PENGERTIAN
KORUPSI
1
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Pokok Bahasan
arti kata dan definisi korupsi secara
tepat dan benar;; Pengertian Korupsi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
bentuk-bentuk korupsi dan perilaku
Sub Pokok Bahasan
koruptif dengan benar;
3. Mahasiswa mampu membedakan 1. Definisi Korupsi
bentuk tindak pidana korupsi dan 2. Bentuk-bentuk Korupsi
perilaku koruptif;
4. Mahasiswa mampu menganalisis
perbuatan korupsi dan perilaku
koruptif di masyarakat;
5. Mahasiswa mampu mengevaluasi
dan memahami berbagai bentuk
tindak korupsi dan perilaku
koruptif.
Pengertian Korupsi
DEFINISI
KORUPSI Di Malaysia dipakai kata
“resuah” dari bahasa Arab
“risywah”,
menurut Kamus umum Arab-
Indonesia artinya korupsi.
Pengertian Korupsi 6
PENDAPAT PAKAR
Pengertian Korupsi 7
PENDAPAT PAKAR
menguraikan istilah korupsi dalam berbagai
bidang, yakni yang menyangkut masalah
penyuapan, yang berhubungan dengan
manipulasi di bidang ekonomi, dan yang
menyangkut bidang kepentingan umum.
Hal ini diambil dari definisi “financial
manipulations and deliction injurious
to the economiy are often labeled
corrupt”
Suap Menyuap
Pemerasan
Perbuatan Curang
Gratifikasi
Pengertian Korupsi 10
Korupsi di Indonesia sudah
‘MEMBUDAYA’ sejak dulu, sebelum dan
sesudah kemerdekaan, di era Orde
Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era
Reformasi. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk memberantas korupsi,
namun hasilnya masih jauh DARI
HARAPAN.
Pengertian Korupsi 11
Lomba poster KPK, Karya : Arbi Syahrur Rajab Lomba poster KPK, Karya : Briliantina Latifah Hidayat
Indonesia akan
lebih baik jika
tanpa korupsi
Pengertian Korupsi 13
DAMPAK MASIF KORUPSI DAN
BIAYA SOSIAL
Dampak Masif Korupsi
• Ekonomi
. • Sosial dan Kemiskinan
• Birokrasi Pemerintahan
. • Politik dan Demokrasi
• Penegakan Hukum
• Pertahanan dan Keamanan
.
• Kerusakan lingkungan
Dampak Korupsi dalam Berbagai Bidang
Penurunsn
Produktivitas
Rendahnya
Lesunya
Kualitas
Pertumbuhan
Barang dan
Ekonomi dan
Jasa Untuk
Investasi
Publik
Ekonomi
Menurunnya
Meningkatnya
Pendapatan
Hutang
dari Sektor
Negara
Pajak
Dampak Korupsi dalam Berbagai Bidang
Meningkatnya Solidaritas
Pengentasan Terbatasnya Angka Sosial Semakin Demoralisasi
Mahalnya Akses bagi
Harga Jasa Kemiskinan Kriminalitas Langka
Berjalan Masyarakat
dan Pelayanan Miskin
Publik Lambat
Dampak Korupsi dalam Berbagai Bidang
Birokrasi Pemerintahan
Birokrasi
Runtuhnya
tidak Efisien Matinya Etika
Otoritas
Layanan Sosial-Politik
Pemerintahan
Publik
Dampak Korupsi dalam Berbagai Bidang
Munculnya Kepemimpinan
Korup
Menguatnya Plutokrasi
Hancurnya Kedaulatan
Rakyat
Hilangnya Kepercayaan
Rakyat Terhadap Demokrasi
Dampak Korupsi dalam Berbagai Bidang
Hilangnya
Kepercayaan Rakyat
Penegakan
Hukum
Kerusakan
Lingkungan
Menurunnya
Kualitas
Lingkungan
Menurunnya
Kualitas
Hidup
Kerugian Negara VS Hukuman Finansial Koruptor
Terima kasih,
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan POKOK BAHASAN :
faktor pendorong terjadinya Faktor Penyebab Korupsi
korupsi;
SUB POKOK BAHASAN :
2. Mahasiswa dapat membedakan
1. Faktor Penyebab Korupsi;
faktor internal dan faktor eksternal
penyebab terjadinya korupsi; 2. Faktor Internal dan
3. Mahasiswa dapat memahami dan Eksternal Penyebab
menyimpulkan faktor pendorong Korupsi.
prilaku korupsi dari berbagai teori
3. Penyebab Korupsi dalam
4. Mahasiswa mampu mengeliminir
Perspektif Teori
sikap diri sendiri yang cenderung
mendorong perilaku korup;
5. Mahasiswa dapat menumbuhkan
sikap anti korupsi.
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor internal
merupakan
penyebab korupsi yang faktor penyebab
datang dari diri pribadi terjadinya korupsi karena
sebab-sebab dari luar.
BEBERAPA PENDAPAT
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Isa Wahyudi
Aspek Keluarga
Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan perilaku keluarga. Kaum
behavioris mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat
memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat
baik seseorang yang sudah menjadi traits pribadinya.
1. Faktor politik,
2. Faktor hukum,
3. Faktor ekonomi dan birokrasi
4. Faktor transnasional.
1. FAKTOR POLITIK
2. FAKTOR HUKUM
3. FAKTOR EKONOMI
4. FAKTOR ORGANISASI
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang
luas, termasuk sistem pengorganisasian lingkungan
masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau di
mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya
korupsi karena membuka peluang atau kesempatan untuk
terjadinya korupsi
Aspek Organisasi
GONE THEORY
EQUATION THEORY
Robert Klitgaard
C=M+D–A
Donald Cressey
Selamat datang
generasi muda
anti-korupsi
Indonesia akan
lebih baik jika
tanpa korupsi
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Korupsi di Zaman Kerajaan
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Korupsi di Zaman Penjajahan
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Mereka yang diangkat dan dipekerjakan oleh Belanda untuk
memanen upeti atau pajak dari rakyat, digunakan oleh penjajah
Belanda untuk memperkaya diri dengan menghisap hak dan
kehidupan rakyat Indonesia.
Budaya penjajah yang mempraktekkan hegemoni dan dominasi
ini, menjadikan orang Indonesia juga tak segan menindas
bangsanya sendiri lewat perilaku dan praktek korupsi-nya.
dalam pelaksaan cultur stelsel, terdapat berbagai indikasi
korupsi. Misalnya pengambilan pajak yang tidak semestinya,
penggelapan pajak itu sendiri, penggelapan sisa hasil panen,
maupun tindakan menjilat para penghianat bangsa terhadap
penjajah.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Korupsi di Indonesia Pasca-Kemerdekaan
1. ORDE LAMA
Dibentuk Badan Pemberantasan Korupsi, Panitia Retooling
Aparatur Negara (PARAN) dibentuk berdasarkan UU Keadaan
Bahaya, dipimpin oleh A.H. Nasution dan dibantu oleh dua orang
anggota yakni Prof M Yamin dan Roeslan Abdulgani. Namun
ternyata pemerintah pada waktu itu setengah hati
menjalankannya.
Pejabat pemerintah diharuskan mengisi formulir yang disediakan istilah
sekarang : daftar kekayaan pejabat negara. Dalam perkembangannya kemudian
ternyata kewajiban pengisian formulir tersebut mendapat reaksi keras dari para
pejabat. Mereka berdalih agar formulir itu tidak diserahkan kepada PARAN
tetapi langsung kepada Presiden. Tahun 1963 melalui Keputusan
Presented By
Presiden No.
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
275.
Tahun 1963, upaya pemberantasan korupsi kembali digalakkan. A.H.
Nasution yang saat itu menjabat sebagai Menkohankam/ Kasab dibantu
oleh Wiryono Prodjodikusumo. Tugasnya yaitu meneruskan kasus kasus
korupsi ke meja Pengadilan. Lembaga ini di kemudian hari dikenal
dengan istilah “Operasi Budhi”. Sasarannya adalah perusahaan-
perusahaan negara serta lembaga-lembaga negara lainnya yang dianggap
rawan praktik korupsi dan kolusi. Operasi Budhi ternyata juga mengalami
hambatan.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Soebandrio mengumumkan pembubaran PARAN/Operasi Budhi yang
kemudian diganti namanya menjadi Kotrar (Komando Tertinggi Retooling
Aparat Revolusi) di mana Presiden Sukarno menjadi ketuanya serta dibantu
oleh Soebandrio dan Letjen Ahmad Yani. Sejarah kemudian mencatat
pemberantasan korupsi pada masa itu akhirnya mengalami stagnasi. -
Dalam kurun waktu 3 bulan sejak Operasi Budhi dijalankan, keuangan
negara dapat diselamatkan sebesar kurang lebih Rp 11 miliar, jumlah yang
cukup signifikan untuk kurun waktu itu. Karena dianggap mengganggu
prestise Presiden, akhirnya Operasi Budhi dihentikan.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
1. ORDE BARU
Dibentuk Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai Jaksa
Agung.
Tahun 1970, terdorong oleh ketidakseriusan TPK dalam memberantas
korupsi seperti komitmen Soeharto, mahasiswa dan pelajar
melakukan unjuk rasa memprotes keberadaan TPK.
Perusahaan-perusahaan negara seperti Bulog, Pertamina,
Departemen Kehutanan banyak disorot masyarakat karena dianggap
sebagai sarang korupsi. Maraknya gelombang protes dan unjuk rasa
yang dilakukan mahasiswa, akhirnya ditanggapi Soeharto.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Dibentuk Komite Empat beranggotakan tokoh tokoh tua yang
dianggap bersih dan berwibawa seperti Prof Johannes, I.J Kasimo,
Mr Wilopo dan A Tjokroaminoto. Tugasnya yang utama adalah
membersihkan antara lain Departemen Agama, Bulog, CV
Waringin, PT Mantrust, Telkom, dan Pertamina. Namun kornite ini
hanya “macan ompong” karena hasil temuannya tentang dugaan
korupsi di Pertamina tak direspon pemerintah.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
1. ORDE BARU
Ketika Laksamana Sudomo diangkat sebagai Pangkopkamtib,
dibentuklah Opstib (Operasi Tertib) dengan tugas antara lain
juga memberantas korupsi. Kebijakan ini hanya melahirkan
sinisme di masyarakat. Tak lama setelah Opstib terbentuk, suatu
ketika timbul perbedaan pendapat yang cukup tajam antara
Sudomo dengan Nasution. Hal itu menyangkut pemilihan
metode atau cara pemberantasan korupsi, Nasution
berpendapat apabila ingin berhasil dalam memberantas korupsi,
harus dimulai dari atas. Nasution juga menyarankan kepada
Laksamana Sudomo agar memulai dari dirinya. Seiring dengan
berjalannya waktu, Opstib pun hilang tanpa bekas
Presentedsama
By sekali.
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
REFORMASI
Pada Era Reformasi hampir seluruh elemen penyelenggara negara sudah
terjangkit “Virus Korupsi” yang sangat ganas.
Presiden BJ Habibie mengeluarkan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN berikut
pembentukan berbagai komisi atau badan baru seperti KPKPN, KPPU
atau lembaga Ombudsman.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Presiden Abdurrahman Wahid membentuk Tim Gabungan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK) dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2000 Namun di tengah
semangat menggebu-gebu untuk rnemberantas korupsi dari
anggota tim, melalui suatu judicial review Mahkamah Agung,
TGPTPK akhirnya dibubarkan. Sejak itu, Indonesia mengalami
kemunduran dalam upaya pemberantasan KKN.
Di samping membubarkan TGPTPK, Presiden Gus Dur juga
dianggap tidak bisa menunjukkan kepemimpinan yang dapat
mendukung upaya pemberantasan korupsi.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
REFORMASI (Lanj)
Proses pemeriksaan kasus dugaan korupsi yang melibatkan konglomerat
Sofyan Wanandi dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian
Penyidikan (SP3) dari Jaksa Agung Marzuki Darusman. Akhirnya, Gus Dur
didera kasus Buloggate.
Di masa pemerintahan Megawati, wibawa hukum semakin merosot, di
mana yang menonjol adalah otoritas kekuasaan.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Konglomerat bermasalah bisa mengecoh aparat hukum dengan
alasan berobat ke luar negeri. Pemberian SP3 untuk Prajogo
Pangestu, Marimutu Sinivasan, Sjamsul Nursalim, The Nien King,
lolosnya Samadikun Hartono dari jeratan eksekusi putusan MA,
pemberian fasilitas MSAA kepada konglomerat yang utangnya macet,
menjadi bukti kuat bahwa elit pemerintahan tidak serius dalam upaya
memberantas korupsi. Masyarakat menilai bahwa pemerintah masih
memberi perlindungan kepada para pengusaha besar yang notabene
memberi andil bagi kebangkrutan perekonomian nasional.
Pemerintah semakin lama semakin kehilangan wibawa. Belakangan
kasus-kasus korupsi merebak pula di sejumlah DPRD era Reformasi.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
REFORMASI (Lanj)
Komisi Pemberantasan Korupsi, atau disingkat menjadi KPK, adalah
komisi yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi
dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Pada tanggal 16 Desember 2003, Taufiequrachman Ruki, dilantik menjadi
Ketua KPK. KPK hendak memposisikan dirinya sebagai katalisator
(pemicu) bagi aparat dan institusi lain untuk terciptanya jalannya sebuah
“good and clean governance” (pemerintahan baik dan bersih) di Republik
Indonesia.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Kasus kasus Korupsi Besar
- BLBI
- KPU
- Century
- Hambalang
- E-KTP
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Lembaga Anti Korupsi yang Pernah Ada di
Indonesia
Week 9
UPAYA
PEMBERANTASAN
KORUPSI
“No impunity to
corruptors“
Kompetensi Dasar
POKOK BAHASAN :
1. Mahasiswa mampu
Upaya Pemberantasan Korupsi
menjelaskan berbagai upaya
pemberantasan korupsi;
SUB POKOK BAHASAN :
2. Mahasiswa mampu
1. Konsep Pemberantasan
membandingkan berbagai
Korupsi;
kelebihan dan kelemahan
2. Upaya Penanggulangan
upaya pemberantasan korupsi
Kejahatan (Korupsi) dengan
dari berbagai sudut pandang;
Menggunakan Hukum
3. Mahasiswa mampu
Pidana;
menjelaskan berbagai upaya
3. Berbagai Strategi dan/atau
apa yang dapat dilakukannya
Upaya Pemberantasan
dalam rangka mencegah dan
memberantas korupsi baik di Korupsi.
lingkungannya maupun dalam
masyarakat.
A. KONSEP PEMBERANTASAN
KORUPSI
DISKUSIKANLAH PENDAPAT
BERIKUT
REALITA DI INDONESIA
UPAYA PENANGGULANGAN
KEJAHATAN KORUPSI
JALUR PENAL JALUR NON-PENAL
• Secara fungsional/pragmatis,
operasionalisasi dan aplikasinya menuntut
biaya yang tinggi;
• Sanksi pidana mengandung sifat
kontradiktif/paradoksal, mengadung efek
sampingan yang negatif. Lihat realita kondisi
overload Lembaga Pemasyarakatan;
• Hukum pidana dan pemidanaan bukanlah
‘obat yang manjur’ atau ‘panacea’ atau
‘bukan segala-galanya’ untuk menanggulangi
kejahatan.
6 Kerjasama Internasional
Upaya Pemberantasan Korupsi 16
16
UU NO 19
TAHUN 2019
PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
BAB I
KETENTUAN UMUM
(Pasal 1 UU No 19 Tahun 2019)
Tindak Pidana Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang yang mengatur mengenai Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Pasal 1
ayat (1))
(3) Dalam hal Komisi Pemberantasan Korupsi mengambil alih penyidikan dan/atau penuntutan,
kepolisian dan/atau kejaksaan wajib menyerahkan tersangka dan seluruh berkas perkara
beserta alat bukti dan dokumen lain yang diperlukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja,
terhitung sejak tanggal permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi.
