Menguasai Kimia Kuantum
Menguasai Kimia Kuantum
Kimia
Kua n t u m
Untuk Mahasiswa
Sains dan Teknik
2. Jika sebuah satuan muatan negatif diletakkan pada suatu titik di tengah antara
dua buah muatan positif yang dipisahkan oleh jarak R, maka gaya manakah
dari gaya-gaya yang bekerja pada muatan positif itu yang lebih besar, yakni
apakah gaya yang diberikan oleh muatan negatif atau gaya yang disebabkan
oleh muatan positif yang lain? Carilah arah di mana muatan positif yang
memiliki kecenderungan untuk bergerak!
Jawab:
Sebuah muatan positif akan mengalami gaya tarik-menarik yang dinyatakan
1
dengan F dan disebabkan oleh muatan negatif yang
40 R 2
2
diletakkan pada jarak R/2 dan gaya tolak-menolak yang dinyatakan dengan
1
F yang disebabkan oleh muatan positif yang lain yang berada
40 R 2
pada jarak R. Karena gaya tolak-menolak 4 kali lebih besar dari gaya tarik-
menarik, maka setiap muatan positif akan cenderung bergerak ke arah muatan
positif yang lain. (Dengan aksi yang diberikan oleh suatu muatan negatif,
muatan-muatan positif dapat terikat satu dengan yang lainnya. Ini berkaitan
dengan fenomena bahwa inti-inti yang bermuatan positif dapat digabung
dalam suatu bahan dengan bantuan atau keterlibatan elektron-elektron.)
3. Hitung kecepatan sebuah elektron yang memiliki energi kinetik sebesar 1 eV!
Jawab:
Energi kinetik dari sebuah elektron (dimana m adalah massa elektron)
1
dinyatakan dengan rumusan mv 2 dan 1 eV 1.602 1019 J . Dengan
2
1
demikian, mv2 1.602 1019 J . Jika diketahui massa elektron sebesar
2
m 9.109 1031 kg , maka dapat diperoleh kecepatan elektron sebagai berikut:
1/ 2
2 1.602 1019
v 31
5.93 105 m s 1
9.109 10
1
Panjang gelombang untuk gelombang infra merah adalah 1 – 100 μm (1 μm = 10-6 m).
v 3.00 108 m s1 66700 m1 2.00 1013 s1
W
hc
6.63 1034 Js 3.00 108 m s 1
7.45 1019 J
9
t 255 10 m
7.45 1019 J
4.65 eV
1.602 1019 J eV 1
a k 2
2
k (2)
k 2
2
4
kita mendapatkan
1 n 2 m2
(3)
R n 2 m2
Sebuah perbandingan dengan persamaan ini terhadap persamaan (2) akan
diketahui bahwa n = 2, m = k + 2, dan
n2 4
a (4)
R R
Sehingga kita akan memperoleh
4 4
R 9
1.097 107 m1
a 364.7 10 m
2.179 1018 J
13.60 eV
1.602 1019 J eV 1
Untuk 1 mol,
dan energi potensial. Untuk sistem ini, momentum p dari partikel akan
1 2
menjadi energi kinetik p2/2m dan energi potensialnya adalah kx dan kita
2
akan mendapatkan
p2 1 2
H kx
2m 2
Dengan demikian Hamiltonian Ĥ dapat diturunkan dengan mudah hanya
dengan mengganti momentum p dengan operator p ih / x dalam ekspresi
terhadap H. Penggantian ini harus dilakukan dua kali untuk p2/2m dan kita
akan mendapatkan
2
2
1
i
2m x 2m x 2
1 2
Energi potensial kx dapat digunakan langsung karena tidak mengandung
2
momentum p. Karenanya Hamiltonian Ĥ dapat dinyatakan sebagai berikut:
2 1 2
H kx
2m x 2 2
Dengan memasukkan Hamiltonian Ĥ ini ke dalam H E , persamaan
Schrödinger bebas waktu untuk osilator harmonik satu dimensi dinyatakan
sebagai berikut:
2 1 2
kx x E x
2m x
2
2
Catatan:
F x dU x / dx kx k 0 merepresentasikan gaya yang bekerja pada
nm adalah Kronecker delta dimana akan sama dengan 1 jika n = m dan 0 jika
n m!
Jawab:
Fungsi gelombang dengan bilangan kuantum n dalam sebuah kotak (0 < x <
L) dengan panjang L diberikan oleh persamaan
2 nx
n x sin n 1, 2,3,...
L L
Untuk posisi di luar kotak n x 0 . Marilah kita menyebutkan integral
akan menghasilkan
sin A sin B
1
2
cos A B cos A B
Dengan demikian
Inm I I
Diketahui
l L n m x
I cos dx
L0 L
Ketika n m tidak sama dengan 0,
1 1
I sin n m 0
n m 0
Ketika n = m (n – m = 0),
1
I d 1
0
Karenanya,
(1) untuk n = m, Inm = 1 – 0 = 1, dan
(2) untuk n ≠ m, Inm = 0 – 0 = 0, dengan menggunakan delta Kronecker, kita
memperoleh Inm = δnm.
12. Tentukan momentum sudut orbital I dari sebuah partikel dengan massa m
yang melingkar pada bidang x-y dengan kecepatan yang konstan v dan pada
radius r! Kemudian tulis lagi kondisi Bohr untuk kuantisasi pada persamaan
mv 2r nh n 1, 2,3,...
untuk batasan dari besaran momentum sudut |I|.
Jawab:
Karena z = 0, pz = 0 untuk gerak melingkar di sekitar titik pusat O dalam
bidang x-y sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, maka komponen x dan y
dari momentum sudut I, keduanya akan menghilang.
Ix ypz zpz y 0 0 p y 0
I y zpx xpx 0 px x 0 0
13. Konfirmasikan bahwa operator koordinat nilai positif x dan operator dari
komponen-x dari momentum linier p x tidak saling komut!
Jawab:
Karena x x dan p x / x , kita akan mendapatkan persamaan berikut
x px px x i
Karena suku di sebelah kanan tidak sama dengan 0, kita dapat menyimpulkan
bahwa x dan p tidak saling berkomutasi.
