3.3 Menganalisis Kehidupan Manusia Purba Dan Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, Dan Deutero Melayu)
3.3 Menganalisis Kehidupan Manusia Purba Dan Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, Dan Deutero Melayu)
Nama : Nadhifa
Kelas : X Mipa 1
KD:
3.3 menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (melanesoid, proto, dan deutero melayu)
3.4 memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat
1. Proto melayu. Orang-orang proto melayu datang dari Cina bagian selatan yang
kemudian melakukan migrasi ke Indocina dan Siam sampai ke Kepulauan Indonesia
dan menempati pantai di Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat yang
membawa peradaban batu. Ciri-ciri ras proto melayu yaitu memiliki rambut lurus, kulit
berwarna kuning kecokelatan, dan mata yang sipit.
2. Deutro Melayu. Ras yang datang dari Indocina bagian utara yang membawa
kebudayaan berupa perkakas dan senjata besi. Disebut juga orang-orang Dongson.
Ciri-ciri ras deutero melayu yaitu memiliki kulit sawo matang, tubuh tidak terlalu tinggi
dan rambut lurus.
menurut sarasin bersaudara, penduduk asli bangsa Indonesia itu adalah orang yang
berkulit gelap dan bertubuh kecil.mereka dahulunya tinggal di Asia tenggara. ketika
zaman es mencair terbentuklah kau Cina Selatan dan laut jawa, sehingga
memisahkan pegunungan vulkanik Indonesia dari daratan utama. beberapa
penduduk asli Indonesia tersisa menetap di daerah pedalaman sedangkan di daerah
pinggiran pantai merupakan penduduk pendatang. penduduk asli itu disebut suku
bangsa Vedda oleh sarasin. ras yang masuk kedalam kelompok ini yaitu Hieng di
Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di China, dan Senoi di semenanjung Malaya.
pendatang kedua datang jauh lebih banyak daripada penduduk asli, mereka datang
dengan bertahap yaitu 2 tahap. mereka membawa kebudayaan baru yaitu neolitik.
oleh sarasin mereka disebut dengan Proto Melayu dan Deutro Melayu. kedatangan
mereka di perkirakan lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
1. PROTO MELAYU
2. DEUTERO MELAYU
Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari indocina bagian Utara, mereka
membawa kebudayaan baru berupa perkakas dan senjata besi di kepulauan
Indonesia atau kebudayaan Dongson. peradaban mereka jauh berbeda dengan
Proto Melayu, mereka banyak membuat perkakas perkakas lainnya. Mereka dapat
di temui di Malaka, Sumatera,Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa dan Kalimantan.
3. MELANESOID
ras ini tersebar di lautan Pasifik, di pulau pulau yang letaknya sebelah timur Irian
dan benua Australia. Di kepulauan Indonesia mereka tinggal di Indonesia bagian
timur, seperti Papua, Maluku, Ambon dan Nusa Tenggara Timur. Pada mulanya
kedatangan bangsa melanesoid ini datang pada masa zaman es terakhir yaitu pada
tahun 70.000SM.
asal mula bangsa Melanesia yaitu Proto Melanesia yang merupakan penduduk asli
jawa mereka adalah manusia Wajak yang tersebar ke timur dan menduduki Papua.
di Papua manusia Wajak hidup berkelompok kelompok kecil di sepanjang sungai
sungai. mereka hidup dengan cara memancing di sungai meramu dedaunan dan
aka
Masa Praaksara merupakan keadaan dimana manusia saat itu dalam
berkebudayaan belum mengenal tulisan. Masa praaksara sendiri terbagi menjadi 3
masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan
menetap, serta masa perundagian.
Setiap masa pada zaman praaksara pun memiliki ciri – ciri khusus tersendiri,
diantaranya :
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
c. Masa perundagian
Dari ketiga masa dalam zaman Praaksara, terdapat hasil-hasil, nilai-nilai,
serta pengaruhnya, antara lain :
Kapak Genggam
Mata tombak, alat penusuk dari tulang.
Kapak Lonjong.
Gerabah.
Nekara
b. Nilai Musyawarah, merupakan nilai yang didapat sewaktu masa bercocok tanam
dan perundagian, nilai ini terbentuk akibat kebutuhan adanya sosok pemimpin kala itu,
serta akibat kebutuhan akan penyelesaian segala sesuatu pokok permasalahan yang
tidak dapat diselesaikan secara individu.
c. Nilai Gotong Royong, merupakan nilai yang dapat dibuktikan bahwa manusia pada
zaman praaksara lebih memilih hidup secara berkelompok, dimana segala pekerjaan
dilakukan secara bersama – sama, seperti membangun tempat tinggal, menjaga
wilayah tempat tinggal, bersama – sama mencari hewan buruan / tumbuhan untuk
dimakan, dsb.
d. Nilai Keadilan, merupakan nilai yang terbentuk sejak masa berburu dan paling
mencolok ketika masa perundagian.