Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS SETIA BUDI No.

Formulir : FM/ PM-REK-006/11


Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM BIOFARMASI DAN FARMAKOKINETIKA

(BFK)

“Ekskresi Urin”

Dosen Pengampu

Dr. Apt. Wiwin Herdwiani, M. Sc

Disusun Oleh

Lutfiyah Mahiroh

25195724A

Kelompok B

FAKULTAS FARMASI

PRODI S-1 FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2021
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

I. Judul : Ekskresi Urin


II. Tujuan
1. Mengukur konsentrasi obat dalam ekskresi urin dan mengetahui parameter-
parameter lain yang dapat dihitung
2. Memahami cara mengukur konsentrasi obat dari sampel urin

III. Dasar Teori


Sistem urin adalah suatu sistem saluran dalam tubuh manusia,meliputi ginjal
dan saluran keluarnya yang berfungsi untuk membersihkantubuh dari zat-zat yang
tidak diperlukan. Sebanyak 1 cc urin dihasilkanoleh kedua ginjal kiri dan kanan setiap
menitnya dan dalam 2 jamdihasilkan sekitar 120 cc urin yang akan mengisi kandung
kemih. Saatkandung kemih sudah terisi urin sebanyak itu mulai
terjadirangsangan pada kandung kemih sehingga yang
bersangkutan dapatmerasakannya. Keinginan mengeluarkan mulai muncul, tetapi
biasanyamasih bisa ditahan jika volumenya masih berkisar dibawah 150
cc.(Sheerwood, 2011)

Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut.
Didalam urin terkandung bermacam–macam zat, antara lain (1)zat sisa pembongkaran
protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak, (2) zat warna empedu yang
memberikan warna kuning pada urin, (3) garam,terutama NaCl, dan (4) zat– zat yang
berlebihan dikomsumsi, misalnyavitamin C, dan obat–obatan serta juga kelebihan zat
yang yangdiproduksi sendiri oleh tubuh misalnya hormone. (Ethel, 2003)
Jumlah obat dalam tubuh, kecepatan absorpsi, kecepatan eliminasi obat dan
parameter farmakokinetik lain dapat ditentukan melalui pengukuran kadar obat dalam
plasma atau dalam urin. Jumlah kumulatif obat yang diekskresi dalam urin (Xu∞)
secara langsung berhubungan dengan jumlah total obat terabsorpsi. Laju perubahan
jumlah obat dalam tubuh, dDB/dt, bergantung pada laju absorpsi dan eliminasi obat.
Laju perubahan obat dalam tubuh pada setiap waktu sama dengan laju absorpsi obat
dikurangi laju eliminasi obat
Hubungan antara jumlah kumulatif obat yang diekskresi dalam urin dan kurva
kadar obat dalam plasma–waktu diperlihatkan pada gambar 2. Obat dieliminasi secara
sempurna pada saat konsentrasi obat dalam plasma mendekati nol dimana diperoleh
jumlah maksimum obat yang diekskresi dalam urin, Xu∞
Untuk mendapatkan data urin yang valid harus diperhatikan beberapa hal
berikut; - Obat tak berubah yang diekskresikan dalam urin harus banyak - Cara
analisis spesifik dan selektif - Frekuensi pengambilan cuplikan urin harus cukup (7-10
x t1/2) - Pengosongan kandung kemih harus sempurna - pH dan volume urine
berpengaruh pada kecepatan ekskresi obat Dalam percobaan ini, cuplikan urin
dikumpulkan secara berkala setelah pemberian produk obat. Penentuan parameter
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

farmakokinetik dilakukan dengan menggunakan kombinasi metode sigma minus dan


residual.
IV. Alat Bahan
Alat : Spektrofotometer UV-Vis,Labu takar 10, 25, 50, 100 dan 250
ml,Mikropipiet,Botol plastik,Pipet volume,Botol vial volume 5 dan 10
ml,Tabung reaksi,Beaker glass
Bahan : Siprofloksasin,Dapar Phospat pH 6,8,Metanol,NaOH dan KH2PO4

V. Cara Kerja

A.Pengambilan Sampel
1. Urin blanko dari sukarelawan diambil sebelum obat diminum sukarelawan pada jam 13.00
satu hari sebelum percobaan

2. Obat yang ekivalen dengan siprofloksasin kadar 500 mg diminum oleh sukarelawan pada
jam 13.00 satu hari sebelum percobaan

3. Urin sukarelawan dikumpulkan pada rentang waktu 13.00-16.00, 16.00-19.00, 19.00-


tidur, sesaat setelah bangun pagi, setelah bangun pagi-08.00, 08.00-13.00. Urin pada pagi
hari diambil sesaat setelah sukarelawan bangun tidur. Sukarelawan tidak boleh minum
apapun sebelum urin tersebut diambil.