14. Suatu partikel dalam sistem satu dimensi mempunyai a 1/ 2e x / a pada t =
0, dimana a = 1.0000 nm (1 nm = 10-9 m). Pada t = 0, posisi partikel terukur.
(a) Tentukan probabilitas nilai terukur antara x = 1.5000 nm dan x = 1.5001
nm! (b) Tentukan probabilitas nilai terukur antara x = 0 dan x = 2 nm. (c)
Buktikanlah bahwa ψ ternormalisasi!
Jawab:
(a) Dalam interval yang kecil, x berubah hanya 0.0001 nm, dan ψ berjalan
dari e-1.5000 nm-1/2 = 0.22313 nm-1/2 ke e-1.5001 nm-1/2 = 0.22311 nm-1/2,
sehingga ψ cukuplah konstan dalam interval ini, dan merupakan
aproksimasi yang baik untuk menentukan apakah interval ini sangat kecil.
Probabilitas yang dimaksud yaitu
1 1 2x / a
dx a e dx a 0 e
2 2x / a0
dx
1 0
1 1 2x / a
1 1
a 1 ae2x / a a ae 1
2
2 0 2 2
15. Manakah fungsi berikut yang memenuhi semua persyaratan fungsi densitas-
probabilitas (a dan b konstanta positif)? (a) eiax; (b) xe bx ; dan (c) e bx .
2 2
Jawab:
Persyaratan untuk fungsi densitas-probabilitas (|ψ|2) adalah ternormalisasi
(misalnya dx 1 ), riil (misalnya |ψ|2 riil), dan tidak negatif (|ψ|2 tidak
2
dx 20 e bx dx 2 1/ 2
bx 2
2
e
b b
BAB 2 ATOM
2. Buatlah gambar dari koordinat polar untuk fungsi pz, Y1,0 dalam bidang x-z!
Jawab:
Karena 0 , y = 0 dalam bidang x-z, koordinat x dan z dan titik puncak dari
vektor P(x,0,z) menunjukkan besaran dan jaraknya dari titik pusat diberikan
sebagai berikut:
x Y sin
z Y cos
Dimana Y adalah
3
Y , 0 cos
4
Dengan memperhatikan bahwa |cos θ| = cos θ untuk 0 / 2 dan dengan
menggunakan sebuah konstanta a,
3
a
4
x dan y dapat dinyatakan sebagai
x a cos sin
y a cos cos a cos 2
Karenanya
x 2 a 2 cos 2 sin 2 a 2 cos 2 1 cos 2 a z z 2
2 2
a a
z
2 2
Ini akan menghasilkan gambar berupa lingkaran dengan jari-jari a/2 dan
terletak pada (x,z) = (0,a/2). Lingkaran yang lain dengan jari-jari a/2 terletak
pada (x,z) = (0,–a/2) juga memenuhi syarat karena |cos θ| = –cos θ untuk
/ 2 . Dengan demikian, kita mendapatkan dua lingkaran dengan jari-
jari yang sama dengan titik pusat benda pada sumbu z dan membuat
persinggungan satu dengan lainnya pada titik pusat sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar berikut ini.
Dengan menggunakan bagian radial dari fungsi gelombang ini dan persamaan
D r r 2 R n,l r
2
D1s r r 2 R1,0 r
2
Disini
3/ 2
Z Z / a 0 r
R1,0 2 e
a0
dan kita memperoleh
3/ 2
Z
D1s r 4
Z / a 0 r
r 2e
a0
Jelas terlihat dari diferensiasi pada persamaan ini bahwa nilai minimum dari
D(r) terletak pada r = a0/Z. Dalam kasus atom hidrogen (Z = 1), jarak untuk
nilai maksimum sama dengan a0, dan hampir sama dengan radius Bohr aB.
2 1 2
1 2 1 2
3
2
1 2 1 2
4
2
Jawab:
Pertama turunkan persamaan-persamaan dalam bentuk Sz MS , dan
kedua dapatkan nilai dari Ms,
(1) 1 1 2
Sz 1 s z1 s z2 1 2 s z1 1 2 s z2 1 2
s z1 1 2 s z2 2 1
1
2
1
1 2 1 2
2
1 1
1 2 1
2 2
Dengan demikian, 1 adalah sebuah fungsi eigen dari Sz , dan bilangan
kuantum Ms = 1.
(2) 2 1 2
Sz 2 s z1 s z2 1 2 s z1 1 2 s z2 2 1
1 1 1 1
1 2 1 2 1 2 2
2 2 2 2
Dengan demikian, 2 adalah sebuah fungsi eigen dari Sz , dan bilangan
kuantum Ms = –1.
1 2 1 2
(3) 3
2
1 1
Sz 3 3 0 3
2 2
Dengan demikian, 3 adalah sebuah fungsi eigen dari Sz , dan bilangan
kuantum Ms = 0.
1 2 1 2
(4) 4
2
1 1
Sz 4 4 0 4
2 2
Dengan demikian, 4 adalah sebuah fungsi eigen dari Sz , dan bilangan
kuantum Ms = 0.
12 32
6. Frekuensi terendah garis absorpsi rotasional C S terdapat pada 48991.0
MHz. Tentukanlah jarak ikatan pada 12C32S!
Jawab:
Frekuensi terendah garis absorpsi rotasional adalah garis 0 → 1. Pada transisi
J → J + 1 terjadi pada v = 2(J + 1)B sehingga absorpsi frekuensi terendah pada
v = 2B. Karenanya B h / 82 I v / 2 dan I = h/4π2v. Karena I = μd2, kita
mempunyai d = (h/4π2vμ)1/2.
m1m2 12 31.97207 1
g 1.44885 1023 g
m1 m2 12 31.97207 6.02214 10 23
Jadi,
1/ 2
1
1/ 2
1 h 6.62608 1034 J s
d
2 v01
2 48991.0 106 s 1 1.44885 1026 kg
o
1.5377 1010 m 1.5377A
7. Carilah probabilitas elektron pada keadaan dasar atom H kurang dari jarak a
dari inti atom (nukleus)!
