi oleh ajaran Gamaliel yang sangat
fanatisme mempertahankan adat istiadat nenek moyang Israel (KPR 22:3).
Dalam Usia 30 tahun Saulus terkenal sebagai inteletual Yahudi yang pintar dan berperatasi sehingga diserahi
tanggung jawab pembasmian dan penganiayaan jemaat Kristen yang dianggap sebagai musuh terbesar agama Yahudi
waktu itu.

Tujuan Saulus pergi ke kota Damsyik


Penganiayaan dan penindasan terhadap jemaat Kristen bagi Saulus, tidak hanya cukup di Yerusalem, sebab
kekristenan sudah merambat hampir ke seluruh pelosok kekaisaran Romawi, oleh karena itu, ekspansi penindasan jemaat
kristen semakin di gencar ke wilayah sekitar lainnya.
Kota Damsyik menjadi sasaran pengluasan ekpansi penghambatan dan penganiyaan jemaat Kristen. Yang oleh
persetujuan para imam Saulus dan beberapa prajurit ditugaskan memusnahkan perkembangan pengikut Kristus.
Dengan semangat yang berkobar-kobar akan tugas yang diembankan rombongan Saulus menuju kota damsyik.
Namun tanpa disadari Cahaya terang dari langit menyambut mereka di pintu kota Damsyik sehingga mereka semua
rebah ke tanah, dan dari dalam cahaya itu terdengar suara dalam bahasa ibrani “Saulus...Saulus mengapa engkau
menganiaya Aku?, engkau menganiaya murid-muritKu, tetapi sebenarnya Akulah yang engkau aniaya, Akulah raja
diatas segala Raja”
Lalu dengan gemetar Saulus bertanya siapakah Engkau Tuhan? Aku adalah Yesus yang kau aniaya, tetapi sekarang
bangunlah pergilah ke dalam kota disana akan dikatakan apa yang harus kau perbuat (ay. 3).
Akibat cahaya itu Saulus seorang perwira perkasa kekar penuh wibawa dan kekuasaan kini menjadi sosok yang
lemah, matanya buta menjadikannya tak berdaya kehilangan kemudi hidup, kalau dulu dia tahu persis apa yang harus
dilakukan tetapi sekarang tidak lagi. Dia harus menantikan apa yang akan dikatakan Firman Yesus untuk di kerjakannya.
Ketika Saulus bergelut dalam kegelapan karena kebutaan, seorang utusan Tuhan Ananias namanya berkunjung
menemuinya. Dan oleh kuasa Roh Kudus mata Saulus di pulihkan dan Saulus dibabtiskan menjadi alat pilihan bagi
pekerjaan Tuhan Yesus.
Setelah peristiwa Damsyik Saulus bertobat dari masa lalunya, yakni:
• Sebagai seorang pembunuh pembantai jemaat Kristen kini menjadi pembangun dan pendiri jemaat Kristen di sebagian
besar daratan Asia.
• Dari kebencian menjadi kasih sayang dan persaudaraan.
• Kesombongan sebagai intelektual Yahudi yang hebat kini menjadi seorang hambah Tuhan yang penuh kerendahan hati
bagi semua orang.

Menyebutkan contoh sikap hidup bertobat.


74
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Pertobatan Saulus terhadap masa lalu sebagai pembunuh dan penghambat hidup orang lain kepada suatu kehidupan
yang yang baik di dalam Kristus menjadi pesan firman bagi anak. Mengerti bahwa bertobat adalah pekerjaan Allah bagi
setiap orang untuk meninggalkan cara dan perilaku yang buruk kepada suatu cara dari perilaku yang baik.
Contohnya: pembunuh, pemarah, geram melakukan kekerasan dengki, sombong (silahkan menambahkan sesuai
kondisi) Mempraktekan hidup yang baru contohnya: saling menghargai, mengasihi menghormati, rendah hati,

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas:
5. Doa Pembacaan dan Baca Menulis lawan kata dari sifat
Alkitab yang buruk dan baik pada dua
6. Penyajian Materi (sesuai potong kertas setelah itu
Metode) pengasuh memisahkan
7. Doa Persembahan potongan kertas yang
8. Menyanyi (Persembahan) berlawanan.
9. Doa Syafaat 4. Menyanyi
10. Menyanyi 5. Doa Syukur
11. Berkat 6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 26 : 20c


“Mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang sesuai dengan pertobatan itu.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Ensiklopedia, Sejarah Kerajaan Allah Hidup dan Karya Paulus.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan asal-usul Saulus?
2. Jelaskan tujuan Saulus pergi ke Damsyik?
3. Jelaskan proses pertobatan Saulus?
4. Sebutkan contoh sikap hidup orang yang bertobat?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Saling Menghargai
4. Bahan Bacaan : I Korintus 12 : 12 - 31
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit.
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Kita Dalam Mewujutkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


