Anda di halaman 1dari 65

PENGELOLAAN OBAT

TIM PENYELENGGARA OSCE


PENGURUS PUSAT IAI
Pemilihan jenis, jumlah dan
harga perbekalan farmasi
yang sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran,
Perencanaan
untuk menghindari
kekosongan, dengan
menggunakan metode yang
dapat dipertanggungjawabkan
PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI
Proses Perencanaan Obat
1. Mendata jenis obat yg akan diadakan
2. Menentukan jumlah masing-masing jenis obat
yg akan dibeli sesuai dgn anggaran yg tersedia
3. Memilih metode pengadaan
4. Memilih supplier
5. Memonitor pengiriman barang (pemantauan
status pesanan)
6. Menerima barang dan memeriksa kesesuaian
dgn dukumen (No batch, ED dll)
• Metode epidemiologi yaitu
berdasarkan pola penyebaran penyakit
dan pola pengobatan penyakit.
• Metode konsumsi yaitu berdasarkan
data pengeluaran barang periode lalu.
Selanjutnya data tersebut
dikelompokkan dalam kelompok fast
moving (cepat beredar) maupun yang
slow moving.
• Metode kombinasi yaitu gabungan dari
metode epidemiologi dan metode
konsumsi. Perencanaan pengadaan
barang dibuat berdasarkan pola
penyebaran penyakit dan melihat
PERHITUNGAN KEBUTUHAN kebutuhan sediaan farmasi periode
sebelumnya.
OBAT
• Metode just in time yaitu dilakukan saat
obat dibutuhkan dan obat yang tersedia
di apotek dalam jumlah terbatas.
Digunakan untuk obat-obat yang jarang
dipakai atau diresepkan dan harganya
mahal serta memiliki waktu kadaluarsa
yang pendek.
METODE
KONSUMSI DATA YANG DIBUTUHKAN
• STOK AWAL
• PENERIMAAN
• PENGELUARAN
• SISA STOK
• OBAT RUSAK/HILANG
• WAKTUKEKOSONGAN
• PEMAKAIAN PER TAHUN
• WAKTU TUNGGU
• STOK PENGAMAN
Consumption based reordering formula

Rumus : A = B + C + D - E

A = Rencana Kebutuhan
B = Stok Kerja (Pemakaian rata-rata x 12 bulan)
C = Buffer stock
D = Lead Time Stock (Lead time x pemakaian rata-rata)
E = Sisa stok
Keterangan :
• Stok Kerja adalah kebutuhan obat untuk pelayanan
kefarmasian selama satu periode.
• Buffer stock adalah stok pengaman (10 – 20 %) atau
berdasar ketetapan atau perhitungan
• Lead time adalah lamanya waktu antara pemesanan obat
sampai dengan obat diterima.
• Lead time stock adalah jumlah obat yang dibutuhkan
selama waktu tunggu (lead time).
Pemesanan Ulang – Reorder Point
• Titik pemesan ulang, ROP (reorder point) adalah titik
dimana pemesanan harus dilakukan lagi untuk
mengisi persediaan
Rumus
ROP = (LT x AU) + SS
Dimana :
ROP = Titik pemesanan ulang (reorder point)
LT = Lead Time = Waktu tunggu
AU = Average Usage = Pemakaian rata-rata
SS = Safety Stock
Dalam membangun persediaan perlu adanya keseimbangan antara
membangun persediaan serta biaya distribusi dan pemesanan.
Secara matematis perhitungan tersebut dirumuskan sebagai jumlah Pesanan
yang ekonomis atau dikenal dengan Economic Order Quantity (EOQ) yang
merupakan teknik pengendalian persediaan yg paling terkenal dan mudah
digunakan

2 Co S
EOQ = Ѵ --------
Cm U

Co = Cost per Order (sekali pesan) = biaya pemesanan


Cm = Cost of Maintenance dari persediaan dalam setahun = Biaya
penyimpanan
S = Jumlah permintaan setahun
U = Cost per unit
Ada beberapa asumsi :
1. Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan
2. Lead time diketahui dan bersifat konstan
3. Persediaan diterima dan tiba dalam bentuk kumpulan produk pada satu
waktu
4. Biaya variable yg muncul hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
5. Keadaan kehabisan stok dapat dihindari sama sekali bila pemesanan
dilakukan pada waktu yg tepat
Diketahui :
Persediaan obat di Apotek A pada bulan Mei 2020 adalah sebagai berikut :
No Nama Obat Sisa Titik Pesan Pemakai Stok Lead
Stok (ROP) an per Pengam Time
bulan an
1 Captopril tab 15 tab 10 tab 90 tab 15 % 3 hari

2 Platogrix tab 9 tab 15 tab 80 tab 15 % 3 hari

3 Cardio Aspirin 30 tab 30 tab 100 tab 20 % 3 hari


tab
4 Codipront kapsul 12 kap 10 kap 50 kap 10 % 3 hari

5 Tremenza tab 27 tab 30 tab 90 tab 20 % 3 hari

Pertanyaan :
• Obat apa saja yang harus dipesan untuk bulan Juni 2020 ke PBF ?
• Berapa jumlah obat yang harus dipesan untuk masing-masing obat ?
• Sebutkan jenis surat pesanan yang digunakan dan untuk masing-
masing jenis surat pesanan obat saja yang dipesan ?
Diketahui :
Persediaan obat di Apotek A pada bulan Mei 2020 adalah sebagai berikut :
No Nama Obat Sisa Titik Pemakai Stok Lead
Stok Pesan an per Pengam Time
(ROP) bulan an
1 Clobazam 10 tab 15 tab 40 tab 15 % 3 hari

2 Cataflam 25 15 tab 10 tab 90 tab 15 % 3 hari

3 Codikaf 10 mg 10 tab 15 tab 80 tab 20 % 3 hari

4 Kotrimoksazole 12 tab 10 tab 50 kap 15 % 3 hari

5 Mycostatin tab 15 tab 15 tab 90 tab 15 % 3 hari

Pertanyaan :
• Obat apa saja yang harus dipesan untuk bulan Juni 2020 ke PBF ?
• Berapa jumlah obat yang harus dipesan untuk masing-masing obat ?
• Sebutkan jenis surat pesanan yang digunakan dan untuk masing-
masing jenis surat pesanan obat saja yang dipesan ?
Pengadaan

Pembelian produk yang tepat, dalam jumlah


yang tepat, dengan harga yang tepat dan
pada waktu yang tepat serta berasal dari
pemasok yang absah.
Pengadaan

1. Efisien
2. Efektif
3. Terbuka & bersaing
Prinsip
4. Transparan
5. Adil/tidak diskriminatif
6. Akuntabel
SEVEN RIGHTS OF PURCHASING

1 RIGHT PRODUCT
2. RIGHT QUALITY
3. RIGHT QUANTITY
4. RIGHT TIME
5. RIGHT SOURCE/VENDOR
6. RIGHT PRICE
7. RIGHT COST
Surat Pesanan

(1) Pengadaan obat dan/atau bahan obat di


Apotek menggunakan surat pesanan yang
mencantumkan SIA.
(2) Surat pesanan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) harus ditandatangani oleh Apoteker
pemegang SIA dengan mencantumkan
nomor SIPA.
SURAT PESANAN

