Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

FENOMENA DASAR MESIN


BUCKLING

Disusun Oleh :

RAHMA MUSTOFA (2016030411)

UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang
telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga
bisa menyelesaikan makalah mengenai Laporan Praktikum Fenomena Dasar
Mesin tentang Buckling.

Kami ucapkan banyak terimaksih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun fikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuaan dan
prngalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi baik lagi karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami.

Tangerang Selatan, Desember 2018

Penyusun

II
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................
........................................... I

KATA
PENGANTAR .........................................................................
................... II

DAFTAR
ISI ...............................................................................
.............................. III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang ..........................................................................
............................ 1

1.2
Tujuan ............................................................................
....................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian
Buckling ..........................................................................
.................... 2

2.2 Dasar
Pengujian .........................................................................
.......................... 2

2.3 Jenis
Pengujian .........................................................................
............................ 8

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Alat dan


Bahan..............................................................................
........................ 9

3.2 Langkah
Kerja .............................................................................
....................... 10

3.3 Hasil Pengujian …………………………….………………….……….. 12

3.4Analisa Hasil Uji ………………………………………...……………... 13

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ………………………,……………………………………. 17

4.2 Saran ……………………………………..………………………........... 17


DAFTAR PUSTAKA

III
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu struktur, batang atau kolom akan mengalami gaya lateral
dan aksial. Tekuk terjadi apabila suatu batang menerima gaya aksial
meskipun belum dapat mencapai tegangan leleh. Fenomena tekuk berkaitan
dengan kekakuan elemen struktur. Suatu elemen yang mempunyai kekakuan
kecil lebih mudah mengalami tekuk dibandingkan dengan elemen yang
mempunyai kekakuan besar. Pada praktikum kali ini kita akan mencoba
mengetahui gaya kritis dari beberapa bahan yang akan kita uji buckling,
dengan pengujian jepit-jepit.

1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui dan melaksanakan proses pengujian buckling dengan
baik dan benar.
2. Memahami alat, bahan dan cara pengukuran dengan baik dan benar.
3. Memperhatikan keselamatan kerja dalam melaksanakan praktikum
4. Dapat mengelola hasil pengujian buckling dan menghitung gaya kritis
setiap bahan uji dengan benar

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Buckling

Buckling merupakan suatu jenis dari kegagalan struktur yang


terjadi pada struktur kolom atau juga bentuk tiang, balok, pelat dan
cangkang. Buckling disebabkan oleh bifurkasi dalam solusi untuk
persamaan keseimbangan statis. Buckling disebut juga sebagai suatu
proses dimana suatu struktur tidak mampu mempertahankan bentuk
aslinya. Konsekuensi buckling pada dasarnya adalah masalah geometrik
dasar, dimana terjadi lendutan besar sehingga akan mengubah bentuk
struktur.

2.2 Dasar Pengujian

1. Beban kritis dalam kolom


Beban kritis suatu balok langsing yang dikenia tekanan aksial
adalah nilai gaya aksial yang hanya cukup mempertahankan batang
dalam kondisi sedikit terdefleksi dinotasikan dengan Fcr.
2. Rasio kerampingan kolom
Rasio panjang kolom terdapat jari-jari (radius of gyration)
minimum penampang kolom disebut dengan rasio kerampingan suatu
𝑃
kolom. Seperti diketahui 𝐸𝐼 = 𝐾 2 sehingga persamaan dapat ditulis:

𝑑 2 2𝑦
𝐾 =0
𝑑𝑥 2
Dari kenampakan grafis dapat dilihat bahwa karakter tekuk
mengandung fungsi sin kx.

2
3. Rasio tidak berdimensi
Apabila suatu kolom adalah bebas berputar pada ujung-ujungnya,
maka tekukan akan terjadi pada sumbu dimana jari-jari adalaj
minimum.
4. Beban kritis kolom ramping panjang
Jika suatu kolom panjang yang mempunyai luas penampang tetap
di-pin pada kedua ujungnya dan dikenai tekanan aksial, beban Fcr
yang akan menyebabkan terjadinya tekukan dinyatakan dengan:
𝜋 2 𝐸𝐼
𝐹𝐶𝑅 =
𝐿2
Dimana E menyatakan modulus elastisitas, I adalah momen minimum
penampang melintang terhadap sumbu yang melalui titik berat dan L
adalah panjang kolom.
5. Pengaruh kondisi akhir-panjang efektif

