4432-Article Text-9103-1-10-20141221
4432-Article Text-9103-1-10-20141221
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe
Masruroh
Jurusan Teknik Jasa Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
Pattern above the paper and pattern above the material are some available way to create clothes’ pattern, but
the things differentiate both are the media and the duration. This research applies M.H.Wancik’s system and
Soekarno’s system. Using different pattern making techniques may influence the result of the clothes itself. This
research is an experimental research, the object of this research is producing shirt with pattern above paper and
pattern above the material using M.H.Wancik’s system pattern and Soekarno’s system pattern. The methods
used in this research are observation, documentation, and experiment. Reliability test applies judgment rating
done by pattern expert panelist. The method of the data analysis is 2 way varian analysis (Anova). The
conclusion is that the shirts produced with both pattern above paper and pattern above material have no
differences, but using different system patterns cause several differences. From applying those system patterns, I
conclude that among the result, S-size shirt using M.H.Wancik’s system and L-size shirt using Soekarno’s
system are the best to wear.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6803
Gedung E10 Lantai 2 FT Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: mas_ruroh@rocketmail.com
40
Masruroh / FFEJ 3 (1) (2014)
41
Masruroh / FFEJ 3 (1) (2014)
menghasilkan pola yang baik sesuai dengan panjang dada, panjang lengan, panjang baju,
bentuk tubuh sipemakai. Sebelum menggambar punggung atas, dan punggung bawah.
pola, tentu telah memiliki desain pakaian dan Pola kemeja sistem Soekarno adalah
ukuran si pemakai, karena menggambar pola di sistem pembuatan pola yang diciptakan oleh
atas bahan akan berpedoman kepada kedua hal Soekarno dengan ciri dan khas yang berbeda
tersebut. Cara menggambar pola di atas bahan dengan sistem pola lain. pola Soekarno
untuk menghindari kotor pada kain, kain di mempunyai ciri yaitu menggambar pola bagian
lipat menjadi dua bagian dengan posisi bagian depan dahulu kemudian untuk membuat bagian
baik berhadapan dengan baik, dengan kata lain belakang berpedoman dari bagian depan. Pola
bagian buruk bahan terletak pada bagian atas, lengan sistem Soekarno berlipat dua untuk garis
menggambar pola di atas bahan sesuai arah lipatan dijadikan garis tengah pola lengan.
serat benang karena pada penempatan pola di Sistem soekarno menggunakan ukuran panjang
atas bahan memerlukan penempatan kain yang kemeja, lingkar badan, besar kemeja, panjang
baik, apabila menggambar pola tidak searah lengan, ½ lingkar lengan, lingkar leher, lebar
dengan arah serat maka hasilnya tidak baik punggung, rendah bahu, rendah punggung, dan
sehingga tidak nyaman dipakai (Ernawati, 2006 panjang punggung.
: 258). Pola M.H.Wancik dan pola Soekarno
Menurut pendapat Arifah A. Riyanto memiliki perbedaan sehingga ada kemungkinan
(2003 : 269) metode pembuatan busana dalam penggunaan sistem pola masing-masing
mencakup metode pembuatan pola dan metode akan mendapatkan hasil yang berbeda pula.
