Anda di halaman 1dari 13

TEMPAT FASILITAS UMUM

KERANGKA
ACUAN NO. DOKUMEN : ...../KAK/PKM……./.../2022
KEGIATAN REVISI KE : -
TANGGAL TERBIT : ........................20…

A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang) dapat
masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun
terus menerus. Jadi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah
kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum
yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah,
swasta dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat –
tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun melakukan aktivitas
lainnya. Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit,
penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat – tempat
umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta
penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi
lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum perlu dijaga sanitasinya.

B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan tempat –
tempat umum di wilayah kerja puskesmas

Tujuan Khusus :
1. untuk mengetahui sanitasi SAB di TFU
2. untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TFU
3. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TFU
4. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TFU
5. untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang memenuhi
syarat kesehatan TFU

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum (TFU)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.

F. SASARAN
1. Tempat ibadah (masjid)
2. Sekolah
3. Pasar
4. Sarana kesehatan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO KEGIATAN JADWAL TEMPAT SUMBER
PELAKSANAAN KEGIATAN DANA
1. Tempat Ibadah Januari-Desember Wilayah kerja BOK
2. Sekolah Juli, Agustus puskesmas BOK
3. Pasar Mei SUKAMERANG BLUD
4. Sarana Kesehatan Juni, Desember BOK

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

Garut, 2 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas SUKAMERANG Petugas Kesehatan Lingkungan

Arif Rahman Hidayat, Jajang Supratman,


S.Si.Apt SKM
NIP. 19660605.198703.1.007 NIP.
196407161987011001
TEMPAT PENGELOLAAN PANGAN(TPP)
KERANGKA
NO. DOKUMEN : ...../KAK/PKM……./.../2022
ACUAN
KEGIATAN REVISI KE : -

TANGGAL TERBIT : ........................20…

1. PENDAHULUAN
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Hygiene
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan
perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah pemantauan
secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas perkembangan tindakan atau
kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak
lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta menilai
tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk / saran
perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan makanan,
pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali, memberi
peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.

2. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang letaknya
cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa penjamah makanan
yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam menjamah makanan, missal menggunakan lap
kotor untuk membersihkan meja dan mengolah makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah makan
, depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa menggunakan sabun,
peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah kotor, serta bahan makanan
belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari hama.

3. TUJUAN
Tujuan umum :
Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu
menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan pangan (TPP) agar terhindar dari resiko pencemaran.

Tujuan khusus:
1. Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
2. Untuk mengetahui ruangan pengolahan
3. Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
4. Untuk mengetahui tempat sampah
5. Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
6. Untuk mengetahui tempat cuci tangan
7. Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
8. Untuk mengetahui jamban

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolahan pangan (TPMP).

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.

6. SASARAN
1. Rumah makan
2. Jasa boga / catering
3. Industri makanan
4. Makanan jajanan

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO KEGIATAN JADWAL TEMPAT SUMBER DANA
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Rumah makan Januari Wilayah kerja BOK
2. Jasa boga / catering Februari puskesmas BOK
3. Industri makanan Maret SUKAMERANG BOK
4. Makanan jajanan April BOK

8. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Garut, 2 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas SUKAMERANG Petugas Kesehatan Lingkungan

Jajang Supratman, SKM


Arif Rahman Hidayat, S.Si.Apt NIP. 196407161987011001
NIP. 19660605.198703.1.00
DEPOT AIR MINUM
KERANGKA
NO. DOKUMEN : ...../KAK/PKM……./.../2022
ACUAN
KEGIATAN REVISI KE : -

TANGGAL TERBIT : ........................20…

1. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air
manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air juga diperlukan oleh
makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan untuk
menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa mengganggu
kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metabolism dan
fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja dan
berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan agar dapat
dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel adalah air.
Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Begitu
pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air mata), uap pernapasan, dan
cairan tubuh (darah, lymphe).

2. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan melalui
saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air minum (DAM).
Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan yang diolah
oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi
masyarakat.

