Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME SEJARAH TES PSIKOLOGI

Dosen Pengampu : Salma, S.Psi., M.Psi.

Kelompok 10 :

Wasudin 15000118130146
Hafidz Al Ghifari 15000119120054
Yasmin Zahra Tauhid 15000119120062
Muhammad Sheva F. S 15000119140138

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
SEMARANG
Sejarah Penggunaan Tes
Istilah “asesmen” ditemukan selama perang dunia ke 2 untuk menggambarkan suatu
program seleksi karyawan di Office Strategic Services. Dan pada abad ke-19 psikolog
eksperimental belum peduli dengan pengukuran keunikan masing-masing individu atau
individual differences. Mereka lebih tertarik dengan deskripsi umum tentang perilaku
manusia.
Pada tahun 1890, James McKaen Cattel memperkenalkan istilah mental test. Akhir
abad 19 dikembangkan tes mengenai kekuatan otot, sensitivitas terhadap rasa sakit,
ketajaman penglihatan & pendengaran, dan sebagianya. Tes Kraeplin, Ebbinghaus
mengembangkan tes komputasi aritmatika, luas ingatan, dan melengkapi kalimat utk
mengukur kemampuan mental anak-anak. Pada tahun 1895 Binet & Henry memperkenalkan
pengukuran individual dan mengkritik pengukuran yang ada .
Tes standar pertama untuk mengukur hasil pengajaran sekolah dipelopori oleh karya
dari E. L. Thorndike, tes tersebut menggunakan prinsip pengukuran yang dikembangkan
lebih jauh dalam laboratorium psikologis. Contoh dari tes tersebut yaitu skala untuk
menentukan peringkat kualitas karangan tertulis dan tulisan tangan, tes dalam pengejaan,
perhitungan aritmetik, serta penalaran aritmetik. Pada tahun 1923 datang sebuah baterai
prestasi yang dipelopori oleh publikasi edisi pertama Stanford Achievement Test,
penyusunnya adalah tiga pelopor awal dari perkembangan tes, yaitu Truman L. Kelley, Lewis
M. Terman, dan Giles M. Ruch.
Tes kepribadian umumnya dikenal sebagai bidang lain testing psikologis yang
berhubungan dengan aspek afektif atau non intelektual. Pelopor awal tes kepribadian
diilustrasikan dari penggunaan tes asosiasi bebas dengan pasien psikiatris yang dilakukan
oleh Kraepelin. Dalam tes tersebut peserta tes diberikan kata-kata stimulus yang dipilih
secara khusus para peserta diminta untuk memberikan respon pada tiap kata dengan
menggunakan kata pertama yang muncul di dalam pikirannya. Kraepelin juga menggunakan
teknik tersebut untuk mempelajari efek psikologis dari keletihan, kelaparan, dan penggunaan
obat bius.
Sejarah tes menurut periode masanya :

Tahun Keterangan

1919 Robert Woodworth mempublikasikan Personal Data Sheet dalam membantu


perekrutan angkatan darat yang rentan terhadap ‘shell shock’, atau sekarang
lebih dikenal dengan PTSD.

1921 Hermann Rorschach mempublikasikan monografinya, Psychodiagnostics,


yang mengarah pada pengembangan tes bercak tinta Rorschach.

1922 JM Cattell mulai menerbitkan tes yang bergerak dalam bisnis dan konsultasi

1925 Kretschmer mengemukakan teorinya mengenai hubungan bentuk tubuh denga


kepribadian dan gangguan mental

1926 Goodenough menerbitkan Draw A Man Test

1934 Moreno mengembangkan Sosiometri

1935 Thurstone mengembangkan analisis faktor

1936 Unisoviet menghentikan penggunaantes psikologi

1938 Lauretta Barder mengembangkan Berder-Gestalt yang merupakan test untuk


mengukur kerusakan otak

1942 Tes MMPI dikembangkan oleh Hathaway & MC Kinley

1947 Bagian Psikologi AU AS mempublikasikan prosedur inovasi dalam seleksi


pilot

1959 Guilford menyusun structure of intellect

1964 Penggunaan tes intellegensi di New York diberhentikaan

1965 terbit artikel mengenai pengukuran psikiatri

1966 APA mengumumkan standar untuk pendidikan dan tes psikologi serta buku
penuntun

1970 Komputer mulai digunakan dalam penggunaan tes

1971 Uni Soviet memperbolehkan penggunaan untuk tes seleksi individu yang
harus relevan dengan pekerjaannya

1971 Diterbitkan buku mengenai pengukuran dengan teknik-teknik perilaku

Tes Proyektif

Tes proyektif merupakan alat ukur kepribadian yang mengungkap kepribadian seseorang
menggunakan media atau materi sebagai wadah untuk memproyeksikan dorongan, perasaan,
ataupun sentimen dari orang tersebut. Tes proyektif memiliki dua macam bentuk, yaitu verbal
dan non verbal. Dalam tes proyektif verbal, materi, reaksi subjek, serta instruksinya
menggunakan bahasa (contoh: SSCT dan EPPS), sedangkan tes proyektif non-verbal hanya
instruksinya saja yang memakai bahasa (contoh: TAT, Rorschach, Tes Wartegg, Baum, HTP,
DAM).

Anda mungkin juga menyukai