Anda di halaman 1dari 2

Alternatif solusi berdasarkan teori manajemen

Pelayanan IGD merupakan pelayanan dasar yang dimiliki tiap unit fasilitas kesehatan. Rumah
Sakit dapat berfungsi sebagai tempat pelayanan akhir dalam penanganan Pasien sesuai
dengan kemampuannya. OIeh karena itu sarana, prasarana, dan sumber daya Instalasi Gawat
Darurat (IGD) harus memadai, sehingga mampu menanggulangi Pasien. IGD adalah salah
satu unit pelayanan di Rumah Sakit yang menyediakan penanganan awal (bagi Pasien yang
datang langsung ke Rumah Sakit)/lanjutan (bagi Pasien rujukan dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lain ataupun dari PSC 119), menderita sakit ataupun cedera yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya. IGD berfungsi menerima, menstabilkan dan mengatur
Pasien yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan segera, baik dalam kondisi sehari-
hari maupun bencana.

Di era pandemi ini beberapa IGD rumah sakit dikabarkan memberhentikan sementara
pelayanannya dikarenakan beberapa tenaga medis yang bertugas di IGD terpapar
covid19.Sehingga hal ini menyebabkan kurangnya efisiensi pelayanan terhadap pasien.
Untuk menanggulangi atau mengurangi beberapa dampak dari pemberhentian sementara
pelayanan IGD, maka ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memberikan
alternatif solusi agar tidak sampai terjadi pemberhentian layanan di Instalasi Gawat Darurat.

Adapun beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk memanajemen hal tersebut,
sebagaimana yang dikatakan oleh Louis A. Allen di dalam bukunya “The Profession of
Management” menyatakan bahwa manajemen itu adalah suatu jenis pekerjaan khusus yang
menghendaki usaha mental dan fisik yang diperlukan untuk memimpin, merencanakan,
menyusun, mengawasi, serta meneliti. Menurut Allen pekerjaan manajer itu mencakup empat
fungsi yaitu (Ismail, 2009):

1. Memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer agar orang lain
bertindak
Pentingnya pemimpin dalam suatu tim kerja. Tiap tim kerja di masing-masing
instalasi IGD tentu memiliki pemimpin yang bertujuan agar ada yang memimpin serta
mengarahkan setiaptupoksi tugas yang harus dikerjakan oleh tim tersebut
2. Merencanakan (Planning)
Adanya rencana mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan merencanakan meliputi beberapa kegiatan yaitu (Ismail, 2009):
a. Meramalkan (forecasting) adalah pekerjaan seorang manajer dalam memperkirakan
waktu yang akan datang.
b. Menetapkan maksud dan tujuan (establishing objective) yaitu pekerjaan manajer
dalam menentukan tujuan atau sasaran.
c. Mengacarakan (programming) menetapkan urutan kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
d. Mengatur waktu (scheduling) menetapkan urutan yang tepat, hal ini sangat penting
agar semua tindakan dapat berhasil dengan baik.
e. Menyusun anggaran belanja (budgeting) mengalokasikan sumber daya yang ada.
f. Mengembangkan prosedur (developing procedures) menormalisasikan cara-cara
pelaksanaan pekerjaan.
g. Menetapkan dan menafsirkan kebijaksanaan (establishing and interpreting policies)
menetapkan dasar-dasar pelaksanaan pekerjaan.
3. Menyusun (Organizing)

Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam mengatur dan menghubungkan
pekerjaan yang akan dilakukan sehingga dapat dilaksanakan dengan efektif. Salah satu kegiatan
yang dapat dilakukan adalah menyusun struktur organisasi tim jaga serta lengkap dengan
mendelegasikan tugas masing-masing tim jaga sesuai dengan struktur organisasi yang
diberikan.

4. Mengawasi dan Meneliti


Fungsi manajemen disini adalah mengevaluasi kinerja yang sudah dibagi sebelumnya. Dapat
menilai kinerja tim jaga dan memastikan jika tugas yang diberikan sudah terlaksana dengan
baik atau tidak yang disebabkan oleh beberapa kendala. Jika ada kendala agar segera segera
bisa mengambil tindakan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai