Anda di halaman 1dari 74

PENGELOLAAN OBAT

TIM PENYELENGGARA OSCE


PENGURUS PUSAT IAI
Nomor Izin Edar (NIE) atau Nomor Registrasi
NIE obat terdiri dari 15 digit, contoh :

DKL1234567891A1
Digit Pertama
D = Nama Dagang G = Generik
Digit Kedua
B = Obat Bebas
T = Obat Bebas Terbatas
K = Obat Keras
P = Psikotropika
N = Narkotika
Digit ketiga
L = Lokal
I = Impor
Digit 4 dan 5 adalah tahun registrasi.
Digit 6, 7 8, dst adalah nomor identitas produk yang diproduksi oleh
setiap Industri Farmasi.
Pemilihan jenis, jumlah dan
harga perbekalan farmasi
yang sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran,
Perencanaan
untuk menghindari
kekosongan, dengan
menggunakan metode yang
dapat dipertanggungjawabkan
PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI
• Metode epidemiologi yaitu
berdasarkan pola penyebaran penyakit
dan pola pengobatan penyakit.
• Metode konsumsi yaitu berdasarkan
data pengeluaran barang periode lalu.
Selanjutnya data tersebut
dikelompokkan dalam kelompok fast
moving (cepat beredar) maupun yang
slow moving.
• Metode kombinasi yaitu gabungan dari
metode epidemiologi dan metode
konsumsi. Perencanaan pengadaan
barang dibuat berdasarkan pola
penyebaran penyakit dan melihat
PERHITUNGAN KEBUTUHAN kebutuhan sediaan farmasi periode
sebelumnya.
OBAT • Metode just in time yaitu dilakukan saat
obat dibutuhkan dan obat yang tersedia
di apotek dalam jumlah terbatas.
Digunakan untuk obat-obat yang jarang
dipakai atau diresepkan dan harganya
mahal serta memiliki waktu kadaluarsa
yang pendek.
Metode Konsumsi

Metode konsumsi didasarkan pada data konsumsi periode


sebelumnya dengan penyesuaian.
Perhitungan dengan metode konsumsi didasarkan atas
analisa data konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya
ditambah stok penyangga (buffer stock), stok waktu tunggu
(lead time) dan memperhatikan sisa stok.
Buffer stock dapat mempertimbangkan kemungkinan
perubahan pola penyakit dan kenaikan jumlah kunjungan.
Jumlah buffer stock bervariasi antara 10% sampai 20% dari
kebutuhan atau tergantung kebijakan sarana.
Sedangkan stok lead time adalah stok obat yang
dibutuhkan selama waktu tunggu sejak obat dipesan sampai
obat diterima.
Untuk menghitung jumlah obat yang dibutuhkan berdasarkan
metode konsumsi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan pengolahan data


b. Analisis data untuk informasi dan evaluasi
c. Perhitungan perkiraan kebutuhan obat
d. Penyesuaian jumlah kebutuhan Sediaan Farmasi dengan
alokasi dana
Data untuk perhitungan metode konsumsi adalah:
Daftar nama obat Kekosongan obat
Stok awal Pemakaian rata2 obat/periode
Penerimaan Lead Time
Pengeluaran Stok pengaman
Sisa stok Pola kunjungan
Daftar obat hilang, rusak, kedaluwarsa
Consumption based reordering formula

Rumus : A = B + C + D - E

A = Rencana Kebutuhan
B = Stok Kerja (Pemakaian rata-rata x 12 bulan)
C = Buffer stock
D = Lead Time Stock (Lead time x pemakaian rata-rata)
E = Sisa stok
Keterangan :
• Stok Kerja adalah kebutuhan obat untuk pelayanan
kefarmasian selama satu periode.
• Buffer stock adalah stok pengaman (10 – 20 %) atau
berdasar ketetapan manajemen atau perhitungan
• Lead time adalah lamanya waktu antara pemesanan obat
sampai dengan obat diterima.
• Lead time stock adalah jumlah obat yang dibutuhkan
selama waktu tunggu (lead time).
Pemesanan Ulang – Reorder Point
• Titik pemesan ulang, ROP (reorder point) adalah titik
dimana pemesanan harus dilakukan lagi untuk
mengisi persediaan
Rumus
ROP = (LT x AU) + SS
Dimana :
ROP = Titik pemesanan ulang (reorder point)
LT = Lead Time = Waktu tunggu
AU = Average Usage = Pemakaian rata-rata
SS = Safety Stock
Dalam membangun persediaan perlu adanya keseimbangan antara
membangun persediaan serta biaya distribusi dan pemesanan. Secara
matematis perhitungan tersebut dirumuskan sebagai jumlah Pesanan yang
ekonomis atau dikenal dengan Economic Order Quantity (EOQ) yang
merupakan teknik pengendalian persediaan yang mudah digunakan

