Lutfiyah Mahiroh - 25195724A - B - Eks - Urine
Lutfiyah Mahiroh - 25195724A - B - Eks - Urine
LAPORAN RESMI
(BFK)
“Ekskresi Urin”
Dosen Pengampu
Disusun Oleh
Lutfiyah Mahiroh
25195724A
Kelompok B
FAKULTAS FARMASI
SURAKARTA
2021
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009
Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut.
Didalam urin terkandung bermacam–macam zat, antara lain (1)zat sisa pembongkaran
protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak, (2) zat warna empedu yang
memberikan warna kuning pada urin, (3) garam,terutama NaCl, dan (4) zat– zat yang
berlebihan dikomsumsi, misalnyavitamin C, dan obat–obatan serta juga kelebihan zat
yang yangdiproduksi sendiri oleh tubuh misalnya hormone. (Ethel, 2003)
Jumlah obat dalam tubuh, kecepatan absorpsi, kecepatan eliminasi obat dan
parameter farmakokinetik lain dapat ditentukan melalui pengukuran kadar obat dalam
plasma atau dalam urin. Jumlah kumulatif obat yang diekskresi dalam urin (Xu∞)
secara langsung berhubungan dengan jumlah total obat terabsorpsi. Laju perubahan
jumlah obat dalam tubuh, dDB/dt, bergantung pada laju absorpsi dan eliminasi obat.
Laju perubahan obat dalam tubuh pada setiap waktu sama dengan laju absorpsi obat
dikurangi laju eliminasi obat
Hubungan antara jumlah kumulatif obat yang diekskresi dalam urin dan kurva
kadar obat dalam plasma–waktu diperlihatkan pada gambar 2. Obat dieliminasi secara
sempurna pada saat konsentrasi obat dalam plasma mendekati nol dimana diperoleh
jumlah maksimum obat yang diekskresi dalam urin, Xu∞
Untuk mendapatkan data urin yang valid harus diperhatikan beberapa hal
berikut; - Obat tak berubah yang diekskresikan dalam urin harus banyak - Cara
analisis spesifik dan selektif - Frekuensi pengambilan cuplikan urin harus cukup (7-10
x t1/2) - Pengosongan kandung kemih harus sempurna - pH dan volume urine
berpengaruh pada kecepatan ekskresi obat Dalam percobaan ini, cuplikan urin
dikumpulkan secara berkala setelah pemberian produk obat. Penentuan parameter
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009
V. Cara Kerja
A.Pengambilan Sampel
1. Urin blanko dari sukarelawan diambil sebelum obat diminum sukarelawan pada jam 13.00
satu hari sebelum percobaan
2. Obat yang ekivalen dengan siprofloksasin kadar 500 mg diminum oleh sukarelawan pada
jam 13.00 satu hari sebelum percobaan
4.Urin yang terkumpul ditaruh di dalam botol plastik. Volume dari tiap urin yang terkumpul
pada selang waktu tersebut diukur. Diambil sebanyak 10 ml dan disaring kemudian disimpan
di dalam vial. Semua sampel urin disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu -4C
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009
B. Perlakuan Sampel
1. Tiap sampel urin diambil sebanyak 1000 l (1ml) dan dimasukkan ke dalam labu takar 10
ml, diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8.
4. Berdasarkan data konsentrasi obat dalam sampel urin buat kurva log dXu/dt vs tmid,
kemudian tentukan konstanta laju eliminasi dan waktu paruh eliminasi.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009
1. Penderita pria dewasa (umur 50 tahun, berat 62 kg) yang menderita infeksi saluran
kemih diberi antibiotika IV bolus tunggal dengan dosis 150 g. Penderita diberitahu
agar mengosongkan kandung kemihnya sebelum diobati dan menyimpan contoh
urinnya untuk dianalisis. Contoh tersebut dianalisis kandungan obatnya dan
hilangnya bakteri. Data absorbansi urine penderita adalah sebagai berikut :
T Absorbansi Volume
(Jam) (A0) (ml)
0 0,278 60
1 0,428 40
2 0,321 50
3 0,628 80
4 0,522 40
8 0,728 30
Hasil Perhitungan
Jika kurva baku antibiotika seperti dibawah,
Konsentrasi
(mg/ml) Absorbansi
1000 0,8
500 0,6
250 0,4
125 0,2
Maka regresi linier
Untuk a = 0,2
b = 0,0006
Sehingga,persamaan kurva baku y = a + bx
y = 0,2 + 0,0006x
Du tak
hingga
• T1/2 = 0,693/k
t1/2 = 0.693/0.12872
t 1/2 = 5.3837
• ke.Db0 = a
ke. 150000 = 23722.15
ke = 0.158147
• T1/2 = 0,693/k
t1/2 = 0,693/0.406832
t 1/2 = 1.70340
• Du tak hingga = ke. Do/k
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009
Grafik
Pembahasan
Dari data hasil perhitungan untuk mencari konstanta kecepatan eliminasi (k),
konstanta kecepatan eksresi (ke) dan t1/2 eliminasi antibiotika pada penderita pria dewasa
(umur 50 tahun, berat 62 kg) yang menderita infeksi saluran kemih diberi antibiotika IV
bolus tunggal dengan dosis 150 g dengan metode kecepatan eksresi urine,diperoleh
nilai k = b yaitu sebesar - 0.12872 untuk mencari ke dapat dicari menggunakan rumus
ke.Db0 = a dimana,Db0 merupakan pemberian dosis sebesar 150 g yang telah dijadikan
mg sebesar 150000.Sedangkan nilai a 23722.15.Sehingga diperoleh ke sebesar
0.158147.Dan untuk t1/2 (waktu paruh)eliminasi antibiotika dicari menggunakan rumus
T1/2 = 0,693/k dimana 0,693 adalah ketetapan dan nilai k 0.12872 sehingga hasil yang
diperoleh untuk t1/2 sebesar 5.3837.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-006/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : usbsolo@yahoo.com
Tgl Terbit : 12 November 2009
Pada metode urine kumulatif, diperoleh nilai k = b yaitu sebesar - 0.406832 untuk
mencari ke pada metode urine kumulatif dapat dicari menggunakan rumus Du tak hingga
= ke. D0/k dimana,D0 = Db0 yaitu 150000 Sedangkan nilai Du tak hingga sebesar
163292.341 dan nilai k 0.406832.Sehingga diperoleh ke sebesar 0.44288.Dan untuk t1/2
(waktu paruh)eliminasi antibiotika pada metode urine kumulatif dapat dicari
menggunakan rumus yang sama dengan metode kecepatan eksresi urine T1/2 = 0,693/k
dimana 0,693 adalah ketetapan dan nilai k 0.406832.Sehingga hasil yang diperoleh untuk
t1/2 sebesar 1.70340.
VII. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan pembahasan pada data tersebut,maka dengan
metode kecepatan eksresi urin dengan regresi linier y= 23722.15+ (-0.12872x)
didapat nilai k 0.12872,nilai Ke 0.158147 dan nilai t 1/2 sebesar 5.3837
jam.Sedangkan dengan metode urin kumulatif dengan regresi linier y =163292.341+
(-0,406832x) didapat nilai K 0.406832,nilai Ke 0.44288 dan nilai t 1/2 sebesar
1.70340 jam.