Federal adalah suatu bentuk negara yang didalam suatu negara terdapat negara-negara
bagian yang melakukan kerja sama dan membentuk suatu kesatuan bernama negara federal,
masing-masing negara bagian memiliki wewenang khusus dalam mengatur pemerintahan negara
bagian. Kata “federal” berasal dari kata Latin, feodus, yang artinya liga. Liga negara-negara kota
yang otonom pada zaman yunani kuno dapat dipandang sebagai negara federal yang mula-mula.
Model negara federal berangkat dari suatu asumsi dasar bahwa negara federal di bentuk oleh
sejumlah negara atau wilayah yang idependen, yang sejak awal memiliki kedaulatan atau
semacam kedaulatan pada dirinya masing-masing negara atau wilaya-wilayah itu kemudian
Sifat dasar negara federal adalah adanya pembagian kekuasaan antara pemerintahan
federal dengan unit federal. Terdapat tiga hal yang membedakan Negara federal satu sama
lainnya, yaitu (1) cara pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan pemerintah
negara bagian; (2) bentuk otoritas untuk melindungi supremasi konstitusi di atas otoritas federal
dan otoritas negara jika muncul konflik di antara keduanya; (3) menurut cara perubahan
Pada dasarnya pembentukan negara federal juga dilatarbelakangi oleh letak geografis
negara tersebut. Negara yang memiliki kawasan yang luas serta keberagaman suku budaya,
biasanya menerapakan bentuk negara federal. Di dalam negara federal, negara tersebut berhak
dalam mengatur negaranya sendiri. Menurut Soehino, negara federasi adalah negara yang
bersusunan jamak, maksudnya negara ini tersusun dari beberapa negara yang semula telah
berdiri sendiri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, mempunyai Undang-Undang Dasar
sendiri. Tetapi kemudian karena sesuatu kepentingan, entah kepentingan politik, ekonomi atau
kepentingan lainnya, negara-negara tesebut saling menggabungkan diri untuk membentuk suatu
ikatan kerja sama yang efektif. Namun disamping itu, negara-negara yang kemudian
menginginkan adanya kewenangan dalam mengurusi urusan pemerintahan yang berwenang dan
dapat diatur dan di urus sendiri, di samping urusan-urusan pemerintahan yang akan diatur dan di
urus bersama-sama oleh ikatan kerja samanya tersebut. [ CITATION Soe00 \l 1033 ] Contoh negara
yang menganut bentuk pemerintahan negara federal adalah Amerika Serikat, Australia, Rusia,
Prof. Dr. Soepomo adalah salah satu tokoh founding Father Indonesia yang
menyumbangkan gagasannya dalam bentuk pemerintahan, serta beliau juga merupakan salah
satu tokoh yang merumuskan dasar negara, yaitu Pancasila. Dalam sidang BPUPKI pada 31 Mei
1945, Soepomo mengemukakan tiga teori mengenai pengertian negara. Salah satunya ialah teori
integralistik. Secara umum, teori integralistik menjelaskan tentang hubungan antara masyarakat
dengan penguasa negara, sehingga membentuk satu kesatuan utuh yang didukung oleh rasa
kekeluargaan serta kebersamaan. Dalam teori integralistik, kepentingan suatu golongan lebih
1) Negara merupakan susunan masyarakat yang bersifat erat serta integral atau menyeluruh
2) Seluruh anggota masyarakat merupakan satu kesatuan utuh yang bersifat organis.
3) Kepentingan yang berkaitan dengan satu kesatuan atau persatuan masyarakat menjadi hal
yang diutamakan.
6) Negara mengatasi (memiliki posisi lebih tinggi) dibandingkan dengan seluruh golongan
Teori integralistik dapat dikatakan menjadi salah satu cikal bakal terbentuknya Bangsa
Indonesia. Teori integralistik ini beranggapan jika antar masyarakat saling berhubungan erat
dan negara tidak memihak pada salah satu golongan yang lebih kuat. Dalam konsep negara
integralistik, negara adalah kesatuan masyarakat yang organis dan tersusun secara integral.
Di dalamnya, segala golongan, segala bagian, semua individu berhubungan erat satu sama
lain. Pemikiran ini didasarkan pada prinsip persatuan antara pimpinan dan rakyat dan prinsip
persatuan dalam negara seluruhnya. Bagi Soepomo, konsep negara seperti ini cocok dengan
alam pikiran ketimuran. Menurutnya, pemikiran ini juga didasarkan pada struktur sosial
masyarakat Indonesia yang asli yang terdapat di desa-desa di Indonesia. Bagi Soepomo, hal
Pandangan mengenai negara integralistik tegandung pembukaan Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Paham negara integralistik yaitu dimana kepentingan suatu
golongan-golongan yang ada dalam negara, tidak memihak kepada golongan yang terbesar
maupun yang terkuat, akan tetapi negara sebagai pengejawantahan penghidupan bangsa secara
keseluruhan. Dalam konsep negara integralistik, negara adalah kesatuan masyarakat yang organis
dan tersusun secara integral. Di dalamnya, segala golongan, segala bagian, semua individu
berhubungan erat satu sama lain. Pemikiran ini didasarkan pada prinsip persatuan antara
pimpinan dan rakyat dan prinsip persatuan dalam negara seluruhnya. Konsep negara integralistik
Putri, V. K. (2021, February 23). Teori Integralistik Soepomo. Retrieved April 28, 2021, from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/23/143025669/teori-integralistik-menurut-
soepomo