SP MANUAL SP ELEKTRONIK
KEBENARAN DAN
OTORITAS PENGGU
ASLI-RANGKAP 2 BACKUP DATA EL.
NAAN SISTEM
KEMUDAHAN
BUKAN FOTOKOPI, EVALUASI DAN
NAMA, ALAMAT,
FAKSIMILI PENARIKAN DATA
STEMPEL
NAMA, ALAMAT, KEPASTIAN
NAMA, ALAMAT
STEMPEL PENERIMA SP EL.
PEMASOK
DIBUKTIKAN SURAT
NAMA, ALAMAT
DATA LENGKAP PEMBERITAHUAN
PEMASOK
PESANAN PEMASOK
DATA LENGKAP NO URUT, KOTA,
KEMAMPUAN
PESANAN TANGGAL
TELUSUR PRODUK
NO URUT, KOTA,
TANGGAL SP YANG BATAL DISIMPAN BERSAMA
ARSIP SP
Apotek Wijayakusuma
Jl. Wijayakusuma 17
Jakarta Barat (021-12349876)
Surat Pesanan
No. 1109/SP/ADS/XII/2017
No. Izin Apotek : 1125/SIA/JB/III/2017
Nama Apoteker : Ronald Hary, S.Farm; Apt
No. SIPA : 09071982/SIPA/2015
Kepada : Jakarta, 10 Nopember 2020
Yth. PBF. Sehat Sentosa
Jl. Srengseng Sawah 136
Jakarta
Harap dikirimkan :
No Jumlah Nama Produk Satuan Keterangan
1 2 3 4 5
1. 1 box Sefadroxil 500 mg Box/50’s
2. 1 box Ponstan 500 mg Box/100’s
3. 1 box Cardura 1 mg Box/100’s
4. 1 box Clarinase tablet Box/100’s
Pemesan
Penanggung Jawab

Ronald Hary, S.Farm; Apt


PENYALURAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR
(1) Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
hanya dapat dilakukan berdasarkan:
a. surat pesanan; atau
b. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO) untuk pesanan dari Puskesmas.
(2) Surat pesanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a hanya dapat berlaku untuk masing-masing Narkotika,
Psikotropika, atau Prekursor Farmasi.
(3) Surat pesanan Narkotika hanya dapat digunakan untuk 1
(satu) jenis Narkotika.
(4) Surat pesanan Psikotropika atau Prekursor Farmasi hanya
dapat digunakan untuk 1 (satu) atau beberapa jenis
Psikotropika atau Prekursor Farmasi.
(5) Surat pesanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan
ayat (4) harus terpisah dari pesanan barang lain
PENYALURAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR

INDUSTRI FARMASI

PBF INSTALASI FARMASI PUSAT

PBF LAIN IF PEMDA

APOTEK IFRS PEMERINTAH

IFRS IF TNI

IFK IF POL

IF PEMERINTAH IFRS PEMDA, IFK PEMDA,


PUSKESMAS
LEMBAGA IPTEK TOKO OBAT (PRE – OB)
Pemantauan Status Pesanan

(1) Pemantauan status pesanan bertujuan untuk mempercepat


pengiriman sehingga efisiensi suplai dapat ditingkatkan.
(2) Pemantauan dapat didasarkan kepada sistem VEN, dimana
obat-obatan yang sangat sangat esensial (VVE) perlu
mendapatkan prioritas yang lebih besar dalam pemantauan.
(3) Secara berkala petugas menelaah status pesanan. Pesanan
yang terlambat perlu segera ditangani misalnya dengan
melaporkan kepada Apoteker atau menghubungi pemasok.
(4) Pemantauan status pesanan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan suatu daftar atau bagan, yang antara lain berisi:
• nama obat dan satuan kemasan
• jumlah obat
• obat-obatan yang sudah diterima
• obat-obatan yang belum diterima
Apoteker di Apotek akan melakukan pemesanan obat berupa :

No Nama Obat Jumlah Nama PBF


1 Clobazam 1 box A
2 Codikaf 1 box B
3 Cataflam 25 mg 1 box A
4 Tremenza tablet 1 box A
5 Codipront capsul 1 box B
6 Valisanbe 2 mg 1 box A
7 Enzyplex 1 box A
8 Ciprofloksasin 500 mg 1 box A

Buat Surat Pesanan menggunakan format yang sesuai


PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan
menyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan obat-obatan yang diterima
pada tempat yang aman dari pencurian
serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat.
PENYIMPANAN
PERBEKALAN
FARMASI Kegiatan-kegiatan penyimpanan antara
lain adalah pengaturan sanitasi
temperatur, sinar/cahaya, kelembaban,
ventilasi, pemisahan untuk menjamin
mutu produk dan keamanan petugas
sehingga produk terjamin kualitasnya
TUJUAN
PENYIMPANAN

