Anda di halaman 1dari 7

BENTUK DAN FUNGSI DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA PADA

SURAT KABAR SOLOPOS EDISI 2017 DAN RELEVANSINYA SEBAGAI


BAHAN AJAR PEMBELAJARAN TEKS EDITORIAL
DI SEKOLAH MENEGAH ATAS

Meilda Maharani Purwandari, Ani Rakhmawati, Slamet Mulyono


Universitas Sebelas Maret
Surel: meildamaharani@gmail.com

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) bentuk-
bentuk deiksis yang terdapat dalam Tajuk Rencana surat kabar Solopos edisi 2017; (2) fungsi
penggunaan deiksis dalam Tajuk Rencana surat kabar Solopos edisi 2017; (3) relevansinya sebagai
bahan ajar pembelajaran teks editorial di sekolah menengah atas. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data berasal dari Tajuk Rencana surat kabar Solopos
edisi 2017. Teknik sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling dan menggunakan
analisis isi dan wawancara. Teknik uji validitas data yang digunakan yaitu triangulasi teori. Hasil
Penelitian ini adalah 1) Ditemukan 5 bentuk deiksis yakni, deikis persona, deiksis tempat/ ruang,
deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial; 2) Berdasarkan analisis ditemukan fungsi-fungsi
penggunaan deiksis pada Tajuk Rencana surat kabar Solopos edisi 2017 adalah a) fungsi deiksis
persona, b) Fungsi deiksis tempat/ ruang, c) Fungsi deiksis waktu, d) fungsi deiksis wacana, e)
fungsi deiksis sosial; 3) Tajuk Rencana pada surat kabar Solopos edisi 2017 memenuhi kriteria
sebagai bahan ajar pembelajaran teks editorial di sekolah menengah atas.

Kata Kunci: deiksis, bentuk deiksis, fungsi deiksis, Tajuk Rencana Solopos, bahan ajar, teks
editorial

FORMS AND FUNCTIONS OF DEIXIS IN EDITORIAL OF THE


SOLOPOS NEWSPAPER 2017 EDITION AND ITS RELEVANCE AS
LEARNING MATERIAL OF EDITORIAL TEXT IN SENIOR HIGH
SCHOOL

Abtract: This Analysis explain and describe: (1) the forms of deixis contained in the editorial of
Solopos edition 2017; (2) the use of the deixis function in the editorial of Solopos edition 2017; (3)
its relevance as teaching material of editorial text in high school. This research is a qualitative
descriptive research with source data derived from editorial paper Solopos Edition 2017.
Sampling technique of this research using purposive sampling and using document analysis and
interview. Technique of data validity test that used is triangulation theory. The results of this
research are 1) found 5 deixis form namely, deixis persona, deixis place/ space, deixis time, deixis
discourse, and social deixis; 2) Based on the analysis found the functions of the use of deixis at
Solopos Editorial Edition 2017 a) the function deiksis persona, b) The deixis function of place, c)
The time dextis function, d) the function of the discourse of discourse, e) the social deixis function;
3) The Editor's editorial in the 2017 edition of Solopos matching with the criteria as teaching
material for editorial texts in high school.

Keywords: Form, fungtion, deixis, newspaper, editorial, Solopos, teaching materials, editoiral text

PENDAHULUAN
Deiksis sebagai salah satu kajian bahasa menjadi lebih teratur dan efektif
pragmatik. Deiksis memiliki referen yang sehingga tidak menyebabkan kerancuan
berpindah-pindah tergantung pada situasi dan tidak menimbulkan presepsi berbeda
penggunaanya. Deiksis membuat makna pada penerima bahasa. Penggunaaan

