Anda di halaman 1dari 18

MODUL PERKULIAHAN

ALIRAN MODAL INTERNASIONAL

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

02
Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen 35008 Dr. Endri, SE. ME

Abstract Kompetensi

Kegiatan bisnis internasional perlu Setelah mempelajari Modul ini


didukung oleh pasar keuangan untuk mahasiswa diharapkan mampu :
dapat menfasilitasi aliran dana antar
negara (capital flow). Aliran-aliran ini 1. Menjelaskan kategori neraca
mencakup penurunan/peningkatan daya (Balance of payments), aliran
beli (purchasing power) luar negeri dari barang, jasa dan modal
negara-negara yang terlibat. Dua contoh internasional.
sederhana berikut; ekspor barang-barang 2. Menjelaskan bagaimana transaksi-
akan meningkatkan daya beli dari transaksi internasional dipengaruhi
(merupakan sumber daya beli bagi) oleh faktor-faktor ekonomi dan
negara pengekspor; sedangkan investasi faktor-faktor lain.
pada sekuritas perusahaan luar negeri 3. Menjelaskan bagaimana arus modal
akan menurunkan daya beli eksternal internasional dipengaruhi oleh
dari (merupakan penggunaan daya beli karakteristik negara
bagi) investor negara pemodal. Adalah
berguna untuk dapat melihat kembali
bagaimana berbagai penurunan dan
peningkatan daya beli eksternal terjadi.
Neraca pembayaran merupakan suatu
upaya untuk merangkum aliran-aliran
dana suatu negara, dan dampaknya pada
daya beli untuk suatu periode tertentu.

2012 Nama Mata KuliahdariModul


2 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan

Pendahuluan

Kegiatan bisnis internasional perlu didukung oleh pasar keuangan untuk dapat menfasilitasi
aliran dana antar negara (capital flow). Aliran-aliran ini mencakup penurunan/peningkatan daya
beli (purchasing power) luar negeri dari negara-negara yang terlibat. Dua contoh sederhana berikut;
ekspor barang-barang akan meningkatkan daya beli dari (merupakan sumber daya beli bagi) negara
pengekspor; sedangkan investasi pada sekuritas perusahaan luar negeri akan menurunkan daya beli
eksternal dari (merupakan penggunaan daya beli bagi) investor negara pemodal. Adalah berguna
untuk dapat melihat kembali bagaimana berbagai penurunan dan peningkatan daya beli eksternal
terjadi. Neraca pembayaran merupakan suatu upaya untuk merangkum aliran-aliran dana suatu
negara, dan dampaknya pada daya beli untuk suatu periode tertentu.
Para manajer keuangan Perusahaan Multinasional perlu memonitor neraca pembayaran
sehingga mereka dapat menentukan bagaimana perubahan arus transaksi internasional sepanjang
waktu. Neraca pembayaran dapat memberikan indikasi volume transaksi antar Negara tertentu dan
bahkan dapat memberikan sinyal pergerakan kurs mata uang tertentu.

1. Konsep Neraca Pembayaran

1.1. Definisi Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi
perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar
negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus
pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial
merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi
dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap
transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta adalah
transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu peningkatan daya
beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus
keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan
valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana.
Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit
entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan
laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh dana-
dana/daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca
pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca
pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. Tabel 1.1. berikut merangkum definisi diatas.
Tabel. 2.1. Akuntasi Neraca Pembayaran

Kredit : merupakan peningkatan- Debit : merupakan penurunan-penurunan

2012 Nama Mata KuliahdariModul


3 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
peningkatan daya beli eksternal suatu daya beli eksternal suatu negara, dengan
negara, dengan kata lain, merupakan kata lain merupkan penggunaan-
sumber-sumber dana. penggunaan dana.
o Ekspor barang-barang atau jasa o Impor barang-barang atau jasa
o Penurunan kepemilikan aset finansial o Peningkatan kepemilikan aset
finansial luar negeri
luar negeri
o Penurunan hutang luar negeri
o Peningkatan hutang luar negeri

Satu-satunya kesulitan riil dalam memahami bagaimana tiap transaksi mempengaruhi


neraca pembayaran terletak pada interpretasi dari aset finansial dan hutang kepada pihak luar
negeri. Contoh berikut membantu pemahaman tersebut diatas.
Contoh 1.1 : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini
merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris).
Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama
akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset finansial luar negeri,
yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterling merupakan suatu aset.
Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada
negara lain.

Tabel 2.2. Contoh Pencatatan Neraca Pembayaran

Kredit Debit

Transaksi Berjalan

a) Penjualan plywood ke Inggris; b) Pembelian Mobil dari Jepang;


Penjualan Computer ke Singapura Pembelian gandum dari A.S
c) Penjualan Pesawat Cessna ke Arab d). Pembayaran kepada pekerja Filipina
Saudi
pada perusahaan Indonesia di filipina
e). Pendapatan bunga atas pinjaman-

f). Tagihan/biaya hotel wisatawan RI di


pinjaman; Profit perusahaan RI di luar

Paris; Profit penjualan subsidiary


negeri; Pengeluaran wisatawan

Kimia Farma di Jerman


Jepang di Bali

g). Transfer dana dari penduduk RI

keturunan Cina kepada keluarganya di

Cina; Bantuan ekonomi kepada Bosnia


Neraca Modal

2012 Nama Mata KuliahdariModul


4 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
h). Pembelian real estate RI oleh
penduduk Jepang; investasi pada i). Invesatasi baru pada pabrik kimia
ekspansi pabrik di RI oleh Honda
Jerman oleh Kimia Farma; pembelian

saham-saham dan obligasi Australia


j). Pembelian obligasi RI oleh bank
Jepang; meningkatnya kepemilikan oleh orang RI

pemerintah Arab Saudi atas


k). Deposito BI pada bank Inggris;
deposito
BI pembelian obligasi Swiss oleh BI

Cadangan Devisa Negara

l). Pembelian emas oleh BI; meningkatnya

kepemilikan Yen Jepang oleh BI

1.2. Komponen Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu; transaksi berjalan (current
account), neraca modal (capital account), dan cadangan devisa negara (official reserves account).

1. Transaksi berjalan (current account).

Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat
transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :

a. ekspor dan impor barang-barang dan jasa

 ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan sebagai kredit


 impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit
b. net investment income

 tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa karena


merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.
c. net transfer (transfer unilateral)

2012 Nama Mata KuliahdariModul


5 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain
antar pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan
perdagangan barang dan jasa.

Atau dengan kata lain transaknsi berjalan merangkum aliran dana antara satu negara tertentu
dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income
atas aset finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan-bantuan antar pemerintah dan antar
pihak swasta). Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas.
Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu negara lebih besar dari dana-
dana yang diterimanya.

Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan jasa.
Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. Neraca Perdagangan
secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari
ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari
impor, yang terjadi adalah surplus.

Sedangkan Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga
kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta
penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi-transaksi ekonomi
lainnya.

2. Neraca Modal (Capital Account)

Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-perubahan dalam


kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate) suatu
negara, yang meliputi :

a. Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu negara menjual aset berharga

kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.

b. Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu negara membeli asset berharga dari

pihak asing (luar negeri).

c. Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio, langsung atau

jangka pendek.

2012 Nama Mata KuliahdariModul


6 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus modal neto
menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing ditentukan oleh demand valas
untuk membeli barang-barang dan jasa dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca
Modal adalah ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi
langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas.

3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)

Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan
suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan
dan meraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari
cadangan aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari :

a) Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat
diperdagangkan.
b) Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit
c) Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit

Tabel 2.3 Contoh Neraca Pembayaran A.S tahun 1990


(dalam Milyar USD)

Kredit Debit

a). Ekspor barang-barang sipil $ 385.6 b). Impor barang-barang sipil $491.1

c). Penjualan alat militer ke luar negeri 9.7 d). Pembelian alat militer 15.1

Neraca Perdagangan = a+c – (b+d) = Defisit $111.3

e). Ekspor jasa; (penerimaan pendapatan f). Impor jasa (wisata ke luar negeri,

investasi dan fees, turisme di AS) $ 246.5 pembayaran pendapatan investasi) $212.3

g) Trasnfer unilateral (pemberian-2) 15.8

Neraca Berjalan = a + c + e – (b + d + f + g) = Defisit $ 92.9

h). Investasi swasta asing di AS i). Investast swasta AS di luar negeri 29.8
45.3
k). Pinjaman pemerintah AS di luar negeri 2.5
j).Pinjaman negara asing di AS

2012 Nama Mata KuliahdariModul


7 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
14.6 = surplus $ 27.6

Neraca Modal = h + j – (1 + k) l). Kenaikan neto cadangan AS 1.5

= defisit $ 1.5
Cadangan devisa negara

m). Selisih yang belum dapat diperhitungkan

(Error and Omission) 66.8

1.3. Ukuran-Ukuran Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca pembayaran berikut :

1. Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi kesehatan
ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan dan arus modal
jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan arus modal jangka pendek, seperti
deposito-deposito bank yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor temporer; kebijakan
moneter jangka pendek, perubahan-perubahan dalam suku bunga dan antisipasi-
antisipasi fluktuasi valuta. Basic balance menekankan trend jangka waktu yang lebih
panjang pada neraca pembayaran.
2. Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan meliputi basic
balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid pihak swasta dan error and
omission. Neraca Keseluruhan mengukur perubahan pinjaman pihak swasta domestik
atau pinjaman pihak swasta domestik ke luar negeri yang dibutuhkan untuk
mempertahankan pembayaran dalam posisi equilibrium tanpa menyesuaikan cadangan
devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak likuid dan error and omission tercatat
dalam neraca, sementara aset dan hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan).
3. Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa yang
akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca.