Jawab:
Kita ingin mencari probabilitas dimana koordinat radial antara 0 dan a. Hal ini
ditemukan dalam probabilitas yang kecil.
a
4 a 2r / a 2 4 2r / a r 2a 2ra 2 2a 3
a
2 2
0
R r dr
nl e r dr e
a3 0 a3 2 4 8 0
12 16
8. Frekuensi absorpsi gelombang mikro terendah untuk C O adalah 115271
12 16
MHz. (a) Hitunglah jarak ikatan dalam C O! (b) Prediksilah dua frekuensi
12 16
absorpsi gelombang mikro terendah C O!
Jawab:
(a) Jarak ikatan dalam 12C16O
v 115271 MHz 115271106 s1 ;
Transisi terendah: J = 0 → J = 1
v = 2(J + 1)B, jika J = 0: v = 2B = 115271 MHz
B = v/2 = 115271 x 106 s-1/2 = 57635 x 106 s-1
B = h2/(2hI) atau I = h2/(2hB)
I = h/(8π2B) = (6.626 x 10-34 Js)/(8 x π2 x 57635 x 106 s-1)
= 1.46 x 10-46 Js2
= 1.46 x 10-46 (kg m2/s2) (s2)
= 1.46 x 10-46 kg m2 (103 g/1 kg) (1010 Angstrom/1 m)2
= 1.46 x 10-23 g Angstrom2 (6.023 x 1023 amu/kg)
= 8.79 amu Angstrom2
I = μ d2 atau d = Re = (I/μ)1/2
Re = {(8.79 amu Angstrom2)/[12 x 16/(12 + 16)]}1/2 = 1.13 Angstrom
(b) Transisi terendah dua berikutnya adalah J = 1 → 2 dan J = 2 → 3.
v = 2(J + 1)B;
J = 1: v = 4B = 2 (2B) = 2 (115271 MHz) = 230542 MHz
J = 2: v = 6B = 3 (2B) = 3 (115271 MHz) = 345813 MHz
0 d0 sin d Yl , Yl , 1
2 m* m
r 100 r 100
x 0 dr r 2 R1s * r R1s r r
4 Z / a 0 dr r 3 exp 2Zr / a
3
4 Z / a 3!
3
2Zr / a
4
= 3a/(2Z)
10. Manakah dari tiga operator L2, Lz, dan atom hidrogen Hamiltonian yang
merupakan fungsi eigen untuk: (a) 2pz, (b) 2px, dan (c) 2p1?
Jawab:
(a) 2pz
2pz 2p0 R 21 r Y10 ,
L2 Ylm , l l 1 Ylm ,
Lz Ylm , m Ylm ,
Hnlm En nlm
L2 R 21 r Y10 , R 21 r L2 Y10 ,
R 21 r 1 l 1 2
Y10 ,
Lz R 21 r Y10 , R 21 r 0 Y10 ,
0 R 21 r Y10 , (fungsi eigen)
H R 21 r Y10 , E2 R 21 r Y10 , (fungsi eigen)
(b) 2px
2px
2p 1 2p1
2
L2 2p 1 2p1
L 2
2p 1 L2 2p1
2 2
2 2
2p1 2 2 2p1
2
2 2
2p 1 2p1
(fungsi eigen)
2
Lz 2p 1 2p1 L 2p 1 Lz 2p1
z
2 2
2p 1 2p1
(bukan fungsi eigen)
2
H 2p 1 2p1 H 2p 1 H 2p1
2 2
E 2 2p 1 E 2 2p1
2
E 2 2p 1 2p1
(fungsi eigen)
2
(c) 2p1
L2 2p1 2 2 2p1 (fungsi eigen)
1. Buktikan bahwa koreksi gangguan orde kedua pada energi yang disebabkan
oleh keadaan energi yang lebih rendah selalu positif, sementara untuk yang
disebabkan oleh keadaan energi yang lebih tinggi selalu negatif! Harus dicatat
bahwa H ni ' Hin '* , dimana * menyatakan kompleks konjugat
* i i
Jawab:
Koreksi gangguan orde kedua untuk energi keadaan ke-n dinyatakan oleh
H ni 'Hin '
En 2
n Ei
0 0
i i n E
Dengan menggunakan H ni ' Hin '* dan mencatat bahwa Hin ' 0 , kita akan
2
memperoleh
Hal ini berarti bahwa pembilang dalam ekspresi entuk En(2) akan selalu
positif. Ini akan memberikan kondisi bahwa kontribusi-kontribusi yang
disebabkan oleh keadaan energi yang lebih rendah i(Ei’ < En0) adalah selalu
positif.
H ni 'Hin '
0
E n 0 Ei 0
Perlu diketahui bahwa kontribusi-kontribusi yang diberikan oleh keadaan-
keadaan energi yang lebih tinggi i(Ei’ > En0) selalu negatif.
H ni 'Hin '
0
E n 0 Ei 0
n n H ' n
E(1) (0)
n *H ' n d
(0) (0) (0)
sebagai
v v cx dx v
E(1) (0) 3 4 (0)
,
v /
Untuk v = 0 keadaan dasar, penggunaan (0) ex
1/ 4 2
/2
memberikan
1/ 2
0 0 cx dx 0
E(1) (0) 3 4 (0)
e
x 2
cx 3
dx 4 dx
Integral dari hingga fungsi ganjil cx 3ex adalah nol. Jadi,
2
1/ 2
x 2 3d 3dh 2
E (1)
2d e x dx 2
4
4 644 v2 m2
0 0
*
E N1 H NN1 N 0 H1 N0d ,
0 c0ex**2/ 2 , c0 /
1/ 4
*
E11 H111 10 H110d
cx
2
c1xex**2/ 2 3
dx 4 dx
c1 x 2ex**2 cx 3 dx 4 dx
2
c c1 x 5ex**2 dx d c1 x 6ex**2 dx
2 2
Pada bagian pertama dimana x ganjil, integralnya sama dengan nol.
