Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN

DENGAN METODE ​OBJECT ORIENTED ANALYSIS DESIGN


Studi Kasus : ​PT. GROOT KARYA PERSADA

Di Susun Oleh:
ERSA NUR ANNISA 1810512009
THERESYAH MARSHELLA 1810512032
NOVIA FEBRIANTY 1810512040
SALSABILLAH HARTANTI 1810512045
SITI KHOFIFAH MUNJIYANTI 1810512051

SISTEM INFORMASI S-1 Semester 5/A


Erly Krisnanik, S. Kom., MM.

S1 SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA


2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini penggunaan teknologi di Perusahaan sudah semakin banyak karena dirasa
lebih menguntungkan dan menghemat pengeluaran dari berbagai sisi baik dari aspek
keuangan dan sumber daya manusia, Maka dari itu dengan berkembangnya teknologi
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Dengan adanya teknologi kita
dapat membuat suatu sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat, maka penulis mengambil
topik analisis dan perancangan sistem informasi yang lebih efektif dan efisien dengan
sistem terintegrasi dengan database. Dengan adanya teknologi tujuan perusahaan akan
lebih mudah dicapai.
Studi Kasus pada bagian finance PT. Groot Karya Persada. PT. Groot Karya
Persada merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor. Kontraktor
adalah perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan orang atau perusahaan lain
untuk memasok sebuah barang atau menyelesaikan jasa tertentu.
Nilai nilai inti PT. Groot Perkasa adalah penyampaian target waktu dan jaminan
komunikasi yang baik dengan memiliki team yang cukup memadai dan tahu bagaimana
cara memberikan yang terbaik bagi klien, desain yang baik & efisien biaya, Nilai-nilai
tersebut harus di jaga agar tetap timbul kepercayaan dari para pemakai jasa agar tetap
memilih Pt. Groot Karya Persada sebagai pilihan mereka di kala membutuhkan
perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor.
Pada PT Groot Karya Persada belum memiliki system yang terintegrasi sehingga
pada pengerjaan setiap data yang ada dalam perusahaan khususnya dokumen-dokumen
yang bersangkutan dalam proses transaksi keuangan masih diinput manual sehingga
dimasa pandemic ini finance kesulitan dalam berkerja secara WFH dikarenakan banyak
dokumen yang berupa cetakan sehingga lambat dalam pengelolaan data, pencarian data
sewaktu-waktu ingin digunakan atau diperlukan. Itu juga mengakibatkan sangat
merugikan perusahaan ketika data yang dimiliki hilang bahkan menganggu dalam
pelaksanaan proyek yang ada.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk menganalisis suatu sistem kerja bagian finance yang ada pada PT. Groot
Karya Persada agar dalam pelaksanaanya lebih efektif dan efisien dengan menggunakan
sebuah sistem komputerisasi agar dalam pencapaian tujuan dapat lebih maksimal dari
sebelumnya. Penelitian ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis dan melakukan perancangan sistem informasi dengan menerapkan metode
OOAD (​Object Oriented Analysis and Design​) dengan menggunkan pendekatan diagram
UML (​Unified Modeling Language​ ).

1.3 RUANG LINGKUP


Adapun lingkup batasan dalam penulisan dan penyusunan laporan penelitian adalah
sebagai berikut :

1. Sistem informasi keuangan PT. Groot Karya Persada.


2. Tugas pokok dan fungsi yang berjalan pada bagian finance PT. Groot Karya Persada.
3. Sistem hanya dapat digunakan pada bagian finance PT. Groot Karya Persada.

1.4 LUARAN
Pada penelitian ini, permasalahan dan sistem usulan akan digambarkan dengan
menggunakan diagram UML seperti use case, activity diagram, dan class diagram.
Penelitian yang kami lakukan dengan menerapkan metode OOAD akan menghasilkan
sistem usulan dalam bentuk sistem informasi keungan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 OBJECT ORIENTED ANALYSIS DESIGN


2.1.1 Pengertian Object Oriented Analysisand Design

Menurut Mathiassen Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah


metode untuk menganalisa dan merancang sistem dengan pendekatan berorientasi
object. Object diartikan sebagai suatu entitas yang memiliki identitas, state, dan
behaviour.

Pada analisa, identitas sebuah object menjelaskan bagaimana seorang user


membedakannya dari object lain, dan behavior object digambarkan melalui event
yang dilakukannya. Sedangkan pada perancangan, identitas sebuah object
digambarkan dengan cara bagaimana object lain mengenalinya sehingga dapat
diakses, dan behavior object digambarkan dengan operation yang dapat dilakukan
object tersebut yang dapat mempengaruhi object lain dalam sistem.

