02 Laporan PKL - BAB I-V - Yohanes Erico
02 Laporan PKL - BAB I-V - Yohanes Erico
Disusun Oleh:
18062329
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
TAHUN 2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
18062329
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
18062329
.....................
Penguji,
1.
2.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur praktikan panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
karunianya praktikan dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan yang suda
berlangsung sejak tanggal 16 Maret – 18 April 2020 di BETA Swalayan & Bakery Jl. Seturan
Raya Yogyakarta. Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang terlibat demi kelancaran
penyusunan laporan ini. Maka dari itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan praktikan kesehatan selama
2. Kepada Bpk. Gandong selaku Store Manager BETA Swalayan & Bakery yang telah
menerima saya untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama satu
bulan.
3. Kepada Bpk. Zaenal Wafa, S.Kom., M.Kom sebagai dosen Pembimbing PKL.
4. Kepada seluruh karyawan BETA Swalayan & Bakery yang sudah menemani dan
Praktikan menyadari dalam pembuatan laporan ini masi terdapat kekurangan, oleh karena
itu kriktik dan saran praktikan harapkan demi lebih baik Laporan Praktikan Kerja Lapangan
praktikan. Praktikan juga berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
iv
Yohanes Ansgarius Erico N. Fuamuni
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
.................................................................................................................................
C. Batasan Masalah...................................................................................................... 3
A. Prosedur .................................................................................................................. 5
.................................................................................................................................
v
B. Pembelian................................................................................................................ 6
C. Barang Dagang........................................................................................................ 7
3. Lokasi Perusahaan............................................................................................. 19
4. Struktur organisasi............................................................................................. 20
1. Populasi............................................................................................................. 24
2. Sampel............................................................................................................... 25
C. Analisa Data............................................................................................................ 27
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 31
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 31
B. Saran........................................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Segala jenis perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai, begitu juga
perusahaan barang dagang. Perusahaan barang dagang merupakan perusahaan retail yakni
semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang dan jasa secara langsung kepada
konsumen akhir yang menggunakannya untuk keperluan pribadi dan rumah tangga,
(Nurhayani & Deni Sunaryo 2019) salah satu jenis perusahaan dagang retail ialah seperti
mini market, super market, swalayan,dll. Sumber utama pendapatan perusahaan dagang
yakni hasil dari penjualan barang dagang yang sebelumnya mereka beli dari pihak lain
dan kemudian dijual lagi di atas harga pokok penjualan dengan tujuan untuk
Salah satu aktivitas atau kegiatan operasional yang utama dan menjadi titik awal
maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali, (Mulyadi : 316). Pembelian barang
dagang pada perusahaan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang
barang dagang, permintaan barang dagang, pengecekan barang dagang, dan pecatatan
utang kepada pemasok, (Aditya 2011). Tentunya semua kegiatan dalam pembelian
1
membutuhkan fungsi – fungsi yang terkait dan perlunya dokumen – dokumen yang
digunakan demi kelancaran kegiatan pembelian tersebut maka harus diimbangi dan
barang yang diperlukaan oleh perusaahan, maka dapat disimpulkan bahwa system
dalam pengadaan persediaan barang yang akan dijual (Mulyadi 2016 : 299). System
akuntansi pembelian yang baik harus disertai dengan pengendalian interlan yang baik
selain itu menurut mulyadi dalam bukunya menyatakan bahwa pembelian dibutuhkan
unsur pokok system pengendalian internal yang terdiri dari organisai, system otorisasi
dan prosedur pencatatan dan praktik yang sehat. System akuntansi dalam transaksi
pembelian yang baik pada suatu perusahaan sangat berguna sebagai informasi baik untuk
manejer sebagai pemakai informasi pihak internal maupun pengguna informasi pihak
eksternal.