(4) Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan membuat dan
menandatangani berita acara penyerahan sehingga segala tugas dan kewenangan kepolisian
dan/atau kejaksaan pada saat penyerahan tersebut beralih kepada Komisi Pemberantasan
Korupsi.
(5) Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengambil alih penyidikan dan/atau penuntutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan kepada penyidik atau penuntut umum
yang menangani Tindak Pidana Korupsi.
Pasal 11
UU No 19 Tahun 2019
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
huruf e, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap Tindak Pidana
Korupsi yang:
a. melibatkan aparat penegak hukum, Penyelenggara Negara, dan
orang lain yang ada kaitannya dengan Tindak Pidana Korupsi
yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau Penyelenggara
Negara; dan/atau
b. menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah).
UU No 19 Tahun 2019
(1) KPK dapat menghentikan penyidikan dan penuntutan terhadap perkara Tindak Pidana Korupsi
yang penyidikan dan penuntutannya tidak selesai dalam jangka waktu paling lama 2 (dua)
tahun.
(2) Penghentian penyidikan dan penuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilaporkan kepada Dewan Pengawas paling lambat 1 (satu) minggu terhitung sejak
dikeluarkannya surat perintah penghentian penyidikan dan penuntutan.
(3) Penghentian penyidikan dan penuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
diumumkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi kepada publik.
(4) Penghentian penyidikan dan penuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dicabut
oleh Pimpinan KPK apabila ditemukan bukti baru yang dapat membatalkan alasan penghentian
penyidikan dan penuntutan, atau berdasarkan putusan praperadilan sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang-undangan.
UU No 19 Tahun 2019
1.Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi dapat berasal dari
kepolisian, kejaksaan, instansi pemerintah lainnya, dan/atau internal
Komisi Pemberantasan Korupsi.
2. Penyelidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
3. Penyelidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib
tunduk pada mekanisme penyelidikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
1. Jika penyelidik dalam melakukan penyelidikan menemukan bukti permulaan yang cukup adanya
dugaan tindak pidana korupsi, dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal
ditemukan bukti permulaan yang cukup tersebut, penyelidik melaporkan kepada Komisi
Pemberantasan Korupsi.
2. Bukti permulaan yang cukup dianggap telah ada apabila telah ditemukan sekurang-kurangnya 2
(dua) alat bukti, termasuk dan tidak terbatas pada informasi atau data yang diucapkan, dikirim,
diterima, atau disimpan baik secara biasa maupun elektronik atau optik.
3. Dalam hal penyelidik melakukan tugasnya tidak menemukan bukti permulaan yang cukup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelidik melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi
dan Komisi Pemberantasan Korupsi menghentikan penyelidikan.
4. Dalam hal Komisi Pemberantasan Korupsi berpendapat bahwa perkara tersebut diteruskan,
Komisi Pemberantasan Korupsi melaksanakan penyidikan sendiri atau dapat melimpahkan perkara
tersebut kepada penyidik kepolisian atau kejaksaan.
5. Dalam hal penyidikan dilimpahkan kepada kepolisian atau kejaksaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), kepolisian atau kejaksaan wajib melaksanakan koordinasi dan melaporkan perkembangan
penyidikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
UU No 19 Tahun 2019
1. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi dapat berasal dari
kepolisian, kejaksaan, penyidik pegawai negeri sipil yang diberi
wewenang khusus oleh undang-undang, dan penyelidik Komisi
Pemberantasan Korupsi.
2. Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
3. Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib
tunduk pada mekanisme penyidikan yang diatur berdasarkan ketentuan
hukum acara pidana.
4. Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib
mempunyai standar kompetensi yang sama.
Proses Penyidikan
Pasal 47 UU Nomor 19 Tahun 2019
(1)Dalam proses penyidikan, penyidik dapat melakukan penggeledahan dan penyitaan
atas izin tertulis dari Dewan Pengawas.
(2) Dewan Pengawas dapat memberikan izin tertulis atau tidak memberikan izin tertulis
terhadap permintaan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 1 x 24 (satu
kali dua puluh empat) jam sejak permintaan izin diajukan.
(3) Penggeledahan dan penyitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membuat
berita acara penggeledahan dan penyitaan pada hari penggeledahan dan penyitaan
paling sedikit memuat:
a. nama, jenis, dan jumlah barang atau benda berharga lain yang digeledah dan disita;
b. keterangan tempat, waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun dilakukan penggeledahan
dan penyitaan;
c. keterangan mengenai pemilik atau yang menguasai barang atau benda berharga lain
tersebut;
d. tanda tangan dan identitas penyidik yang melakukan penggeledahan dan penyitaan;
dan
e. tanda tangan dan identitas dari pemilik atau orang yang menguasai barang tersebut.
(4) Salinan berita acara penggeledahan dan penyitaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) disampaikan kepada tersangka atau keluarganya.
Penuntutan
Pasal 51
(1) Penuntut adalah Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan
Korupsi yang diangkat dan diberhentikan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi.
(2) Penuntut Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaksanakan fungsi penuntutan tindak pidana korupsi.
(3) Penuntut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Jaksa
Penuntut Umum.
PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILAN
Pasal 53
Dengan Undang-Undang ini dibentuk Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
yang bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus tindak pidana
korupsi yang penuntutannya diajukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
REHABILITASI DAN KOMPENSASI
Pasal 63
1. Dalam hal seseorang dirugikan sebagai akibat penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan, yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi secara bertentangan
dengan UndangUndang ini atau dengan hukum yang berlaku, orang yang
bersangkutan berhak untuk mengajukan gugatan rehabilitasi dan/atau kompensasi.
2. Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak mengurangi hak orang yang
dirugikan untuk mengajukan gugatan praperadilan, jika terdapat alasan-alasan
pengajuan praperadilan sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
3. Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Pengadilan Negeri
yang berwenang mengadili perkara tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 54.
4. Dalam putusan Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan
jenis, jumlah, jangka waktu, dan cara pelaksanaan rehabilitasi dan/atau kompensasi
yang harus dipenuhi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
PEMBIAYAAN
Pasal 64
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Komisi Pemberantasan
Korupsi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
KETENTUAN PIDANA
Pasal 65
Setiap Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 66
Dipidana dengan pidana penjara yang sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, pegawai
pada Komisi Pemberantasan Korupsi yang :
1. mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak lain
yang terkait dengan perkara tindak pidana korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan
Korupsi tanpa alasan yang sah;
2. menangani perkara tindak pidana korupsi yang pelakunya mempunyai hubungan keluarga
sedarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai derajat ketiga
dengan pegawai pada Komisi Pemberantasan Korupsi yang bersangkutan;
3. menjabat komisaris atau direksi suatu perseroan, organ yayasan, pengurus koperasi, dan
jabatan profesi lainnya atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan jabatan tersebut.
KETENTUAN PIDANA
Pasal 67
Setiap Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi dan pegawai pada Komisi Pemberantasan
Korupsi yang melakukan tindak pidana korupsi, pidananya diperberat dengan menambah
1/3 (satu pertiga) dari ancaman pidana pokok.
Pasal 69A
(1) Ketua dan anggota Dewan Pengawas untuk pertama kalinya ditunjuk dan diangkat
oleh Presiden Republik Indonesia.
(2) Kriteria ketua dan anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan ketentuan Pasal 37D termasuk dan tidak terbatas pada aparat
penegak hukum yang sedang menjabat dan yang telah berpengalaman paling
sedikit 15 (lima belas) tahun.
(3) Penunjukan dan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk 1
(satu) kali masa jabatan sesuai masa jabatan Dewan Pengawas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37A ayat (3).
(4) Pengangkatan ketua dan anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan bersamaan dengan pengangkatan Pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi periode tahun 2019 sampai dengan tahun 2023.
Pasal 69B
(1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, penyelidik atau penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi yang belum berstatus sebagai pegawai aparatur sipil
negara dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini
berlaku dapat diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara sepanjang
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi penyelidik atau
penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang telah mengikuti dan lulus
pendidikan di bidang penyelidikan dan penyidikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 69C
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi
yang belum berstatus sebagai pegawai aparatur sipil negara dalam jangka waktu paling
lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini mulai berlaku dapat diangkat
menjadi pegawai aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 69D
Sebelum Dewan Pengawas terbentuk, pelaksanaan tugas dan kewenangan Komisi
Pemberantasan Korupsi dilaksanakan berdasarkan ketentuan sebelum Undang-
Undang ini diubah.
Pasal 70B
Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang
bertentangan dengan Undang-Undang ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 70C
Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua tindakan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan Tindak Pidana Korupsi yang proses hukumnya belum selesai harus
dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
ETIKA & PENDIDIKAN ANTI
KORUPSI
UU
NOMOR 07
TAHUN
2006
United Nation Convention Against Corruption
United Nation Convention Against Corruption
Condition in Indonesia
Signed in
Merida, Yucatan, Mexico
UN headquartes in New York City
181 UN member states, the Cook Islands, Niue, the Holy See, the State of Palestine, and the European Union.
Andora
Barbados
Eritrea
Monaco
North Korea
Saint Kitts and Nevis
Saint Vincent and Grenandies
San Marino
Somalia
Suriname
Syiria
Tonga
Korupsi memerlukan langkah-Iangkah pencegahan dan pemberantasan pada
tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Isi Undang-Undang
Sesuai dengan ketentuan Konvensi, Indonesia juga menyatakan reservation
(persyaratan) terhadap Pasal 66 ayat (2) Konvensi yang mengatur upaya
penyelesaian sengketa, seandainya terjadi, mengenai penafsiran dan
pelaksanaan Konvensi melalui Mahkamah Internasional. Sikap ini diambil
antara-lain atas pertimbangan bahwa Indonesia tidak mengakui jurisdiksi
yang mengikat secara clematis (compulsory jurisdiction) dari Mahkamah
Internasional. Pensyaratan tersebut bersifat prosedural sesuai dengan
ketentuan internasional yang berlaku.
Penjelasan
Lingkup Konvensi pembukaan dan batang tubuh yang terdiri
atas 8 (delapan) bab dan 71 (tujuh puluh satu) pasal dengan
sistematika sebagai berikut:
Bab I : Ketentuan Umum
Bab II : Tindakan-tindakan Pencegahan
Bab III : Kriminalitas dan Penegakan Hukum
Bab IV : Kerja Sama Internasional
Bab V : Pengembalian Aset
Bab VI : Bantuan Teknis dan Pertukaran
Informasi
Bab VII : Mekanisme-mekanisme Pelaksanaan
Bab VIII : Ketentuan-ketentuan Akhir
Isi Undang-Undang
The preparation of the United Nations Convention began in 2000 where
the General Assembly of the United Nations in its 55th session through
Resolution Number 55/61.
1
technology.
The case of complexity corruption crime • This means that unlike other conventional
crimes, corruption is a crime that develops
dynamically over time.
• Htt recht hinkt achter de feiten aan. An
expression in Dutch which means that the law is
left out of the event.
Broadly speaking there are two categories of
international crime codification in various treaty.
First, treaties that expressly state actions that are
2
prohibited and are declared as crimes under
Internationalization corruption crime international law. Secondly, treaties which do not
declare prohibited acts of crime as a crime, but
require the participating countries to demand or
extradite the perpetrators of these acts based on
national law.
The relationship between international criminal law
3
and national criminal law is a complementary
The connection between “International
relationship with one another and has an important
Law and National Law” and the influence
meaning in the framework of the enforcement of
of International Law
criminal law itself. International Law as
complement of National Law.
• Based on UNCAC, corruption is an
international crime, so the universal principle in
criminal law applies in every country is obliged
to prosecute and punish perpetrators of
international crimes.
4
• The ratification of the UNCAC by the
How’s the implementation of UNCAC in
Indonesian Government is of course based on
Indonesian Law
careful consideration that the contents of the
convention are in accordance with the situation
and condition of the country which is currently
active in eradicating corruption.
• The ratification of the UNCAC applies as a self-
executing treaty. That is, it can be immediately
applied as a positive law.
The results that have been achieved and Indonesia's plans for the 8 articles
are the priority and the pilot focus of UNCAC. The 8 articles are among
others:
Week
11
GERAKAN,
KERJASAMA DAN
INSTRUMEN
INTERNASIONAL
PENCEGAHAN
KORUPSI
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan
gerakan-gerakan internasional POKOK BAHASAN
pencegahan korupsi; Gerakan-gerakan, kerjasama
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan beberapa instrumen
kerjasama-kerjasama internasional pencegahan
internasional pencegahan korupsi.
korupsi;
3. Mahasiswa mampu menjelaskan
beberapa instrumen SUB POKOK BAHASAN
internasional pencegahan 1. Gerakan dan Kerjasama
korupsi; Internasional Pencegahan
4. Mahasiswa mampu Korupsi;
membandingkan kelemahan- 2. Instrumen Internasional
kelemahan dan kelebihan- Pencegahan Korupsi;
kelebihan pemberantasan 3. Pencegahan Korupsi :
korupsi di negara lain; Belajar dari Negara Lain.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan
arti penting ratifikasi Konvensi
Anti Korupsi bagi Indonesia.
Gerakan, Kerjasama dan Instrumen Internasional 2
2
ETIKA & ANTI-KORUPSI
GERAKAN ORGANISASI
INTERNASIONAL
BOTTOM UP APPROACH
Berangkat dari 5 (lima) asumsi yakni:
a) semakin luas pemahaman atau
pandangan mengenai permasalahan
yang ada, semakin mudah untuk
meningkatkan awareness untuk
memberantas korupsi;
b) adanya network atau jejaring yang baik
akan lebih membantu pemerintah dan
masyarakat sipil (civil society). Untuk itu
perlu dikembangkan rasa saling percaya
serta memberdayakan modal sosial
(social capital) dari masyarakat;
BOTTOM UP APPROACH
c) Perlu penyediaan data mengenai efesiensi dan
efektifitas pelayanan pemerintah melalui corruption
diagnostics. Dengan penyediaan data dan
pengetahuan yang luas mengenai problem korupsi,
reformasi administratif-politis dapat disusun secara
lebih baik;
d) Adanya pelatihan-pelatihan khusus. Pelatihan ini
dapat diambil dari toolbox yang disediakan oleh
World Bank yang diharapkan dapat membantu
mempercepat pemberantasan korupsi. Bahan-
bahan yang ada dipilih sendiri dan harus
menyesuaikan dengan kondisi masing-masing
negara; dan
BOTTOM UP APPROACH
e) adanya rencana aksi pendahuluan yang
dipilih atau dikonstruksi sendiri oleh
negara peserta, diharapkan akan
memiliki trickle-down effect dalam arti
masyarakat mengetahui pentingnya
pemberantasan korupsi.
(Haarhuis : 2005)
TOP-DOWN APPROACH
Pendekatan dari atas atau top-down
dilakukan dengan melaksanakan
reformasi di segala bidang baik hukum,
politik , ekonomi maupun administrasi
pemeritahan. Corruption is a symptom of
a weak state and weak institution,
sehingga harus ditangani dengan cara
melakukan reformasi di segala bidang.
(Haarhuis : 2005)
Gerakan, Kerjasama dan Instrumen Internasional 7
7
ETIKA & ANTI-KORUPSI
Bahan Diskusi
Sumber : www.transparency.org
Gerakan, Kerjasama dan Instrumen Internasional 10
10
ETIKA & ANTI-KORUPSI
INSTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
INSTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
Malaysia : Hongkong :
Indonesia :
the Malaysia Independent
Filipina : Komisi
Anti- Commission
Lembaga Pemberantas
Corruption against
Ombudsman; an Korupsi
Commission Corruption
(KPK).
(MACC); (ICAC);
Bahan Diskusi
Selamat datang
generasi muda
anti-korupsi
Indonesia akan
lebih baik jika
tanpa korupsi
17
17
TINDAK PIDANA
KORUPSI
Oleh : IRAWATI
Tresna (Rusli Effendy, 1980: 53) merumuskan peristiwa pidana sebagai berikut:
Perbuatan atau rangkaian perbuatan manusia yang bertentangan dengan
Undang-Undang atau peraturan perundang-undangan atau peraturan
perundang-undangan lainnya terhadap perbuatan diadakan tindakan
pemidanaan.