Karena neraca pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat ditelusuri atas
transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih yang belum dapat
diperhitungkan).

2012 Nama Mata KuliahdariModul


8 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Aliran Perdagangan Internasional

Kegiatan aliran perdagangan internasional berbentuk ekspor-impor barang-barang dan jasa antar
negara. Kegiatan ini akan dicatat dalam neraca transaksi berjalan (current account). Kegiatan
perdagangan internasional sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian suatu negara. Oleh karena
itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi aliran
perdagangan internasional. Faktor-faktor yang memiliki pengaruh penting adalah:

 Inflasi
 Pendapatan Nasional
 Batasan Pemerintah
 Nilai Tukar

Tabel 2.4. Contoh Neraca Pembayaran Indonesia tahun anggaran 1996/1997

(dalam Jutaan Dolar AS)

I. Neraca Transaksi Berjalan (1 + 2 + 3) (Current Account) - USD 8.065

1.Neraca Perdagangan (Balance o fTrade) USD 6.233

- Ekspor Barang USD 52.038

- Impor Barang USD 45.815

2. Neraca Jasa (Service Account) - USD 14.288

3. Neraca Transaksi Sepihak (Unilateral Transaction) 0

II. Neraca Modal (Capital Account) USD 12.667

1. Capital Import

- Pemerintah (pinjaman) USD 5.248

- Swasta (PMA & Pinjaman) USD 13.487

2. Capital Export

- Pemerintah (Cicilan pokok pinjaman) - USD 6.118

2012 Nama Mata KuliahdariModul


9 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Swasta 0

III. Perubahan Cadangan Devisa = dR

(Change of Forex Reserve = I + II) - USD 4.602

IV. Selisih yang belum dapat diperhitungkan (Error & Omission) - USD 700

V. Neraca Lalu lintas Moneter (Monetary Account) - USD 3.902

Over All Balance 0

2.1. Dampak Inflasi

Jika laju inflasi suatu negara meningkat relatif terhadap inflasi negara-negara mitra dagangnya,
neraca berjalannya akan menurun (dengan asumsi hal-hal lain tidak berubah). Konsumen dan
kerjasama/persekutuan dalam negara tersebut akan membeli lebih banyak barang dari luar
negeri (karena tingginya inflasi lokal), sementara ekspor ke negara-negara lain akan menurun.

2.2. Dampak Pendapatan Nasional


Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan persentase relative lebih
tinggi dari negara-negara lain, neraca berjalannya akan menurun, ceteris paribus. Jika
pendapatan riil (yaitu; pendapatan yang telah disesuaikan dengan inflasi) meningkat, konsumsi
barang juga meningkat. Sebagian peningkatan konsumsi akan diwujudkan dalam pembelian
produk-produk impor. Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari pendapatan nasional atas
saldo neraca berjalan, perhatikan bahwa AS seringkali meminta negara-negara lain untuk
merangsang pertumbuhan ekonomi mereka masing-masing agar permintaan luar negeri
terhadap produk-produk AS meningkat. Namun, jika negara-negara tidak mau mengeluarkan
kebijakan-kebijakan perangsang perekonomian, pemerintah AS harus mencari solusi lain untuk
mengurangi deficit neraca perdagangannya yang besar.
Runtuhnya tembok Berlin telah mendorong pertumbuhan ekonomi Eropa pada akhir
tahun 1989 dan tahun 1990, yang menyebabkan meningkatnya permintaan atas barang-barang
AS. Bahkan, AS mengalami surplus neraca perdagangan dengan Eropa Barat sepanjang 4 bulan
pertama 1990, peningkatan besar dari deficit tahun 1989 sebesar $ 1,3 milyar. Akan tetapi,
pertumbuhan ekonomi yang rendah di Jepang dan Eropa selama awal tahun 1990-an berdampak
pada menurunnya permintaan atas produk-produk AS. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi
yang relative kuat di Amerika Latin dan Cina memicu peningkatan permintaan produk-produk AS
di negara-negara tersebut. Contoh-contoh diatas membktikan sensitivitas volume ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang menjadi sasaran ekspor.