Masukkan disini permasalah yang terjadi pada objek pkl terkait pembelian barang
dagang sebagai titik awal dari kegiatan perusahaan dagang dalam perannya sebagai
perusahaan yang memperjual belikan barang dagang maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “Prosedur Pembelian Barang Dagang pada BETA Swalayan &
Bakery”
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat ditarik
rumusan masalahnya pada laporan Kerja Praktek Lapangan ini adalah “Bagaimana
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah lebih terfokus dan spesifik maka penulisan laporan
1. Focus pembahasan pada laporan PKL ini adalah Prosedur Pembelian Barang
2. Waktu pengamatan dilaksanakan bulan Maret sampai dengan April tahun 2020
Berdasarkan perumusan masalah di atas adapun tujuan dari laporan Praktik Kerja
Lapangan ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Prosedur Pembelian Barang Dagang
3
Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan ini
1. Bagi penulis
2. Bagi Universitas
perpustakaan.
b. Dapat membantu pihak umum yang membutuhkan informasi serta menjadi ide
c. Menjalin dan membina kerja sama yang baik agar dapat saling
3. Bagi perusahaan
salah satu sumber informasi bagi yang membutuhkan dan bagi yang ingin
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prosedur
Prosedur berasal dari bahasa Inggris “procedure” yang bisa diartikan sebagai cara
atau tata cara. Akan tetapi kata procedure lazim digunakan dalam kosakata Bahasa
Indonesia yang dikenal dengan kata prosedur. Dalam Kamus Manajemen, prosedur
berarti tata cara melakukan pekerjaan yang telah dirumuskan dan diwajibkan. Biasanya
prosedur meliputi bagaimana, bilamana dan oleh siapa, tugas harus diselesaikan. Berikut
melibatkan beberapa orang dalam suatu depatermen atau lebih, yang dibuat untuk
ulang.
proses yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi yang merupakan anggota
kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih,
5
disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi
4. Menurut Kamaruddin (2017 : 836) : Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan
yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-
prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu
organisasi”
5. Menurut Ismail masya (2017 : 74) Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang
saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara
Dari beberapa pendapat - pendapat yang telah diuraikan di atas, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan bahwa prosedur adalah suatu urutan langkah - langkah, dari
serangkaian tahapan yang saling berhubungan satu sama lain sebagai suatu cara atau
metode dalam melaksanakan ataupun menjalankan suatu aktivitas sesuai dengan aturan
yang berlaku untuk mencapai tujuan akhir. Prosedur yang ada biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang dan prosedur juga bisa berlaku
B. Pembelian
Pembelian merupakan kegiatan utama atau titik awal untuk menjamin kelancaran
transaksi penjualan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya pembelian,
perusahaan dapat secara mudah menyediakan sumber daya yang diperlukan. Adapun
6
1. Menurut Mulyadi (2016 : 243), pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
2. Menurut Sujarweni (2015 : 101), pembelian berarti suatu sistem kegiatan dalam
C. Barang Dagang
Seabagaimana yang kita ketahui dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan
barang dagang adalah merupakan produk – produk yang dibelih oleh pemilik usaha
dengan tujuan menjualnya kembali dengan harga di atas harga pokok untuk
asset yang menganggur atau asset yang menunggu untuk dikeluarkan (dijual). Adapun
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) No.11 menyatakan yang dimaksud
2. Menurut Warren (2016 : 343 ), menyatakan bahwa persediaan adalah sisa barang
7
3. Menurut Martani (2016 : 245), menyatakan bahwa persediaan adalah satu aset yang
sangat penting bagi suatu entitas baik bagi perusahaaan ritel, manufaktur, jasa,
4. Menurut Kieso dkk (2015 : 402), persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki
perusahaan untuk di jual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan
melakukan pembelian barang, walaupun fungsi-fungsi ini memiliki tanggung jawab yang
berbeda tapi memiliki tujuan yang sama yaitu menjaga kelancaran pengadaan barang
dagang.
Menurut Mulyadi (2016 : 300), fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
1. Fungsi Gudang
gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi Pembelian
8
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga
3. Fungsi Penerimaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok
guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang
dan fungsi pencatat persediaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat
utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti
kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar)
yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai
buku pembantu utang. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat persediaan
bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke
perusahaan, berarti sistem akuntansi keuangan nantinya tidak memiliki input, dan berarti
pula prosesing sistem tidak berjalan lancar. Setiap transaksi pasti memerlukan sebuah
9
dokumen yang digunakan sebagai bukti riil. Saat ini, dokumen tidak hanya berbentuk
pembelian adalah :
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi
dengan jumlah, jenis, mutu seperti yang tersebut dalam surat permintaan pembelian.
Surat ini biasanya dua lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk fungsi
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang
pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitive) yang menyangkut
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang dipilih.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan bahwa barang yang
diterimah dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifkasi, mutu, dan kuantitas seperti
10
jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian (substitusi) atau hal lain yang
jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah register bukti kas
keluar.