Persamaan beban kritis diatas dapat dimodifikasi menjadi

Dimana KL adalah panjang efektif kolom. Untuk kolom yang di-pin pada
kedua ujungnya, K=0,5 yang satu ujung dijepit dan satu ujung di-pin
K=0,7. Dan untuk kolom yang satu ujung dijepit dan ujung yang lain
bebas, K=2

3
6. Rancang Bangun Kolom dengan beban Eksentris

Derivasi pernyataan yang menghasilkan model pembebanan tekuk


Euler mengasumsikan bahwa beban adalah konsentris. Jika suatu gaya
aksial P dikenakan dengan tingkat eksentrisitas E, puncak tegangan
pada batang terjadi pada serat-serat yang lebih luar pada bagian tengah
panjang batang dan dinyatakan dengan:

Dimana C adalahjarak dari sumbu netral keserat luar, r adalah jari-


jari putar (radius of gyration), L adalah panjang kolom, dan A adalah
luas potongan melintang ini disebut pula formula scan dari kolom.

7. Tekukan kolom inelastic

Pernyataan pembebanan tekukan Euler dapat diperluas untuk


selang inelastic dari aksi dengan menggantikan Modulus Young E
dengan Modulus Tangen Et. Dengan demikian formula tekukan kolom
(tangenmodulus formula) dapat dinyatakan sebagai:

4
Kolom balok (beam-colomns)

Suatu barang yang dikenai beberapa gaya bersamaan dengan tekanan


aksial dan pembebanan lateral disebut sebagai beam-colomns.

Contoh 1:

Jabarkan beban kritis untuk batang ramping panjang yang di-pin dan
dibebani dengan tekanan aksial dikedua ujungnya. Garis aksi gaya-gaya
melewati pusat panjang melintang seperti pada gambar berikut ini

Y X Y

P P

Persamaan diferensial dari kurva defleksi dinyatakan dengan:

Momen tekuk pada titik A dengan koordinat (x,y) menghasilkan


momen dengan gaya P dan jarak y. Sesuai dengan perjanjian pemberian
tanda maka momen tersebut adalah negative. Dengan demikian M =-Py.

5
Selanjutnya kita akan mempunyai persamaan diferential :

Seperi diketahui sehingga persamaan diatas dapat ditulis:

Dari kenampakan grafis dapat dilihat bahwa karakter tekukan


mengandung fungsi sin kx atau cos kx, kombinasi keduanya dalam
bentuk:

𝑦 = 𝐶𝑠𝑖𝑛𝑘𝑥 + 𝐷 cos 𝑘𝑥

Dapat merupakan solusi dari persamaan differensial diatas. Yang


diperlukan selanjutnya adalah menentukan nilai C dan D pada ujung
kiri batang y=0 ketika x=0 dengan mensubtitusikan nilai ini
kepersamaan diatas, diperoleh:

0 = 0+D atau D = 0

Pada ujung kanan batang y=0 ketika X=L, sehingga

0 = C sin KL

Kenyataan baik C=0 atau sin KL=0. Tetapi jika C=0 maka nilai y
dimanapun akan sama dengan 0, dan kita tidak memerlukan ini. Maka
kita pakai:

Sin KL=0

6
Untuk menjadi benar, kita harus mempunyai kh=nπ radian (n =1,2,3,…
….).

Dengan subtitusi ,diperoleh:

Nilai terkecil dari persamaan tersebut terjadi jika n=1. Maka kita
memperoleh apa yang disebut mode pertama tekukan dimana beban
kritis dapat dinyatakan dengan:

Persamaan ini juga sering disebut sebagai beban tekuk Euler untuk
kolom yang di-pin diujungnya. Defleksinya dapat dinyatakan dengan:

7
2.3 Jenis Pengujian

Berdasarkan teori pengujian buckling ada beberapa cara seperti di


bawah ini :

1. Flexural-torsional buckling
2. Lateral-torsional buckling
3. Plastic buckling
4. Dynamic buckling

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan

Gambar 1: Alat Uji Buckling Gambar 2: Bahan Uji

3.1.1 Alat:
a. Alat buckling
b. Sorong
c. Meteran
d. Adaptor engsel dan jepit
e. Kunci pas 10 mm
3.1.2 Bahan:
a. Batang aluminium
b. Batang baja carbon
c. Batang steinless