4.Urin yang terkumpul ditaruh di dalam botol plastik. Volume dari tiap urin yang terkumpul
pada selang waktu tersebut diukur. Diambil sebanyak 10 ml dan disaring kemudian disimpan
di dalam vial. Semua sampel urin disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu -4C
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

B. Perlakuan Sampel

1. Tiap sampel urin diambil sebanyak 1000 l (1ml) dan dimasukkan ke dalam labu takar 10
ml, diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8.

2. Sampel urin di ukur absorbansinya pada panjang gelombang UV 271 nm (dilakukan


scaning λmax terlebih dahulu).

3. Hitung kadar siprofloksasin dalam urin.

C. Pembuatan Kurva Baku

1. Larutan induk siprofloksasin dibuat dengan cara : melarutkan 50 mg siprofloksasin dengan


sedikit metanol sampai tepat larut, ditambah dengan dapar fosfat pH 6,8 dalam labu takar
sampai tepat 50 ml

2. Kurva baku siprofloksasin : dibuat serangkaian larutan siprofloksasin dengan konsentrasi 5,


10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 dan 50 µg/ml dalam labu takar 10 ml (absorban yang baik
antara 0,2-0,8). Panjang gelombang maksimum siprofloksasin adalah 271 nm (pastikan lagi
kebenaran panjang gelombang maksimum siprofloksasin antara 270-300 nm)

3.Menghitung konsentrasi siprofloksasin dari sampel urin

4. Berdasarkan data konsentrasi obat dalam sampel urin buat kurva log dXu/dt vs tmid,
kemudian tentukan konstanta laju eliminasi dan waktu paruh eliminasi.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

VI. Hasil dan Pembahasan


Data Laporan Resmi

1. Penderita pria dewasa (umur 50 tahun, berat 62 kg) yang menderita infeksi saluran
kemih diberi antibiotika IV bolus tunggal dengan dosis 150 g. Penderita diberitahu
agar mengosongkan kandung kemihnya sebelum diobati dan menyimpan contoh
urinnya untuk dianalisis. Contoh tersebut dianalisis kandungan obatnya dan
hilangnya bakteri. Data absorbansi urine penderita adalah sebagai berikut :
T Absorbansi Volume
(Jam) (A0) (ml)
0 0,278 60
1 0,428 40
2 0,321 50
3 0,628 80
4 0,522 40
8 0,728 30

Jika diketahui kurva baku antibiotika tersebut adalah sbb :


Konsentrasi
(mg/ml) Absorbansi
1000 0,8
500 0,6
250 0,4
125 0,2
Dengan menganggap eliminasinya order kesatu, :
1. hitunglah konstanta kecepatan eliminasi (k), konstanta kecepatan eksresi (ke) dan
t1/2 eliminasi antibiotika pada penderita tersebut dengan metode kecepatan
eksresi urine dan metode urine kumulatif
2. Gambarkan grafiknya !
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

Hasil Perhitungan
Jika kurva baku antibiotika seperti dibawah,

Konsentrasi
(mg/ml) Absorbansi
1000 0,8
500 0,6
250 0,4
125 0,2
Maka regresi linier
Untuk a = 0,2
b = 0,0006
Sehingga,persamaan kurva baku y = a + bx
y = 0,2 + 0,0006x

