Anda di halaman 1dari 28

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas /Semester : XII / I
Kompetensi Inti :
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis fenomena induksi elektromagnetik • Menganalisis konsep Induksi elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari • Menjelaskan konsep Hukum Faraday
• Menelaah konsep Hukum Lenz
• Mengidentifikasi factor – fartor yang mempengaruhi GGL
Induksi.
• Menganalisis konsep Hukum Henry
• Mengaplikasikan penerapan induksi elektromagnetik dalam
kehidupan sehari – hari.
4.4 Melakukan percobaan tentang induksi • Menganalisis penerapan induksi elektomagnetik
elektromagnetik berikut presentasi hasil percobaan • Membuat percobaan induksi elektomagnetik
dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari • Menganalisis hasil percobaan induksi elektomagnetik
• Menyimpulkan konsep percobaan induksi elektomagnetik
• Mempresentasikan hasil percobaan induksi elektomagnetik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII/I
Materi Pokok : Induksi Elektromagnetik
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 x 40 ) JP

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam
ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis fenomena 3.4.1. Menganalisis konsep Induksi
induksi elektromagnetik dalam elektromagnetik
kehidupan sehari-hari 3.4.2. Menjelaskan konsep Hukum
Faraday
3.4.3. Menelaah konsep Hukum Lenz
3.4.4. Mengidentifikasi factor – fartor
yang mempengaruhi GGL
Induksi.
3.4.5. Menganalisis konsep Hukum
Henry
3.4.6. Mengaplikasikan penerapan
induksi elektromagnetik dalam
kehidupan sehari – hari.
4.4 Melakukan percobaan tentang 4.4.1. Menganalisis penerapan induksi
induksi elektromagnetik elektomagnetik
berikut presentasi hasil 4.4.2. Membuat percobaan induksi
percobaan dan elektomagnetik
pemanfaatannya dalam 4.4.3. Menganalisis hasil percobaan
kehidupan sehari-hari induksi elektomagnetik
4.4.4. Menyimpulkan konsep percobaan
induksi elektomagnetik
4.4.5. Mempresentasikan hasil
percobaan induksi
elektomagnetik
C. Tujuan Pembelajaran
3.4.1.1 Setelah diberikan demostrasi, siswa mampu menjelaskan konsep induksi
elektromagnetik sesuai demonstrasi yang diberikan.
3.4.2.1 Setelah diberikan definisi Hukum Faraday, siswa mampu menjelaskan
konsep Hukum Faraday sesuai definisi yang diberikan.
3.4.3.1 Setelah diberikan gambar terkait Hukum Lenz, siswa mampu menelaan
konsep Hukum Lenz sesuai gambar yang diberikan.
3.4.4.1 Setelah memahami konsep Hukum Lenz, siswa mampu
mengidentifikasi factor – factor yang mempengaruhi GGL Induksi
sesuai dengan konsep Hukum Lenz.
3.4.5.1 Setelah diberikan definisi Hukum Henry, siswa mampu menganalisis
konsep Hukum Henry sesuai definisi yang diberikan.
3.4.6.1 Setelah diberikan contoh induksi elektomagnetik, siswa mampu
mengaplikasikan penerapan induksi elektomagnetik dalam kehidupan
sehari – hari sesuai contoh yang diberikan
3.4.1.1 Setelah diberikan contoh benda, siswa mampu menganalisis penerapan
induksi elektomagnetik pada kehidupan sehari-hari
3.4.2.1 Setelah diberikan demonstrasi , siswa mampu membuat percobaan
induksi elektomagnetik sesuai demonstrasi yang diberikan
3.4.3.1 Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menganalisis hasil
percobaan induksi elektomagnetik
3.4.4.1 Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan konsep
percobaan induksi elektomagnetik
3.4.5.1 Setelah melakukan analisis data percobaan, siswa mampu
mempresentasikan hasil percobaan induksi elektomagnetik
D. Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model Pembelajaran : Inkuiri
Metode Pembelajaran : Ceramah, demonstrasi, eksperimen, presentasi, dan
diskusi