3. TUJUAN
Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang berasal dari
depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari kemungkianan resiko
terkenan penyakit bawaan air.
Tujuan Khusus :
1) Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh masyarakat
2) Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan kabupaten / kota
sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
3) Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang melaksanakan
kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat
4) Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh pemerintah
daerah baik di kabupaten / kota.
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM).

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.

6. SASARAN
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja Puskesmas SUKAMERANG.

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap Juli untuk pembinaan dan pengawasan.

8. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

Garut, 2 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas SUKAMERANG Petugas Kesehatan Lingkungan

Arif Rahman Hidayat, S.Si.Apt Jajang Supratman, SKM


NIP. 19660605.198703.1.007 NIP. 196407161987011001
SARANA AIR BERSIH (SAB)
KERANGKA
NO. DOKUMEN : ...../KAK/PKM……./.../2022
ACUAN
KEGIATAN REVISI KE : -

TANGGAL TERBIT : ........................20…


1. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program
atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 yang
dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai
kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan slain
harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus memenuhi
persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti
oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air
dengan melibatkan peran serta masyarakat.

2. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah menyediakan
air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui penurunan
angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.

3. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengamankan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.

Tujuan Khusus :
Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas air

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan pengelolaan
air bersih yaitu pengawsan kualitas air, perbaikan kualitas air, pembinaan pemakai air.
Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan
perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan
melibatkan peranserta masyarakat.
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.

6. SASARAN
Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)

7. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan
- Pemeriksaan sampel SAB apabila ada proyek APBD dalam satu tahun
- Tempat Kegiatan yaitu di semua wilayah kerja puskesmas

8. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

Garut, 2 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Sukamerang Petugas Kesehatan Lingkungan

Arif Rahman Hidayat, S.Si.Apt Jajang Supratman, SKM


NIP. 19660605.198703.1.007 NIP. 196407161987011001
KLINIK SANITASI
KERANGKA
NO. DOKUMEN : ...../KAK/PKM……./.../2022
ACUAN
KEGIATAN REVISI KE : -

TANGGAL TERBIT : ........................20…


1. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan
pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
a. Keluhan utama
b. Keluhan tambahan
c. Riwayat penyakit terdahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Lamanya sakit
f. Kondisi lingkungan
g. Sarana sanitasi yang digunakan
h. Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas konseling
dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan
klien dapat mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara
mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.

2. LATAR BELAKANG
Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare, demam berdarah,
malaria dan kulit.
- Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
- Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan antara
lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
- Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan pestisida di
rumah tangga.
3. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan promotif
yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.

Tujuan Khusus :
1. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat.
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat
(pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup
bersihd an sehat.
3. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah
kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada
4. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Dalam hal Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan tidak memungkinkan untuk menerima Konseling,
Konseling dapat dilakukan terhadap keluarga atau pihak yang mendampingi. Konseling dapat
menggunakan alat peraga, percontohan, dan media informasi cetak atau elektronik.

6. SASARAN
- Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
- Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas

7. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


- Tempat dil;aksanakan di dalam gedung pelaksnaan dilakukan setiap hari.

8. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

Garut, 2 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas SUKAMERANG Petugas Kesehatan Lingkungan

Arif Rahman Hidayat, S.Si.Apt Jajang Supratman, SKM


NIP. 19660605.198703.1.007 NIP. 196407161987011001
PEMERIKSAAN RUMAH SEHAT
KERANGKA
NO. DOKUMEN : ...../KAK/PKM……./.../2022
ACUAN
KEGIATAN REVISI KE : -

TANGGAL TERBIT : ........................20…


A. Latar belakang

Puskesmas sebagai sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan
yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan. Kesehatan lingkungan merupakan bagian
integral dari upaya kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu diantaranya melalui program penyehatan
lingkungan perumahan, untuk mencapai sasaran program diadakan suatu pendekatan upaya
penyehatan lingkungan perumahan melalui kegiatan yang salah satunya adalah pemeriksaan
lingkungan perumahan.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam


menyehatkan perumahan dan lingkungan sekitarnya
b. Tujuan Khusus :
- Termotivasinya masyarakat untuk memiliki/ bertempat tinggal di rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
- Terlaksananya pengawasan dan penilaian rumah sehat sesuai peraturan perundangan
yang berlaku
- Terlaksananya penyuluhan tentang rumah sehat bagi keluarga, dan masyarakat yang
memerlukan
- Masyarakat terhindar dari risiko penularan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan seperti diare, DBD, ISPA, TBC dan kecacingan.
C. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