E11 2d c1 0 x 6ex**2dx
2
2d c1 15 / 24 / 7
2 1/ 2
15 / 2 /
1/ 2 1/ 2
2d 43 / 4 7
d15 / 42
d15 / 4 42 vm / h
2
d15h 2 / 64 2 v2 m2
5. Turunkan fungsi variasi percobaan untuk partikel dalam kotak satu dimensi
dengan panjang l!
Jawab:
Fungsi gelombang adalah nol di luar kotak dan kondisi batas membutuhkan ψ
= 0 pada x = 0 dan x = l. Fungsi variasi harus menemui kondisi batas dari
nol sampai akhir kotak. Sebagaimana diketahui pada
1/ 4
2 2x
1 ex
2
2 /2
4
, keadaan dasar tidak memiliki cabang (bagian) pada titik batas, maka
diperlukan sekali tidak mempunyai cabang (bagian) lain. Fungsi sederhana
yang merupakan fungsi parabolik adalah
x l x untuk 0 x l
* Hd E
* d
1
2 d2
Hamiltonian di dalam kotak adalah 2 . Untuk pembilang dan
2m dx
* Hd
penyebut pada persamaan E1 , kita mendapatkan
* d
2 2 2 2 3
lx x lx x dx m x
d l
*Hd lx dx
l 2 2 l 2
0 2 0
2m dx 6m
l5
* d 0 x l x dx
l 2 2
30
mendapatkan
5h 2 h2
E1 0.1266515
42 ml2 ml2
n 2h 2 h2 h2
Dari persamaan E , n 1, 2,3,... , E1 0.125 , dan
8ml2 8ml2 ml2
l5
kesalahan (error) energi adalah 1.3%. Karena 2 d , bentuk ternormalisasi
30
1/ 2
30
x l x untuk 0 x l adalah 5 x l x .
l
Gambar berikut menunjukkan bahwa fungsi ini dibangun (disusun) kembali
sebagai fungsi gelombang dalam keadaan dasar partikel dalam kotak satu
dimensi.
1/ 2
30
(Plot 5 x l x dan n = 1 fungsi gelombang partikel dalam kotak.)
l
BAB 4 METODE UNTUK SISTEM ATOM BANYAK DAN
APLIKASINYA
M R D e
2 R R 0 / a R R 0 / a
2e
Ini disebut sebagai potensial Morse. Dengan menggunakan potensial ini,
tentukan (1) jarak kesetimbangan antar-inti Re, (2) energi ikatan De, (3)
konstanta gaya k, dan (4) frekuensi vibrasi v! Dalam perhitungan v, asumsikan
sebuah osilator harmonik dengan massa tereduksi μ.
Jawab:
Dalam masalah ini kita dapat menuliskan u(R) = M(R), dan kita memperoleh
du 2 2 R R / a 1 R R / a
D e 0 2 e 0
dR a a
2 R R / a
D e 0 1 e 0
R R / a
a
De M M R 0 0 D 1 2 D (2)
D e 2 e
a a
Dengan memasukkan kondisi keseimbangan R = Re = R0, kita memperoleh
2 2 1 2D
2
k D 2 2 (3)
a a a
Dengan mengasumsikan bentuk sebagai sebuah osilator harmonik,
1 k
v
2
Dengan memasukkan persamaan di atas (3) untuk k dalam persamaan ini kita
akan memperoleh
1 2D
v
2a
2. Tulislah semua anggota dari basis minimal untuk sebuah molekul air dan
berikan jumlah total fungsi basisnya!
Jawab:
Lima fungsi basis 1s, 2s, 2px, 2py, 2pz digunakan untuk atom oksigen.
Terdapat dua atom hidrogen dan setiap atom menggunakan sebuah orbital 1s.
Dengan demikian jumlah total dari fungsi basis adalah 5 + 1 + 1 = 7. Dengan
demikian, orbital molekul dari sebuah molekul air dalam basis minimal
diperoleh sebagai kombinasi linier dari tujuh fungsi basis ini.
3. Carilah nilai yang mungkin untuk bilangan kuantum momentum angular total
yang diketahui dari adisi momenta angular dengan bilangan kuantum berikut!
(a) j1 = 2, j2 = 3; dan
(b) j1 = 3, j2 = 3/2
Jawab:
(a) Nilai maksimum dan minimum J diberikan dalam persamaan
J j1 j2 , j1 j2 1, , j1 j2
adalah J = 5,4,3,2,1.
3 3
(b) Kita mempunyai j1 + j2 = 3 + 3/2 = 9/2 dan j1 j2 3 . Nilai J
2 2
9 7 5 3
yang mungkin adalah J , , , .
2 2 2 2
4. Carilah nilai J yang mungkin ketika momenta angular dengan bilangan
kuantum j1 = 1, j2 = 2, dan j3 = 3 ditambahkan!
Jawab:
Untuk menambahkan dua momenta angular, kita menerapkan
J j1 j2 , j1 j2 1, , j1 j2
5. Carilah nilai yang mungkin bilangan kuantum L untuk keadaan atom karbon
yang bertambah dari konfigurasi elektron 1s22s22p3d!
Jawab:
Elektron s mempunyai momentum angular orbital nol dan tidak
menyumbangkan pada momentum angular orbital total. Elektron 2p dengan l
= 1 dan elektron 3d dengan l = 2. Dari aturan penambahan momentum angular
J j1 j2 , j1 j2 1, , j1 j2
1. Dua orbital A dan B dari satu spesi memiliki energi αA dan αB (αA > αB)
yang ortogonal satu sama lain dan berinteraksi satu dengan orbital lain C dari
spesi lain (yang dinyatakan sebagai partner) yang memiliki energi αC. Energi
resonansinya masing-masing AC dan BC AC 0, BC 0 . Jawablah
Persamaan ini adalah fungsi pangkat tiga ε yang mengandung –ε3. Untuk
mengetahui daerah yang menghasilkan penyelesaian, kita mencari tanda
f(αA) dan f(αB).
f A AC2 B A 0 , f B BC2 A B 0
Jadi, persamaan f(ε) = 0 memiliki tiga penyelesaian riil, εa, εb, εm, seperti
gambar berikut ini. Karena αA > αB, εa ada di daerah ε > αA, εm ada di
daerah αA > ε > αB, dan εb ada di daerah αB > ε. Jadi, εa > αa > εm > αb > εb.
