Ekonomi-Materi Kelas X XI
Ekonomi-Materi Kelas X XI
BAB I
KELANGKAAN, BIAYA PELUANG, PILIHAN,
DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA
A. KELANGKAAN (scarcity)
Inti masalah ekonomi diantaranya, manusia dihadapkan pada suatu konflik antara keinginan yang tidak terbatas dengan sumber
daya yang terbatas. Manusia harus mampu menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa agar
dapat mengimbangi keinginan yang tidak terbatas
B. BIAYA PELUANG
1. Biaya sehari-hari
Biaya sehari-hari adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan sehar-hari yang dinyatakan dengan satuan uang
menurut harga pasar yang berlaku
ciri-ciri biaya sehari-hari yaitu:
a. Merupakan prioritas pengeluaran
b. Dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang bisa ditunda
c. Bila perlu mengorbankan kepentingan lain
2. Biaya peluang (Oportunity Cost)
Biaya peluang adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah pilihan
Ciri-ciri biaya peluang yaitu :
a. Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang, dapt berupa waktu, kesenangan, keuntungan
dimasa depan
b. Mamiliki biaya kemungkinan penggunaan
c. Pangambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu.
C. PILIHAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA
Sumber daya (faktor-faktor produksi) meliputi
a. Sumber daya alam
b. Sumber daya manusia
c. Modal
d. Kewirauahaan/skill/entrepreneur
BAB II
PERMASALAHAN EKONOMI
A. MASALAH POKOK EKONOMI
1. Menurut Aliran Klasik
Menurut teori ekonomi klasik (Adam Smith) masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga
permasalahan penting yaitu :
a. Masalah produksi
b. Masalah distribusi
c. Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi sangat berhubungan erat dengan situasi dan kondisi masyarakt yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan alam, sosial, budaya, tingkat pendapatan, dan agama.
2. Menurut Aliran Modern.
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa permasalahan ekonomi yang dihadapi ada tiga pokok permasalahan, yaitu :
a. Barang Apa Yang Akan Diproduksi (What), pertanyaan untuk menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa
yang akan diproduksi.
b. Bagaimana Cara Memproduksi (How)
c. Untuk siapa barang dan jasa dihasilkasn (For whom)
B. MASALAH EKONOMI NEGARA BERKEMBANG
Masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang yaitu :
a. Standar hidup yang rendah
b. Produktifitas rendah
Ini disebabkan karena , SDM yang tidak memadahi dan tingkat kesehatan yang rendah, disamping kurangnya modal.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk dan angka ketergantungan yang tinggi
d. Tingkat pengangguran tinggi
e. Ketergantungan pada produksi pertanian dan eksport barang primer
f. Sistem hukum dan instruktur yang belum mapan
g. Ketergantungan yang dominan pada dunia internasional
C. MASALAH EKONOMI YANG DIHADAPI DI NEGARA MAJU
Masalah ekonomi yang dihadapi dinegara maju yang banyak berpengaruh pada negara berkembang. Berikut ini masalah ekonimi
yang dihadapi negara maju.
a. Jumlah Tenaga Kerja
Salah satu hal yang penting yang membedakan negara maju dengan negara berkembang adalah angka kelahiran dan
kematian yang rendah. Disatu sisi hal ini memberikan dampak positif berupa semakin baiknya pengendalian perta mbahan
jumlah penduduk serta membaiknya tingkat kelangsungan hidup. Dengan demikian penduduk di negara-negara maju
tentu saja menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik dari pada dengan penduduk di negara berkembang. Namun disisi
lain justru memberikan dampak yang kurang menguntungkan. Seperti yang kita tahu seiring dengan tingginya tingkat
kegiatan produksi di negara-negara maju di segala sektor ekonomi (contohnya : pertanian, industri, perdagangan, jasa)
negara-negara ini tentu saja membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Dan justru hal inilah yang tidak dapat disediakan
oleh mereka.
b. Restrukturisasi perusahaan
Restrukturisasi perusahaan adalah sebuah kebijakan perusahaan untuk merampingkan besarnya perusahaan dapat berjalan
lebih efesien dan menguntungkan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal seperti :
1) Kemajuan teknologi yang sanggup menggantikan tenaga kerja manusia
2) Beban operasional (cost) perusahaan yang semakin membesar dan membuat keuntungan (profit) semakin
mengecil.
3) Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan lain (marger) dengan tujuan untuk memperluan
pasar, meningkatkan daya saing, juga menambah modal.
E. SISTEM PEREKONOMIAN
a. Sistem Ekonomi Tradisional (Traditional Economyc)
Adalah sistem perekonomian yang didasarkan pada tradisi, adat istiadat, atau kebiasaan dari masyarakat yang
bersngakutan.
Cirinya :
1) Pemecahan persoalan ekonomi dilakukan berdasarkan aturan atau tradisi yang ada.
2) Kehidupan sosial, kekeluargaan dan gotong-royong sangat dominan
3) Produksi hanya untuk kelompoknya
4) Tehnik produksi bersifat tradisional
5) Pertukaran dengan sistem barter
6) Belum ada pembagian kerja
2
Kebaikannya :
1) Tidak terjadi persaingan
2) Kegiatan dilakukan tidak untuk kepentingan sendiri
Kelemahan :
1) Efesiensi dan produktifitas masih rendah
2) Daya kreasi individu tidak nampak
3) Tidak bertujuan mencari keuntungan
b. Sistem ekonomi pasar ( Liberal / bebas / kapital )
adalah sistem ekonomi yang mengandalkan kekuatan mekanisme pasar dalam memecahkan persoalan ekonomi yang
berdasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran.
Ciri-ciri :
1) Pemerintahan tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi
2) Hak milik seseorang diakui
3) Individu diberi kebebasan dalam mengelola faktor produksi
4) Peranan modal sangat dominan
5) Motivasi mencari keuntungan
Kebaikan :
1) Efesiensi dan efektivitas sangat tinggi karena setiap tindakan didasarkan pada motiv ekonomi
2) Produksi barang berkwalitas tinggi
3) Daya kreasi dan inovasi berkembang pesat
Kelemahan :
1) Terjadi aksploitasi terhadap faktor produksi yang tidak terkontrol
2) Terjadi persaingan tidak sehat
3) Pemilik modal bertindak semena-mena
c. Sistem Ekonomi Terpusat/ Komando/ terpimpin
adalah sistem dimana seluruh kegiatan ekonomi diatur melalui perencanaan dari pusat atau negara.
Ciri-ciri :
1) Seluruh kegiatan ekonomi diatur pemerintah
2) Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada
3) Hak milik perorangan tidak diakui
4) Kepemilikan alat produksi sepenuhnya pada pemerintah
5) Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat
Kebaikan :
1) Inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lebih mudah dikendalikan pemerintah
2) Kebutuhan masayarakat terpenuhi secara merata
3) Pemerintah turut ikut campur tangan dalam pembentukan harga
4) Jarang terjadi krisis ekonomi
Kelemahan :
1) Daya kreasi dan inisiatif tidak berkembang
2) Individu tidak memiliki kebebasan dalam berusaha
d. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy System)
Kecenderungan saat ini adalah adanya sistem ekonomi campuran, yaitu pengambilan sebagian unsur-unsur pusat,
tradisional dan komodo. Hal ini didasari dengan kesadaran saling ketergantungan antar negara dan adanya pengaruh
ekonomi global. Dalam sistem ini mekanisme harga dan pasar bebas dapat berdanpingan dengan adanya perencanaan dari
pusat. Terhadap peranan pemerintah untuk mengendalikan pasar.
F. PERAN DAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT
Pelaku ekonomi masyarakat di kelompokkan atas 4 kelompok, yaitu :
1. Rumah Tangga Kansumsi (RTK)
Rumah tangga konsumsi adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang
berupa barang dan jasa yang dihasilakan oleh rumah tangga produksi. Rumah tangga konsumsi adalah pemasok faktor
produksi berupa bahan baku, tenaga kerja, modal, skill yang disalurkan pada rumah tangga produsen.
Peranan rumah tangga konsumsi dalam kegiatan ekonomi adalah :
a. Sebagai konsumen, berperan mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi umtuk
memenuhi kebutuhan hidup
b. Sebagai pemasok atau pemilik faktor produksi
Faktor produksi yang ditawarkan kepada perusahaan adalah :
a. Tanah (faktor alam), bentuk imbalan berupa sewa tanah
b. Tenaga kerja, bentuk imbalan upah dan gaji
c. Modal, bentuk imbalan berupa bunga modal
d. Keahlian (skill), bentuk imbalan berupa laba usaha
2. Rumah Tangga Produksi (RTP)
adalah kelompok anggota masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga konsumsi.
Peranan rumah tangga produksi dalam kegiatan ekonomi adalah :
a. Sebagai Produsen
Menghasilkan barang dan jasa yang di perlukan masyarakat luas, termasuk juga di jual di Luar Negeri.
b. Sebagai Pengguna Faktor Produksi
Agar manpu menghasilkan barang dan jasa perusahaan memerlukan berbagai faktor Berupa sumber daya alam,
tenaga kerja, bahan baku, dan keahlian yang diperoleh dari RTK dan untuk itu perusahaan mengeluarkan biaya
yang disebut “ Biaya Produksi “
c. Sebagai Agen Pembangunan
Artinya RTP berperan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan, misalnya membuka lapangan kerja,
membangun infrastruktur dsb.
3. Rumah Tangga Pemerintah (Negara)
Pemerintah menjalankan kegiatan ekonomi didorong motif Social economy yaitu mencri penghasilan guna kepentingan
umum.
Peranan Pemerintah meliputi :
a. Sebagai pengatur, mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri guna menjaga stabilitas ekonomi, sehingga
tidak menimbulkan kerugian bagi rkyat banyak. Hal ini dilakukan dengan menbuat undang-undang, pengawasan,
pengaturan dsb.
b. Sebagai Konsumen
Untuk melaksanakan tugasnya pemerintah juga memerlukan barang dan jasa sehingga harus menyediakan
anggaran untuk itu.
c. Sebagai Produsen
Pemerintah bertindak sebagai produsen dengan menjalankan berbagai perusahaan milik negara khususnya
produksi barang dan jasa yang vital.
3
d. Sebagai Penguasa
emerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dan alat peradilan bagi seluruh rakyat
e. Sebagai Pengontrol
4. Masyarakat Luar Negeri
a. Sebagai Produsen
b. Sebagai Konsumen
c. Sebagai Pemasok modal
d. Sebagai sumber tenaga kerja ahli
G. DIAGRAM INTERAKSI PELAKU EKONOMI
1. Perekonomian sederhana
Arus perputaran ekonomi masyarakat terdiri dua komponen utama yaitu RTP dan RTK
Arus kegiatan ini adalah arus uang dan barang / jasa yang saling berhubungan.
Pasar Output
Pembelian Hasil produksi
Untuk konsumsi
Barang dan Jasa hasil produksi
( roti, perbankan, asuransi )
BAB III
KONSUMSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. PERILAKU KONSUMSEN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau manghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis.
2. Tujuan Konsumsi
Kegiatan konsumsi yang dilakuakan manusia secara umum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk
memperoleh kekuasaan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran.
Pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekedar mempertahankan hidup, tetapi lebih
banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan dan pertise (harga diri). Contoh konsumsi barang mewah atau shopping
ke luar negeri.
4. Macam-macam Benda / Barang.
Barang dan jasa
Di dalam teori ekonomi, benda-benda yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut barang. Dengan
demikian, syarat utama yang harus dipenuhi oleh suatu benda untuk dapat disebut barang adalah dapat dipakai untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
a. Dilihat dari segi memperolehnya
1. Benda ekonomi, benda yang jumlahnya terbatas dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan.
2. Benda non ekonomi (benda bebas), Benda yang tersedia dalam jumlah tak terbatas dan untuk memperoleh
tidak perlu pengorbanan.
b. Dilihat dari segi kegunaannya
1. Benda subtitusi
Benda yang pemakaiannya dapat digantikan dengan benda lain, sehingga fungsinya tidak berubah.
2. Benda komplemeter
Benda yang pemakaiannya lebih baik digunakan dengan benda lain
c. Dilihat dari segi jaminanya:
1. Benda bergerak
Benda yang dipergunakan untuk memperoleh kredit jangka pendek.
Contoh : perhiasan untuk memperoleh kredit dari pegadaian.
d. Dilihat dari proses pembuatannya
1. bahan mentah
2. Bahan yang belum diproses untuk tujuan produksi
Contoh : Kapas, kulit, karet, getah dll.
3 Bahan setengah jadi
Bahan yang sudah pernah diproses, tetapi masih perlu diproses lagi untuk fase selanjutnya
4. Bahan jadi
Bahan yang sudah selesai diproses dan siap untuk dikonsumsi
5. Kebutuhan.
Adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada dirinya sendiri, baik
jasmani maupun rohani.
Macam- macam kebutuhan :
a. Berdasarkan intensitasnya
1. Kebutuhan prime, yaitu kebutuhan yang tidak boleh tidak harus dipenuhi
Contoh : makan, minun, pakaian dan perumahan.
2. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang baru akan terpenuhi setelah kebutuhan primer. contoh :
sepeda, meja, almari dll.
3. Kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan yang terpenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.
4
BAB IV
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN
HARGA KESEIMBANGAN
A. PERMINTAAN (deman)
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah keseluruhan barang dan jasa yang diminta di pasar pada waktu tertentu pada berbagai tingkatan harga.
Ada berbagai macam permintaan antara lain ;
a. Permintaan absolut
Yaitu permintaan yang tidak berdaya beli, karena tidak didukung dengan kemampuan untuk menbayar.
b. Permintaan potensial
Yaitu permintaan yang berdaya beli, tetapi belum dilaksanakan.
c. Permintaan efektif
Yaitu permintaan yang berdaya beli karena disertai uang yang cukup.
2. Kurva permintaan
Permintaan suatu barang dapat dilihat pada tabel permintaan dan kurva permintaan di bawah ini !
Tabel Permintaan Beras P D
Jumlah 90
Harga per kg
permintaan (D.)
80
Rp 2.700,00 50 ton
Rp 2.600,00 60 ton 70
Rp 2.500,00 70 ton
Rp 2.400,00 80 ton 60
Rp 2.300,00 90 ton
50 D
Q
2300 2400 2500 2600 2700
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan
8
a. Harga barang
Harga permintaan bertambah dan harga turun permintaan berkurang
b. Intensitas kebutuhan
Kebutuhan yang semakin mendesak untuk dipenuhi menyebabkan permintaan bertambah
c. Selera konsumen
Jika selera masyarakat bertambah menyebabkan permintaan barang bertambah
d. Jumlah pendapatan
Pendapatan masyarakat naik mengakibatkan permintaan barang bertambah
e. Jumlah penduduk
Semakin bertambah penduduk di suatu daerah akan mengakibatkan bertambahnya permintaan untuk pemenuhan
kebutuhan
f. Adanya barang subtitusi
Adanya barang pengganti (barang substitusi), mengakibatkan barang tersebut berkurang, ada kecenderungan
masyarakat beralih ke barang substitusi)
4. Hukun Permintaan
Hukum permintaan berbunyi : “ Jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan harga “ artinya jika harga turun
maka junlah barang yang diminta cenderung naik atau sebaliknya jika harga naik jumlah barang yang diminta sedikit.
P2 D D1
D2
Po
D1
D
D2
P1
0 Q1 Qo Q2
5. Pergesaran Kurve Permintaan
Kurve permintaan dapat bergeser kekiri ataupun ke kanan, disebabkan harga diluar yang semula diasumsi citeries
peribus ternyata mengalami perubahan. Ceteries paribus adalah faktor-faktor diluar dalam keadaan tidak berubah.
Misal : jika harga naik menurut hukum permintaan, permintaan akan bertambah. Hukum permintaan tersebut akan
berlaku jika faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan (diluar faktor harga) tidak berubah
Jika harga naik 10% sementara pendapatan masyarakat naik 15 %, permintaan akan mengalami perubahan naik atau
turun?
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bengesernya kurve permintaan antara lain :
1. Perubahan harga barang
2. Selera masyarakat yang berubah
3. Perubahan junlah penduduk
4. Perubahan tingkat pendapatan
5. Perubahan distribusi pendapatan
6. Perubahan dimasa yang akan datang
Perhatikan kurve berikut :
Keterangan :
a Kurve permintaan bergeser kekanan DD1, pergeseran ini menggambarkan permintaan bertambah.
b. Kurve permintaan bergeser kekiri DD2, pergeseran ini menggambarkan permintaan berkurang
6. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menghubungkan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta dalam fungsi matematis dinyatakan dengan notasi y =
f(x) yang jika diterapkan dalam fungsi permintaan dinyatakan dengan Q = f(P) artinya jumlah barang Q (quantity)
sebagai variabel bebas (independent) dipengaruhi oleh tingkat harga P (Price) sebagai variabel terikat (dependent)
a. Rumusan Fungsi Permintaan
Bentuk dasar fungsi permintaan
Jika Q = 0 Jika P = 0
Qd = 12 – 2P Qd = 12 – 2P Qd = 12 – 2P
0 = 12 – 2P Qd = 12 – 2(P)
Q P
-12 = - 2P Qd = 12 – 0
0 6 P = -12/-2 Qd = 12 titik potong sumbu Q (12,0)
P = 6 titik potong sumbu P (0,6)
12 0
Gambar kurva Qd = 12 – 2P
P
10
9
4 Qd = 12 – 2P
2
Q
0 2 4 6 8 10 12
B. PENAWARAN (supplay)
1. Pengertian
Penawaran adalah jumlah barang yang ingin di jual oleh penjual pada suatu pasar pada waktu tertentu dengan berbagai
tingkatan harga
2. Hukum Penawaran
Jumlah penawaran barang berbanding searah dengan tingkat harga, bila harga naik jumlah penawaran bertambah, bila
harga turun jumlah penawaran berkurang.
Jadi, semakin tinggi tingkat harga semakin banyak tingkat penawaran, dan semakin rendah tingkat harga semakin sedikit
tingkat penawarannya sehingga kurve penawaran berslove positif.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
a) Biaya produksi
Kenaikan biaya produksi mengakibatkan berkurangnya penawaran
b) Tehnologi
Kemajuan tehnologi mampu menambah penawaran
c) Harapan untuk memperoleh keuntungan
Semakin besar harapan keuntungan, maka penawaran bertambah dengan harapan keuntungan semakin besar
d) Harapan harga dimasa depan
Jika harga yang akan datang diperkirakan naik, maka penawaran berkurang dan akan bertambah jika harga betul-
betul naik. Barang pada saat harga diperkirakan naik menyebabkan para produsen menyimpan barang untuk
dijual kembali jika harga naik.
e) Tujuan-tujuan lain
Untuk memenangkan persaingan banyak penjual yang menjual dengan cara obral, atau untuk menekan harga
banyak produksi mengurangi produksi akibatnya penawaran barang berkurang
f) Timbulnya produsen baru
Berdirinya produsen baru akan menambah penawran
4 Bentuk kurve penawaran :
Tabel permintaan
7000 5000
6000 4000
5000 3000
4000 2000
3000 1000
Kurva permintaan
S
7000
6000
5000
4000
S
3000
Keterangan :
a. Pada saat harga Rp 7.000,- jumlah yang ditawarkan 5.000,-
b. Ketika harga turun Rp 6.000,- jumlah penawaran juga turun menjadi 4.000,-
c. Saat harga turun Rp 5.000,- penawaran menjadi 3.000,-
5. Pergeseran Kurve Penawaran
Kurve penawaran dapat bergeser ke kiri ataupun ke kanan. Hal ini disebabkan adanya perubahan dari faktor-faktor
yang mempengaruhi.
Pergeseran kurve penawaran;
S
Gambar pergeseran kurva penawaran
Ss S
0
10
7. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menghubungkan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang tawarkan.
Hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta dalam fungsi matematis dinyatakan dengan notasi y =
f(x) yang jika diterapkan dalam fungsi permintaan dinyatakan dengan Q = f(P) artinya jumlah barang Q (quantity)
sebagai variabel bebas (independent) dipengaruhi oleh tingkat harga P (Price) sebagai variabel terikat (dependent)
a. Rumusan Fungsi Penawaran
Bentuk dasar fungsi permintaan
Jika Q = 0 Jika P = 0
Qs = – 4 + 2P Qs = – 4 + 2P Qs = – 4 + 2(0)
Qs = – 4 + 2P Qs = – 4 + 0
Q P
4 = 2P Qd = – 4
0 2 P = 4/2 Qd = – 4 titik potong sumbu Q (– 4,0)
P = 2 titik potong sumbu P (0,2)
–4 0
Gambar kurva Qs = – 4 + 2P
P
4
3 Qs = – 4 + 2P
1
Q
–6 –4 –2 0 2 4 6
Rp. D S
1.800
1.600
E
1.400
1.200
S D
1.000
11
Qd = Qs dan Pd = Ps
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan Qd = 10 – 2P dan fungsi penawaran Qd = –8 + 4P
Tentukan tingkat harga dan jumlah barang pada keseimbangan pasar?
Jawab :
Keseimbangan pasar tercapai jika Qd = Qs
Qd = 10 – 2P
Qd = –8 + 4P
10 – 2P = –8 + 4P
10 + 8 = 4P + 2P
18 = 6P
P = 18/6 jadi P = 3
Substitusikan P = 3 ke salah satu funsi
Q = 10 – 2(3)
Q = 10 – 6 jadi Q = 4
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga P = 3 dan jumlah barang Q = 4 dan dituliskan dalam bentuk titik
koordinat (Q,P) atau (4,3)
Gambar kurva keseimbangan harga
Qd = 10 – 2P Qd = –8 + 4P
0 5 0 –8
10 0 2 0
5 (Qd = 10 – 2P)
(Qd = –8 + 4P)
3 (4,3)
0 4
Contoh :
D S S1
P2
E
P
P1 E1
0 Q2 Q Q1
Keterangan :
1. Semula harga di OP, jumlah QS = OQ harga keseimbangan di E
2. Bila Qs bertambah menjadi OQ1 maka harga turun menjadi OP1 dan kurva harga keseimbangan bergeser yaitu menjadi
E2.
3. Demikian juga QS berkurang menjadi OQ2 maka harga menjadi OP2 dan kurva kesimbangan bergeser yaitu menjadi di
E2.
Ad. 1 dan 2 tampak dalam kurva dibawah ini :
12
Keterangan :
1. Semula harga di OP permintaan keseimbangan di titik E
2. Bila QD bertambah menjadi OQ2 maka harga menjadi OP1 dan kurva keseimbangan bergeser menjadi E2.
3. Bila QD berkurang menjadi OQ1 maka harga menjadi OP1 dan kurva keseimbangan bergeser menjadi E1.
4. QD = Quantity of Demand (jumlah barang yang di minta).
Peranan Pemerintah
Pemerintah berperan dalam menentukan barang di pasar dengan cara :
1. Pembatasan produksi
2. Pembelian dan penjualan oleh pemerintah
3. Pemberian Subsidi
4. Pengendalian harga dengan penetapan harga maksimum.
Peranan pemerintah dalam menentukan harga ini sangat penting, terutama untuk barang-barang kebutuhan pokok. Karena barang
tersebut bersifat in Elastis.
D. ELASTISITAS HAR
Yang dimaksud elastisitas harga adalah derajat kepekaan jumlah permintaan penawaran terhadap perubahan harga. Istilah
elastisitas harga sering dikatakan elastisitas saja.
Elastisitas ini di kelompokkan menjadi :
a. Elastisitas Permintaan (ED)
b. Elastisitas Penawaran (ED)
1. Elastisitas Permintaan (ED)
Yaitu derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengukur besar kecilnya pengaruh tersebut
digunakan suatu angka disebut Koefisiensi Elastisitas (E) Cara menghitung koefesien Elastisitas Permintaan ini dapat
dilakukan dengan :
a. Angka Prosentase
3) Terdapat hambatan yang cukup bagi penjual lain untuk masuk pasar
4) Seorang penjual mampu mempengaruhi harga pasar atas barangnya sendiri
5)
Contoh : pasar air meneral (aqua), pasar kendaraan bermotor
c. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistis adalah suatu bentuk interaksi antara banyak pembeli dan penjual dengan barang yang sama
tetapi berbeda corak (defferentiated).