PENCEGAHAN
KEBAKARAN- KEAMANAN
PENGENDALIAN HAMA PENYIMPANAN

ROTASI PERSEDIAAN PENYIMPANAN SESUAI


& MONITORING ED STABILITAS

PEMESANAN YANG PENCATATAN YANG


EFEKTIF AKURAT
• Penerimaan merupakan kegiatan untuk
menerima perbekalan farmasi yang telah
PENERIMAAN diadakan sesuai dengan peraturan dan
DAN pedoman yang berlaku.
PEMERIKSAAN • Pemeriksaan merupakan suatu rangkaian
kegiatan pada penerimaan obat dari
pemasok
PENERIMAAAN
• TEMPAT
PENYIMPANAN
• DAFTAR PERIKSA • TEMPAT
• KARTU STOK PEMERIKSAAN

TEMPAT PENYIM-
DOKUMENTASI PANAN DAN
PEMERIKSAAN

• PERSONIL • JUMLAH DAN KONDISI


• PENYIMPANAN KHUSUS • KESESUAIAN SP, SPPB
PEMERIKSAAN DAN
• OBAT DIDUGA PALSU PERHATIAN DAN/FAKTUR
KESESUAIAN
• OBAT DIKIRIM MELALUI • KADALUARSA
PIHAK KETIGA • KONDISI KEMASAN
Penerimaan CCP
• Memastikan barang dibawa dengan kemasan
yang memadai (coolbox/styrofoam box yang diberi
ice pack)
• Memastikan suhu penerimaan barang pada rentang
yang dipersyaratkan
• Memastikan barang tidak terpapar sinar matahari
• Segera memasukkan barang ke dalam tempat
penyimpanan yang sesuai dan memadai
NAMA PEMASOK

NAMA PRODUK DAN NIE

NO. BATCH DAN ED

DAFTAR PERIKSA JUMLAH FISIK

KEUTUHAN KONTAINER
DAN SEGEL KONTAINER

KEUTUHAN KEMASAN
Checklist Penerimaan
(diisi oleh petugas penerimaan)
Diperiksa Oleh : ………………………………..
Tanggal Penerimaan : ………………………………..
Nama Pemasok : ………………………………..
No. Faktur/SPPB : ………………………………..
No. Kegiatan Ada Tidak Jumlah Keteranga
Ada n
1. Dokumen Pengiriman (Resi Ekspedisi)
2. Surat Jalan
3. Jumlah boks (sesuai dokumen atau tidak)
4. Kondisi kemasan boks yang rusak
5. Kondisi kemasan produk yang rusak
6. Jumlah produk
7. Kesesuaian nama produk
Nomor Izin Edar
Nomor batch
Kadaluarsa Yang Membuat Mengetahui

Petugas Penerimaan Kepala Bagian


Logistik/Gudang
• Langit – langit
• Kebersihan, kerapian
• Bebas Banjir RUANGAN • Bebas serangga

LOKASI PERLENGKAPAN
• Sistem pendingin
• Lemari pendingin
• Pemantauan secara berkala • Alat Pemantau suhu
• Pemantauan suhu • Lemari jumlah cukup
PEMANTAUAN
Aspek Umum PENGATURAN
Penyimpanan
• Penyimpanan – Stabilitas • Jarak antar lemari/rak
• Penyimpanan Produk Dingin • Jarak antara plafon - barang
• Penanganan listrik padam

JAMINAN MUTU SISTEM SIMPAN


KETENTUAN
• FIFO – FEFO
• Penyimpanan pada wadah asli
SIMPAN
Kondisi penyimpanan
normal

Kondisi penyimpanan normal


untuk obat didefinisikan sebagai
penyimpanan dalam keadaan kering,
ventilasi yang baik dengan suhu
berkisar antara 15ºC sampai 25ºC -
30ºC
1. Suhu “beku” (-10o – -
20oC), seperti Poliomyelitis
Oral
2. Suhu kamar terkendali
(15o – 25oC), pada
ruangan AC seperti
beberapa sediaan injeksi,
tetes mata, tetes telinga,
salep mata.
3. Suhu dingin (2o – 8oC),
pada almari pendingin
seperti obat sitotoksik,
sediaan suppositoria,
insulin dan serum.
Ruang penyimpanan 4. Suhu sejuk (8-15°C),
pada obat-obat tertentu:
propiretik suppos
Instruksi Penyimpanan
di Label
1. Jangan disimpan pada suhu diatas
30°C bermakna penyimpanan dari
suhu 2°C- 30°C.
2. Jangan disimpan pada suhu diatas
25°C bermakna penyimpanan dari
2°C - 25°C.
3. Jangan disimpan pada suhu diatas
15°C bermakna penyimpanan dari
2°C - 15°C.
4. Jangan disimpan pada suhu diatas
8°C bermakna penyimpanan dari 2°C
- 8°C.
SISTEM PENYIMPANAN