2.3. Dampak Batasan Pemerintah

2012 Nama Mata KuliahdariModul


10 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika pemerintah suatu negara mengenakan pajak atas barang-barang impor (disebut tarif), harga dari
barang-barang impor tersebut bagi konsumen akan meningkat. Besarnya tariff yag dikenakan oleh
pemerintah AS rata-rata lebih besar dari tariff yang dikenakan oleh pemerintah negara lain. Namun,
sejumlah industri relative sangat dilindungi daripada industri-industri lain. Produk-produk pakaian dan
pertanian AS secara histories menerima lebih banyak proteksi dari pesaing-pesaing luar negeri.
Peningkatan dan/atau perluasan tarif di AS akan meningkatkan saldo transaksi berjalan AS, kecuali
kalau negara-negara lain melakukan tindakan-tindakan balasan.

Tarif antar negara sangatlah berbeda. Sebagai contoh, AS saat ini mengenakan tariff 13,5 %
per krat bir asing, sementara Kanada mengenakan tariff 24 sen, sebagian besar negara Eropa $ 2,93
per krat, dan Cina $ 14,64 per krat. Selain tariff, sebuah pemerintah dapat mengurangi impor dengan
menciptakan kuota, atau jumlah maksimum yang dapat diimpor. Kuota telah diterapkan ke berbagai
macam barang yang diimpor oleh AS dan negara-negara lain.

Restriksi perdagangan mungkin dapat menyelamatkan lapangan kerja, tetapi juga ada
biayanya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Institute for International Economics baru-baru ini
mengestimasikan bahwa kerugian persatu lapangan kerja yang diselamatkan adalah $ 705.000 bagi
industri mobil Amerika dan $ 1 juta bagi industri baja khusus. Restriksi perdagangan cenderung
hanya menguntungkan sejumlah industri dan merugikan industri-industri yang lain, karena negara-
negara lain mengambil tindakan balasan dengan mengenakan restriksi mereka sendiri. Dalam hal ini,
impor oleh kedua negara dapat berkurang sehingga tingkat transaksi berjalan tidak jauh berbeda
dengan level sebelum adanya restriksi tambahan.

Sebagai sebuah contoh mengenai restriksi perdagangan, pemerintah AS mengenakan kuota


atas produk-produk baja khusus yang diekspor ke AS pada bulan Juli 1983 atas permintaan industri
baja AS untuk membantu mereka bersaing dengan produsen-produsen luar negeri. Kuota tersebut
dikenakan atas baja yang diimpor dari negara-negara Eropa. Tindakan ini dianggap tidak legal oleh
General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) terutama pada tahun 1947. Aturan-aturan GATT
hanya membolehkan pengenaan restriksi perdagangan sebagai balasan terhadap tindakan-tindakan
perdagangan illegal dari negara-negara lain, seperti subsidi ekspor oleh pemerintah. Restriksi
perdagangan yang dikenakan pemerintah AS dianggap illegal karena hanya dimaksudkan untuk
memberikan keunggulan kompetitif kepada industri bajanya dalam pasar local. Konsekuensinya,
pemerintah AS dipaksa untuk menerima restriksi yang bernilai sama di luar negeri atas ekspornya.
Sebuah kelompok negara Eropa mengumumkan tidak lama setelah itu bahwa mereka akan
melakukan tindakan balasan dengan mengenakan tariff dan kuota atas produk-produk kimia, plastik,
dan olahraga AS yang diekspor ke negara mereka. Pemerintah AS kemudian merasa bahwa balas
dendam semacam itu sangat berlebihan dan mempertimbangkan untuk melakukan tindakan balas
dendam selanjutnya atas barang-barang lain yang diekspor negara-negara Eropa tersebut ke AS.
Dalam contoh ini, industri baja AS memperoleh keuntungan dari restriksi perdagangan yang
dikenakan pemerintah AS, tetapi industri kimia, palstik, dan produk oleh raga dirugikan oleh tindakan
balas dendam negara-negara Eropa.

2012 Nama Mata KuliahdariModul


11 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selama tahun 1990-an, perusahaan-perusahaan baja AS terus mengklaim bahwa baja yang
diekspor AS disubsidi oleh pemerintah asing yang bersangkutan, yang memberikan keunggulan
harga kepada pesaing-pesaing asing mereka. Pada tahun 1993, US International Trade Commission
yang bertugas mereview kalim-klaim semacam itu, memutuskan bahwa banyak dari klaim di atas
tidak dapat dibuktikan. Dalam sejumlah industri, restriksi pemerintah atas produk-produk asing terus
bertahan. Sebagai contoh, produsen mobil besar AS telah menekan pemerintah AS untuk meminta
pemerintah Jepang membatasi ekspor mobil dari Jepang ke AS. Pemerintah Jepang kemudian
memenuhi permintaan ini dan membatasi ekspor mobil ke AS sejak 1985.