Perbuatan Curang
Perbuatan Pemerasan
+1
Penyidikan:
Aparat Penegak
Melakukan Pembuktian sebagaimana
Hukum Lainnya
diatur dalam KUHP dan dalam
rangka Penuntutan
Perkara yang berkekuatan Terpidana
Eksekusi
Hukum Tetap (Inkracht)
P21: Pemberitahuan
Penuntutan:
Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan P22:
perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan Berkas &
Bading > Kasasi > Persidangan TSK
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini dengan permintaan
Peninjauan Kembali supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan. (Pasal 1
(Pasal 1 Angka 12 KUHAP) angka 2 KUHAP) Undang Undang No. 8 Tahun 1981
Terdakwa
12
- Pejabat lain yang memiliki fungsi disamakan pada lingkungan Sipil dan Militer.
strategis dalam kaitannya - Jaksa.
dengan penyelenggaraan negara
sesuai dengan - Penyidik.
ketentuan perundang- - Panitera Pengadilan.
undangan yang berlaku
- Pimpinan Proyek atau Bendaharawan Proyek.
- Pegawai Negeri
17
Gratifikasi
Pasal 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
Pengertian kerugian keuangan negara diatur di dalam
bagian Penjelasan Umum UU No. 31/1999, yaitu:
• Menyalahgunakan
• Melawan Hukum kewenangan,
kesempatan atau
sarana yang ada
padanya
(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus
lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
kewajibannya; atau
b. memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau
berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatannya.
(2) Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian
atau janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau huruf b,
dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
PASAL 6
Pasal 6 (1) huruf a & b Pemberi
Pasal 6 (2) Penerima
(1)Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling
lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00
(seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh
ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili; atau
b. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan ditentukan menjadi advokat untuk menghadiri sidang pengadilan
dengan maksud untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan diberikan
berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili.
oSetiap orang
oMelakukan perbuatan curang
oPada waktu menyerahkan barang keperluan TNI dan atau Polri
oDapat membahayakan keselamatan negara dalam keadaan perang
Pengawas Rekanan TNI/POLRI Membiarkan
Perbuatan Curang
Pasal 7 ayat (1) huruf d
oSetiap orang
oYang menerima
penyerahan bahan bangunan; atau
penyerahan barang keperluan TNI dan atau Polri;
oMembiarkan perbuatan curang sebagaimana dimaksud
ayat (1) huruf a atau c
Pegawai Negeri Menyerobot Tanah Negara
Sehingga Merugikan Orang Lain
Pasal 12 huruf h
• Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
• Dan pidana denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
Pemidaanan Tipikor
82
Pidana Tambahan
Beban Tanggungjawab
Percobaan, perbuatan, pemufakatan jahat memiliki beban tanggungjawab yang sama
84
KASUS
85
PERKARA
PERIZINAN KEHUTANAN
TENGKU AZMUN JAFFAR/ TAJ (Mantan Bupati
Pelalawan, Riau)
Dakwaan : Primair – Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18
UU NO. 31/1999 jo. UU 20/2001
Subsidair – Pasal 3 jo. Pasal 18 UU NO.
31/1999 jo. UU 20/2001
Kerugian Negara : Rp 1.209 triliun
Perkara :
TAJ menyalahgunakan kewenangan dengan
memberikan izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HT) kepada 7
perususahaan yang sengaja didirikan atau dipinjam
padahal perusahaan-perusahaan tersebut tidak
memenuhi persyaratan.
Dari izin yang diberikan telah dilakukan penebangan
diareal yang telah diberikan izin dan telah
menyebabkan kerugian negara.
86
PERKARA
PERIZINAN KELAPA SAWIT
PERKARA PEMALSUAN
SERTIFIKAT LAHAN
Pemberantasan Korupsi =
Pencegahan + Penindakan + Peran Masyarakat
“Banyak yang salah jalan tapi
merasa tenang karena banyak
teman yang sama-sama salah.
Beranilah menjadi benar,
meskipun sendirian”
- Baharuddin Lopa
Daftar Pustaka
• UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
• https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-
korupsi/infografis
• https://nasional.kompas.com/read/2015/03/17/22174201/Kasus.Pe
merasan.Kawasan.Wisata.KPK.Tahan.Bupati.Lombok.Barat
• https://daerah.sindonews.com/read/781482/25/kasus-jembatan-
runtuh-2-terdakwa-terancam-5-tahun-bui-1378811297
• http://3.bp.blogspot.com/-fP-
OzTlfRik/Uyeg4nTY3sI/AAAAAAAACHc/f4n-PM7XIzc/s1600/jujur.png
• https://news.detik.com/berita/3161946/terbukti-korupsi-ups-alex-
usman-dihukum-6-tahun-penjara
• https://www.liputan6.com/news/read/529816/terbukti-korupsi-
mantan-walikota-cilegon-divonis-35-tahun-bui
Delik – Delik Tindak
Pidana Korupsi dlm
UU Pemberantasan
TPK
Pengertian Delik
Kata delik berasal dari bahasa Latin, yaitu “delictum” yang
artinya “kesalahan / kegagalan / kerusakan”.
Tresna (Rusli Effendy, 1980: 53) merumuskan peristiwa pidana sebagai berikut:
Perbuatan atau rangkaian perbuatan manusia yang bertentangan dengan
Undang-Undang atau peraturan perundang-undangan atau peraturan
perundang-undangan lainnya terhadap perbuatan diadakan tindakan
pemidanaan.
Perbuatan Curang
Perbuatan Pemerasan
Gratifikasi
Subjek Hukum TP Korupsi
“Setiap Orang” (Pasal 1 angka 3)
a. orang perseorangan: siapa saja, setiap orang, pribadi kodrati;
b. korporasi (Pasal 1 angka 1): kumpulan orang atau kekayaan yang
terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan
hukum;
c. Pegawai Negeri:
- pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam UU tentang
kepegawaian
- pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam KUHP,
- orang yang menerima gaji/upah dari keuangan negara/daerah,
- orang yang menerima gaji/upah dari suatu korporasi yang
menerima bantuan dari keuangan negara/daerah
- orang yang mempergunakan modal atau fasilitas dari
negara/masyarakat
Pengertian Pegawai Negeri menurut UU 5 th 2014
Ps 1 ayat (3)
UU No. 20/2001
Pasal 1 angka 1:
Pasal 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
Unsur-unsur dari Merugikan Keuangan Negara menurut Pasal 3
yaitu:
a) Setiap Orang
b) Dengan Tujuan
c) Menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi
d) Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana
e) Yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
f) Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara
Pengertian kerugian keuangan negara diatur di dalam
bagian Penjelasan Umum UU No. 31/1999, yaitu:
(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus
lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
kewajibannya; atau
b. memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau
berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatannya.
(2) Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian
atau janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau huruf b,
dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 5 ayat (1) huruf a:
- Setiap orang
- memberi atau menjanjikan sesuatu
- kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
- dengan maksud
- supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
jabatannya
- yang bertentangan dengan kewajibannya
Pasal 5 ayat (1) huruf b:
- Setiap orang
- memberi sesuatu
- kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
- karena atau berhubungan dengan sesuatu
- yang bertentangan dengan kewajiban
- dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya
Penyelenggara Negara
Menurut UU No. 28 Tahun 1999, Penyelenggara Negara, meliputi:
- Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara
- Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara
- Menteri
- Gubernur
- Hakim
- Pejabat Negara lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan
- Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
PASAL 6
(1)Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling
lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00
(seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh
ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili; atau
b. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan ditentukan menjadi advokat untuk menghadiri sidang pengadilan
dengan maksud untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan diberikan
berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili.
oSetiap orang
oMelakukan perbuatan curang
oPada waktu menyerahkan barang keperluan TNI dan atau Polri
oDapat membahayakan keselamatan negara dalam keadaan perang
Pengawas Rekanan TNI/POLRI Membiarkan
Perbuatan Curang
Pasal 7 ayat (1) huruf d
oSetiap orang
oYang menerima
penyerahan bahan bangunan; atau
penyerahan barang keperluan TNI dan atau Polri;
oMembiarkan perbuatan curang sebagaimana dimaksud
ayat (1) huruf a atau c
Pegawai Negeri Menyerobot Tanah Negara
Sehingga Merugikan Orang Lain
Pasal 12 huruf h
• Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
• Dan pidana denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
MENUMBUHKAN
Image by congerdesign from Pixabay MENTAL PENGEMIS
SEBUTKAN CONTOH-CONTOH GRATIFIKASI
DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI !
Hadiah parsel hari raya dari bawahan untuk atasan
Bingkisan untuk dosen penguji setelah selesai sidang skripsi
Tip untuk petugas Pelayanan sekedar tanda terimakasih
Amplop isi uang dibagi rata dari bendahara dari sumber yang tidak jelas
Sponsorship dari vendor diberikan langsung tidak melalui institusi
Pejabat negara ditraktir tiket jalan-jalan bersama keluarga oleh vendor
Biaya pendidikan kedinasan pengembangan karir dibiayai oleh pengusaha
Oleh-oleh dari instansi tempat dilakukan pemeriksaan ketika selesai audit
Contoh lain ?
Rusaknya Sistem
dan Prosedur
Tidak tercapainya
Visi, Misi dan Tujuan
6
Graft Fraud Triangle
1. Just to express thank you;
Pressure 2. They gave me for free;
3. Just small money;
4. There is no state loss
5. Nothing to do with projects;
6. Everybody does the same;
7. This is for the office, this is for me
8
GRA ∙ TI ∙ FI ∙ KA
∙ SI
Pemberian dalam arti luas
Yakni, meliputi pemberian uang,
KBBI
barang, Rabat (discount), komisi,
gra·ti·fi·ka·si n
pinjaman tanpa bunga, tiket
Uang hadiah kepada pegawai
perjalanan, fasilitas penginapan,
di luar gaji yang telah ditentukan
perjalanan wisata, pengobatan cuma-
cuma, dan fasilitas lainnya.
Penyuapan Gratifikasi
“Transaksional” “Pasif”
Pegawai Negeri
SEGI /Penyelenggara Negara
TIGA Pemerasan
“Aktif”
PEMERASAN
Masyarakat
/Pengusaha
• Berhubungan dengan jabatan
• Bersifat tanam budi
• Tidak membutuhkan
kesepakatan
Contoh:
Pengusaha memberi hadiah
voucher belanja kepada PNS
• Ada kesepakatan karena merasa terbantu dalam
• Biasanya dilakukan secara pengurusan perizinan
rahasia dan tertutup
Contoh:
Pengusaha menyuap pejabat
pemerintah untuk mendapatkan proyek
DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA SEUMUR HIDUP ATAU PIDANA PENJARA PALING SINGKAT 4
(EMPAT) TAHUN DAN PALING LAMA 20 (DUA PULUH) TAHUN DAN PIDANA DENDA PALING SEDIKIT
RP 200.000.000,00 (DUA RATUS JUTA RUPIAH) DAN PALING BANYAK RP 1.000.000.000,00 (SATU
MILIAR RUPIAH):
e.pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya
memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;
f. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta,
menerima, atau memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
yang lain atau kepada kas umum, seolah-olah pegawai negeri atau penyelenggara
negara yang lain atau kas umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui
bahwa hal tersebut bukan merupakan utang;
g. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta
atau menerima pekerjaan, atau penyerahan barang, seolah-olah merupakan utang kepada
dirinya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang;
UU No. 20 Tahun 2001
-Setiap gratifikasi Pasal 12B ayat (1)
-Kepada pegawai negeri
atau penyelenggara
negara
-Dianggap pemberian
suap
-Apabila berhubungan a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
dengan jabatan rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh
-Dan yang berlawanan penerima gratifikasi;
dengan kewajiban atau b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa
tugasnya gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh
penuntut umum.
Pasal 12B ayat (2), UU No.31 Tahun
1999 j.o UU No.20 Tahun 2001
Pn/PN
Menerima Berhubungan jabatan
Gratifikas & berlawanan dengan
i kewajiban/tugasnya
Tidak
Lapor
≤ 30 HK
GRATIFIKASI YANG WAJIB
DILAPORKAN
NEGATIVE LIST
BERLAKU UMUM
👩 (Jenis, persyaratan, dan nilai sama dan
memenuhi prinsip kewajaran/kepatutan)
📖
Tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
(2) Gratifikasi yang tidak dapat ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c merupakan Gratifikasi yang memenuhi kondisi sebagai berikut:
2. Kompensasi yang diterima dari Pihak Lain sepanjang tidak melebihi standar
biaya yang berlaku di Kementrian Keuangan, tidak terdapat Pembiayaan Ganda,
Benturan Kepentingan, atau pelanggaran atas ketentuan yang berlaku di instansi
penerima, yang antara lain berupa :
DEFINISI
komisi
Pemberian dalam arti luas
BENTUK
Perjalanan
diskon Tiket
wisata penginapan
perjalanan
Hadiah, gratifikasi, suap, gratifikasi yang
dianggap suap
Gratifikasi
suap yang • Berhubungan dengan
dianggap jabatan
• Meeting of mind suap
• transaksional • Berlawanan dengan
kewajiban/tugas
Gratifikasi
Ilegal Pasal 12B ayat(1), UU No.31 tahun 1999, UU No.20
tahun 2001
Menerima Gratifikasi
Berhubungan dengan
kewajiban atau tugasnya
Pegawai Negeri
UU No.31 Tahun 1999 dan UU NO.20 Tahun
Pegawai negeri sebagaimana 2001
dimaksud dalam UU tentang
kepegawaian
Menteri
C E R T I F I C AT E
gubernur
ALLPPT Layou
GRATIFIKASI Penolakan
dan
Pelaporan Gratifikasi
• Terindikasi dianggap suap
GRATIFIKASI SUAP
SIKAP TERHADAP
• Gratifikasi diterima langsung
Apabila jawaban dari salah satu dari pertanyaan reflektif di atas adalah
“Ya”, maka penerimaan tersebut sebaiknya ditolak, atau jika terpaksa
diterima segera dilaporkan.
GRATIFIKASI
Sistem Pengendalian
Gratifikasi
Sistem Pengendalian Gratifikasi
Pembangunan Sistem Pengendalian Gratifikasi.
Dasar Hukum.
Cek fakta:
Komitmen Pimpinan
Add Text
Simple PowerPoint
Presentation
Add Title
Add Title
You can simply impress your audience
You can simply impress your audience
and add a unique zing and appeal to
and add a unique zing and appeal to
your Presentations. Easy to change
your Presentations. Easy to change
colors, photos and Text. Get a modern
colors, photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
PowerPoint Presentation that is
beautifully designed.
beautifully designed.
GRATIFIKASI
Peran Masyarakat dan Korporasi
dalam Pengendalian Gratifikasi
Definisi Peran Masyarakat dalam UU Nomor 31 Tahun 1999
2. 3.
hak untuk memperoleh hak menyampaikan saran dan
pelayanan dalam mencari, pendapat secara
memperoleh dan memberikan bertanggungjawab kepada
informasi adanya dugaan telah penegak hukum yang
terjadi tindak pidana korupsi menangani perkara tindak
kepada penegak hukum yang pidana korupsi;
4.
menangani perkara tindak hak untuk memperoleh jawaban
pidana korupsi; atas pertanyaan tentang
laporannya yang diberikan
kepada penegak hukum dalam
waktu paling lama 30 hari;
Korporasi mencakup:
Perseroan Terbatas
Yayasan
Organisasi Masyarakat
Partai Politik
3. Meminimalisasi potensi
1. Menurunkan biaya 2. Meningkatkan
kecurangan
operasional kepercayaan
investor/mitra/konsumen
Sistem pengendalian
Berdasarkan penelitian gratifikasi efektif untuk
LPEM UI Tahun 2003, Praktik bisnis yang bersih meminimalisir potensi
pengeluaran perusahaan dan beretika secara konflik kepentingan karena
untuk biaya “tambahan atau transparan dan konsisten antar individu atau pihak
pungutan liar” mencapai akan meningkatkan tidak dibebani dengan
11% dari biaya produksi kepercayaan oleh para pamrih akibat pemberian-
(Sumber RPJMN). stakeholder. pemberian di masa lalu.