, kontribusi dari orbital yang lebih rendah dari orbital yang baru dalam fasa
yang sama terhadap orbital lain sepanjang arah panas ke atas, dan
kontribusi dari orbital yang lebih tinggi dari orbital baru berfase
berlawanan terhadap orbital lain sepanjang arah panah ke bawah. Sifat
khas ini dapat digunakan pada fase relatif komponen-komponen lain dalam
orbital-orbital baru (dari yang paling tinggi a , m , b ) yang dihasilkan
dari interaksi orbital yang lebih tinggi A dan yang lebih rendah B
yang memiliki satu elektron lebih sedikit π2p* dibandingkan dalam O2.
Dengan melihat ada 8 elektron di orbital ikatan dan 3 elektron di orbital anti
ikatan, kita mendapatkan orde ikatan O2+ adalah P(O2+) = (8 – 3)/2 = 2.5.
Karena O2+ memiliki satu elektron anti ikatan daripada O2, orde ikatan O2
dapat dengan mudah didapatkan P(O2) = 2. Dalam N2 elektron anti ikatan
diambil dari konfigurasi elektron O2+, dan dengan demikian P(N2) = 3.
Umumnya, semakin besar P, D0 menjadi lebih besar, dan R menjadi lebih
kecil. Dengan demikian kita mendapatkan kesimpulan berikut sesuai dengan
tabel berikut ini.
Tabel. Konfigurasi elektron dan struktur molekul dan ion diatomik
homonuklir
4. Struktur molekul BrF5 adalah suatu bentuk seperti gambar berikut ini. Dengan
menggunakan kombinasi ikatan kovalen dan ikatan tiga-pusat-dua-elektron,
jelaskan struktur molekul BrF5!
Jawab:
Konfigurasi elektron kulit terluar atom Br adalah (4s2)(4p5). Dalam atom Br,
orbital 4px dan 4py, mengandung pasangan elektron, dan pasangan orbital
hibrid sp tersusun atas orbital 4s dan 4pz. Satu orbital hibrid sp (yang
mengarah ke bawah) mengandung pasangan elektron, dan satunya (yang
mengarah ke atas) mengandung elektron tak berpasangan. Sebaliknya setiap
atom F memiliki satu elektron tak berpasangan dalam orbital p. Elektron tak
berpasangan dari orbital hibrid sp di arah z dapat membentuk ikatan kovalen
dengan atom F. Orbital 4px dan 4py atom Br dapat digunakan untuk
menghasilkan ikatan tiga pusat dua-elektron dengan atom di baik arah x dan y,
dan struktur bujur sangkar dengan empat atom F ditempatkan di sudut-
sudutnya terbentuk. Satu ikatan BrF diarahkan ke atas adalah ikatan kuat
dengan pajang ikatan yang lebih rendah (panjang ikatan yang diamati 171.8
pm), dan ikatan BrF dalam bidang horizontal adalah ikatan lemah karena
ikatan tiga-pusat dua-elektron dengan panjang ikatan yang lebih panjang
(panjang ikatan yang diamati 178.8 pm). Atom Br agak bergeser sedikit ke
bawah dari bidang bujur sangkar, karena pasangan elektron yang berarah ke
bawah menarik atom Br lebih kuat daripada pasangan kovalen yang berarah ke
atas (dudut ikatan yang diamati F(horizontal)BrF(vertikal) =85.1º). Atau
dapat juga dapat diasumsikan struktur oktahedral terbentuk dari hibridisasi
3 2
sp d , tetapi ikatan aksial yang pendek dari piramida bujur sangkar akan
menjadi sukar dijelaskan.
dan energi ionisasi atom hidrogen (13.60 eV), tentukan energi disosiasi
molekul hidrogen!
Jawab:
Pertama-tama kita menyatakan energi disosiasi molekul hidrogen D0(H2),
energi ionisasi atom hidrogen IH, energi yang diperlukan untuk ionisasi
molekul hidrogen dan disosiasi ion H2+ pada saat yang sama seperti I(∞).
Maka, kita mendapatkan hubungan berikut.
D0(H2) + IH = I(∞)
Kedua sisi persamaan ini berkaitan dengan energi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan keadaan terdisosiasi ion molekul hidrogen (keadaan terdisosiasi
+
menjadi H dan H ) berawal dari keadaan dasar vibrasional (keadaan
vibrasional titik nol) molekul hidrogen. Sisi kiri adalah lintasan disosiasi
molekul hidrogen dalam tahap pertama diikuti dengan ionisasi satu dari dua
atom hidrogen di tahap kedua. Sisi kanan adalah lintasan lain perubahan
langsung menjadi keadaan ionik terdisosiasi. Lintasan yang terakhir ini dapat
diperkiran dari gambar di atas sebagai I(∞) =18,08 eV.
Maka, dengan menggunakan IH = 13.60 eV, kita mendapatkan D0(H2) = I(∞) –
IH = 18.08 eV – 13.60 eV = 4.48 eV.
BAB 5 ORBITAL MOLEKUL DAN STRUKTUR MOLEKUL
1. Dua orbital A dan B dari satu spesi memiliki energi αA dan αB (αA > αB)
yang ortogonal satu sama lain dan berinteraksi satu dengan orbital lain C dari
spesi lain (yang dinyatakan sebagai partner) yang memiliki energi αC. Energi
resonansinya masing-masing AC dan BC AC 0, BC 0 . Jawablah
Persamaan ini adalah fungsi pangkat tiga ε yang mengandung –ε3. Untuk
mengetahui daerah yang menghasilkan penyelesaian, kita mencari tanda
f(αA) dan f(αB).
f A AC2 B A 0 , f B BC2 A B 0
Jadi, persamaan f(ε) = 0 memiliki tiga penyelesaian riil, εa, εb, εm, seperti
gambar berikut ini. Karena αA > αB, εa ada di daerah ε > αA, εm ada di
daerah αA > ε > αB, dan εb ada di daerah αB > ε. Jadi, εa > αa > εm > αb > εb.
