Anda di halaman 1dari 6

Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa setiap negara mempunyai kekhasan dalam corak dan

ragam, serta kualitas dan kuantitas sumber dayanya, baik kekayaan alam, sumber daya manusia,
penguasaan teknologi dan sebagainya, Perbedaan sumber daya antar negara mendorong mereka untuk
melakukan spesialisasi, Kegiatan produksi barang dan kreasi jasa diarahkan untuk mengekpioitasi
kelebihan yang dimiliki, sehingga dapat dihasilkan barang dan jasa yang lebih efisien dan bermutu.
Barang dan jasa ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian akan
diekspor ke negara lain, Sebagai gantinya, akan dimpor barang dan jasa dari negara lain yang memiliki
keunggulan dalam memproduksi dan mencipta barang dan jasa tersebut. Setiap negara akan
memfokuskan aktivitasnya pada objek, di maan ia memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain
dalam menghasilkan objek tersebut. Spesialisasi kegiatan ini akhirnya akan memunculkan kebutuhan
untuk melakukan perdagangan internasional yang menikmati manfaat berupa: peningkatan kualitas,
kuantitas dan bermacam-macam alat pemuas yang ada di negara itu (Yuliati dan Prasetyo, 2002:7).

b. Teori Ketidaksempurnaan Pasar Perdagangan internasional mungkin tidak akan terwujud seandainya
seluruh sumber daya produksi dapat berpindah atau dipindahkan dari satu negara ke negara lain tanpa
batas, Mobilitas faktor-faktor produksi yang sangat tinggi dan fleksibel akan menyetarakan biaya dan
tingkat keuntungan serta menghilangkan keunggulan komparatif setiap negara. Akibatnya perdagangan
internasional kurang memberi manfaat. Sayangnya, kondisi pasar yang sempurna ini sulit terwujud.
Teori ketidaksempurnaan pasar menyatakan bahwa terdapat satu kondisi ketidaksempurnaan pasar, di
mana faktor-faktor produksi sulit berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain (immobile)
karena terdapat pembatasan-pembatasan dan biaya- biaya. Immobilitas faktor-faktor produksi ini
menjadikan perdagangan internasional tetap menarik, karena terdapat perbedaan biaya dan tingkat
keuntungan antar negara (Yuliati dan Prasetyo, 2002:8).

c. Teori Siklus Produk Teori siklus produk (product cycle theory) mengatakan bahwa perkembangan
hidup suatu produk mengikuti siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu: masa awal dimana perusahaan
baru mulai memperkenalkan produknya, diikuti masa pertumbuhan, masa kematangan dan masa proses
penurunan. Pesan dari teori ini pada dasarmnya adalahbahwa bila suatu perusahaan telah mencapai
masa kematangan maka barangkali sudah saatnya mempertimbangkan tambahan peluang di luar negara
asainya. Apakah bisnis di luar negeri menjadi menurun atau malah meningkat akan tergantung dari
seberapa jauh perusahaan itu mempertahankan keunggulan kompetitifnya dibanding para saingannya.
Keunggulan kompetitif bisa berdasarkan atas keunggulan dalam produksi maupun pembiayaan sehingga
dapat menekan biaya. Keunggulan kompetitif juga dapat berdasarkan pendekatan pemasaran di mana
perusahaan menjaga dan menimbulkan permintaan yang kuat atas produk-produknya (Kuncoro,
2001:54).

Uraian diatas merupakan penjelasan konseptual, mengapa terjadi perdagangan atau bisnis
internasional. Secara lebih kongkret, sesungguhnya terdapat sangat banyak alasan yang menjadi motif
bagi pelaku bisnis internasional. Alasan-alasan yang sering dikemukakan antara lain (Yuliati dan
Prasetyo, 2002:9) adalah: 1. Memperluas pasar untuk mencari sumber-sumber permintaan baru. 2.
Bisnis internasional memberikan keuntungan yang lebih besar dari pasar domestik. 3. Mengoptimalkan
skala ekonomis operasi untuk meningkatkan efisiensi usaha. 4. Memanfaatkan faktor-faktor produksi
yang lebih murah, misalnya: tenaga kerja, bahan baku, lahan dan lain sebagainya. 5. Meraih keuntungan
monopolistik. 6. Bereaksi terhadap pembatasan-pembatasan perdagangan oleh pemerintah negara tuan
rumah (host country). 7. Mendiversifikasikan resiko usaha. 8. Bereaksi terhadap perubahan kurs mata
uang. 9. Mencari kestabilan iklim politik.

V. KEUNTUNGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Kuntungan utama yang dapat diraih dari


perdagangan internasional adaiah peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Suatu
negara dapat menikmati keuntungan tersebut dengan menspesialisasikan diri untuk memproduksi
barang dan jasa yang memiliki keunggulan komparatif. Artinya, barang dan jasa tersebut dapat
diproduksi dengan lebih efisien, ceteris paribus. Apabila semua negara menyadari manfaat potensial
yang bisa diraih dar perdaga internasional dan mengidentifikasi keunggulan komparatifnya, maka pilihan
macam produk dan kuantitasnya serta kapasitas produksi nasional akan dapat ditingkatkan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keuntungan perdagangan internasional tidak diraih dengan tanpa menanggung resiko. Resiko yang
paling jelas akan ditanggung adalah ketidakpastian kurs valuta asing. Perubahan kurs valuta asing yang
tidak diantisipasi sebelumnya akan mempengaruhi harga, penjualan dan laba eksportir dan importir.
Resiko lain yang sering dijumpai dalam perdagangan internasional adalah resiko negara (country risk).
Resiko ini antara lain disebabkan oleh perang, revolusi, kerusuhan sosial dan ketegangan politik yang
mengancam kestabilan keamanan. Coutry risk dapat dialami oleh investasi langsung asing, kreditur
internasional dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan dan investasi internasional. Coutry risk
umumnya akan semakin besar jika tidak terdapat perjanjian atau kesepakatan perdagangan antar
negara. Hal ini karena masing-masing negara menggunakan pedoman juridiksi yang berbeda. Resiko-
resiko tambahan lain yang sering ada dalam perdagangan internasional adalah ketidakpastian pada arah
kebijakan perdagangan internasional suatu negara, seperti perubahan tarif impor dan kuota, proteksi
berupa pemberian subsidi yang besar pada produsen domestik dan hambatan-hambatan nontarif
lainnya. Semua hambatan di atas timbul karena orientasi pemerintah lokal untuk melindungi produsen
domestik. Hambatan- hambatan tersebut dapat diperkecil atau diperingan melalui perundingan
perdagangan yang saling menguntungkan.

VII. ARTI PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL Pengetahuan manajemen keuangan


internasional membantu dalam dua hal penting, yaitu:

a. Manajemen keuangan internasional membantu manajer keuangan memutuskan bagaimana


pengaruh berbagai kejadian-kejadian internasional terhadap perusahaan dan langkah-langkah apa yang
dapat diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan menghindarkan perusahaan dari dampak
negatif.

b. Manajemen keuangan internasional membantu manajer mengantisipasi kejadian dan membuatnya


mampu mengambil keputusan yang menguntungkan, sebelum kejadian- kejadian tersebut terjadi.
Kejadian-kejadian yang harus diantisipasi tersebut dapat berupa perubahan kurs valuta asing, tingkat
bunga, laju inflasi, pendapatan nasional dan kemungkinan adanya perubahan aspek politik.

Dari aspek Supply (S) dan Demand (D) Dapat dilihat dari Perhitungan Pendapatan Nasional / Nasional
Income yaitu: a. Menghitung GDP dengan prinsip Teritorial: menghitung seluruh barangjasa yang
dihasikan oleh seluruh factor produksi di dalam wilayah /negara baik milik nasional lasing. b.
Menghitung GNP dengan prinsip Nationality. Kebangsaan: menghitung seluruh barang/jasa yang
dihasilkan dari seluruh factor produksi milik nasional baik berada didalam / luar territorial suatu Negara.
Untuk menghitung GDP dan GNP dengan 3 pendekatan yaitu: a. Production Approach: yaitu berdasar
Nilai Tambah ( Value Added) factor produksi ( primer, sekunder dan tersier) b. Income approach yaitu
balas jasa dalam bentuk pendapatan dari factor produksi ( p.s & 1) c. Expenditure Approach:
Pengeluaran produksi seperti: konsumsi RT (C ), Investasi konsumsi Perusahaan (I).
konsumsi/pengeluaran pemerintah /government exp. (G) dan pengeluran LN net. (X- M). dirumuskan
sbb.: GDP / GNP = Y =C+1+G+ (X- M) Dimana :X: Eksport M: Import

Dari rumus diatas dapat dilihat pengaruh ekonomi dan keuangan Internasional terhadap keseimbangan
pendapatan Nasioanal sbb.: 1. Bila X-M > 0, maka X > M dan Piu. > Utang maka AX +( AX naik ) shg. Ynaik
dan GDP / GNPnaik 2. Bila X- M <0, maka X <M dan Piu. < Utang maka AX -( AX turun ) shg. Yturun dan
GDP / GNP turun. Dari mekanisme diatas dapat dilihat : 1. Pengaruh X & M ( dalam Valas) terhapa
GDP/GNP 2. Keseimbangan ekonomi nasional suatu Negara merupakan keseimbangan antara I barang
/jasa yang ditawarkan (Supply totai/St) dengan jasa yang diminta (Demand Total /Dt).

BEBERAPA MACAM SISTEM PENETAPAN KURS VALAS Berdasarkan perkembangan system moneter
intemasional sejak beriakunya Bretton Woods System pada tahun 1944, pada umumnya dikenal
beberapa macam system penetapan kurs valas atau forex rate, yaitu a. Sistem Kurs Tetap/stabil atau
Fixed Exchange Rate System Diciptakan berdasarkan perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944. b.
Sistem Kurs Mengambang atau Floating Exchange Rate / FER Dalam hal ini nilai tukar suatu mata uang
atau valas ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran pada bursa valas. FER terdiri dari: Clean
Float / Freely Floating System (Sistem Kurs Mengambang Murni). Apabila penentuan kurs valas di bursa
valas tersebut terjadi tanpa campur tangan pemerintah. Dirty Float / Managed Float System (System
Kurs mengambang Terkendali). Apabila pemerintah turut campur tangan dalam mempengaruhi
permintaan dan penawaran terhadap valas dibursa valas. System ini paling banyak dipergunakan
berbagai negara didunia, termasuk Indonesia.

c. Sistem Kurs Terkait / Pegged Exchange Rate System

Sistem nilai tukar ini dilakukan dengan mengaitkan nilai mata uang suatu negara dengan nilai uang
negara lain atau sejumlah mata uang tertentu. System ini antara lain dilakukan oleh beberapa negara
Afrika yang mengaitkan nilai mata uangnya dengan mata uang prancis (FRF) dan beberapa negara lain
yang mengaitkan nilai mata uangnya dengan USD dan SDR. Disamping itu, beberapa negara eropa yang
tergabung dalam EEC sejak April 1972 menjalankan juga pegged system ini yang dikenal sebagai snake
system yang kemudian diubah menjadi European Monetary System (EMS).