2 Co S
EOQ = Ѵ --------

Cm U

Co = Cost per Order (sekali pesan) = biaya pemesanan


Cm = Cost of Maintenance dari persediaan dalam setahun = Biaya
penyimpanan
S = Jumlah permintaan setahun
U = Cost per unit
Ada beberapa asumsi :
1. Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan
2. Lead time diketahui dan bersifat konstan
3. Persediaan diterima dan tiba dalam bentuk kumpulan produk pada satu
waktu
4. Biaya variable yg muncul hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
5. Keadaan kehabisan stok dapat dihindari sama sekali bila pemesanan
dilakukan pada waktu yg tepat
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Melalui penegendalian waktu interval pemesanan. Secara matematis
perhitungan tersebut dikenal dengan Economic Order Interval (EOI).

2 Co
EOI = Ѵ ---------

Cm U S

Co = Cost per Order (sekali pesan) = biaya pemesanan


Cm = Cost of Maintenance dari persediaan dalam setahun =
Biaya penyimpanan
S = Jumlah permintaan setahun
U = Cost per unit
Diketahui :
Persediaan obat di Apotek A pada bulan Okt 2023 adalah sebagai berikut :
No Nama Obat Sisa Titik Pesan Pemakai Stok Lead
Stok (ROP) an per Pengam Time
bulan an
1 Captopril tab 25 tab 10 tab 90 tab 15 % 3 hari

2 Platogrix tab 9 tab 35 tab 80 tab 15 % 3 hari

3 Cardio Aspirin 30 tab 30 tab 100 tab 20 % 3 hari


tab
4 Codipront kapsul 22 kap 10 kap 50 kap 10 % 3 hari

5 Tremenza tab 20 tab 30 tab 120 tab 20 % 3 hari

Pertanyaan :
• Obat apa saja yang harus dipesan untuk bulan Nop 2023 ke PBF ?
• Berapa jumlah obat yang harus dipesan untuk masing-masing obat ?
• Sebutkan jenis surat pesanan yang digunakan dan untuk masing-
masing jenis surat pesanan obat saja yang dipesan ?
Diketahui :
Persediaan obat di Apotek A pada bulan Okt 2023 adalah sebagai berikut :
No Nama Obat Sisa Titik Pemakai Stok Lead
Stok Pesan an per Pengam Time
(ROP) bulan an
1 Clobazam 10 tab 20 tab 60 tab 15 % 3 hari

2 Cataflam 25 25 tab 10 tab 90 tab 15 % 3 hari

3 Codikaf 10 mg 10 tab 25 tab 80 tab 20 % 3 hari

4 Kotrimoksazole 20 tab 10 tab 80 tab 15 % 3 hari

5 Mycostatin tab 15 tab 15 tab 90 tab 15 % 3 hari

Pertanyaan :
• Obat apa saja yang harus dipesan untuk bulan Nop 2023 ke PBF ?
• Berapa jumlah obat yang harus dipesan untuk masing-masing obat ?
• Sebutkan jenis surat pesanan yang digunakan dan untuk masing-
masing jenis surat pesanan obat saja yang dipesan ?
Pengadaan

Pembelian produk yang tepat, dalam jumlah


yang tepat, dengan harga yang tepat dan
pada waktu yang tepat serta berasal dari
pemasok yang absah.
Pengadaan

1. Efisien
2. Efektif
3. Terbuka & bersaing
Prinsip
4. Transparan
5. Adil/tidak diskriminatif
6. Akuntabel
SEVEN RIGHTS OF PURCHASING

1 RIGHT PRODUCT
2. RIGHT QUALITY
3. RIGHT QUANTITY
4. RIGHT TIME
5. RIGHT SOURCE/VENDOR
6. RIGHT PRICE
7. RIGHT COST
Surat Pesanan

(1) Surat pesanan adalah instrumen yang digunakan untuk


memesan obat kepada PBF (pedagang besar farmasi)
(2) Pengadaan obat dan/atau bahan obat di Apotek
menggunakan surat pesanan yang mencantumkan SIA.
(2) Surat pesanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
harus ditandatangani oleh Apoteker pemegang SIA
dengan mencantumkan nomor SIPA.
SURAT PESANAN