Sistem pengendalian
gratifikasi, suap, dan uang
pelicin yang masif dan
berkelanjutan dapat
menekan dan menurunkan
biaya operasional tidak
resmi (biaya siluman)
secara perlahan dan
konsisten.
GRATIFIKASI
Peran Masyarakat dan Korporasi
dalam Pengendalian Gratifikasi
Perlindungan terhadap Pelapor
PELAPOR GRATIFIKASI MEMPUNYAI HAK UNTUK
DIBERIKAN PERLINDUNGAN SECARA HUKUM
Siapa
4. Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang
menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah; atau
5. Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang
.
Pe j abat Ne gara
.
Apakah Semua Gratifikasi Dilarang?
Tidak, pada dasarnya gratifikasi ialah pemberian yang bersifat netral. Kriteria
Gratifikasi yang dilarang adalah :
1. Gratifikasi yang diterima berhubungan dengan jabatan
2. Penerimaan tersebut dilarang oleh peraturan yang berlaku, bertentangan
dengan kode etik, memiliki konflik kepentingan atau merupakan
penerimaan yang tidak patut / tidak wajar .
2. hadiah tanda kasih yang memiliki nilai jual dalam penyelenggaraan kegiatan
3. pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh penerima,
4. pemberian dari sesama pegawai yang lazim dilakukan dalam konteks sosial
sesama rekan kerja (bukan uang). Max @ 300.000 batasan max setahun
1.000.000
Suap
• Transaksional ( pertemuan kehendak pemberi
dan penerima )
• Umumnya dilakukan secara tertutup
Ex : Pengusaha menyuap pejabat pemerintah untuk
mendapatkan proyek
UU Tipikor Pasal 12B dan 12C
Aturan
Dasar
UU No. 3 Th 2002 dan Perkom
02 Th 2014, Perkom 06 Th 2015
Gratifikasi
• Batas lama pelaporan gratifikasi 30 hari
• Penetapan Status Gratifikasi
Implementasi dalam Keseharian
• Jaket dari the legislative seharga 299rb rupiah sebagai kenang-kenangan karena mutasi pegawai
Diterima
• Tiket pesawat PP Jakarta-Tokyo oleh maskapai ANTA dari wajib pajak sebagai rasa terima kasih
Ditolak / Dilaporkan
(30 hari sejak diterima)
www.kpk.go.id/layanan-
publik/gratifikasi/formulir-gratifikasi
P Purpose
R Rules
Tanyakan pada Diri Sendiri O Openess
PROVE IT V Value
E Ethics
I Identity
T Timing
Gratifikasi tidak mempengaruhi keputusan?
Lapor Gratifikasi Jika ingin menyampaikan laporan pengaduan gratifikasi yang diterima oleh
orang lain, maka kita dapat menggunakan mekanisme Pengaduan Masyarakat
Melaporkannya kepada
KPK dengan cara mengisi
dengan cara mengakses alamat berikut: www.kws.kpk.go.id.
formulir laporan penerimaan
gratifikasi yang dapat
diunduh pada tautan:
www.kpk.go.id/layanan-
publik/gratifikasi/formulir- Penyerahan barang gratifikasi:
gratifika
• Kewajiban penyerahan uang atau barang gratifikasi adalah 7 hari kerja
terhitung sejak tanggal penetapan status kepemilikan oleh KPK
(tanggal SK).
• KPK akan menindaklanjuti dan menetapkan status kepemilikannya
menjadi milik negara atau milik penerima dalam waktu 30 Hari Kerja.
MEKANISME PENANGANAN
PELAPORAN GRATIFIKASI
MEKANISME PENGGANTIAN
BARANG GRATIFIKASI
Pelapor Pemberi
• Pelapor gratifikasi berhak Tidak semua pemberi gratifikasi dapat
mendapatkan perlindungan diberikan sanksi, kecuali
dari berbagai bentuk tekanan memenuhi unsur tindak pidana suap.
akibat laporan yang
disampaikan.
• Perlindungan dilakukan oleh
KPK mulai dari perlindungan
kerahasiaan informasi Pelapor
(identitas Pelapor) dan dapat
Setelah Lapor
bekerjasama dengan LPSK atau Apa yang terjadi pada
Pelapor, Pemberi, dan
institusi lain yang berwenang. Barang Gratifikasi?
Barang Gratifikasi
• KPK menyetorkan gratifikasi dalam bentuk uang ke
rekening kas negara dan dicatat sebagai penerimaan
negara.
• Jika berupa barang, KPK menyerahkan kepada
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN) untuk dilelang. Hasil lelang
dicatat sebagai penerimaan negara.
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 7/PMK.09/2017
tentang Pedoman
Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan Kementerian
Keuangan
LATAR BELAKANG
• Kementerian Keuangan telah menjalankan Program Pengendalian
Gratifikasi dengan terbitnya:
1. SE-10/MK.01/2013 tentang Program Pengendalian
Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Keuangan.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.01/2015
tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Kementerian Keuangan.
• berdasarkan hasil evaluasi atas pelaksanaan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 83/PMK.01/2015 tersebut, dan dalam rangka
menyelaraskan dengan Peraturan Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaporan dan
Penetapan Status Gratifikasi, telah ditetapkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 7/PMK.09/2017 tentang Pedoman Pengendalian
Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Keuangan.
2
PMK-7/PMK.09/2017
0
POKOK-POKOK PERUBAHAN
• PMK-83/2015 PMK-7/2017
• belum jelas.
• Mekanisme Pelaporan belum
detil.
DASAR HUKUM GRATIFIKASI
PMK-7/PMK.09/2017 ttg
PMK-83/PMK.01/2015 ttg
Pedoman Pengendalian
Pengendalian Gratifikasi di
Gratifikasi di Lingkungan
Lingkungan Kemenkeu
Kemenkeu
UNIT PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
Unit Pengendali Gratifikasi (UPG)
Fungsi Kedudukan
Kantor Pusat
Unit yang
Unit pelayanan dan mempunyai tusi di
informasi (help desk) bidang Kepatuhan Kantor Wilayah
pengendalian Internal seluruh
Eselon I Kantor
Gratifikasi
Pelayanan/UPT
• UPG ditetapkan dengan keputusan pimpinan unit eselon I yang
ditandatangani oleh pimpinan unit eselon I, atau eselon II atas nama
pimpinan unit eselon I pada unit yang bersangkutan. Pasal 5 & 6 PMK-7/PMK.09/2017
UPG Koordinator
Fungsi Kedudukan
Mengoordinasikan Inspektorat
pelaksanaan Jenderal
pengendalian Gratifikasi
di lingkungan
Kementerian Keuangan
Pasal 8 PMK-7/PMK.09/2017
Tugas dan Tanggung Jawab UPG (3/4)
• memberikan informasi dan data terkait penanganan
serta perkembangan sistem pengendalian Gratifikasi
sebagai bahan pertimbangan (management tools) bagi
pimpinan instansi dalam penentuan kebijakan dan
strategi pengendalian;
• melakukan sosialisasi/internalisasi atas ketentuan
Gratifikasi atau penerapan pengendalian Gratifikasi;
• melakukan koordinasi dan konsultasi dengan UPG
Koordinator dalam pelaksanaan pengendalian Gratifikasi;
Pasal 8 PMK-7/PMK.09/2017
Tugas dan Tanggung Jawab UPG (4/4)
• melakukan langkah monitoring ke KPK terkait penetapan status
barang Gratifikasi apabila diperlukan; dan
• menyusun dan mengevaluasi rencana aksi dan daftar titik
rawan Gratifikasi di lingkungan unit kerja masing- masing UPG
Pasal 8 PMK-7/PMK.09/2017
PELAPORAN GRATIFIKASI
Mekanisme Pelaporan Gratifikasi
Secara langsung
Penerima
Gratifikasi
UPG KPK
Melalui UPG
Pelaporan Gratifikasi Melalui UPG
Pasal 9 PMK-7/PMK.09/2017
Kelengkapan Laporan Gratifikasi
• UPG melakukan verifikasi atas kelengkapan laporan gratifikasi.
• Laporan Gratifikasi dianggap lengkap apabila memuat informasi paling
kurang:
a) nama dan alamat Pelapor dan pemberi Gratifikasi;
b) jabatan Pelapor Gratifikasi;
c) tempat dan waktu penerimaan dan/ atau penolakan Gratifikasi;
d) uraian jenis Gratifikasi yang diterima dan/atau ditolak, dan
melampirkan bukti dalam bentuk sampel atau foto apabila tersedia;
e) nilai atau taksiran nilai Gratifikasi yang diterima dan/ atau ditolak;
dan
f) kronologis penenmaan dan/atau penolakan Gratifikasi.
• Penyampaian laporan dinyatakan sah apabila Pelapor telah mendapat bukti
tanda terima penyampaian laporan dari UPG.
Pasal 9 PMK-7/PMK.09/2017
Penyaluran Barang Gratifikasi yang Mudah Rusak
Pasal 10 PMK-7/PMK.09/2017
Pelaporan Gratifikasi Langsung ke KPK
Pasal 13 PMK-7/PMK.09/2017
Pengecualian Penanganan Laporan Gratifikasi oleh UPG
Pasal 13 PMK-7/PMK.09/2017
Pelaporan Gratifikasi oleh Selain Penerima Gratifikasi
• UPG hanya memproses laporan Gratifikasi oleh
penerima Gratifikasi dan/ atau orang lain yang
mendapat kuasa secara tertulis.
• Laporan Gratifikasi selain oleh penenma Gratifikasi dan/
atau orang lain yang mendapat kuasa secara tertulis,
disampaikan kepada unit yang menangani pengaduan
dan/ atau whistleblowing system untuk diproses
sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Pasal 14 PMK-7/PMK.09/2017
Pelaporan Hasil Penanganan Laporan Gratifikasi
• UPG menyusun rekapitulasi hasil penanganan laporan
Gratifikasi dengan format terlampir dalam PMK-
7/PMK.09/2017
• Rekapitulasi disampaikan berjenjang setiap awal bulan kepada
UPG setingkat di atasnya dengan tembusan kepada KPK.
• UPG tingkat kantor pusat menyampaikan rekapitulasi
semesteran kepada UPG Koordinator.
• UPG Koordinator menyampaikan laporan semesteran
penanganan Gratifikasi tingkat Kementerian kepada Menteri
Keuangan.
Pasal 15 PMK-7/PMK.09/2017
Ketentuan Umum Terkait Barang Gratifikasi
• Barang Gratifikasi harus disimpan oleh
penerima Gratifikasi sampai dengan
penetapan status barang Gratifikasi oleh KPK.
• Penerima Gratifikasi bertanggung jawab
dalam hal barang Gratifikasi hilang dan/atau
rusak .
Pasal 16 PMK-7/PMK.09/2017
Penetapan Status Barang Gratifikasi
• Pelapor
menyampaikan
salinan Surat
Keputusan kepada
UPG Pasal 17, 18 PMK-
7/PMK.09/2017
Penetapan Status Barang Gratifikasi
Milik Penerima
Pasal 19 PMK-7/PMK.09/2017
Penyerahan Barang Gratifikasi (2/3)
2 yang ditetapkan menjadi milik Negara
Bukti Setor
Menyetorkan maks 7 hari kerja
ke rekening KPK salinan
UPG
Uang salinan
Bukti
Menyerahkan maks 7 hari kerja Penyerahan
Barang DJKN
Pasal 20 PMK-7/PMK.09/2017
Penyerahan Barang Gratifikasi (3/3)
3 yang ditetapkan menjadi milik Unit Kerja
Pasal 21 PMK-7/PMK.09/2017
GAMBARAN UMUM
PROSES PELAPORAN
GRATIFIKASI
48
/ Toward IACM level 4 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN
PERLINDUNGAN PELAPOR
Pasal 22 PMK-7/PMK.09/2017
FORM
PELAPORAN
GRATIFIKASI
Dapat diunduh di:
http://www.kpk.go.id/gratifikasi/images
/pdf/FormGrat.pdf
Budi Budiman
Jl. Angkasa No. 1,
Jakarta
Budi Budiman
Bandung, 17 Agustus 1970 09831983109230
Kepala Subbagian Umum
KPP Madya Jakarta
budi.budiman@gmail.com 087789721368
021-3568218 087789721368
B Barang berupa handphone ± Rp 5 juta D Diterima di
merek Samsung Galaxy Note. kantor,
tanggal 5
Januari 2016
Toto Suroto
Wiraswasta, Pemilik perusahaan catering
Jl. Angkasa Bundar No.28, Jakarta
Rekanan
Diberikan sebagai ucapan terima kasih.
Diberikan di kantor di ruang Kepala Subbagian Umum pada saat jam makan siang.
Kondisi tidak ada orang lain, hanya saya dan pemberi yang ada di ruangan pada saat itu.
Jakarta, 6 Januari 16
ԂԄ
Budi Budiman
TERIMA KASIH
PERBEDAAN GRATIFIKASI,
SUAP, UANG PELICIN, DAN
PEMERASAN
GRATIFIKASI
SUAP
PEMERASAN
PENYALAHGUNAAN
WEWENANG
PENGGELAPAN JABATAN
BENTURAN
KEPENTINGAN DALAM
PENGADAAN
Gratifikasi
Memahami
Gratifikasi
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DIREKTORAT GRATIFIKASI
KEDEPUTIAN BIDANG PENCEGAHAN
BUKU SAKU
MEMAHAMI GRATIFIKASI
Tim Penulis:
Doni Muhardiansyah
Aida Ratna Zulaiha
Wahyu Dewantara Susilo
Annisa Nugrahani
Fahrannia Imbrita Rosalba
Bariroh Barid
I Gusti Ayu Nyoman Lia Oktirani
Didukung oleh:
Muhammad Sigit
Wahyu PRYP
Andreas Budi Sampurno
Chalimatus Sadiyah
Meila Indira
Diterbitkan oleh:
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Cetakan Pertama, Desember 2010
Kata Pengantar
Pimpinan KPK
Daftar Isi
• Kata Pengantar iii
• Daftar Isi iv
• Pendahuluan 1
• Apa yang Dimaksud dengan Gratifikasi? 3
• Bilamana Gratifikasi Dikatakan Sebagai Tindak 4
Pidana Korupsi?
• Mengapa Gratifikasi yang Diberikan kepada Penyelenggara 5
Negara atau Pegawai Negeri Perlu Diatur Dalam
Suatu Peraturan?
1. Perkembangan Praktik Pemberian Hadiah 5
2. Konflik Kepentingan dalam Gratifikasi 7
• Landasan Hukum Tentang Gratifikasi Sebagai 9
Tindak Pidana Korupsi
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 9
Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
2. Penerima Gratifikasi yang Wajib Melaporkan Gratifikasi 10
3. Konsekuensi Hukum dari Tidak Melaporkan Gratifikasi 11
yang Diterima
• Bagaimana Mengidentifikasi Gratitifikasi yang Dilarang 12
(Ilegal)?
• Jika Saya Menerima Gratifikasi Apa yang Harus 16
Saya Lakukan?
• Apa Saja yang Harus Saya Lakukan dan Siapkan 16
dalam Melaporkan Gratifikasi Ilegal?
• Apa yang Dilakukan oleh KPK pada Laporan Saya 17
Setelah Laporan Diserahkan dan Diterima Secara Resmi?