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 1, April 2019, ISSN I2302-6405
186
bahasa memberikan kemudahan dalam menjadi alat komunikasi untuk
berinteraksi dan berkomunikasi secara menyampaikan pesan kepada pembaca
lisan dan tulisan. Penggunaan bahasa dapat yang berisi berbagai macam penyajian
bersifat efektif dan teratur jika diketahui informasi berita yang terbit secara
konteks penggunaannya. Deiksis sangat berkelanjutan atau bisa disebut harian.
dibutuhkan dalam penggunaan bahasa Surat kabar tidak akan terlepas dari
karena deiksis mengidentifikasi sebuah konteks berita dan isinya. Setiap hari
makna yang terkandung dalam bahasa dan masyarakat dapat memperoleh informasi
hanya diketahui apabila sudah berada terbaru dalam berbagai bidang melalui
dalam konteks peristiwa atau situasi surat kabar.
bahasa. Deiksis menyangkut cara-cara Surat kabar yang terkenal di daerah
bahasa mengekspresikan ciri-ciri konteks Solo salah satunya adalah Solopos. Solopos
ujaran dalam pemakaian bahasa (Dylgeri mampu menyajikan informasi yang aktual
dan Ledia, 2013:88). di sekitar maupun nasional. Solopos
Pemakaian bahasa dalam merupakan sebuah surat kabar harian yang
komunikasi memberikan kemudahan bagi di dalamnya memuat informasi tulisan dari
pemakinya. Salah satu kemudahan tersebut berbagai aspek. Solopos berusaha
adalah adanya sistem pengacuan dan menyajikan berita yang mengungkapkan
referensial. Sistem pengacuan dapat fakta dan kepentingan masyarakat mulai
memberikan kemudahan namun juga dari berita sosial, budaya, ekonomi, dan
menimbulkan ketidakjelasan, kebingungan, politik. Terdapat berbagai macam wacana
dan kesalahpahaman makna antarpengguna yang ada di surat kabar Solopos. Salah satu
bahasa mengenai pemahaman makna dan wacana yang selalu ada dalam surat kabar
referen atau acuan. Seseorang mampu adalah Tajuk Rencana. Tajuk Rencana
memahami referen dari sebuat tuturan berisi pandangan atau pendapat redaksi
harus bisa mengidentifikasi konteks dan tentang persoalan atau peristiwa yang
pertuturan. Pemahaman terhadap referen aktual dan menjadi pusat perhatian (Yeri,
berhubungan erat dengan pemahaman 2015:18). Tajuk Rencana biasanya
terhadap deiksis. Hal ini sejalan dengan mengungkapkan adanya informasi atau
Purwo (1985:1) yang mengemukakan masalah aktual, penengasan pentingnya
bahwa sebuah kata bersifat deiktis apabila masalah, opini redaksi tentang masalah,
referennya berpindah-pindah atau berganti- kritik dan saran atas permasalahan, dan
ganti, tergantung pada orang yang menjadi harapan redaksi akan peran serta pembaca.
pembicara dan tergantung pada saat dan Peneliti memilih Tajuk Rencana yang
tempat dituturkannya kata-kata itu. Deiksis terdapat pada surat kabar Solopos karena
terbagi menjadi lima bentuk, yaitu deiksis disajikan secara aktual sehingga
persona, deiksis tenpat/ruang, deiksis mengandung unsur deiksis yang berbeda
waktu, deiksis wacana, dan deksis sosial. setiap harinya.
Kelimat deiksis tersebut saling Setiap Tajuk Rencana yang dibuat
mempengaruhi dan melengkapi satu sama harus mengacu pada konteks dan
lain. Deiksis berguna sebagai penjelas tuturannya sehingga maknannya dapat
makna tuturan sehingga makna yang tersampaikan pada pembaca. Deiksis yang
terkandung dalam tuturan dapat diterima ditemukan pada Tajuk Rencana, belum
dengan baik oleh pembaca. Hal ini tentu itu dapat bermakna atau bersifat
merupakan tujuan dalam berbahasa yang deiksis. Deiksis pada Tajuk Rencana perlu
perlu ditingkatkan pada setiap pengguna diteliti agar tidak terjadi kesalahan
bahasa. Penggunaan deiksis dapat pemahaman terhadap makna dalam tuturan
ditemukan di berbagai sumber. Salah satu Tajuk Rencana. Jika seseorang ingin
sumber yang mengandung kata dan frasa memahami makna mengenai tuturan yang
deiksis adalah surat kabar. Surat kabar ada di Tajuk Rencana, pembaca harus