SP MANUAL SP ELEKTRONIK
KEBENARAN DAN
OTORITAS PENGGU
ASLI-RANGKAP 2 BACKUP DATA EL.
NAAN SISTEM
KEMUDAHAN
BUKAN FOTOKOPI, EVALUASI DAN
NAMA, ALAMAT,
FAKSIMILI PENARIKAN DATA
STEMPEL
NAMA, ALAMAT, KEPASTIAN
NAMA, ALAMAT
STEMPEL PENERIMA SP EL.
PEMASOK
DIBUKTIKAN SURAT
NAMA, ALAMAT
DATA LENGKAP PEMBERITAHUAN
PEMASOK
PESANAN PEMASOK
DATA LENGKAP NO URUT, KOTA,
KEMAMPUAN
PESANAN TANGGAL
TELUSUR PRODUK
NO URUT, KOTA,
TANGGAL SP YANG BATAL DISIMPAN BERSAMA
ARSIP SP
Apotek Wijayakusuma
Jl. Wijayakusuma 17
Jakarta Barat (021-12349876)
Surat Pesanan
No. 1109/SP/ADS/XI/2023
No. Izin Apotek : 1125/SIA/JB/III/2021
Nama Apoteker : Ronald Hary, S.Farm; Apt
No. SIPA : 09071982/SIPA/2021
Kepada : Jakarta, 10 Nopember
2023
Yth. PBF. Sehat Sentosa
Jl. Srengseng Sawah 136
Jakarta
Harap dikirimkan :
No Jumlah Nama Produk Satuan Keterangan
1 2 3 4 5
1. 1 box Sefadroxil 500 mg Box/50’s
2. 1 box Ponstan 500 mg Box/100’s
3. 1 box Cardura 1 mg Box/100’s
4. 1 box Clarinase tablet Box/100’s

Pemesan
Penanggung Jawab

Ronald Hary, S.Farm; Apt


No. SIPA. 09071982/SIPA/2022
PENYALURAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR
(1) Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
hanya dapat dilakukan berdasarkan:
a. surat pesanan; atau
b. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO) untuk pesanan dari Puskesmas.
(2) Surat pesanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a hanya dapat berlaku untuk masing-masing Narkotika,
Psikotropika, atau Prekursor Farmasi.
(3) Surat pesanan Narkotika hanya dapat digunakan untuk 1
(satu) jenis Narkotika.
(4) Surat pesanan Psikotropika atau Prekursor Farmasi hanya
dapat digunakan untuk 1 (satu) atau beberapa jenis
Psikotropika atau Prekursor Farmasi.
(5) Surat pesanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan
ayat (4) harus terpisah dari pesanan barang lain
Pemantauan Status Pesanan

(1) Pemantauan status pesanan bertujuan untuk mempercepat


pengiriman sehingga efisiensi suplai dapat ditingkatkan.
(2) Pemantauan dapat didasarkan kepada sistem VEN, dimana
obat-obatan katagori Vital perlu mendapatkan prioritas yang
lebih besar dalam pemantauan.
(3) Secara berkala petugas menelaah status pesanan. Pesanan
yang terlambat perlu segera ditangani misalnya dengan
melaporkan kepada Apoteker atau menghubungi pemasok.
(4) Pemantauan status pesanan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan suatu daftar atau bagan, yang antara lain berisi:
• nama obat dan satuan kemasan
• jumlah obat
• obat-obatan yang sudah diterima
• obat-obatan yang belum diterima
Apoteker di Apotek akan melakukan pemesanan obat berupa :

No Nama Obat Jumlah Nama PBF


1 Clobazam 1 box A
2 Codikaf 1 box B
3 Cataflam 25 mg 1 box A
4 Tremenza tablet 1 box A
5 Codipront capsul 1 box B
6 Valisanbe 2 mg 1 box A
7 Enzyplex 1 box A
8 Ciprofloksasin 500 mg 1 box A

Berapa Jumlah Surat Pesanan Yang Dibuat ?


Buat Surat Pesanan menggunakan format yang sesuai
PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan
menyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan obat-obatan yang diterima
pada tempat yang aman dari pencurian
serta gangguan fisik yang dapat merusak
PENYIMPANAN mutu obat.
PERBEKALAN
FARMASI Kegiatan-kegiatan penyimpanan antara
lain adalah pengaturan sanitasi
temperatur, sinar/cahaya, kelembaban,
ventilasi, pemisahan untuk menjamin
mutu produk dan keamanan petugas
sehingga produk terjamin kualitasnya
TUJUAN
PENYIMPANAN

PENCEGAHAN
KEBAKARAN- KEAMANAN
PENGENDALIAN HAMA PENYIMPANAN

ROTASI PERSEDIAAN PENYIMPANAN SESUAI


& MONITORING ED STABILITAS

PEMESANAN YANG PENCATATAN YANG


EFEKTIF AKURAT
• Penerimaan merupakan kegiatan
untuk menerima perbekalan farmasi
PENERIMAAN yang telah diadakan sesuai dengan
DAN peraturan dan pedoman yang
PEMERIKSAAN berlaku.
• Pemeriksaan merupakan suatu
rangkaian kegiatan pada
penerimaan obat dari pemasok
PENERIMAAAN
• TEMPAT
PENYIMPANAN
• DAFTAR PERIKSA • TEMPAT
• KARTU STOK PEMERIKSAAN