Pendahuluan
Pada tahun 2001 dilakukan amandemen terhadap Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001. Dalam Undang-
Undang yang baru ini lebih diuraikan elemen-elemen dalam pasal-
pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang pada
awalnya hanya disebutkan saja dalam Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999. Dalam amademen ini juga, untuk pertama kalinya istilah
gratifikasi dipergunakan dalam peraturan perundang-undangan di
Indonesia, yang diatur dalam Pasal 12B.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak benar bila Pasal 12B dalam
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 telah melarang praktik gratifikasi atau
pemberian hadiah di Indonesia. Sesungguhnya, praktik gratifikasi
atau pemberian hadiah di kalangan masyarakat tidak dilarang tetapi
perlu diperhatikan adanya sebuah rambu tambahan yaitu larangan
bagi Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara untuk menerima gratifikasi
yang dapat dianggap suap.
Pasal 12B:
Pasal 12C:
1. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat
(1) tidak berlaku jika penerima melaporkan gratifikasi yang
diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
f. Penyidik
g. Panitera Pengadilan
h. Pimpinan dan Bendahara Proyek
Sanksi pidana yang ditetapkan pada tindak pidana ini cukup berat,
yaitu pidana penjara minimum empat tahun, dan maksimum 20
tahun atau pidana penjara seumur hidup, dan pidana denda paling
sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), maksimum Rp.
1.000.000.000,00 (satu miliyar rupiah). Dari rumusan ini jelas sekali
bahwa penerimaan gratifikasi merupakan hal yang sangat serius
sebagai salah satu bentuk tindak pidana korupsi, dengan sanksi
pidana yang persis sama dengan tindak pidana suap lainnya dalam
Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Bagaimana Mengidentifikasi
Gratifikasi yang Dilarang (Ilegal)?
Untuk memudahkan pembaca memahami apakah gratifikasi yang
diterima termasuk suatu pemberian hadiah yang ilegal atau legal,
maka ilustrasi berikut dapat membantu memperjelas. Jika seorang
Ibu penjual makanan di sebuah warung memberi makanan kepada
anaknya yang datang ke warung, maka itu merupakan pemberian
keibuan. Pembayaran dari si anak bukan suatu yang diharapkan
oleh si Ibu. Balasan yang diharapkan lebih berupa cinta kasih anak,
dan berbagai macam balasan lain yang mungkin diberikan. Kemu-
dian datang seorang pelanggan, si Ibu memberi makanan kepada
pelanggan tersebut lalu menerima pembayaran sebagai balasannya.
Keduanya tidak termasuk gratifikasi ilegal. Pada saat lain, datang
seorang inspektur kesehatan dan si Ibu memberi makanan kepada
si inspektur serta menolak menerima pembayaran. Tindakan si Ibu
menolak menerima pembayaran dan si Inspektur menerima makanan
ini adalah gratifikasi ilegal karena pemberian makanan tersebut
memiliki harapan bahwa inspektur itu akan menggunakan jabatan-
nya untuk melindungi kepentingannya. Andaikan inspektur kesehatan
tersebut tidak memiliki kewenang dan jabatan lagi, akankah si ibu
penjual memberikan makanan tersebut secara cuma-cuma?
* Pertanyaan reflektif ini dapat digunakan untuk gratifikasi/pemberian hadiah yang diberikan dalam semua situ-
asi, tidak terkecuali pemberian pada situasi yang secara sosial wajar dilakukan seperti: pemberian hadiah/grati-
fikasi pada acara pernikahan, pertunangan, ulang tahun, perpisahan, syukuran, khitanan atau acara lainnya.
* Ada tiga model hubungan: (1) vertikal-dominatif (seperti hubungan atasan-bawahan); (2) diagonal
(seperti petugas layanan publik-pengguna layanan publik); dan (3) setara (seperti antara teman dan
antar tetangga); Dua yang pertama adalah relasi-kuasa yang timpang.
** Strategis artinya berkenaan dengan/menyangkut akses ke aset-aset dan kontrol atas aset-aset sum-
berdaya strategis ekonomi, politik, sosial dan budaya. Ketimpangan strategis ini biasanya antar posisi
strategis yang terhubungkan lewat hubungan strategis. Sebagai contoh adalah hubungan antara se-
seorang yang menduduki posisi strategis sebagai panitia pengadaaan barang dan jasa dengan peserta
lelang pengadaan barang dan jasa. Pada posisi ini terdapat hubungan strategis di mana sebagai panitia
pengadaan barang dan jasa seseorang memiliki kewenangan untuk melakukan pengalokasian/pendis-
tribusian aset-aset sumberdaya strategis yang dipercayakan kepadanya pada pihak lain, sedangkan di
lain sisi peserta lelang berkpentingan terhadap sumberdaya yang dikuasai oleh panitia tersebut.
Proses
Penerima Gratifikasi Laporan Tertulis
Penetapan
Kepada KPK
Status
30 hari kerja
Pimpinan KPK
Melakukan
Penelitian
Menteri Keuangan
SK Pimpinan
KPK tentang
Status
Gratifikasi
Penerima Gratifikasi
[CONTOH 1]
PEMBERIAN PINJAMAN BARANG DARI REKANAN KEPADA
PEJABAT/PEGAWAI NEGERI SECARA CUMA-CUMA
[CONTOH 2]
PEMBERIAN TIKET PERJALANAN OLEH REKANAN KEPADA
PENYELENGGARA NEGARA ATAU PEGAWAI NEGERI ATAU
KELUARGANYA UNTUK KEPERLUAN DINAS/PRIBADI SECARA
CUMA-CUMA
[CONTOH 3]
PEMBERIAN TIKET PERJALANAN OLEH PIHAK KETIGA
KEPADA PENYELENGGARA NEGARA ATAU PEGAWAI NEGERI
ATAU KELUARGANYA UNTUK KEPERLUAN DINAS/PRIBADI
SECARA CUMA-CUMA
[CONTOH 4]
PEMBERIAN INSENTIF OLEH BUMN/BUMD KEPADA PIHAK
SWASTA KARENA TARGET PENJUALANNYA BERHASIL DICAPAI
Pertanyaan : Apakah insentif yang diberikan oleh Maskapai “X” tersebut termasuk
gratifikasi yang dilarang?
Jawaban : Tidak
Pertanyaan : Mengapa permasalahan di atas termasuk konsep gratifikasi yang
tidak larang?
Jawaban : Hal tersebut bukan merupakan gratifikasi sebagaimana definisi
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001, karena pemberian diberikan kepada pihak
swasta. Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 mengenai gratifikasi
mengikat pegawai negeri atau penyelenggara negara.
[CONTOH 5]
PENERIMAAN HONOR SEBAGAI NARASUMBER OLEH
SEORANG PENYELENGGARA NEGARA ATAU PEGAWAI NEGERI
DALAM SUATU ACARA
[CONTOH 6]
PEMBERIAN SUMBANGAN OLEH BADAN USAHA MILIK NEGARA
(BUMN) DALAM ACARA KHUSUS
[CONTOH 7]
PEMBERIAN BARANG (SUVENIR, MAKANAN, DLL) OLEH
KAWAN LAMA ATAU TETANGGA
[CONTOH 8]
PEMBERIAN OLEH REKANAN MELALUI PIHAK KETIGA
Pertanyaan : Apakah pemberian oleh rekanan melalui pihak ketiga tersebut terma-
suk konsep gratifikasi yang dilarang?
Jawaban : Ya
Pertanyaan : Mengapa permasalahan di atas termasuk konsep gratifikasi yang
dilarang?
Jawaban : Perlu diwaspadai terkadang suatu pemberian kepada penyelenggara
negara atau pegawai negeri diberikan secara tidak langsung dengan
menggunakan perantara pihak ketiga (melalui istri atau anak), ini
dilakukan oleh pemberi sebagai kamuflase untuk menutupi motif yang
bernilai negatif.
Pertanyaan : Apa tindakan yang seharusnya Anda lakukan dalam kondisi ini?
Jawaban : Apabila penyelenggara negara atau pegawai negeri tersebut menge-
tahui bahwa gratifikasi yang diberikan kepada istri, anak dan atau
saudaranya tersebut berasal dari rekanan dan terkait dengan jabatannya
saat ini, maka penyelenggara negara atau pegawai negeri wajib
melaporkan pemberian tersebut ke KPK paling lambat 30 hari kerja
sejak penerimaan barang tersebut, karena inti dari pemberian tersebut
ditujukan kepada penyelenggara negara atau pegawai negeri yang
bersangkutan.
[CONTOH 9]
PEMBERIAN HADIAH ATAU UANG SEBAGAI UCAPAN TERIMA
KASIH ATAS JASA YANG DIBERIKAN
[CONTOH 10]
PEMBERIAN HADIAH ATAU UANG OLEH DEBITUR KEPADA
PEGAWAI BANK BUMN/BUMD
Pertanyaan : Apakah pemberian hadiah atau uang oleh debitur termasuk konsep
gratifikasi yang dilarang?
Jawaban : Ya
Pertanyaan : Mengapa permasalahan di atas termasuk konsep gratifikasi yang
dilarang?
Jawaban : Pemberian bingkisan atau uang ini dapat dilihat sebagai upaya untuk
mengurangi independensi pada saat pemberian kredit karena petugas
merasa berhutang budi pada nasabah, dalam hal ini perusahaan yang
telah memberikan bingkisan atau uang.
[CONTOH 11]
PEMBERIAN CASH BACK KEPADA NASABAH OLEH BANK
BUMN/BUMD
[CONTOH 12]
PEMBERIAN FASILITAS PENGINAPAN OLEH PEMDA SETEM-
PAT KEPADA PENYELENGGARA NEGARA ATAU PEGAWAI
NEGERI PADA SAAT KUNJUNGAN DI DAERAH
[CONTOH 13]
PEMBERIAN SUMBANGAN/HADIAH PERNIKAHAN PENYELENG-
GARA NEGARA ATAU PEGAWAI NEGERI PADA SAAT PE-
NYELENGGARA NEGARA/PEGAWAI NEGERI MENIKAHKAN
ANAKNYA
[CONTOH 14]
PEMBERIAN KEPADA PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI ATAU
JANDA PENSIUNAN
[CONTOH 15]
HADIAH KARENA PRESTASI
Hal yang perlu diperhatikan juga yaitu nilai dari hadiah yang diberikan
tentu saja adalah nilai yang sewajarnya dan tidak berlebihan. Hal
tersebut diatur dalam peraturan internal dari instansi yang bersang-
kutan.
H Apa saja gratifikasi yang tidak boleh 7 S Bagaimana mekanisme yang dilakukan 15
diterima? oleh KPK setelah saya melaporkan
penerimaan gratifikasi?
I Apa yang dilakukan jika Pn/PN diberi 8
gratifikasi yang dilarang? T Bolehkah saya memiliki barang 16
gratifikasi yang telah saya laporkan?
J Bagaimana jika saya tidak meminta 9
gratifikasi, namun masih tetap diberi, U Apakah pelapor gratifikasi dilindungi 17
bolehkah saya menerimanya? secara hukum?
Gratifikasi adalah semua pemberian yang diterima oleh Pegawai Negeri atau
Penyelenggara Negara (Pn/PN). Oleh karena itu gratifikasi memiliki arti yang
netral, sehingga tidak semua gratifikasi merupakan hal yang dilarang atau
sesuatu yang salah.
B
Apa kriteria gratifikasi yang dilarang?
3
Pengenalan Gratifikasi
Gratifikasi pada dasarnya adalah “suap yang tertunda” atau sering juga disebut
“suap terselubung”. Pegawai negeri atau penyelenggara negara (Pn/PN) yang
terbiasa menerima gratifikasi terlarang lama kelamaan dapat terjerumus
melakukan korupsi bentuk lain, seperti suap, pemerasan dan korupsi lainnya.
Sehingga gratifikasi dianggap sebagai akar korupsi.
4
Pengenalan Gratifikasi
5
Pengenalan Gratifikasi
Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi baru yang diatur
dalam Pasal 12B dan 12C UU Tipikor sejak tahun 2001. Namun, jika penerima
gratifikasi melaporkan pada KPK paling lambat 30 hari kerja, maka Pn/PN
dibebaskan dari ancaman pidana gratifikasi.
Pasal 12B
(1) Setiap gratifikasi kepada Pn/PN dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban
atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh penerima gratifikasi;
b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah),
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut
umum.
(2) Pidana bagi Pn/PN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Pasal 12C
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat (1) tidak berlaku,
jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.
Selain itu, Pasal 16 UU No. 30/2002 tentang KPK juga mengatur bahwa
setiap Pn/PN yang menerima gratifikasi wajib melaporkan kepada KPK
paling lambat 30 hari kerja terhitung sejak tanggal penerimaan.
KPK menerbitkan Peraturan KPK (Perkom) Nomor: 02 Tahun 2014 dan Perkom
Nomor: 06 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status
Gratifikasi. Untuk menjelaskan lebih jauh, KPK juga menerbitkan Pedoman
Pengendalian Gratifikasi sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 16 Perkom
tersebut.
6
Pengenalan Gratifikasi
Pada dasarnya, semua gratifikasi yang diterima oleh Pn/PN wajib dilaporkan pada
KPK, kecuali :
a) pemberian dari keluarga, yakni kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/istri,
anak/anak menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak ipar/adik ipar, sepupu/
keponakan. Gratifikasi dari pihak-pihak tersebut boleh diterima dengan syarat
tidak memiliki benturan kepentingan dengan posisi ataupun jabatan penerima;
b) hadiah tanda kasih dalam bentuk uang atau barang yang memiliki nilai jual
dalam penyelenggaraan pesta pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan,
dan potong gigi, atau upacara adat/agama lainnya dengan batasan nilai per
pemberi dalam setiap acara paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);
c) pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh penerima,
bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau anak penerima gratifikasi paling banyak
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);
d) pemberian dari sesama pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi
jabatan, ulang tahun ataupun perayaan lainnya yang lazim dilakukan dalam
konteks sosial sesama rekan kerja. Pemberian tersebut tidak berbentuk uang
ataupun setara uang, misalnya pemberian voucher belanja, pulsa, cek atau
giro. Nilai pemberian paling banyak Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per
pemberian per orang, dengan batasan total pemberian selama satu tahun
sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari pemberi yang sama;
e) pemberian sesama pegawai dengan batasan paling banyak Rp200.000,00 (dua
ratus ribu rupiah) per pemberian per orang, dengan batasan total pemberian
selama satu tahun sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari pemberi yang
sama. Pemberian tersebut tidak berbentuk uang ataupun setara uang, misalnya
voucher belanja, pulsa, cek atau giro;
f ) hidangan atau sajian yang berlaku umum;
g) prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya
sendiri seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetisi tidak terkait kedinasan;
h) keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan
saham pribadi yang berlaku umum;
i) manfaat bagi seluruh peserta koperasi pegawai berdasarkan keanggotaan
koperasi Pegawai Negeri yang berlaku umum;
j) seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta sertifikat
yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop,
konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang berlaku umum;
k) penerimaan hadiah atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada
kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh Pemerintah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau,
l) diperoleh dari kompensasi atas profesi di luar kedinasan, yang tidak terkait
dengan tugas pokok dan fungsi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik
kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai;
7
Pengenalan Gratifikasi
Boleh diterima. Namun untuk penerimaan yang melebihi nilai wajar tertentu
(saat ini batasannya adalah Rp1.000.000,00) maka penerimaan itu wajib
dilaporkan pada KPK. Hal ini dikarenakan penyelenggaraan acara tersebut
membutuhkan biaya, dan sudah menjadi bagian dari tradisi yang sudah
berjalan.
Gratifikasi yang tidak boleh diterima adalah gratifikasi terlarang, yaitu yang
berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas dan kewajiban
pegawai negeri atau penyelenggara negara.
8
Pengenalan Gratifikasi
9
Pengenalan Gratifikasi
10
Pengenalan Gratifikasi
Ya, dilarang.
11
Pengenalan Gratifikasi
GRATIFIKASI
• Berhubungan dengan jabatan
• Bersifat inventif (tanam budi)
• Tidak membutuhkan kesepakatan (transaksional)
IKHLAS!
SUAP
• Transaksional ( pertemuan kehendak
pemberi dan penerima )
• Umumnya dilakukan secara tertutup
DEAL !