penjahitan busana. Metode pembuatan pola Dilihat dari perbedaan dua sistem tersebut
busana ada beberapa macam-macam, yaitu: adalah pembuatan pola dasar badan belakang
metode pembuatan pola sistem M.H.Wancik, dan lengan dengan ciri yang berbeda. Pola
Soekarno, Porri Muliawan, So-en, Edi M.H.Wancik adalah pola dasar badan belakang
Budiharjo dan lain sebagainya. Metode yang cara pembuatannya badan belakang
pembuatan pola yang datang dari berbagai menyesuaikan badan belakang (berpisah) dan
negara mempunyai cara atau kekhasan masing- untuk menggambar pola lengan satu lembar
masing mulai mengukur sampai membuat pola, bagian pola lengan, sedangkan pola Soekarno
pola merupakan faktor penting dalam adalah pola dasar belakang yang cara
pembuatan busana, karena busana dapat pembuatannya badan belakang berpedoman
dikatakan bagus jika letaknya pada badan tepat badan depan atau bersatu antara badan depan
dan nyaman apabila dikenakan dan pola yang dan belakang, dan untuk menggambar bagian
baik akan mempengaruhi hasil busana yang pola lengan berlipat dua (½ bagian lengan)
diinginkan. untuk garis lipatan dijadikan garis tengah pola
Pola kemeja sistem M.H.Wancik lengan. Berdasarkan permasalahan di atas
adalah sistem pembuatan pola yang diciptakan untuk mengetahui perbedaan hasil kemeja
oleh M.H.Wancik dengan ciri dan khas yang peneliti ingin membuat kemeja dengan
berbeda dengan sistem pola lain. Pola menggunakan sistem pola M.H.Wancik dan
M.H.Wancik mempunyai ciri menggambar sistem Soekarno dengan membandingkan cara
polanya pada bagian depan dahulu kemudian pembuatan pola dengan teknik yang berbeda
bagian belakang menyesuaikan, pola sistem yaitu pembuatan pola di atas kertas dengan
M.H.Wancik tidak menggunakan ukuran pembuatan pola di atas bahan kemungkinan
lingkar pinggang, jadi lingkar pinggang hasilnya akan berbeda pula.
diperoleh dari lingkar badan sehingga jatuhnya Berdasarkan uraian di atas, apakah ada
pinggang lurus. Pola sistem M.H.Wancik perbedaan terhadap hasil pembuatan kemeja,
menggunakan ukuran lingkar badan keliling, oleh karena itu peneliti tertarik untuk
lingkar pinggul keliling, lingkar leher keliling, mengadakan penelitian yang berjudul “
lingkar lengan keliling, dada atas, dada bawah, Komparasi Hasil Pembuatan Kemeja
42
Masruroh / FFEJ 3 (1) (2014)
Menggunakan Pola Sistem M.H.Wancik dan Variabel kontrol dalam penelitian ini
Sistem Soekarno”. adalah sistem pola dan bahan yang
Berdasarkan uraian di atas, apakah ada digunakan dalam penelitian adalah sama;
perbedaan terhadap hasil pembuatan kemeja, bahan yang digunakan dalam penelitian
oleh karena itu peneliti tertarik untuk adalah sama, pengukuran, pemotongan
mengadakan penelitian yang berjudul bahan, dan pejahitan dilakukan oleh orang
“Komparasi Hasil Pembuatan Kemeja yang sama.
Menggunakan Pola Sistem M.H.Wancik dan Desain Penelitian
Sistem Soekarno”. Penelitian ini menggunakan desain
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: penelitian eksperimen pre experimental design,
1. Mengetahui perbedaan hasil pembuatan yaitu one-shot case study karena ingin
kemeja dengan pola di atas kertas dan pola membandingkan hasil dari suatu perlakuan
diatas bahan menggunakan pola sistem berupa pola di atas kertas dan pola di atas
M.H.Wancik dan sistem Soekarno. bahan menggunakan pola sistem M.H.Wancik
2. Mengetahui hasil kemeja manakah yang dan sistem Soekarno dengan ukuran standar S
baik digunakan dengan pola di atas kertas (Small) dan L (Large), (Suharsimi Arikunto,
dan pola di atas bahan menggunakan pola 2006 : 84).
sistem M.H.Wancik dan sistem Soekarno. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN 1. Metode Observasi
Observasi adalah teknik
Berdasarkan jenis masalah yang diteliti pengumpulan data dengan mengadakan
dan tujuannya, penelitian ini termasuk jenis pengamatan secara langsung dan sistematis
penelitian eksperimen.Objek penelitian adalah (Suharsimi Arikunto, 2006 : 229).
faktor penting dari sebuah penelitian. Penelitian Pengamatan dilakukan secara
yang akan dilakukan ini menggunakan objek langsung oleh panelis, mengamati dan
penelitian pola di atas kertas dan pola di atas menilai hasil kemeja dengan pola di atas
bahan meggunakan pola sistem M.H.Wancik kertasdan pola di atas bahan menggunakan
dan pola sistem Soekarno. pola sistem M.H.Wancik dan pola sistem
Soekarno. Untuk mengamati hasil kemeja,
Variable Penelitian penelis menggunakan lembar pengamatan
Variabel adalah obyek penelitian atau yang sudah terdapat kisi-kisi pengamatan.
apa yang menjadi titik perhatian suatu 2. Metode Dokumentasi
penelitian(Suharsimi Arikunto,2006:118). Dokumentasi dalam penelitian
1. Variabel Bebas (Independent) ini berupa benda-benda tertulis seperti
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah buku-buku , majalah, buku mode, buku-
pola dalam pembuatan busana, yaitu buku pola dan sebagainya (Suharsimi
meliputi pola di atas kertas dan pola di atas Arikunto, 2006 : 231). Teknik
bahan menggunakan pola sistem pengumpulan data ini digunakan untuk
M.H.Wancik dan sistem Soekarno dengan memperoleh data-data tentang pola di atas
ukuran standar S (Small) dan L (Large). kertas dan pola di atas bahan menggunakan
2. Variabel Terikat (Dependent) pola sistem M.H.Wancik dan sistem
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Soekarno untuk mengetahui hasil dari
indikator hasil produk kemeja dengan pola pembuatan kemeja.
di atas kertas dan pola di atas bahan 3. Metode Eksperimen
menggunakan pola sistem M.H.Wancik Eksperimen yang dilakukan
dan pola sistem Soekarno. dalam penelitian ini adalah untuk
3. Variabel Kontrol mengetahui bagaimana hasil kemeja dari
suatu pola, yaitu pola di atas kertas dan
43
Masruroh / FFEJ 3 (1) (2014)
44
Masruroh / FFEJ 3 (1) (2014)
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Teknik Pembuatan Kemeja dengan Pola di Atas Kertas dan Pola di Atas
Bahan Menggunakan Sistem M.H.Wancik dan Soekarno
Hasil Rata-rata
No Kemeja Sistem Pola Ukuran Di atas Di atas Hasil Rata-rata
kertas kertas
1 Badan Depan M.H.Wancik S 3,46 3,45 Tidak ada perbedaan
L 3,28 3,26 Tidak ada perbedaan
Soekarno S 3,36 3,23 Tidak ada perbedaan
L 3,47 3,40 Tidak ada perbedaan
2 Badan M.H.Wancik S 3,51 3,46 Tidak ada perbedaan
Belakang L 3,40 3,26 Ada perbedaan
Soekarno S 3,11 3,20 Tidak ada perbedaan
L 3,55 3,28 Ada perbedaan
3 Kerah dan M.H.Wancik S 3,43 3,40 Tidak ada perbedaan
Bord L 3,00 3,00 Tidak ada perbedaan
Soekarno S 3,26 3,05 Ada perbedaan
L 3,15 3,28 Tidak ada perbedaan
4 Pinggang M.H.Wancik S 3,23 3,16 Tidak ada perbedaan
L 3,30 3,46 Tidak ada perbedaan
Soekarno S 3,26 3,20 Tidak ada perbedaan
L 3,63 3,53 Tidak ada perbedaan
5 Lengan M.H.Wancik S 3,40 3,28 Ada perbedaan
L 3,43 3,03 Ada perbedaan
Soekarno S 3,02 2,96 Tidak ada perbedaan
L 3,26 3,30 Tidak ada perbedaan
6 Tampak M.H.Wancik S 3,40 3,33 Tidak ada perbedaan
Keseluruhan L 3,26 3,20 Tidak ada perbedaan
Soekarno S 3,30 3,33 Tidak ada perbedaan
L 3,86 3,53 Ada perbedaan
Sumber : Data Penelitian 2014
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Sistem Pembuatan Kemeja dengan Pola di Atas Kertas dan Pola di Atas
Bahan Menggunakan Sistem M.H.Wancik dan Soekarno
Hasil Rata-rata
No Kemeja Teknik Pola Ukuran Keterangan
M.H Soekarno
Wancik
1 Badan Depan Di atas kertas S 3,46 3,36 Tidak ada
perbedaan
L 3,28 3,47 Ada
46
Masruroh / FFEJ 3 (1) (2014)
perbedaan
Di atas bahan S 3,45 3,23 Ada
perbedaan
L 3,26 3,40 Ada
perbedaan
2 Badan Di atas kertas S 3,51 3,11 ada