2.1.2 Keuntungan OOAD

1. Menurut konsep umum yang dapat digunakan untuk memodelkan hampir


semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural
language).
2. Memberikan informasi yang jelas tentang context dari sistem.
3. . Mengurangi biaya maintainance.
4. Memudahkan untuk mencari hal yang akan diubah.
5. Membuat perubahan menjadi lokal tidak berpengaruh pada modul yang lain.

2.1.3 Karakteristik OOAD

Dalam pendekatan berorientasi objek ada 4 pilar utama yang harus dipahamai
dalam pendekatan berorientasi objek yaitu karakteristik.

1. Abstraction
Kemampuan untuk menjadikan dalam bentuk yang lebih sederhana. Hal ini juga
dikenal dalam metodologi pendekatan struktur yaitu dekomposisi seperti
menyerderhanakan suatu sistem dalam bentuk Context Diagram.
2. Encapsulation
Merupakan suatu karakteristik OOAD dimana program terbungkus (jadi satu)
data dan perilaku, artinya lebih memperhatikan aspek internal daripada aspek
eksternal.
3. Polymorphisme
Menurut Bambang Hariyanto (2007:67) Polymorphism berasal dari kata Poly
yang artinya banyak dan morph yang artinya bentuk. Jadi polymorphism adalah
kemampuan suatu atribut atau method dapat berubah dalam berbagai bentuk
dalam implementasi.
4. Inheritance
Merupakan suatu karakteristik OOAD di mana suatu kelas (parent/base class)
dapat diturunkan ke kelas lain (child/derived class), sehingga kelas anak dapat
memiliki data atau perilaku kelas orangtuanya.

2.1.4 Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language)

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek


dalam sistem, ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML, antara lain :

2.1.4.1 Use Case Diagram


Diagram Use Case menyajikan interaksi antara use case dan aktor.
Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use Case
menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang
harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
2.1.4.2 Activity Diagram
Diagram Aktivitas menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada
tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk
menunjukkan aliran kerja bisnis. Dapat juga digunakan untuk
menggambarkan aliran kejadian dalam use case.
2.1.4.3 Class Diagram
Diagram Kelas menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem.
Diagram kelas dibangun berdasarkan diagram use case dan diagram
sekuensial yang telah dibuat sebelumnya. Kelas memiliki tiga area pokok
yaitu : Nama (stereotype), Atribut dan Metode.
BAB III

ANALISIS SISTEM

3.1 GAMBARAN UMUM SISTEM BERJALAN


PT. Groot Karya Persada merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
kontraktor. Kontraktor adalah perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan orang
atau perusahaan lain untuk memasok sebuah barang atau menyelesaikan jasa tertentu.
Pada riset ini fokus kepada bidang finance yang dimana tugas utama mengelolah
transaksi perusahaan baik operasional perusahaan maupun proyek yang akan dijalankan
dan finance ini tidak lepas kerja sama dengan purchaising dan HRD yang paling utama
adalah selalu berkoordinasi dengan direktur untuk meminta persetujuan pengeluaran dan.

3.2 STRUKTUR ORGANISASI

3.2.1 Tupoksi Finance


a. Melakukan penginputan data transaksi keuangan
b. Melakukan transaksi keuangan perusahaan
c. Melakukan pembayaran pada supplier
d. Melakukan payroll gaji staff dan pekerja proyek
e. Mengontrol kas operasional per project
f. Berhubungan dengan pihak internal ataupun eksternal berkaitan dengan
kesibukan keuangan perusahaan
g. Melakukan verifikasi pada keabsahan dokumen
h. Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain
3.2.2. Tupoksi HRD/GA- General Affair

1. Bertanggung jawab atas pengadaan alat kantor


2. Melakukan pengurusan pada kebutuhan operasional perusahaan
3. Bertanggung jawab atas urusan kinerja karyawan perusahaan, seperti staff
4. Bertanggung jawab atas pengembangan SDM perusahaan agar tetap bisa
menjalankan perannya

3.2.3 Tupoksi Purchasing :

1. Menjalin komunikasi dengan klien


2. Menjadi jembatan antara klien dengan perusahaan.
3. Membuat daftar Purchase Request dan Purchase Order. daftar ini berisi
keperluan produk untuk pelaksanaan proyek klien
4. Rekap data Purchase Request dan Purchase Order ke dalam satu dokumen,
yakni dokumen Permohonan Permintaan dana(PPD) untuk keperluan proyek.
5. Memberikan dokumen PPD Proyek ke bagian Finance untuk meminta
persetujuan dana.
3.2.4 Tupoksi Direktur :
1. Memeriksa dokumen AP Purchasing Account Table yang telah disusun oleh
bagian finance.
2. Memberikan Pesetujuan atau penolakan untuk dokumen AP Purchasing
Account Table.