Ciri-ciri pasar monopolistis:
1) Terdapat banyak penjual dan pembeli
2) Barangnya bersifat sama tetapi berbeda corak (defferentiated product)
3) Penjual memiliki kekuatan monopoli atas barangnya sendiri
4) Untuk memenangkan persaingan, penjual dituntut aktif melakukan promosi
5) Keluar masuk masuk relatif lebih mudah
BAB VI
PASAR SUMBER/FAKTOR PRODUKSI
A. PENGERTIAN
Pasar faktor produksi suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran faktor-faktor produksi.
Ciri-ciri pasar faktor produksi:
1. permintaan faktor produksi berasal dari produsen sebagai pemakai faktor produksi
2. penawaran faktor produksi berasal dari konsumen sebagai pemilik faktor produksi
B.
JENIS – JENIS PASAR FAKTOR PRODUKSI
1 Pasar Faktor Produksi Alam (tanah)
Balas jasa bagi pemilik tanah atas penggunaan dalam proses produksi dinamakan sewa tanah (rent)
a). Terbentuknya harga sewa tanah
Do
S D2
O luas tanah
4. Pasar Kewirausahaan
Permintaan produsen dalam pengelolaan proses produksi menimbulkan terjadinya pasar kewirausahaan, dimana para
wirausaha akan menerima jasa berupa laba.
Teori laba wirausaha:
a) Teori inovasi (Schumpeter)
Laba wirausaha berasal dari kemampuan wirausaha menghasilkan temuan-temuan baru, sehingga dapat
menghasilkan produk baru.
b) Teori resikon usaha (Hawley)
Atau teori risk bearing theory, laba berasal dari keberanian wirausaha dalam menghadi resiko yang mungkin
dalam berusaha
c) Teori nilai lebih (Karl Marx)
Laba wirausaha berasal dari nilai lebih hasil kerja buruh yang tidak dibayarkan oleh wirausaha.
BAB VII
PENDAPATAN NASIONAL
A. PENGERTIAN
1. Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh masyarakat dalam suatau negara
selama satu tahun.
2. Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) atau
masyarakat di suatu negara dari penyerahan haktor-faktor produksi selama satu tahun.
3. pendapatan nasional adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam kurun waktu
tertentu.
B. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP), adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh
warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun.
GDP = GNP + Produk Netto dari luar negeri
2. Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto atau Gross National Product (GNP), adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga
negara tersebut yang berada/bekerja di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja di
dalam negeri tidak termasuk GNP.
GNP = GDP – Produk Netto terhadap luar negeri
3. Produk Nasional Netto (PNN)
Produk Nasional Neto atau Net National Product (NNP), atau produk nasional bersih adalh jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi)
dan barang modal pengganti
NNP = GNP – (Penyusutan + Barang pengganti modal)
4. Pendapatan Nasional Netto (Bersih)
Pendapatan Nasional Bersih atau Net National Income (NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (net national
product) dikurangi dengan pajak tidak langsung
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. Pendapatan Perseorangan
Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI), adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima perseorangan
sebagai balas jasa dalam proses produksi. Pendapatan perseorangan ini dapat juga disebut pendapatan kotor, karena tidak
semua pendapatan perseorangan netto jatuh ke tangan pemilik faktor produksi, sebab masih harus dikurangi laba yang
tidak dibagi, pajak perseroan (perusahaan), iuran jaminan sosial maupun pembayaran yang bersifat transfer payment
(pembayaran pindahan) seperti pensiun.
PI = NNI – Iuran Jaminan sosial – Iuran asuransi – Laba ditahan
– Pajak perseroan + Transfer payment
6. Pendapatan Siap Dikonsumsi (Bebas)
Pendapatan Bebas atau Disposable Income (DI), adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk
dibelanjakan penerimaanya. Pendapatan ini merupakan hak mutlak bagi penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari
pendapatan perseorangan dikurangi pajak langsung.
DI = PI – Pajak langsung
Satuan Besaran
Komponen Yang Diperhitungkan
(Rp) (Rp)
Gross Domestic Product (GDP) atau PDB 2.500.000
Ditambah :
Pendapatan bersih dari luar negeri (factor netto) -300.000
(+) Pendapatan factor produksi yang diterima dari LN 200.000
(–) Pendapatan factor produksi yang dibayarkan ke LN 500.000
Gross National Product (GNP) atau PNB 2.200.000
Dikurangi :
Penyusutan barang modal (Depresiasi) 450.000 -450.000
Net National Product (NNP) 1.750.000
Dikurangi :
16
1. Pendekatan Produksi
Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setipa nilai tambah (value added) dari proses produksi di dalam
masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai usaha (sektor) dalam suatu negara untuk jangka waktu
tertentu (satu tahun)
Terdapat 11 sektor usaha yang mempengaruhi pendapatan nasional yaitu : pertanian/ peternakan/kehutanan/perikanan,
pertambangan, industri, listrik/gas/air minum, bangunan, perdagangan/hotel/restoran, transportasi/komunikasi,
bank/lembaga keuangan, sewa rumah, pemerintahan/pertahanan, jasa-jasa. Hasil perhitungan dengan pendekatan
produksi dinamakan GDP (Gross Domestic Product).
2. Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan rumah tangga pelaku ekonomi
RTK (Rumah Tangga Konsumen), RTP (Rumah Tangga Produsen), Rumah Tangga Pemerintah dan Rumah Tangga
Masyarakat Luar Negeri di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun)
Hasil perhitungan dengan pendekatan pengeluaran dinamakan GNP (Gross National Product).
GNP (Y) = C + I + G + (X – M)
Pengeluaran RTK = C (consumption) atau konsumsi
Pengeluaran RTP = I (Investment) atau investasi
Pengeluaran Pemerintah = G (Goverment Expenditure)
Masyarakat Luar Negeri = X – M (Exsport – Import)
Jika nilai GNP dibagi dengan jumlah penduduk akan menghasilkan perdapatan perkapita
3. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan merupakan hasil penjumlahan dari sewa, upah, bunga dan laba yang
diterima masyarakat pemilik faktor-faktor produksi selama periode tertentu (satu tahun)
Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dinamakan Pendapatan Nasional atau National
Income (NI)
NI (Y) = r + w + i + p
r = rent (sewa), w = wage (upah), i = inters (bunga), p = profit (laba)
BAB VIII
INFLASI
A. PENGERTIAN
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara
terus menerus.
B. PENGGOLONGAN INFLASI
1. Berdasarkan asal timbulnya inflasi
a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri, misalnya akibat terjadinya defisit anggaran yang dibiayai dengan
mencetak uang baru
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation) sebagai akibat naiknya hraga barang impor
2. Berdasarkan cakupannya
a. Inflasi tertutup (closed inflation), untuk beberapa barang tertentu
b. Inflasi terbuka (open inflation), kenaikan harga pada semua barang
c. Inflasi yang tidak terkendali (hyper inflation)
3. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi
a. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
b. Inflasi sedang (10% - 30% setahun)
c. Inflasi berat (30% - 100%)
17
D1 Keterangan gambar
Permintaan semula Do, jika permintaan total bertambah
Do S maka kurva permintaan bergerak ke kanan menjadi D1,
sehingga mengakibatkan:
Keseimbangan harga bergeser Eo – E1
P1 E1 Tingkat harga naik dari OPo ke OP1
Jumlah barang bertambah dari OQo ke OQ1
Po Eo
O Qo Q1
D S1 Keterangan gambar
Pernawaran semula So, jika penawaran total berkurang
maka kurva penawaran bergerak ke kiri menjadi S1,
sehingga mengakibatkan:
P1 E1 Keseimbangan harga bergeser Eo – E1
Tingkat harga naik dari OPo ke OP1
So Jumlah barang berkurang dari OQo ke OQ1
Po Eo
1. O Pengukuran Indeks
Metode Q1 Harga
Qo
a. Indeks Laspayres (IL)
Keterangan :
IL = Indeks Laspayres
Pn = Harga tahun tertentu (tahun yang
dihitung indeksnya)
∑(Pn x Qo) Po = Harga tahun dasar
IL = x 100% Qo = Kuantitas (jumlah barang) tahun
∑(Po x Qo) dasar
Contoh :
Indeks Harga Laspayres dari 5 macam barang.
Nama Harga (P) Jumlah barang (Q)
Pn.Qo Po.Qo
Barang 2000 2001 2000 2001
Gandum 500 600 90 100 60.000 50.000
Gula 900 1.150 100 150 172.500 135.000
Jagung 300 400 40 50 20.000 15.000
Beras 750 900 55 60 54.000 45.000
Kedelai 1.000 1.200 70 75 90.000 75.000
396.500 320.000
Indeks harga tahun 2001 = Indeks tahun 2000 (tahun dasar)
dianggap 100%
396.500 IL = 123,91 artinya telah terjadi
10 123,9
IL = x = Inflasi sebesar (123,96 – 100) =
320.000 0 1 23,96%
∑Pn(Qo x Qn)
IP = x 100%
∑Po(Qo x Qn)
18
C/S Y=C
C = 100 + 0,6Y
19
250
S = – 100 + 0,4Y
100
BAB X
UANG DAN BANK
A. PENGERTIAN UANG
1. Robertson, uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran
2. AC Pigau dan AG Hart, uang adalah kekayaan yang dapat melunaskan utangnya dalam waktu tertentu
3. Rollin G Thomas, uang adalah segala sesuatu yang siap pada umumnya diterima secara umum dalam pebayaran
pembelian baran dan jasa dan untuk membayar utang
B. JENIS UANG
1. Uang barang, benda yang dipakai dalam pertukaran.
Kesulitan uang barang antara laian ; belum mempunyai nilai pecahan, jenis barang yang berlaku hanya terbatas pada
suatu daerah, sulit untuk menyimpan dan mengangkut
2. Uang kartal (demand deposit), terdiri uang kertas dan logam merupakan alat pembayaran yang sah
3. Uang giral, yaitu uang diposit yang ada di bank dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan cek.
Terjadinya uang giral:
a. Setoran tunai di bank dalam bentuk giro
b. Primary diposit, setoran dari pihak lain melalui transfer antar rekening bank
c. Derivative deposit, setoran ke bank dengan menjual surat-surat berharga
C. FUNGSI UANG
1. Fungsi asli
a. Sebagai alat kesatuan hitung (untuk menilai harga barang)
b. Sebagai alat tukar (untuk membayar pembelian)
2. Fungsi tambahan
a. Untuk menyimpan kekayaan
b. Untuk membayar utang
D. SYARAT-SYARAT UANG
3. Diterima umum
4. Stability of value, mempunyai nilai yang stabil
5. Elasticity of suplly, jumlahnya mencukupi kebutuhan
6. Portability, mudah disimpan dan dibawa
7. Durability, tahan lama
8. Divisiability, mudah dibagi dan mempunyai nilai pecahan
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEREDARAN UANG
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang
a. Motif tarnsaksi
b. Motif berjaga-jaga
c. Motif spekulatif
10. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang
a. Struktur perekonomian
b. Tingkat pendapatan
c. Kebijakan moneter
d. Harga barang
e. Jumlah penduduk
F. TEORI UANG
11. Teori statis, nilai uang ditentukan atas barang yang digunakan untuk membuat uang
12. Teori dinamis, antara lain
Toeri Kuantitas oleh Irving Fisher dengan rumusan
MV = PT M = Money (jumlah uang beredar)
V = Velocity of money circulation (kecepatan peredaran uang)
P = Price (harga barang)
T = Trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
BAB XI BANK
DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
A. PENGERTIAN
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat
dalam rangka meningkatkan taraf hidup.
B. JENIS-JENIS BANK
Menurut UU Perbankan No. 7 tahun 1992
1. Bank Sentral
Bank sentral (Bank Indonesia) bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi
Tugas pokok Bank Sentral
a. Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah
b. Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan
c. Memperluas kesempatan kerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tugas lain bank sentral adalah bank sentral sebagai bank pemerintah, mengawasi dan
melayani bank-bank sebagai banknya bank, memiliki hak oktroi (mencetak uang)
2. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Tugas pokok / kegiatan bank umum :
a. Menghimpun dana masyarakat (operasi kredit pasif)
b. Memberikan pinjaman kepada masyarakat (operasi kredit aktif)
Usaha-usaha Bank umum:
20
BAB XII
KETENAGAKERJAAN
A. PENGERTIAN TENAGA KERJA (man power)
Tenaga kerja adalah bagian dari penduduk yang mampu bekerja dan menghasilkan, atau penduduk yang memasuki usia
kerja.
