Terdiri dari 2 fase yaitu fase 1 adalah gejala - gejala yang timbul akibat aktivasi
pusat autonom di hipotalamus sehingga dilepaskannya hormone epinefrin.
Gejalanya berupa palpitasi, keluar banyak keringat, tremor, ketakutan, rasa lapar
dan mual (glukosa turun 50 mg%) sedangkan fase kedua adalah gejala - gejala
yang terjadi akibat mulai terjadinya gangguan fungsi otak, gejalanya berupa
pusing, pandangan kabur, ketajaman mental menurun, hilangnya ketrampilan
motorik yang halus, penurunan kesadaran, kejang- kejang dan koma (glukosa
darah 20 mg%). Adapun gejala- gejala hipoglikemi yang tidak khas adalah
sebagai berikut:
Perubahan tingkah laku, Serangan sinkop atau pusing yang mendadak, Pusing
pagi hari yang hilang dengan makan pagi, Keringat berlebihan waktu tidur
malam, Bangun malam untuk makan Hemiplegi/ afasia sepintas
PATOFISIOLOGI
1. Penggobatan
terdiri dari :
a. Glukosa oral
b. Glukosa intramuskular
c. Glukosa intravena
2. Pencegahan
a. Makan sesuai degan aktivitas yang kita lakukan
b. Batasi komsumsi minuman keras
c. Pantau kadargulaanda secaraberkala
d. Kenali gejala-gejala hipoglikomiayang muncul
e. Selalu siapkanobat-obatan pereda gejala hipoglikomia
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Biodata klien :Terdiri dari nama pasien, umur, alamat, pekerjaan, status
perkawinan, dan agama
b) Keluhan utama : Berisi tentang kapan terjadinya hipoglikomia, apa yang
dirasakan klien dan apasaja yang sudah dilakukan untuk mengstasi sakitnya
c) Riwayat penyakit dahulu : Kaji adanya penyakit yang diderita seprti adanya
diabetes militus, hepatitis, gagal ginjal dan penyakit lainnya yang berhubugan
degan hipoglikomia, kaji riwayat penggunaan obat, konsumsi alkhol, aktivitas
fisik yang dilakukan dan asupan makanan
d) Riwayat penyakit keluarga : Kaji adanya penyakit keluarga yang bisa
menimbulkan hipoglikomia seperti diabetes militus, hepatitis dll
e) Keadaan umum : Pasien biasanya tampak pucat,lemas, gelisah, dan
kesadaranmenurun. Ini disebabkan karena glukosa dalam darah kurang dari
kebutuhan sehingga membuat pasien mengalami kekurangan energi
f) Pemeriksaan fisik : terdiri dari pemerikssan B1-B6
g) Pemeriksaan penunjang :
1) Prosedur khusus: Untuk hipoglikemia reaktif tes toleransi glukosa
postprandial oral 5 jam menunjukkan glukosa serum <50 mg/dl setelah 5
jam.
. 2) Pemeriksaan laboratorium: glukosa serum <50 mg/dl, spesimen urin dua
kali negatif terhadap glukosa.
3) EKG: Takikardia.
2. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai dengan
aliran darah ke otak menurun dan nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk di kepala dengan pada saat beraktivitas.
2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif
3) Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan Menyeluruh
3. Intervensi keperawatan terdiri dari tujuan, kriteria hasil dan intervensi