Pemerintah juga memiliki cara-cara lain untuk mempengaruhi neraca berjalan, selain
mengenakan restriksi perdagangan. Sebagai contoh, pada tahun 1991 pemerintah Perancis
menyediakan subsidi yang besar kepada dua perusahaan elektroniknya. Sejumlah negara Eropa
mengecam tindakan ini karena tidak konsisten dengan keinginan Eropa untuk menghapus restriksi
dan subsidi yang menghambat perdagangan bebas.

Gerakan umum jangka panjang ke arah perdagangan bebas terus diganggu oleh kontroversi
menyangkut dumping (penjualan produk di bawah harga wajar). Dumping seringkali dirasa sebagai
hasil dari subsidi pemerintah kepada para eksportir. Pada sebagian kasus besar, karenanya, tariff-
tarif yang dikenakan oleh pemerintah AS ditujukan untuk melawan subsidi-subsidi yang mungkin
memberikan keunggulan harga yang tidak adil kepada eksportir. Pemerintah asing biasanya akan
melakukan tindakan balasan dengan mengenakan hambatan-hambatan perdagangan mereka sendiri
atas barang-barang impor dari AS. Trend yang mengganggu perdagangan bebas ini kemungkinan
akan terus berlanjut karena sulitnya menentukan apakah suatu produk benar-benar telah di dumping
atau tidak, yang kemudian mengarah kepada perbedaan pendapat antar negara.

2.4. Dampak Nilai Tukar

Valuta tiap negara dinilai dari perspektif valuta lain memakai konsep nilai tukar, agar valuta-valuta
dapat saling dipertukarkan demi mempermudah transaksi-transaksi internasional. Nilai dari sebagian
besar valuta berfluktuasi sepanjang waktu karena pengaruh pasar dan pemerintah (akan dibahas
secara detil pada topik 4). Jika nilai valuta sebuah negara mulai naik relatif terhadap valuta-valuta
negara lain, ceteris paribus, saldo neraca berjalannya akan menurun. Produk-produk yang diekspor
oleh negara tersebut akan menjadi lebih mahal bagi negara-negara pengimpor. Konsekuensinya,
permintaan atas produk-produk tersebut akan menurun. Sebagai contoh, sebuah raket tennis yang
dijual di AS seharga $ 100 akan meminta pembayaran sebesar DM 200 dari importir Jerman jika $ 1
berharga DM 2 (DM 1 = USD 0,5). Tetapi, jika dolar berharga 3 Mark (DM 1 = $ 0,33), akan
diperlukan DM 300 untuk membeli raket yang dimaksud, yang akan menurunkan permintaan Jerman
terhadap raket tersebut. Valuta local yang kuat akan memperburuk saldo neraca berjalan jika produk-
produk yang diperdagangkan bersifat price-elastic (yaitu, sensitive terhadap perubahan-perubahan
harga).

2012 Nama Mata KuliahdariModul


12 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika dolar yang kuat akan menurunkan saldo neraca perdagangan AS, maka sebaliknya, dolar
yang lemah akan memperbaiki neraca perdagangan. Melemahnya dolar akan menurunkan harga
yang dibayar para importir luar negeri atas produk-produk AS, sehingga meningkatkan permintaan
luar negeri atas produk-produk AS. Dolar yang lemah juga cenderung meningkatkan harga yang
dibayar para importir AS bagi produk-produk luar negeri, sehingga mengurangi permintaan AS
terhadap produk-produk luar negeri.

Pada bulan Juni 1992, sebuah mobil Jepang yang berharga 3 juta Yen dijual seharga $ 23.662
di AS, dengan kurs sebesar 127 yen per dolar (JPY 1 = $ 0,0078). Pada bulan Juni 1993, mobil yang
sama berharga $ 28.037, dengan kurs/nilai tukar sebesar 107 yen per dolar (JPY 1 = $ 0,0093).
Dalam 6 bulan pertama tahun 1993, ekspor Jepang menurun ke tingkat terendah dalam 14 tahun.
Penurunan ini sebagian besar diakibatkan oleh menguatnya Yen.

Dalam beberapa periode, seperti akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, terdapat hubungan
terbalik antara nilai dolar dengan neraca perdagangan AS. Namun, dalam periode-periode yang lain,
hubungan terbalik ini tidak muncul, karena adanya interaksi antar faktor.

2.5. Interaksi antar faktor

Karena faktor-faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan saling berinteraksi, dampak simultan
mereka atas neraca perdagangan sangatlah kompleks. Sebagai contoh, karena inflasi AS yang tinggi
mengurangi neraca berjalan, inflasi tersebut juga menekan nilai dolar untuk turun (hal ini akan
dibahas pada topik 4). Karena dolar yang lemah dapat memperbaiki neraca berjalan, maka sebagian
dampak inflasi atas neraca berjalan akan ditutupi oleh dampak dari melemahnya dolar.