2. Jurnal Pembelian
jurnal yang digunakan untuk mencatata transaksi pembellian adalah jurnal pembelian.
3. Kartu Hutang
buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu
hutang.
4. Kartu Persediaan
Dalam system akuntansi pembelian, kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat
11
Untuk lebih memahami system dan prosedur yang bersangkutan pada pembelian
barang dagang maka diuraikan pendapat para ahli. Menurut Mulyadi (2016 : 245),
system dan prosedur yang bersangkutan dengan system akuntansi pembelian adalah
sebagai berikut :
Permintaan
penawaran harga
Permintaan (2)
Fungsi Pembelian Fungsi
(1) Penawaran harga Pemasok
Gudang Pembelian (3)
Penerimaan
Laporan
penerimaan Penerimaan
barang faktur dari
(7) pemasok
Fungsi (8)
Akuntansi
Dalam prosedur ini fungsi gudang megajukan permintaan pembelian dalam formulir
surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpaan di
gudang, misalnya untuk barang – barang yang langsung pakai, fungsi yang memakai
harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan
berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang
akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. Perusahaan
Dalam sistem akuntansi pembelian ini, pemasok dipilih langsung oleh fungsi
pengadaan langsung ini meliputi jumlah rupiah yang kecil dalam sekali
pembelian.
penawaran harga kepada paling sedikit tiga pemasok dan didasarkan pada
panitia lelang yang dibentuk, melalui lelang yang diikuti oleh pemasok yang
jenis, spesifikasi, dan jumlah barang yang akan dibeli melalui lelang.
13
2) Pengiriman rerangka acuan kepada para pemasok untuk kepentingan
pemasok.
lelang.
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada
pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam
perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang, dan fungsi
pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat
tersebut.
14
dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi pembelian untuk
Supermarket atau pasar swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala
kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini
artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya
adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan
menjual segala macam barang dan makanan, perbedaan nya disini biasa nya
15
mana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak
minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu
agar pembeli tidak berhutang. Sebuah minimarket jam bukanya juga lain dari
individu perorangan atau sering disebut sebagai minimarket mandiri. Saat ini
yang tepat.
b. Midimarket berukuran sedang lebih dari minimarket (500 m2 s/d 999 m2)
Ukuran lebih besar sedikit dari minimarket adalah midimarket, di sini sudah
dijual daging dan buah-buahan. Buka bisa 24 jam atau hanya sampai jam 24
saja. Sebagai contoh adalah Alfa Midi, dan sebagian dari jaringan Giant yang
16
e. Grosir berukuran besar (5.000 m2 ke atas)
Disini semua barang tersedia sehingga ada bongkar muat di dalam pusat
grosir. Contoh Indo Grosir, Makro (sekarang Lotte Mart), dan lain-lain,
17
BAB III
METODE PENGAMATAN
Beta Swalayan & Bakery pada mulanya hanya sebuah toko roti kecil bernama
Beta Bakery yang di dirikan pada tahun 2002 Oleh sepasang suami istri bernama Pak
HW Budi Santoso dan istrinya bernama Ibu Intan. Namun untuk pengurusan dan
tanggung jawab dari toko tersebut diserahkan sepenuhnya untuk sang istri karena
sang suami (Budi Santoso) mendirikan toko itu sebagai hadiah untuk sang istri yang
gemar berbisnis.
Sejak berusia remaja Ibu Intan sudah bercita-cita menjadi seorang pelaku
sekretaris. Ia memilih sendiri jurusan itu, karna di anggap jurusan yang paling santai.
Meski orang tuanya menganjurkan Ia untuk kuliah di fakultas teknik. Tujuan Ibu
Intan mengambil jurusan sekretaris karena jurusan sekretaris adalah jurusan yang
kuliahnya santai, tak memiliki banyak tugas, sehingga Ia bisa kuliah sambil berbisnis.
18
Sebelumnya, Ibu Intan juga pernah memegang 2 produk kosmetik terkenal. Setelah
waktu, ketika Beta Bakery di bangun pada 2002. Awalnya Ibu Intan ragu akan
keputusan suaminya untuk membangun toko Beta Bakery, namun sang suami Pak
(Budi Santoso) terus mendorong Ibu Intan hingga akhirnya Ibu Intan mau mengelola
Beta Bakery dan Ibu Intan berhasil hingga Beta Bakery berkembang dengan pesat.