9
3.2 Langkah Kerja

3.2.1 Pengujian engsel-engsel

1. Pasang adaptor engsel pada ujung atas alat uji buckling dan pada
ujung dongkrak.
2. Kencangkan baut pengikat kedua adaptor engsel agar tidak meleset
saat ditekan.
3. Pasang satu batang yang akan diujikan pada kedua adaptor engsel,
misalkan adalah batang besi.
4. Pastikan posisi batang benar-benar duduk pada alur yang ada pada
engsel agar tidak meleset saat ditekan.
5. Setelah benar-benar aman, naikkan dongkrak dengan cara mengungkit
pada tuasnya secara perlahan-lahan.
6. Perhatikan jarum pada skala timbangan. Ketika gaya kritis dicapai,
jarum tidak akan bergerak lagi kearah tekanan yang lebih besar, saat
jarum berhenti itulah titik kritis didapat. Tulis pada tabel.
7. Lakukan lagi langkah 3 sampai 6 pada batang lainnya yang berbeda
(alumunium, besi, stailess steel).

3.2.2 Pengujian engsel-jepit

1. Pasang adaptor engsel diatas dongkrak dan pasang adaptor jepit


dibagian atas alat, kencangkan baut pengikat.

2. Lakukan pengujian seperti yang dilakukan pada langkah 3 sampai 6


(Langkah pengujian engsel-engsel) pada ketiga batang yang akan
diuji.

3. Catat hasil pengujian pada tabel.

10
3.2.3 Pengujian jepit-jepit
1. Pasang adaptor jepit pada engsel diatas dongkrak dan pasang adaptor
jepit dibagian atas alat, atur kerapatan jepitan sesuai batang dan
kencangkan baut pengikat.
2. Lakukan pengujian seperti yang dilakukan pada langkah 3 sampai 6
(Langkah pengujian engsel-engsel) pada ketiga batang yang akan
diuji.
3. Catat hasil pengujian pada tabel data.

11
3.3 Hasil Pengujian
LEMBAR DATA
PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN
Buckling Test

BEBAN PENEKANAN LEKUKAN


BAHAN UJI ENGSEL- ENGSEL- JEPIT- ENGSEL- ENGSEL-
JEPIT-
ENGSEL JEPIT JEPIT ENGSEL JEPIT
JEPIT
BAJA KARBON 8.1 10.1 7.7 68.2 70.5
70.1
BAJA STAINLESS 6.7 7.3 8.1 66.5 66.9
67.6
ALUMUNIUM 9.1 10.6 12.7 65.8 67.6
68.8

Dimensi Bahan

TEBAL
BAHAN UJI PANJANG (mm) LEBAR (mm)
(mm)
BAJA KARBON 720 26.5 2.2
BAJA STAINLESS 700 29.7 2
ALUMUNIUM 700 30.1 2.1

PRODI : Teknik Mesin


SEMESTER : V (Lima)
TGL. PRAKTIKUM : 6 November 2018
KELOMPOK :3
1. ADI SANTOSO (2016030129)
2. ARAHMAN HIDAYAT (2016030055)
3. BUDI PRASETYO (2016030064)
4. FERRY NUGROHO (2016030766)
5. M. IMAM KHOERI (2016030733)
6. RAHMA MUSTOFA (2016030411)
7. SUMBER ABDUL MUNIF (2016030027)
Dosen Pembimbing

12
(B. EKA PAMUNGKAS)

3.4 Analisa Hasil Uji

Dari pengujian yang dilakukan pada kegiatan praktikum diatas,


diperoleh hasil pengukuran dimensi bahan dan beban penekanan (gaya
kritis) sebagai berikut:

3.4.1 Tabel pengukuran dimensi bahan

TEBAL
BAHAN UJI PANJANG (mm) LEBAR (mm)
(mm)
BAJA KARBON 720 26.5 2.2
BAJA STAINLESS 700 29.7 2
ALUMUNIUM 700 30.1 2.1

3.4.2 Tabel pengukuran beban penekanan

BEBAN PENEKANAN
BAHAN UJI ENGSEL- JEPIT-
ENGSEL-ENGSEL
JEPIT JEPIT
BAJA KARBON 8.1 10.1 7.7
BAJA STAINLESS 6.7 7.3 8.1
ALUMUNIUM 9.1 10.6 12.7

Momen inersia
Dari hasil pengukuran dimensi bahan uji diatas, dapat kita hitung
momen inersia setiap bahan dengan menggunakan rumus:
𝐛𝐡𝟑
𝐈=
𝟏𝟐
Berikut adalah hasil perhitungan momen inersia bahan uji:
a. Baja karbon
bh3 26,5(2.2)3
I= = = 23,5mm4 = 2,35x10−11 m4
12 12
b. Steinless steel