E. Media Pembelajaran
1. Papan tulis
2. LCD Proyektor
3. Lembar Kerja Peserta Didik
4. Phet Simulations

F. Sumber Belajar
1. Handout
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Referensi lain yang relevan

G. Perangkat Pembelajaran
1. Silabus
2. RPP
3. Handout
4. LKS (Lembar kerja siswa)
5. LP (Lembar penilaian)
6. LES (Lembar evaluasi siswa)
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Fase 1 Pendahuluan 5 menit
1. Guru mengucapkan salam pembuka 1. Siswa menjawab salam Guru
Memusatkan perhatian 2. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik 2. Ketua kelas memimpin berdoa dan
siswa dan menjelaskan untuk mengikuti proses pembelajaran semuasiswa berdoa.
proses inquiry denganmeminta ketua kelas memimpin 3. Siswa menyebutkan siapa yang tidak
doa hadir di kelas ketika guru mengabsen
3. Melakukan presensi kehadiran siswa
Inti 10 menit
1. Guru memberikan contoh-contoh alat yang 1. Siswa menggolongkan contoh-contoh
dapat memiliki sifat magnetik tersebut berdasarkan sumber
2. Guru mengaitkan contoh – contoh tersebut magnetiknya
terhadap materi yang akan dipelajari 2. Siswa menjawab pertanyaan guru
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa
4. Guru membagikan handout kepada siswa 3. Siswa memperhatikan penjelasan dari
guru

4. Siswa menerima handout dari guru

Fase 2 1. Guru menyajikan permasalahan mengenai 1. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai 5 menit
induksi elektromagnetik dengan pengetahuan yang mereka
Menyajikan “Mengapa Generator menggunakan prinsip miliki.
permasalahan dari induksi elektromagnetik?”
Fase 3 1. Guru dan siswa bersama-sama merumusan 1. Siswa bersama guru merumusan 5 menit
hipotesis. hipotesis.
Merumuskan hipotesis 2. Membimbing siswa menemukan sumber
informasi dari buku, internet, atau sumber
belajar lain

Fase 4 1. Guru membagi siswa ke dalam 3 kelompok 1. Siswa membentuk kelompok 30 menit
2. Guru membagikan LKS kepada Siswa. 2. Siswa menerima LKS yang diberikan
Mengumpulkan data 3. Guru meminta Siswa mengumpulkan guru
dan menguji hipotesis informasi dari berbagai sumber 3. Siswa mencari informasi dari berbagai
4. Guru membimbing dan mengawasi setiap sumber
kelompok dalam melakukan diskusi 4. Siswa melakukan diskusi dan
menuliskan data pada LKS.
Fase 5 1. Guru membimbing masing – masing 1. Siswa menyampaikan hasil diskusi 15 menit
kelmpok menyimpukan hasil diskusi
Merumuskan 2. Guru meminta siswa untuk 2. Siswa mempresentasikan hasil
kesimpulan mempresentasikan hasil diskusi yang telah diskusi yang telah dilakukan
dilakukan
3. Guru memberikan kesempatan kepada 3. Siswa memberikan pertanyaan dan
kelompok lain untuk memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji
pertanyaan dan tanggapan pada kelompok
penyaji
4. Guru meminta siswa untuk mengaitkan hasil 4. Siswa mengaitkan hasil diskusi
iskusi dengan permasalahan yang diberikan dengan permasalahan yang
5. Menjelaskan tentang materi induksi diberikan
elektromagnetik 5. Siswa memperhatikan penjelasan
. guru
Fase 6 Penutup 10 menit
Merefleksi 1. Guru memberikan pertanyaan 1. Siswa mengerjakan kuis yang telah
permasalahan 2. Guru memberikan refleksi terkait materi diberikan
dan proses berpikir Induksi Elektromagentik yang telah 2. Siswa memperhatikan guru dan
didiskusikan menyampaikan pendapatnya terkait
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucap pembelajaran hari ini
salam 3. Siswa menjawab salam guru

Jumlah 80 menit
C. Penilaian Kognitif
Dilaksanakan setelah proses KBM sebagai bentuk pekerjaan rumah berupa tugas mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di
Handout siswa.
No Indicator Pembelajaran Soal Jawaban Skor
3.4.1 Menganalisis Sebuah kumparan memiliki jumlah Diketahui : Dapat menuliskan
konsep induksi lilitan 1000 mengalami perubahan N = 1000 diketahui
elektromagnetik fluks magnetik dari 3 x 10−5 Wb Δ t = 10 ms = 10 x 10−3 sekon (3)
Dapat mengetahui
3.4.2 Menjelaskan menjadi 5 x 10− 5 Wb dalam selang Δ φ = 5 x 10− 5− 3 x 10− 5 = 2 x 10− 5 Wb
yang
1 konsep Hukum waktu 10 ms. Tentukan ggl induksi Ditanya : GGL Induksi E ditanya (2)
Faraday yang timbul! Jawab : Dapat mengetahui
besar nilai
ggl induksi (5)

Total skor = 10
3.4.1 Menganalisis Kumparan dengan 10 lilitan Diketahui : Dapat menuliskan
konsep induksi mengalami perubahan fluks N = 10 diketahui
elektromagnetik magnetik dengan persamaan: φ = 0,02 t3 + 0, 4 t2 + 5 (3)
Dapat mengetahui
3.4.2 Menjelaskan φ = 0,02 t3 + 0, 4 t2 + 5 Ditanya : E
yang
konsep Hukum Dengan φ dalam satuan Weber dan t Jawab : ditanya (2)
2 Faraday dalam satuan sekon. Tentukan besar Dapat mengetahui
ggl induksi saat t = 1 sekon! besar nilai
ggl induksi (5)

Total skor = 10

3.4.5 Menelaah konsep Sebuah kumparan dengan induktansi Diketahui : Dapat menuliskan
3 Hukum Henry 5 mH mengalami perubahan kuat diketahui
arus yang mengalir dari 0,2 A (3)
menjadi 1,0 A dalam waktu 0,01 L = 5 mH = 5 x 10−3 H Dapat mengetahui
sekon. Tentukan besarnya tegangan Δ i = 1,0 − 0,2 = 0,8 A yang
yang timbul akibat peristiwa Δ t = 0,01 sekon ditanya (2)
Dapat mengetahui
tersebut! Ditanya : tegangan
besar nilai
Jawab : tegangan (5)

Total skor = 10

3.4.1 Menganalisis Kawat PQ panjang 20 cm digerakkan Diketahui : Dapat menuliskan


konsep induksi ke kanan dengan kecepatan 6 m/s. l = 20 cm = 0,2 m diketahui
elektromagnetik Jika induksi magnet B = 0,5 Wb v = 6 m/s (3)
Dapat mengetahui
m−2 maka kuat arus yang melalui B = 0,5 Wb m−2
yang
4 hambatan R adalah…. Ditanya : I ditanya (2)
Jawab : Dapat mengetahui
ε = B l ν = 0,5 x 0,2 x 6 = 0,6 volt besar nilai
I = ε / R = 0,6 / 2 = 0,3 A Kuat arus (5)

Total skor = 10
3.4.6 Mengaplikasikan Sebuah generator listrik AC Diketahui : Dapat menuliskan
penerapan induksi menghasilkan tegangan sesuai diketahui
elektromagnetik persamaan berikut: Ditanya : Frekuensi (f) (3)
Dapat mengetahui
dalam kehidupan Jawab :
yang
5 sehari – hari Tentukan nilai frekuensi sumber ϵ = B A N ω sin ωt ditanya (2)
listrik ϵ = 220√2 sin 120 πt volt Dapat mengetahui
ω = 120π besar nilai
2πf = 120π frekuensi (5)
f = 60 Hz
Total skor = 10
3.4.1 Menganalisis Sebuah kumparan menembus medan Diketahui : Dapat menuliskan
konsep induksi magnet homogen secara tegak lurus N2 = 2N1 diketahui
elektromagnetik sehingga terjadi GGL induksi. Jika Ditanya :ε1 : ε2 (3)
Dapat mengetahui
3.4.2 Menjelaskan kumparan diganti dengan kumparan Jawab :
yang
konsep Hukum lain yang mempunyai lilitan 2 kali ditanya (2)
Faraday jumlah lilitan kumparan semula dan Dapat mengetahui
laju perubahan fluksnya tetap maka besar nilai
6
perbandingan GGL induksi mula- perbandingan ggl (5)
mula dan akhir adalah
Total skor = 10

3.4.1 Menganalisis Sebuah kumparan dengan jumlah Diketahui : Dapat menuliskan


konsep induksi lilitan 100 dalam waktu 0,01 detik N = 100 lilitan diketahui
elektromagnetik menimbulkan perubhan fluks magnet t = 0,01s (3)
Dapat mengetahui
3.4.2 Menjelaskan sebesar 10-4 Wb, berapat ggl induksi Φ = 10-4
yang
konsep Hukum yang timbul pada ujung-ujung Ditanya : ggl induksi ditanya (2)
7
Faraday kumparan tersebut? Jawab : Dapat mengetahui
dΦ /dt = 10-4 Wb/ 0,01 s = 10-2 Wb/s besar nilai ggl induksi
ε = -N (dΦ/dt) (5)
ε = – 100 (10-2)
ε = -1 volt Total skor = 10
3.4.6 Mengaplikasikan Sebuah generator memiliki luas Diketahui : Dapat menuliskan
penerapan induksi bidang kumparan 300cm2, yang B = 9x10-2 T diketahui
8 (3)
elektromagnetik terdiri atas 800 lilitan, berada dalam A = 300cm2 = 3x10-2 m2
medan magnetic tetap 9x10-2 T. N = 800
dalam kehidupan apabila kumparan dipuar pada ω = 40 rad/s Dapat mengetahui
sehari – hari. kecepatan susdut sebesar 40 ra/s. Ditanya : εmax yang
tentukan ggl maksimum yang Jawab : ditanya (2)
Dapat mengetahui
dihasilkan oleh generator tersebut! εmax = BAN ω
besar nilai ggl induksi
εmax = 9.10-2 x 3.10-2 x 800 x 40 maksimum (5)
εmax = 86,4 volt
Total skor = 10
3.4.1 Menjelaskan Sebuah kumparan mempunyai Diketahui : Dapat menuliskan
konsep Hukum induktansi diri 4,5 H. kumparan L = 4,5 H diketahui
Faraday tersebut dialiri arus searah yang I1 = 8 mA = 8x10-3 A (3)
Dapat mengetahui
3.4.5 Menganalisis besarnya 8 mA. Berapakah besar ggl I2 = 0
yang
konsep Hukum induksi siri kumparan apabila dalam t = 0,04 ditanya (2)
9 Henry selang waktu 0,04 s kuat arus Ditanya : ε Dapat mengetahui
menjadi nol? Jawab : besar nilai ggl induksi
0−(8 𝑥 10−3 ) (5)
ε = −4,5 0,04
ε = (-4,5)(-0,2) Total skor = 10
ε = 0,9 volt
3.4.1 Menjelaskan Besar kuat arus listrik yang mengalir Diketahui : Dapat menuliskan
konsep Hukum pada suatu kumparan berubah dari 10 ΔI = 10 – 1 = 9Ampere diketahui
Faraday Ampere menjadi 1 Ampere dalam Δt = 0,4 detik (3)
Dapat mengetahui
3.4.5 Menganalisis waktu 0,4 detik. Jika GGL induksi ε = 45 V
yang
10 konsep Hukum yang terjadi 45 V, tentukan Ditanya : L ditanya (2)
Henry induktansi kumparannya! Jawab : Dapat mengetahui
ε = - L [ΔI/Δt] besar nilai induktansi
45 = - L [9/0,4] diri(5)
L=2 Total skor = 10
Jumlah 100
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA

Nama Pelajaran :

Kelas :

Nama Kelompok :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

A. Judul Percobaan : Induksi Elektomagnetik

B. Tujuan :
1. Menganalisis medan magnet disekitar kawat berarus (solenoida)
2. Menganalisis hubungan jumlah lilitan dengan induksi elektromagnetik

C. Alat dan Bahan


a. Papan Kayu f. Paku 12 cm
b. Gergaji g. Paku kecil
c. Kawat Tembaga h. Batrai
d. Capit Buaya Hitam i. Sterofoam
e. Capit Buaya Merah j. Lem

D. Langkah-langkah percobaan :
1) Siapkan alat dan bahan
2) Rangkailah alat dan bahan seperti pada gambar berikut
3) Hubungkat kabel penjepit buaya pada batrai
4) Jepit kedua ujung lilitan kawat tembaga pada solenoida dengan jumlah lilitan
75 dengan penjepit buaya
5) Dekatkan kumpulan paku – paku kecil pada ujung solenoida
6) Hitung jumlah paku yang menepel pada solenoida, lakukan kegiatan tersebut
sebanyak 3 kali
7) Ualangi lagkah 4 sampai 6 untuk solenoida lain dengan jumlah lilitan yang
berbeda, yaitu 100 lilitan dan 125 lilitan
8) Tulis hasil percobaan pada table
E. Data Hasil Pengamatan
No Jumlah Lilitan Jumlah Paku yang Menempel

1 75

2 100

3 125

H. Pembahasan :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..
I. Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
Lampiran 4
KUIS

1. Sebuah kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks magnetik
dari 3 x 10−5 Wb menjadi 5 x 10− 5 Wb dalam selang waktu 10 ms. Tentukan ggl
induksi yang timbul!
2. Kumparan dengan 10 lilitan mengalami perubahan fluks magnetik dengan
persamaan:
φ = 0,02 t3 + 0, 4 t2 + 5
Dengan φ dalam satuan Weber dan t dalam satuan sekon. Tentukan besar ggl induksi
saat t = 1 sekon!
3. Sebuah kumparan dengan induktansi 5 mH mengalami perubahan kuat arus yang
mengalir dari 0,2 A menjadi 1,0 A dalam waktu 0,01 sekon. Tentukan besarnya
tegangan yang timbul akibat peristiwa tersebut!
4. Kawat PQ panjang 20 cm digerakkan ke kanan dengan kecepatan 6 m/s. Jika induksi
magnet B = 0,5 Wb m−2 maka kuat arus yang melalui hambatan R adalah….
5. Sebuah generator listrik AC menghasilkan tegangan sesuai persamaan berikut:

Tentukan nilai frekuensi sumber listrik

6. Sebuah kumparan menembus medan magnet homogen secara tegak lurus sehingga
terjadi GGL induksi. Jika kumparan diganti dengan kumparan lain yang mempunyai
lilitan 2 kali jumlah lilitan kumparan semula dan laju perubahan fluksnya tetap maka
perbandingan GGL induksi mula-mula dan akhir adalah
7. Sebuah kumparan dengan jumlah lilitan 100 dalam waktu 0,01 detik menimbulkan
perubhan fluks magnet sebesar 10-4 Wb, berapat ggl induksi yang timbul pada ujung-
ujung kumparan tersebut?
8. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 300cm2, yang terdiri atas 800
lilitan, berada dalam medan magnetic tetap 9x10-2 T. apabila kumparan dipuar pada
kecepatan susdut sebesar 40 ra/s. tentukan ggl maksimum yang dihasilkan oleh
generator tersebut!
9. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 4,5 H. kumparan tersebut dialiri arus
searah yang besarnya 8 mA. Berapakah besar ggl induksi siri kumparan apabila
dalam selang waktu 0,04 s kuat arus menjadi nol?
10. Besar kuat arus listrik yang mengalir pada suatu kumparan berubah dari 10 Ampere
menjadi 1 Ampere dalam waktu 0,4 detik. Jika GGL induksi yang terjadi 45 V,
tentukan induktansi kumparannya!
INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK
SMA KELAS XII SEMESTER GANJIL

Ganiestya Catur Handout


INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

A. Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik adalah proses ketika konduktor yang diletakkan di
suatu medan magnet yang bergerak/berubah (atau konduktornya yang digerakkan
melewati medan magnet yang diam) menyebabkan terproduksinya voltase disepanjang
konduktor. Proses induksi elektromagnetik ini menghasilkan arus listrik.
Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama Michael Faraday memiliki gagasan
bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Pada tahun 1821 Michael Faraday
membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik.
1. Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi
d. Kecepatan perubahan medan magnet, Semakin cepat perubahan medan magnet,
maka GGL induksi yang timbul semakin besar.
e. Banyaknya lilitan, Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
f. Kekuatan magnet, Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang
timbul juga semakin besar
2. Proses Terjadinya Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik di dalam
suatu kumparan/konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik pada konduktor
tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan magnetik.
Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum
galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum
galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet
tersebut didiamkan sejenak di dalam kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan,
maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan (misalnya
ke kiri). Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir
dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda
potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan. Beda
potensial yang timbul ini disebut Gaya Gerak Listrik Induksi (ggl induksi).
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis
gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus
yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum galvanometer
kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet dikeluarkan
terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang memtong kumparan
(galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan). Jadi, akibat perubahan jumlah
garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua ujung kumparan
timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan
jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi.
B. Fluks Magnet
Fluks magnet adalah perubahan pada medan magnet. Fluks magnet dihasilkan dari
perkalian antara medan magnet (B) dengan luas bidang (A) yang saling tegak lurus. Fluks
magnet dapat dinyatakan dengan

Rumus diatas adalah fluks magnet dimana medan magnetnya tegak lurus dengan
luas bidangnya. Jika tidak tegak lurus, tapi membentuk sudut, maka besar fluks magnetnya
dikalikan cosinus sudutnya
Φ = BA cos θ

Φ = Fluks magnet
B = induksi magnet
A = luas bidang
θ = sudut antara arah induksi magnet B dengan arah garis normal bidang
C. Hukum Faraday
Hasil percobaan yang dilakukan faraday menghasilkan sebuah hukum yang berbunyi :
 Bila jumlah fluks magnet yang memasuki suatu kumparan berubah, maka pada
ujung-ujung kumparan timbul gaya gerak listrik induksi (ggl induksi)
 Besarnya gaya gerak listrik induksi bergantung pada laju perubahan fluks dan
banyaknya lilitan.
Secara matematis ggl yang dihasilkan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
ε = -N (ΔΦ/Δt)
dengan
ε = ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan
ΔΦ/Δt = laju perubahan fluks magnet
Dari rumus di atas, untuk menimbulkan perubahan fluks magnet agar
menghasilkan ggl induksi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
 Memperbesar perubahan induksi magnet B
 Memperkecil luas bindang A yang ditembus oleh medan magnet.
 Memperkecil sudut
D. Hukum Lenz
Hukum Lenz berbunyi “arus induksi akan muncul di dalam arah yang sedemikian
rupa sehingga arah induksi menentang perubahan yang dihasilkan. Dengan kata lain, arah
arus induksi yang terjadi dalam suatu penghantar menimbulkan medan magnet yang
menentang penyebab perubahan medan magnet tersebut”. Perhatikan gambar di bawah ini

Berdasarkan gambar di atas,


 Arah v merupakan arah dari penyebab perubahan
 Arah gaya lorentz FL akan selalu berlawanan dengan arah v
 Dengan menggunakan aturan tangan kanan, maka diperoleh arah I dari P ke Q
Hukum Lenz dirumuskan sebagai berikut :
ε = B. l v
E. Hukum Henry
Apapbila arus yang mengalir pada suatu penghantar berubah setiap waktu maka
pada penghantar tersebut kan terjai ggl induksi diri dan oleh Josep Henry dirumuskan
sebagai:
ε = -L (dI/dt)
Dengan:
ε = ggl induksi diri (volt)
L = induktansi diri
dI/dt = besarnya perubahan arus tiap satuan waktu (A/s)
Induksi diri (L) adalah ggl yang terjadi dalam suatu penghantar dan terterjadi
perubahan kuat arus 1 A setiap detiknya. Besarnya induksi diri pada sebuah penghantar
dirumuskan:
L = NΦ/I
Dengan:
L = induktansi diri
N = jumlah lilitan kumparan
Φ = fluks magnet (Wb)
I = kuat arus
F. Penerapan Induksi Elektromagnetik
1. Generator (Dinamo)
Fungsinya untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Ada 2 jenis
generator yaitu generator DC (arus searah) dan generator AC (arus bolak-balik).
Perbedaan keduannya terdapat pada cincinnya. Pada DC cincinnya belah dan pada AC
cincin geser. Baik generator AC dan generator DC memutar kumparan di dalam medan
magnet tetap.
Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik yang dihasilkan berupa arus
bolak-balik. Ciri generator AC menggunakan cincin ganda. Generator arus DC, arus
yang dihasilkan berupa arus searah. Ciri generator DC menggunakan cincin belah
(komutator). Jadi, generator DC dapat diubah menjadi generator DC dengan cara
mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator. Sebuah generator AC kumparan
berputar di antara kutub-kutub yang tak sejenis dari dua magnet yang saling
berhadapan. Kedua kutub magnet akan menimbulkan medan magnet. Kedua ujung
kumparan dihubungkan dengan sikat karbon yang terdapat pada setiap cincin.
Kumparan merupakan bagian generator yang berputar (bergerak) disebut rotor. Magnet
tetap merupakan bagian generator yang tidak bergerak disebut stator.
Bagaimanakah generator bekerja? Ketika kumparan sejajar dengan arah medan
magnet (membentuk sudut 0°), belum terjadi arus listrik dan tidak terjadi GGL induksi.
Pada saat kumparan berputar perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik sampai
kumparan membentuk sudut 90°. Saat itu posisi kumparan tegak lurus dengan arah
medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai
maksimum. Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar, arus dan GGL makin
berkurang. Ketika kumparan membentuk sudut 180° kedudukan kumparan sejajar
dengan arah medan magnet, maka GGL induksi dan arus induksi menjadi nol. Putaran
kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan arah yang berlawanan.
Pada saat membentuk sudut 270°, terjadi lagi kumparan berarus tegak lurus dengan
arah medan magnet. Pada kedudukan kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai
maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran kumparan selanjutnya, arus dan
tegangan turun perlahan-lahan hingga mencapai nol dan kumparan kembali ke posisi
semula hingga membentuk sudut 360°.
Generator sebagai pembangkit listrik mampu menghasilkan tegangan listrik
yang sangat tinggi mencapai hingga puluhan ribu volt. Agar energi listrik yang
dihasilkan oleh generator dapat digunakan untuk menyalakan lampu atau menyalakan
alat-alat elektronik, tegangannya harus diturunkan dengan sebuah alat yang namanya
transformator (trafo).

Jika kumparan dengan N buah lilitan diputar dengan kecepatan sudut w, maka
GGL induksi yang dihasilkan oleh generator adalah :
ε = B.A.ω.N.sinθ
GGL induksi akan maksimum jika θ = 90o atau sin θ = 1 , sehingga :
ε max = B.A.ω.N ,
sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
ε = ε max sin θ
ε = GGL induksi (Volt);
εmax= GGL induksi maksimum (volt)
N = jumlah lilitan kumparan;
B = induksi magnet (T);
A=luas bidang kumparan (m2)
ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s);
t = waktu (s);
θ = ω.t = sudut (o)
2. Tranfomator
Transformator atau trafo merupakan alat untuk mengubah (memperbesar atau
memperkecil) tegangan AC berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yaitu
memindahkan energi listrik secara induksi melalui kumparan primer ke kumparan
skunder. Trafo menimbulkan GGL pada kumparan skunder karena medan magnet
yang berubah-ubah akibat aliran arus listrik bolak-balik pada kumparan primer yang
diinduksikan oleh besi lunak ke dalam kumparan skunder.

Gambar . Transformator step down


Trafo ada dua jenis, yaitu trafo step-up dan step-down. Trafo step-up berfungsi
untuk menaikkan tegangan AC sumber, jumlah lilitan kumparan skunder lebih banyak
dibandingkan jumlah lilitan primer. Trafo step-down berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC sumber, jumlah lilitan skundernya lebih sedikit.

Np = tegangan primer; Ns = tegangan skunder


Pp = daya primer (Watt); Ps = daya skunder (Watt)
Ip = kuat arus primer (A); Is = kuat arus skunder (A)
a. Macam-Macam Transformator
Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang
diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya
apabila tegangan terminal output lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo
yang digunakan berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan demikian,
transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step
down.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
 Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
 Tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
 Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
 Jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
 Tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
 Kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
b. Efisiensi Transformator
Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor. Dengan demikian, energi
listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang
keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya
sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh
besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer
atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan
dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η.
3. Inductor
Dalam elektronika, Induktor adalah salah satu komponen yang cara kerjanya
berdasarkan induksi magnet. Induktor biasa disebut juga spul dibuat dari bahan kawat
beremail tipis. Induktor dibuat dari bahan tembaga, diberi simbol L dan satuannya
Henry disingkat H. Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet.
Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan. Kemampuan
induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi.
Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH). Untuk memperbesar
induktansi, didalam kumparan disisipkan bahan sebagai inti. Induktor yang berinti dari
bahan besi disebut elektromagnet. Induktor memiliki sifat menahan arus AC dan
konduktif terhadap arus DC.
Induktor berfungsi sebagai :
 Tempat terjadinya gaya magnet.
 Pelipat tegangan.
 Pembangkit getaran.
Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada :
 Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator.
 Frekuensi menengah pada spul MF.
 Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay
dan spul penyaring.
Lampiran 1
A. Penilaian Sikap
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Kelas : ……………………………..
Hari, Tanggal : ……………………………..
Materi : ……………………………..
Kelompok : ……………………………..
Aspek yang Diamati
Nama
Presentasi
No. Peserta Kehadir- Persiapan Aktivitas Ket
Partisipasi Kerjasama Hasil
Didik an Awal Diskusi
Diskusi

RUBRIK PENILAIAN
No. Aspek yang Rubrik Keterangan
Diamati
4: Tepat waktu
3: Terlambat kurang dari 15 menit
1 Kehadiran
2: Terlambat lebih dari 15 menit
1: Tidak hadir
4: Sangat lengkap
Persiapan 3: Lengkap
2
awal 2: Kurang lengkap
1: Tidak lengkap
4: Sangat aktif
3: Aktif
3 Partisipasi
2: Kurang aktif
1: Tidak aktif
4: Sangat aktif
3: Aktif
4 Kerjasama
2: Kurang aktif
1: Tidak aktif
4: Sangat aktif
Aktivitas 3: Aktif
5
diskusi 2: Kurang aktif
1: Tidak aktif
Presentasi 4: Penyaji
6
hasil diskusi 3: Aktif menjawab pertanyaan
2: Aktif membantu menjawab
pertanyaan
1: Tidak aktif

Perhitungan nilai :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥100 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
B. Penilaian Keterampilan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Nama : ……………………………..
Kelas : ……………………………..
Hari, Tanggal : ……………………………..
No. Aspek 4 3 2 1
1 Ketepatan dalam menentukan variabel
2 Keuletan dalam melakukan percobaan
3 Ketepatan dalam menganalisa
percobaan
4 Kecepatan dalam melakukan
percobaan dan analisis

RUBIK PENILAIAN

No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor


1 Ketepatan dalam Siswa mampu menentukan variabel sesuai 4
menentukan dengan yang ada di kunci jawaban tanpa
variabel bantuan guru
Siswa mampu menentukan variabel sesuai 3
dengan yang ada di kunci jawaban dengan
bantuan guru
Siswa mampu menentukan variabel namun 2
kurang sesuai dengan yang ada di kunci
jawaban
Siswa tidak mampu menentukan variabel 1
2 Keuletan dalam Siswa antusias dalam melakukan percobaan 4
melakukan dan melakukan percobaan dengan teliti
percobaan Siswa melakukan percobaan dengan teliti dan 3
hati-hati
Siswa kurang teliti dan kurang hati-hati saat 2
melakukan percobaan
Siswa tidak teliti dan tidak melakukan 1
percobaan dengan baik
3 Ketepatan dalam Analisa siswa sesuai dengan yang ada di kunci 3
menganalisa Analisa siswa kurang sesuai namun masih 2
percobaan berhubungan dengan konsep fisis yang ada
pada teori kinetik gas
Analisa siswa kurang sesuai dan tidak 1
memiliki hubungan dengan konsep fisis yang
ada pada teori kinetik gas
4 Kecepatan dalam Siswa melakukan percobaan dengan tepat dan 4
melakukan sesuai dengan waktu yang di estimasikan oleh
percobaan dan guru (20 menit) tanpa bantuan guru
analisis Siswa melakukan percobaan dengan tepat dan 3
sesuai dengan waktu yang di estimasikan tanpa
bantuan guru
Siswa melakukan percobaan dengan waktu 2
yang lebih lama dari waktu yang di
estimasikan
Siswa tidak melakukan percobaan 1

Anda mungkin juga menyukai