Anda di halaman 1dari 6

PERKAWINAN PADA IKAN PLATY (Xiphophorus sp)

Agun Permata Sari


(C1K018002)

Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan,


Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Email: anggun11032000@gmail.com

ABSTRAK
Ikan platy (Xiphophorus sp) mempunyai ciri warna yang menarik, memiliki variasi
warna yang indah pada tubuh dan siripnya, karena inilah yang menyebabkan ikan ini
mampu bersaing di pasaran ikan hias air tawar. sehingga sangat mempengaruhi nilai
ekonomisnya. Ikan platy mampu hidup dalam kondisi perairan dengan parameter suhu air berkisar
antara 24-28°C, pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7-8, serta hidup dalam
kedalaman 5 cm dengan lama antara 3-5 tahun. Ikan platy ini termasuk ke dalam livebearer atau
kelompok ikan yang melahirkan atau disebut juga dengan viviparous. Pada induk jantan platy
Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi
sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang sedang indukan betina platy dibelakang sirip
perutnya tidak ada gonopodium tetapi terdapat berupa sirip halus. Dalam pemijahan indukan platy
biasanya akan melancarkan serangan dengan menginseminasi sperma lewat gonopodium
mereka. Platy betina memiliki kemampuan menyimpan sperma hingga 1 tahun, sehingga
terkadang ditemukan Platy betina dapat berkali-kali melahirkan tanpa kehadiran jantan selama
persediaan sperma masih ada. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Basah Budidaya
Perairan, Universitas Mataram pada hari Rabu, tanggal 19 April 2021. Pelaksanaan Praktikum ini
bertujuan untuk dapat Mengenal cara ikan platy berkembangbiak serta Melihat adanya variasi
fenotip pada hasil persilangan karena adanya gen warna yang dominan. Sehingga Hasil
pengamatan didapatkan bahwa warna anakan dari hasil pemijahan induk ikan platy semuanya
memiliki warna Orenge. Warna Orange ini diwariskan dari kedua indukannya, fenotip yang
muncul pada anak ikan platy ini tidak jauh berbeda dari induknya.
Kata kunci: Ikan platy (Xiphophorus sp), viviparous, pemijahan, persilangan.

PENDAHULUAN

Ikan platy (Xiphophorus sp) merupakan salah satu jenis ikan hias air
tawar yang memiliki bentuk sirip dan warna yang bervariasi. Ikan platy
(Xiphophorus sp) mempunyai ciri warna yang menarik, Warna pada ikan platy
sangat mempengaruhi nilai ekonomisnya. Ikan platy ini juga dikatakan berasal
dari Amerika Tengah tepatnya di Varacruze, Meksiko sampai Belize,
Guatemala. Salah satu keunikan dari ikan platy adalah dari segi
reproduksinya, yaitu ikan ini termasuk ke dalam livebearer atau kelompok
ikan yang melahirkan atau disebut juga dengan viviparous.
Ikan platy dikenal karena memiliki variasi warna yang indah pada
tubuh dan siripnya, karena warna yang indah inilah yang menyebabkan ikan
ini mampu bersaing di pasaran ikan hias air tawar. Menurut Tinto DN,
(2017) Ikan platy dapat dikelompokkan menjadi berbagai jenis berdasarkan
variasi corak warna pada tubuh dan siripnya. Platy ini biasanya berwarna
kuning kehitaman. Hal ini diakibat hasil dari kawin silang dan mutasi, Platy
jantan dapat dikenali karena memiliki gonopodium (berupa tonjolan dibelakang
sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal menjadi sirip yang panjang.
Sementara betina, bentuk ekor dan sirip perut membulat seperti kipas dan lebih
gemuk, sirip punggung biasa dengan kepala yang agak runcing. Platy termasuk
ikan yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi air. Platy ini bisa hidup
dalam kedalaman 5 cm dengan lama antara 3-5 tahun.
Ikan Platy mempunyai varian yang banyak namun pada dasarnya
mempunyai ciri yang sama. Ikan ini dapat mencapai ukuran tubuh sebesar 12 cm,
atau bahkan lebih pada beberapa jenis tertentu. Ikan platy bersifat pendamai
sehingga cocok jika dicampur dengan ikan hias lain. Untuk pemeliharaan air yang
diperlukan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih, suhu air
berkisar antara 24-28°C, pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7-8
dan makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air)
dan makanan buatan, diberikan secukupnya (Rokhmulyenti, 2018).
Saat kawin, Platy jantan secara konstan akan mengejar betina sambil
“mencium” area sirip perut betina. Tidak lama setelah itu, mereka akan
melancarkan “serangan” dengan menginseminasi sperma lewat gonopodium
mereka. Proses kawin ini berlangsung sangat cepat. Platy betina memiliki
kemampuan menyimpan sperma hingga 1 tahun, sehingga terkadang ditemukan
Platy betina dapat berkali-kali melahirkan tanpa kehadiran jantan selama
persediaan sperma masih ada (Tinto DN, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk
dapat Mengenal cara ikan platy berkembangbiak seta Melihat adanya variasi
fenotip pada hasil persilangan karena adanya gen warna yang dominan.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 19 April
2021. Pada pukull 10.00 AM – 13.00 PM. Bertempatkan di Laboratorium Basah
Budidaya Perairan, Universitas Mataram.

Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah
diantaranya; Akuarium, Kantong plastik warna hitam, Aerator, Serokan ikan, dan
Ember. Sedang untuk bahan yang digunkan adalah diantaranya; Air, Indukan ikan
platy Jantan dan ikan platy Betina, dan Pakan.

Prosedur Kerja:
Adapun prosedur kerja dari kegiatan praktikum ini adalah Disiapkan
akuarium yang sudah bersih dan sudah dipastikan tidak bocor, Ditutup semua
bagian akuarium dengan plastik hitam, Diisikan air pada akuarium, Ditambahkan
aerasi pada akuarium, Dipisahkan tiap pasang indukan, Dimasukkan sepasang
indukan ikan Platy Jantan dan Platy Betina kedalam akuarium dengan serokan
ikan, Diikat bagian atas plastik yang menutupi akuarium, Dilakukan pemeliharaan
serta pemberian pakannya setiap hari hingga induk siap memijah dan beranak.
Setelah beranak, dilakukan pencatatan terhadap jumlah anakan dan perbandingan
dari warna anakan pada ikan platy.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari indukan ikan platy dapat dilihat pada tabel:.
Hasil Pengamatan Perkawinan Ikan
Warna Warna Jumlah & Warna Jumlah & Warna
Kelompok Induk Induk Anakan Waktu Anakan Setelah Besar
Jantan Betina Lahir
Orange (dominan) hitam
Kuning, = 7 ekor
2 Hitam Kuning (dominan) hitam
Orange 127 ekor warna = 10 ekor
(golden
black) dominan orange Full orange = 27 ekor
Full kuning = 4 ekor
Pembahasan
Pada pelaksanaan praktikum, dilakukan pemijahan pada sepasang indukan
ikan platy. Dimana sepasang indukan ikan platy tersebut menghasilkan 127 ekor
anakan yang baru lahir, dengan warna yang dominan ke orange hal ini
dikarenakan belum keluarnya tone warna pada tubuhnya yang lain. Namun, larva
pada akuarium tersebut banyak yang mati, hingga akhirnya pada Selasa 5 Mei
2021 larva ikan yang hidup hanya tersisa 48 ekor dari 127 ekor awalnya.
Kematian larva ini terjadi hanya dalam selang waktu beberapa hari.
Menurut Lesmana (2002), ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan
larva mati, antara lain: Dikarena Kualitas airnya yang buruk (Kurangnya oksigen
terlarut, suhu yang tidak optimal, dll.), pemberian pakan yang Kurang dari
presentase makanan untuk larva ikan platy seharusnya, serta Kurangnya
pengetahuan dalam cara perawatan larva, sehingga larva kemungkinan mengalami
stres.
Menurut Rokhmulyenti (2018), Induk ikan hias yang akan digunakan dalam
budidaya adalah induk ikan yang memang sudah matang gonad dan siap pijah.
Ciri- ciri sebagai berikut : Ciri ikan jantan untuk dipijahkan; Mempunyai
gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi
sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang, Tubuhnya rampaing,
Warnanya lebih cerah, Sirip punggung lebih panjang, Kepalanya besar.
Sedangkan Ciri-ciri ikan betina: Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium,
tetapi berupa sirip halus, Tubuhnya gemuk, Warnanya kurang cerah, Sirip
punggung biasa, Kepalanya agak runcing.
Adapun prosedur dari kegiatan pemijahan pada ikan platy ini adalah
sebagai berikut: pertama ialah Disiapkan akuarium yang sudah bersih dan sudah
dipastikan tidak bocor, Kedua, Ditutup semua bagian akuarium dengan plastik
hitam, Diisikan air pada akuarium, Ketiga, Ditambahkan aerasi pada akuarium,
Dipisahkan tiap pasang indukan, Keempat, Dimasukkan sepasang indukan ikan
Platy Jantan dan Platy Betina kedalam akuarium dengan serokan ikan, Kelima,
Diikat bagian atas plastik yang menutupi akuarium, Keenam, Dilakukan
pemeliharaan serta pemberian pakannya setiap hari hingga induk siap memijah
dan beranak.
Kegiatan perkawinan yang dilakukan pada ikan Platy ini biasanya, pada
indukan platy jantan secara konstan akan mengejar betina sambil mencium area
sirip perut betina. Tidak lama setelah itu, mereka akan melancarkan serangan
dengan menginseminasi sperma lewat gonopodium mereka (Tinto, 2017). Proses
reporduksi Ikan Platy ini berlangsung sangat cepat, dimana dikatakan oleh
Taradhipa, (2018) bahwa Platy betina ini memiliki kemampuan untuk
menyimpan spermanya indukan jantan hingga 1 tahun, sehingga terkadang
ditemukan Platy Pedang betina dapat berkali-kali melahirkan tanpa kehadiran
jantan selama persediaan sperma masih tersedia.
Dari hasil pengamatan ikan platy, warna anakan dari hasil pemijahan ikan
platy semuanya memiliki warna Orenge. Warna Orange ini diwariskan dari kedua
indukannya, fenotip yang muncul pada anak ikan platy ini tidak jauh berbeda dari
induknya. Menurut Rachmawati (2016), pola pigmen merupakan karakter fenotip
yang selalu diturunkan dari induk pada turunannya. Selain faktor gen sebagai
pengontrol pola pigmen, lingkungan juga dapat mempengaruhi fisiologi sel
pigmen yang dapat mendorong perubahan formasi dari pola pigmen yang akan
muncul.