13
bh3 29,7(2)3
I= = = 19,8mm4 = 1,98x10−11 m4
12 12

c. Alumunium
bh3 30,1(2.1)3
I= = = 23,2mm4 = 2,32x10−11 m4
12 12
Tabel hasil perhitungan momen inersia:
Bahan Uji Modulus Young (E) Momen
Inersia

Bahan Carbon 207x109 N⁄m2 2,35x10−11


m4
Bahan Steinless 200x109 N⁄m2 1,98x10−11
m4
Alumunium 70x109 N⁄m2 2,32x10−11
m4

Beban penekanan (gaya kritis)


Secara teoritis, besarnya gaya kritis suatu bahan dapat kita hitung
menggunakan rumus-rumus berikut:
E.I
 P = π2 untuk engsel-engsel
L2
E.I
 P = 2,04. π2 L2 untuk engsel-jepit
E.I
 P = 4. π2 L2 untuk jepit-jepit

Berikut ini adalah hasil pehitungan gaya kritis teoritis menggunakan rumus diatas:

1. Engsel-engsel
a. Baja carbon
E. I (207x109 )(2,35x1011 )
P = π2 = (3,14) 2
= 92,51N
L2 (0,72)2
b. Baja Steinless
E. I (200X109 )(1,97x1011 )
P = π2 = (3,14) 2
= 79,68N
L2 (0,70)2
c. Alumunium
E. I (70X109 )(2x1011 )
P = π2 = (3,14)2
= 28,7N
L2 (0,70)2

14
2. Engsel-engsel
a. Baja Carbon

E. I (207x109 )(2,35x1011 )
P = 2,04. π2 = 2,04. (3,14) 2
= 188,71N
L2 (0,72)2

b. Baja Stainless

E. I (200x109 )(1,98x1011 )
P = 2,04. π2 = 2,04. (3,14) 2
= 162,55N
L2 (0,70)2

c. Alumunium

E. I (70x109 )(2x1011 )
P = 2,04. π2 = 2,04. (3,14)2
= 57,64N
L2 (0,70)2

3. Jepit-jepit
a. Baja Carbon

E. I (207x109 )(2,35x1011 )
P = 4. π2 = 4. (3,14)2
= 370,04N
L2 (0,72)2

b. Baja Stainless

E. I (200x109 )(1,98x1011 )
P = 4. π2 = 4. (3,14)2
= 318,72N
L2 (0,70)2

c. Alumunium

E. I (70x109 )(2x1011 )
P = 4. π2 = 4. (3,14)2
= 112,68N
L2 (0,70)2

15
Tabel dan diagram balok hasil perhitungan gaya kritis berdasarkan
rumus(teoritas):

Bahan Uji Gaya Kritis Teoritis


Engsel-engsel Engsel-jepit Jepit-
jepit
Baja Carbon 92,51 N 188,71 N 370,04 N
Baja Stainless 79,68 N 162,55 N 318,72 N
Alumunium 28,17 N 57,46 N 112, 68 N

400 370.04
318.72

300

Engsel-engsel
188.71
200 162.55
Engsel-jepit
112.68
Jepit-jepit
92.51 79.68
100 57.46
28.17

0
Baja Carbon Baja Stainless Alumunium

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Pengujian buckling pada suatu logam dapat memberikan informasi
kepada kita tentang perbedaan nilai antara pengujian engsel-engsel,
pengujian engsel-jepit dan pengujian jepit-jepit.
2. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui Modulus Elatisitas, momen
inersia dan gaya kritis suatu batang logam yang dijadikan bahan uji
buckling.
3. Sifat dan jenis logam pengujian dapat mempengaruhi beban yang dapat
diberikan dan jarak kelengkungan logam tersebut.
4. Hasil perhitungan secara teritas berbeda dengan hasil pengukuran pada
pengujian buckling tapi masing-masing memberikan hasil yang akurat.

4.2 Saran
1. Perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Gunakan peralatan praktek sesuai kebutuhan dan sesuai fungsinya.
3. Menggunakanaalat pengaman diri saat melakukan praktek agar terhindar
dari kecelakaan kerja.
4. Catat hasil praktek.

17
DAFTAR PUSTAKA

Makalah pengujian buckling, kelompok 5 2017, Universitas Pamulang

http://blog.ub.ac.id/kelikbayua/2012/09/20/buckling-stress/

Hasil pengujian

Dokumentasi praktikum

18

Anda mungkin juga menyukai