75
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

1. Menjelaskan Fungsi masing-masing anggota tubuh.


2. Menjelaskan pengertian banyak anggota satu Tubuh.
3. Memberi contoh sikap saling menghargai.

IV.URAIAN MATERI
Memperkenalkan Anggota Tubuh:
Secara fisik, kita diciptakan TUHAN berbeda satu dengan yang lain. Sekalipun saudara kandung, namun selalu saja
ada kekhasan tersendiri yang dimiliki oleh tiap individu. Walau begitu, setiap manusia pada umumnya memiliki anggota
tubuh yang banyak. Kenyataan ini memperlihatkan kasih karunia TUHAN sebab bila tubuh hanya terdiri dari satu atau dua
anggota, tentunya kehidupan yang dijalani tidak akan sebaik yang sekarang tengah dijalani. Kita bisa lihat banyak
penyandang cacat yang tiada memiliki satu atau dua anggota tubuh, kehidupan yang mereka jalani tentu berbeda dengan
kita yang tidak cacat. Kasih karunia TUHAN nyata pula lewat keberagaman fungsi dari tiap anggota tubuh.
Tiap anggota tubuh memiliki fungsi atau perannya masing-masing misalnya saja mata untuk melihat, telinga untuk
mendengar, mulut untuk bicara, kaki untuk berjalan, tangan untuk memegang dll. Bahkan sampai pada anggota tubuh yang
terkecil atau kadang dipandang tiada berarti, anggota-anggota tubuh tersebut juga memiliki peran tersendiri. Demikianlah
pada setiap tubuh terdapat banyak anggota.

Fungsi Anggota Tubuh


Istilah “banyak anggota tetapi satu tubuh” kemudian dipakai oleh rasul Paulus untuk menggambarkan gereja/eklesia
yang benar dan diberkati. Dari istilah ini terkandung tiga konsep mendasar yakni:
1. Tubuh sebagai lambang persekutuan
Perbedaan karunia yang diterima oleh setiap orang percaya di Korintus tidak semestinya membuat mereka merasa diri
lebih baik dari orang lain. Sebab dalam kesadaran bahwa mereka adalah anggota-anggota tubuh KRISTUS, maka yang
pastinya, di dalam tubuh, berdiam banyak anggota dan masing-masing anggota memiliki peran atau fungsi masing-
masing. Maka sebagai sesama anggota pada satu tubuh, mereka tidak dapat berdiri sendiri atau bekerja sendiri. Ada
keterikatan di antara tubuh dan auggota-anggotanya dimana anggota tubuh melekat pada tubuh dan tubuh bisa
melakukan apapun karena di topang oleh kinerja anggota-anggota tubuh. Menarik, Paulus tidak menyapa mereka
sebagai anggota-anggota KRISTUS tetapi sebagai anggota-anggota tubuh KRISTUS. Suatu penyebutan yang
memberikan gambaran tentang adanya keterikatan hubungan yang utuh dan melekat dari setiap orang yang mengaku
percaya kepada YESUS sebagai TUHAN dan Juruselamat. Walau orang percaya berbeda dalam banyak hal antara satu
dengan yang lain, tetapi tubuh sebagai lambang persekutuan dimana KRISTUS bertahta, di sana semua mereka berdiam
dan hidup.

2. Nilai keutuhan pesrekutuan


Dalam kemanusiaan, kadang keinginan menonjolkan diri atau merasa diri lebih baik, yang nampak pada setiap pribadi.
Ini pula yang terjadi di Korintus dan kesemuanya hanya membawakan perselisihan dan pertengkaran. Hal mana yang
jelasnya telah menodai persekutuan di antara mereka. Anggota tubuh memang berbeda, tetapi oleh kasih karunia
ALLAH, dipercayakan sejumlah karunia atau tanggung jawab demi kemuliaan ALLAH. Dengan kata lain, persekutuan
yang menghadirkan damai sejahtera ALLAH dalam YESUS tatkala tiap anggota tubuh yakni orang-orang percaya
menjalankan tanggung jawab dengan rasa takut akan TUHAN, maka keutuhan persekutuan yang bernilai bisa terwujud.

3. Saling menerima dan menghargai perbedaan


Alasan Paulus menggambarkan gereja sebagai anggota tubuh KRISTUS adalah untuk memulihkan hubungan yang
benar diantara orang percaya di Korintus. Sebagai sesama anggota tubuh KRISTUS, semestinya mereka merasa
bersyukur atas kasih karunia yang dilimpahkan ALLAH dalam YESUS dalam keperbedaan yang ada tiap mereka. Dan
tindak lanjutnya adalah dengan mengakui, menerima dan menghargai keperbedaan karakter, kepribadian, latar
belakang, pendidikan, cara pandang dll yang dimiliki sebagai sesama angggota tubuh KRISTUS. Mempersoalkan
perbedan atau bahkan mempertentangkannya hanya akan menghadirkan kehancuran suatu kehidupan yang tidak
berdamai sejahtera.

Untuk itu anak diarahkan untuk menghargai sebagai satu tubuh dengan cara saling mengakui (contohnya anak yang
memiliki kekurangan dalam hal keuangan atau intelektualitasnya mengakui kekurangannya dan mengakui kelebihan orang
lain), saling menerima (contohnya anak yang memiliki keunikan tersendiri hendaklah tidak dikucilkan atau dijadikan bahan
ejekan dalam pergaulan) dan saling memberi (contohnya anak yang berkelebihan memberikan sesuatu kepada sesamanya
yang membutuhkan namun ada dalam kekurangan).