PEMERASAN
• Adanya permintaan sepihak dari pejabat Rp
(penerima) PBJ
• Bersifat memaksa
• Penyalahgunaan kekuasaan
12
Pengenalan Gratifikasi
13
Pengenalan Gratifikasi
Cukup banyak.
Hingga akhir tahun 2015 sudah banyak putusan hakim terkait tindak pidana
gratifikasi, mulai dari pegawai negeri, pejabat eksekutif, anggota legislatif, hingga
kepala daerah dan pejabat lainnya.
Dalam salah satu putusan pengadilan yang menggunakan pasal 12B, Hakim
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Subjek hukum/terdakwa sebagai Pegawai Negeri
2. Terdapat ketidakseimbangan antara penghasilan yang sah dengan kekayaan
yang dimiliki oleh terdakwa
3. Terdakwa gagal untuk membuktikan bahwa hartanya diperoleh dari
penghasilan yang sah
4. Terdakwa tidak pernah melaporkan penerimaan gratifikasi kepada KPK
Laporan gratifikasi wajib disampaikan kepada KPK paling lambat 30 hari kerja
sejak gratifikasi diterima. Atau jika sudah terdapat Unit Pengendali Gratifikasi
(UPG) di instansi Pn/PN dapat melaporkan pada KPK melalui UPG paling lambat
7 hari kerja sejak gratifikasi diterima.
14
Pengenalan Gratifikasi
Kewajiban penyerahan uang atau barang gratifikasi adalah 7 hari kerja terhitung
sejak tanggal penetapan status kepemilikan oleh KPK
(tanggal SK).
15
Pengenalan Gratifikasi
1 Disampaikan melalui :
SK diserahkan
4 ke Pelapor 2a Disampaikan melalui UPG (7 HK sejak gratifikasi diterima)
(7 HK setelah
ditetapkan) Disampaikan kepada KPK (30 HK sejak gratifikasi diterima) 2b
Gratifikasi Milik
Negara 3
(Diserahkan 7 HK
sejak SK ditetapkan)
6
KPKNL
Kemenkeu
iii ii i
16
Pengenalan Gratifikasi
Boleh.
Pelapor menyampaikan
1 keinginannya untuk
4
memiliki barang
gratifikasi dengan
Rp
mengganti sejumlah
uang ketika dilakukan
proses klarifikasi dan
verifikasi. KPK mengeluarkan SK gratifikasi
milik negara yang dapat diganti
dengan sejumlah uang.
2 Pelapor menyerahkan
5
barang gratifikasi
kepada KPK untuk
keperluan penaksiran.
17
Pengenalan Gratifikasi
Ketentuan ini diatur pada UU Tipikor Pasal 5 ayat (1) dengan ancaman
hukuman penjara antara 1 sampai 5 tahun dan Pasal 13 dengan
ancaman hukuman penjara maksimal 3 tahun.
18
Pengenalan Gratifikasi
KPK menyetorkan gratifikasi dalam bentuk uang ke rekening kas negara dan
dicatat sebagai penerimaan negara.
Jika berupa barang, KPK menyerahkan kepada Kementerian Keuangan melalui
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk dilelang. Hasil lelang dicatat
sebagai penerimaan negara.
19
KENALI LEBIH JAUH TENTANG
GRATIFIKASI
Dengan mengunduh aplikasi GRATis* di Gadget Anda
Dapat di download di :
Keyword : GRATis,KPK,Gratifikasi
GRATIFIKASI
Dengan mengakses e-learning Gratifikasi di PC, Laptop dan Gadget Anda
http://kpk.go.id/gratifikasi
Dapat di download di :
Keyword : GRATis,KPK,Gratifikasi
Pelaporan online
https://gol.kpk.go.id
e-learning
http://www.kpk.go.id/gratifikasi
E Apa peran pimpinan instansi dalam 4 Q Apakah pihak swasta dan mitra kerja 10
pembangunan Pengendalian menjadi bagian dari pengendalian
Gratifikasi? gratifikasi?
F Apa yang dimaksud dengan Komitmen 4 R Apa wujud keterlibatan pihak swasta 11
Pengendalian Gratifikasi? dalam pengendalian gratifikasi?
G Apa saja isi Komitmen Pengendalian 5 S Apa peran masyarakat dan organisasi 11
Gratifikasi? masyarakat sipil dalam penerapan
pengendalian gratifikasi?
H Apakah instansi harus memiliki aturan 6
internal Pengendalian Gratifikasi? T Apa peran KPK dalam pembangunan 12
pengendalian gratifikasi?
I Apa saja isi dari Aturan Pengendalian 6
Gratifikasi? U Apa ukuran keberhasilan penerapan 12
Pengendalian Gratifikasi?
J Apakah Unit Pengendalian Gratifikasi 7
(UPG) penting dimiliki instansi? V Apa hubungannya pengendalian 12
gratifikasi dengan perubahan budaya?
K Apakah UPG harus berbentuk unit 7
khusus? W Apa yang dimaksud dengan Budaya 13
Anti Gratifikasi?
L Apa Tugas UPG? 8
X Apa peranan dari 5 (lima) komponen 14
M Apa peran pegawai dalam 8 budaya anti gratifikasi tersebut?
keberhasilan penerapan pengendalian
gratifikasi? Y Bagaimana cara mewujudkan Budaya 15
Anti Gratifikasi?
B
Apa manfaat pengendalian gratifikasi?
3
Bagaimana tahapan dalam menerapkan C
Pengendalian Gratifikasi?
AP
TAH
4
AP
TAH
3
AP
TAH
2 ng
onitori i
M luas
a
& Ev dalian
tuka
n gen
be n Pen tifikasi
AP Pem Unit Gra
TAH lian
enda
1 g
Pen tifikasi
Gra G)
sun
an (UP
y u
Pen uran
At alian
d
gen
Pen tifikasi
n Gra
m itme n
Ko pina
Pim
dari tansi
Ins
4
Siapa saja yang harus terlibat dalam penerapan D
Pengendalian Gratifikasi?
5
Apa saja isi Komitmen Pengendalian Gratifikasi?
G
6
Apakah instansi harus memiliki aturan H
internal Pengendalian Gratifikasi?
Ya. Aturan internal diperlukan untuk memberikan ketentuan yang jelas tentang
gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan, dasar pembentukan UPG, memudahkan
prosedur pelaporan serta perlindungan hukum bagi pimpinan dan pegawai di
instansi yang menerapkan pengendalian gratifikasi.
I
Apa saja isi dari Aturan Pengendalian Gratifikasi?
7
7. Penghargaan dan Sanksi;
Menjelaskan penghargaan bagi pegawai negeri dan penyelenggara negara
yang patuh terhadap aturan pengendalian gratifikasi dan sebaliknya.
8. Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan
Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pengendalian gratifikasi, antara lain sumber daya manusia, anggaran serta
sarana dan prasarana pendukung.
K
Apakah UPG harus berbentuk unit khusus?
UPG dapat berupa unit khusus/unit tambahan yang ada dalam struktur
organisasi ataupun secara fungsi melekat dalam fungsi kepatuhan atau fungsi
pengawasan internal.
8
Apa tugas UPG?
L
9
Apakah penerapan Pengendalian Gratifikasi N
membutuhkan alokasi anggaran?
a
Mensosialisasikan aturan gratifikasi
kepada seluruh pegawai serta mitra
kerja secara berkesinambungan.
c Memroses secara
internal pelanggaran
terhadap aturan
gratifikasi dan
b Memberikan penghargaan
dan menjamin perlindungan
menjatuhkan
sanksi.
hukum kepada pegawai
yang melaporkan
penerimaan gratifikasi.
10
Apa hubungannya Pengendalian Gratifikasi P
dengan program pemerintah lainnya?
11
Apa wujud keterlibatan pihak swasta dalam R
pengendalian gratifikasi?
12
Apa peran KPK dalam pembangunan T
Pengendalian Gratifikasi?
13
W
Apa yang dimaksud dengan Budaya Anti Gratifikasi?
Budaya Anti Gratifikasi adalah suatu cara hidup di masyarakat untuk tidak
memberikan dan tidak menerima gratifikasi sehubungan dengan jabatan, tugas
atau kewenangan seseorang.
Pegawai Negeri /
Penyelenggara
Negara
Organisasi Lembaga
Masyarakat Pemerintah
Sipil
Budaya
Anti Gratifikasi
Swasta Masyarakat
14
Apa peranan dari 5 (lima) komponen budaya X
anti gratifikasi tersebut?
Lembaga Pemerintahan
Membangun lingkungan yang bebas dan bersih dari
gratifikasi, melalui pelembagaan pengendalian gratifikasi
MasyarakaT
Tidak memberi gratifikasi kepada Pegawai
Negeri/ Penyelenggara Negara
SWASTA
Melakukan praktik bisnis yang bersih dari
gratifikasi, suap dan uang pelicin
15
Bagaimana cara mewujudkan Budaya Anti Y
Gratifikasi?
GRATIFIKASI
Kenali lebih jauh tentang Gratifikasi dengan mengunduh aplikasi GRATis*
atau mengakses e-learning Gratifikasi di PC, Laptop atau Gadget Anda
Dapat di download di :
Keyword : GRATis,KPK,Gratifikasi
http://kpk.go.id/gratifikasi
*Gratifikasi, Informasi dan Sosialisasi
Dapat di download di :
Keyword : GRATis,KPK,Gratifikasi
Pelaporan online
https://gol.kpk.go.id
e-learning
http://www.kpk.go.id/gratifikasi
MENGENAL
GRATIFIKASI
Hai Grato, jelasin dong apa
itu gratifikasi?
http://kpk.go.id/gratifikasi
http://www.kpk.go.id/gratifikasi
Dapat di download di :
Keyword : GRATis,KPK,Gratifikasi
Pelaporan online
https://gol.kpk.go.id
AP
TAH
4
AP
TAH
3
ng
itori
AP Mon luasi
TAH a
& Ev dalian
2 gn
e
Pen tifikasi
Gra
kan
m bentu
AP Pe Unit
TAH lian
enda
1 g
Pen tifikasi
Gra G)
nan (UP
e nyusu an
P erap
n
& Pe uran
At alian
d
gen
n Pen tifikasi Terdapat 4 tahapan
itme Gra utama dalam penerapan
Kom pinan
Pim Pengendalian Gratifikasi
dari tansi
Ins
Apa yang dimaksud dengan
Komitmen Pengendalian Gratifikasi?
Komitmen Pengendalian Gratifikasi merupakan salah satu tahapan
penerapan pengendalian gratifikasi. Komitmen berbentuk pernyataan
resmi pimpinan instansi secara tertulis untuk menerapkan pengendalian
gratifikasi. Pernyataan tersebut disampaikan kepada seluruh jajaran pejabat
dan pegawai suatu instansi serta para pemangku kepentingan lainnya.
Pegawai Negeri /
Penyelenggara
Negara
Organisasi Lembaga
Masyarakat Pemerintah
Sipil
Budaya
Anti Gratifikasi
Swasta Masyarakat
Lembaga Pemerintahan
Membangun lingkungan yang bebas dan bersih dari
gratifikasi, melalui pelembagaan pengendalian gratifikasi
MasyarakaT
Tidak memberi gratifikasi kepada Pegawai
Negeri/ Penyelenggara Negara
SWASTA
Melakukan praktik bisnis yang bersih
dari gratifikasi, suap dan uang pelicin
www.kpk.go.id/gratifikasi
Dapat di download di :
Elemen
dasar
perilaku
korupsi
PERSONAL
DISPOSITION
SCHOOL
PARENT’S
EDUCATION
ROLE BEHAVIOR VALUES
VALUES
NIAT NILAI
Pendidikan Dasar /
Menengah
Pendidikan Anak
Usia Dini / Berbasis
Keluarga
Manusia Integral ?
Proses Pendidikan
INTEGRITAS
Berpikir, berkata, BERPERILAKU BERTINDAK
dengan baik dan benar serta memegang teguh KODE ETIK dg
prinsip prinsip moral
“LANDASAN 9 NILAI
INTEGRITAS-ANTI KORUPSI ”
Sudahkah Kita Berintegritas
KITA SENDIRILAH YANG
MEMUTUSKAN MENJADI
BAIK ATAU BURUK
NILAI – NILAI ANTI KORUPSI
PRINSIP ANTI KORUPSI
Prinsip-prinsip Anti Korupsi
Kewajaran Kontrol
Akuntabllitas Transparansi Kebijakkan Kebijakkan
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
1. AKUNTABILITAS
AKUNTABILITAS
AKUNTABILITAS
AKUNTABILITAS
2. TRANSPARANSI
TRANSPARANSI
TRANSPARANSI
3. KEWAJARAN
KEWAJARAN
4. KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
5. KONTROL KEBIJAKAN
•
INSPIRASI INTEGRITAS
Carilah...Tokoh yang Menjadi
Inspirasi Integritas Anda, lalu
ceritakanlah kepada rekan anda
kenapa anda mengidolakannya ?
Sebarkan
TOKOH INTEGRITAS
JADILAH PRIBADI YANG BERINTEGRITAS
KARENA BANGSA INI MEMBUTUHKAN KALIAN
SEBAGAI GENERASI PELURUS BANGSA INI………
DEMI MEMAJUKAN NEGARA INDONESIA DIKEMUDIAN HARI
THANK YOU
JADILAH ORANG BAIK BUKAN KARENA INGIN DI NILAI
BAIK TETAPI KARENA DIRIMULAH PRIBADI YANG BAIK
ETIKA & ANTI-KORUPSI
Week
14
NILAI DAN
PRINSIP ANTI-
“Lead the people KORUPSI
to the path
of uncorrupted”
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Pokok Bahasan
nilai-nilai anti korupsi untuk Nilai-nilai anti korupsi dan
mengatasi faktor internal prinsip-prinsip anti korupsi
penyebab terjadinya korupsi;
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
prinsip-prinsip anti korupsi yang Sub Pokok Bahasan
berpedoman pada nilai-nilai anti 1. Nilai-nilai anti korupsi
korupsi untuk mengatasi faktor
eksternal penyebab terjadinya 2. Prinsip-prinsip anti
korupsi agar korupsi tidak terjadi; korupsi
3. Mahasiswa mampu memberikan
contoh penerapan prinsip-prinsip
dan nilai-nilai anti korupsi dalam
suatu organisasi/institusi/
masyarakat untuk mencegah
terjadinya korupsi dalam setiap
kegiatannya.
PENYEBAB KORUPSI
PENYEBAB KORUPSI
A. NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI
1 2 3
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN
4 5 6
TANGGUNG
KEDISIPLINAN KERJA KERAS
JAWAB
7 8 9
KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN
B. PRINSIP-PRINSIP ANTI-
KORUPSI
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
KEWAJARAN
KEBIJAKAN
KONTROL KEBIJAKAN
Selamat datang
generasi muda
anti-korupsi
Indonesia akan
lebih baik jika
tanpa korupsi
DISIPLIN
JUJUR
NILAI-NILAI ANTI
KORUPSI
ADIL TANGGUNG
JAWAB
KERJA
BERANI
KERAS
SEDERHANA
Haji Agus Salim
“Leidein is Lijden,
Memimpin adalah Menderita”
Biografi
Nama Asli : Musyudul Haq
Tempat Lahir : Koto Gadang, Sumatera Barat
Tanggal Lahir : 8 Oktober 1883
Pendidikan :
• Europeeshe Lagere School (ELS)
• Hoogere Burger School (HBS)
Karier :
• Penerjemah di Konsulat Belanda (1906)
• Memperjuangkan kemerdekaan bersama Serikat Islam (1915)
• Jong Islamieten Bond (JIB)
• Seorang Jurnalis
• Mendirikan surat kabar Fadjar Asia
• Menteri muda luar negeri di Kabinet Sjahrir I dan II
• Menteri luar negeri di Kabinet Sjarifuddin dan Kabinet Hatta
Wafat : Jakarta, 4 November 1954
Kisah Hidup
Berdamai dengan Kemelaratan Tak Mendamba Istana
Mohammad Roem menyebut Agus Salim Semasa tinggal di Jakarta, ia berpindah-
sebagai manifestasi nyata dari prinsip Leiden pindah dari satu kontrakan ke kontrakan
is Lejden “memimpin adalah menderita” lain, yakni Gang Tanah Tinggi, Gang
yang dipopulerkan oleh Mr. Kasman Taopekong, Jatinegara, dan lainnya.