XI. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS VALAS 1. Perbedaan supplay dan demand foreign
currency Sumber-sumber supplay: 1. Ekspor barang yang menghasilkan valas/forex 2. Impor
modal/capital import dan transfer valas lainnya dari luar ke dalam negeri. Sumber-sumber demand : 3.
Impor barang dan jasa yang menghasilkan valas / forex Expor modal atau capital export dan transfer
valas lainnya dari dalam ke luar negeri, 2. Posisi Balance of Payment (BOP) BOP atau Neraca pembayaran
intenasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang semua transaksi ekonomi
internasional yang meliputi perdagangan, keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dan
penduduk luar negeri untuk suatu periade tertentu. 3. Tingkat Inflasi Meningkatnya harga-harga barang
dan ditandai dengan rendahnya nilai mata uang lokai terhadap mata uang asing. 4. Tingkat bunga
Semakin tinggi tingkat bunga, import modal semakin tinggi, kurs dalam negeri turun. 5. Tingkat
Pendapatan Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat tinggi sedangkan kenaikan jumlah barang
yang tersedia relatif kecil, tentu import barang akan meningkat. Peningkatan import ini akan membawa
efek kepada peningkatan demand valas yang pada akhirnya akan mempengaruhi kurs valas atau forex
rate. 6. Pengawasan Pemerintah Misal : kebijakan fiskal, moneter dan perdagangan luar negeri
mempunyai pengaruh terhadap kurs valas. 7. Ekspektasi dan Spekulasi/lsu/Rumor Ekspektasi = harapan
untuk inflasi terhadap USA akan menaik/menurun juga dapat mempengaruhi kurs vaias.

VALAS adalah mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau
membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional atau luar negeri dan biasanya mempunyai
catatan kurs resmi pada Bank Sentral atau Bank Indonesia. Mata uang dalam pembayaran dan kesatuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional terdiri dari 2 macam, yaitu : 1. Hard
Currency Mata uang yang sering digunakan sebagai aiat pembayaran, nilainya reiatif stabil / kadang-
kadang mengalami apresiasi terhadap mata uang lain, cth : $USD, Yen (YJP). SAUD, DEM(German), Pouns
(Inggris). 2. Soft Currency Mata uang lemah yang kurang digunakan dan lebih sering mengalami
depresiasi terhadap mata uang lain, cth : Rupiah (Indonesia), Peso (Filiphine), Rupe ( India). Kurs/Nilai
Tukar (Exchange/Forex Rate) Kurs/Nilai tukar (Exchange/Forex Rate) adalah harga satu mata uang (yang
diekspresikan) terhadap mata uang lainnya. Kurs terdiri dari : 1. Kurs Jual / Selling Rate atau Asking Rate
2. Kurs Beii / Buying Rate atau Bid Rate

Dalam kurs terdapat istilah spread. Spread adalah selisih antara kurs jual dengan kurs bei valas.
Sedangkan Forex Quatation adalah sistem penulisan yang menyatakan harga atau nilai suatu valas yang
dinyatakan dalam valas lainnya. Forex Quatation terdiri dari 1. Direct Quatation - Sejumlah mata uang
lokal (domestic currency) yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing (foreign currency).
- Penulisannya dengan meletakan nilai mata uang dalam negeri didepan, dengan mata uang asing
dibelakang. 2. Indirect Quation - Sejumlah mata uang asing (foreign currency) yang dibutuhkan untuk
membeli satu unit mata uang lokal (domestic currency). -Penulisan mata uang asing didepan, dan mata
uang dalarm negeri (lokal) dibelakang.

Cadangan Devisa adalah Total Valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara.
Cadangan Devisa Suatu Negara, dikelompokan atas : 1. Cadangan Devisa Resmi (Official Forex Reserve)
Negara Bank Sentral/Bank Indonesia 2. Cadangan Devisa Nasional (Country Forex Reserve) Seluruh
devisa yang dimiliki perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan, yang secara moneter
merupakan kekayaan nasional.

B. MEKANISME TRANSAKSI VALUTA ASING Bursa atau Pasar Valas merupakan mekanisme dimana satu
negara dapat memperdagangkan satu mata uang dengan mata uang lainnya. Diartikan juga sebagai
suatu tempat dimana perorangan, perusahaan, bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional
dengan jalan melakukan pembelian/ permintaan dan penjualan/penawaran valuta asing
Peserta Pasar Valas Adapun Peserta utama dalam pasar valas dapat diketegorikan sebagai berikut: 1.
Bank-bank komersial besar 2. Nasabah Komersial (Commercial Customers) 3. Nasabah Kecil (Retail
Customers) 4. Bank Sentral 5. Investment/Merchant bank (Money Market) Prinsip Pokok Bursa Valas
Tiga Prinsip Pokok dalam Bursa Valas antara lain: 1. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari sisi
pihak bank (money changer) atau pedagang valas, 2. Kurs jual selalu lebih tinggi dari kurs beli atau
sebaiknya kurs beli selalu lebih rendah dari dari kurs jual. 3. Kurs jual/beli suatu mata uang (Valas)
adalah sama dengan kurs beli/jual dari mata uang (valas) lawannya. DOJika kurs jual USD atas Rp=10.000
(Rp.10.000/USD), maka kurs beli Rp atas USD = 1/10.400 (USD/Rp.10.000) artinya jika dealer menjual
USD =Rp.10.000, maka sama artinya dealer membeli Rp atasUSD sebesar 1/10.000. Fungsi Bursa Valas

Fungsi Bursa Valas Adapun Fungsi Bursa Valas adalah : 1. Menyelenggarakan transaksi pembayaran
internasional 2. Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran internasional 3.
Memberikan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau pedagang valas untik menghindari risiko
kerugian atas fluktuasi kurs valas.

XII. CONTOH LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL: A. Asian Development Bank ADB merupakan
lembaga pengembangan keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong
investasi, dan memberikan kerja sama teknis (technical assistance) kepada negara- negara berkembang
yang menjadi anggotanya. Sumber-sumber Finansial ADB terdiri dari: 1. Modal dan pinjaman pihak luar
ADB 2. Dana-dana khusus yang diadakan/diterima oleb ADB Fungsi dan Tujuan Asian Development
Bank : 1. Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah Asia untuk tujuan- tujuan
pembangunan. 2. Memantaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan.
3. Memenuhi permintaan negara-negara anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan
kebijakan-kebijakan dan rencana permbangunan 4. Memberikan bantuan teknis (technical assistance)
untuk menyiapkan, membiayai, dan melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek pembangunan.
5. Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organisasi di bawah PBB 6. Melaksanakan berbagai
kegiatan dan memberikan berbagai jasa lainnya sesuai dengan tujuan Asian Development Bank

B. Bank Dunia Didirikan sebagai Lembaga Investasi Internasional jenis baru untuk memberikan atau
menjamin kredit-kredit yang dirujukan untuk proyek- proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang
produktif. Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek- proyek
produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang menjadi anggotanya.
Bank Dunia memiliki dua keanggotaan: 1. IFC (Intenational Finance Corporation) yang memulai
kegiatannya pada tahun 1956 2. IDA (International Development Auaiatian) yang memulai kegiatannya
pada tahun 1960 Seluruh kekuasaan Bank Dunia berada di bawah Dewan Komisaris yang terdiri dari para
komisaris yang mewakili negara anggota (masing-masing negara anggota menunjuk satu arang
komisarisnya).

C. IMF Adalah suatu organisasi yang terdiri dari 185 negara + montenegro menjadi 185 (data sampai 18
Januari 2007) yang bekerja untuk mendorong kerjasama moneter global, mengamankan stabilitas
keuangan, memfasilitasi perdagangan internasional, mempromosikan tingkat yang tinggi dari pekerjaan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kemiskinan. Misi utama dari IMF adalah
untuk memberikan bantuan finansial kepada negara- negara yang serius mengalami kesuitan keuangan
dan ekonomi dengan menggunakan dana didepositkan dengan IMF dari lembaga dari 185 negara
anggota

Anda mungkin juga menyukai