76
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita (dengan memakai gambar tubuh manusia)
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di
Langkah kegiatan di TPI
Sekolah Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas:
5. Doa Pembacaan dan Acara "Perbedaan kita bukan
Baca Alkitab penghalang kita bersama" (anak
6. Penyajian Materi diberi kesempatan untuk
(sesuai Metode) menyebutkan hal yang
7. Doa Persembahan menarik/tidak menarik pada
8. Menyanyi dirinya dan diri temannya) atau
(Persembahan) latihan lagu baru tentang
9. Doa Syafaat perbedaan"
10. Menyanyi Ragam "Lihat Kebunku"
11. Berkat (Tahukah kawanku, sungguh kita
berbeda, ada yang kaya, dan ada
yang miskin, oleh kasih TUHAN,
kita dipersatukan, dalam kasih
TUHAN, kita setia satu, TUHAN
YESUS mau kita jadi satu,
TUHAN YESUS mau kita berkat,
jadi-jadi satu begitu kehettdak-
NYA, jadi-jadi berkat, itu yang
YESUS mau) doa dan berkat.
4. Menyanyi
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : I Korintus 12 : 27


“Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah Anggotanya”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Ensiklopedi Alkitab, Konkordansi Alkitab, Teologi Perjanjian Baru jilid 2

VI.EVALUASI
1. Jelaskanlah fungsi masing-masing anggota tubuh?
2. Jelaskanlah pengertian banyak anggota satu tubuh?
3. Berikanlah contoh sikap saling menghargai sebagai satu tubuh?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Menunjukkan Kemurahan Hati
4. Bahan Bacaan : II Korintus 8 : 1 - 7
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit.
7. Pertemuan Ke :

77
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Kita Dalam Mewujutkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menceritakan Kehidupan Jemaat Makedonia
2. Menjelaskan alasan Makedoani membantu Jemaat diYerusalem
3. Memberi contoh sikap yang benar dalam membantu sesama

IV.URAIAN MATERI
Kehidupan Jemaat Makedonia:
Makedonia merupakan suatu daerah yang berpusat di dataran yang mengelilingi teluk Tesalonika dan semakin
meninggi menuju pegunungan Balkan mengikuti lembah-lembah sungai yang luas. Kota-kota Makedonia sebagai kota
Yunani meliputi Filipi, Neapolis, Amfipolis, Tesalonika dan Berea. Daerah Makedonia terkenal karena kayu dan logam
yang berharga. Penglihatan Paulus tentang “seorang Makedonia” (Kisah 16:9) menandakan perkembangan istimewa dalam
metode penginjilannya.
Salah satu jemaat di Makedonia adalah jemaat yang berada di kota Filipi. Setelah pemberitaan injil yang dilakukan
Paulus dan teman-temannya, banyak orang di kota ini yang menjadi percaya. Namun di lain pihak hal tersebut
menimbulkan keributan dan perselisihan bahkan hingga mengakibatkan Paulus dan teman-temannya akhimya ditangkap
(Kisah 16:16-40). Hamba perempuan yang berprofesi sebagai petenung yang kemudian dibebaskan dalam nama YESUS
oleh Paulus membuat geram para penguasa yang memperkerjakannya. Mereka tidak peduli pada nasib perempuan itu, yang
dipentingkan adalah keuntungan yang diperoleh dari padanya. Mereka lebih menyayangi uang mereka dari pada menerima
YESUS. Orang-orang yang percaya oleh pemberitan Paulus pada akhimya mesti pula berhadapan dengan realitas yang
tidak mengenakkan ini. Jemaat Makedonia lain adalah jemaat yang berada di kota Tesalonika. Jemaat ini merupakan
jemaat yang menghadapi banyak kesukaran. Di sana terdapat orang-orang Yahudi yang mata duitan dan biasa membohongi
orang, sebab itu Paulus tidak ingin menumpang dengan cuma-cuma. Ia harus bekerja keras yakni sebagai petenun kemah
supaya dapat makan (I Tes 2:9). Waktu itu semuanya mahal, lagi pula bahaya kelaparan mengancam kota itu. Paulus dan
teman-temanya bahkan sangat menderita kekurangan. Untunglah saudara-saudara di Filipi membantu mereka dan Paulus
tetap mengingat kebaikan tersebut (Flp 4:15-16). Walau demikian, hal menarik dari jemaat-jemaat di Makedonia adalah
bahwa tingkat kepedulian atau solidaritas mereka adalah sangat tinggi. Bersama orang-orang percaya di Akhaya, mereka
mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di Yerusalem (Roma 15:26). Bagi
Paulus, keputusan itu diambil sebagai sebuah kewajiban sebab jika bangsa-bangsa lain beroleh bagian dalam harta rohani
orang Yahudi, maka wajiblah jika bangsa-bangsa lain itu juga melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka (Roma
15:27).

Alasan Membantu Jemaat Yerusalem


Sebagai tempat awal penyebaran kekristenan, jemaat di Yerusalem seperti Kaisarea, Yope, Gaza, Tirus, Sidon,
Damsyik, Ptolemais dan Yudea, mereka mengalami penganiyaan yang hebat (band. Kis 8:lb-3). Karena nama YESUS,
banyak dari mereka yang dibunuh, disiksa bahkan harus menderita kekurangan sepanjang hidup mereka. Atas dasar rasa
kasih sebagai dasar ajaran yang mereka pelajari dan percayai lewat iman mereka kepada YESUS, maka jemaat-jemaat di
Makedonia merasa senasib dan sepenangungan dengan jemaat-jemaat di Yerusalem. Rasa kasih mana yang mereka
nyatakan lewat kerelaan mereka untuk meringankan beban derita jemaat di Yerusalem dengan simpanan hasil usaha uang
yang dikhususkan lewat hasil pekerjaan yang ditekuni mereka (Kis 15:28). Paulus sendiri telah menyarankan agar mereka
pada hari pertama dari tiap-tiap minggu menyisihkan apa yang mereka peroleh di rumah supaya pengumpulan itu jangan
baru dilakukan ketika Paulus datang (I Kor l6:l-4). Jemaat di Makedonia sendiri memang bukanlah jemaat yang bebas dari
masalah, namun dengan penerimaan mereka akan YESUS sebagai TUHAN dan Juruselamat, mereka merasa terbeban
untuk pula meringankan kesusahan saudara seiman. Mereka pastinya pula telah belajar dari keteladanan hidup Paulus yang
juga mesti bekerja keras menghidupi dirinya, namun dipelihara oleh ALLAH. Karenanya ada kesukacitaan yang mereka
rasa dalam memberi bahkan mereka sama sekali tidak tanggung-tanggung dalam menyatakan kepedulian kasih tersebut.
Paulus mengatakan bahwa mereka memberi malah melampaui kemampuan mereka.