Mencari nilai Cu dengan memasukkan A0 dalam pers.regresi linier


• y = 0,2 + 0,0006x
0,278 = 0,2+0,0006x
x = 130 • y = 0,2 + 0,0006x
• y = 0,2 + 0,0006x 0,522 = 0,2+0,0006x
0,428 = 0,2+0,0006x x = 536.666667
x = 380 • y = 0,2 + 0,0006x
• y = 0,2 + 0,0006x 0,728 = 0,2+0,0006x
0,321 = 0,2+0,0006x x = 880
x = 201.666
• y = 0,2 + 0,0006x
0,628 = 0,2+0,0006x
x = 713.333333
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

t* T (jam ) Cu vu Du( cu.vu) dt Du/dt Du kum Du tak


hingga – du
kum

0 0 130 60 7800 0 0 7800 130216.58

0,5 1 380 40 15200 1 15200 23000 115016.58

1,5 2 201.666 50 10083.3 1 10083.3 33083.3 104933.28

2,5 3 713.333 80 57066.64 1 57066.64 90149.94 47866.64

3,5 4 536.666 40 21466.64 1 21466.64 111616.58 26400

6 8 880 30 26400 4 6600 138016.58 0

Du tak
hingga

Untuk pemberian dosis 150 g = 150000mg,dimana Db0=D0


A. Metode kecepatan ekskresi urin
a= 23722.15 = ke. Db
b = - 0.12872 = k

• T1/2 = 0,693/k
t1/2 = 0.693/0.12872
t 1/2 = 5.3837
• ke.Db0 = a
ke. 150000 = 23722.15
ke = 0.158147

B. Metode urin kumulatif


a = 163292.341 = du tak hingga
b = - 0.406832 = k

• T1/2 = 0,693/k
t1/2 = 0,693/0.406832
t 1/2 = 1.70340
• Du tak hingga = ke. Do/k
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

163292.341 = ke. 150000/0.406832


163292.341 = ke. 368702.5603
ke = 0.44288

Grafik

Pembahasan
Dari data hasil perhitungan untuk mencari konstanta kecepatan eliminasi (k),
konstanta kecepatan eksresi (ke) dan t1/2 eliminasi antibiotika pada penderita pria dewasa
(umur 50 tahun, berat 62 kg) yang menderita infeksi saluran kemih diberi antibiotika IV
bolus tunggal dengan dosis 150 g dengan metode kecepatan eksresi urine,diperoleh
nilai k = b yaitu sebesar - 0.12872 untuk mencari ke dapat dicari menggunakan rumus
ke.Db0 = a dimana,Db0 merupakan pemberian dosis sebesar 150 g yang telah dijadikan
mg sebesar 150000.Sedangkan nilai a 23722.15.Sehingga diperoleh ke sebesar
0.158147.Dan untuk t1/2 (waktu paruh)eliminasi antibiotika dicari menggunakan rumus
T1/2 = 0,693/k dimana 0,693 adalah ketetapan dan nilai k 0.12872 sehingga hasil yang
diperoleh untuk t1/2 sebesar 5.3837.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009

Pada metode urine kumulatif, diperoleh nilai k = b yaitu sebesar - 0.406832 untuk
mencari ke pada metode urine kumulatif dapat dicari menggunakan rumus Du tak hingga
= ke. D0/k dimana,D0 = Db0 yaitu 150000 Sedangkan nilai Du tak hingga sebesar
163292.341 dan nilai k 0.406832.Sehingga diperoleh ke sebesar 0.44288.Dan untuk t1/2
(waktu paruh)eliminasi antibiotika pada metode urine kumulatif dapat dicari
menggunakan rumus yang sama dengan metode kecepatan eksresi urine T1/2 = 0,693/k
dimana 0,693 adalah ketetapan dan nilai k 0.406832.Sehingga hasil yang diperoleh untuk
t1/2 sebesar 1.70340.

VII. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan pembahasan pada data tersebut,maka dengan
metode kecepatan eksresi urin dengan regresi linier y= 23722.15+ (-0.12872x)
didapat nilai k 0.12872,nilai Ke 0.158147 dan nilai t 1/2 sebesar 5.3837
jam.Sedangkan dengan metode urin kumulatif dengan regresi linier y =163292.341+
(-0,406832x) didapat nilai K 0.406832,nilai Ke 0.44288 dan nilai t 1/2 sebesar
1.70340 jam.

VIII. Daftar Pustaka


Buku Petunjuk Praktikum Biofarmasi dan Farmakokinetika.2021.Universitas Setia Budi
Surakarta.Halaman 31-35
Ethel,S.2003.”Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula”.EGC Penerbit Buku
Kedokteran.Jakarta.
Sherwood Lauralee,”Fisiologi manusia,Edisi 6”.2011.Buku Kedokteran:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai