Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Sejarah Beta Swalayan dan Bakery

Beta Swalayan & Bakery pada mulanya hanya sebuah toko roti kecil bernama

Beta Bakery yang di dirikan pada tahun 2002 Oleh sepasang suami istri bernama

Pak HW Budi Santoso dan istrinya bernama Ibu Intan. Namun untuk pengurusan

dan tanggung jawab dari toko tersebut diserahkan sepenuhnya untuk sang istri

karena sang suami (Budi Santoso) mendirikan toko itu sebagai hadiah untuk sang

istri yang gemar berbisnis.

Beta Swalayan & Bakery terletak di Jl. Seturan Raya, Kledokan,

Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Beta merupakan singkatan dari “Be Everything Any One”.

Sejak berusia remaja Ibu Intan sudah bercita-cita menjadi seorang pelaku

bisnis. Setelah menyelesaikan pendidikannya di jenjang SMA 1 Klaten, Ibu Intan

meneruskan pendidikannya di jenjang Perguruan Tinggi (Diploma ) jurusan

sekretaris. Ia memilih sendiri jurusan itu, karna di anggap jurusan yang paling

santai. Meski orang tuanya menganjurkan Ia untuk kuliah di fakultas teknik.

Tujuan Ibu Intan mengambil jurusan sekretaris karena jurusan sekretaris adalah

jurusan yang kuliahnya santai, tak memiliki banyak tugas, sehingga Ia bisa kuliah

sambil berbisnis. Sebelumnya, Ibu Intan juga pernah memegang 2 produk

kosmetik terkenal. Setelah menyelesaikan pendidikannya di jenjang Diploma, Ibu

Intan melanjutkan kuliah di jenjang Strata satu Jurusan Akuntansi di STIE YKPN.

1
2

Keterlibatan Ibu Intan di dunia bisnis semakin melebar seiring berjalannya waktu,

ketika Beta Bakery di bangun pada 2002. Awalnya Ibu Intan ragu akan keputusan

suaminya untuk membangun toko Beta Bakery, namun sang suami Pak (Budi

Santoso) terus mendorong Ibu Intan hingga akhirnya Ibu Intan mau mengelola

Beta Bakery dan Ibu Intan berhasil hingga Beta Bakery berkembang dengan pesat.

Prediksi Pak Budi Santoso akan untungnya jika berbisnis roti memang tidak salah,

dilihat dari lokasi toko Beta Bakery yang cukup strategis, karna berada di antara

perumahan, dan juga beberapa kampus besar, maka Toko Beta Bakery terus

mengalami peningkatan pendapatan di tiap tahunnya. Terlebih di kalangan

mahasiswa, roti sangat diminati karena merupakan makanan yang praktis dan

mengenyangkan

Melihat semakin sukses dalam berbisnis, dan peluang yang semakin luas

tersebut, lagi-lagi pak Budi Santoso mendorong Ibu Intan untuk punya pabrik roti

sendiri. Saat itu dagangan roti dipasok sebuah pabrik terkenal di Yogya. dan Ibu

Intan dipaksa untuk mengikuti kursus kue di Bogasari. Pak Budi Santoso

senantiasa setia mengantar dan menunggu Ibu Intan selama mengikuti kursus.

Setelah mengikuti kursus tersebut, akhirnya Ibu Intan memutuskan untuk

memproduksi dan menjual roti buatan tangannya di tokonya sendiri (Beta

Bakery).

Tahun 2004 Beta Bakery melebarkan sayapnya dengan membuka swalayan

di samping toko roti Beta Bakery. Sehingga ke dua usaha tersebut berada dalam

satu lingkungan. dan nama dari ke dua usaha tersebut di gabungkan menjadi Beta

Swalayan & Bakery. Di Swalayan tersebut menjual segala jenis kebutuhan seperti
3

makanan, minuman dan beberapa perabotan rumah tangga. Dengan semakin

lebarnya usaha tersebut, maka tentunya penambahan tenaga kerja pun di lakukan.