KATAGORI ALPHABETICAL

EFEK TERAPI ATAU FARMAKOLOGI

BENTUK SEDIAAN

KATAGORI STABILITAS

KATAGORI PERLU PERHATIAN (NAPZA, HAM)


Katagori alfabet
Dapat digunakan di sarana kecil atau besar.
Efek terapi atau farmakologi
Sering digunakan pada tempat penyimpanan yang kecil yang didukung
pemahaman personil tentang farmakologi
Bentuk sediaan
Pada sistem ini obat dikatagorikan berdasar bentuk sediaan. Beberapa
cara katagorisasi dapat dikombinasikan agar penempatan produk lebih
tepat (sistem level, frekuensi pemakaian, random bin, kode
produk)
Katagori stabilitas
Penyimpanan berdasar ketentuan persyaratan penyimpanan : suhu,
kelembaban dan cahaya (vaksin, bahan
Katagori “perlu perhatian”/special storge condition : peraturan,
pedoman, ketentuan khusus (NPPF, HAM, LASA dll)
6
7
FDA and ISMP List of
Look-Alike Drug Names with Recommended Tall Man Letters
DrugNamewithTallMan Confusedwith
Letters
acetaZOLAMIDE acetoHEXAMIDE
chlorproMAZINE chlorproPAMIDE
clomiPHENE clomiPRAMINE
cycloSERINE cycloSPORINE
DAUNOrubicin DOXOrubicin
dimenhyDRINATE diphenhydrAMINE
DOBUTamine DOPamine
glipiZIDE glyBURINE
hydrOXYzine hydrALAZINE
methylPREDNISolone medroxyPROGESTERone-
methylTESTOSTERone
13
niCARdipine
NIFEdipine
FDA and ISMP List of
Look-Alike Drug Names with Recommended Tall Man Letters
DrugNamewithTallMan Confusedwith
Letters

predniSONE prednisoLONE
TOLBUTamide TOLAZamide
vinBLAStine vinCRIStine
ALPRAZolam LORazepam
amLODIPine aMILoride

carBAMazepine OXcarbazepine
CARBOplatin CISplatin
ceFAZolin cefoTEtan–cefOXitin–cefTAZidime-
cefTRIAXone
celeBREX* CeleXA*
chlordiazePOXIDE chlorproMAZINE
14
clonazePAM
cloNIDine–cloZAPine-LORazepam
Kartu stok
• Nama sediaan
• Bentuk dan kekuatan sediaan farmasi
• Jumlah persediaan (awal dan akhir)
• Tanggal, nomor dokumen dan sumber penerimaan
• Jumlah yang diterima
• Tanggal, nomor dokumen dan tujuan penyerahan
• Jumlah yang diserahkan
• Nomor bets dan kedaluwarsa setiap penerimaan atau
penyerahan
• Penyesuaian
• Paraf atau identitas petugas yang ditunjuk.
• Keterangan
KARTU STOK
Informasi yang dapat ditambahkan :
– Maximum stok
– Minimum stok
– Lead time

KARTU STOK vs PENGENDALIAN


PERSEDIAAN
Pemeliharaan Mutu Produk
Pemeliharaan Mutu Produk dilakukan dengan :
• Pengamatan Mutu Produk
• Pencegahan Kerusakan dan Kontaminasi
• Pencegahan Kebakaran
• Pengendalian Hama
• Pemantauan Temperatur dan Kelembaban
Pencegahan Kerusakan Fisik dan Kontaminasi
• Penataan produk dengan benar. Contoh : Box
produk yang berat bersebelahan dengan box
produk mudah pecah maka masing2 tumpukan
diatur dalam jumlah kecil/tidak terlalu tinggi
• Hindari kontak dengan ujung – ujung yang tajam
• Penumpukan box tidak lebih dari 2.5 m
• Obat jangan diletakkan langsung di lantai
• Menjaga kebersihan dan keteraturan ruang
• Hindari kebocoran
PREBIOTIK