TEMPAT PENYIM-
DOKUMENTASI PANAN DAN
PEMERIKSAAN

• PERSONIL • JUMLAH DAN KONDISI


• PENYIMPANAN KHUSUS • KESESUAIAN SP, SPPB
PEMERIKSAAN DAN
• OBAT DIDUGA PALSU PERHATIAN DAN/FAKTUR
KESESUAIAN
• OBAT DIKIRIM MELALUI • KADALUARSA
PIHAK KETIGA • KONDISI KEMASAN
Penerimaan CCP
• Memastikan barang dibawa dengan kemasan
yang memadai (coolbox/styrofoam box yang diberi
ice pack)
• Memastikan suhu penerimaan barang pada rentang
yang dipersyaratkan
• Memastikan barang tidak terpapar sinar matahari
• Segera memasukkan barang ke dalam tempat
penyimpanan yang sesuai dan memadai
NAMA PEMASOK

NAMA PRODUK DAN NIE

NO. BATCH DAN ED

DAFTAR PERIKSA JUMLAH FISIK

KEUTUHAN KONTAINER
DAN SEGEL KONTAINER

KEUTUHAN KEMASAN
Checklist Penerimaan
(diisi oleh petugas penerimaan)
Diperiksa Oleh : ………………………………..
Tanggal Penerimaan : ………………………………..
Nama Pemasok : ………………………………..
No. Faktur/SPPB : ………………………………..

No. Kegiatan Ada Tidak Jumlah Keteranga


Ada n
1. Dokumen Pengiriman (Resi Ekspedisi)
2. Surat Jalan
3. Jumlah boks (sesuai dokumen atau tidak)
4. Kondisi kemasan boks yang rusak
5. Kondisi kemasan produk yang rusak
6. Jumlah produk
7. Kesesuaian nama produk
Nomor Izin Edar
Nomor batch
Kadaluarsa
Yang Membuat Mengetahui

Petugas Penerimaan Kepala Bagian


Logistik/Gudang
• Langit – langit
• Kebersihan, kerapian
• Bebas Banjir RUANGAN • Bebas serangga

LOKASI PERLENGKAPAN
• Sistem pendingin
• Lemari pendingin
• Pemantauan secara berkala • Alat Pemantau suhu
• Pemantauan suhu • Lemari jumlah cukup
PEMANTAUAN
Aspek Umum PENGATURAN
Penyimpanan
• Penyimpanan – Stabilitas • Jarak antar lemari/rak
• Penyimpanan Produk Dingin • Jarak antara plafon - barang
• Penanganan listrik padam

JAMINAN MUTU SISTEM SIMPAN


KETENTUAN
• FIFO – FEFO
• Penyimpanan pada wadah asli
SIMPAN
Kondisi penyimpanan
normal

Kondisi penyimpanan normal


untuk obat didefinisikan sebagai
penyimpanan dalam keadaan kering,
ventilasi yang baik dengan suhu
berkisar antara 15ºC sampai 25ºC -
30ºC
Kondisi penyimpanan sebagai
berikut :
• Tempat pembeku adalah
ruang pendingin yang
suhunya diatur antara -20º C
dan -10º C
• Dingin, adalah suhu yang
tidak lebih dari 8º C
• Sejuk adalah tempat di mana
suhu dipertahankan secara
termostatik antara 8º C dan
15º C.
• Suhu Kamar Terkendali adalah
suhu yang dipertahankan
secara termostatik antara 15º
C - 25º C.
• Suhu kamar adalah suhu yang
Ruang penyimpanan berlaku di area kerja
• Hangat adalah suhu yang
berkisar antara 30º C - 40º C
• Kelewat Panas adalah suhu di
atas 40º C
SISTEM PENYIMPANAN

KATAGORI ALPHABETICAL

EFEK TERAPI ATAU FARMAKOLOGI

BENTUK SEDIAAN

KATAGORI STABILITAS

KATAGORI PERLU PERHATIAN (NAPZA, HAM)


Katagori alfabet
Dapat digunakan di sarana kecil atau besar.
Efek terapi atau farmakologi
Sering digunakan pada tempat penyimpanan yang kecil yang didukung
pemahaman personil tentang farmakologi
Bentuk sediaan
Pada sistem ini obat dikatagorikan berdasar bentuk sediaan. Beberapa
cara katagorisasi dapat dikombinasikan agar penempatan produk lebih
tepat (sistem level, frekuensi pemakaian, random bin, kode
produk)
Katagori stabilitas
Penyimpanan berdasar ketentuan persyaratan penyimpanan : suhu,
kelembaban dan cahaya (vaksin, bahan
Katagori “perlu perhatian”/special storge condition : peraturan,
pedoman, ketentuan khusus (NPPF, HAM, LASA dll)
LASA (NORUM)