Dari semula hanya berjumlah 32 bertambah menjadi 65 orang. Beta Swalayan &

Bakery di buka selama 24 jam dengan sistem kerja shifthing sebanyak 3 shift.

Sejak di dirikan hingga saat ini Beta Swalayan & Bakery masih tetap beroperasi

dan masih dapat bersaing walaupun kini telah banyak Swalayan-swalayan di

sekitarnya.

2. Visi dan Misi Beta Swalayan dan Bakery

a. Visi

Menjadi usaha ritel terkemuka dan dikenal di kota Yogyakarta

b. Misi

Meningkatkan daya saing yang mantap dan memberikan kualitas pelayanan

yang baik terhadap konsumen

3. Lokasi Perusahaan

Beta Swalayan & Bakery terletak di di Jl. Seturan Raya, Kledokan,

Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

55281. Lokasi ini dapat dibilang strategis karena berada di tengah – tengah

perkampungan dan terdapat beberapa sekolah tinggi di sekitarnya.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung

jawab fugsional kepada unit – unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan

kegiatan – kegiattan pokok perusahaan. Berikut struktur organisasi Beta Swalayan

& Bakery
4

MANAGER

SUPERVISOR

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


PENJUALAN PEMBELIAN KANTOR

PRAMUNIAGA KASIR BAGIAN BAGIAN


FUNGSI PEMBELIAN PEMASUKAN PENGELUARAN
DAN PENERIMAAN
BARANG

BAGIAN BAGIAN
LOGISTIK GUDANG

5. Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab

Tugas wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian adalah sebagai

berikut

a. Maneger operasional

1) Bertanggung jawab penuh atas kegiatan yang dilakukan swalayan.

2) Bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan semua kegiatan swalayan.

3) Mengotorisasi dokumen – dokumen yang mendukung berjalannya

kegiatan swalayan.

4) Merekrut karyawan dan menggaji karyawan sesuai prosedur yang

berjalan
5

5) Menetapkan dan membuat keputusan yang berhubungan dengan

kegiatan swalayan.

b. Supervisor

1) Bertugas mengawasi pekerjaan karyawan di bagian bawahnya yaitu

bagian penjualan dan bagian pembelian.

2) Bertugas mengawasi persediaan barang didalam toko.

3) Mengawasi setiap kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan barang.

4) Mengawasi segala kegiatan yang ada pada swalayan.

c. Bagian penjualan

1) Pramuniaga :

a) Melayani permintaan pembelian barang dari konsumen.

b) Menjaga etalase dan melayani konsumen dengan ramah.

c) Merapikan, membersikan dan mengecek barang dagang pada area

yang dijaga.

d) Membantu konsumen yang membutuhkan informasi mengenai

barang yang dicari.

e) Melakukan kontrol terhadap barang dagang yang sudah

kadaluarsa ataupun rusak.

f) Melaporkan kepada fungsing pembeliaan jika barang dagang

habis.

2) Kasir :

a) Bertanggung jawab atas transaksi penjualan.

b) Menerima uang pembayaran langsung dari pembeli


6

c) Bertanggung jawab keamanan keuangan yang berada pada mesin

register

d) Melayani keluhan ataupun saran dari konsumen.

e) Melaporkan hasil penjualan kepada bagian administrasi.

d. Bagian pembeliaan

1) Bagian logistic :

a) Menerima barang dari produsen

b) Melakukan pengecekan barang dagang terhadap jenis, kuantitas,

jenis dan mutu

c) Melakukan pengembalian barang dagang yang tidak sesuai dengan

order yang dibuat ataupun yang cacat.

d) Melaporkan dan menyerahkan barang dagang yang suda di periksa

ke bagian gudang untuk di masukan ke stok persediaan barang

dagang.