, kontribusi dari orbital yang lebih rendah dari orbital yang baru dalam fasa
yang sama terhadap orbital lain sepanjang arah panas ke atas, dan
kontribusi dari orbital yang lebih tinggi dari orbital baru berfase
berlawanan terhadap orbital lain sepanjang arah panah ke bawah. Sifat
khas ini dapat digunakan pada fase relatif komponen-komponen lain dalam
orbital-orbital baru (dari yang paling tinggi a , m , b ) yang dihasilkan
dari interaksi orbital yang lebih tinggi A dan yang lebih rendah B
yang memiliki satu elektron lebih sedikit π2p* dibandingkan dalam O2.
Dengan melihat ada 8 elektron di orbital ikatan dan 3 elektron di orbital anti
ikatan, kita mendapatkan orde ikatan O2+ adalah P(O2+) = (8 – 3)/2 = 2.5.
Karena O2+ memiliki satu elektron anti ikatan daripada O2, orde ikatan O2
dapat dengan mudah didapatkan P(O2) = 2. Dalam N2 elektron anti ikatan
diambil dari konfigurasi elektron O2+, dan dengan demikian P(N2) = 3.
Umumnya, semakin besar P, D0 menjadi lebih besar, dan R menjadi lebih
kecil. Dengan demikian kita mendapatkan kesimpulan berikut sesuai dengan
tabel berikut ini.
Tabel. Konfigurasi elektron dan struktur molekul dan ion diatomik
homonuklir
4. Struktur molekul BrF5 adalah suatu bentuk seperti gambar berikut ini. Dengan
menggunakan kombinasi ikatan kovalen dan ikatan tiga-pusat-dua-elektron,
jelaskan struktur molekul BrF5!
Jawab:
Konfigurasi elektron kulit terluar atom Br adalah (4s2)(4p5). Dalam atom Br,
orbital 4px dan 4py, mengandung pasangan elektron, dan pasangan orbital
hibrid sp tersusun atas orbital 4s dan 4pz. Satu orbital hibrid sp (yang
mengarah ke bawah) mengandung pasangan elektron, dan satunya (yang
mengarah ke atas) mengandung elektron tak berpasangan. Sebaliknya setiap
atom F memiliki satu elektron tak berpasangan dalam orbital p. Elektron tak
berpasangan dari orbital hibrid sp di arah z dapat membentuk ikatan kovalen
dengan atom F. Orbital 4px dan 4py atom Br dapat digunakan untuk
menghasilkan ikatan tiga pusat dua-elektron dengan atom di baik arah x dan y,
dan struktur bujur sangkar dengan empat atom F ditempatkan di sudut-
sudutnya terbentuk. Satu ikatan BrF diarahkan ke atas adalah ikatan kuat
dengan pajang ikatan yang lebih rendah (panjang ikatan yang diamati 171.8
pm), dan ikatan BrF dalam bidang horizontal adalah ikatan lemah karena
ikatan tiga-pusat dua-elektron dengan panjang ikatan yang lebih panjang
(panjang ikatan yang diamati 178.8 pm). Atom Br agak bergeser sedikit ke
bawah dari bidang bujur sangkar, karena pasangan elektron yang berarah ke
bawah menarik atom Br lebih kuat daripada pasangan kovalen yang berarah ke
atas (dudut ikatan yang diamati F(horizontal)BrF(vertikal) =85.1º). Atau
dapat juga dapat diasumsikan struktur oktahedral terbentuk dari hibridisasi
3 2
sp d , tetapi ikatan aksial yang pendek dari piramida bujur sangkar akan
menjadi sukar dijelaskan.
dan energi ionisasi atom hidrogen (13.60 eV), tentukan energi disosiasi
molekul hidrogen!
Jawab:
Pertama-tama kita menyatakan energi disosiasi molekul hidrogen D0(H2),
energi ionisasi atom hidrogen IH, energi yang diperlukan untuk ionisasi
molekul hidrogen dan disosiasi ion H2+ pada saat yang sama seperti I(∞).
Maka, kita mendapatkan hubungan berikut.
D0(H2) + IH = I(∞)
Kedua sisi persamaan ini berkaitan dengan energi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan keadaan terdisosiasi ion molekul hidrogen (keadaan terdisosiasi
+
menjadi H dan H ) berawal dari keadaan dasar vibrasional (keadaan
vibrasional titik nol) molekul hidrogen. Sisi kiri adalah lintasan disosiasi
molekul hidrogen dalam tahap pertama diikuti dengan ionisasi satu dari dua
atom hidrogen di tahap kedua. Sisi kanan adalah lintasan lain perubahan
langsung menjadi keadaan ionik terdisosiasi. Lintasan yang terakhir ini dapat
diperkiran dari gambar di atas sebagai I(∞) =18,08 eV.
Maka, dengan menggunakan IH = 13.60 eV, kita mendapatkan D0(H2) = I(∞) –
IH = 18.08 eV – 13.60 eV = 4.48 eV.
BAB 6 ORBITAL MOLEKUL DAN REAKSI KIMIA
1. Buatlah orbital molekul dan tingkat-tingkat energinya dari dua buah CH2
(sebuah penerapan dari molekul AH2)!
Jawab:
Tempatkan dua unit dari CH2 yang bengkok dengan sebuah sumbu pusat
umum yang memotong kedua unit dan kemudian didekatkan satu dengan
lainnya.
Orbital energi terendah dari setiap unit C2H2 adalah orbital 1σ yang hampir
murni terdiri dari sebuah orbital C1s dan sebuah interaksi antara sebuah
pasangan orbital 1σ menghasilkan sebuah orbital σ (1) disebabkan oleh
kesamaan campuran fasa dan orbital σ lainnya (2) yang disebabkan oleh
campuran fasa yang berlawanan. Tingkat-tingkat energi menjadi (1) < (2).