Tenaga kerja (man power) terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang tergolong angkatan kerja yaitu golongan
yang bekerja, mencari pekerjaan, dan menganggur. Golongan yang bukan angkatan kerja yaitu golongan yang sedang belajar
(pelajar dan mahasiswa), dan golongan yang mengurus rumah tangga.(golongan yang bekerja untuk kepentingan sendiri dan tidak
untuk tujuan produktif)
Bukan Angkatan Kerja
Bukan tenaga kerja 1. Pelajar dan mahasiswa
Pengurus rumah tangga
Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah mereka yang bekerja, mencari pekerjaan atau menganggur yang sewaktu-
waktu siap untuk bekerja.
Semakin kecil jumlah angkatan kerja semakin besar angka ratio ketergantungan, artinya seorang angkatan kerja mempunyai
beban yang besar untuk menghidupi penduduk bukan angkatan kerja.
jumlah peduduk
Angka ratio ketergantungan = x 100%
jumlah angkatan kerja
C. KESEMPATAN KERJA
Kesempatan kerja adalah keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja di masyarakat.
21
Kesempatan kerja juga dapat diartikan besarnya permintaan tenaga kerja di pasar tenaga kerja (demand for labor force) atau
besarnya lowongan kerja . Jumlah permintaan tenaga kerja di pasar tenaga kerja tergantung besarnya tenaga kerja yang
dibutuhkan dunia usaha, semakin besar kebutuhan tenaga kerja yang diserap dunia usaha semakin besar peluang penduduk untuk
memperoleh pekerjaan.
D. USAHA PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA
Usaha – usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja antara lain :
a. Melalui pendidikan umum, seperti SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi..
b. Melalui kursus ketrampilan baik yang diselenggarakan pemerintah seperti Balai Latihan Ketrampilan (BLK), maupun yang
diselenggarakan swasta seperi kursus montir, kursus komputer, kursus menjahit dan kursus - kursus ketrampilan lainnya.
c. Pengiriman tenaga kerja untuk pendidikan maupun pelatihan (job training) baik didalam negeri maupun ke luar negeri seperti
mengikuti workshop, seminar, magang dll
d. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang mampu bekerja keras dan produktif, dengan meningkatkan kesehatan melalui perbaikan
gizi penduduk.
E PENGANGGURAN
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja, sorang disebut pengangguran jika orang tersebut :
a. Sedang tidak bekerja, karena tidak mampu bekerja
b. Sedang mencari pekerjaan
c. Sedang menunggu panggilan kerja
d. Sedang mempersiapkan/mendirikan bidang usaha
Rumusan menghitung tingkat pengangguran.
Jumlah Pengangguran
Tingkat Pengangguran = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
2. Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran
Berikut sebab-sebab terjadinya pengangguran :
a. Menurunnya permintaan tenaga kerja
b. Kemajuan Teknologi
c. Rendahnya kualitas tenaga kerja
d. Tidak sesuainya upah tenaga kerja
e. Kemampuan tenaga kerja dalam mencari pekerjaan
3. Jenis-Jenis Pengangguran
Berikut adalah pembahasan masing-masing golongan pengangguran :
a. Pengangguran Normal
Pengangguran normal adalah angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan karena kemampuan fisik, atau
karena tidak mempunyai ketrampilan dan keahlian.
b. Pengangguran Terselubung (Under Employment)
Pengangguran terselubung adalah golongan angkatan kerja melakukan pekerjaan masih dibawah
kemampuannya, atau kemampuannya kurang
c. Pengangguran Terbuka (Open Employment)
Pengangguran terbuka adalah golongan angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan karena sempinya
lowongan kerja.
Pengangguran terbuka dibedakan menjadi :
1) Pengangguran Friksional
Pengangguran yang terjadi karena :
a) Sulit mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan.
b) Pencari kerja ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
2) Pengangguran Struktural
Pengangguran yang diakibatkan adanya perubahan struktur perekonomia, misalnya dari sektor pertanian
ke struktur industri. Tenaga kerja dari sektor pertanian tidak langsung diserap di sektor industri
3) Pengangguran Konjungtur (cyclical unemployment)
Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan dalam perekonomian. Pada waktu perekonomian
mengalami resesi atau depresi dimana harga barang tidak lagi terjakau konsumen yang mengakibatkan
permintaan berkurang dan mengakibatkan upaya perusahaan mengurangi tenaga kerja.
4) Pengangguran Voluntary (voluntary unemployment)
Merupakan pengangguran sukarela, yaitu mereka yang mampu bekerja tetapi tidak lagi mau bekerja,
misalnya mereka yang merasa cukup dengan penghasilan dari menyewakan rumah, menerima bunga
deposito, mendapat warisan yang besar, penghasilan dari deviden.
5) Pengangguran Deflasioner (deflationary unemployment)
Pengangguran yang diakibatkan jumlah pencari kerja melebihi lowongan kerja yang tersedia
6) Pengangguran Teknologi
Pengangguran yang disebabkan adanya kemajuan teknologi. Hal ini disebabkan adanya pergantian
tenaga manusia dengan tenaga mesin.
7) Pengangguran Musiman.
Pengangguran yang disebabkan adanya pergantian musim, terutama disektor pertanian.
4. Cara Mengatasi Penggangguran.
Beberapa cara mengatasi pengangguran :
a. Mengatasi Pengangguran friksional dan voluntary
Kedua pengangguran ini bersifat sementara, maka cara mengatasi pengangguran tersebut dapat dilakukan dengan
:
1) Proyek padat karya
2) Kebijakan deregulasi dan debirokrasi untuk menarik investor
3) Transmigrasi untuk membuka lapangan kerja baru
4) Memberikan pinjaman dengan bunga lunak
b. Mengatasi Pengangguran Konjungtural
1) Meningkatkan daya beli masyarakat
2) Memberi peluang untuk menarik investor
c. Mengatasi Pengangguran Struktural
1) Mengadakan pelatihan tenaga kerja
2) Menyediakan lapangan kerja di sektor ekonomi lain
3) Mendirikan usaha-usaha industri baru
4) Mendorong berdirinya usaha-usaha informal
5) Mengadakan proyek padat karya
d. Mengatasi Pengangguran Deflasioner
1) Mengadakan pelatihan tenaga kerja
22
b. Sebagai faktor penghambat, biasa terjadi di negara-negara berkembang, bertambahnya penduduk yang tidak
diimbangi dengan peningkatan kualitas dan tingkat pendapatan.
4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat
Penduduk terdidik memiliki pola pikir modern, yaitu bersikap aktif dan mendukung terlaksananya pembangunan, serta
terbuka dalam menerima terjadinya perubahan
5. Luas Pasar dan Pangsa Pasar
Pengaruh luas pasar dan pangsa pasar dalam pembangunan dibedakan :
1) Kemampuan dalam menguasai pasar mendorong peningkatan perekonomian.
2) Negara yang tidak mampu menguasai pasar, pembangunan ekonominya akan terhambat dan berjalan lambat.
E. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Teori Klasik
a. Adam Smith, menurut Adam Smith, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh :
a). Pertumbuhan pendapatan Domestik Bruto (PDB),
sedangkan pertumbuhan PDB, dipengaruhi :
(1) sumber daya alam yang tersedia
(2) jumlah penduduk
(3) persediaan barang modal
b) Pertumbuhan jumlah penduduk
b. David Ricardo
Mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh :
a) Sumber daya alam
b) Jumlah penduduk
c) Teknologi
2. Teori Neo Klasik.
a. Robert Solow
Menurut Robert Solow pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh :
a) Pertumbuhan penduduk
b) Akumulasi modal
c) Teknologi modern
b. Harrod Domar
Selain faktor modal, faktor yang berperanan dalam kegiatan ekonomi adalah peranan rumah tangga konsumsi
dan rumah tangga produksi.
3. Teori Modern
a. Robert Solow
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh :
a) Pertambahan penduduk
b) Akumulasi modal
b. Harrod Domar
Menurut Harrod Domar dalam kegiatan ekonomi melibatkan peranan dari rumah tangga konsumsi dan rumah
tangga produksi, belum menyertakan peran pemerintah.
4. Teori Modern (WW Rostow)
Dalam teori ini disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi 5 tahap yaitu
a. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
b. Pra Lepas Landas atau Peralihan (The Pre-Condition Take Off)
c. Lepas Landas (The Take Off)
d. Dorongan Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity)
5. Teori Historis (Austria)
a. Werner Sombart
1) Pra Kapialis
2) Kapitalis Madya
3) Kapitalis Raya
4) Kapitalis Akhir
b. Frederich List.
1) Masa Berburu dan Mengembara.
2) Masa Berternak dan Bertani
3) Masa Bertani dan Kerajinan
4) Masa Industri dan Perniagaan
c. Karl Bucher
1) Rumah Tangga Tertutup.
2) Rumah Tangga Kota
3) Rumah Tangga Bangsa
4) Rumah Tangga Dunia
BAB XV
APBN DAN APBD
A. PENGERTIAN APBN DAN APBD
1. Pengertian APBN
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
2. Pengertian APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
B. TUJUAN PENYUSUNAN APBN DAN APBD
Sebagai pedoman penerimaan dan pembelajaan bagi pemerintah dalam melaksanakan fungsinya, agar produksi, kesempatan
kerja, pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat dapat ditingkatkan.
C. Fungsi APBN
1. Fungsi otorisasi
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
pada tahun yang bersangkutan.
2. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman bagi mananjemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan..
3. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai kegiatan penyelenggaran
pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan..
4. Fungsi alokasi
25
APBN digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah di segala bidang sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan.
5. Fungsi distribusi
Pendapatan yang terdapat dalam APBN yang berasal dari berbagai penerimaan, oleh pemerintah didistribusikan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk subsidi, premi, dan dana pensiun. Pengeluaran pemerintah dalam fungsi distribusi
disebut transfer payment. Transfer payment dapat membatalkan pembiayaan ke salah satu sektor, kemudian dipindahkan
ke sektor yang lain.
6. Fungsi stabilisasi
penyusunan APBN dapat menimbulkan dampak terhadap perekonomian, terutama dalam menentukan besar penerimaan
dan pengeluaran (belanja). APBN yang disusun harus mampu menciptakan stabilitas ekonomi.
D. SUMBER PENERIMAAN PEMERINTAH
1. SUMBER PENERIMAAN PEMERINTAH PUSAT
a. Penerimaan Dalam Negeri
Penerimaan dalam negeri meliputi penerimaan yang berasal dari minyak bumi dan gas alam serta penerimaan
lain di luar minyak bumi dan gas alam yaitu pajak bea, dan cukai.
Penerimaan dalam negeri terdiri dari
1) Penerimaan perpajakan
(a) Pajak dalam negeri terdiri dari ; Pajak penghasilan (migas dan nonmigas), Pajak pertambahan
nilai (PPN), Pajak bumi dan bangunan (PBB), Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTH), Cukai (tembakau, minyak, gula, bir, alkohol), dan Pajak lainnya
(b) Pajak perdagangan internasional
(c) Bea masuk
(d) Pajak/pungutan ekspor
b. Penerimaan bukan pajak
1) Penerimaan sumber daya alam meliputi ; Minyak bumi. Gas alam, Pertambangan umum, Kehutanan,
Perikanan
2) Bagian laba BUMN
3) Penerimaan bukan pajak lainnya
c. Hibah
2. SUMBER PENERIMAAN PEMERINTAH DAERAH
Sumber-sumber penerimaan daerah berasal dari bagian sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu, pendapatan asli
daerah, bagian pendapatan yang berasal dari pemberian pemerintah atau instansi yang lebih tinggi, dana alokasi umum,
dana alokasi khusus, dan pinjaman pemerintah daerah.
