Askep PDF Andriyansyhahpdf
Askep PDF Andriyansyhahpdf
K Dengan
Risiko Perilaku Kekerasan
Andriyansyhah
andriyansyha15@gmail.com
BAB 1
LATAR BELAKANG
Risiko perilaku kekerasan timbul akibat rasa tidak nyaman dan panik yang
terjadi akibat stressor dari dalam dan luar lingkungan. Perilaku kekerasan
yang timbul pada klien skizofrenia diawali dengan adanya perasaan tidak
berharga, takut dan ditolak oleh lingkungan sehingga individu akan
menyingkir dari hubungan interpersonal dengan orang lain. Risiko perilaku
kekerasan adalah beresiko memebahayakan secara fisik, emosi adn atau
seksual pada diri sendiri ataupun orang lain. Perilaku kekerasan adalah
kemarahan yang diekspreikan secara berlebihan dan tidak terkendali secara
verbal sampai dengan mencederai orang lain dan atau lingkungan (Azis,
Sukamto & Hidayat, 2018).
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan secara
holistik dan komprehensif kepada Tn. K. dengan gangguan risiko
perilaku kekerasan di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera.
1.4. Manfaat
1. Responden
2.1.1 Pengertian
2.1.3 Etiologi
1. Faktor Prediposisi
a. Faktor genetik ini menunjukkan bahwa faktor genetik
tidak mempengaruhi partisipan mengalami perilaku
kekerasan (RPK). Berdasarkan hasil wawancara
bersama pasien RPK
b. Faktor psikologis
Faktor psikoligis yang mempengaruhui partisipan mengalami
Perilaku kekerasan antara lain
1.) Kepribadian yang tertup
Partisipan mengungkapkan bahwa memili kepribadian
yang tertup, kepribadian yang tertup yang tidak pernah
mengungkapkan atau yang menceritakan atau
menceritakan permasalahannya.
2.) Kehilangan
Partisipan merupakan bahwa persaan kehilangan yang
mendalam yang di alami oleh partisapan. Seperti
kehilangan pekerjaan.orang yang di cintai.
a. Faktor Predisposisi
1. Faktor Bioligis
Hal-hal yang dikaji faktor biologis meliputi adanya faktor
herrediter yaitu adanya anggota keluarga yang sering
memperlihatkan atau melakukan perilaku kekerasan, adanya
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, adanya
riwayat penyakit atau trauma kepala,dan riwayat pengguna
NAPZA (nakotika psikotropika,dan zat adiktif lainnya).
Faktor-Faktor tersebut masi ada teori-teori yang menjelaskan
tiap faktor (Sutejo, 2017).
2. Faktor psikolgi
b. Faktor Presipitasi
Inisial : Tn. K
Alamat : Jln. Anggrek Simpang selanyan no 76
Tanggal Pengkajian : 25 Februari 2021
Umur : 42 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Status : Tidak Menikah
Infoment : Status pasien dan komunikasi dengan pasien
3.4 Fisik
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pada pasien, pasien tidak memiliki
pemeriksaan fisik, didapat hasil
TD : 120/80 mmHg
N : 83x/Menit
S : 36,50C
RR : 20x/Menit
TB : 162 cm
BB : 60 Kg
3.5 Psikososial
3.5.1 Genogram
Ket :
Pasien mengatakan jika pada saat emosi selalu menumbuk beton kamarnya.
b Perilaku Kekerasan
Masalah
No Identifikasi Data
Keperawatan
1. Ds : Risiko
Perilaku
Pasien mengatakan bahwa alasan adiknya mengantarnya ke Kekerasan
Yayasan pemenang jiwa karena sudah memukul ibu dan
adiknya, higga saat ini belum di jemput untuk pulang oleh
keluarganya. Pasien Juga mengatakan mungkin keluarganya
masih takut kepadanya.
Pasien mengatakan merasa marah den jengkel apabila
keiginannya tidak terpenuhui
Do :
Mata klien tanpak tajam seperti menunjukkan bermusuhan
Raut wajah tegang
2. Ds : Halusinasi
Pendengaran
Pasein mengatakan sekali-kali mendengarkan suara-suara
yang membuatnya dapat emosi untuk memukul orang yang
tidak dia senangi.dan memukul dinding di kamar
Do :
- pasien sering brbicara sendiri,sering senyum-
- Senyum sendiri
- Pasien tampak gelisa dan mulut komat kamit
- Tanpa suara
3. Ds : Harga Diri
Rendah
Pasien mengatakan igin menikah tapi merasa minder karena
umur nya 42 tahun
Pasien megatakan sadar dirinya mengalami gangguan jiwa,
namun pasien menggikarinya.