3. Memperbaiki Defisit Neraca Perdagangan

Dengan mempertimbangkan kembali sejumlah faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan,


dimungkinkan untuk mengembangkan beberapa metode umum untuk memperbaiki defisit. Setiap
kebijakan yang akan meningkatkan permintaan luar negeri atas produk-produk domestik akan
memperbaiki posisi neraca perdagangan. Permintaan luar negeri dapat meningkat jika harga ekspor
menjadi lebih menarik. Hal ini dapat terjadi jika inflasi dalam negeri relatif rendah atau jika nilai
valutanya mengalami depresiasi, sehingga membuat harga impor menjadi lebih rendah dari perspektif
negara-negara lain.

Kurs mengambang (floating exchange rate) mungkin dapat mengkoreksi ketidak seimbangan
perdagangan internasional dengan cara berikut :

2012 Nama Mata KuliahdariModul


13 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Defisit neraca perdagangan menyiratkan bahwa negara yang dimaksud menghabiskan lebih banyak
dana untuk membeli produk luar negeri dibandingkan dana yang diterima dari ekspornya ke luar
negeri. Karena negara tersebut menjual valutanya (untuk membeli produk luar negeri) dalam jumlah
lebih besardaripada permintaan luar negeri terhadap valuta tersebut, nilai valuta tersebut akan
menurun. Penurunan ini akan mendorong lebih banyak permintaan atas produk-produk negara
tersebut di masa depan. Walaupun tampak rasional, teori ini selalu berjalan seperti yang telah
diuraikan di atas. Mungkin saja valuta suatu negara akan tetap stabil atau bahkan mengalami
apresiasi pada saat negara tersebut menanggung defisit neraca perdagangan. Faktor-faktor lain
dapat mempengaruhi nilai valuta selain saldo neraca perdagangan. Sebagai contoh, pertimbangkan
sebuah situasi di mana para investor asing membeli suatu valuta untuk berinvestasi dalam sekuritas
dari negara yang dimaksud.. Permintaan tersebut memunculkan tekanan atas nilai valuta tersebut
untuk naik, yang akan menutupi tekanan penurunan yang disebabkan oleh defisit neraca
perdagangan. Konsekuensinya, sebuah negara tidak selalu dapat bergantung pada pergerakan nilai
tukar untuk menutupi defisit neraca perdagangannya.

Sekalipun valuta negara asal melemah, neraca perdagangan dan neraca berjalannya tidak selalu
akan membaik. Alasannya adalah :

1. Kemungkinan munculnya kebijakan harga baru dari pesaing-pesaing luar negeri sebagai reaksi
terhadap pergerakan nilai tukar. Sebagai contoh, sebuah produsen ban dari Jerman
mengenakan harga DM 120 per ban bagi toko-toko di AS, pada saat nilai Mark Jerman berharga
$ 0,5. Biaya dolar bagi toko-toko ban tersebut adalah sebesar $ 60 (DM 120 x $ 0,5/DM) per ban.
Jika Mark Jerman mengalami apresiasi menjadi $ 0,6, biaya dolar bagi took ban sekarang
menjadi $ 72 (DM 120 x $ 0,6/DM) per ban. Produsen ban Jerman barangkali memutuskan untuk
mengurangi harganya menjadi DM 100, untuk mempertahankan harga dolar awal sebesar $ 60
(DM 100 x $ 0,6). Dengan berbuat demikian, produsen Jerman tersebut dapat menghindari
penurunan permintaan bannya di AS. Contoh lainnya adalah pada saat dolar melemah pada
tahun 1986 dan 1987, dan harga dari produk-produk buatan AS menjadi lebih menarik bagi
konsumen luar negeri, banyak perusahaan non AS menurunkan harga mereka demi
mempertahankan tingkat persaingannya dengan perusahaan-perusahaan AS. Karenanya
permintaan luar negeri terhadap barang-barang AS tidak banyak berubah, karena para produsen
luar negeri menurunkan harga untuk mengimbangi para eksportir AS.
2. Melemahnya dolar tidak selalu mempengaruhi neraca berjalan adalah karena pada saat yang
sama valuta dari sejumlah negara lain juga melemah, yang membuat perusahaan-perusahaan
lokal mereka tetap memiliki keunggulan kompetitif yang sama dengan perusahaan-perusahaan
AS. Sebagai contoh, walaupun dolar melemah terhadap banyak valuta negara Eropa pada
tahun 1986 dan 1987, nilai tukar dolar terhadap valuta dari Hong kong, Singapura, Korea Selatan,
dan Taiwan tidak banyak berubah. Pada saat konsumen AS menghentikan permintaan mereka
atas produk-produk dari Eropa, mereka meningkatkan permintaan terhadap produk-produk yang
dihasilkan oleh negara-negara Asia tadi. Konsekuensinya, melemahnya dolar terhadap valuta

