Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.

1 Mei 2019: 73-80

TINJAUAN KEADAAN FASILITAS SANITASI OBYEK WISATA


PURA TIRTA SUDAMALA KELURAHAN BEBALANG,
KABUPATEN BANGLI TAHUN 2017

Gede Agus Depantara1, I Made Bulda Mahayana2

Abstract Sanitation of public places is a disease prevention effort that focuses its
activities on the cleanliness / health of public places (TTU) in serving the public
in connection with the activities of the public places physiologically,
psychologically, prevent the occurrence of disease or accidental transmission As
well as aesthetics, inter-occupants, users, and the surrounding community. This
research is a type of descriptive research with direct observation to the location
and describes the condition of the location which includes the condition of waste
facility, public toilet / toilet and canteen in accordance with the field. In this study
used an observation sheet with different items. To know the state of sanitation
facilities used two categories of assessment that is eligible and less qualified. The
research was conducted in Pura Tirta Sudamala Banjar Sedit Bebalang Village,
Bangli Sub-District, Bangli Regency using obervation technique. All items are 46
items. The results of the review of the condition of the sanitation facilities of the
temple attractions tirta sudamala kelurahan bebalang, bangli regency eligible to
get a score of 31 scores while not to meet the requirements of 15 scores, so the
state of sanitary facilities in the temple tirta sudamala in the category qualify
because the category of the state Eligible 0-23 and eligible categories 24-46.

Keywords : Sanitation, Tourism Object, Public places

Sanitasi merupakan bagian dari ilmu kawasan ataupun produk pertanian


kesehatan lingkungan yang meliputi yang mempunyai daya tarik
cara dan usaha individu atau spesifik2.
masyarakat untuk mengontrol dan Sanitasi tempat-tempat umum
mengendalikan lingkungan hidup adalah suatu usaha pencegahan
eksternal yang berbahaya bagi penyakit yang menitikberatkan
kesehatan serta yang dapat kegiatannya pada usaha-usaha
mengancam kelangsungan hidup kebersihan / kesehatan tempat-
manusia1. Kecenderungan itu tempat umum (TTU) dalam melayani
merupakan pertanda tingginya masyarakat umum sehubungan
permintaan akan agrowisata dan dengan aktivitas tempat-tempat
sekaligus membuka peluang bagi umum tersebut secara fisiologis,
pengembangan produk-produk psikologis, mencegah terjadinya
agrobisnis, baik dalam bentuk penularan penyakit atau kecelakaan

1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar 73


2 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 73-80

serta estetika, antar penghuni, Kelurahan Bebalang, Kabupaten


pengguna, dan masyarakat Bangli Tahun 20175.
sekitarnya3. Tujuan dari penelitian adalah
Sanitasi adalah upaya untuk mengetahui Keadaan Fasilitas
pengawasan faktor-faktor lingkungan Sanitasi Obyek Wisata Pura Tirta
fisik manusia yang mempunyai Sudamala, Kelurahan Bebalang,
pengaruh terhadap perkembangan Kabupaten Bangli : (1) Untuk
fisik manusia, kesehatan maupun mengetahui keadaan fasilitas Sanitasi
kelangsungan hidupnya4. Daerah Tempat Sampah di Obyek Wisata
tujuan pariwisata yang selanjutnya Pura Tirta Sudamala, Kelurahan
disebut Destinasi Pariwisata adalah Bebalang, Kabupaten Bangli ; (2)
kawasan geografis yang berada Untuk mengetahui keadaan fasilitas
dalam satu atau lebih wilayah WC / toilet umum di Obyek Wisata
administratif yang di dalamnya Pura Tirta Sudamala, Kelurahan
terdapat daya tarik wisata, fasilitas Bebalang, Kabupaten Bangli ; (3)
umum, fasilitas pariwisata, Untuk mengetahui keadaan fasilitas
aksesibilitas, serta masyarakat yang kantin / warung di Obyek Wisata
saling terkait dan melengkapi Pura Tirta Sudamala, Kelurahan
terwujudnya kepariwisataan1. Bebalang, Kabupaten Bangli ; (4)
Berdasarkan hasil observasi Untuk mengetahui keadaan sanitasi
yang penulis lakukan pada Pura Tirta di Obyek Wisata Pura Tirta
Sudamala Permasalahan yang di Sudamala, Kelurahan Bebalang,
dapat yaitu belum adanya Kabupaten Bangli
pemeriksaan tentang keadaan
fasilitas sanitasi yakni pada fasilitas METODE
sanitasi di Pura Tirta Sudamala Dalam penelitian ini penulis
seperti : Keadaan pembuangan menggunakan jenis penelitian
sampah, WC umum, dan kantin / deskritif yaitu melakukan
warung sehingga penulis mengambil pengamatan langsung ke lokasi dan
karya tulis dengan judul “Tinjauan menggambarkan keadaan lokasi yang
Keadaan Fasilitas Sanitasi di Obyek meliputi keadaan fasilitas tempat
Wisata Pura Tirta Sudamala, sampah, WC umum / toilet dan