Perbedaan ini kecil disebabkan oleh tumpang tindih antara orbital C2s yang
sangat kecil dikarenakan distribusi elektron yang terbatas di sekitar ini dalam
orbital kulit terdalam meski perbedaan energinya nol.
pada setiap orbital dari (1)-(8). Dengan demikian orbital π ikatan (8) adalah
HOMO dan orbital π anti ikatan adalah LUMO.
Jawab:
Marilah kita mengandaikan bahwa orbital π dari butadien dihasilkan dari
interaksi tipe π dari sebuah pasangan orbital p pada setiap ujung dari setiap
unit etilen.
Berdasarkan pada diskusi tentang pembentukan molekul tipe A2 dalam
bagian 5.5, marilah kita meninjau interaksi antara orbital πb ikatan dan antara
orbital πa anti ikatan dalam interaksi fasa antara orbital πb akan menghasilkan
orbital (1) yang seluruhnya membentuk ikatan untuk tiga ikatan CC dan
diekspresikan sebagai bbb dan orbital yang lainnya (2) memiliki karakter anti
ikatan di tengah yang diekspresikan dengan bab. Urutan energi dari orbital-
orbital ini menjadi (1) < (2) sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas(a).
Hal yang sama, interaksi yang sama antara orbital πa akan menghasilkan
orbital dengan tipe aba (3) dan sebuah orbital tipe aaa (4). Dengan demikian
urutan tingkat energi menjadi (1) < (2) < (3) < (4).
Dalam langkah berikut, marilah kita meninjau interaksi dari sepasang
orbital (1)(3) yang memiliki sebuah noda dan (2)(4) yang tidak memiliki noda
pada pusat ikatan CC. Kemudian kita mendapatkan orbital-orbital baru yang
dimodifikasi oleh efek pencampuran yang ditunjukkan dalam (b) pada
gambar. Dari atas ke bawah, karakter ikatan secara relatif semakin kuat dan
dari bawah ke atas karakter ikatan secara relatif melemah.
Tingkat energi diberi nomer dari yang terendah sebagai π1, π2, π3, π4 di
mana jumlah dari nodanya satu lebih kecil dari nomer tingkat energinya.
Kecenderungan ini adalah sama dengan jumlah noda dalam fungsi gelombang
untuk sebuah partikel dalam kotak. Kesamaan ini disebabkan oleh struktur
rangka C-C-C-C yang merupakan sebuah ruang satu dimensi tempat elektron
diakomodasi. Dengan mencatat kesamaan ini maka karakteristik orbital π
dalam butadien juga dapat diturunkan.
Karena satu elektron diberikan dari sebuah orbital p dari setiap atom C,
terdapat empat elektron π dalam butadien yang menempati orbital π1 dan π2
π3 adalah LUMO. Pada ikatan pusat CC, kontribusi ikatan dari π1 lebih besar
dibandingkan dengan kontribusi anti ikatan dari π2 dan karenanya ikatan ini
memiliki sedikit karakter ikatan ganda (panjang ikatan dari ikatan CC pusat
dalam butadiena adalah 1.483 Å, yang lebih pendek dari sebuah ikatan CC
tunggal murni pada etana (1.536 Å) dan lebih panjang dari ikatan ganda murni
pada etilena (1.338 Å))
(Struktur diklorosikloheksena)
LATIHAN 1 TEORI KUANTUM DAN PERSAMAAN
GELOMBANG
sin at 2 / c2
cos at 32 / c6
1/ 4 1/ 4
e x xe x
2
/ c2 2
/ c2
, dimana a adalah konstan dan c = 2.000 Å. Jika posisi partikel diukur pada t =
0, hitunglah kemungkinan ditemukannya partikel antara 2.000 Å dan 2.001 Å!
(Jawab: 0.000216)
7. Apakah manfaatnya fungsi densitas probabilitas pada (a) teori kinetika gas?
(b) analisis pengukuran kesalahan acak?
(Jawab: (a) Distribusi Maxwell kecepatan molekuler)
8. Jika puncak dalam spektrum massa C2F6 pada bilangan massa 138 adalah 100
satuan tinggi, hitunglah tinggi puncak pada bilangan massa 139 dan 140!
Kelimpahan isotop: 12C. 98.89%; 13C, 1.11%, 19F, 100%.
(Jawab: 2.24, 0.0126)
9. Benar atau salah? (a) Densitas probabilitas tidak dapat bernilai negatif. (b)
Fungsi keadaan ψ tidak dapat bernilai negatif. (c) Fungsi keadaan ψ harus
fungsi riil. (d) Jika z = z*, maka z harus bilangan riil. (e) dx 1 untuk
satu partikel, sistem dimensi satu. (f) Produk bilangan dan konjugat kompleks
selalu bilangan riil.
(Jawab: (a) B; (b) S; (c) S; (d) B; (e) B; (f) B)
LATIHAN 2 ATOM
1. Untuk sistem dua partikel yang tidak bereaksi dengan massa 9.0 x 10 -26 g dan
5.0 x 10-26 g dalam kotak satu dimensi yang panjangnya 1.00 x 10-8 cm,
hitunglah enam energi keadaan stasioner terendah!
(Jawab: 0.31c, 0.64c, 0.91c, 1.20c, 1.24c, dan 1.80c, dimana c = 5.49 x 10-12
erg)
12 16
2. Pengamatan frekuensi absorpsi gelombang mikro terendah C O adalah
115271 MHz.
(a) Hitunglah jarak ikatan dalam 12C16O!
(b) Prediksilah frekuensi absorpsi gelombang mikro dua terendah selanjutnya
12 16
C O!
(c) Prediksilah frekuensi adsorpsi gelombang mikro terendah pada 13C16O!
12 16
(d) Untuk C O pada 25°C, hitunglah perbandingan populasi J = 1 hingga
populasi J = 0! Ulangi untuk perbandingan J = 2 sampai J = 0! Jangan lupa
degenerasi!
(Jawab: (a) 1.1309 Å; (b) 230542 MHz dan 345813 MHz; (c) 110189 MHz;
(d) 2.945, 4.729)
4. Hitunglah perbandingan gaya elektrik dan gaya gravitasi antara proton dan
elektron! Apakah pengabaian gaya gravitasi diperbolehkan?