Secara garis besar, sumber penerimaan APBD adalah sebagai berikut
a. Sisa lebih perhitungan sisa lebih tahun anggaran tahun yang lalu
1) Sisa administrasi anggaran belanja rutin
2) Sisa administrasi belanja pembangunan
3) Pelampauan pendapatan tahun anggaran sebelumnya
b. Pendapatan asli daerah
1) Pos Pajak Daerah meliputi ; Pajak kendaraan bermotor, Bea balik nama kendaraan bermotor, Pajak ahan
baker kebdaraan bermotor, Pajak hotel dan restoran, Pajak hiburan, Pajak reklame, Pajak penerangan
jalan, Pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan tanah, dan Denda-denda
2) Pos Retribusi Daerah meliputi ; Retribusi jasa umum, Pelayanan kesehatan, Pelayanan
persampahan/kebersihan, Pungutan biaya cetak KTP dan akta catatan sipil, Pelayanan pemakaman dan
pengabuan mayat, Parkir tepi jalan umum, Pasar, Pengujian kendaraan bermotor, dan Pemeriksaan alat
pemadam kebakaran
3) Retribusi Jasa Usaha meliputi ; Pemakaian kekayaan daerah, Pasar grosir/ pertokoan, Terminal, Tempat
khusus parker, Tempat pinginapan/ pesanggrahan/villa, Penyedotan kakus, Rumah potong hewan,
Tempat pendaratan kapal, tempat rekreasi dan olah raga, Penjualan produk usaha daerah
4) Retribusi Perizinan Tertentu meliputi ; Izin peruntukan penggunaan tanah, Izin mendirikan bangunan,
Izin gangguan, Izin proyek
5) Pos bagian laba usaha daerah meliputi ; Perasahaan daerah, Pos lain-lain pendapatan, Hasil penjualan
barang milik daerah, Jasa giro, Penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah (TP/TGR), Angsuran dan
atau cicilan kendaraan bermotor, Sumbangan dari PT Jasa Raharja, Pengalihan dari pos urusan kas dan
perhitungan/UKP
c. Pemberian pemerintah dan atau instansi yang lebih tinggi
1) Bagi hasil pajak meliputi ; PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), PPHTB (Pajak Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan)
2) Bagi hasil bukan pajak meliputi ; Iuran Hasil Hutan (IHH), Iuran Hasil Penguasaan Hutan (IPH),
Pemberian hak atas tanah negara, Bagi hasil landrent, Iuran eksploitasi, eksplorasi, royalty
3) Subsidi daerah otonom, meliputi ; Subsidi belanja pegawai, Subsidi belanja non pegawai, Subsidi lain-
lain
4) Bantuan atas instruksi presiden (INPRES), meliputi ; Pembangunan jalan, Pembangunan desa
Disamping penerimaan-penerimaan diatas masih terdapat penerimaan – penerimaan yaitu
a. Dana Alokasi Umum (DAU),
DAU dialokasikan untuk tujuan pemerataan daerah dengan memperhatikan potensi masing-masing daerah, luas
daerah, keadaan greogrfis, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan , sehingga dapat dibedakan antara daerah
maju dan daerah sedang berkemban
b. Dana Alokasi Khusus (DAK),
DAK bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam membiayai kebutuhan-kebutuhan khusus dan
pengeluaran yang bersifat mendesak seperti terjadinya bencana alam.
C. JENIS-JENIS PENGELUARAN PEMERINTAH
1. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat
a. Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
1) Pengeluaran rutin
Pengeluaran rutin adalah pengeluaran yang digunakan untuk belanja pegawai negeri dan TNI, belanja
barang, subsidi daerah otonom, bunga dan cicilan hutang serta subsidi. Berikut rincian pengeluaran rutin
pemerintah pusat:
a) Belanja pegawai, meliputi ; Gaji dan pension, Tunjangan beras, Lauk pauk / uang makan, Lain-
lain belanja pegawai dalam negeri, Belanja pegawai luar negeri
b) Belanja barang, meliputi ; Belanja barang dalam negeri, Belanja barang luar negeri
c) Bunga dan cicilan utang, meliputi ; Utang dalam negeri, Utang luar negeri
d) Subsidi, meliputi ; Subsidi BBM, Subsidi non BBM, Pangan, Listrik, Bunga kredit program,
Lainnya .
26
2) Sistem tarif sebanding (proporsional), artinya pada sistem ini terdapat satu tarif pajak, sehingga semakin
besar pendapatanya semakin besar pula pajak yang harus dibayar.
3) Sistem tarif tetap, artinya besar pajak ditetapkan dalam suatu nilai rupiah tertentu dan tidak berubah-ubah
berapapun besarnya pendapatan (Contoh:befa Materai).
4) Sistem tarif degrasif, artinya besar kenaikan pajak semakin menurun. Semakin besar pendapatan semakin
kecil kenaikan tarif pajak yang dikenakan.
Contoh :
Prosentase dan Besarnya Pajak
Jumlah Proporsional Regresif Progresif Degresif
Pendapatan atau
Harta kena pajak % Besarnya % Besarnya % Besarnya % Besarnya
1.000 5 50 5 50 5 50 5 50
2.000 5 100 4,2 84 6 120 5,8 116
3.000 5 150 3,5 108 7 210 6,4 192
4.000 5 200 3,2 128 8 320 6,6 272
5.000 5 250 3,2 150 9 450 7 350
d. Fungsi Pajak
1) Sumber Pendapatan Negara (Fungsi Budgeter)
Atau fungsi anggaran, pajak sebagai sumber pendapatan negara
2) Pengatur kegiatan Ekonomi (Fungsi Regulasi)
Pajak berfungi sebagai alat mengatur dan mengendalikan pertumbuhan ekonomi
3) Pemerataan Pendapatan Masyarakat (Fungsi Redistribusi)
pendapatann pemerintah dari pajak digunakan untuk membiayai berbagai keperluan seperti saran prasara umum
untuk kepentingan orang banyak.
4) Sarana Stabilitas Ekonomi (Fungsi Fungsi Stabilitas)
Pajak berfungsi sebagai pengendali perekonomian dalam usaha memperluas kesempatan kerja dan
meningkatkan kemakmuran. Salah satunya adalah pajak digunakan mencipkan stabilitas harga,
mengendalikan inflasi
5) Pembiayaan Pembangunan (Fungsi Pembiayaan)
e. Jenis-Jenis Pajak
1) Sifat Pajak
a) Pajak Langsung : yaitu obyek pajak yang harus dipikul oleh wajib pajak dan tidak dapat
dipindahkan kepada orang lain (PPh, PPB, PKB)
b) Pajak Tidak Langsung : yaitu pajak yang dapat dipindahkan pembebanannya kepada orang lain
( pajak penjualan, PPN, BBN, Cukai )
2) Wewenang Pemungut Pajak
a) Pajak pusat yaitu pajak yang wewenang pemungutanya dilakukan oleh pemerintah pusat (PPh,
PPN, dan pajak minyak bumi).
b) Pajak daerah, yaitu pajak yang wewenang pemungutanya dilakukan oleh pemerintah daerah (PKB,
Pajak Tontonan PBB).
3) Subyek dan Obyek Pajak
a) Subyek Pajak, yaitu pihak yang wajib membayar pajak
b) Obyek Pajak yaitu dasar pemungutan pajak. Pajak ini dipungut karena perbuatan atau keadaan.
b. Tarif PPh untuk badan dalam negeri dan Badan Usaha Tetap
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
28
Rp. 16.800.000,00
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 103.200.000,00
Rp. 12.050.000,00
Jadi pajak penghasilan yang harus dibayar Abdullah adalah Rp. 12.050.000,00
G. PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)
Dasar hukum Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah UU nomor 12 Tahun 1985 dan diubah dengan UU nomor 12 Tahun 1994.
Istilah dalam Undang-undang Pajak Bumi dan Bangunan antara lain :
1. Bumi, adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan
pedalaman (termasuk rawa-rawa, tambak dan perairan) serta laut wilayah Republik Indonesia.
2. Bangunan, konstruksi teknik yang ditanam atau diletakan secara tetap pada tanah dan atau perairan, tempat olahraga,
fasilitas lain yang memberikan manfaat.
3. NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak), adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar
dan bilamana tidak terjadi transaksi jual beli, NJOP ditentukan melaui perbandingan harga dengan obyek lain yang
sejenis atau nilai perolehan baru atau NJOP pengganti.
4. Obyek pajak, adalah bumi dan atau bangunan
5. NJOPTKP (Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak), ditetapkan sebesar Rp. 12.000.000 untuk setiap wajib pajak
6. Subyek pajak, orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas
bumi dan atau memiliki, menguasai dari atau memperoleh manfaat atas bangunan.
7. Tarif pajak, dikenakan atas obyek pajak adalah sebesar 0,5 %
a. Dasar pengenaan pajak adalah NJOP
b. Dasar perhitungan pajak adalah yang ditetapkan serendah-rendahnya 20 % dan setinggi-tingginya 100 %
Menghitung Pajak Bumi dan Bumi (PBB)
PBB = tarif pajak – NJKP
= 0,5 % [ Persentasi NJKP x (NJOP – NJOPTKP)]
Contoh 1 :
Haryo Subroto memiliki sebidang tanah dan bangunan dengan NJOP (nilai jual) Rp 150.000.000,00
Pajak Bumi dan Bangunan yang harus dibayar adalah....
PBB = 0,5 % [ 20 % x ( Rp. 150.000.000,00 – Rp. 12.000.000,00)
= 0,5 % [ 20 % x ( Rp. 138.000.000,00)
= Rp. 138.000,00
BAB IV
PEREKONOMIAN TERBUKA
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antar dua negara atau lebih untuk memenuhi kebutuhannya.
Perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi
a. Perdagangan Bilateral
Perdagangan internasional antara dua negara, misalnya Indonesia dengan Malaysia.
b. Perdagangan Regional
Perdagangan internasional yang dilakukan oleh beberapa begara yang berada dalam satu kawasan tertentu.
c. Perdagangan Multilateral
29
Adalah perdagangan internasional yang dilakukan oleh beberapa negara dan tidak terbatas pada batas kawasan.
2. Manfaat Perdagangan Internasional
Berikut beberapa manfaat (keuntungan) pedagangan internasional:
a. Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang belum dapat diproduksi sendiri.
b. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan.
c. Meningkatkan kemakmuran.
d. Menjamin stabilitas ekonomi nasional
e. Alih tehnologi
f. Mendorong investasi luar negeri
3. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Berikut beberapa factor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional;
a. Perbedaan sumber daya produksi
1) Sumber daya alam.
2) Kualitas sumber daya manusia
3) Perbedaan modal dan teknologi.
b. Adanya spesialisasi
Dengan spesialisasi produksi, maka biaya produksi barang dan jasa lebih murah sehingga mampu bersaing
dengan negara lain.
c. Perbedaan selera
4 Teori Perdagangan Internasional
Teori perdagangan internasional menurut aliran klasik :
a. Teori Keunggulan mutlak (Absolute advantage)
Oleh Adam Smith, suatu negara memilki keunggulan mutlak jika negara tersebut mampu menghasilkan lebih
banyak barang dibanding negara lain dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama.
Contoh keuntungan mutlak dari Adam Smith.
Tabel. A
Cara pembayaran kebalikan dari pembayaran cash (tunai), Dengan cara ini barang telah dikirim kepada
importer tanpa disertai surat perintah membayar dan dokumen-dokumen lainnya.
4. Debit dan Kredit Neraca Pembayaran
Transaksi debit (bertanda “-“) akan dicatat dalam neraca pembayaran sebelah debit dan transaksi kredit akan dicatat
dalam neraca pembayaran sebelah kredit (bertanda “+”).
a. Transaksi debit (-) yaitu, transaksi ekonomi yang menimbulkan kewajiban dan pembayaran (arus uang keluar)
ke luar negeri.
Yang termasuk transaksi debit antara lain :
1) Impor barang/jasa.
2) Jasa (sewa, upah, bunga, deviden) yang harus dibayar ke negara lain,
3) Pinjaman yang diberikan kepada negara lain.
4) Pembayaran angsuran pinjaman ke negara lain
b. Transaksi kredit (+) yaitu, transaksi ekonomi yang menimbulkan tagihan dan penerimaan (arus uang masuk)
dari luar negeri.
Yang termasuk transaksi kredit antara lain :
1) Ekspor barang/jasa
2) Jasa (sewa, upah, bunga, deviden) diterima dari negara lain.
3) Pinjaman yang diterima dari negara lain.