Prosedur penyimpanan:
• tidak boleh bersisian langsung harus ada minimal 1
(satu) obat lain diantaranya
• diberikan tanda atau sticker khusus
• Penulisan dengan teknik Tallman letter (sound
alike)
OBAT-OBAT LASA

• LASA : Look Alike Sound Alike


Contoh-contoh :
- Cefotaxim – Ceftriaxon
- Amlodipin 5 – Amlodipin 10
- Dopamin - Dobutamin
- Rifampicin 300 – Rifampicin 450
- Ephedrin – Epineprin
- Cendo Lyters – Cendo Timolol dll
• Ditempel stiker khusus dengan tulisan LASA, ditempel di box luar
atau box tempat penyimpanan
• Diletakkan berjauhan antara yang satu dengan yang lain
• Termasuk dosis yang berbeda dan kemasan yang mirip
Tallman letter pd Sound Alike

elVACin – elASTin
CERNEvit – CRAvit
curSIL – corSEL
FORtibi – SANtibi
plasmin – plasminEX
glimepiride 1 – glimepiride 2
Kartu stok
• Nama sediaan
• Bentuk dan kekuatan sediaan farmasi
• Jumlah persediaan (awal dan akhir)
• Tanggal, nomor dokumen dan sumber penerimaan
• Jumlah yang diterima
• Tanggal, nomor dokumen dan tujuan penyerahan
• Jumlah yang diserahkan
• Nomor bets dan kedaluwarsa setiap penerimaan atau
penyerahan
• Penyesuaian
• Paraf atau identitas petugas yang ditunjuk.
• Keterangan
KARTU STOK
Informasi yang dapat ditambahkan :
– Maximum stok
– Minimum stok
– Lead time

KARTU STOK vs PENGENDALIAN


PERSEDIAAN
Pemeliharaan Mutu Produk
Pemeliharaan Mutu Produk dilakukan dengan :
• Pengamatan Mutu Produk
• Pencegahan Kerusakan dan Kontaminasi
• Pencegahan Kebakaran
• Pengendalian Hama
• Pemantauan Temperatur dan Kelembaban
Pencegahan Kerusakan Fisik dan Kontaminasi
• Penataan produk dengan benar. Contoh : Box
produk yang berat bersebelahan dengan box
produk mudah pecah maka masing2 tumpukan
diatur dalam jumlah kecil/tidak terlalu tinggi
• Hindari kontak dengan ujung – ujung yang tajam
• Penumpukan box tidak lebih dari 2.5 m
• Obat jangan diletakkan langsung di lantai
• Menjaga kebersihan dan keteraturan ruang
• Hindari kebocoran
PREBIOTIK

Masing-masing prebiotik memiliki suhu simpan


yang berbeda.
• Ada yang 20 – 80 C
• Ada yang 150 – 250 C
• Ada yang dibawah 250 C
• Ada yang dibawah 300 C

KHUSUS PADA OSCE INI PENYIMPANAN


DILAKUKAN PADA REFRIGERATOR
(20 – 80 C)
No Nama Obat Refrige Tidak Narkot Psikotro Prekur High Alert La
rator Layak ika pika sor Medicines yak
dengan dan alasan
alasan

01 LASA
02 Narkotika
03 Psikotropika
04 Prekursor
05 Metothrexate
06 Obat Gol. B
07 Obat Gol. T
08 Obat Gol. K
09 Suppositoria
10 Prebiotik
11 Glibenklamida
12 Anti koagulan
No Nama Obat Layak Tidak
Layak
Refri Narko Psiko Pre High Alert K –
dengan
gera tika tropi kur Medicines T -
alasan
tor ka sor dan alasan B

01 Clobazam
02 Cataflam 25
03 Codikaf
04 Cotrimoksazole
05 Cataflam 50
06 Enervon C
07 Escovit C
08 Lantus SoloStar
09 Mycostatin tab
10 Enzyplex
11 Mycostatin
12 Fenofibrate
13 Lacto B
14 Tremenza
No. Nama Kandungan zat aktif No.Izin Edar No. Batch Jumlah
Barang
1. A Pseudoephedrine, loratadine DKL9905028303A1 A 324879 1 box
2. B Diazepam GPL8912411010A1 97630987 1 box
3. C Cefixime trihidrat DKL1632406409A1 37894322 1 box
4. D Paracetamol DBL8814702510A3 9087623 1 box
5. E Paracetamol, CTM, PPA DTL7808102404A1 11198789 1 box
6. F Alprazolam GPL0405036610B1 24356743 1 box
7. G Hidrotalcit, Simethicone, Mg DBL9111601963A1 87613456 1 box
hidroksida
8. H Povidone Iodine DTL7413700640B1 54902432 3 btl
9. I Glibenclamide GKL9520905004A2 41098344 1 box
10. J Methyl ergometrine DKI9667501543A1 89734521 1 box