Prediksi Pak Budi Santoso akan untungnya jika berbisnis roti memang tidak salah,
dilihat dari lokasi toko Beta Bakery yang cukup strategis, karna berada di antara
perumahan, dan juga beberapa kampus besar, maka Toko Beta Bakery terus
mahasiswa, roti sangat diminati karena merupakan makanan yang praktis dan
mengenyangkan
Melihat semakin sukses dalam berbisnis, dan peluang yang semakin luas
tersebut, lagi-lagi pak Budi Santoso mendorong Ibu Intan untuk punya pabrik roti
sendiri. Saat itu dagangan roti dipasok sebuah pabrik terkenal di Yogya. dan Ibu Intan
dipaksa untuk mengikuti kursus kue di Bogasari. Pak Budi Santoso senantiasa setia
mengantar dan menunggu Ibu Intan selama mengikuti kursus. Setelah mengikuti
kursus tersebut, akhirnya Ibu Intan memutuskan untuk memproduksi dan menjual roti
samping toko roti Beta Bakery. Sehingga ke dua usaha tersebut berada dalam satu
19
lingkungan. dan nama dari ke dua usaha tersebut di gabungkan menjadi Beta
Swalayan & Bakery. Di Swalayan tersebut menjual segala jenis kebutuhan seperti
makanan, minuman dan beberapa perabotan rumah tangga. Dengan semakin lebarnya
usaha tersebut, maka tentunya penambahan tenaga kerja pun di lakukan. Dari semula
hanya berjumlah 32 bertambah menjadi 65 orang. Beta Swalayan & Bakery di buka
selama 24 jam dengan sistem kerja shifthing sebanyak 3 shift. Sejak di dirikan hingga
saat ini Beta Swalayan & Bakery masih tetap beroperasi dan masih dapat bersaing
a. Visi
b. Misi
3. Lokasi Perusahaan
Lokasi ini dapat dibilang strategis karena berada di tengah – tengah perkampungan
20
4. Struktur organisasi
fugsional kepada unit – unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan –
21
kegiattan pokok perusahaan. Berikut struktur organisasi Beta Swalayan & Bakery
22
Gambar 3.1 Struktur organisasi
Tugas wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian adalah sebagai
berikut
a. Maneger operasional
kegiatan swalayan.
berjalan
kegiatan swalayan.
b. Supervisor
c. Bagian penjualan
23
1) Pramuniaga :
habis.
2) Kasir :
mesin register
d. Bagian pembeliaan
1) Bagian logistic :
24
c) Melakukan pengembalian barang dagang yang tidak sesuai
barang dagang.
2) Bagian gudang :
dalam gudang
dalam gudang.
Bertanggung jawab atas aliran kas, baik pemasukan ataupun pengeluaran yang
gaji.
scanbarcode.
Beta Swalayan & Bakery buka setiap hari kecuali libur hari raya (hari besar).
Beta Swalayan & Bakery buka 24 Jam, sedangkan bagian kantor bekerja mulai pukul
08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Namun semejak adanya wabah Covid 19, jam
operasi swalayan di batasi mulai pukul 10.00 WIB dan tutup pukul 21.30 WIB.
1. Populasi
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dari Obyek Praktik Kerja Lapang (PKL) ini adalah Beta Swalayan &
26
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2016: 118) Sampel adalah : “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dari Obyek Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah Pembelian Barang Dagang pada Beta Swalayan &
Definsi variable penelitian menurut Sugiyono (2016: 38) : adalah segala suatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
variabel Prosedur Pembelian Barang dagang dengan Sistem Informasi Akuntansi pada
27
BAB IV
bagian gudang BETA SWALAYAN & BAKERY, karena penulis baru pertama kali
praktik di Swalayan atau Supermarket maka adapun beberapa masalah yang penulis
alami pada saat melaksanakan praktik di BETA SWALAYAN & BAKERY antara lain :
1. Terjadi kesalahan pada saat pengecekan persediaan barang dagang yang ada di
dalam gudang.