Masing-masing prebiotik memiliki suhu simpan


yang berbeda.
• Ada yang 20 – 80 C
• Ada yang 150 – 250 C
• Ada yang dibawah 250 C
• Ada yang dibawah 300 C

KHUSUS PADA OSCE INI PENYIMPANAN


DILAKUKAN PADA REFRIGERATOR
(20 – 80 C)
No Nama Obat Refrige Tidak Narko Psikotro Prekur High Alert La
rator Layak tika pika sor Medicines yak
dengan dan alasan
alasan

01 LASA
02 Narkotika
03 Psikotropika
04 Prekursor
05 Metothrexate
06 Obat Gol. B
07 Obat Gol. T
08 Obat Gol. K
09 Suppositoria
10 Prebiotik
11 Glibenklamida
12 Anti koagulan
No Nama Obat Layak Tidak
Layak
Refri Narko Psiko Pre High Alert K –
dengan
gera tika tropi kur Medicines T -
alasan
tor ka sor dan alasan B
01 Clobazam
02 Cataflam 25
03 Codikaf
04 Cotrimoksazole
05 Cataflam 50
06 Enervon C
07 Escovit C
08 Lantus SoloStar
09 Mycostatin tab
10 Enzyplex
11 Mycostatin
12 Fenofibrate
13 Lacto B
14 Tremenza
15 Rhinos SR
Pengelolaan Produk Rusak
dan ED
Obat rusak atau ED harus disimpan terpisah dan diberi
label yang jelas. Tidak boleh disimpan di ruang
peracikan

Pemusnahan
• Dilaksanakan untuk obat yang tidak memenuhi syarat
untuk didistribusi (rusak, ED)
• Harus diidentifikasi secara tepat, label yang jelas,
disimpan terpisah, terkunci, dan ditangani sesuai
prosedur tertulis
• Proses pemusnahan obat harus dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan dan dilaporkan
• Dokumentasi beserta laporan harus disimpan sesuai
ketentuan
PEMUSNAHAN
Pengelolaan dan Pemusnahan Obat Rusak
1. Obat kadaluwarsa atau rusak harus
dimusnahkan sesuai dengan jenis
dan bentuk sediaan. Pemusnahan
dibuktikan dengan berita acara
pemusnahan
2. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau
rusak yang mengandung narkotika
atau psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
3. Pemusnahan Obat selain narkotika
dan psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh tenaga
kefarmasian lain yang memiliki surat
izin praktik atau surat izin kerja.
4. Pemusnahan dan penarikan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang tidak dapat digunakan harus
dilaksanakan dengan cara yang
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• TMS PRODUKSI
• ED
PEMUSNAHAN • TMS
DIGUNAKAN
• NIE
• TINDAK PIDANA
RESEP 5 TAHUN OBAT (RUSAK – ED)

NARKOTIKA BUKAN NARKOTIKA NPPF BUKAN NPPF

• DIKUMPUL • DIKUMPULKAN SAKSI SAKSI


KAN • DITIMBANG
• DIHITUNG ATAU PEMUSNAHAN – PEMUSNAHAN –
• DIBENDEL BENTUK SEDIAAN BENTUK SEDIAAN

BERITA ACARA - BERITA ACARA -


PEMUSNAHAN
FORM FORM
• BAHAN BAKU DLL
• PRODUK JADI
DOKUMENTASI
Pharmaceutical Disposal

It is very important to dispose of pharmaceuticals properly


because there can be very negative consequences to improper
disposal. Improper disposal can result in—
■ contaminated water supplies
■ the diversion and resale of expired or inactive medicines
■ improperly incinerated products, which can release toxic
pollutants into the air.