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 1, April 2019, ISSN I2302-6405
187
memahami konteks dan referennya. Hal ini yang berbeda-beda sesuai dengan
secara tidak langsung juga meningkatkan penggunaan deiksis tersebut.
pemahaman mengenai kata atau frasa yang Deiksis yang eprtama dalah deiksis
mengandung makna deiksis. Hal inilah persona. Berdasarkan hasil penelitian ini,
yang juga menjadi salah satu alasan lain dapat ditemukan lima bentuk deiksis
peneliti dalam meneliti deiksis pada Tajuk persona yakni, persona pertama jamak,
Rencana. persona ketiga tuggal, dan persona ketiga
jamak. Menurut Purwo (1984: 24) bentuk
METODE PENELITIAN kata ganti persona jamak terdiri dari kata
Penelitian ini bersifat kualitatif dan kita dan kami. Deiksis kedua, deiksis
menggunakan analisis isi. Sumber data persona ketiga tunggal. Menurut Sunarwan
yang digunakan dalam penelitian ini dkk (2014:4) bentuk persona ketiga
adalah dokumen yang berupa Tajuk tunggal terdiri dari kata dia, ia, beliau,
Rencana pada surat kabar Solopos edisi kata ganti orang ketiga (-nya). Deiksis
2017. Data yang digunakan dalam ketiga, deiksis persona ketiga jamak yang
penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang ditandai dengan kata mereka dan kalian.
mengandung deiksis yang terdapat dalam Deiksis kedua adalah deiksis tempat
Tajuk Rencana pada surat kabar Solopos atau ruang. Deiksis tempat atau ruang
edisi 2017. berhubungan dengan pemahaman lokasi
Teknik pengambilan sampel yang atau tempat yang digunakan peserta
digunakan adalah teknik sampel bertujuan pertuturan dalam situasi penutur (Nadar,
(purposive sampling). Teknik 2009: 55-56). deiksis ruang dapat
pengumpulan data yang digunakan dalam dibedakan menjadi tiga jenis yakni deiksis
penelitian ini adalah teknik dokumentasi. ruang yang berupa pertama, leksem lokatif
Validitas data yang digunakan dalam meliputi kata sini, situ, dan sana. Kedua,
penelitian ini adal triangulasi teori. leksem demonstratif meliputi kata ini, itu,
Analisis data pada penelitian ini dilakukan begini, dan begitu. Ketiga, leksem
dengan menggunakan metode padan. temporal meliputi kata kini, dan dini.
Metode padan atau disebut metode Deiksis ketiga adalah deiksis
identitas ialah metode yang dipakai untuk waktu. Deiksis waktu adalah
mengkaji atau menentukan identitas satuan pengungkapan waktu ketika suatu tuturan
lingual tertentu dengan memakai alat atau ujarana berlangsung. Deiksis waktu
penentu yang berada di luar bahasa, dapat diungkapkan dengan leksem waktu,
terlepas dari bahasa, dan tidak menjadi leksem ruang, dan penambahan kata ini
bagian dari bahasa yang bersangkutan atau itu yang dirangkaikan pada leksem
Peneliti menggunakan metode padan waktu (Sunarwan, 2014: 5). Deiksis waktu
karena dalam penelitian ini sudah berkaitan dengan waktu relatif penutur
memeiliki hubungan dengan hal-hal di luar atau penulis dan mitra tutur atau pembaca.
bahasa yang bersangkutan bagaimanapun Bahasa Indonesia mengungkapkan waktu
sifat hubungan itu. dengan sekarang untuk waktu kini, tadi,
dan dulu untuk waktu lampau, nanti untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN. waktu yang akan datang. Hari ini,
Deiksis-deiksis yang ditemukan dala kemarin, dan besok juga merupakan hal
Tajuk Rencana pada surat kabar Solopos yang relatif, dilihat dari kapan satu ujaran
edisi 2017 terdiri dari lima bentuk deiksis diungkapkan. Elfrida (2015: 174)
yang dijabarkan menjadi: deiksis persona, menyebutkan bahwa deiksis waktu adalah
deiksis tempat/ruang, deiksis waktu, kata yang mengacu pada kapan kata itu
deiksis wacana, dan deiksis sosial, masing- diucapkan. Deiksis waktu diungkapkan
masing deiksis tersebut memiliki fungsi dengan kata keterangan waktu dan leksem
ruang yang menyatakan waktu. Leksem

