Anda di halaman 1dari 42

5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.

com

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Farmakoterapi

Disusun oleh :
1. Melina Paulina, S.Farm 3351131464
2. Ardy Prasetyo, S.Farm 3351131465
3. Taufik Fajar, S.Farm 3351131470
4. Ima Nur Rosmayanti, S.Farm 3351131472

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XVI


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI, 2014
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 1/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

MATERI YANG AKAN DIBAHAS :


1.  Nama dan Jenis Penyakit
2. Definisi atau Pengertian
3. Insiden atau Prevalensi
4. Patofisiologi (Diagnosis)
5. Faktor resiko
6. Penanganan Non Farmakologi
7. Penanganan Farmakologi
8. Interaksi Obat
9. Terminologi Medis
10. Studi Kasus
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 2/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

 Arthritis pirai (gout) disebut juga asam urat


 Termasuk ke dalam jenis penyakit heterogen
sebagai akibat deposisi Kristal monosodium urat
 pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat
di dalam ekstraseluler.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 3/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

  Arthritis pirai (gout) adalah suatu proses


inflamasi yang terjadi karena deposisi
kristal asam urat pada jaringan sekitar
sendi / peradangan pada sendi tulang.
Gout juga suatu istilah yang dipakai
untuk sekelompok gangguan metabolik
yang ditandai dengan meningkatnya
konsentrasi asam urat ( hiperurisemia).
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 4/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

PENYEBAB?

Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah meningkatnya asam urat


dalam darah. Terjadi karena penumpukan purin
dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 5/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

 Pembentukan kristal urat pada persendian

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 6/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

 Hiperurisemia terjadi karena :


kelebihan produksi dari asam urat dan
dipengaruhi oleh tingginya masukan makanan
yang kaya akan asam nukleat, seperti jeroan,
kacang-kacangan, makanan hasil laut, dan
makanan hasil fermentasi.

 Kadar asam urat normal :


 Laki-laki : < 7 mg/dL
 Perempuan : > 6 mg/d

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 7/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Gout dibagi ke dalam :

1. Primer
Dikibatkan langsung pembentukan asam urat
dalam tubuh yang berlebih atau penurunan
ekskresi asam urat.
2. Sekunder
Diakibat pembentukan asam urat yang berlebih
atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat
 penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 8/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

  di negara maju seperti amerika serikat


tercatat 2,2 jt kasus pirai dilaporkan pada
tahun 1986, pada 5 th terakhir d as
angka kejadian gout meningkat menjadi
sekitar 18,83 %.
Di Bandugan jawa tengah diantara

4683
0,8 % 0rang berusia
menderita 15-45
asam th tinggi
urat yang (1,7
diteliti
%
pria dan 0,05 % wanita) diantara mereka
sudah sampai tahap pirai
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 9/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Gangguan metabolisme purin (disebabkan oleh)

Makanan dengan asam urat tinggi dan eksresi oleh ginjal tidak
kuat

Akumulasi asam urat di plasma darah (Hiperurisemia)

Akibatnya Kristal asam urat menumpuk (tofi)

Memicu respon inflamasi

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 10/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

  Banyak faktor yang berperan dalam

mekanisme serangan
telah diketahui gout. Salah
peranannya satunya
adalah yang
kosentrasi
asam urat dalam darah. Mekanisme serangan
gout akut berlangsung melalui beberapa fase

secara berurutan.
1. Presipitasi kristal monosodium urat
2. Respon leukosit polimorfonokuler
3. Fagositosis
4. Kerusakan lisosom
5. Kerusakan sel

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 11/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

1. Presipitasi Kristal monosodium urat


Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam
 plasma lebih dari 9 mg/dl. Kristal urat yang bermuatan negatif akan
dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan
IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan
kristal.
2. Respons leukosit polimorfonukler (PMN)
Pembentukan Kristal menghasilkan factor kemotaksis yang menimbulkan
respons leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis Kristal oleh

leukosit.
3. Fagositosis
Kristal difagositosis oleh leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya,
membrane vakuol disekeliling Kristal bersatu dengan membrane leukosit
lisosom

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 12/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

4. Kerusakan lisosom

Mekanisme selanjutnya
lisosom.sesudah selaput terjadi
Kristalkerusakan
protein dirusak,
terjadi ikatan hydrogen antara permukaan Kristal
membrane lisosom. Peristiwa ini menimbulkan
robekan membrane lisosom dan penglepasan enzim-
enzim dan oksida radikal kedalam sitoplasma
5. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel enzim-enzim lisosom
dilepaskan kedalam
mengakibatkan cairanintensitas
kenaikan synovialrespon
yang inflamasi
dan kerusakan jaringan.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 13/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 14/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