Instruksi :
Simpan Obat sesuai golongan
No. Nama Barang No. Batch Expired Date Satuan Jumlah
1. Protexin kapsul 11198789 02/3/2023 Box/’s 1 box

2. Lacbon tablet 32465788 22/12/2023 Box/’s 1 box


3. Lacidofil kapsul 89745800 20/11/2023 Box/’s 1 box
4. Lacto B B 55544900 19/10/2023 Box/’s 1 box
5. Synbio kapsul 090788865 09/09/2023 Box/’s 1 box

Simpan Prebiotik sesuai stabilitasnya


No Nama Prebiotik Tempat penyimpanan
1. Protexin kapsul Suhu dibawah 300
2. Lacbon tablet Suhu dibawah 300
3. Lacidofil kapsul Suhu 20 – 80 (refrigerator)
4. Lacto B Suhu kamar terkendali (150 – 250)
5. Synbio kapsul Suhu kamar terkendali (150 – 250)
No. Nama Kandungan zat aktif No.Izin Edar No. Batch Jumlah
Barang
1. A Pseudoephedrine, loratadine DKL9905028303A1 A 324879 1 box
2. B Diazepam GPL8912411010A1 97630987 1 box
3. C Cefixime trihidrat DKL1632406409A1 37894322 1 box
4. D Paracetamol DBL8814702510A3 9087623 1 box
5. E Paracetamol, CTM, PPA DTL7808102404A1 11198789 1 box
6. F Alprazolam GPL0405036610B1 24356743 1 box
7. G Hidrotalcit, Simethicone, Mg DBL9111601963A1 87613456 1 box
hidroksida
8. H Povidone Iodine DTL7413700640B1 54902432 3 btl
9. I Glibenclamide GKL9520905004A2 41098344 1 box
10. J Methyl ergometrine DKI9667501543A1 89734521 1 box

Instruksi :
Simpan Obat sesuai golongan
Pengelolaan Produk Rusak dan ED
Obat rusak atau ED harus disimpan terpisah dan diberi
label yang jelas. Tidak boleh disimpan di ruang
peracikan

Pemusnahan
• Dilaksanakan untuk obat yang tidak memenuhi syarat
untuk didistribusi (rusak, ED)
• Harus diidentifikasi secara tepat, label yang jelas,
disimpan terpisah, terkunci, dan ditangani sesuai
prosedur tertulis
• Proses pemusnahan obat harus dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan dan dilaporkan
• Dokumentasi beserta laporan harus disimpan sesuai
ketentuan
PEMUSNAHAN
Pengelolaan dan Pemusnahan Obat Rusak
1. Obat kadaluwarsa atau rusak harus
dimusnahkan sesuai dengan jenis
dan bentuk sediaan. Pemusnahan
dibuktikan dengan berita acara
pemusnahan
2. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau
rusak yang mengandung narkotika
atau psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
3. Pemusnahan Obat selain narkotika
dan psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh tenaga
kefarmasian lain yang memiliki surat
izin praktik atau surat izin kerja.
4. Pemusnahan dan penarikan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang tidak dapat digunakan harus
dilaksanakan dengan cara yang
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• TMS PRODUKSI
PEMUSNAHAN • ED
• TMS
DIGUNAKAN
• NIE
• TINDAK PIDANA
RESEP 5 TAHUN OBAT (RUSAK – ED)

NARKOTIKA BUKAN NARKOTIKA NPPF BUKAN NPPF

• DIKUMPUL • DIKUMPULKAN SAKSI SAKSI


KAN • DITIMBANG
• DIHITUNG ATAU PEMUSNAHAN – PEMUSNAHAN –
• DIBENDEL BENTUK SEDIAAN BENTUK SEDIAAN

BERITA ACARA - BERITA ACARA -


PEMUSNAHAN
FORM FORM
• BAHAN BAKU DLL
• PRODUK JADI
DOKUMENTASI
PEMUSNAHAN • TMS PRODUKSI
• ED
• TMS
DIGUNAKAN
• NIE
OBAT (RUSAK – ED)
• TINDAK PIDANA

