Laporan Praktikum Buckling
Laporan Praktikum Buckling
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang
telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga
bisa menyelesaikan makalah mengenai Laporan Praktikum Fenomena Dasar
Mesin tentang Buckling.
Kami ucapkan banyak terimaksih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun fikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuaan dan
prngalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi baik lagi karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................
........................................... I
KATA
PENGANTAR .........................................................................
................... II
DAFTAR
ISI ...............................................................................
.............................. III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ..........................................................................
............................ 1
1.2
Tujuan ............................................................................
....................................... 1
2.1 Pengertian
Buckling ..........................................................................
.................... 2
2.2 Dasar
Pengujian .........................................................................
.......................... 2
2.3 Jenis
Pengujian .........................................................................
............................ 8
3.2 Langkah
Kerja .............................................................................
....................... 10
BAB IV PENUTUP
III
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui dan melaksanakan proses pengujian buckling dengan
baik dan benar.
2. Memahami alat, bahan dan cara pengukuran dengan baik dan benar.
3. Memperhatikan keselamatan kerja dalam melaksanakan praktikum
4. Dapat mengelola hasil pengujian buckling dan menghitung gaya kritis
setiap bahan uji dengan benar
1
BAB II
LANDASAN TEORI
𝑑 2 2𝑦
𝐾 =0
𝑑𝑥 2
Dari kenampakan grafis dapat dilihat bahwa karakter tekuk
mengandung fungsi sin kx.
2
3. Rasio tidak berdimensi
Apabila suatu kolom adalah bebas berputar pada ujung-ujungnya,
maka tekukan akan terjadi pada sumbu dimana jari-jari adalaj
minimum.
4. Beban kritis kolom ramping panjang
Jika suatu kolom panjang yang mempunyai luas penampang tetap
di-pin pada kedua ujungnya dan dikenai tekanan aksial, beban Fcr
yang akan menyebabkan terjadinya tekukan dinyatakan dengan:
𝜋 2 𝐸𝐼
𝐹𝐶𝑅 =
𝐿2
Dimana E menyatakan modulus elastisitas, I adalah momen minimum
penampang melintang terhadap sumbu yang melalui titik berat dan L
adalah panjang kolom.
5. Pengaruh kondisi akhir-panjang efektif
Dimana KL adalah panjang efektif kolom. Untuk kolom yang di-pin pada
kedua ujungnya, K=0,5 yang satu ujung dijepit dan satu ujung di-pin
K=0,7. Dan untuk kolom yang satu ujung dijepit dan ujung yang lain
bebas, K=2
3
6. Rancang Bangun Kolom dengan beban Eksentris
4
Kolom balok (beam-colomns)
Contoh 1:
Jabarkan beban kritis untuk batang ramping panjang yang di-pin dan
dibebani dengan tekanan aksial dikedua ujungnya. Garis aksi gaya-gaya
melewati pusat panjang melintang seperti pada gambar berikut ini
Y X Y
P P
5
Selanjutnya kita akan mempunyai persamaan diferential :
𝑦 = 𝐶𝑠𝑖𝑛𝑘𝑥 + 𝐷 cos 𝑘𝑥
0 = 0+D atau D = 0
0 = C sin KL
Kenyataan baik C=0 atau sin KL=0. Tetapi jika C=0 maka nilai y
dimanapun akan sama dengan 0, dan kita tidak memerlukan ini. Maka
kita pakai:
Sin KL=0
6
Untuk menjadi benar, kita harus mempunyai kh=nπ radian (n =1,2,3,…
….).
Nilai terkecil dari persamaan tersebut terjadi jika n=1. Maka kita
memperoleh apa yang disebut mode pertama tekukan dimana beban
kritis dapat dinyatakan dengan:
Persamaan ini juga sering disebut sebagai beban tekuk Euler untuk
kolom yang di-pin diujungnya. Defleksinya dapat dinyatakan dengan:
7
2.3 Jenis Pengujian
1. Flexural-torsional buckling
2. Lateral-torsional buckling
3. Plastic buckling
4. Dynamic buckling
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 Alat:
a. Alat buckling
b. Sorong
c. Meteran
d. Adaptor engsel dan jepit
e. Kunci pas 10 mm
3.1.2 Bahan:
a. Batang aluminium
b. Batang baja carbon
c. Batang steinless
9
3.2 Langkah Kerja
1. Pasang adaptor engsel pada ujung atas alat uji buckling dan pada
ujung dongkrak.
2. Kencangkan baut pengikat kedua adaptor engsel agar tidak meleset
saat ditekan.
3. Pasang satu batang yang akan diujikan pada kedua adaptor engsel,
misalkan adalah batang besi.
4. Pastikan posisi batang benar-benar duduk pada alur yang ada pada
engsel agar tidak meleset saat ditekan.
5. Setelah benar-benar aman, naikkan dongkrak dengan cara mengungkit
pada tuasnya secara perlahan-lahan.
6. Perhatikan jarum pada skala timbangan. Ketika gaya kritis dicapai,
jarum tidak akan bergerak lagi kearah tekanan yang lebih besar, saat
jarum berhenti itulah titik kritis didapat. Tulis pada tabel.
7. Lakukan lagi langkah 3 sampai 6 pada batang lainnya yang berbeda
(alumunium, besi, stailess steel).