  Dalam mendiagnosis seseorang terkena pirai,


dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan

 penunjang, seperti :
 Pemeriksaan radiologi  X-Ray

  Pemeriksaan lab

 (Asam urat)  Pada serum dan urin


  Pemeriksaan cairan sendi
 Tes kimia

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 15/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

  Seseorang terserang penyakit gout tergantung dari beberapa


faktor resiko, diantaranya :

a. Genetik
b. Gender (umumnya pada pria)

c. Usia (20-40 tahun)

d. Obesitas
e. Fungsi ginjal menurun

f. Konsumsi Alkohol

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 16/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Gout dipengaruhi oleh faktor diet spesifik seperti kegemukan, alkohol,


hiperlipidemia, dan sindrom resistensi insulin. Terapi nonfarmakologi
yang dapat disarankan pada pasien gout akut antara lain:

Disarankan untuk melakukan terapi :

a. Diet (penurunan berat badan)

b. Mengurangi masukan makanan tinggi purin


c. Mengurangi konsumsi alkohol

d. Meningkatkan asupan cairan

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 17/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

  Tidak ada pencegahan


mengkhusus untuk pirai,
atau bisa dikatakan kondisi
ini tidak bisa dicegah.
 Namun Anda dapat
menghindari faktor-faktor
yang mencetuskannya.

Menggunakan terapi
yang tepat, sedemikian
hingga seorang penderita
 pirai dapat menjalani hidup
yang normal.
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 18/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Penanganan farmakologi penyakit gout dibedakan

untuk jenis gout yang berbeda, seperti :

a. Stadium Asimptomatis

b. Stadium Akut

c. Stadium Interkritikal

d. Stadium Kronis

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 19/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

  Fase sebelum serangan, Tidak ada gejala yang jelas. Keluhan


umum, sukar berkonsentrasi. Pada pemeriksaan darah kadar asam urat
tinggi. misal 10 mg/dL.
Stadium ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Bahkan,
ada yang menyebutkan 20 tahun. Misalnya, pada usia 12-16 tahun mulai
menumpuk asam urat sehingga pada usia 32-36 tahun bisa terkena
serangan gout.
Pengobatan tidak dilakukan dengan obat, tetapi terapi suportif.

Terapi suportifnya antara lain, mengatur pengeluaran urin (untuk


mencegah terbentuknya batu asam urat), menghindari makan makanan
tinggi purin, dan secara berkala memonitor kadar asam urat dalam
darah.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 20/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

  Fase ini dimana saat terjadi serangan gout.


Sendi menjadi bengkak dalam beberapa jam, menjadi

panas, merah, sangat nyeri. Kadang-kadang terjadi efusi

di sendi-sendi besar. Tanpa terapi, keluhan dapat

berkurang sendiri setelah 4 sampai 10 hari,

pembengkakan dan nyeri berkurang, dan kulit

mengelupas sampai normal kembali. Kadang-kadang


lebih dari satu sendi yang diserang (migratory

polyarthritis).

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 21/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Pengobatan dapat digunakan

1. menggunakan NSAID, karena keunggulan efikasi dan


rendah toksisitas. Contoh obat : Indometasin, naproxen,

sulindak.

Penggunaannya :

 Mulai terapi setelah gejala


 Dosis maksimum pada saat onset gejala


 Dilanjutkan setelah gejala


 Lakukan tappering dosis selama 2-3 hari  


http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 22/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

2. Pemakaian Kolkisin
Penggunaan kolkisin dapat :
•  Sangat efektif dalam mengatasi serangan gout akut
•  Mengurangi deposit kristal asam urat
•  Menyebabkan efek samping GI
•  Meskipun sangat efektif, pemberian kolkisin hanya untuk pasien
yang kontraindikasi terhadap NSAID

Dosis :
Diberikan secara oral maupun parenteral :
•  Oral
Dosis awal 1,2 mg

Pemberian lanjutan : 0,5-0,6 per jam


Maksimum 7-8 mg
•  IV
Dosis awal 1-2 mg
Pemberian lanjutan : 0,5 mg setiap 12 jam

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 23/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

3. Pemakaian Kortikosteroid
Penggunaan kortikosteroid :
 Digunakan sebagai terapi gout akut

 Digunakan jika resistensi dan kontraindikasi atau tidak merespon


NSAID dan kolkisin
 Digunakan untuk pasien dengan nyeri gout melibatkan banyak

sendi

Dosis :
Dapat digunakan secara oral ataupun injeksi intraartikuler :
 Oral

Prednison : 30-60 mg selama 5 hari

 Injeksi

Injeksi intamuskuler kortikosteroid aksi panjang seperti metilprednisolon


Triamcinolone acetonid : 20-40 mg

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 24/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Pada stadium ini di antara serangan-serangan artritis akut, hanya


terdapat waktu yang pendek.

Terapi ini dilakukan setelah serangan pertama, pada periode bebas gejala
dan terdapat kemungkinan kambuh. Dilakukan jika pasien mengalami 2
kali serangan atau lebih tiap tahunnya dengan kadar asam urat normal
atau dengan sedikit kenaikan.
Contoh :

Penggunaan kolkisin dapat dilakukan untuk terapi pencegahannya.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 25/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Stadium ini ditandai dengan munculnya tofus. Tofus adalah endapan


kristal, semacam batu yang terselip di antara dua tulang sendi dengan

bentuk padat dan keras. Tofus ini yang bisa menyebabkan rapuhnya
tulang sendi yang terkena.

Contoh :

Dengan mengurangi sintesis asam urat (xantin oxidase inhibitor). Misal :

Allopurinol

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 26/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

1. Xantin oxidase inhibitor


Contoh : Allopurinol
Dosis terapi :
- 100-300 mg per hari selama 1 minggu
- Selanjutnya dosis ditingkatkan sampai terjadi penurunan kadar asam urat
< 6 mg/dL

Efek samping ringan pada penggunaan allopurinol adalah skin rash  , leukopenia,
gangguan GI, sakit kepala, dan urtikaria. Efek samping berat yang terjadi adalah rash
berat, hepatitis, interstitial nephritis, dan eosinofilia. Reaksi hipersensitivitas dapat
terjadi pada dosis 200-400 mg/hari. Dan terjadi biasanya pada penderita gangguan
ginjal.

Alopurinol merupakan antihiperurisemia pilihan pada pasien yang mengalami


gangguan ginjal dan mempunyai riwayat batu ginjal, serta pasien yang over produksi
asam urat.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 27/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

2. Uricosic Drug
Obat Uricosuric meningkatkan ekskresi asam urat dengan cara
penghambatan reabsorbsi asam urat pada tubulus postsecretory   ginjal.
Gout dapat dicegah dengan cara penurunan konsentrasi asam urat dalam
darah hingga <5 mg/dl.
Contoh :

Probenesid dan Sulfinipirazon


Probenesid diberikan pada dosis inisial 250 mg dua kali sehari
untuk 1 minggu. Kemudian ditingkatkan sampai 500 mg 2x sehari sampai
kadar asam urat dalam darah kurang dari 6 mg/dl, atau dosis
ditingkatkan sampai 2 g (dosis maksimal). Sedangkan sulfinpirazone
diberikan 50 mg dua kali sehari 3-4 hari kemudian ditingkatkan 100 mg 2
kali sehari dan ditingkatkan 100 mg tiap minggu sampai dosis maksimal
800 mg/hari.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 28/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

3. Micellaneousagent
Beberapa pengobatan lain yang juga efektif dalam
mengobati gout adalah Benzbromarone, Oxypurinol suatu
metabolit allopurinol, Uricase, dan Febuxostat. Selain itu juga
dapat menggunakan lipid-lowering agent yaitu fenofibrat yang
meningkatkan klirens hypoxantine dan xantine sehingga

mereduksi kadar usam urat dalam darah.


Losartan (Angiotensin II reaseptor antagonis) dapat
mereduksi kadar asam urat dalam darah. Losartan menghambat
reabsorbsi asam urat pada renal tubular dan meningkatkan
ekskresi asam urat.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 29/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

a. NSAID
Dengan Interaksi
Penghambat ACE Meningkatkan resiko kerusakan
ginjal, menaikan resiko
hiperkalemia pada pemberian
bersama indometasin dan AINS
lainnya
Analgetik Hindari dengan pemberian
bersama dua atau lebih AINS
termasuk asetosal (menaikan ES)
Antikoagulan Meningkatkan resiko pendarahan
dengan ketorolak dan heparin
Antidiabetika Efek sulfonilurea ditingkatkan oleh
azapropazon, fenilbutazon
Diuretika Resiko nefrotoksisitas AINS
ditingkatkan, indometasin
melawan efek diuretika
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 30/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

 b. Kolkisin
Dengan Interaksi
Siklosporin Mungkin meningkatkan resiko
nefrotoksisitas dan menaikkan
miotoksisitas (menaikan kadar
plasma siklosporin)

c. Allopurinol
Dengan Interaksi
Penghambatan ACE Kaptopril akan menaikkan resiko
keracunan, terutama pada
gangguan ginjal
Antikoagulan Kerja nikumalon dan warfarin
mungkin ditingkatkan

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 31/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Lanjutan (Allopurinol)
Dengan Interaksi
Siklosporin Kemungkinan kadar plasma
siklosporin ditingkatkan (risiko
nefrotoksisitas)

Sitotoksik Efek dari azatioprin dan


merkaptopurin dipertinggi disertai
dengan peningkatan toksisitas.

d. Porbenesid
Dengan Interaksi

Penghambat ACE Mengurangi ekskresi kaptropil

Analgetik Asetosal melawan efek ; ekskresi


indometasin, ketoprofen, ketorolak,
dan naproksen tertunda
(menaikan kadar plasma)
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 32/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Lanjutan (Porbenesid)
Dengan Interaksi
Antibakteri Mengurangi ekskresi sefalosporin,
sinoksasin, siprofloksasin, dapson,
asam nalidiksat, nitrofurantoin,
norfloksasin, dan penisilin
(menaikan kadar plasma) ;
dilawan oleh pirazinamid
Antivirus Menurunkan ekskresi asiklovir,
zidovudin, dan mungkin famsiklovir
serta gansiklovir (menaikan kadar
plasma dan toksisitas)
Sitotoksik Menurunkan eksresi metotreksat
(meningkatkan resiko toksisitas)

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 33/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

e. Sulfiniprazon
Dengan Interaksi
Analgetik Asetosal melawan efek urikosurik
Antibakteri Pirazinamid melawan efek
Antikoagulan Efek antikoagulan nikumalon dan
warfarin ditingkatkan
Antidiabetika Efek sulfonylurea ditingkatkan
Antiepileptika Kadar plasma fenitoin dinaikkan
Teofilin Kadar plasma teofilin diturunkan

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 34/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

f. Kortikosteroid
Dengan Interaksi
Analgetik Dengan asetosal dan AINS resiko
pendarahan dan ulserasi saluran
cerna ditingkatkan

Antibakteri Rifampisin menurunkan efek


Antidiabetika Antagonisme efek hipotensif
Antihipertensi Antagonisme efek hipotensif
Diuretik Antagonisme efek diuretik
Glikosida jantung Meningkatkan toksisitas jika terjadi
hipokalemia dengan kortikosteroid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 35/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

(Lanjutan) Obat Menurunkan Efek Antipirai

Obat Efek
Aspirin Menurunkan efek sulfinifrazon dan probenesid, dan
piroksikam
Pirazinamid Efek ditingkatkan oleh Alopurinol sehingga me ↑ 
kadar asam pirazinoik → hiperurisemia
Probenesid Menurunkan efek alopurinol
Kolesteramin Menurunkan efek piroksikam

(Lanjutan) Obat Meningkatkan Efek Antipirai


Obat Efek

Diflusinal Meningkatkan efek indometasin

Eritromisin Meningkatkan toksisitas kortikosteroid

Probenesid Meningkatkan efek endometasin dan sulfiniprazon

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 36/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Istilah Arti
Hiperurisemia Kadar asam urat dalam darah berlebih
Artritis Peradangan pada sendi
Inflamasi Peradangan
Nefrolitiasis Pembentukan batu ginjal
Intraartikuler Sendi bagian dalam
Pirai/Gout Asam urat
Fagositosis Elemen penting dalam sistem kekebalan
Tofi/Tophus Penumpukan kristal asam urat di sendi
Antihiperurisemia Obat untuk menurunkan kadar asam urat

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 37/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Seorang pria berinisial YG berumur 58 tahun mengeluhkan sakit pada persendian


terhadap seorang Apoteker berinisial AS. Diketahui pula bahwa pria tersebut
mempunyai penyakit hipertensi dengan tekanan darah 140/90 mmHg sehingga harus
mengkonsumsi obat-obat diuretik tertentu. Sebenarnya beberapa bulan yang lalu pria

tersebut juga pernah mengalami rasa sakit yang sama dan telah didiagnosis
mempunyai penyakit pirai kemudian diberikan obat antipirai dan disarankan
menjaga pola makan, dikarenakan sudah merasa sembuh pria ini pun mulai tidak
menjaga pola makannya lagi hingga terjadi kekambuhan. Selain itu karena merasa
sering sakit sehingga ia berpikir untuk mengkonsumsi suplemen vitamin dengan
maksud meningkatkan daya tahan tubuhnya salah satunya suplemen dengan kadar
vitamin C tinggi.

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 38/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

 Dari informasi diatas dapat disimpulkan bahwa pria tersebut didiagnosa


mempunyai penyakit pirai stadium interkritikal hal ini dilihat dari gejala
yang dirasakan, yaitu, adanya kekambuhan setelah proses
penyembuhan.
Faktor resiko : Hipertensi, usia (48 tahun), konsumsi vitamin C
Terapi farmakologi :
Non farmakologi : diet makanan rendah purin (menjaga pola makan),
banyak minum air putih

Farmakologi : Kurangi obat penghambat ACE / diuretik atau


penggunaan diberi interval waktu 2-3 jam

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 39/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Sebuah karikatur tahun 1799 yang menggambarkan


serangan pirai, oleh James Gillray

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 40/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

Penyakit Gout.mp4 

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 41/42
5/23/2018 farmakoterapipiraippt-slidepdf.com

ANY QUESTION?
T_T *sick

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-pirai-ppt 42/42

Anda mungkin juga menyukai