(Jawab: 2 x 1039)
6. Hitunglah energi keadaan dasar atom hidrogen dengan satuan Gaussian! Ubah
hasilnya dalam elektron volt (eV)!
(Jawab: –13.598 eV)
(Jawab: 5a/Z)
(Jawab: 30a2/Z2)
11. Untuk keadaan dasar atom seperti hidrogen, carilah nilai yang mungkin untuk
r!
(Jawab: a/Z)
15. Benar atau salah? (a) Nilai nol tidak pernah ditemukan dalam nilai eigen. (b)
Fungsi f = 0 tidak diperbolehkan dalam fungsi eigen. (c) Simbol e berarti
muatan suatu elektron. (d) Dalam persamaan B *Bd , dimana
2. Asumsikan bahwa muatan proton terdistribusi acak dalam volume bola radius
10-13 cm. Gunakan teori gangguan untuk mencari perpindahan dalam energi
keadaan dasar atom hidrogen berdasarkan ukuran proton. Energi potensial
dipengaruhi elektron ketika nukleus terpenetrasi dan jarak r dari pusat inti
adalah – eQ/4πε0r, dimana Q adalah banyaknya muatan proton dalam radius r.
Evaluasilah integral yang disederhanakan dengan catatan faktor eksponensial
dalam ψ adalah 1 dalam nukleus!
(Jawab: 1.2 x 10-8 eV)
persoalan dengan V = af(x), dimana a adalah tetapan positif dan f(x) adalah
fungsi tertentu x, memberikan integral variasi sebagai W = cħ2/2m + 15a/64c3.
Carilah nilai minimum W pada fungsi variasi tersebut!
(Jawab: 0.72598ħ3/2a1/4/m3/4)
LATIHAN 4 METODE SISTEM ATOM BANYAK
2. Berikan nilai yang mungkin bilangan kuantum momentum angular total J yang
menghasilkan penambahan momen angular dengan bilangan kuantum (a) 3/2
dan 4; (b) 2, 3, dan 1/2!
(Jawab: (a) 11/2, 9/2, 7/2, 5/2; (b) 11/2, 9/2, 9/2, 7/2, 7/2, 5/2, 5/2, 3/2, 3/2,
1/2)
5. Berikan bilangan keadaan untuk setiap bagian berikut: (a) 4F; (b) 1S; (c) 3P; (d)
2
D!
(Jawab: (a) 28; (b) 1; (c) 9; (d) 10)
6. Berapa banyak keadaan pada konfigurasi karbon berikut? (a) 1s22s22p2; (b)
1s22s22p3p.
(Jawab: (a) 15; (b) 36)
LATIHAN 5 ORBITAL MOLEKUL DAN STRUKTUR MOLEKUL
1. Untuk keadaan elektronik dasar H2, D0 = 4.4781 eV. Carilah ΔH00 untuk H2
(g) → 2H (g) dalam kJ/mol!
(Jawab: 432.07 kJ/mol)
2. Gunakan nilai D0 H2 (4.478 eV) dan nilai D0 H2+ (2.651 eV) untuk
menghitung energi ionisasi pertama H2 (dimana energi diperlukan untuk
melepaskan elektron dari H2)!
(Jawab: 15.425 eV)
3. Spektrum absorpsi infra merah 1H35Cl mempunyai pita tertinggi pada 8.65 x
1013 Hz. Untuk molekul ini, D0 = 4.43 eV.
(a) Carilah De untuk 1H35Cl!
(b) Carilah D0 untuk 2H35Cl!
(Jawab: (a) 4.61 eV; (b) 4.48 eV)
127
5. Untuk keadaan elektronik dasar I2, De/hc = 12550 cm-1, ve/c = 214.5 cm-1,
dan Re = 2.666 Å. Gunakan fungsi Morse dan metode Numerov untuk
menghitung enam tingkat energi vibrasi terendah! (Percobaan E vib/hc v = 0, 2,
4 adalah 107.19, 532.55, 953.01 cm-1.)
(Jawab: Dengan sr = 0.01 dan xr dari –0.70 sampai 0.80, kita mendapatkan
107.02, 319.68, 530.51, 739.51, 946.66, 1151.98 cm-1.)
6. Manakah spesi setiap pasangan berikut dengan De terbesar? (a) Li2 atau Li2+;
(b) C2 atau C2+; (c) O2 atau O2+; (d) F2 atau F2+
(Jawab: (a) Li2; (b) C2; (c) O2+; (d) F2+ (Sebenarnya, De Li2+ lebih besar dari
Li2))
1. Tipe energi ikatan dalam kkal/mol adalah 99 untuk C–H, 83 untuk C–C, dan
146 untuk C=C. Pembentukan panas benzena fase gas dari enam hidrogen dan
enam atom karbon adalah –1323 kkal/mol. Hitunglah energi delokalisasi
”percobaan” benzena menggunakan data tersebut, pertama hilangkan koreksi
energi tegangan dan kemudian mencakup didalamnya!
(Jawab: 42 kkal/mol, 69 kkal/mol)
2. Perkirakanlah panjang ikatan karbon-karbon dalam (a) C5H5-; (b) C7H7+; (c)
C8H82-!
(Jawab: (a) 1.401 Å; (b) 1.402 Å; (c) 1.409 Å)
3. Sebuah keadaan dasar dari atom oksigen dalam keadaan triplet memiliki dua
elektron tidak berpasangan di mana sebuah atom oksigen dalam keadaan
singlet memiliki sebuah orbital p yang kosong di antara orbital p valensi.
Orbital kosong yang demikian itu pada sebuah atom O dapat menerima
-
koordinasi dari sebuah pasangan elektron dalam sebuah ion klorida Cl untuk
-
menghasilkan sebuah ion hipoklorit ClO . Dengan mencatat bahwa reaksi ini
2- 3- 4-
sebagaimana juga dengan kesamaan dalam konfigurasi elektron S , P , Si
-
dengan ion Cl , yang memiliki jumlah elektron yang sama (konfigurasi
isoelektronik), jelaskan struktur dari senyawa berikut!
-
(ClO4 ,SO4, PO4, SiO4, XeO4)