NP BUKAN NP

SAKSI SAKSI

PEMUSNAHAN – PEMUSNAHAN –
BENTUK SEDIAAN BENTUK SEDIAAN

BERITA ACARA - BERITA ACARA -


FORM FORM
• BAHAN BAKU DLL
• PRODUK JADI DOKUMENTASI
PEDOMAN
PENGELOLAAN
OBAT RUSAK DAN
KEDALUWARSA DI
FASILITAS
PELAYANAN
KESEHATAN
Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Fasyankes

Dipisahkan sesuai karakteristik: Padat dan cair


1. Padat:
 Dikeluarkan dari kemasan aslinya (kemasan primer)
 Sediaan obat padat dihancurkan dan dicampur dengan bahan limbah lainnya sehingga
tidak dapat digunakan kembali.
 Untuk antibiotik, penghancuran harus ditambahkan cairan basa (misal dengan NaOH
atau HCl atau dihancurkan menggunakan metode enkapsulasi atau incinerator
 Simpan campuran dalam wadah untuk kemudian diikutkan untuk dihancurkan bersama
limbah B3 medis lainnya secara mandiri atau bekerjasama dengan Pihak Ketiga.
 Seluruh kemasan primer dihancurkan dengan cara disobek atau dicacah untuk
kemudian dibuang ke tempat sampah non-medis
2. Cair:
 Periksa apakah ada endapan, tambahkan air dan kocok untuk melarutkan
 Tuang cairan semi pada ke dalam wadah sehingga bercampur dengan bahan lain
 Limbah cair dibuang menuju IPAL
 Bekas botol dibuang dengan menghilangkan semua label dari wadah
 Gunting, cacah atau pecahkan kemudian disimpan dalam wadah yang dilapisi kantong
plastik
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada pelaksanaannya
3. Sediaan cair dan semi padat (sirup, cairan obat luar, krim, gel)
 Periksa apakah terdapat endapan di botol, jika ada endapan atau
obat obat mengental, tambahkan air dan kocok untuk melarutkan.
 Tuang cairan dan sediaan semi padat ke dalam wadah sehingga
bercampur dengan bahan limbah lainnya agar tidak dapat
digunakan kembali.
 Limbah cair kemudian dapat dibuang menuju IPAL.
 Sediaan cair yang mengandung antibiotik harus dilarutkan dalam
air terlebih dahulu selama beberapa minggu baru kemudian
dibuang menuju IPAL
 Untuk menghilangkan penyalahgunaan, bekas wadah obat berupa
botol plastik, pot plastik atau kaca (gelas), dan tube dibuang
dengan cara menghilangkan semua label dari wadah dan tutup,
merusak wadah dengan cara digunting, dicacah, atau dipecahkan
untuk kemudian disimpan dalam wadah yang dilapisi kantong
plastik.
4. Obat cair atau padat dalam ampul atau vial
 Ampul atau vial dibuka dan isinya dimasukkan dalam wadah.
 Ampul atau vial harus dibuang di wadah limbah B3 medis.
 Obat cair atau padat dalam ampul atau vial yang mengandung
antibiotik harus dilarutkan dalam air terlebih dahulu selama beberapa
minggu baru kemudian dibuang menuju IPAL
 Penanganan harus menggunakan APD berupa masker dan sarung
tangan sebagai tindakan keamanan dan mengurangi risiko cidera dari
benda tajam.
 Ampul tidak boleh dibakar atau diinsinerasi karena akan meledak.

5. Obat berupa inhaler atau aerosol


 Obat dengan formulasi berbentuk inhaler atau aerosol harus
dikeluarkan atau disemprotkan perlahan ke dalam air untuk mencegah
tetesan obat memasuki udara.
 Cairan atau padatan inhaler yang dihasilkan disimpan dalam wadah
yang sesuai.
 Pastikan wadah inhaler atau aerosol sudah kosong.
 Kemasan inhaler maupun aerosol jangan dilubangi, digepengkan atau
dibakar karena mudah meledak.
Penanganan Khusus Limbah Sitostatika
 Gunakan APD
 Obat sitotoksik atau obat antikanker harus dipisahkan dengan sediaan
farmasi lain dan disimpan serta dikumpulkan pada wadah khusus
 Wadah atau container harus berdinding keras dengan dilengkapi
plastik berwarna putih atau coklat di dalamnya
 Diberi simbol sitotoksik dengan penandaan dan informasi jelas
 Obat antikanker atau sitotoksik pembuangannya harus dilakukan dengan
sangat hati- hati dan pemusnahan harus melalui metode enkapsulasi, waste
inertization, sterilisasi, atau menggunakan insinerator suhu tinggi
 Metode enkapsulasi bisa dilakukan dengan memasukkan limbah sitotoksik
ke wadah plastik atau logam sampai ¾-nya lalu sisa ruang pada wadah diisi
dengan busa plastik (plastic foam), semen, pasir, atau tanah liat. Obat
antikanker atau sitotoksik tidak boleh dibuang ke IPAL atau dikubur di tanah
secara langsung (kecuali sudah dienkapsulasi)
 Obat antikanker atau sitotoksik tidak boleh dihancurkan menggunakan
autoklaf maupun gelombang mikro
Penanganan Vaksin Rusak atau Kedaluwarsa

