Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

KIMIA KLINIK DAN DIAGNOSTIK

OLEH :

NAMA : YESSY ANALIPU

NIM : O1A1 18 149

KELAS :C

DOSEN : Apt. MUH. ILYAS YUSUF, S.Farm.,M.Imun.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
1. Jelaskan perbedaan dan persamaan dari uji imunologi dan uji serologi !
Jawab:
Perbedaan uji imunologi dan uji serologi yaitu uji imunologi untuk mendeteksi adanya
antibodi yang terdapat didalam tubuh yang diakibatkan oleh adanya antigen. Sedangkan
uji serologi merupakan uji yang bersifat lebih spesifik karena merupakan reaksi antibodi
tertentu dari infeksi antigen tertentu atau spesifik.
Persamaan uji imunologi dan uji serologi yaitu uji imunologi dan uji serologis saling
berkaitan satu sama lain uji serologi menggunakan pemaham imunologi sebagai materi
diagnosisnya dimana kedua uji ini melihat indentifikasi terhadap dan antigen atau
antibody namun lebih spesifik diantara keduanya.

2. Jelaskan prinsip ikatan Antigen dengan Antibodi dalam metode pemeriksaan


serologi !
Jawab :
Prinsip ikatan antigen dengan antibodi dalam metode pemeriksaan serologi yaitu
didasarkan atas ikatan spesifik antara antigen (Ag) dan antibodi (Ab) dimana Ag yang
telah diketahui akan bereaksi/berikatan dengan Ab yang belum diketahui di dalam serum.
Sebaliknya Ab yang telah diketahui dapat digunakan untuk mendeteksi Ag dalam serum
pasien, Reaksi Ag-Ab dapat diamati atas terbentuknya presipitasi, aglutinasi atau dengan
bantuan label tertentu, misalnya label radioaktif, label enzims dll. Ikatan Ab-Ag adalah
spesifik seperti kunci-anak-kunci. Reaksi silang dapat terjadi dengan struktur mol Ag
lain yang mirip dengan Ag pasangannya tergantung dari : profil spesifitas Ab-nya dan
kemurnian Ag-nya. Ab yang amat spesifik adalah Ab dengan binding sites yang hanya
dapat mengikat Ag dengan struktur molekul yang unik/tertentu saja.

3. Uraikan pentingnya spesifitas Antibodi dalam metode serologi !


Jawab :
Pentingnya spesifikasi antibodi dalam metode serologi adalah agar dapat memproduksi
antibodi dalam jumlah tertentu tanpa terkontaminasi dengan antibodi yang lain yang tidak
diinginkan.
4. Jelaskan manfaat validasi internal dan validasi eksternal dalam uji serologi !
Jawab :
 Manfaat validasi internal uji serologi, yaitu :
1. Detektabilitas / sensitivitas analitik : kemampuan tes untuk mendetksi suatu
bahan.
2. Akurasi : kemampuan tes untuk memberikan hasil yang tepat.
3. Reprodusibilitas / presisi : pengulangan tes dalam satu seri pemeriksaan (within-
run), antar seri pemeriksaan (between-run), antar analis.
 Manfaat validasi eksternal uji serologi, yaitu :
1. Sensitivitas diagnostic : Sensitivitas (juga disebut tingkat positif sejati , penarikan
kembali, atau probabilitas deteksi  di beberapa bidang) mengukur proporsi positif
sebenarnya yang diidentifikasi dengan benar seperti itu (misalnya, persentase
orang sakit yang diidentifikasi dengan benar memiliki kondisi).
2. Spesifitas diagnostic : Spesifisitas (juga disebut tingkat negatif sejati ) mengukur
proporsi negatif aktual yang diidentifikasi dengan benar seperti itu (misalnya,
persentase orang sehat yang diidentifikasi dengan benar tidak memiliki kondisi
tersebut).
3. Nilai ramal positif : Positive predictive value (PPV) atau nilai ramal
positif (NRP). Adalah proporsi pasien yang tes nya positif dan betul menderita
sakit. 
4. Nilai rama negative : Negative predictive value (NPV) atau nilai ramal
negatif (NRN). Adalah proporsi pasien yang tes nya negatif dan betul-betul tidak
menderita sakit.
5. Efisiensi diagnostic.

5. Perbedaan Ab monoklonal dan Ab poliklonal dalam uji serologi !


Jawab :
Perbedaan Ab monoklonal dan Ab poliklonal dalam uji serologi yaitu Antibodi poliklonal
merupakan Antibodi spesifik jumlahnya sangat sedikit dan bersifat heterogen karena
antibodi poliklonal mengikat berbagai macam epitop, sehingga sangat sulit
menghilangkan antibodi lain yang tidak diinginkan. Sedangkan Antibodi monoklonal,
merupakan antibodi homogen, diperoleh dari satu klon sel hibrid yang dibuat dengan
imuniasasi pada hewan coba, selanjutnya sel limfosit hewan coba difusikan dengan sel
mieloma, sehingga sel hibrid yang diperoleh dapat dibiakkan (immortal). Spesifisitas
antibodi monoklonal lebih besar dibanding antibodi poliklonal, karena 1 epitop antigen
saja yang dapat diikat antibodi monoklonal, sehingga antibodi jenis ini dapat dibuat
dalam banyak.

Anda mungkin juga menyukai