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 1, April 2019, ISSN I2302-6405
188
pagi, siang, sore, dan malam tidak deiksis penutur dengan topik atau acuan lainnya.
jika leksem tersebut ditentukan Bentuk deiksis sosial adalah kata sapaan
berdasarkan posisi planet bumi terhadap seperti ibu, bapak, saudara, nyonya, dan
matahari. Leksem pagi, siang, sore, dan sebagainya. Kata ganti orang seperti
malam menjadi deiksis jika patokannya engkau, kamu dan penggunaan gelar.
bukan posisi bumi terhadap matahari. Bentuk tersebut merupakan bentuk
Deiksis waktu diungkapkan dengan kata honorifics atau sopan-santun berbahasa.
sekarang, kemarin, besok, dulu, tadi, Bentuk lain yang termasuk ke dalam
nanti, dan kelak. Leksem ruang yang deiksis sosial adalah bentuk deiksis sosial
dapat digunakan untuk mengungkapkan eufemisme atau penggunaan kata halus.
waktu adalah leksem ruang seperti depan, Deiksis yang ditemukan dalam
belakang, panjang, pendek, datang, lalu, Tajuk Rencana pada surat kabar Solopos
tiba, mendekat, panjang, dan pendek. memiliki fungsi yang berbeda-beda seusai
Deiksis kempat adalah deiksis dengan jenis deiksisnya. Secara umum,
wacana. Deiksis wacana dapat dibagi deiksis berfungsi untuk membantu
menjadi dua yaitu deiksis anafora dan pembaca dalam memahami dan mengerti
katafora. Purwo (1984: 104) isi dari suatu bacaan atau wacana. Secara
mengungkapkan bahwa anafora adalah khusus deiksis juga mempunyai fungsi
penunjukan yang mengacu pada konstituen yang berbeda sesuai dengan jenis dan
di sebelah kirinya. Artinya deiksis anafora konteks yang ada dalam deiksis tersebut.
penunjukan kembali kepada sesuatu yang Deiksis persona mempunyai tiga
telah disebutkan sebelumnya dalam suatu fungsi. Pertama Merujuk pada orang yang
ujaran. Bentuk deiksis wacana anafora dibicarakan Fungsi deiksis merujuk pada
digunakan kata dia, ia bentuk terikat – orang yang dibicarakan menggunakan kata
nya, mereka , yang bersangkutan, itu, ganti persona ketiga tunggal. Karena
yang pertama, yang kedua, satunnya, fungsi kata ganti persona ketiga tunggal
yang tersebut belakang, yang belakang adalah merujuk pada orang yang
itu, (yang) terakhir ini, tersebut, tadi, dibicarakan. Bentuk yang digunakan
demikian, sebagai berikut, seperti di ditandai dengan kata ia, dia, bentuk terikat
bawah ini, berikut ini, dan sebagainya. (-nya). Kedua merujuk pada bentuk
Deiksis wacana katafora adalah inklusif Fungsi deiksis merujuk pada
penunjukan yang mengacu pada konstituen bentuk inklusif ditandai dengan
di sebelah kanannya. Artinya penunjukan penggunaan kata kita Menurut Purwo
sesuatu yang akan disebut dalam tuturan (1984: 24) kita adalah gabungan antara
atau ujaran. Bentuk deiksis wacana Bentuk persona pertama dan kedua. Fungsi ketiga,
deiksis wacana katafora ditandai dengan Merujuk pada bentuk jamak Fungsi deiksis
kata ini, begini, yakni, yaitu, demikian, persona yang ketiga yaitu merujuk pada
sebagai berikut, seperti di bawah ini, bentuk jamak. Fungsi ini ditunjukan
berikut ini, dan sebagainya. dengan penggunaan kata ganti persona
Deiksis yang kelima adalah deiksis ketiga jamak. Bentuk yang ditemukan
sosial, Menurut Putrayasa (2014:53) dalam fungsi ketiga ini di tandai dengan
mengatakan deiksis sosial menunjukan penggunaan kata mereka.
perbedaan-perbedaan sosial (perbedaan Deiksis tempat/ waktu mempunyai
yang disebabkan oleh faktor-faktor sosial beberapa fungsi berdasarkan analisis
seperti jenis kelamin, usia, kedudukan di deiksis dalam Tajuk Rencana pada surat
dalam masyarakat, pendidikan, pekerjaan, kabar Solopos edisi 2017 dapat ditemukan
dan sebagainya) yang ada pertisipan dalam fungsi deiksis tempat/ ruang. Terdapat dua
sebuah komunkasi verbal yang nyata, fungsi deiksis tempat/ ruang yang
terutama yang berhubungan dengan segi ditemukan. Fungsi pertama merujuk pada
peran antara penutur dan petutur , atau tempat yang dekat dengan pembicara yang

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 1, April 2019, ISSN I2302-6405
189
ditandai dengan kata sini dan ini. Fungsi tiga fungsi deiksis wacana yang
kedua merujuk pada tempat yang agak jauh ditemukan. Fungsi pertama merujuk pada
dari pembicara. Ditandai dengan kata situ hal yang telah disebutkan (anafora). Kata-
dan itu. Hal ini sebagaimana diungkapkan kata yang tergolong menjadi pemarkhan
Sumarlam (dalam Sunarwan dkk, 2014:8) anaforis di antaranya ini, itu, -nya, yang
membedakan deiksis tempat antara yang pertama, yang kedua, yang satunya,
dekat dengan penutur (sini, ini) yang agak yang bersangkutan, tersebutdan lain
dekat dengan penutur (situ,itu), yang jauh sebagainya. Fungsi kedua merujuk pada
dengan penutur (sana), dan yang merujuk yang akan disebutkan (katafora). Kata
secara eksplisit. Dalam penelitian ini hanya yang dapat digunakan sebagai pemarkhan
menemukan dua fungsi. Fungsi merujuk kataforis di antaranya adalah ini, begini,
tempat yang dekat dengan pembicara dan yakni, yaitu, demikian, adalah dan
fungsi merujuk tempat yang agak dekat sebagainya. Fungsi terakhir atau ketiga
dengan pembicara. menyimpulkan sesuatu. Fungsi
Fungsi deiksis waktu berdasarkan menyimplkan sesuatu ditunjukan dengan
analisis deiksis pada Tajuk Rencana surat penggunaan kata demikian.
kabar Solopos edisi 2017 dapat ditemukan Fungsi deiksis sosial Secara umum,
empat fungsi deiksis waktu. Fungsi deiksis sosial berfungsi sebagai bentuk
pertama merujuk pada saat tuturan. Fungsi kesopanan dalam berbahasa. Secara
merujuk pada saat tuturan ditandai dengan khusus, fungsi deiksis sosial ditentukan
penggunaan kata kini dan sekarang. oleh konteks yang terdapat dalam suatu
Selain itu, penambahan kata ini pada tuturan. Fungsi khusus deiksis sosial yang
leksem waktu juga menunjukan fungsi dapat ditemukan pada analisis Tajuk
pada saat tuturan dilakukan. Fungsi kedua Rencana pada surat kabar Solopos edisi
merujuk pada waktu lampau atau sebelum 2017 ada dua. Fungsi pertama sebagai
saat tuturan. Fungsi merujuk pada waktu pembeda tingklat sosial penutur dan mitra
lampau atau sebelum saat tuturan tutur. Fungsi kedua, untuk menjaga sopan
berlangsung ditunjukan dengan santun berbahasa. Fungsi ketiga untuk
penggunaan leksem waktu yang merujuk bentuk sosial kemasyarkatan
menyatakan waktu lampau. Selain dengan Fungsi bentuk sikap sosial kemasyarakatan
penggunaan leksem waktu, fungsi ini juga ditunjukan dengan penggunaan kata-kata
ditunjukan dengan pemakian leksem ruang tertentu yang berhubungan dengan keadaan
lalu dengan penambahan kata itu pada di masyarakat.
leksem waktu. Fungsi ketiga merujuk Tujuan kegiatan pembelajaran teks
pada waktu sesudah saat tuturan. Fungsi editoiral di sekolah menegah atas adalah
merujuk pada waktu sesudah tuturan untuk memberi pemhaman pada siswa
ditunjukan dengan penggunaan leksem tentang teks editorial berkaitan dengan
waktu yang menyatakan waktu yang akan struktur, kaidah kebahasaan dan penulisan
datang, seperti tahun berikutnya, tahun teks editorial.berdasarkan tujuan
depan, besok, dan lain sebagainya. Fungsi pembelajaran teks editorial maka
keempat menggambarkan kejadian yang diperlukan bahan ajar untuk mendukung
faktual atau pungtual. Fungsi deiksis waktu pembelajaran teks editorial salah satunya
untuk menggambarkan kejadian yang Tajuk Rencana yang terdapat pada surat
faktual atau pungtual ditunjukan dengan kabar untuk dijadikan sebagai bahan ajar
penggunaan kata-kata yang dalam pembelajaran teks editorial di SMA
mengungkapkan fakta. karena sesuai dengan kurikulum yang ada.
Fungsi deiksis wacana berdasarkan Sependapat dengan hal tersebut, Panen
hasil analsis deiksis dalam Tajuk Recana (dalam Prastowo 2014:42) menyebutkan
pada surat kabar Solopos edisi 2017 dapat bahwa bahan ajar bahan atau materi
ditemukan fungsi deiksis wacana. Terdapat pembelajaran yang disusun secara

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 1, April 2019, ISSN I2302-6405
190
sistematis yang digunakan guru dan pembelajaran teks editorial. Ketiga, bahan
peserta didik dalam proses pembelajaran. ajar mudah didapatkan. Keempat, bahan
Maksudnya bahan ajar harus disesuaikan ajar Tajuk Rencana yang terdapat pada
dengan kurikulum dan pengembangannya, surat kabar Solopos edisi 2017 sesuai
yaitu silabus dan rencana pelaksanaan dengan kompetensi dasar dan kurikulum.
pembelajaran. Hal itu diperlukan karena
bahan ajar akan digunakan pendidikan SIMPULAN
untuk membantu tugas mereka dalam Berdasarkan analisis data mengenai
proses belajar mengajar untuk mencapai bentuk dan fungsi deiksis dalam Tajuk
tujuan pembelajaran. Rencana pada surat kabar Solopos edsii
Berbagai macam bahan ajar yang 2017 dapat disimpulkan bahwa ditemukan
dapat digunakan dalam pembelajaran. 5 macam bentuk deiksis yakni, deiksis
Bahan ajar yang dapat digunakan dapat persona, deiksis tempat/ ruang, deiksis
berbentuk buku sumber utama ataupun waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial.
penunjang lainnya. Bahan bacaan Bentuk-bentuk deiksis yang ditemukan
penunjang, seperti: jurnal, hasil penelitian, yaitu persona pertama jamak, persona
majalah, koran, brosur serta alat ketiga tunggal, dan persona ketiga jamak.
pembelajaran yang terkait dengan indikator Bentuk-bentuk deiksis tempat/ ruang yang
dan kompetensi dasar yang ditetapkan. ditemukan deiksis tempat/ ruang lokatif
Pada pembelajaran bahasa Indonesia dan deiksis tempat/ ruang demostratf.
khususnya pembelajaran teks editorial, Bentuk deiksis waktu yang ditemukan
guru perlu mempersipkan bahan ajar yang adalah deiksis waktu yang mengguanakan
baik untuk digunakan. Menurut Prastowo loksem waktu, deiksis waktu yang
(2014: 58-60) ada tiga prinsip untuk menggunakan leksem ruang/pengukur
memilih kriteria bahan ajar. Pertama, ruang, dan deiksis waktu yang
prinsip relevansi. Maksudnya, bahan ajar menggunakan penambahan kata ini dan itu
yang dipilih hendaknya ada relasi dengan pada leksem waktu. Bentuk deiksis wacana
pencapaian standar kompetensi maupun yang ditemuukan dibedakan menjadi
kompetensi dasar. Kedua, prinsip deiksis wacana anfora dan deiksis wacana
konsistensi, maksudnya bahan ajar yang katafora. Adapun bentuk deiksis sosial
dipilih memiliki keajegan. Jadi, antara yang ditemukan adalah bentuk honoricifcs
kompetensi dasar yang mesti dikuasai dan eufimisme.
peserta didik dengan bahan ajar yang Setiap deiksis mempunyai fungsi
disediakan memiliki keselarasan dan yang berbeda tergantung pada
kesamaan. Ketiga, prinsip kecukupan, penggunaannya. Berdasarkan hasil analisis
maksudnya, ketika memilih bahan ajar di atad dapat diketahui fungsi penggunaan
hendaknya dicari yang memadai untuk deiksis dalam Tajuk Recana pada surat
membantu siswa menguasai kompetensi kabar Solopos edisi 2017 yaitu fungsi
dasar yang diajarkan. deiksis persona, fungsi deiksis tempat/
Berdasarkan paparan di atas, maka ruang, fungsi deiksis waktu, fungsi deiksis
kriteria pemilihan bahan ajar dapat ditarik wacana dan fungsi deiksis sosial. Fungsi
garis besar bahwa kriteria bahan ajar yang deiksis persona yaitu merujuk pada ornag
baik dan sesuai dengan pembelajaran teks yang dibicarkan, merujuk pada bentuk
editorial yaitu pertama, bahan ajar Tajuk inklusif dan merujuk pada bentuk jamak.
Rencana yang terdapat pada surat kabar Fungsi deiksis tempat/ ruang yaitu merujul
Solopos edisi 2017 sesuai isi materi tempat yang dekan dengan pembicara dan
pembelajaran teks editorial. Kedua, bahan merujuk pada tempat yang agak dekat
ajar Tajuk Rencana yang terdapat pada dengan pembicara. Fungsi deiksis waktu
surat kabar Solopos edisi 2017 dapat yaitu merujuk pada saat tuturan, merujuk
mendukung dalam mencapai tujuan pada waktu lampau, atau sebelum saat