Always follow your facility’s procedures for handling damaged


or expired medicines. In most cases, this will mean that you
should send the products back to the facility that provides you
with your supplies.
The disposal methods for various catagories of
pharmaceuticals are indentified in the following table.
Kategori obat-obatan dan metoda pemusnahan
Kategori Metoda pemusnahan Komentar
Padat Tempat penimbunan Pembuangan dalam bentuk
sampah tanpa diolah (tidak di-
Setengah Enkapsulasi imobilisasi) ke tempat
padat Inersiasi penimbunan sampah tiap
Tepung Insinerasi suhu sedang danharinya tidak boleh melebihi
tinggi (insinerator 1% dari limbah rumah tangga.
pembakaran semen)
Cairan Saluran pembuangan air Anti neoplastik tidak boleh
Insinerasi suhu tinggi dibuang ke saluran
(pembakaran semen) pembuangan air
Ampul Hancurkan ampul dan Anti neoplastik tidak boleh
buang larutan yang telah dibuang ke saluran
diencerkan ke saluran pembuangan air
pembuangan air
Obat-obatan Enkapsulasi Anti biotik cair dapat
anti infeksi Inersiasi diencerkan dengan air,
Insinerasi suhu sedang dandibiarkan selama beberapa
tinggi (pembakaran minggu kemudian dibuang ke
semen) saluran pembuangan air
Kategori Metoda pemusnahan Komentar
Anti Dikembalikan ke pemberi Tidak boleh dibuang ke tempat
neoplastik atau produsen penimbunan sampah kecuali telah
Enkapsulasi di-enkapsulasi
Inersiasi Tidak boleh dibuang ke saluran
Insinerasi suhu sedang pembuangan air
dan tinggi Tidak boleh menggunakan
Dekomposisi kimiawi insinerasi suhu sedang
Obat-obatan Enkapsulasi Tidak boleh dibuang ke tempat
dikendalikan Inersiasi penimbunan sampah kecuali telah
(napza) Insinerasi suhu sedang di-enkapsulasi
dan tinggi
Tabung Tempat penimbunan Tidak boleh dibakar: dapat
aerosol sampah meledak
Enkapsulasi
Disinfektan Dibuang ke saluran Disinfektan yang tidak diencerkan
pembu-angan air atau air tidak boleh dibuang ke saluran
yang mengalir deras: pembuangan air atau aliran air.
disinfektan yang telah Maksimal 50 liter per hari yang
diencerkan dalam jumlah telah diencerkan dibuang ke
sedikit (maksimal 50 liter saluran pembuangan air atau air
per hari dengan yang mengalir deras. Tidak boleh
Apoteker di Apotek melakukan pemeriksan untuk obat yang akan
dimusnahkan
No Nama Obat Kemasan Jumlah Tgl. kadaluara
1 Antibiotik 12 April 2020
2 Obat Bebas 1 Mei 2020
3 Narkotika 20 Januari 2020
4 Psikotropika 9 Maret 2020
5 Prekursor 30 April 2020

Instruksi pada kandidat :


• Lakukan pengumpulan data dan informasi tentang obat yang
akan dimusnahkan
• Lakukan penetapan masalah untuk masing-masing obat
• Lakukan penyelesaian masalah
• Lakukan pencatatan dan pelaporan
Apoteker di Apotek melakukan pemeriksan untuk obat yang akan
dimusnahkan
No Nama Obat Jumlah No. Batch Tgl. kadaluarsa

1 Kodein 10 mg 20 A 324879 12 Agustus 2019

2 Diazepam 5 mg 20 97630987 15 Juli 2019

3 Diltiazem 30 mg 50 37894322 18 Januari 2020

4 Salep diklofenak 2 9087623 B 9 Juni 2019

5 Enterostop 10 11198789 8 Juli 2019

6 Caladine bedak 1 11198792 12 Agustus 2019

Instruksi pada kandidat :


• Lakukan pengumpulan data dan informasi tentang obat yang akan
dimusnahkan
• Lakukan penetapan masalah untuk masing-masing obat
• Lakukan penyelesaian masalah
• Lakukan pencatatan dan pelaporan

Anda mungkin juga menyukai