Sikap Yang Benar Dalam Membantu Orang Lain


Apa yang dibuat oleh jemaat di Makedonia hendaklah pula menjadi cerminnan bagi anak-anak. Ada banyak anak
yang tidak mempunyai banyak hal katakanlah tempat tinggal, orangtua, uang, bahkan juga kasih sayang, perlindungan dan
lain sebagainya.
Lewat cerita ini, anak diarahkan untuk melihat kesusahan orang lain sebagai kesusahan bersama, yang bukan saja
harus didiamkan atau sekedar mendapatkan ungkapan belas kasihan, tetapi lebih dari itu, ada sesuatu yang paling kurang
bisa dibuat anak.
Misalnya saja dengan menabung di SM/TPI guna membantu teman yang kesulitan biaya sekolah, memberikan
pena/buku kepada teman yang membutuhkannya namun tidak punya uang, atau menolong teman mengerjakan PR kalau
tugas tersebut ternyata tidak bisa dikerjakan oleh mereka. Semuanya ini dilakukan atas dasar rasa sukacita dan bukan
karena keterpaksaan.
78
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca Alkitab
3. Menyanyi 3. Aktivitas:
4. Pembagian Jenjang Acara “berbagi kasih dengan
5. Doa Pembacaan dan Baca sesama” (anak saling memberi
Alkitab sesuatu kepada temannya atau
6. Penyajian Materi (sesuai anak telah mengumpulkan sesuatu
Metode) untuk kemudian diberikan kepada
7. Doa Persembahan teman atau orang yang
8. Menyanyi (Persembahan) membutuhkan) diiringi lagu.
9. Doa Syafaat 4. Menyanyi
10.Menyanyi 5. Doa Syukur
11.Berkat 6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan : II Kor 8 : 14


“Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar
kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan”.

4. Alat dan Sumber :


4.3. Alat : Klasikal.
4.4. Sumber : Ensiklopedi Alkitab, Konkordansi Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah PB

VI.EVALUASI
1. Ceritakanlah kehidupan jemaat Makedonia?
2. Jelaskanlah alasan jemaat Makedonia membantu jemaat Yerusalem?
3. Berikanlah contoh sikap yang benar dalam membantu sesama?

79
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN.
2. Pokok Bahasan : Peranan Kita Dalam Mewujudkan Kasih Karunia Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Mendayagunakan Kasih Karunia
4. Bahan Bacaan : I Timotius 4 : 13 - 16
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 30 - 45 menit.
7. Pertemuan Ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Kita Dalam Mewujutkan Kasih Karunia Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan situasi yang dihadapi Timotius.
2. Menjelaskan Peran Paulus dalam mendayagunakan Kasih Karunia Allah
3. Menyebutkan contoh dalam mendayagunakan Kasih Karunia Allah

IV.URAIAN MATERI
Situasi yang Dihadapi Timotius
Timotius adalah anak yang lahir dari perkawinan campuran: ibunya Yahudi yang jelas mengajar dia mengenai Kitab
Suci, bapaknya seorang Yunani (Kis 16:1 ; II Tim 1:5). Kampung halamannya Listra (Kis 16:1) dan ia sangat dihormati
oleh saudara-saudaranya orang Kristen baik di sana maupun di Ikonium (Kis 16:2). Paulus sangat senang padanya dan
mula-mula ia dipercayakan ke Tesalonika untuk meneguhkan hati orang-orang percaya yang teraniaya di situ. Bersama
dengan Paulus dan Silwanus, ia mengirimkan salam dalam surat II Tesalonika, dan hadir bersama Paulus dalam pekerjaan
penginjilannya selama di Korintus (2 Kor l:19). Kemudian ia kedengaran lagi selama pelayanan Paulus di Efesus, tatkala ia
diutus bersama Erastus ke Makedonia dengan suatu misi penting yang lain dan dari situ ia harus terus ke Korintus (I Kor
4:17). Timotius ternyata pemalu, sebab Paulus mendesak orang-orang Korintus supaya membuatnya merasa lega dan
jangan menghina dia (I Kor 16:10-11). Timotius tipe orang yang penuh kasih sayang (II Tim l:4), tetapi sangat penakut (II
Tim 1:7), ia memerlukan banyak nasehat pribadi dari bapaknya secara iman (II Tim 1:8 ; 2:22).
Dalam 1 Timotius 4:13-16, tergambar rumitnya situasi yang dihadapi oleh Timotius dimana ia mesti berhadapan
dengan orang-orang yang menganggapnya masih muda (I Tim 4:12, umurnya kira-kira 35 tahun). Sementara itu, di Efesus
ada pengajar-pengajar sesat, yang berpegang teguh kepada silsilah kuno dan bermacam-macam dongeng lama (I Tim l:4 ;
4:7). Angkatan sebelumnya telah membakar buku-buku yang kuno, tetapi angkatan muda ini tertarik hatinya kepada buku-
buku itu dan berusaha menyatukannya dengan ajaran Kristen. Rupanya di Efesus ada pula pengajar sesat dari aliran Yahudi
yang amat mengutamakan Taurat (I Tim l:6) ; mereka mengajarkan bahwa tidak ada kebangkitan daging maka KRISTUS
tidak benar bangkit (II Tim 2:17-18), mereka pun mengharuskan adanya pertarakan, jangan menikah dan harus
mendantangkan berbagai-bagai jenis makanan (I Tim 4:3).