2) Bagian gudang :

a) Melakukan pengecekan persediaan barang dagang yang ada di

dalam gudang

b) Melakukan pemesanan pembeliaan barang dagang

c) Mengatur dan menjaga persediaan barang dagang yang ada di

dalam gudang.
7

e. Bagian kantor (Administrasi)

Bertanggung jawab atas aliran kas, baik pemasukan ataupun

pengeluaran yang terjadi selama kegiatan swalayan. Serta bertanggung

jawab atas pembagian gaji.

1) Administrasi satu (pemasukan)

a) Input barang dagang ke dalam system computer dengan

scanbarcode.

b) Membuat laporan barang masuk per produsen

c) Merekap barang dagang yang diterima dalam satu hari ke dalam

buku pemasukan.

6. Hari Kerja dan Jam Kerja

Beta Swalayan & Bakery buka setiap hari kecuali libur hari raya (hari besar).

Beta Swalayan & Bakery buka 24 Jam, sedangkan bagian kantor bekerja mulai

pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Namun semejak adanya wabah Covid

19, jam operasi swalayan di batasi mulai pukul 10.00 WIB dan tutup pukul 21.30

WIB.

B. Data Keuangan Beta Swalayan dan Bakery

Data keuangan yang dipakai untuk untuk menghitung rasio keuangan dalam

penelitian ini adalah :


8

1. Neraca Beta Swalayan dan Bakery

Data neraca Swalayan Beta dan Bakery tahun 2017, 2018 dan 2019

Tabel IV. 1
Neraca
Swalayan Beta dan Bakery
Tahun 2017, 2018 dan 2019

Periode

Keterangan 2017 2018 2019

Aktiva

Aktiva Lancar

Kas dan Bank 590.250.700 323.457.650 576.761.891

Piutang Dagang 3.125.400.800 2.860.704.500 3.705.523.797

Persediaan Barang Dagang 13.254.790.455 12.150.806.250 14.424.790.333

Aktiva Lancar Lainnya 2.626.681.600 1.900.500.550 2.286.681.344

Jumlah Aktiva Lancar 19.597.123.555 17.235.468.950 20.993.757.365

Aktiva Tetap

Nilai Histori 55.463.400 57.463.900 57.463.900

Akumulasi Penyusutan Ak. Tetap - - -

Jumlah Aktiva Tetap 55.463.400 57.463.900 57.463.900

Total Aktiva 19.652.586.955 17.392.932.850 20.051.221.265

Passiva

Kewajiban Lancar

Hutang Dagang 3.151.475.150 2.450.500.760 1.351.429.128


9

Hutang Lancar Lainnya 1.185.677.450 7.250.500.875 5.399.677.696

Jumlah Kewajiban Lancar 9.437.152.600 9.701.001.635 8.751.106.824

Kewajiban Jangka Panjang

Hutang Bank 66.250.000 75.000.750 68.250.000

Jumlah Kewajiban 9.403.402.600 9.776.002.385 8.819.356.824

Ekuitas

Modal Pemilik 10.249.184.355 7.616.930.465 11.231.864.441

Jumlah Ekuitas 10.249.184.355 7.616.930.465 11.231.864.441

Total Passiva 19.652.586.955 17.392.932.850 20.051.221.265

Sumber : Swalayan Beta dan Bakery

2. Laporan Laba Rugi

Data laporan laba rugi Swalayan Beta dan Bakery tahun 2017, 2018 dan

2019

Tabel IV. 2
Laporan Laba Rugi
Swalayan Beta dan Bakery
Tahun 2017, 2018 dan 2019

Periode

Keterangan 2017 2018 2019

Pendapatan
10

Jumlah Pendapatan 27.787.962.067 29.485.954.735 32.217.951.550

Harga Pokok Penjualan

Jumlah Harga Pokok Penjualan 22.873.159.474 24.142.028.530 24.901.074.800

Laba Kotor 4.914.802.593 5.343.926.205 7.316.876.750

Beban Operasi

Jumlah Beban Operasi 770.575.747 882.504.100 998.718.790

Pendapatan Operasi 4.144.226.846 4.461.422.105 6.318.157.960

Pendapatan dan Beban Lain-lain

Jumlah Pendapatan Lain-lain 204.098.781 370.057.400 432.399.380

Jumlah Beban Lain-lain 65.103.902 108.871.400 120.136.060

Pendapatan Diluar Usaha Lainnya 138.994.879 261.186.000 312.263.320

Laba Bersih Sebelum Pajak 5.053.797.472 5.605.112.205 7.629.140.070

Pajak Penghasilan 505.379.747 560.511.221 762.914.007

Laba Bersih Setelah Pajak 4.548.417.725 5.044.600.985 6.866.226.063

Sumber : Swalayan Beta dan Bakery

ANALISIS DATANYA MANA, KOK BELUM ADA?

C. Pembahasan

1. Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan

Pada Swalayan Beta dan Bakery

Analisis laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan pada

Swalayan Beta dan Bakery bisa dianalisis dengan penggunaan beberapa


11

macam rasio penilaian laporan keuangan meliputi rasio likuiditas, solvabilitas,

dan profitabilitas. Adapun rincian dan penjelasan dari masing-masing rasio

diuraikan sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang-hutang jangka pendek (maksimum satu tahun)dengan jumlah

aktiva lancar yang dimiliki. Current Ratio, Rasio ini disebut rasio lancar.

Rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.

Rasio ini juga menunjukkan sejauh mana tagihan-tagihan jangka pendek

dari kreditur dapat dipenuhi.

Berdasarkan data lampiran laporan keuangan neraca tahun 2017-2019

menunjukkan bahwa kondisi Swalayan Beta dan Bakery

Aktiva Lancar
Current Ratio = X 100%
Hutang Lancar

9.403.402.600
2017 = X 100%
19.652.586.955

17.235.468.950
2018 = X 100%
9.776.002.385

20.993.757.365
2019 = X 100%
8.819.356.824
12

Sedangkan data laporan keuangan 2017-2019 yang berupa neraca,

laporan laba-rugi, rincian biaya administrasi, dan umum. Yang berada

pada lampiran laporan keuangan Swalayan Beta dan Bakery

menunjukkan bahwa current ratio optimal yang dibutuhkan sebagai

berikut:

b. Rasio Solvabilitas

Yaitu rasio yang mengukur hingga sejauhmana perusahaan dibiayai

oleh hutang. Rasio-Rasio solvabilitas mengukur perbandingan antara dana

yang disediakan oleh pemilik perusahaan dengan dana yang berasal dari

kredit perusahaan. Debt Ratio, Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang dengan sejumlah aktiva

yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal

pinjaman (hutang) yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan

dibandingkan aktiva yang dimiliki.

Berdasarkan data lampiran laporan keuangan neraca tahun 2017-2019

menunjukkan bahwa kondisi Swalayan Beta dan Bakery

Total Hutang
Current Ratio = X 100%
Total Aktiva

19.652.586.955
2017 = X 100%
13

9.403.402.600

9.776.002.385
2018 = X 100%
17.235.468.950

8.819.356.824
2019 = X 100%
20.993.757.365

c. Rasio Profabilitas

Rasio profitabilitas adalah hubungan dengan penilaian tehadap

kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini digunakan

untuk mengukur berapa besar laba kotor yang dihasilkan dibanding

dengan total nilai penjualan bersih perusahaan. Semakin besar rasio ini

menunjukkan bahwa perusahaan menekankan kenaikan harga pokok

penjualan pada presentase dibawah kenaikan penjualan.

Berdasarkan data lampiran laporan keuangan neraca tahun 2017-2019

menunjukkan bahwa kondisi Swalayan Beta dan Bakery

Gross Profit Laba Kotor


Margin = X 100%
Total Pendapatan

4.914.802.593
2017 = X 100%
27.787.962.067

5.343.926.205
2018 = X 100%
29.485.954.735
14

7.316.876.750
2019 = X 100%
32.217.951.550

Anda mungkin juga menyukai