74
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 73-80

kantin sesuai dengan di lapangan. Teknik pengumpulan data di


Penelitian ini tidak membutuhkan lakukan dengan cara : Penulis
kelompok control dan hipotesis yang menggunakan lembar observasi
spesifik6. keadaan sanitasi kawasan wisata
Lokasi penelitian ini di dengan melakukan pengamatan
laksanakan di Obyek Wisata Pura sebanyak satu kali. Data yang
Tirta Sudamala Kelurahan Bebalang, diperoleh dari penelitian ini terlebih
Kabupaten Bangli, pada bulan dahulu dikumpulkan kemudian data
Februari 2017 sampai dengan bulan ditabulasikan dan dihitung lalu
Juli 2017. Dalam penelitian ini jenis disajikan dalam bentuk tabel. Dalam
data yang di kumpulkan adalah data penelitian ini dipergunakan lembar
primer : merupakan data yang observasi dengan item yang berbeda-
dikumpulkan oleh peneliti secara beda.Untuk mengetahui keadaan
langsung melalui lembar observasi, fasilitas sanitasi digunakan dua
yaitu dengan menilai keadaan katagori penilaian yaitu memenuhi
fasilitas sanitasi yang ada di Obyek syarat dan kurang memenuhi syarat.
Wisata Pura Tirta Sudamala tersebut Setiap item akan diberi nilai dengan
meliputikeadaan fasilitas tempat menggunakan interval kelas yang
sampah, WC umum / toilet dan berpedoman pada rumus Sturgess
kantin. Data sekunder : Data Tiap item pada lembar observasi
sekunder merupakan data yang akan diberikan skor satu untuk
diambil dari suatu sumber yang menjawab “YA” dan skor nol untuk
diperoleh peneliti secara tidak jawab “TIDAK”
langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat pihak lain). Interval =
Data sekunder dalam penelitian ini 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
adalah data yang sudah jadi berasal
dari kajian buku.

75
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 73-80

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Fasilitas sanitasi tempat sampah

Tabel 1
Keadaan Fasilitas Sanitasi Tempat Sampah di Obyek Wisata Pura Tirta Sudamala,
Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2017
HASIL
NO JENIS ITEM YANG DI PERIKSA SKOR
YA TIDAK
A. Fasilitas Sanitasi Tempat Sampah
1 Tempat sampah kedap air dan udara v 1
2 Tempat sampah ringan v 1
3 Tempat sampah mudah di angkat v 1
4 Tempat sampah tertutup v 1
5 Tempat sampah tahan karat v 1
6 Tempat sampah mudah dibersihkan v 1
7 Tempat sampah mudah di peroleh v 1
Pengumpulan dan pembuangan di
8 v 0
lakukan setiap hari secara rutin
Tempat sampah dibedakan warna,
9 v 0
bahan, dan bentuk
Tempat pengumpulan sampah sementara
10 harus terletak di tempat yang mudah di v 0
jangkau oleh pengangkut sampah

SKOR 7

Berdasarkan tabel 2 2. Fasilitas Sanitasi WC umum /


menunjukkan keadaan fasilitas toilet
Sanitasi Tempat Sampah di Obyek Keadaan Fasilitas Sanitasi
Wisata Pura Tirta Sudamala, WC umum / Toilet di Obyek Wisata
Kelurahan Bebalang, Kabupaten Pura Tirta Sudamala, Kelurahan
Bangli memenuhi syarat dengan skor Bebalang, Kabupaten Bangli tidak
7.