3. Kurang teliti saat membedahkan jenis barang yang hampir mirip atau sama.
Upaya penulis mengatasi masalah yang dihadapi saat melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan di BETA SWALAYAN DAN BAKERY Jl. Seturan Raya Yogyakarta yaitu :
bertanya dan meminta bimbingan kepada karyawan yang pada saat itu sedang bertugas
manager) BETA Swalayan & Bakery Bpk Gandong pada tanggal 06 April 2020, penulis
28
1. Kebijakan Internal Perusahaan Terkait Persediaan
a) Metode persediaan yang digunakan adalah metode FIFO atau first in first
out yang artinya pertama masuk pertama keluar yang berarti bahwa
persediaan yang pertama kali masuk itulah yang pertama kali dicatat
stock
pimpinan
gudang
C. Analisa Data
yang diamati maka untuk menjawab dari rumusan masalah dalam Laporan PKL ini
29
Bagian Gudang Bagian Logistik Bagian Keuangan
MULAI PO RECEIVING
FAKTUR SUMMARY
PEMBELIAN
Receiving
Summary
SUGGESTION Memeriksa dicek oleh
ORDER Barang bagian
Sesuai PO keuagan
untuk
dan Faktur
proses
Pembelian pembayara
n
RECEIVING
PURCHASE
ORDER
SUMMARY DI
VALIDASI
RECEIVING
SUPPLIER ANTAR
BARANG
FAKTUR
PEMBELIAN
Gambar 4.1
30
Penjelasan Flowchart :
sudah saling terhubung dengan pemasok dan juga menggunakan telepon bagi
jika hanya membawa PO dan faktur. PO dan faktur yang asli jika membeli secara
d. PO dan faktur dibawa kebagian logistik (bagian pengecekan barang baru masuk),
lalu PO dan faktur dicek di bagian logistik sesuai dengan barang apa saja yang
dipesan. Jika semua sudah cocok maka barang bisa diterima dan dimasukkan
f. Bagian administrasi mengecek kembali dan apabila semua sudah sesuai makan
Pembayaran.
Keterangan dari flowchart Pembelian Barang Dagang diatas adalah sebagai berikut :
31
a. PO atau purchase order adalah : dokumen yang berisi tentang barang yang akan
dibeli oleh pihak pembeli termasuk nama produk, jumlah barang yang dibeli dan
harga
b. Faktur adalah : dokumen pembelian yang diterima dari supplier berisi jumlah,
nama barang, harga satuan barang dan jumlah uang yang harus dibayarkan
d. Tanda bukti pembayaran adalah : dokumen tanda bukti pembayaran tagihan yang
32
BAB V
A. Kesimpulan
Swalayan & Bakery, Jl. Seturan Raya. Yogyakarta yang berlangsung selama 1 (satu)
bulan dimulai tanggal 16 Maret sampai dengan tanggal 18 April 2020 terkait Prosedur
Pembelian Barang Dagang, dapat diambil kesimpulan bahwa Prosedur Pembelian Barang
Dagang dapat dikatakan suda seseuai dengan unsur – unsur system akuntansi pembelian,
seperti dokumen – dokumen yang diperlukan dalam prosedur pembelian barang dagang
yang digunakan pada BETA Swalayan & Bakery, namun masi sering mendapat kendala
B. Saran
Swalayan & Bakery Jl. Seturan Raya. Yogyakarta dan ditemuinya beberapa
permasalahan oleh praktikan saat melaksanakan kegiatan PKL seperti kendala saat
pembubatan PO atau Purches Order denagn system computer dan sering ditemukan
selisinya jumlah stok yang di gudang dengan yang ada di system computer maka adapun
33
1. Sebaiknya system computer yang ada di BETA Swalayan & Bakery Jl. Setuuran
disesuaikan dengan system di komputer dan lebih teliti lagi untuk mengurangi
34
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta
https://www.gomarketingstrategic.com/pengertian-supermarket-jenis-pasar-swalayan-
minimarket-midmarket-hypermarket/ (dikutip pada tanggal 12 Mei 2020)
https://www.ilmuakuntansi.web.id/ (diakses pada tanggal 10 Mei 2020)
https://www.kajianpustaka.com/2018/02/pengertian-fungsi-dan-jenis-persediaan-inventory.html
(dikutip pada tanggal 22 Mei 2020)
https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/persediaan-barang-dagang/ (diakses pada
tanggal 22 Mei 2020)
https://www.pelajaran.co.id/2019/03/perusahaan-dagangm.html (dikutip pada tanggal 22 Mei
2020)
Mulyadi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Nurhayani, S.E., M.M, Deni Sunaryo, S.MB., M.M. 2019, Strategi Pemasaran Kontemporer.
Pasuruan, Jawa Timur : CV. Qiara Media Partner
Pedoman Penulisan Praktik Kerja Lapangan. Fakultas Ekonomi Universiitas Mercubuana
Yogyakarta. 2016
Sugiyono. 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.