4) Penerimaan angsuran pokok pinjaman dari negara lain
Agar lebih mudah untuk dipahami berikut table transaksi debit dan kredit
Transaksi Debit Transaksi Kredit
1 Barang impor 1 Barang ekspor
2 Pembayaran jasa luar negeri 2 Penerimaan jasa dari luar negeri
3 Pemberian hadiah, hibah ke luar negeri 3 Penerimaan hadiah, hibah dari luar negeri
4 Pembelian saham, obligasi dari luar negeri 4 Penjualan saham dan obligasi kepada luar
negeri
5 Investasi ke luar negeri 5 Investasi dari luar negeri
Contoh :
Terjadinya surplus, dan defisit neraca pembayaran
1
Ekspor + 1.000
Impor - 400
Neraca Perdagangan - 600
Ditutup dengan Pinjaman Akomodatif + 600
Saldo 0
Keterangan :
Neraca perdagangan mengalami difisit sebesar 600. yaitu dari besarnya pinjaman akomodatif (600), pinjaman
yang berkaitan dengan kelebihan impor
2
Ekspor + 1.000
Impor - 400
Neraca Perdagangan - 600
Ditutup dengan Pinjaman Otonomi + 400
Pinjaman Akomodatif + 200
Saldo 0
Keterangan :
Neraca perdagangan mengalami difisit sebesar 200. yaitu dari besarnya pinjaman akomodatif (200), sedangkan pinjaman
otonomi (400) tidak diperhitungkan dalam difisit dan surplus karena pinjaman otonomi merupakan pinjaman atas
kemauan sendiri (masuk secara otonom atau autonomous inflow) yang tidak berkaitan dengan kelebihan impor.
3
Ekspor 1.000
+
Impor - 400
P E
P2 S2
P1 S1
Keterangan gambar
D = kurva permintaan dalam negeri
S = kurva penawaran dalam negeri sebelum perdagangan internasioanal
S1= kurva penawaran barang impor setelah perdagangan internasional dan sebelum kebijakan tarif
S2= kurva penawaran barang impor setelah kebijakan tarif
b. Larangan impor
Larangan impor biasanya ditujukan untuk barang tertentu, dan bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri.
Dengan tidak adanya barang impor produsen dalam negeri tidak lagi bersaing dengan produsen asing.
c. Kuota
Kuota adalah pembatasan mutlak terhadap jumlah barang tertentu selama waktu tertentu.
D, VALUTA ASING
1, Pengertian Kurs
Kurs valuta asing (exchange rate) merupakan perbandingan nilai tukar antara mata uang negara yang satu dengan negara
lainnya
Untuk mendapatan valuta asing, rupiah dapat ditukar di tempat-tempat penukaran valuta asing. Tempat penukaran valuta
asing sering di sebut bursa valas, atau money changer
a. Bank devisa
b. Money broker’s (agen valas)
c. Money changer (penukar uang).
2. Fungsi bursa valas
a. Mentransfer daya beli
Yaitu berpindahnya daya beli satu mata uang ke mata uang lainnya, misalnya rupuah ditukar menjadi dolar,
maka daya beli rupiah pindah menjadi daya beli dolar.
b. Memperlancar kegiatan ekspor/impor.
Bursa valas, dapat memperlancar perdagangan internasional yang membutuhkan valas sebagai alat pemabayaran.
c. Menyediakan fasilitas guna membatasi resiko naik turunnya kurs valas (hedging)
Fasilitas ini dimungkinkan jika seseorang merasa kawatir dengan perubahan kurs nilai mata uang tertentu, untuk
menghindari kerugian akibat perubahan yang tidak menentu, mereka segera dapat menukarkan mata uang
tersebut dengan mata uang yang lain, yang dipandang lebih aman dan nilainya stabil.
3. Sistem Kurs Valuta Asing
Terdapat 3 sistem kurs yang berlaku, yaitu:
b. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Tinggi rendahnya kurs ditetapkan oleh pemerintah selaku pemegang otoritas moneter.
c. Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate)
Tinggi rendahnya kurs dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadap valas atau nilai kurs ditentukan
oleh mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah.
33
E. DEVISA
Devisa adalah alat pembayaran internasional (valuta asing) yang disimpan oleh bank sentral selaku pengendali nilai mata uang.
1. Sumber-sumber devisa
a). Melakukan kegiatan ekspor
b) Menjual jasa ke luar negeri
c) Penerimaan investasi dan pinjaman (kredit) dari luar negeri
d) Penerimaan grant (hadiah) dari luar negeri
e) Penerimaan jasa wisatawan asing
f) Penerimaan bunga dan deviden dari negara lain
2. Penggunaan devisa :
a) Melakukan kegiatan impor
b) Membayar jasa negara lain
c) Membayar bunga dan deviden ke negara lain
d) Membayar bunga dan cicilan utang luar negeri
e) Memberikan pinjaman (kredit)
f) Memberikan hadiah ke negara lain
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun)
seperti
1. Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas
2. Keuntungan saham
a) Dividen, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan
b) Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual
3. Kerugian (resiko) saham
a) Capital Loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih
rendah dari harga beli
b) Risiko Likuidasi, jika perusahaannya dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut
dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban
perusahaan dapat dilunasi
4. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak
yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
5. Wartant, adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Penerbit warrant harus
memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang saham
6. Right, adalah hak bagi pemodal untuk memberi saham baru yang dikelua dikeluarkan emiten. Right Merupakan produk
derivatif atau turunan dari saham
7. Reksa dana, adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
8. Instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
D. FUNGSI PASAR MODAL
1. Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor)
2. Sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain
E. PELAKU PASAR MODAL
Pelaku pasar modal terdiri dari:
1. BAPEPAM
BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal), lembaga ini adalah badan pemerintah yang bertanggung jawab langsung
kepada menteri keuangan. Tugas BAPEPAM antara lain:
a. Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual efek-efeknya melalui pasar modal (go
public).
b. Menyelenggarakan bursa pasar modal
a. Mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual efeknya melalui pasar modal
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pasar modal dan lembaga swasta penyelenggaran pasar modal
(penunjang pasar modal)
c. Menentukan prosedur transaksi perdagangan
2. Emiten
Emiten adalah pihak yang melakukan emisi efek, artinya menawarkan efek untuk dijual atau diperdagangkan
3. Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah mendapatkan izin usaha dari BAPEPAM untuk menjalankan usaha dalam
pasar modal. Usaha yang dimaksud adalah:
a. Penjamin emisi efek
Perusahaan efek dengan emiten (perusahaan yang menjual sahamnya) melakukan kerjasama atau perjanjian untuk
melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang
tidak terjual
b. Perantara perdagangan efek.
Usaha untuk melakukan kegiatan jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau untuk pihak lain.
c. Manajer investasi atau penasehat investasi.
4. PT (Persero) Danareksa
PT Danareksa melakukan reksadana (investment fund), yaitu emiten yang kegiatannya melakukan investasi atau investasi
kembali
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga pasar modal adalah lembaga atau institusi yang mendapai izin dari BAPEPAM. Lemabaga penunjang pasar modal
terdiri dari :
1. BAE (Biro Administrasi Efek)
BAE bekerja berdasarkan kontrak dengan emiten BAE menyediakan jasa bagi emiten seperti registrasi, pembayaran
deviden, pemecahan surat kolektif saham, transfer.
2. Wali amanat (Trust Agent)
Pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pedagang.
3. Bank Kustodian
Bank Kustodian, bank yang berfungsi untuk melakukan penyimpanan dan pengamanan fisik dokumen efek
4. Pemeringkat efek (rating agencies)
Peringkat efek diperlukan untuk mengetahui efek-efek unggulan pada setiap sesi perdagangan untuk memberikan openi
yang idependen, obyektif dan jujur tentang resiko sauatu efek
F. MEKANISME TRANSAKSI PASAR MODAL
Pasar modal merupakan pasar yang teroganisir, artinya didalam pasar terdapat perangkat aturan yang harus ditaati oleh semua
pelaku pasar. Aturan-atruan yang dibuat pihak pelaksana diperuntukan bagi pihak penjual maupun pembeli agar tidak dirugikan
pihak lain, sebab antara pembeli dan penjual tidak bertransaksi secara langsung melainkan melalui pihak ketiga yaitu perusahaan
efek.
1. Pembelian saham di pasar modal
Sebelum melakukan pembelian saham, pembeli harus membuka rekening di satu atau beberapa Perusahaan Efek. Dengan
pembukaan rekening tersebut pembeli resmi tercatat sebagai nasabah dan data identitasnya tercatat dalam pembukuan
35
Perusahaan Efek. Bersamaan dengan pembukaan rekening, pembeli menandatangi perjanjinan dengan Perusahaan Efek
yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Dalam transaksi perdagangan Jumlah pembelian saham tidak ada batasan minimal dana, jumlah yang diperdagangkan
dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut lot.
Transaksi pembelian diawali dengan order (pesanan), dari pembeli kepada perusahaan efek (tertulis, lisan atau lewat
telepon). Pesanan tersebut menyebutkan jumlah, harga, dan saham yang dibeli. Oleh perusahaan efek pesanan diteliti
(misalnya apakah dana atau saham yang akan dibeli masih ada, batas limit perdagangan dan sebagainya), kemudian
disampaikan kepada pialang di lantai bursa (floor trade) untuk dilaksanakan pembelian.
2. Penjualan saham di pasar modal
Penjual menghubungi perusahaan efek (sebelumnya penjual sudah menjadi nasabah perusahaan efek) untuk menjual
saham, atas order penjual perusahaan efek menyampaikannya kepada pialang di latai bursa untuk melakukan transaksi
penjualan saham.
3. Remote trading
Remote trading dapat diartikan sebagai sistem perdagangan jarak jauh, dimana setiap order transaksi di kantor broker
(perusahaan efek) langsung di kirim ke sistem perdagangan bursa efek, tanpa perlu memasukan order dari latai bursa.
Dengan demikian, order dapat dilakukan di kantor broker dimana saja sepanjang terhubung dengan sistem perdagangan
bursa.
Bagan mekanisme transaksi pasar modal
PROSES
TAWAR MENAWAR
ATAU NEGOSISASI PIALANG JUAL
PIALANG BELI
Mekanisme Perdagangan di Diperdagangkan di Bursa Efek Diperdagangkan di Luar Bursa (over the Pemegang RD menjual kembali ke
Pasar Sekunder counter) Penerbit RD (redemption)
BAB XVIII
MANAJEMEN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah keahlian ataupun kegiatan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi penggunaan sumber daya
manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
1. Unsur- unsur manajemen:
a. tujuan (yang ingin dicapai)
b. kegiatan (tujuan yang dicapai dengan menggunakan orang lain)
c. diawasi (kegiatan perlu adanya pengawasan)
36
2. Sarana Manajemen yang dikenal dengan 6 M, yaitu : man (manusia), money (uang), material (bahan baku), machine
(mesin), methods (metode), market (pasar)
B. FUNGSI MANAJEMEN
1. GR. Terry :
Planning, Organizing, Actuating, Controlling
2. Henry Fayol :
Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
3. Harod Koontz dan Cyriil O’donnel :
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling.
Perencanaan = planning
Perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan
dapat dicapai .
Untuk menyusun perencanaan biasanya berpedoman pada 5 W + 1 H, meliputi :
1. What ; apa yang hendak dicapai ?
2. Why ; Mengapa hal itui harus di capai ?
3. Where ; Di mana kegiatan itu dilaksanakan ?
4. When ; kapan tindakan itu dilaksanakan ?
5. Who ; Siapa yang akan melaksanakan ?
6. How ; Bagaimana cara melaksanakan ?
Syarat-syarat perencanaan antara lain :
1. Memenuhi tujuan yang jelas
2. Bersifat sederhana
3. Memuat berbagai analisis
4. Fleksible artinya dapat berubah sesuai perkembangan
5. Memiliki keseimbangan
6. Mempunyai daya guna dan hasil guna.
Dengan perencanaan yang baik akan mempunyai manfaat :
1. Kegiatan menjadi teratur dan terasah
2. Meminimalkan kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi
3. Memudahkan pengawasan
4. Menentukan strategi kerja yang akan dilakukan
Pengorganisasian = organizing
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian
rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan :
Unsur – unsur organisasi, yaitu :
1. Sekelompok orang yang bekerjasama
2. Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
3. Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan
Manfaat pengorganisasian :
1. Melakukan pembagian tugas sesuai keadaan
2. Menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas
3. Setiap anggota mengetahui tugas yang akan dikerjakan
Pengarahan = directing
Pengarahan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memotivasi dan membimbing karyawan dalam rangka mencapai tujuan.
pengawasan = controlling
Pengawasan merupakan kegiatan menilai kembali apa yang telah dilaksanakan dan apabila perlu melakukan tindakan-tindakan
kolektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.