76
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 73-80

memenuhi syarat dengan skor 14 pemilahan sampah. Pengumpulan


karena tidak mempunyai setiptank. dan pembuangan belum di lakukan
3. Fasilitas Sanitasi Kantin setiap hari secara rutin. Karena
Keadaan Fasilitas Sanitasi penumpukan volume sampah hanya
Kantin di Obyek Wisata Pura Tirta terjadi di hari-hari tertentu. Tempat
Sudamala, Kelurahan Bebalang, pengumpulan sampah sementara
Kabupaten Bangli memenuhi syarat tidak tersedia, karena sampah yang
(skor 12) di hasilkan langsung di buang ke
4. Fasilitas Sanitasi Pura Tirta kebun atau langsung ke badan air.
Sudamala 2. Fasilitas WC Umum / toilet
Keadaan Fasilitas Sanitasi di Pada fasilitas wc umum / toilet di
Obyek Wisata Pura Tirta Sudamala, Pura Tirta Sudamala sudah tersedia
Kelurahan Bebalang, Kabupaten dua jamban untuk pengunjung,
Bangli memenuhi syarat (skor 33), dimana jamban tersebut sudah di
Fasilitas Sanitasi Tempat Sampah pisahkan antara pengunjung laki-laki
memenuhi syarat (skor 7), Fasilitas dan perempuan. Wc umum / toilet di
Sanitasi Wc umum/toilet tidak tirta sudamala air bersih sudah
memenuhi syarat (skor 14), Fasilitas mencukupi, lantai tidak licin, kedap
Sanitasi Kantin memenuhi syarat air, mudah di bersihkan, tidak terjadi
(skor 12). genangan air dan tersedianya tempat
sampah. Berdasarkan hasil
PEMBAHASAN wawancara dengan pengelola Pura
1. Fasilitas Tempat Sampah Tirta Sudamala Wc umum / toilet
Hasil penelitian menunjukkan masih belum memiliki setiptank.
bahwa tempat sampah yang tersedia Karena Pura Tirta Sudamala terletak
di area Pura Tirta Sudamala sudah di aliran sungai sehingga kekurangan
mencukupi dan tersebar di beberapa lahan untuk membuat sepictank
titik yang mudah untuk di peroleh maka dari itu limbah dari wc di
oleh pengunjung. Tempat sampah alirkan langsung ke sungai. Tidak
tidak di bedakan berdasarkan warna, tesedia sabun dan alat pengering di
bahan, dan bentuk yang bertujuan area wc umum/toilet.
untuk mempermudah dalam

77
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 73-80

3. Fasilitas Sanitasi Kantin pengelolaan makanan seperti rumah


Untuk sanitasi kantin di Pura Tirta makan dan jasa boga lainnya
Sudamala makanan dan minuman merupakan suatu langkah awal yang
sudah tertutup dan terbebas dari lalat, penting dalam menentukan kualitas
lantai kantin mudah di bersihkan, makanan yang akan di konsumsi oleh
kedap air dan tersedia tempat sampah masyarakat. Jarak pengelolaan jasa
di setiap kantin. Pedagang tidak boga harus jauh dari sumber
menderita penyakit menular (diare) pencemaran seperti sampah umum,
pedagang berpakaian bersih, kuku WC umum, kantin dan sumber
bersih dan pendek. Namun pencemaran lain.
kebanyakan pedagang belum 4. Fasilitas Sanitasi Pura Tirta
menggunakan celemek untuk Sudamala
menjaga kebersihan makanan yang Fasilitas sanitasi yang tersedia di
di sajikan dan beberapa kantin, Pura Tirta Sudamala sudah
masih belum memiliki bak tempat memenuhi syarat seperti tempat
mencuci peralatan nya karena sampah yang memadai namun belum
keperluan air mengalir sudah di pergunakan dengan baik dan
mencukupi. Pedagang juga tidak pengangkutan sampah masih belum
menggunakan penutup teratur. Wc umum / toilet yang bersih
kepala/rambut, makanan jadi dan namun jumlah wc yang masih kurang
bahan makanan tidak terpisah atau di karena masih terbentur dengan
campur. Penjamah makanan tempat dan masih dalam tahap
menggunakan cicin saat mengolah pembangunan. Kantin yang tertata
makanan yang dapat rapi dan di jaga kebersihan nya
menkontaminasi makanan yang di dengan di sediakan nya tempat
sajikan nya. Pemisahan bahan sampah di setiap kantin namun
makanan dengan makanan jadi dalam menyajikan makanan
sangat penting, karena dapat pedagang masih banyak yang belum
meminimalisir terkontaminasinya menggunakan celemek untuk
makanan. Semua pedagang tidak menjaga kebersihan makanan7.
memiliki surat keterangan sehat. Menurut Keputusan Menteri
Lokasi untuk mendirikan tempat Kesehatan Republik Indonesia