10
3.2.3 Pengujian jepit-jepit
1. Pasang adaptor jepit pada engsel diatas dongkrak dan pasang adaptor
jepit dibagian atas alat, atur kerapatan jepitan sesuai batang dan
kencangkan baut pengikat.
2. Lakukan pengujian seperti yang dilakukan pada langkah 3 sampai 6
(Langkah pengujian engsel-engsel) pada ketiga batang yang akan
diuji.
3. Catat hasil pengujian pada tabel data.
11
3.3 Hasil Pengujian
LEMBAR DATA
PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN
Buckling Test
Dimensi Bahan
TEBAL
BAHAN UJI PANJANG (mm) LEBAR (mm)
(mm)
BAJA KARBON 720 26.5 2.2
BAJA STAINLESS 700 29.7 2
ALUMUNIUM 700 30.1 2.1
12
(B. EKA PAMUNGKAS)
TEBAL
BAHAN UJI PANJANG (mm) LEBAR (mm)
(mm)
BAJA KARBON 720 26.5 2.2
BAJA STAINLESS 700 29.7 2
ALUMUNIUM 700 30.1 2.1
BEBAN PENEKANAN
BAHAN UJI ENGSEL- JEPIT-
ENGSEL-ENGSEL
JEPIT JEPIT
BAJA KARBON 8.1 10.1 7.7
BAJA STAINLESS 6.7 7.3 8.1
ALUMUNIUM 9.1 10.6 12.7
Momen inersia
Dari hasil pengukuran dimensi bahan uji diatas, dapat kita hitung
momen inersia setiap bahan dengan menggunakan rumus:
𝐛𝐡𝟑
𝐈=
𝟏𝟐
Berikut adalah hasil perhitungan momen inersia bahan uji:
a. Baja karbon
bh3 26,5(2.2)3
I= = = 23,5mm4 = 2,35x10−11 m4
12 12
b. Steinless steel
13
bh3 29,7(2)3
I= = = 19,8mm4 = 1,98x10−11 m4
12 12
c. Alumunium
bh3 30,1(2.1)3
I= = = 23,2mm4 = 2,32x10−11 m4
12 12
Tabel hasil perhitungan momen inersia:
Bahan Uji Modulus Young (E) Momen
Inersia
Berikut ini adalah hasil pehitungan gaya kritis teoritis menggunakan rumus diatas:
1. Engsel-engsel
a. Baja carbon
E. I (207x109 )(2,35x1011 )
P = π2 = (3,14) 2
= 92,51N
L2 (0,72)2
b. Baja Steinless
E. I (200X109 )(1,97x1011 )
P = π2 = (3,14) 2
= 79,68N
L2 (0,70)2
c. Alumunium
E. I (70X109 )(2x1011 )
P = π2 = (3,14)2
= 28,7N
L2 (0,70)2
14
2. Engsel-engsel
a. Baja Carbon
E. I (207x109 )(2,35x1011 )
P = 2,04. π2 = 2,04. (3,14) 2
= 188,71N
L2 (0,72)2
b. Baja Stainless
E. I (200x109 )(1,98x1011 )
P = 2,04. π2 = 2,04. (3,14) 2
= 162,55N
L2 (0,70)2
c. Alumunium
E. I (70x109 )(2x1011 )
P = 2,04. π2 = 2,04. (3,14)2
= 57,64N
L2 (0,70)2
3. Jepit-jepit
a. Baja Carbon
E. I (207x109 )(2,35x1011 )
P = 4. π2 = 4. (3,14)2
= 370,04N
L2 (0,72)2
b. Baja Stainless
E. I (200x109 )(1,98x1011 )
P = 4. π2 = 4. (3,14)2
= 318,72N
L2 (0,70)2
c. Alumunium
E. I (70x109 )(2x1011 )
P = 4. π2 = 4. (3,14)2
= 112,68N
L2 (0,70)2
15
Tabel dan diagram balok hasil perhitungan gaya kritis berdasarkan
rumus(teoritas):
400 370.04
318.72
300
Engsel-engsel
188.71
200 162.55
Engsel-jepit
112.68
Jepit-jepit
92.51 79.68
100 57.46
28.17
0
Baja Carbon Baja Stainless Alumunium
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pengujian buckling pada suatu logam dapat memberikan informasi
kepada kita tentang perbedaan nilai antara pengujian engsel-engsel,
pengujian engsel-jepit dan pengujian jepit-jepit.
2. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui Modulus Elatisitas, momen
inersia dan gaya kritis suatu batang logam yang dijadikan bahan uji
buckling.
3. Sifat dan jenis logam pengujian dapat mempengaruhi beban yang dapat
diberikan dan jarak kelengkungan logam tersebut.
4. Hasil perhitungan secara teritas berbeda dengan hasil pengukuran pada
pengujian buckling tapi masing-masing memberikan hasil yang akurat.
4.2 Saran
1. Perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Gunakan peralatan praktek sesuai kebutuhan dan sesuai fungsinya.
3. Menggunakanaalat pengaman diri saat melakukan praktek agar terhindar
dari kecelakaan kerja.
4. Catat hasil praktek.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.ub.ac.id/kelikbayua/2012/09/20/buckling-stress/
Hasil pengujian
Dokumentasi praktikum
18