Do :
Pasien terkadang duduk sendiri
Pasien tampak tidak berdaya.
Risiko Perilaku
Kekerasan
Gangguan Sensori
Persepsi: Halusinasi
2. Diagnosa Keperawatan O:
a. Risiko perilaku kekerasan. - Pasien mampu melakukan
b. Perilaku kekerasan. latihan tarik nafas dalam
dengan mandiri.
3. Tindakan Perilaku Kekerasan - Pasien mampu pukul bantal
Sp1 : Risiko perilaku kekerasan. dengan mandiri.
- Mengidentifikasi penyebab
reisko perilaku kekerasan yaitu A : Risiko perilaku kekerasan (+).
jika memauan klien tidak
diturutin. P : Latihan fisik :
- Mengidentifikasi tanda dan - Tarik nafas dalam 1x/hari.
gejala risiko perilaku kekerasan - Pukul kasur bantal 1x/hari.
yaitu pasien marah, mengamuk
tanpa alasan yang jelas, merusak
barang-barang dan cenderung
melukai orang lain.
- Menyebutkan cara mengontrol
risiko perilaku kekerasan
dengan latihan fisik : Tarik
nafas dalam dan pukul bantal
kasur.
- Membantu pasien latihan tarik
nafas dalam dan pukul bantal.
4. RTL :
Sp2 : Risiko perilaku kekerasan.
- Mengontrol risiko perilaku
kekerasan dengan minum obat
secara teratur.
Sp3 : Risiko Perilaku Kekerasan.
- Komunikasi secara verbal :
Asertif/Bicara baik-baik
Jumat, 1. Data : S : Pasien mengatakan merasa
27 feb Tanda dan gejala : mudah marah- senang telah mampu
2021. marah, mudah tersinggung, mengontrol emosinya setelah
11.30 tatapan sinis, merasa tidak perawat menjelaskan bangai
Wib. dihargai. mana cara mengontrol emosi
Kemampuan bermain alat musik dan guan minum obat secara
gitar. teratur
2. Diagnosa keperawatan O:
- Risiko perilaku kekerasan - Pasien mampu melakukan
- Perilaku kekerasan tarik nafas dalam dengan
mandiri.
3. Tindakan keperawatan - Pasien mampu pukul bantas
Sp2 : Risiko Perilaku Kekerasan. secara mandiri.
a. Mengevaluasi kemampuan - Pasien mampu mengontrol
pasien tarik nafas dalam dan amarah dengan minum obat
pukul kasur secara teratur dengan bantuan
Sp3 : Risiko Perilaku Kekerasan. pengawas yayasan.
a. Minum obat - Pasien mampu melakukan
b. Komunikasi secara verbal : komunikasi secara verbal :
asertif/bicara baik-baik. asertif/bicara baik-baik dengan
4. RTL : motivasi.
Sp4 : Risiko Perilaku Kekerasan.
- Spritual : Beribadah. A : Risiko Perilaku Kekerasan (+).
P :
- Latihan tarik nafas dalam
1x/hari.
- Latihan pukul bantal 1x/hari.
- Berobat
- Pasien melakukan komunikasi
secara verbal : asertif/bicara
baik-baik.
3. Tindakan Keperawatan. P:
Sp4 : Risiko Perilaku Kekerasan. - Latihan tarik nafas dalam
- Mengevaluasi kemampuan dan pukul kasur bantal
pasien dalam tarik nafas 2x/hari.
dalam dan pukul bantal kasur, - Berobat.
minum obat secara teratur dan - Latihan melakukan
berbicara baik-baik. komunikasi secara verbal :
- Melatih pasien untuk asertif/bicara baik-baik.
melakukan kegiatan spritual - Latihan pasien untuk
yang sudah diatur. melaksakan kegiatan
RTL : beribada seperti berdoa.
Risiko perilaku kekerasan : Follow
up dan evaluasi Sp 1-4 Risiko
Perilaku Kekerasan.
BAB 4
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Sara