3.3 DOKUMEN
Tabel 3.3..1 Jenis Dokumen Sistem Berjalan

No. Jenis Nama Dokumen Keterangan


Dokumen

1. Dokumen Permohonan Dokumen yang diberikan Purchasing


Masukan Permintaan Dana kepada Finance sebagai bentuk
(PPD) Proyek permohonan dana dengan menyerahkan
data bukti PR dan PO
Purchase request Dokumen yang ​mencatat permintaan
pembelian barang yang dimiliki oleh
bagian purchasing

Purchase Order Dokumen yang dijadikan sebagai bukti


pembelian material yang dilakukan oleh
PT. Groot Karya Persada yang dimiliki
oleh purchasing

Permohonan Dokumen yang diberikan HRD kepada


Permintaan Dana Finance sebagai bentuk permohonan dana
(PPD) Perusahaan dengan menyerahkan data bukti
pengeluaran ATK, presensi dan gaji
karyawan.

AP Porceasting dokumen yang disusun dari laporan PPD


Acoount Table yang telah diterima secara keseluruhan
untuk kemudian diminta persetujuan
kepada Direktur.

2. Dokumen Permohonan Dokumen yang diberikan Purchasing


Keluaran Permintaan Dana kepada Finance sebagai bentuk
(PPD) Proyek permohonan dana dengan menyerahkan
data bukti PR dan PO

Purchase request Dokumen yang ​mencatat permintaan


pembelian barang yang dimiliki oleh
bagian purchasing

Purchase Order Dokumen yang dijadikan sebagai bukti


pembelian material yang dilakukan oleh
PT. Groot Karya Persada yang dimiliki
oleh purchasing

Permohonan Dokumen yang diberikan HRD kepada


Permintaan Dana Finance sebagai bentuk permohonan dana
(PPD) Perusahaan dengan menyerahkan data bukti
pengeluaran ATK, presensi dan gaji
karyawan.

AP Porceasting dokumen yang disusun dari laporan PPD


Acoount Table yang telah diterima secara keseluruhan
untuk kemudian diminta persetujuan
kepada Direktur.
3. Dokumen Permohonan Dokumen yang diberikan Purchasing
Simpanan Permintaan Dana kepada Finance sebagai bentuk
(PPD) Proyek permohonan dana dengan menyerahkan
data bukti PR dan PO

Permohonan Dokumen yang diberikan HRD kepada


Permintaan Dana Finance sebagai bentuk permohonan dana
(PPD) Perusahaan dengan menyerahkan data bukti
pengeluaran ATK, presensi dan gaji
karyawan.

AP Porceasting dokumen yang disusun dari laporan PPD


Acoount Table yang telah diterima secara keseluruhan
untuk kemudian diminta persetujuan
kepada Direktur.

3.4 URAIAN PROSEDUR SISTEM BERJALAN PADA FINANCE


1. Prosedur pengajuan kebutuhan proyek
Purchasing memberikan dokumen tagihan ke finance, dokumen ini dari vendor baik
produk maupun jasa yang akan disusun oleh Purchasing menjadi 1 dibuatkan
menjadi Purchsing request dan PO lalu dilimpahkan ke finance dalam bantuk
permohonan permintaan dana (PPD).
2. Prosedur pengajuan kebutuhan perusahaan
Dari HRD memberikan rekap gaji dan rekap presensi karyawan serta rekap
pembelian ATK yang kemudian disusun dalam PPD perusahaan dan diserahkan
kepada bagian finance. Finance mengecek dokumen, jika dokumen sudah lengkap
akan diinput kedalam list utang atau tagihan dan ketika tidak complete akan
dikembalikan ke pihak department terkait untuk dilengkapi.
3. Prosedur persetujuan dan laporan
Semua PPD disusun jadi 1 kemudian bagian finance akan membuat AP Porceasting
account table. Direktur dan finance akan melakukan meeting porcasting untuk
memberikan persetujuan yang mana saja yang akan dibayar akan di tanda tangani
oleh direktur, lalu finance menjalankan transaksi PPD tersebut ke bank.

3.5 IDENTIFIKASI MASALAH

Pada PT Groot Karya Persada belum memiliki system yang terintegrasi


sehingga pada pengerjaan setiap data yang ada dalam perusahaan khususnya
dokumen-dokumen yang bersangkutan dalam proses transaksi keuangan masih diinput
manual sehingga dimasa pandemic ini finance kesulitan dalam berkerja secara WFH
dikarenakan banyak dokumen yang berupa cetakan sehingga lambat dalam pengelolaan
data, pencarian data sewaktu-waktu ingin digunakan atau diperlukan. Itu juga
mengakibatkan sangat merugikan perusahaan ketika data yang dimiliki hilang bahkan
menganggu dalam pelaksanaan proyek yang ada.

Table 3.5.1 Metode PIECES

Performance ( Kinerja )
P a. Kinerja perusahaan lambat karena masih menggunakan
proses manual dalam pelaksanaannya.
b. Belum adanya sistem yang terintegrasi

Information ( Informasi )
a. Tidak akuratnya informasi yang disajikan karena proses
I pencatatan proyek masih secara manual seperti pembayaran
barang proyek dan gaji staff
b. Dokumen dari vendor terkadang tidak complete

Economics ( Ekonomi )
a. Biaya operasional yang cukup tinggi dalam penggunaan alat
kantor seperti kertas untuk mencetak dan mencatat dokumen
E yang dibutuhkan.
b. Tidak semua tagihan dibayar setiap minggunya tetapi
menlihat yang urgent terlebih dahulu karena keuangan tidak
menunjang

Control
a. Terjadi kesalahan dalam pencatatan dan pengelolaan laporan
atau data proyek.
C b. Finance sebelum merilis pembayaran harus mengkoordinasi
terlebih dahulu dengan project manager untuk membicarakan
pembayaran mana saja yang paling urgent
c. Tidak memiliki data cadangan (backup) jika terjadi
kehilangan dan kerusakan data.
Efficiency
a. Pemakaian komputer kurang maksimal karena hanya sebatas
E pencatatan sederhana dan belum memakai basis data.
b. Vendor ingin dibayar terlebih dahulu baru invoice dan faktur
pajak dikirim

Service
a. Informasi yg dihasilkan masih sulit dipakai oleh Pimpinan
S dalam pengambilan keputusan.
b. Pelayanan terhadap penyajian informasi kepada pihak
karyawan masih lambat dikarenakan oleh penyimpanan data
yang kurang baik.

3.6 USECASE DIAGRAM


Table 3.6.1. Deskripsi Aktor

Actor Deskripsi

Purchasing ● Menyerahkan PPD Proyek yang berisi


pencatatan purcase request dan pencatatan PO

HRD ● Menyerahkan PPD Perusahaan yang berisi


rekap pembelian ATK, rekap gaji, dan rekap
presensi karyawan

Finance ● Membuat pencatatan piutang


● Menerima PPD proyek dari purchasing
● Menerima PPD perusahaan dari HRD
● Membuat AP Purchasing Account Table
● Menjalankan segala transaksi yang sudah
disetujui

Direktur ● Menerima dokumen AP Purchasing Account


Table dari finance.
● Memberikan persetujuan terhadap AP
Purchasing Account Table
Gambar 3.6.1 usecase diagram sistem berjalan
3.7 ACTIVITY DIAGRAM

Gambar 3.7.1 Activity Diagram penyerahan PPD proyek

Gambar 3.7.2 Activity Diagram penyerahan PPD perusahaan


Gambar 3.7.3 Activity Diagram AP Purchasing Account Table

3.8 SEQUENCE DIAGRAM

Gambar 3.8.1 Sequence Diagram PPD Proyek


Gambar 3.8.2 Sequence Diagram PPD Perusahaan

Gambar 3.8.3 Sequence Diagram AP Purchasing Account Table


3.9 CLASS DIAGRAM

gambar 3.9.1 Class Diagram sistem berjalan


LAMPIRAN

1. Purchase request
Fungsinya untuk mencatat permintaan pembelian barang kepada bagian pembelian.
Cantumkan detail apa saja yang akan Anda pesan, seperti merek, nama barang,
jumlah, dan informasi lainnya.

Gambar 3.3.1 purchase request

2. Purchase Order
PO dijadikan sebagai bukti pembelian material yang dilakukan oleh PT. Groot Karya
Persada kepada supplier.

Gambar 3.3.2 purchase order

3. PPD
Pengajuan Permohonan permintaan dana diberikan kepada Finance untuk melakukan
transaksi yang ada.
Gambar 3.3.3 PPD

4. AP Purchasing Account Table


AP Purchasing Account Table adalah dokumen yang disusun dari laporan PPD yang
telah diterima secara keseluruhan untuk kemudian diminta persetujuan kepada
Direktur.

Anda mungkin juga menyukai