Belakang perbedaan
L 3,40 3,55 Tidak ada
perbedaan
Di atas bahan S 3,46 3,20 Tidak ada
perbedaan
L 3,26 3,28 Tidak ada
perbedaan
3 Kerah dan Di atas kertas S 3,43 3,26 ada
Bord perbedaan
L 3,00 3,15 Tidak ada
perbedaan
Di atas bahan S 3,40 3,05 ada
perbedaan
L 3,00 3,28 ada
perbedaan
4 Pinggang Di atas kertas S 3,23 3,26 Tidak ada
perbedaan
L 3,30 3,63 Tidak ada
perbedaan
Di atas bahan S 3,16 3,20 Tidak ada
perbedaan
L 3,46 3,53 Tidak ada
perbedaan
5 Lengan Di atas kertas S 3,40 3,02 Ada
perbedaan
L 3,43 3,26 Ada
perbedaan
Di atas bahan S 3,28 2,96 ada
perbedaan
L 3,03 3,30 ada
perbedaan
6 Tampak Di atas kertas S 3,40 3,30 Tidak ada
Keseluruhan perbedaan
L 3,26 3,86 ada
perbedaan
Di atas bahan S 3,33 3,33 Tidak ada
perbedaan
L 3,20 3,53 Ada
perbedaan
Sumber : Data Penelitian 2014
47
Masruroh / FFEJ 3 (1) (2014)
Hasil keseluruhan ditunjukkan dari hasil uji M.H.Wancik ukuran S (Small) dan sistem
Anova dua jalur bahwa tidak ada perbedaan Soekarno ukuran L (Large).
hasil pembuatan kemeja dilihat dari teknik Saran kepada mahasiswa Teknologi
pembuatan pola yaitu pola di atas kertas dan Jasa dan Produksi Konsentrasi Tata busana
pola di atas bahan ukuran S (Small) dan L Universitas Negeri Semarang, mengingat
(Large), sedangkan jika dilihat nilai rata-rata pola pembuatan pola menggunakan pola di atas
sistem M.H.Wancik dan sistem Soekarno kertas dengan pola di atas bahan berbeda media,
menyatakan ada perbedaan, bahwa ukuran S maka harus diperlukan ketelitian dan kehati-
(Small) lebih baik menggunakan pola hatian dalam meletakkan pola terutama dalam
M.H.Wancik sedangkan untuk ukuran L (Large) meletakkan pola di atas bahan yang harus
lebih baik menggunakan sistem pola Soekarno memperhatikan sisa kampuh, arah serat dan
motif kain.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang ada di bab 4 maka dapat Arifah A. Riyanto. 2003. Teori Busana. Bandung :
diambil kesimpulan sebagai berikut: Yapendo
1. Tidak ada perbedaan hasil pembuatan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
kemeja dilihat dari teknik pembuatan pola
Ernawati,dkk. 2006. Tata Busana Jilid 2. Jakarta:
yaitu pola di atas kertas dan pola di atas
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
bahan ukuran S (Small) dan L (Large), Kejuruan.
sedangkan jika dilihat dari sistem polanya Erna, Setyowati. 2006. Konstruksi pola busana wanita.
ada perbedaan antara menggunakan pola Semarang: Percetakan UNNES
sistem M.H.Wancik dengan sistem Poeradisastra, Ratih. 2002. Busana Pria Eksklusif
Soekarno. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
2. Hasil kemeja yang baik digunakan antara Puspa, Sekar Sari. 2012. Teknik Praktik Mendesain Baju
yang menggunakan pola sistem Sendiri.Jakarta: Dunia Kreasi
Wiyanto,dkk. 2011. Panduan penulisan skripsi dan
M.H.Wancik dengan sistem Soekarno
artikel ilmiah 2011. Semarang: Fakultas Ilmu
adalah, jika dilihat dari rata-rata hasil
pengetahuan dan matematika UNNES
pembuatan kemeja dengan sistem
48