78
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 73-80

NO/288/MENKES/SK/III/2003 memiliki septictank, dengan skor 14.


tentang pedoman penyehatan sarana (3) Fasilitas Sanitasi Kantin di
dan bangunan umum dalam rangka Obyek Wisata Pura Tirta Sudamala,
memfasilitasi penyelenggaraan Kelurahan Bebalang, Kabupaten
otonomi daerah telah diterbitkan Bangli memenuhi syarat Fasilitas
beberapa Keputusan Menteri Sanitasi Kantin dengan skor 12. (4)
Kesehatan yang berkaitan dengan Fasilitas Sanitasi di Obyek Wisata
kesehatan lingkungan pada sarana Pura Tirta Sudamala, Kelurahan
dan bangunan umum, di antaranya Bebalang, Kabupaten Bangli
tentang penyehatan hotel, rumah memenuhi syarat Fasilitas Sanitasi
sakit, perumahan dan lingkungan sesuai dengan Keputusan Menteri
kerja8. Bahwa prasarana harus Kesehatan Republik Indonesia
tersedia untuk kawasan pariwisata NO/288/MENKES/SK/III/2003
seperti tong sampah yang lengkap dengan skor 33. Adapun saran yang
sesuai jenis sampah yang dihasilkan dapat di sampaikan (kemenkes RI,
dan disediakan di tempat-tempat 2003) (1) Bagi Pengelola Pura Tirta
yang strategi sehingga tidak Sudamala Diharapakan agar segera
menganggu kenyamanan melengkapi fasilitas sanitasi tempat
pengunjung. sampah seperti membedakan warna,
bahan dan bentuk sampah. Wc harus
SIMPULAN DAN SARAN di lengkapi dengan setiptank untuk
Simpulan dari penelitian ini adalah memenuhi persyaratan sanitasi yang
(1) Fasilitas Sanitasi Tempat Sampah baik sehinga derajat kesehatan
di Obyek Wisata Pura Tirta terjaga dan terhindar dari penyakit
Sudamala, Kelurahan Bebalang, berbasis lingkungan. (2) Bagi
Kabupaten Bangli memenuhi syarat Pengunjung Diharapakan dapat ikut
Fasilitas Sanitasi Tempat Sampah menjaga kebersihan, misalnya
dengan skor 7. (2) Fasilitas Sanitasi mempunyai sampah jangan dibuang
WC umum / Toilet di Obyek Wisata sembarangan sebaiknya disimpan
Pura Tirta Sudamala, Kelurahan dulu disaku, kalau sudah menemukan
Bebalang, Kabupaten Bangli tidak tepat sampah yang disedikan dari
memenuhi syarat karena wc harus petugas dari Pura Tirta Sudamala

79
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 73-80

baru disana dibuang supaya Pura 4. Siswanto. Kamus Popules


Tirta Sudamala terjaga Kesehatan Lingkungan.
kebersihannya dan kehindahan (Kedokteran EGC, 2003).
alamnya. (3) Bagi Peneliti 5. Disbudpar. Wisata Spiritual
Selanjutnya Dapat di jadikan bahan Tirta Sudamala. Disbudpar
tambahan referensi dan bahan Bangli (2017). Available at:
masukan untuk penelitian http://disbudpar.banglikab.go.i
selanjutnya yang terkait dengan d/. .
penelitian ini. 6. Arikunto. Prosedur Penelitian
1. Candra. Pengantar Kesehatan Suatu Pendekatan Proposal.
Lingkunga. (Kedokteran EGC, (Bina Aksara, 2010).
2007). 7. Mukono. Prinsip Dasar
2. Malik. Strategi Kesehatan Lingkungan.
Pengembangan Agrowosata. (Airlangga University, 2006).
(Fakultas Sains dan Teknologi 8. Kemenkes. Pedoman
UNI Syarif Hidayatullah, Penyehatan Sarana Dan
2010). Bangunan Umum. (2003).
3. Suyono. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. (Kedokteran
EGC, 2014).

80

Anda mungkin juga menyukai