Tujuan pengawasan adalah :
1. Mencegah adanya penyimpangan.
2. Mendidik pekerja agar lebih bertanggung jawab.
3. Mencari sebab-sebab yang menimbulkan suatu kegagalan sebelum timbul.
4. Mengadakan pencegahan dan perbaikan terhadap kegagalan yang timbul.
Proses melakukan pengawasan dibentuk 3 macam langkah antara lain :
1. Mengukur hasil pekerjaan
2. Membandingkan pekerjaan dengan standart, kemudian memastikan perbedaannya
3. Mengoreksi penyimpangan yang tak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.
C. BIDANG MANAJEMEN
1. MANAJEMEN PERSONALIA
Kegiatan manajemen personalia berfokus pada tenaga kerja dalam suatu organisasi sehingga tujuan organisasi yang telah
ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Kegiatan manajemen personalia menitikberatkan pada masalah-masalah kepegawaian dalam perusahaan.
a.Pengadaan pegawai
b. Seleksi pegawai untuk menentukan posisi jabatan
c.Melakukan pelatihan dan pendidikan pegawai
d. Menyediakan fasilitas kesejahteraan dan gaji yang memadai sehingga pegawai memiliki dedikasi yang tinggi
terhadap perusahaan
e.Melakukan rotasi pegawai sehingga pegawai dapat memahami dan menuasai berbagai bidang pekerjaan dan tugas yang
ada di perusahaan.
f. Memotivasi pegawai,
g. Melakukan peringatan, teguran, pemberhentian, dan mempensiunkan pegawai.
2. MANAJEMEN PEMASARAN
Keiatan manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang didasarkan atas situasi dan tujuan perusahaan yang
meliputi perencanaan harga, promosi, serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
konsumen.
Pemasaran dipengaruhi oleh situasi politik, social, dan karakteristik masyarakat. Jadi, arti pemasaran jauh lebih luas dari
penjualan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen. Pengidentifikasian tersebut menyangkut empat
factor inti pemasaran berikut :
a. Produk yang hendak diproduksi.
b. Menentukan harga produk yang hendak dijual.
c. Cara promasi sehingga konsumen mengenal produk perusahaan tersebut.
d. Memilih saluran distribusi dengan menentukan perantara-perantara yang akan digunakan agar produk sampai
kepada konsumen tepat pada waktunya.
37
Kegiatan yang harus dilakukan perusahaan untuk memasarkan produknya? Ayo, kita lihat bersama-sama.
a. Riset Pasar
Riset pasar menunjukkan kegiatan penelitian yang diakukan perusahaan untuk mengukur, mengevaluasi, dan
memanfaatkan kehendak, keinginan, sikap, dan tingkah laku konsumen yang akan dituju. Jadi, resiko yang
terjadi pun dapat dihindari karena salah analisis dapat membuat perusahaan mengambil keputusan yang salah.
b. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan proses kegiatan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang
berbeda, tetapi mempunyai cirri dan sifat yang hampir sama (homogen). Tindakkan ini dilakukan agar kegiatan
pemasaran dapat lebih terarah, efektif, efisien dan produktif.
c. Bauran pemasaran ( marketing mix)
Marketing mix merupakan kegiatan menetapkan produk yang akan dipasarkan untuk daerah tertentu dengan
harga yang diinginkan konsumen dan bagaimana konsumen dapat mengetahui produk itu melalui promosi
sehingga produk itu sampai ke konsumen dengan tepat waktu melalui saluran distribusi yang tepat pula.
d. Bauran promosi ( promotional mix )
Promotional mix dilakukan untuk memperkenalkan informasi kepada konsumen, baik kelebihan, kualitas,
maupun manfaatnya.
Cara-cara yang digunakan perusahaan untuk berpromosi meliputi :
1) Advertising ( periklanan )
Bentuk promosi ini bertujuan memberikan informasi kepada konsumen potensial mengenai produk baru
yang muncul, meliputi kegunaan, harga, dan cara memperoleh. Media yang digunakan, antara lain radio,
televise, majalah, Koran, spanduk, dan brosur.
2) Sales promotion (promosi penjualan )
Cara ini berbentuk penjualan langsung dan bersifat jangka pendek. Jenis kegiatan yang biasa dilakukan
ialah demonstrasi produk, memberikan contoh gratis, dsn pameran.
3) Publicyty ( publisitas )
Kegiatan ini untuk mendorong peningkatan permintaan suatu produk melalui penyusunan berita yang
menarik melalui publisitas. Perusahaan dapat menggunakan media radio, televise, atau pameran
4) Personal selling
Personal selling merupakan bentuk promosi yang dilakukan untuk perusahaan kepada konsumen secara
lisan. Tujuannya agar hasil produksi yang ditawarkan dapat menjangkau semua pembeli.
3. MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output secara terencana dan terkendali. Tujuannya ialah
untuk menciptakan nilai tambah pada perusahaan demi kepuasan konsumen. Untuk itu, manajemen produksi harus
dilakukan secara berurutan dari perencanaan, pengendalian, dan pengawasan produksi.
a. Perencanaan produksi
Perencanaan merupakan awal persiapan yang sistematis sebelum memproduksi barang.
Perencanaan produksi memiliki urutan –urutan langkah yang harus ditentukan. Ayo, kita lihat bersama-sama.
1) Jenis barang yang akan diproduksi.
2) Kualitas barang yang akan diproduksi
3) Jumlah barang yang akan diproduksi
4) Bahan baku yang akan digunakan
5) Desain produksi
6) Cara prngolahannya
7) Orang-orang yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
8) Waktu produksi
9) Fasilitas yang diperlukan untukkegiatan tersebut.
10) Kemungkinan membuatr produk baru
11) Kemungkinan lokasi pabrik.
b. Pengendalian produksi
Aspek ini menunjukkan suatu rangkaian produksi yang saling berhubungan dan terkait untuk mencapai hasil
maksimal dengan biaya seminimal mungkin sesuai dengan tujuan perusahaan. Berikut urutan atau tahapan yang
dilakukan oleh manajer produksi.
1) Menyusun rencana kerja dan urut-urutan kerja
2) Membuat time schedule, yaitu kapan pekerjaan dimulai dan berakhir.
3) Membimbing para bawahan dan sekaliua melakukan koreksi
4) Menentukan kepada siapa saja barang akan dipasarkan.
c. Pengawasan produksi
Pengawasan produksi merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana semula. Kegiatan ini meliputi hal-hal berikut .
1) Barang yang diproduksi dapat diterima oleh konsumen, baik kuantitas maupun kualitasnya sehingga
kebutuhan konsumen terpenuhi.
2) Pelaksanaan produksi sudah tepat waktu atau tidak.
3) Menetapkan standar barang.
4) Menyeleksi kualitas bahan baku yang akan digunakan.
4. MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan adalah kegiatan yang memfokuskan diri dalam membantu usaha-usaha perusahan dalam
memaksimalka keuntungan jangka panjang. Manajemen keuangan sangat berhubungan dengan cara penggunaan dana
perusahaan yang berasal dari pemilik perusahaan dan pinjaman pihak luar perusahaan. Manajemn keuangan juga
berhubungan dengan cara mendapatkan dana serta cara mengelola keuangan yang baik dan benar.
Jadi, tugas-tugas manajemen keuangan adalah sebagai berikut :
a. Mengatur penggunaan dana secara efektifdan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
b. Menentukan dan menggali sumber dana, kemudian memanfaatkan peluang dalam memperoleh sumber-sumber
dana, baik intern maupun ekstern.
c. Menentukan pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
d. Meninimalkan tingkat suku bunga pinjaman bila sumber dana berasal dari luar perusahaan.
D. TINGKATAN MANAJEMEN
1. Manajer Puncak
Manajer puncak di katakana sebagai top manajemen, karena merupakan tingkatan yang tertinggi dalam manajemen.
Mereka bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan dan menetapkan kebijakan serta strategi yang mencakup
seluruh organisasi
2. Manajer Menegah
Manajer menegah dikatakan sebagai midle manajemen, karena merupakan tingkatan antara manager puncak dan
manager tingkat pertama. Mereka bertanggung jawab dalam menjalankan rencana – rencana yang telah dibuat manajer
puncak. Tugas ini dijalankan bersama-sama dengan manajer tingkat pertama.
3. Manajer Tingkat Pertama
38
Manajer tingkat pertama dikatakan sebagai operating manajemen, karena merupakan tingkatan terbawah. Mereka
bertanggung jawab menjalankan keputusan dan rencana yang telah ditentukan manajer menegah. Selain itu juga
bertanggung jawab mengawasi para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari.Manajer sebagai pemimpin harus
menerapkan prinsip-orinsip manajemen.
Manajer
Puncak
Manajer
Menengah
Manajer
Tingkat Pertama
BAB XIX
BADAN USAHA
A. PENGERTIAN BADAN USAHA
1. Pengertan Badan Usaha :
Badan usaha : kesatuan yuridis dan ekonomis yang mengguna-kan modal dan tenaga kerja untuk mencari laba
2. Pengertian Perusahaan :
Perusahaan : Unit ekonomi yang mengkombinasikan sumberdaya manusia, alam, modal dan skill untuk menghasilkan
sejumlah barang dan jasa.
B. PERBEDAAN ANTARA BADAN USAHA DAN PERUSAHAAN
Perusahaan Badan Usaha
1. Tujuan
Menghasilkan barang dan jasa Mencari keuntungan atau laba
2. Bentuk
Pabrik, bengkel, toko,atau kantor PT, CV, Firma atau Koperasi
3. Fungsi
Sebagai alat badan usaha untuk memperoleh Sebagai tempat peru-sahaan beroperasi
keun-tungan
C. MACAM-MACAM BADAN USAHA
1. Berdasarkan atas kegiatan yang dilakukan.
a) Badan usaha yang bergerak di bidang ekstraktif
Badan usaha ini mengambil apa yang telah tersedia di alam. Contoh : PT. Pertamina dan PT. Bukit Asam
( pertambangan batu bara)
b) Badan usaha yang bergerak di bidang agraris
Badan usaha ini berusaha membudidayakan tumbuh-tumbuhan atau segala kegiatan yang berkaitan dengan
pertanian. Contoh : PT. Perkebunan Negara
c) Badan usaha yang bergerak di bidang industri
Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai ekonomi suatubarang dengan jalan mengubah bentuknya. Contoh :
PT. Kimia Farma ( badan usaha yang memproduksi obat-obatan
d) Badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan
Badan usaha ini bergerak dalam aktivitas yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang tanpa
mengubah bentuknya untuk memperoleh keuntungan. Contoh : PT Matahari
e) Badan usaha yang bergerak di bidang jasa
Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan menyediakan jasa kepada masyarakat. Contoh :
PT Bank Rakyat Indonesia (jasa perbankkan)
1. Berdasarkan kepemilikan modal
a) Badan Usaha Milik Swasta
Badan usaha milik swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta dan mempunyai tujuan
utama mencari laba.
b) Badan Usaha Milik Negara
Badan usaha milik Negara adalah badan usaha yang pemilik modalnya adalah negara atau pemerintah
c) Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD)
Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Contohnya adalah Bank
Jateng, PDAM
d) Badan Usaha Campuran
Badan usaha campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian dimiliki oleh swasta dan sebagian lagi
dimiliki oleh pemerintah. Keuntungan badan usaha ini juga dibagi sesuai dengan proporsi kepemilikan modal.
Contohnya, PT Pembangunan Jaya yang modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak swasta.
D. PERAN BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
Maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah :
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada
khususnya.
2. Mengejar keuntungan
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan / atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi
pemenuhan hajat hidup banyak orang.
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sector swasta dan koperasi
5. Turun aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
E. BENTUK BUMN
Diatur dalam undang-undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 bahwa BUMN terdiri Perum dan Persero
1. Badan Usaha Perseroan (Persero)
Badan usaha perseroan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen ) sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Contoh : PT
Pertamina.
2. Badan Usaha Umum ( Perum)
Badan usaha umum (Perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara yang merupakan bagian dari
suatu departemen, Maksud dan tujuan perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan / atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat., Contoh
perum antara lain Perum Damri, Perum Bulog, Perum Pegadaian
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUMN
Kelebihan BUMN Kekurangan BUMN
1. Seluruh keuntungan untuk Negara 1. Pengelolaan BUMN sangat ditentukan kemampuan keuangan
2. Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat Negara
3. merupakan sarana untuk melaksanakan 2. birokrasi dapat menghambat pengembangan BUMN
pembangunan 3. Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit
dipertanggungjawabkan.
PERAN BUMN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
1. BUMN merupakan pelaku utama dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, BUMN mempunyai peranan penting
dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna menwujudkan kesejahteraan masyarakat.
2. BUMN merupakan salah satu pelaku ekonomi system perekonomian nasional, di samping badan usaha swasta dan
koperasi. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BUMN, swasta dan koperasi melaksanakan peran saling mendukung
berdasarkan demokrasi ekonomi.
3. BUMN sebagai penghasil barang / jasa demi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4. BUMN sebagai pelopor dalam sector-sektor usaha yang belum diminati swasta.
F. PERAN BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )
40
1. Pengertian
BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta
2. Maksud dan tujuan pendirian BUMS adalah :
Badan Usaha Swasta didirikan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan murni untuk mencari keuntungan dan
pengembangan modal. Tugas utama badan usaha swasta adalah menyediakan barang /jasa yang dibutuhkan masyarakat
melalui usaha komersial. Laba pada badan usaha swasta berfungsi sebagi sumber pemupukan modal dan tidak boleh
digunakan untuk penguasaan ekonomi oleh orang-orang atau kelompok yang merugikan komponen pemilik factor
produksi.
G. BENTUK BUMS
1. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah suatu badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang
bertanggung jawab penuh terhadap resiko dan kegiatan perusahaan.
Kelebihan dan kelemahan BU Perseorangan
Kelebihan Kekurangan
1. Organisasi perusahaan mu-dah karena pemilik merang- 1. tanggung jawab pemilik atas kerugian
kap sebagai pengelola. perusahaan tidak terbatas.
2. Perusahaan bebas bergerak karena keputusan berada di 2. Besarnya perusahaan terba-tas karena jumlah
tangan satu orang. modalnya sangat terbatas.
3. Pemilik menerima seluruh keuntungan. 3. Kelangsungan hidup perusa-haan tidak terjamin
4. Perusahaan tidak dikenakan pajak, tetapi pemilik yang jika pemilik meninggal atau tidak mampu lagi
membayar pajak penghasil-an. mengelola peru-sahaan.
5. Rahasia perusahaan terjaga 4. Kemampuan manajemen pemilik umumnya
6. Biaya organisasi rendah rendah.
7. Peraturan yang mengikat perusahaan sedikit.
8. Semangat kerja pemilik tinggi.
2. Firma
Firma (Fa) adalah suatu persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan satu nama dengan
tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan itu :
Ketentuan mengenai Firma sebagai berikut :
1). Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pimpinan.
2). Anggota Firma tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan dari anggota
lainnya..
3). Keanggotaan tidak dapat dipindahkan tangankan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup.
4). Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup utang perusahaan, maka kekayaan pribadi para sekutu
Firma menjadi jaminan.
5). Sekutu yang tidak memasukkan modal, tetapi hanya tenaga saja akan memperoleh bagian laba dan rugi sama
dengan sekutu yang memasukkan modal terkecil.
Kelebihan dan kekurangan Firma. Ayo, kita lihat bersama-sama
Kelebihan Kekurangan
1. Pengorganisasian perusahaan mudah karena para 1. Tanggung jawab firma tidak terbatas
anggota sudah saling mengenal 2. Perusahaan dipimpin oleh beberapa orang
2. Rahasia perusahaan terjaga 3. Perusahaan mudah bubar karena meninggal atau
3. Biaya organisasi perusahaan rendah keluarnya seorang anggota, masa berdirinya
4. Perusahaan lebih mudah mengumpulkan modal perusaha-an habis, atau dibubarkan oleh hakim
5. Keputusan perusahaan lebih rasional karena 4. Seluruh anggota harus menanggung kerugian yang
dimusyawa-rahkan dahulu kepada seluruh firma ditimbulkan oleh seorang anggota
6. Rasa memiliki terhadap per-usahaan sangat tinggi
1. Penanggung jawab pemegang saham terbatas 1. Perusahaan dikenakan dua jenis pajak, yaitu
2. Perusahaan dijalankan oleh orang-orang dengan ke- pajak laba perusahaan dan pajak terhadap
mampuan manajerial yang tinggi deviden yang diterima pemegang saham
3. Perusahaan sangat mudah mengumpulkan modal 2. Pendirian perusahaan rumit dan mahal
4. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin 3. Rahasia perusahaan tidak terjaga
5. Perusahaan dikelola dengan manajemen yang rapi, efektif 4. Rasa memiliki perusahaan dari para
dan professional pemegang saham kurang
6. Pemindahan hak kepemilikan perusahaan mudah dengan
menjual saham
Kelebihan Kekurangan
BAB III
PENGEMBANGAN KOPERASI
A. PENGEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA
1. Pengertian Koperasi
Dalam Undang-undang No. 25 / 1992 Pasal 1, Koperasi dalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
Badan Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat berdasarkan atas kekeluargaan
2. Landasan Pancasila dan UUD 1945
3. Asas Kekeluargaan, Demokrasi Ekonomi, dan Gotong Royong
4. Tujuan:
Mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, seta turut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. (Pasal 3 Undang-undang Koperasi No. 25 Tahun 1992)
5. Fungsi dan Peran
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan eko-nomi dan sosialnya.
b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian masya-rakat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional de-
ngan koperasi sebagai soko gurunya.
d. Usaha untuk mewujudkan dan me-ngembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
6. Prinsip
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan ter-buka
b. Pengelolaan dilakukan secara demo-kratis
c. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding deng-an besarnya balas jasa usaha masing-
masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan perkoperasian
g. Kerja sama antar koperasi
Keterangan :
A = Anggota
A
RA = Rapat Anggota
P = Pengurus
RA BP = Badan
Pemeriksa
DP = Dewan
DP P BP Penasehat
M = Manajer
M KB = Kepala Bagian
K = Karyawan
KB KB KB
K K K K K K K K K
AP AP AP AP AP
C. MODAL KOPERASI
1. Modal sendiri :
2) Simpanan pokok, yaitu simpanan anggota yang dibayar pada saat masuk sebagai anggota baru koperasi.
Simpanan dibayar sekali saja menjadi anggota koperasi
3) Simpanan wajib, yaitu simpanan anggota yang wajib dibayar secara berkala (mingguan, setengah bulanan, atau
bulanan) selama menjadi anggota koperasi
43
4) Dana cadangan, yaitu bagian dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang disisihkan untuk ditahan sebagai modal
koperasi
5) Hibah , yaitu sumbangan atau pemberian dari orang atau badan usaha kepada koperasi yang diikuti dengan
pengalihan hak kepada koperasi. Dengan adanya pengalihan hak kepada koperasi, hibah dicatat sebagai modal
sendiri.
2. Modal Pinjaman, berasal dari:
1) Simpanan sukarela dari anggota
2) Pinjaman dari koperasi lain
3) Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya
4) Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
5) Sumber-sumber lain yang sah
3. Modal penyertaan, berasal dari :
Pemerintah dan masyarakat yang digunakan dalam rangka memperkuat kegiatan usaha koperasi
D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KOPERASI
Kelebihan Kekurangan
1. koperasi sering memperoleh kedudukan sebagai monopolis 1. kemampuan manajerial pengurus rendah
2. biaya transaksi rendah 2. kurang diminati oleh masyarakat
3. partisipasi anggota koperasi baik 3. kurang menguntungkan dan berdaya saing rendah
4. kedudukan anggota sangat baik 4. nama baik koperasi baik
5. kendali sosial dari anggota baik 5. permodalan terbatas
6. pangsa pasar koperasi jelas
7. pertanggungan resiko rendah
E. PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BADAN USAHA LAIN
Komponen koperasi Badan usaha lalu
Tujuan Menyejahterakan anggota khususnya dan Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
masyarakat pada umunya
Sifat keanggotaan Terbuka dan sukarela yang dilandasi oleh Menurut criteria yang ditentukan oleh
kepentingan bersama pemilik
Kekuasaan tertinggi Rapat anggota Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Hak bersuara Satu anggota memiliki satu suara Ditentukan oleh jumlah saham yang
dimiliki
Permodalan Modal sendiri terdiri atas simpanan pokok, Modal sendiri terdiri atas saham-saham
simpanan wajib,cadangan,dan hibah
Pembagian laba Berdasarkan jasa anggota Berdasarkan jumlah
saham dan modal
Tingkat suku bunga Dibatasi Tidak dibatasi
modal
Pengelolaan /manajemen Bersifat terbuka dan demokratis Bersifat rahasia kecuali kepada pihak-pihak
tertentu
Jenis usaha Sesuai dengan kebutuhan para anggota Berdasarkan kebutuhan pasar
Dasar keyakinan usaha Mengutamakan kekuatan sendiri Mengutamakan kekuatan modal
BAB V
KEWIRAUSAHAAN
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
1. Kewirausahaan atau entrepreneurship, adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha me-ningkatkan hasil
karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan
2. Wirausaha atau entrepreneur, adalah seseorang atau seke-lompok orang yang mengor-ganisir factor-faktor produksi,
alam, tenaga kerja, modal, dan skill untuk tujuan berproduksi
PERANAN WIRAUSAHA
1. Wirausaha berusaha mencari terobasan baru dalam menghasilkan suatu barang
2. Wirausaha menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran
3. Wirausaha memberi dan menigkatkan pendapatan masyaraka
4. Wirausaha menyumbangkan kenaikan pendapatan nasional melalui pembayaran pajak kepada negara dan berbagai
komoditas yang berhasil diekspor
5.
B. BIDANG USAHA KEWIRAUSAHAAN
1. Berdasarkan Sifatnya:
a. Usaha formal, dengan cirri-ciri :
1) Usahanya memiliki ijin
2) Modalnya relative besar
3) Membayar pajak
4) Manajemen teratur baik
5) Pembukuan teratur baik
6) Bentuknya : PT, CV, Firma
b. Usaha non formal, dengan ciri-ciri :
1) Tidak memiliki ijin
2) Modalnya relative kecil
3) Tidak membayar pajak
4) Manajemen sederhana
5) Pembukuan sederhana
6) Bentuknya : PKL, kantin, tambal ban, tukang pangkas rambut dll.
2. Berdasarkan Bidang usaha
a. Ektraktif, missal : pengeboran minyak, pertambangan, kehutanan
b. Agraris, misal : pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan
c. Industri, misal : pabrik, kerajinan
d. Perdagangan, misal : toko, swalayan
e. Jasa, misal : biro Transportasi, lembaga keuangan, assuransi, konsultan
C. SIKAP DAN JIWA WIRAUSAHA
44
1. Syarat-syarat Wirausaha:
a. Memiliki modal
b. Mampu menangkap peluang
c. Mampu melakukan perhitungan secara matang dan berani mengambil resiko
d. Memiliki manajemen waktu
e. Mau dan mampu bekerjasama
f. Ada keinginan untuk belajar dan tidak pernah merasa puas
2. Sikap Wira Usaha
a. Memiliki rasa tanggung jawab
b. Selalu dinamis, ulet, gigih dan tidak cepat menyerah karena sadar bahwa untuk mencapai kemajuan diperlukan
kerja keras
c. Berani menerima kritik dan saran yang bermanfaat
d. Berinisiatif untuk maju dan melakukan pekerjaan yang terbaik untuk mencapai keberhasilan
3. Jiwa dan semangat wirausaha adalah :
a. Kemampuan untuk mengambil resiko dan keputusan
b. Mempunyai ide-ide yang cemerlang dan optimis dalam berusaha untuk mengembangkan gagasan baru, unik, dan
diminati banyak orang sehingga ia terus menerus menciptakan gagasan untuk dilaksanakan
c. Tekun, teliti dan produktif
d. Bekerja dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat
e. Memiliki motivasi untuk berkarya secara mandiri sehingga tidak selalu tergantung kepada orang lain.
4. Ciri-ciri dan watak wirausaha
Ciri-ciri Watak