2012 Nama Mata KuliahdariModul


14 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
negara-negara Eropa hanya menimbulkan perubahan dalam perilaku perdagangan
internasional,tidak mengurangi saldo defisit neraca berjalan AS.
3. Dolar yang melemah tidak selalu mengurangi defisit neraca perdagangan AS adalah karena
transaksi-transaksi perdagangan internasional merupakan hasil negosiasi sebelumnya dan tidak
dapat diubah dengan cepat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan importir non AS mungkin
tertarik pada perusahaan-perusahaan AS karena melemahnya dolar, tetapi tidak dapat secara
langsung memutuskan hubungan mereka dengan pemasok-pemasok dari negara-negara lain.
Mereka mungkin akan memulai mengambil keuntungan dari melemahnya dolar dengan membeli
produk-produk AS jika mereka yakin depresiasi dolar masih akan terus berlanjut.
4. Untuk alasan yang sama, juga terdapat jarak waktu antara perubahan nilai dolar dengan
perubahan impor AS. Para importir AS tidak akan segera berpindah membeli produk-produk
dalam negeri pada saat dolar melemah. Para importir tersebut mungkin sebelumnya telah
membentuk hubungan jangka panjang dengan mitra-mitra dagangnya di luar negeri, atau mereka
mungkin percaya bahwa produk-produk yang mereka impor tidak memiliki substitusi di AS.
Karena jumlah impor stabil dengan nilai dolar yang telah melemah, maka nilai dolar dari impor
akan meningkat. Dengan demikian, dalam jangka pendek neraca perdagangan AS akan
mengalami penurunan sebagai akibat dari depresiasi dolar. Neraca perdagangan baru akan
meningkat setelah para importir non AS dan importir AS bereaksi terhadap perubahan daya beli
yang disebabkan oleh melemahnya dolar. Hal ini dijelaskan dalam dampak kurva-J (J-curve
effect) sebagai berikut ; berlanjutnya penurunan saldo neraca perdagangan sampai titik tertentu
sebelum meningkat kembali melampaui saldo awal menciptakan tren yang terlihat seperti huruf J.
5. Nilai tukar tidak selalu memperbaiki neraca perdagangan AS adalah karena adanya hubungan
yang unik antara para importir dengan para eksportir yang berada di bawah kepemilikan yang
sama. Banyak perusahaan membeli produk-produk yang diproduksi oleh anak-anak perusahaan
mereka, yang dikenal dengan perdagangan intra perusahaan (intracompany trade). Jenis
perdagangan ini mewakili 50 % dari seluruh perdagangan internasional. Perdagangan antara
kedua belah pihak biasanya akan terus berlanjut meskipun telah terjadi perubahan nilai tukar,
karena penurunan volume perdagangan intra perusahaan akan merugikan perusahaan induk
secara keseluruhan. Jadi dampak dari pergerakan nilai tukar atas perdagangan intra perusahaan
sangatlah kecil.

4. Aliran Modal Internasional

Aliran modal internasional merupakan kegiatan dalam bentuk modal masuk dan modal keluar antar
negara. Kegiatan ini dapat dibagi atas dua bentuk:

4.1. Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment)

2012 Nama Mata KuliahdariModul


15 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kegiatan ini dilakukan secara langsung oleh investor dalam bentuk penanaman modal kepada sektor
riil, misalnya pembangunan pabrik mobil, pengilangan minyak dan penyediaan jasa penerbangan.
Berikut ini beberapa faktor yang umum yang dapat mempengaruhi motivasi investor untuk
berinvestasi secara langsung pada suatu Negara.

4.1.1. Perubahan Aturan


Salah satu hambatan bagi investor dalam melakukan kegiatan investasinya di suatu negara adalah
banyaknya aturan yang berbelit-belit dan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, dalam rangka menarik
minat investor berinvestasi adalah melakukan perubahan aturan yang lebih sederhana, murah dan
cepat.

4.1.2. Privatisasi
Untuk meningkatkan motivasi investor untuk berinvestasi secara langsung di suatu negara adalah
memberikan kesempatan yang luas bagi mereka untuk dilibatkan dalam kegiatan bisnis dengan
mengurangi campur tangan pemerintah. Apalagi di Negara yang memiliki banyak perusahaan Negara
yang kinerja cenderung tidak efisien sebaiknya diserahkan ke sektor swasta dalam pengelolaannya.

4.1.3 Potensi Pertumbuhan Ekonomi


Negara yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi akan lebih menarik investor
asing untuk berinvestasi secara langsung karena diperkirakan daya beli masyarakat meningkat dan
permintaan terhadap produk di Negara tersebut akan bertambah besar.

4.1.4. Tarif Pajak

Negara yang mengenakan tarif pajak yang relatif lebih rendah atas laba perusahaan akan lebih
menarik investasi asing langsung. Saat menilai kemungkinan melakukan investasi, perusahaan
mengestimasi arus kas setelah pajak yang dapat diperoleh dari investasi tersebut.

4.1.5 Nilai Tukar


Perusahaan cenderung lebih suka melakukan investasi di Negara yang mata uangnya diperkirakan
akan menguat dibandingkan mata uang investor. Pada kondisi ini, perusahaan akan
menginvestasikan dana untuk beroperasi di Negara di mana mata uang Negara tersebut relatif murah
(lemah)

2012 Nama Mata KuliahdariModul


16 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4.2. Investasi Portofolio Internasional (International Portfolio Investment)
Investasi portofolio internasional merupakan jenis investasi yang dilakukan terhadap surat-surat
berharga dalam bentuk intsrumen-instrumen keuangan internasional, seperti saham, obligasi,
deposito, dan lain-lain. Keinginan investor individu atau institusi untuk melakukan investasi portofolio
asing langsung di suatu negara dipengaruhi faktor-faktor berikut:

4.2.1. Tarif Pajak atas Bunga atau Dividen


Investor umumnya lebih suka melakukan investasi pada suatu negara yang tarif pajak atas
pendapatan bunga atau dividen relatif rendah.Investor akan menilai potensi laba setelah pajak dari
investasi pada sekuitas asing.

4.2.2. Tingkat Bunga


Investasi portofolio juga dipengaruhi oleh tingkat bunga. Uang cenderung mengalir ke negara dengan
tingkat bunga tinggi, selama mata uang domestik diperkirakan tidak melemah.

4.2.3. Nilai Tukar


Perkiraan pergerakan nilai tukar oleh para investor yang kemudian tercermin dalam harga sekuritas
dapat juga mempengaruhi neraca modal. Jika valuta suatu negara diperkirakan akan meningkat, para
investor luar negeri mungkin mau berinvestasi dalam valuta negara tersebut agar dapat mengambil
keuntungan dari apresiasi valuta. Sebaliknya, ceteris paribus, saldo neraca modal sebuah negara
akan menurun jika valutanya diperkirakan akan melemah.

RANGKUMAN

Neraca Pembayaran mencatat arus transaksi-transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dan
penduduk negara lain selama periode waktu tertentu. Laporan akuntansi tersebut sama dengan
laporan arus dana yang didasarkan atas pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) yakni,
untuk setiap credi entry harus sama dengan debit entry. Neraca berjalan terdiri dari tiga neraca yang
berbeda yang meliputi transaksi berjalan, neraca modal, dan cadangan devisa. Transaksi berjalan
merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas. Neraca Modal adalah ukuran investasi
jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi langsung luar negeri dan

2012 Nama Mata KuliahdariModul


17 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
investasi dalam sekuritas. Selain itu, terdapat ukuran-ukuran neraca pembayaran seperti basic
balance, net liquidity balance, dan neraca transaksi cadangan negara, yang merangkum informasi
yang berguna bagi analis dan pemerintah.

Neraca berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas. Sedangkan
Neraca Modal adalah ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk
investasi langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas. Neraca berjalan suatu negara
dipengaruhi oleh inflasi, tingkat pendapatan nasional, restriksi pemerintah, dan nilai tukar.

Inflasi dan pendapatan nasional yang tinggi, retriksi impor yang rendah, dan valuta local yang
kuat cenderung menimbulkan defisit neraca pembayaran. Walaupun sejumlah negara berupaya
mengkoreksi defisit neraca berjalan dengan mengurangi nilai valuta mereka, strategi ini tidak selalu
membawa hasil.

Daftar Pustaka

1. Eitman, David. et.al. 1995, Multinational Business Finance. USA: Addison- Wesley Publishing
Company
2. Faisal, M. 2001, Manajemen Keuangan Internasional; dengan penekanan praktek pada
pasar devisa, Edisi Pertama. Salemba Empat.
3. Madura, Jeff. 2003, International Financial Management, Edisi Ketujuh, Thomson South-
Western.
4. Mamduh M, Hanafi. 2003, Manajemen Keuangan Internasional, Edisi 2003/2004, BPFE-UGM
5. Mudrajat Kuncoro. 2001, Manajemen Keuangan Internasional, edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 2001
6. Hamdy Hadi.2001, Valas Untuk Manajer, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001
7. Shapiro, Alan C. 2003, Multinational Financial Management, Edisi Ketujuh. John Wiley & Sons.

2012 Nama Mata KuliahdariModul


18 DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai