Anda di halaman 1dari 10

kelompok 1

M AT K UL G E N E T I K AN P E M I JAH A N

“ Ikan gl ofi sh tet ra”


A NGGOTA:
• AD ELBERTUS RONA LDO
MOR UK
• AL ESANDRO DIKE L AMA NEPA
• AMA RO KAMPUS SOARES
• AN SELMUS MAU PELU
• AN UGERAH SAMARA
Ikan Glofish merupakan produk hasil rekayasa genetika. Pada tahun 1999, Dr
Zhiyuan Gong dan rekan-rekannya di National University of Singapore (NUS)
mencoba mengkodekan protein Green Flourescent Protein (GFP) atau protein hijau
berpendar yang awalnya diekstraksi dari ubur-ubur. Mereka memasukkan gen
tersebut ke dalam embrio ikan sehingga memungkinkan untuk diintegrasi ke dalam
genom ikan tersebut. Setelah diuji, ternyata ikan yang disisipi gen ubur-ubur tadi
menjadi berpendar terang di bawah cahaya putih alami dan sinar ultraviolet. Ikan
tersebut dikenal dengan nama ikan Glofish (ikan bercahaya). Ikan yang pertama kali
diperkenakan dan bisa berpendar adalah jenis ikan Zebra yang kemudian dipatenkan
dengan nama Glofish. Ikan ini dikembangkan di National University of Singapore,
tetapi hak patennya telah dimiliki oleh Yorktown Technology untuk dikomersilkan di
Amerika Serikat.
Untuk mengenal lebih jauh ikan ini perlu diketahui klasifikasi dari ikan Glofish
Zebra:
Perkembangan Glofish Tetra
Sejalan dengan perkembangan waktu, telah dilakukan berbagai penelitian untuk menghasilkan ikan Glofish
dari berbagai jenis ikan hias. Kemudian pada tahun 2012 berhasil diperkenalkan varian baru ikan Glofish
yaitu dari jenis ikan Tetra dengan 6 varian warna yaitu Electric Green (Hijau), Sunburst Orange (Kuning),
Cosmic Blue (Biru), Starfire Red (Merah), Moonrise Pink (Merah Muda), Galactic Purple (Ungu). Seluruh
warna yang muncul pada ikan tersebut adalah hasil isolasi protein flouresensi dari beberapa makhluk hidup
seperti “GFP” pada ubur-ubur, “eqFP611” pada anemon laut, “DSRED” pada karang jamur, “DRONPA”
pada karang piala, “RTMS5” pada karang berbatu, “EOSFP” pada karang otak terbuka, “KFP” pada
Anemonia sulcata, dan “DENDRA” pada octocoral Memelihara ikan Glofish Tetra di
dalamakuariummaupun di kolamcukupmudah, karena ikan initermasuk ikan yang memilikidayatahantubuh
yang cukupbaik. Ikan inimerupakanjenis ikan yang mudahdigabungkandengan ikan
hiaslainnyakarenasifatnya yang tidakagresif dan tidaksukamenyerang ikan lain.
PemeliharaanInduk

Pada proses pemeliharaan induk Glofish Tetra sebelum dilakukan pemijahan, pertama-tama kita harus mengetahui
terlebih dahulu perbedaan antara induk jantan dan betina. Perbedaan tersebut bisa dilihat secara langsung melalui
penampilan fisik. Induk jantan yang telah matang gonad berumur kurang lebih 7 – 8 bulan, dengan kisaran panjang
tubuh mencapai 4 – 5 cm, memiliki postur tubuh relatif panjang dan bentuk tubuh lebih langsing. Induk betina yang
telah matang gonad berumur kurang lebih 8 – 9 bulan, dengan panjang tubuh berkisar antara 5 – 6 cm, memiliki
postur tubuh relatif lebar dan bentuk tubuh agak gendut.
Induk ikan jantan dan betina dapat dipelihara terpisah di dalam akuarium maupun kolam yang dilengkapi dengan
aerasi. Pemberian pakan yang baik untuk induk berupa cacing darah beku atau jentik nyamuk dengan frekuensi 2 kali
sehari. Induk jantan dan betina umumnya dipelihara selama kurang lebih dua hingga tiga minggu hingga siap untuk
dipijahkan. Pergantian air dapat dilakukan seminggu sekali sebanyak 30% dari volume air akuarium yang berfungsi
untuk menjaga kualitas air media pemeliharaan.
Pemijahan
Pemijahan ikan Glofish Tetra dapat dilakukan secara pasangan maupun massal. Ukuran akuarium yang optimal untuk satu pasang induk
memiliki volume 10 liter. Pemijahan dilakukan secara alami di dalam akuarium yang dasarnya diberikan sekat dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm
yang dapat digunakan untuk menyembunyikan atau memisahkannya telur dari induknya setelah terjadi proses pemijahan agar induk ikan
tidak dapat memakan telurnya. Proses pemijahan berlangsung antara 24 – 36 jam setelah induk jantan dan betina digabungkan. Kondisi suhu
perairan akan mempengaruhi cepat lambatnya proses pemijahan. Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu indukan berkisar antara 300 – 500
butir.
Penetasan Telur
Pada proses penetasan telur Glofish Tetra, induk diangkat dan dikembalikan ketempat pemeliharaan. Air akuarium diberi Methylene blue
yang berfungsi mencegah tumbuhnya jamur. Telur pada umumnya akan menetas setelah 20 – 24 jam dan umumnya telur menetas mencapai
70 – 80%. Telur Glofish Tetra, memiliki warna yang dihasilkan sesuai dengan warna induk yang dipijahkan.
Pemeliharaan Larva
Pada saat menetas, larva Glofish Tetra masih belum perlu diberikan pakan, karena masih
memiliki cadangan kuning telur. Pemberian pakan dilakukan setelah cadangan kuning
telur habis. Pakan awal dapat berupa Artemia maupun kuning telur rebus yang dihaluskan
yang diberikan sebanyak 2 kali sehari. Pemberian pakan tersebut dilakukan selama 1
minggu dan setelah itu sudah dapat diberikan pakan berupa kutu air yang telah disaring
selama kurang lebih 2 minggu.

Pembesaran Benih
Benih ikan Glofish Tetra setelah mencapai umur 3 minggudapat diberikan pakan berupa
cacing sutera hingga benih ikan siap untuk dipasarkan. Pemberian pakan dilakukan
dengan frekuensi 2 kali/hari yaitu pagi dan sore. Pergantian air dapat dilakukan setiap
dua hari sekali dengan membersihkan kotoran yang berada di dasar akuarium. Pergantian
air dilakukan sebanyak 30% dari volume air akuarium. Selama proses pembesaran,
dilakukan penyortiran agar ukuran benih yang dipelihara seragam.
Panen
Benih ikan Glofish Tetra dapat dipanen setelah dipelihara selama kurang lebih tiga bulan
dengan ukuran benih ikan tersebut mencapai kurang lebih 2 - 3 cm. Saat akan dipanen
perlu dilakukan proses penyortiran kembali yang berfungsi untuk menyeragamkan
ukuran dan juga untuk memisahkan masing-masing varian warna yang dihasilkan.
OBRIGADO

Anda mungkin juga menyukai