Gambar 1. indukan platy Gambar 2. anakan platy


KESIMPULAN
Dari hasil praktikum disimpulkan bahwa ikan platy berkembangbiak
dengan cara melahirkan atau viviparous. Didapatkan adanya variasi fenotip pada
hasil persilangan karenakan adanya gen warna yang dominan, dimana hasil
pengamatan ikan platy menunjukkan, warna anakan hasil pemijahan semuanya
memiliki warna Orenge, ini diwariskan dari kedua indukannya, dimana fenotip
yang muncul pada anak ikan platy tidak jauh berbeda dari induknya.

DAFTAR PUSTAKA
Lesmana & Satyani, D. 2002. Agar Ikan Hias Cemerlang. Penebar Swadaya.
Jakarta. 66 Hlm.
Rachmawati, D., Istiyanto S., Pinandoyo. 2016. Analisis Tingkat Kecerahan
Warna Ikan Platy Pedang (xiphophorus helleri) Melalui Penambahan
Astaxanthin Dengan Dosis Berbeda Pada Pakan Komersial. PENA
Akuatika. Vol.13(1).
Rokhmulyent, Y. 2018. Bisnis Asyik Ikan Cantik. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat.
Taradhipa., I Wayan A., Gde Raka AK. 2018. Keanekaragaman Jenis dan Sebaran
Ikan di Danau Buyan Bali. Current Trends in Aquatic Science. Vol. I(1).
Tinto, DN. 2017. Efektivitas Tepung Ulat Hongkong (Tenebrio Molitor) Sebagai
Pengganti Tepung Ikan Dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan
Benih Ikan Platy (Xiphophorus maculatus). [Skripsi];Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan. Lampung.

Anda mungkin juga menyukai