 Pisahkan vaksin yang tidak dapat digunakan di dalam


unit penyimpanan yang didinginkan, dan beri label
dengan tanda "Jangan Digunakan" untuk menghindari
pemberian dosis-dosis ini secara tidak sengaja.
 Dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merugikan,
laporkan jenis paparan dan durasinya.
 Simpan vaksin di unit penyimpanan dingin sampai
instruksi lebih lanjut dari dinas kesehatan kabupaten/
kota.
 Laporkan vaksin yang sudah kedaluwarsa ke
dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk penanganan
lebih lanjut.
 Pemusnahan limbah vial dan/atau ampul vaksin
diserahkan ke institusi yang mendistribusikan vaksin.
 Pemusnahan limbah Imunisasi harus dibuktikan dengan
BA
LANGKAH PEMUSNAHAN OBAT ED ATAU RUSAK
Obat dipilah yang harus dimusnahkan
Obat rusak/kadaluarsa disatukan dalam wadah terpisah
Obat dipilah berdasar bentuk sediaan dan jenis obat serta
tetapkan cara pemusnahan
Untuk narkotika, psikotropika dan PF harus membuat surat ke
Dinkes Kab/Kota atau Balai Besar/Balai POM untuk meminta
saksi pemusnahan
Dilakukan pemusnahan (pre destroy dan destroy) sesuai cara
yang telah ditentukan dan dibuat Berita Acara pemusnahan
obat rusak atau kadaluarsa oleh apoteker penanggung jawab
sesuai ketentuan yang ada
Catat perubahan jumlah obat pada kartu stok
Apoteker di Apotek melakukan pemeriksan untuk obat yang akan
dimusnahkan
No Nama Obat Jumlah No. Batch Tgl. kadaluarsa

1 Kodein 10 mg 20 A 324879 12 Agustus 2023

2 Diazepam 5 mg 20 97630987 15 Juli 2023

3 Diltiazem 30 mg 50 37894322 18 Januari 2023

4 Salep diklofenak 2 9087623 B 9 Juni 2024

5 Enterostop 10 11198789 8 Juli 2024

6 Caladine bedak 1 11198792 12 Agustus 2023

Instruksi pada kandidat :


• Lakukan pengumpulan data dan informasi tentang obat yang akan
dimusnahkan
• Lakukan penetapan masalah untuk masing-masing obat
• Lakukan penyelesaian masalah
• Lakukan pencatatan dan pelaporan
Diketahui :
Daftar obat yang diperiksa untuk dimusnahkan :

No Nama Obat Jumlah No. Batch Tgl. kedaluwarsa


1 Codikaf 10 mg 17 A 324879 12 Desember 2022
2 Valium 2 mg 12 97630987 15 Juli 2023
3 Metformin 500 mg 21 37894322 18 Mei 2024
4 Cendo Lyteers 1 9087623 B 9 Januari 2024
5 Sirup Imboost 1 11198792 17 Agustus 2023
Lakukan pemeriksaan data masing-masing obat
Pertanyaan :
1. Tetapkan obat yang harus dimusnahkan
2. Lakukan penetapan cara pemusnahan masing-masing obat
3. Kelengkapan administrasi apa yang harus anda kerjakan ?
4. Lakukan pencatatan yang harus dilakukan
Diketahui :
Daftar obat yang diperiksa untuk dimusnahkan :

No Nama Obat Jumlah No. Batch Tgl. kedaluwarsa


1 Chloramfecort cream 1 A 123476 12 Januari 2023
2 Codipront kap 12 3797630987 15 Desember 2023
3 Tanapres tab 11 37894322 18 Mei 2024
4 Sirup Imboost 1 D 9087623 21 Februari 2023
5 Luminal tab 17 11198792 17 September 2023
Lakukan pemeriksaan data masing-masing obat
Pertanyaan :
1. Tetapkan obat yang harus dimusnahkan
2. Lakukan penetapan cara pemusnahan masing-masing obat
3. Kelengkapan administrasi apa yang harus anda kerjakan ?
4. Lakukan pencatatan yang harus dilakukan
Terimakasih
Terimakasih Terimakasih
Terimakasih
Terimakasih
Terimakasih
Terimakasih Terimakasih

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai