Di susun oleh :
Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15417 .Telpon : (021) 741-2566
1
Martin Siregar 181011400697
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang penulis buat kurang tepat. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini
dengan penuh rasa terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat.
2
Martin Siregar 181011400697
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
sebuah buku geometri yang mengkaji transformasi garis dan irisan kerucut. Fitur
baru dalam hasil karya ini adalah pengenalan koordinat barycentric. Diberikan
sembarang segitiga ABC maka jika garis berat a, b, dan c berturut-turut dilukis pada
A, B, dan C maka dapat ditentukan sebuah titik P, yaitu titik berat segitiga. Mobius
memperlihatkan bahwa setiap titik P pada bidang datar ditentukan oleh koordinat
homogen [a,b,c]. Garis – garis berat yang diperlukan diletakkan pada A,B, dan C
untuk menentukan titik berat P. Yang terpenting disini adalah pandangan Mobius
Di antara dua hasil karya Monius ini, sebuah karya tentang geometri oleh
Bellavitis dipublikasikan tahun 1832 yang juga membahas besaran yang merupakan
sebagai dua objek yang berbeda. Ia mendefinisikan dua segmen garis sebagai
‘equipollent’ jika keduanya sama panjang dan paralel. Dalam notasi modern, dua
segmen garis adalah equipollent jika keduanya mewakili dua vektor yang sama.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah
3
Martin Siregar 181011400697
yang melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat
4
Martin Siregar 181011400697
BAB II
PEMBAHASAN
Ruang Vektor
Ruang vektor adalah struktur matematika yang dibentuk oleh sekumpulan
vektor yang dinamakan skalar. Skalar sering adalah bilangan riil, tapi kita
juga dapat merumuskan ruang vektor dengan perkalian skalar dengan
bilangan kompleks, bilangan rasional, atau bahkan medan. Operasi
penjumlahan dan perkalian vektor mesti memenuhi persyaratan tertentu
yang dinamakan aksioma.
Aksioma Pernyataan
Sifat komutatif
v + w = w + v.
penjumlahan
5
Martin Siregar 181011400697
Sifat distributif perkalian
skalar terhadap a(v + w) = av + aw.
penjumlahan vektor
Y
Vektor OP didefinisikan oleh
magnitudonya (r) dan
arahnya (θ). Vector ini dapat
b r juga didefinisikan oleh
kedua komponennya dalam
θ X arah OX dan OY.
dan vektor b dalam arah OY. Jika kita sekarang mendefinisikan i sebagai
vektor satuan dalam arah OX dan j sebagai vektor satuan dalam arah OY,
+ bj
6
Martin Siregar 181011400697
Vektor dalam Ruang
P Vektor OP
didefinisikan oleh
c komponen-
komponennya:
a o b Y a di sepanjang OX
b di sepanjang OY
L c di sepanjang OZ
Maka: OP = ai + bj + ck
OP2 = a2 + b2 + c2
Ini memberikan kita suatu cara yang mudah dalam mencari magnitude
Kosinus Arah
7
Martin Siregar 181011400697
Z
Misalkan;
OP = r = ai + bj + ck
Maka;
𝑎𝑎
P 𝑟𝑟
= cos 𝛼𝛼 𝑎𝑎 = 𝑟𝑟 cos ∝
c 𝑏𝑏
= cos 𝛽𝛽 𝑏𝑏 = r cos 𝛽𝛽
𝑟𝑟
a o b Y
𝑐𝑐
= cos 𝛾𝛾 𝑐𝑐 = r cos 𝛾𝛾
L 𝑟𝑟
Juga a2 + b2 + c2 = r2
Jika 𝑙𝑙 = cos 𝛼𝛼
𝑚𝑚 = cos 𝛽𝛽
𝑛𝑛 = cos 𝛾𝛾 Maka l2 + m2 + n2 =1
Operasi Perkalian
8
Martin Siregar 181011400697
2. Hasil kali Vektor dari Dua Vektor
diketahui tersebut.
ΙA x BΙ = AB sin θ atau
dalam notasi
vektor diperoleh :
9
Martin Siregar 181011400697
A x B = (Y1Z2 – Z1Y2) i + (Z1X2 – Z2X1) j + (Y1X2 – X1Y2) k
yakni:
A x B ≠ B x A ; A x B = -B x A.
ΙA x BΙ = A B Sin α
i x j = k, j x k = i, dan k x i = j.
10
Martin Siregar 181011400697
Contoh Soal :
11
Martin Siregar 181011400697