Peranan Paulus dalam mendayagunakan Kasih Karunia Allah


Terhadap situasi ini, Paulus mengajarkan Timotius untuk benar-benar menjaga kekudusan hidupnya. Paulus
mengingatkan Timotius akan kasih karunia ALLAH yang telah berkenan menyelamatkan kehidupannya. Sekalipun ia
berhadapan dengan situasi yang rumit namun ia mesti tetap mendayagunakan kasih karunia yang telah dianugerahkan
dalam hidupnya (I Tim 4:14). Untuk itu Timotius harus menjauhi dirinya dari semua kebohongan dongeng/tahyul.
Keteladanan hidupnya sebagai seorang pelayan Firman ALLAH mesti dinyatakan secara benar dan tertanggung jawab. Hal
ini penting sebab dengan keteladanan hidupnya yang nyata lewat perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan
kesuciannya, maka ia akan menyelamatkan dirinya dan orang lain yang mendengar pemberitaannya. Keteladanan hidupnya
akan berbicara lebih keras dan lebih dipercayai dari pada apa yang disampaikannya (band. I Tim 3:1-13). Walau masih
muda, namun kemudaannya tidak mesti membuatnya semakin malu untuk menyatakan kebenaran. Di sisi lain Paulus
menasehatkan Timotius untuk menjagai kedekatan dirinya dengan Kitab-kitab Suci sebagai Kitab yang telah memberikan
kepadanya hikmat dan menuntunnya kepada keselamatan oleh iman kepada YESUS KRISTUS. Kitab-kitab Suci
merupakan tulisan yang diilhamkan ALLAH untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik
orang dalam kebenaran (II Tim 3:10-17). Hanya dengan pengenalan kebenaran lewat ajaran Kitab-kitab Suci dan
kedekatan diri dengan TUHAN lewat ibadah, Timotius tidak akan mudah terpengaruh ajaran-ajaran sesat.

Contoh Sikap Sehati Sepikir


Terhadap hal ini, anak diarahkan untuk memahami bahwa dalam dunia dewasa ini ada begitu banyak perkembangan
yang terjadi. Perkembangan itu sendiri bukan hanya membawakan pengaruh yang baik bagi kehidupan manusia termasuk
anak, tetapi juga pengaruh yang buruk. Misalnya saja pengaruh tontonan TV yang berisikan adegan kekerasan ataupun
pornografi yang tidak sepantasnya menjadi konsumsi anak. Seperti Timotius, anak pun bisa diberi peran mengajar
(contohnya mengajarkan temannya yang malas beribadah agar rajin beribadah, mengajarkan temannya agar tidak nakal
80
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

atau mengajarkan dirinya sendiri supaya tidak malas membaca Alkitab dan pergi ke ibadah) dan peran menasehati
(contohnya menasehati temannya yang mengajak mencuri agar tidak melakukan perbuatan tercela tersebut, menasehati
temannya yang suka membantah orang tua untuk menghormati orang tua mereka, atau menasehati adik-adiknya agar rajin
belajar).

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas:
5. Doa Pembacaan dan Baca Acara “saling mengajar dan
Alkitab menasehati” (anak saling
6. Penyajian Materi (sesuai memberi ajaran atau nasehat
Metode) kepada temannya atau
7. Doa Persembahan pengasuhnya).
8. Menyanyi (Persembahan) 4. Menyanyi
9. Doa Syafaat 5. Doa Syukur
10. Menyanyi 6. Menyanyi
11. Berkat 7. Berkat

3. Ayat Hafalan : I Timotius 4 : 12b


“Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,
dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Ensiklopedi Alkitab, Konkordansi Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah.

VI.EVALUASI
1. Jelaskanlah situasi yang dihadapi Timotius?
2. Jelaskanlah peran Paulus dalam mendayagunakan kasih kamnia Allah?
3. Sebutkan contoh dalam mendayagunakan kasih karunia Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA.
2. Pokok Bahasan : Peranan Tokoh-Tokoh Gereja Dalam PI
3. Sub Pokok Bahasan : Joseph Kam
4. Bahan Bacaan : Matius 28 : 16 - 20
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Tokoh-Tokoh Gereja Dalam Pembritaan Injil

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan Latar Belakang Joseph Kam
81
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

2. Menjelaskan Sejarah Pelayanan Joseph Kam

IV.URAIAN MATERI
Josef Kam adalah seorang Belanda keturunan Swiss. Kakeknya Peter Kam adalah seorang Swiss yang datang ke
Belanda sebagai seorang serdadu pada tahun 1713. Karena menikah dengan seorang gadis Belanda, maka iapun menetap di
Belanda. Josef Kam memiliki seorang kakak laki-laki yaitu Samuel Kam seorang pendeta dan 3 orang adik perempuan. Ia
lahir pada bulan September 1769. Ia mmenikah tahun 1804, tetapi pada tahun 1806 istri dan anak perempuannya
meninggal dunia. Josef Kam mengikuti pendidikan Teologi di negeri Belanda ( Rotterdam) tahun 1811 dan
pendidikan teologi di Inggris ( London) tahun 1812. Pada tanggal 16 Agustus 1813 Kam di tahbiskn menjadi Pendeta di
Inggris.
Setelah menjadi Pendeta, Kam melakukan perjalanan dengan kapal ke Indonesia. Saat itu di Indonseia sangat
membutuhkan tenaga-tenaga pekabaran injil. Perjalanan yang ditempuh untuk tiba di Indosensia 4 bulan lamanya ( bulan
Januari – Mei 1814). Mula-mula tiba di Anyer Jawa Barat kemudian ia melakukan perjalanan ke Batavia ( Jakarta ). Setiba
di Jakarta ia mulai melakukan berbagai kegiatan ibadah. Dari Jakarta Kam ditunjuk untuk menjadi pekabar injil di
Maluku. Untuk tiba di Ambon Kam melalui Surabaya. Ia berangkat dari Surabaya dengan kapal pada tanggal 18 Februari
1815 dan tiba di Ambon 1 bulan kemudian 3 Maret 1815. Ibadah pertama kali dilakukan Kam di Ambon pada tanggal 5
maret 1815 di Gereja Besar Jl. A.J. Patty ( sekarang PUSKUD) dan pada tanggal 26 Maret 1815 ia memimpin ibadah
Perjamuan Kudus pertama di Ambon. Setelah menikmati hidup sebulan di Ambon, kam memutuskan untuk menikah. Ia
menikah pada tanggal 28 April 1815 dengan seorang Indo Belanda SARA MARIA TIMMERMAN yang saat itu berusia
18. Ia memiliki dua orang anak laki-laki tetapi yang seorang meninggal. Anak yang hidup bernama Josef Karel yang
kemudian hari mengikuti jejak ayahnya menjadi pendeta.
Sepuluh bulan Yosef Kam di Ambon ia sudah membaptiskan 7553 orang kecil dan besar. Setahun setelah menikah
ia mulai melakukan berbagai perjalanan ke Maluku dan Minahasa. Daerah pertama yang dikunjungi Kam dengan istrinya
adalah Saparua dan Lease. Selain di Saparua dan Lease dan pulau Seram, Kam juga melakukan perjalanan misi ke
Maluku Tenggara ( Aru, Kei, larat,) pada tahun 1833. Dalam perjalanannya dari Maluku Tenggara ini ia menderita sakit.
Ia meninggal pada tanggal 13 Desember 1833 dan dikuburkan di Belakang Soya ( Kuburannya masih ada sampai sekarang
di samping gedung gereja Josef Kam).
Selama hidupnya banyak kegiatan yang dilakukan antara lain:
- Memimpin ibadah, melakukan pembaptisan, memimpin perjamuan kudus.
- Melakukan pemberitaan injil dari satu tempat ke tempat lain.
- Mendirikan Sekolah pertama untuk guru-guru injil
- Mendirikan Percetakan
- Membentuk Lembaga pekabaran injil (untuk menopang dan melaksanakan tugas zending di maluku)
- Melakukan Katekisasi di rumahnya.
- Membangun tempat penginapan untuk para zending yang datang ke Ambon.
- Menghancurkan hantu Haman Pardidu.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Bercerita Tentang
5. Doa Pembacaan dan Baca Haman Pardidu
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
7. Doa Persembahan 7. Berkat
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Cerita TPI
HAMAN PARDIDU

82
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Bapa Kam waktu melaksanakan tugas di Maluku mendapat banyak tantangan. Antara lain berhadapan dengan
hantu Haman Pardidu. Nama asli Haman Pardidu adalah Haman Semper. Waktu kecil ia sangat nakal. Ia sering
memikul ibunya dengan tongkat jika sang ibu menasihatinya. Dan bila nasihatnya disampaikan di meja makan, maka
Haman akan mengambil pisau dan menikam ibunya. Dan karena hal itu terus menerus dilakukan berulang-ulang, maka
sang ibu mengutukinya. Beberapa waktu kemudian Hamanpun meninggal dunia,dan dibawa ke pekuburan Belakang
soya, namun kuburnya tidak mau menerimanya. Kubur yang pertama digali, tetapi air penuh di dalam kubur itu. Kubur
yang kedua digali dan kubur itu juga penuh dengan air. Kubur yang ketiga juga digali dan hal yang sama juga terjadi,
kubur penuh dengan air. Akhirnya peti jenazah Haman Semper dibiarkan begitu saja di atas tanah. Setiap malam antara
jam tujuh samapai jam dua belas malam hantu Haman ini mengelilingi kampung sekitar pekuburan Belakang Soya
(sekarang lokasi Gedung Gereja Josef Kam dan kantor DPR Kota Ambon), pulo gansa, Waitomu, karena itu namanya
disebut Haman Pardidu (Pardidu berasal dari bahasa Portugis artinya mengembara). Dalam pengembaraannya itu ia
menjunjung di kepalanya sebuah tungku arang yang sangat panas. Karena itu, Haman selalu berteriak haus, haus, haus.
Penduduk yang mendengar teriakan itu biasanya menyediakan mangkuk berisi air untuk haman., tetapi karena panas
yang dibawanya maka air itupun menguap sampai kering sehingga ia tidak dapat meminumnya.Pemerintah Belanda
menyediakan hadiah bagi siapa saja yang dapat menangkap Haman pardidu. Pernah ada seorang tawanan yang
mencoba menangkap haman pardidu, tetapi orang itupun meninggal karena terbakar pada saat memeluk Haman
Pardidu.
Bapa kam merupakan orang yang diharapkan untuk menghancurkan hantu haman Pardidu ini. Waktu itu Bapa
kam masih tinggal di Tanah Tinggi. Ketika Bapa kam mendengar suara hama yang berteriak; haus..haus..haus, Bapa
kam pun keluar untuk menjumpainya. Saat itu Bapa Kam membawa Alkitab yang mengepit di bawah lengannya.
Ketika Haman semakin dekat dengan bapa kam, maka bapa kampun berlutut dan berdoa dengan suara yang sangat
nyaring. Dengan Nama Allah yang mahakuasa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus lenyapnya. Tiba-tiba
terdengar ledakan yang sangat dasyat dan pada saat itu tungku yang ada di atas kepalanya terpeceh dan hancur
berkeping-keping. Haman bersorak gembir. Kata haman kepada Bapa kam, tuan pendeta telah mengalahkan saya.
Haman lalu mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Bapa kam. Tetapi tubuhnya masih panas. Bapa Kam
mengambil sapu tangannya dan mengulurkannya kepada Haman. Sapu tangan itupun hangus ketika kena tangan
Haman. Sesudah itu Haman Pardidu menghilang dan peti jenazahnya dikuburkan dengan pantas. Sejak saat itu
Hamanpun tidak mengganggu lagi di kota Ambon.

Makna cerita:
- Anak-anak harus menghargai orang tua.
- Setiap orang yang melakukan kejahatan pasti akan menerima hukuman.
- Setiap anak Tuhan dinasihati untuk melakukan yang baik dan benar.

3. Ayat Hafalan : Matius 28 : 19


”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Joseph Kam Rasul Maluku.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan Latar Belakang Joseph Kam?
2. Jelaskan Sejarah Pelayanan Joseph Kam?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA.
2. Pokok Bahasan : Peranan Tokoh-Tokoh Gereja Dalam PI
3. Sub Pokok Bahasan : Tokoh-Tokoh PI di Maluku
4. Bahan Bacaan : KPR 15 : 22 - 34
5. Jenjang / Semester : AK III / 1
6. Lamanya waktu Belajar : 30 - 45 menit
7. Pertemuan ke :

83
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Peranan Tokoh-Tokoh Gereja Dalam Pembritaan Injil

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan tokoh-tokoh PI di Maluku.
2. Menyebutkan latar belakang tokoh-tokoh PI di Maluku

IV.URAIAN MATERI
Sejarah Pekerjaan Fransiskus Xaverius di Maluku
Fransiskus Xaverius adalah salah satu tokoh PI di Maluku, disamping Joseph Kam yang dijuluki Rasul Maluku dan
Simon Vas dari Portugis, serta Schwars dari Negeri Belanda. Fransiskus Xaverius lahir pada tahun 1506 dari keluarga
bangsawan di Spanyol. Ia mempersiapkan diri menjadi seorang Imam, tanpa merasa panggilan khusus tetapi sewaktu ia
belajar ilmu teologi di Paris, ia bertemu Ignatius dari Loyola, pelopor kontra reformasi itu. Setelah itu ia menjadi salah satu
anggota pertama Serikat Yesus (1534/1540). Kedatangannya ke Maluku hanya suatu kebetulan. Hal ini bermula dari
penunjukkan ketua Serikat Yesus kepada Xaverius untuk menggantikan seorang penginjil Serikat Yesus di Goa (1542).
Dari situlah kemudian ia melakukan kerja misi sampai ke Ambon.
Cara Xaverius menginjil adalah bahwa ia tidak hanya memperhatikan orang yang sudah Kristen tetapi ia juga
bergaul dengan orang islam.
Xaverius juga pernah di Ambon, ketika kedatangannya sudah 7 kampung yang menjadi Kristen. Di Ambon ia
memakai cara bekerja yang hampir sama dengan di Ternate. Bersama seorang anak laki-laki yang membawa salib di
depannya kemudian ia mengunjungi orang dari rumah ke rumah. Xaverius berusaha menyebarkan Injil kepada orang-orang
yang masih menganut agama nenek moyang/ ia juga mengunjungi pulau Seram, Saparua, Nusa Laut dimana belum ada
orang Kristen namun hasilnya tidak seberapa, sebab hanya di Nusa Laut ia berhasil membaptis satu orang sehingga ketika
berangkat dari pulau itu ia membuka sepatu dan mengebaskan debu daripadanya.
Xaverius tidak lebih lama di Ambon dan di Maluku. Ia merasakan diri sebagai seorang perintis, tidak mau menetap
di suatu tempat. Walaupun demikian ketika ia hendak pergi meninggalkan Ambon dan Ternate begitu banyak orang
bersedih dan menangisi kepergiannya. Olehnya itu ketika ia pergi, banyak cerita ajaib mengenai dia, seperti: Pernah
salibnya hilang dalam laut dalam ketika ia berusaha menenangkan ombak yang bergelora, tetapi pada hari berikutnya, di
pantai Seram ada seekor kepiting besar datang meletakkannya di kakinya. Atau bahwa pernah di suatu kampung di Saparua
yang menderita karena kekurangan air dan ia berdoa minta hujan dan hujanpun segera turun sehingga seluruh penduduk
kampung itu masuk Kristen.
Tokoh PI Lokal Di Maluku
Selain tokoh-tokoh Pekabar injil yang berasal dari Portugis dan Belanda. Ada juga Pekabar Injil yang berasal dari
Maluku misalnya :
1. Teluti (Elnusa) : Bpk Habel Patotnem dan Bpk. Paulus Patotnem.
2. Kairatu : Bpk. D. Pentury
3. Buru : Bpk. Paulus Behuku
4. Kei Besar : Bpk. Welhelmus Renleew
5. Lease : Bpk. J. Tutuarima, Bpk. Yan Siahaya, Bpk.S.Nahumuri
6. Ambon : Bpk. J. Parera, Bpk. Jacob Saherlawan,
Bpk. A. Pariama
Anak-anak diberikan kesempatan untuk menyebutkan nama pekabar Injil di daerah/ Jemaat sendiri.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Bercerita
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: Bertutur mengenai
5. Doa Pembacaan dan Baca Tokoh-tokoh PI (Tokoh PI
Alkitab Setempat)
6. Penyajian Materi (sesuai 4. Menyanyi
Metode) 5. Doa Syukur
7. Doa Persembahan 6. Menyanyi
8. Menyanyi (Persembahan) 7. Berkat
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
84
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

11. Berkat

3. Ayat Hafalan : KPR 15 : 29


”Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari
darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu
memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat”.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Ragi Carita I, Sejarah Gereja Indonesia, Joseph Kam Rasul Maluku.

VI.EVALUASI
1. Sebutkan tokoh-tokoh PI di Maluku?
2. Sebutkan latar belakang tokoh-tokoh PI di Maluku?

I. BAHAN PELAJARAN
1. ProgramSajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : Anak Dan Potensi Diri
3. Sub Pokok Bahasan : 1. Arti dan bentuk-bentuk potensi diri
2. Cara mengembangkan Potensi diri
3. Bahan Bacaan : Matius 25 : 15
4. Jenjang / Semester : AK III / 1
5. Lamanya waktu belajar : 30 - 45 menit
6. Pertemuan ke :

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengenal Potensi Diri Anak

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan arti potensi diri
2. Menyebutkan berbagai macam potensi diri.
3. Menyebutkan cara mengembangkan potensi diri
2. Mendemonstrasikan potensi diri.

IV.URAIAN MATERI
- Kakak Pengasuh memutar sebuah lagu yang lagi top, dari kaset CD atau tape. Tokohnya dikenal anak-anak seperti
Kevin atau yang lainnya).
- Setelah lagunya selesai tanyakan ke anak-anak tokoh yang menyanyikan lagu tadi. Kalau mereka tidak mengenal
sisipkan Photo atau gambar penyanyinya yang di ambil dari majalah.
............... adalah salah satu contoh anak Tuhan yang diberi kemampuan untuk dapat bernyanyi dengan baik. Suaranya
sangat merdu sehingga lagunya pun disukai banyak orang dan terkenal. Siapa diantara anak-anak yang juga suka
menyanyi?.... (tanyakan anak-anak yang lain yang tidak mengangkat tangan tentang kesukaan mereka mungkin ada yang
suka menari, menggambar, menulis, membaca, apa saja......)

Ya.. kita semua masing-masing memiliki kesukaan dan kemampuan yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Ada yang
bisa menyanyi tapi tidak bisa menggambar tapi ada juga yang bisa menggambar tapi saat menyanyi suaranya tidak merdu.
Anak-anak yang manis kalian harus tahu bahwa Tuhan Yesus memberi kepada kita semua masing-masing dengan
kemampuan yang berbeda-beda. Kemampuan yang dimiliki seseorang itu disebut Potensi diri. Semua potensi diri yang kita
miliki harus dikembangkan, supaya menjadi lebih baik yaitu dengan cara: berlatih sendiri dibantu oleh papa dan mama atau
mengikuti kursus (Vokal, menari, menggambar) kemudian mengikuti lomba-lomba. Seperti,......(Tokoh tadi) Ia juga harus
berlatih, mengikuti kursus vokal.
85
BUKU AJAR ANAK KECIL Umur 7 - 9 th

Sekarang adakah yang suka menyanyi untuk memuji Tuhan dan menghibur kita semua? (biarkan mereka menyanyi sendiri
atau bisa bersama-sama. kalau ada anak yang mau mengucap syair pun harus dipersilahkan).

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :

Langkah kegiatan di Sekolah


Langkah kegiatan di TPI
Minggu
1. Nyanyian Pembukaan 1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan 2. Doa Pembukaan Dan Baca
3. Menyanyi Alkitab
4. Pembagian Jenjang 3. Aktivitas: (Permainan
5. Doa Pembacaan dan Baca Terlampir)
Alkitab 4. Menyanyi
6. Penyajian Materi (sesuai 5. Doa Syukur
Metode) 6. Menyanyi
7. Doa Persembahan 7. Berkat
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Mazmur 150 : 4


“Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan
seruling”.
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : - Tape/VCD, gambar tokoh idola, Papan sisip.
- Alat Peraga Lagu: Gerakan Tubuh (Terlampir)

4.2. Sumber : - Alkitab


- 103 Lagu anak-anak terbaru dan kreasi penyajiannya,
- Paulus Lie dan tim Pelayanan Efata

VI.EVALUASI
1. Sebutkan arti Potensi diri?
2. Sebutkan bentuk-bentuk potensi diri?
3. Sebutkan cara mengembangkan potensi diri?

86

Anda mungkin juga menyukai