1. Pendataan untuk memperoleh data sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan meliputi:

- Jumlah penduduk dan jumlah kepala keluarga, jumlah rumah yang dibagi menurut kelurahan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukamerang

- Data sosial ekonomi meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan menurut kelurahan

- Angka kejadian penyakit yang berhubungan dengan lingkungan


2. Melakukan pelatihan dan pembinaan kader kesehatan lingkungan agar dapat menjadi
motivator di masyarakat, selain itu kader kesling juga diberdayakan untuk turut serta dalam
kegiatan pemeriksaan rumah sehat
3. Melakukan pemeriksaan rumah sehat dengan panduan form pemeriksaan rumah sehat yang
sesuai dengan pedoman pemeriksaan rumah sehat.
4. Rekomendasi dan tindak lanjut berupa penyuluhan yang dilakukan pada saat pemeriksaan
dimaksudkan untuk menimbulkan kesadaran masyarakat untuk memiliki rumah yang sehat

D. Cara Melaksanakan Kegiatan


Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.

E. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh rumah yang berada di wilayah Puskesmas Sukamerang.

F. Uraian Tugas dan peran lintas program (inter profesi) dan lintas sector dalam mendukung
keberhasilan program dan kegiatan
a. Peran Lintas Program
- Program Promosi Kesehatan
Berperan bersama secara kolaborasi dengan pengelola kesling puskesmas untuk mengintervensi
dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada pemilik rumah mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat di rumah tangga serta memberikan pengetahuan mengenai syarat-syarat rumah sehat
b. Peran Lintas Sektor]
1. Kelurahan

- Koordinasi Lintas sektor tingkat kelurahan sampai ke tingkat RT

- Advokasi keberhasilan program

- Dukungan keberhasilan kegiatan Kesling Puskesmas seperti ijin untuk mengunjungi pada saat
kegiatan

2. Tokoh Masyarakat/ ketua RT

- Koordinasi dengan tokoh-tokoh untuk mendukung tercapainya lingkungan perumahan yang


memenuhi syarat kesehatan

- Advokasi kepada masyarakat untuk sama-sama memelihara dan meningkatkan kebersihan


lingkungan perumahan.
TEMPA DAN
BULAN
N T A
KEGIATAN
O JA FE MA AP JU JU AG SE OK NO DE
MEI
N B R R N L U P T V S
Pemeriksaa
1 x x x x x X x X x x x X 6 desa bok
n Rumah
3. Kader kesehatan lingkungan

Sebagai motivator peningkatan kualitas lingkungan perumahan, karena kader


memiliki kedekatan secara pribadi dengan masyarakat yang ada di wilayahnya,
sehingga diharapkan saran dan masukan kader akan lebih mudah diterima oleh
warga masyarakat
G. Jadwal dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Tempat kegiatan yaitu di wilayah kerja puskesmas SUKAMERANG
a. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan, Pencatatan dan Pelaporan

b. Monitoring dilaksanakan selama pelaksanaan kegiatan dengan membuat pencatatan dan


pelaporan hasil kegiatan.
c. Form yang digunakan adalah : Form pemeriksaan rumah sehat
H. Evaluasi
Hasil kegiatan dicatat, dianalisis kemudian dilaporkan pada P enanggungjawab UKM, kemudian
bersama melaporkan kepada Kepala Puskesmas. Akan dibuat dokumentasi laporan Program
dan kegiatan pemeriksaan lingkungan perumahan yang memuat capaian program dan kegiatan,
analisis masalah dan alternatif pemecahan masalah dalam rangka perbaikan mutu dan kinerja
program dan kegiatan pemeriksaan lingkungan perumahan

Garut, 2 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas SUKAMERANG Petugas Kesehatan Lingkungan

Arif Rahman Hidayat, S.Si.Apt Jajang Supratman, SKM


NIP. 19660605.198703.1.007 NIP. 196407161987011001

Anda mungkin juga menyukai