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 1, April 2019, ISSN I2302-6405
191
tuturan, dan merujuk pada waktu sesudah menengah atas karena memenuhi kriteria
tuturan. Fungsi deiksis wacana yairu bahan ajar yang baik. Kriteria bahan ajar
merujuk pada hal yang telah dibicarkan, yang sesuai dengan pembelajaran teks
merujuk pada hal yang akan dibicarakan, editorial yaitu bahan ajar sesuai dengan isi
dan menyimpulkan sesuatu. Adapun fungsi materi pembelajaran pembelajaraan teks
deiksis sosial yang ditemukan yaitu editorial. Bahan ajar dapat mendukung
pembeda tingkat sosial penutur dan mitra pembelajaran untuk mencapai tujuan
tutur dan menjaga sopan santun bahasa. pembelajaran teks editorial. Bahan ajar
Tajuk Rencana Solopos edisi 2017 mudah didapatkan. Kriteria terakhir bahan
dapat dijadikan bahan ajar dalam ajar harus sesuai dengan kompetensi dasar
pembelajaran teks editorial di sekolah dan kurikulum pembelajaran teks editorial.

RERERENSI

Dylgeri, A & Kazazi, L . (2013). Deixis in Purwo, K.B. (1984). Pragmatik dan
Modern Linguistic and Outside. Pengajaran Bahasa.Yogyakarta:
Academic Jurnal of Kanisius
Interdisiciplinary Studies. 2 (4).87- Putrayasa, I.B. (2014). Pragmatik. Graha
96. ISSN 2281-3993. Ilmu: Yogyakarta
Elfrida, R. P., Manik, S & Pasaribu, T. Sunarwan, Ei., Rohmadi, M &
(2015). Deixis Used Anindyarini, A. (2014). Analisis
on Business Brochures Text: A Deiksis dalam Cerpen Siswa Kelas
Pragmatics Study. Internasional X SMA Negeri 1 Karanganya.
Jurnal of English Linguistic. 5 (5). BASASTRA: Jurnal Penelitian
171-182. ISSN 1023-869X Bahasa Sastra Indonesia dan
Nadar, FX. (2009). Pragmatik dan Pengajarannya. 2(3). 1-11. ISSN
Penelitian Pragmati. Yogyakarta: Graha 12302-6405
Ilmu Yeri, Musfita, A & Handayani, S. (2014).
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Manajemen Majalah Sekolah
Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis (MMS). Surakarta: Bukutujju.
dan Praktik. Jakarta: Prenadamedia
Grup.

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 1, April 2019, ISSN I2302-6405
192

Anda mungkin juga menyukai