Singodimejo. Kebanyakan rumah yang dikontraknya pun
tidaklah luas dan nyaman. Tak jarang
Dibalik sosoknya yang mampu berbicara dan hanya memiliki satu kamar dan setiap
menulis secara sempurna sedikitnya dalam enam bulan sekali, disusun ulang tata letak
sembilan bahasa. Beliau adalah seorang yang barang-barangnya demi mengganti
bershaja. Kesahajaan ini yang oleh suasana.
Schermerhorn disebut sebagai kemelaratan.
Meski demikian, keluarga H. Agus Salim
Suatu ketika, di sebuah tempat di dataran tak mengeluh. Mereka selalu
Eropa, berkumpullah para diplomat dari mengedepankan syukur. Bila hujan tiba
pelbagai negara. Diantaranya hadir Agus dan atap bocor, Zainatun Nahar, istrinya,
Salim yang keberadaannya sangat kontras bergegas menaruh ember di tempat-
dengan lainnya. Bila para diplomat lain tempat yang bocor. Ia lalu mengajak anak-
berpenampilan necis, ia justru mengenakan anak mereka yang masih kecil membuat
jas berhiaskan beberapa jahitan di sana-sini. perahu dari kertas, dan asyiklah mereka
bermain perahu bersama.
Pada akhirnya, Agus Salim memiliki rumah
yang lantas bisa diwariskan kepada
anakanaknya. Rumah itu terletak di Tanah
Tinggi, Jakarta Pusat.
Nilai Integritas
SEDERHANA
KERJA KERAS
Baharuddin Lopa
“Menakar dengan Pikir dan
Hati, Menolak Apa Pun yang
Tak Masuk Dalam Takarannya”
Biografi
Nama Akrab : Barlop
Tempat Lahir : Mandar, Sulawesi Selatan
Tanggal Lahir : 27 Agustus 1935
Pendidikan :
• Fakultas Hukum Universitas Hasanudin
• Kursus Reguler Lemhanas
• Meraih gelar doktor di Universitas Diponegoro
Karier :
• Jaksa di Kejaksaan Negeri Makassar (1958-1960)
• Bupati Majene
• Kepala Kejaksaan Negeri Ternate (1964)
• Keoala Kejaksaan Tinggi Aceh
• Kepala Pusdiklat Kejaksaan Agung RI (1976-1982)
• Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (1982-1986)
• Duta Besar RI untuk Arab Saudi
• Menteri Kehakiman dan Perundang-undangan (2001)
Wafat : 3 Juli 2001
Kisah Hidup
Fasilitas Bukan Milik Pribadi Tak Mendamba Istana
Segala sesuatu harus sesuai peruntukannya. Suatu ketika, sebagai Kepala Kejaksaan
Mobil dinas hanya untuk keperluan dinas, Tinggi Sulawesi Selatan, Lopa mengadakan
tak boleh untuk kepentingan pribadi. Bagi kunjungan ke sebuah kabupaten di wilayah
Baharuddin Lopa, itu prinsip yang sangat kerjanya. Dalam perjalanan pulang, Lopa
mendasar. Itu sebabnya, dia melarang istri tiba-tiba menyuruh ajudannya
dan ketujuh anaknya menggunakan mobil menghentikan mobil. Lopa bertanya
dinas untuk keperluan sehari-hari. kepada sang ajudan mengenai siapa yang
mengisi bensin. Mengetahui bahwa Jaksa
Suatu ketika, saat beliau diundang menjadi yang mengisikan bensin ke mobil itu, Lopa
saksi pernikahan, pada 1983. Ia bersama dan ajudan memutar kembali ke tempat
sang istri datang ke sana dengan sang jaksa dan memintanya menyedot
menumpang pete-pete, angkutan kota khas kembali bensin sesuai dengan jumlah yang
Makassar. diisikannya.
“Ini hari Minggu. Ini juga bukan acara dinas. “Saya punya uang jalan untuk beli bensin,
Jadi, saya tak boleh datang dengan mobil dan itu harus saya pakai,” seloroh Lopa.
kantor,” terang Lopa.
Sangat berhati-hati dan cermat sudah
Bukan hanya urusan mobil, soal telepon pun
menjadi kebiasaan Baharuddin Lopa. Bagi
Lopa sangat ketat. Di rumahnya, telepon
dia, tak ada urusan sepele.
dinas selalu dikunci. Bahkan, semasa
menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Selatan, dia sampai memasang telepon koin
di rumah dinasnya agar pemakaiannya
terpantau
Kisah Hidup
Bukan Tega Kepada Sahabat Hadiah Harusnya Untuk
Orang Susah
Sikap tegas yang diterapkan kepada diri Dalam kapasitas sebagai pejabat negara,
sendiri dan keluarga secara otomatis hadiah tak bisa diterima begitu saja karena
terbawa pula dalam menjalankan tugas. biasanya ada udang di balik batu.
Salah satu contoh ketegasan itu adalah saat Baharuddin Lopa adalah sosok yang sangat
Lopa mengusut kasus pengadaan fiktif alergi terhadap hadiah dalam bentuk apa
Alquran senilai Rp 2 juta yang melibatkan pun, baik yang diberikan oleh pejabat
Kepala Kanwil Agama Sulawesi Selatan K.H. bawahannya, pejabat dari instansi lain,
Badawi. Ia tak mau berkompromi meskipun maupun pengusaha.
Badawi adalah sahabatnya.
Ia selalu menolak dengan halus. Setiap
Dalam kasus itu, Lopa tetap mengusu menerima parsel pun, ia akan langsung
tuntas. Ia tak menggubris meskipun Badawi mengembalikannya.
berkali-kali memohon agar kasusnya itu tidak
diproses.
Nilai Integritas
JUJUR BERANI
TANGGUNG JAWAB
ADIL DISIPLIN
Sri Sultan Hamengku Buwono IX
“Setiap Orang, Siapa Pun, dan
Apa Pun Jabatannya, Harus
Taat Kepada Hukum”
Biografi
Nama : Bendoro Raden Mas Dorodjantun
Tempat Lahir : Yogyakarta
Tanggal Lahir : 12 April 1912
Pendidikan :
• Algemeene Middelbare School (AMS)
• Faculteit Indologie Universiteit Leiden
Karier :
• Naik tahta (1940)
• Ditetapkan sebagai Gubernur DIY (1948)
• Menteri Negara di Kabinet Sjahrir II dan Kabinet Hatta
• Deputi Perdana Menteri di Kabinet Natsir,
• Menteri Pertahanan di Kabinet Wilopo
• Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri di Kabinet Ampera
• Wakil Presiden (1972-1978)
Wafat : 2 Oktober 1988
Kisah Hidup
Surat Tilang Untuk Sultan Sopir Mbok Bakul
Kala itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX Jip Willys berhenti seketika kala seorang
mengendarai sendiri mobilnya ke luar kota, mbok bakul, wanita pedagang gendong
tepatnya ke Pekalongan. Entah mengapa, Sri hasil desa, memintanya menepi.
Sultan saat itu melakukan kesalahan. Dia Pengemudinya lantas turun dan
melanggar rambu lalu lintas. Seorang polisi membantu menaikkan karung-karung dan
yang tengah berjaga memergokinya dan membawanya ke Pasar Kranggan, Jetis,
menghentikan mobil Sri Sultan. Yogyakarta. Si mbok memang terbiasa
melakukan hal ini dan membayar satu
Polisi itu yakni Brigadir Royadin. Saat sang rupiah untuk sekali jalan.
polisi tahu bahwa orang yang ditindaknya
adalah Sri Sultan, Brigadir Royadin gugup Di sepanjang perjalanan, tak ada hal aneh.
bukan main. Namun, dia segera mencoba Keanehan baru terlihat saat mobil tiba di
memperbaiki sikap demi wibawanya sebagai pasar. Sejumlah pedagang terperangah
polisi. melihat si mbok turun dari jip itu dan
seorang berkata, “Mbok tahu siapa orang
Ketika melihat keragu- rauan di wajah yang tadi itu? Beliau adalah Sampeyan
Brigadir Royadin, Sri Sultan berkata, Dalem!” katanya.
“Buatkan saja saya surat tilang.”
Mendengar itu, si mbok seperti disambar
Singkat cerita, sang polisi pun melakukan
petir, pingsan.
tilang kepada Sri Sultan. Tak lama kemudian,
Brigadir Royadin yang bertugas di Yogyakarta Cerita itu sangat populer di kalangan
dinaikkan pangkatnya satu tingkat. kawula Ngayogyakarta. Sebuah kisah yang
Alasannya, Royadin dianggap sebagai polisi membuktikan sikap mulia Sultan
yang berani dan tegas Hamengku Buwono IX. Meski menjadi raja,
ia tak lantasbesar kepala dan gila hormat
Nilai Integritas
PEDULI
BERTANGGUNG
JAWAB
Hoegeng Iman Santoso
“Pantang Terima Pemberian
Karena Jabatan”
Biografi
Tempat Lahir : Pekalongan, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : 14 Oktober 1921
Pendidikan :
• Algemeene Middelbare School (AMS)
• Rechtshogeschool (RHS)
• Leeterling Hoofdagent Van Politie (Pendidikan Ajun Inspektur Polisi)
• Koto Keitsatsu Gakko (Sekolah Tinggi Polisi)
• Provost Marshall General School
• Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian
• Pendidikan Brigade Mobil (Brimob)
Karier :
• Agen Polisi
• Kapolsek Jomblang, Semarang (1945)
• Kepala Dinas Pengawasan Keamanan Negara (DPKN) (1952-1955)
• Kepala Reskrim Sumatera Utara (1955–1959)
• Deputi Operasi Menteri Muda Panglima Angkatan Kepolisian (Menpangak) (1967–1968)
• Kepala Jawatan Imigrasi RI (1960-1967)
• Kepala Kepolisian Republik Indonesia (1968–1971)
Wafat : Jakarta, 14 Juli 2004
Kisah Hidup
Tutupnya Toko Kembang Kami Itu Bukan Rumah Kami
Hoegeng Iman Santoso menutup toko Ketika Hoegeng Iman Santosa diangkat
kembang hanya satu hari jelang pelantikan sebagai Kepala Direktorat Reserse dan
sebagai kepala jawatan Kriminal Polda Sumatera Utara pada 1956.
imigrasi. Sempat, beliau sekeluarga berdiam di
Hotel De Boer selama beberapa waktu
Ibu Merry tak habis pikir dengan permintaan karena rumah dinas masih dihuni pejabat
suaminya itu karena toko kembang tersebut lama.
adalah salah satu sumber penghasilan
tambahan mereka. Hoegeng terkejut saat akan menempati
rumah dinasnya karena dipenuhi
Hoegeng menjawab tegas, “Nanti semua barang-barang mewah. Ia dan
orang yang berurusan dengan imigrasi akan keluarganya berkeras tetap tinggal di hotel
memesan kembang pada toko kembang ibu, jika barang-barang mewah itu masih ada di
dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang sana.
lainnya.”
Pada akhirnya, Hoegeng dan keluarganya
Dia tak ingin orang-orang membeli kembang
mengeluarkan semua barang mewah itu
di toko itu hanya karena melihat jabatan
ke tepi jalan. Belakangan diketahui,
yang diembannya
barangbarang itu berasal dari bandar judi
yang hendak menyuapnya.
Nilai Integritas
JUJUR
• Ini sesuai dengan cara pandang Ki Hadjar terhadap kehidupan manusia. Ia pernah berujar,
“Memayu hayuning sariro.., memayu hayuning bangsa.., memayu hayuning
bawana.”Artinya, apa pun yang dikerjakan oleh seseorang harusnya bisa bermanfaat bagi
dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsa, dan bermanfaat bagi dunia.
NILAI INTEGRITAS YANG DAPAT DIPETIK
Sederhana Jujur Peduli
Pesta pelantikan Tak silau memandang Memayu hayuning
dengan makan mie dunia hingga ia tak sariro, memayu
godhok serantang mengkhianati tanah hayuning bangsa,
dengan keluarga air dan bangsa dan memayu hayuning
tidak mengkorup bawana / haruslah
Membeli perabotan kekayanaan negara bermanfaat bagi diri
bekas Belanda yang demi kepentingan sendiri, bangsa, dan
murah karena yang pribadi. dunia, saling peduli
penting adalah satu sama lain
manfaatnya.
Mohammad Hatta
“Setiap perbuatan adalah
demi negara yang dicintai,
janganlah berkhianat”
BIOGRAFI
Nama : Mohammad Athar
Pendidikan :
• Sekolah Rakyat Melayu (Fort De Kock) tahun 1913
• Europeesche Lagere School (ELS ) 1916 di Padang
• Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang yang membuatnya
bergabung dengan Jong Sumatranen Bond dan menjadi bendahara
• Nederland Handelshogeschool 1921 di Rotterdam
Pergerakan :
• Jong Sumatranen Bond
• Indische Vereniging yang lantas berubah menjadi
Perhimpunan Indonesia
M. Hatta jujur atas uang Terdapat sisa dana Non Atas rahasia negara
sisa hasil pengobatan dan Bujeter untuk keperluan senering yang tidak
justru malah operasional dirinya saat ia disampaikan kepada
mengembalikan ke negara menjabat sebagai wakil istrinya, beliau tidak
presiden. Ia tidak gentar menghadapi
Beliau tidak berlebihan dalam istrinya yang dipastikan
membocorkan rahasia menggunakannya dan kecewa. Pun juga dari
negara yaitu kebijakan justru keluarganya. Dan beliau
Senering, walaupun mengembalikannya. siap menanggung resiko
kepada istrinya sendiri. atas perbuatannya
Rahasia negara tetap tersebut.
rahasia
NILAI INTEGRITAS YANG DAPAT DIPETIK
Kerja Keras Peduli
Pendidikan :
• Madrasah Ibtidaiyah Al Huda
• Madrasah Mambaul Ulum
• Madrasah Salafiyah
• Lembaga Pendidikan Al Islam
Organisasi :
• Laskar Hizbullah 1944 – Komandan Divisi Hizbullah Jawa Tengah dan
anggota Dewan Pertahanan Daerah Kedu
• Nahdlatul Ulama – Konsul Daerah Ansor dan NU Jawa Tengah dan
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU
Pemerintahan :
• Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
• Menteri Agama 1964 Kabinet Dwikora I
Kisah Hidup
Karena Kamu Adikku Hobi Baru Sang Mantan Menteri
• Mohammad Zainuddin Dahlan, adik • Setelah Saifuddin purna dari
ipar dari Saifuddin mendatangi pekerjaannya atau pensiun, ia
kantor Saifuddin kala ia menjabat justru memilih berdagang beras di
sebagai Menteri Agama. Ia meminta pasar tanpa sepengetahuan
Saifuddin memberangkatkannya ke keluarganya, hanya semata ingin
tahan suci dengan menggunakan menghidupi keluarganya dengan
fasilitas Kementerian Agama. uang hasil jerih payahnya sendiri.
Sontak membuat Saifuddin Uang pensiun dari kas negara tidak
menolaknya. Lantaran Dahlan disentuhnya. Justru dikumpulkan
adalah adiknya sendiri. untuk membeli rumah yang
dijadikan Rumah Bersalin Muslimat
NU.
NILAI INTEGRITAS YANG DAPAT DIPETIK
Adil Kerja Keras Peduli
Adil Berani
Gelang Pakistan
• Pada kesempatan lain, ketika
sedang bermain di halaman, Sylvia,
putri Jaksa Agung R. Soeprapto,
didatangi seorang pria paruh baya.
Pria itu memberikan sebuah dus
berwarna merah, lalu bergegas
pergi.
• Hatinya girang bukan kepalang,
karena isi dus merah itu ternyata
dua buah gelang emas. Ia pun
segera memakainya dan
memamerkan gelang barunya itu
kepada sang ayah.
• Saat itu juga, Sylvia disuruh
mengembalikan gelang pemberian
tersebut.
Adil
Jangan Mentang-mentang Keluargaku!!!
• Semenjak dilantik menjadi Kapolri,
Widodo menyatakan perang
Adil terhadap kejahatan narkotika yang
kala itu memang marak.
• Gebrakan awal itu bukan hanya
dilakukan di lingkungan dinasnya. Di
lingkungan keluarga, ia pun
Sederhana Disiplin membuat sebuah maklumat keras
bagi istri dan anak-anaknya. Ia
melarang mereka jemawa karena
jabatan yang kini disandangnya.
• Widodo juga tak memanjakan anak
dan istrinya dengan fasilitas yang
didapatkan sebagai panglima
tertinggi kepolisian. Hanya sesekali
Martini (anak sulungnya) dan kedua
adiknya berangkat ke sekolah
dengan diantar sopir. Mereka lebih
sering menggunakan angkutan
umum demi mematuhi maklumat
sang ayah.
Belajar Integritas
kepada
Tokoh Bangsa
ORANGE JUICE FOR INTEGRITY Belajar Integritas kepada Tokoh Bangsa
Diterbitkan oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Kedeputian Bidang Pencegahan
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
Jln. H.R. Rasuna Said Kav C-1, Jakarta 12920
www.kpk.go.id
Hak cipta dilindungi undang-undang. Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya, diperbanyak
untuk tujuan pendidikan serta nonkomersial lainnya, dan bukan untuk diperjualbelikan.
4
SEMBILAN NILAI ANTIKORUPSI
Mencari teladan, dalam hal apa pun, bukan Namun, itu bukan berarti kita tak bisa menemukan
perkara gampang. Sering kali kita terjebak mencari sosok-sosok yang mampu menolak godaan
sosok yang sempurna sebagai rujukan atau korupsi.
teladan. Padahal, tidak ada satu pun manusia
yang sempurna. Selalu ada sisi baik dan buruk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki
yang melekat pada setiap orang. Sebaik apa rumusan sembilan nilai antikorupsi yang
pun seseorang, bila dikorek-korek, pasti ada saja juga dikenal sebagai sembilan nilai integritas.
keburukannya. Kesembilan nilai itulah yang bisa dijadikan
tolok ukur oleh kita dalam menilai seorang
Dalam urusan melawan korupsi pun begitu. tokoh, apakah bisa dijadikan teladan dalam
Kiranya tidak mudah mencari sosok yang benar- melawan korupsi atau tidak. Semakin banyak nilai
benar bersih, tak pernah bersinggungan dengan antikorupsi yang ditunjukkan, semakin tinggi
tindakan-tindakan yang tergolong korupsi. integritas seseorang dan semakin pantas untuk
dijadikan teladan dalam pemberantasan korupsi.
5
TELADAN ITU (PERNAH) ADA...................................................................................4
DAFTAR ISI..................................................................................................................6
H. AGUS SALIM...........................................................................................................10
Berdamai dengan Kemelaratan........................................................................................................................ 12
Tak Mendamba Istana............................................................................................................................................ 14
BAHARUDDIN LOPA...................................................................................................16
Siapa yang Mengisi Bensin?................................................................................................................................ 18
Fasilitas Bukan Milik Pribadi................................................................................................................................. 20
Bukan Tega kepada Sahabat.............................................................................................................................. 22
Hadiah Harusnya untuk Orang Susah.......................................................................................................... 24
SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX.....................................................................26
Surat Tilang untuk Sultan..................................................................................................................................... 28
Sopir Mbok Bakul....................................................................................................................................................... 30
HOEGENG IMAN SANTOSA.......................................................................................32
Tutupnya Toko Kembang Kami........................................................................................................................ 34
Itu Bukan Rumah Kami........................................................................................................................................... 36
KI HADJAR DEWANTARA...........................................................................................38
Mi Godhok Sang Menteri..................................................................................................................................... 40
Berburu Perabotan Bekas..................................................................................................................................... 42
MOHAMMAD HATTA.................................................................................................44
Kembalikan Saja Uang Itu.................................................................................................................................... 46
Demi Sebuah Rahasia............................................................................................................................................. 48
Mimpi Tak Terbeli...................................................................................................................................................... 50
6
DAFTAR ISI
MOHAMMAD NATSIR................................................................................................52
Kemeja Bertambal..................................................................................................................................................... 54
Syukuri Apa Adanya................................................................................................................................................. 56
SAIFUDDIN ZUHRI.....................................................................................................58
Karena Kamu Adikku............................................................................................................................................... 60
Hobi Baru Sang Mantan Menter...................................................................................................................... 62
SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA..............................................................................64
Tertusuk “Gunting” Sang Suami....................................................................................................................... 66
Sukun Goreng Ibu Presiden................................................................................................................................ 68
R. SOEPRAPTO............................................................................................................70
Bola dan Abang Becak........................................................................................................................................... 72
Gelang Pakistan.......................................................................................................................................................... 74
IR. SUKARNO..............................................................................................................76
Tak Usik Fasilitas Negara....................................................................................................................................... 78
Tinggalkan Duku Idaman..................................................................................................................................... 80
WIDODO BUDIDARMO..............................................................................................82
Menghukum Sang Anak Kandung................................................................................................................. 84
Jangan Mentang-mentang Keluargaku!..................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................88
7
8
SEPENGGAL KISAH SEJUTA TELADAN
9
Haji Agus Salim
“LEIDEN IS LIJDEN,
MEMIMPIN ADALAH
MENDERITA”
10
L ahir dengan nama asli Musyudul Haq di Koto
Gadang, Sumatera Barat, 8 Oktober 1884, Agus
Salim menimba ilmu di sekolah khusus anak-anak
Kiprah Agus Salim dalam perjuangan
kemerdekaan dimulai bersama Serikat Islam
(SI) pada 1915. Saat menjadi anggota Volskraad
Eropa, Europeesche Lagere School (ELS). Begitu periode 1921–1924, ia dikenal sebagai sosok
lulus pada 1897, anak jaksa di Pengadilan Riau itu yang bersuara keras. Kiprahnya lantas berlanjut di
melanjutkan studinya ke Hoogere Burger School Jong Islamieten Bond (JIB). Selain bergerak di jalur
(HBS) di Batavia. politik, Agus Salim juga seorang jurnalis. Ia antara
lain sempat berkiprah bersama Harian Neratja,
Lulus dari HBS dengan nilai tertinggi saat Hindia Baroe, dan mendirikan surat kabar Fadjar
berumur 19 tahun, Agus Salim mengajukan Asia.
beasiswa untuk belajar kedokteran di Belanda.
Namun, permohonannya ditolak. Meski kemudian Setelah Indonesia merdeka, karena
direkomendasikan oleh R.A. Kartini dan disetujui kompetensinya, Agus Salim sempat dipercaya
pemerintah, Agus Salim kadung tersinggung dan menjabat menteri dalam beberapa kabinet. Di
memutuskan tak melanjutkan studinya. Ia mulai Kabinet Sjahrir I dan II, Agus Salim adalah menteri
bekerja. muda luar negeri. Sementara itu, di Kabinet Amir
Sjarifuddin (1947) dan Kabinet Hatta (1948–1949),
Pada 1906, ia terbang ke Jeddah untuk menjadi ia menjabat menteri luar negeri.
penerjemah di Konsulat Belanda. Di sanalah ia
memperdalam ilmu agama Islam, diplomatik, dan Agus Salim meninggal di Jakarta pada 4
beberapa bahasa asing macam Belanda, Inggris, November 1954 dan dimakamkan di Taman
Jerman, Prancis, Turki, Jepang, dan tentu saja Makam Pahlawan Kalibata.
Arab.
11
“Orang tua yang sangat pandai ini adalah seorang
yang genius. Ia mampu berbicara dan menulis
secara sempurna sedikitnya dalam sembilan
bahasa. Kelemahannya hanya satu: ia hidup
melarat.”
Berdamai
Itulah tulisan Willem Schermerhorn, seorang
pejabat Belanda, dalam Het dagboek van
Schermerhorn (Buku Harian Schermerhorn) saat
dengan mengomentari H. Agus Salim. Faktanya memang
demikian. H. Agus Salim selalu bersahaja.
Kemelaratan
12
Suatu ketika, di sebuah tempat di dataran Eropa, “Saya teringat perkataan Kasman, Leiden is Lijden,
berkumpullah para diplomat dari pelbagai negara. memimpin adalah menderita. Penderitaan tidak
Di antara mereka terselip seorang pria berjanggut hanya berupa penjara, tetapi juga kepahitan
putih. hidup. Penderitaannya ditunjukkan dalam hidup
sederhana yang kadang-kadang mendekati
Keberadaannya sangat mudah dibedakan dari serbakekurangan dan kemiskinan,” tutur
yang lain. Selain lebih pendek, dandanannya Mohammad Roem dalam tulisannya, Haji Agus
pun sungguh kontras. Bila para diplomat lain Salim, Memimpin adalah Menderita, pada 1977.
berpenampilan necis, ia justru mengenakan jas
berhiaskan beberapa jahitan di sana-sini.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
13
Rumah mewah atau setidaknya salah satu
yang terbagus di lingkungannya. Begitulah
bayangan awam ketika memperkirakan kediaman
seorang pesohor, apalagi pejabat negara yang
berpengaruh. Tapi, membayangkan rumah H.
Agus Salim seperti itu adalah kekeliruan besar.
14
Kebanyakan rumah yang dikontrak oleh Agus Pada akhirnya, Agus Salim memiliki rumah
Salim pun tidaklah luas dan nyaman. Tak jarang yang lantas bisa diwariskan kepada anak-
hanya memiliki satu kamar. Demi mengubah anaknya. Rumah itu terletak di Tanah Tinggi,
suasana, setiap enam bulan sekali, Agus Salim Jakarta Pusat. Namun, rumah tersebut juga
menyusun ulang tata letak meja-kursi, lemari, bukanlah istana megah. “Rumahnya, seperti
hingga tempat tidur. Dengan melakukan itu, rumah perkampungan, sama sekali tidak
ia merasa mengubah lingkungan tanpa perlu mencerminkan seorang tokoh terkenal seperti kita
pindah ke tempat lain. Tak jarang pula, rumah bayangkan,”kisah Mohammad Roem.
yang ditempatinya itu bocor di mana-mana.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
15
Baharuddin
Lopa
MENAKAR DENGAN PIKIR
DAN HATI, MENOLAK APA
PUN YANG TAK MASUK
DALAM TAKARANNYA.
16
S eseorang yang mampu menjadi pemimpin
daerah dalam umur 25 tahun tentu bukanlah
orang biasa. Begitulah Baharuddin Lopa. Pria
Berikutnya, ia menjabat Kepala Pusdiklat Kejaksaan
Agung RI (1976–1982), dan Kepala Kejaksaan
Tinggi Sulawesi Selatan (1982–1986).
kelahiran Mandar, Sulawesi Selatan, 27 Agustus
1935 itu menjabat Bupati Majene saat baru Sempat menjadi Duta Besar RI untuk Arab Saudi,
berumur 25 tahun. Hebatnya, dia tak segan Barlop akhirnya menjadi Jaksa Agung RI sekaligus
berkonfrontasi dengan Komandan Batalyon 710 Menteri Kehakiman dan Perundang-undangan
yang melakukan penyelundupan. pada 2001. Sayang, hanya sebentar ia bertugas.
Pada 3 Juli 2001, saat melakukan perjalanan dinas
Meski demikian, karier pria yang biasa disapa ke Arab Saudi, ia mengembuskan napas terakhir
Barlop itu bukanlah sebagai birokrat, melainkan karena serangan jantung dan kelelahan.
penegak hukum. Itu sesuai dengan pendidikan
yang ditempuhnya. Selepas SMA, Barlop memilih Semasa aktif, Barlop dikenal tegas dan berani
masuk Fakultas Hukum Universitas Hasanudin. Ia melawan kejahatan kerah putih. Ia menyeret
mempertajam pendidikannya dengan mengikuti Tony Gozal alias Go Tiong Kien dengan tuduhan
Kursus Reguler Lemhanas pada 1979 dan meraih memanipulasi dana reboisasi Rp2 miliar. Barlop
gelar doktor di Fakultas Hukum Universitas juga mengejar keterlibatan Arifin Panigoro, Akbar
Diponegoro pada 1982. Tanjung, dan Nurdin Halid dalam kasus korupsi.
Selain itu, ia pun berani mengusut kasus yang
Kariernya diawali sebagai jaksa di Kejaksaan melibatkan mantan Presiden Soeharto.
Negeri Makassar pada 1958–1960. Usai menjabat
Bupati Majene, ia menjadi Kepala Kejaksaan
Negeri Ternate pada 1964. Dua tahun kemudian,
Barlop menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh
hingga pindah ke Kalimantan Barat pada 1974.
17
Sangat berhati-hati dan cermat sudah menjadi
kebiasaan Baharuddin Lopa. Bagi dia, tak ada
urusan sepele. Tak terkecuali soal bensin di mobil
yang dipakainya.
18
Mendengar itu, Lopa menyuruh ajudannya
memutar mobil, kembali ke kantor sang jaksa
yang mengisikan bensin ke mobil itu. Tiba di sana,
Lopa meminta sang jaksa menyedot kembali
bensin sesuai dengan jumlah yang diisikannya.
“Saya punya uang jalan untuk beli bensin, dan itu
harus saya pakai,” seloroh Lopa.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
19
Segala sesuatu harus sesuai peruntukannya. Mobil
dinas hanya untuk keperluan dinas, tak boleh
untuk kepentingan pribadi. Bagi Baharuddin
Lopa, itu prinsip yang sangat mendasar. Itu
sebabnya, dia melarang istri dan ketujuh anaknya
Milik
kecele. Ceritanya, pada 1983, Lopa diundang
menjadi saksi pernikahan. Tuan rumah yang juga
Pribadi
kerabatnya, Riri Amin Daud, dan pagar ayu telah
menunggu kedatangannya.
20
Mereka menanti mobil dinas berpelat DD-3 Bukan hanya urusan mobil, soal telepon pun
berhenti di depan pintu. Namun, lama ditunggu, Lopa sangat ketat. Di rumahnya, telepon dinas
mobil itu tak jua tiba. Ketika sedang resah selalu dikunci. Bahkan, semasa menjabat Kepala
menanti, tiba-tiba saja suara Lopa terdengar dari Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, dia sampai
dalam rumah. memasang telepon koin di rumah dinasnya agar
pemakaiannya terpantau.
Rupanya, ia bersama sang istri datang ke sana
dengan menumpang pete-pete, angkutan kota
khas Makassar. “Ini hari Minggu. Ini juga bukan
acara dinas. Jadi, saya tak boleh datang dengan
mobil kantor,” terang Lopa.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
21
Sikap tegas yang diterapkan kepada diri sendiri
dan keluarga secara otomatis terbawa pula dalam
menjalankan tugas. Baharuddin Lopa dikenal sebagai
sosok yang tak kenal kompromi. Siapa pun siap
dihadapinya bila memang bermasalah.
Bukan
Salah satu contoh ketegasan itu adalah saat Lopa
mengusut kasus pengadaan fiktif Alquran senilai Rp2
juta yang melibatkan Kepala Kanwil Agama Sulawesi
Tega Selatan K.H. Badawi. Ia tak mau berkompromi meskipun
Badawi adalah sahabatnya.
kepada “Pak Lopa dengan Pak K.H. Badawi saat itu berteman
22
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
23
Saling memberi hadiah untuk menyenangkan
hati memang tuntunan agama. Namun, dalam
kapasitas sebagai pejabat negara, hadiah tak
bisa diterima begitu saja karena biasanya ada
udang di balik batu. Ada maksud tertentu di balik
Harusnya
Baharuddin Lopa adalah sosok yang sangat alergi
terhadap hadiah dalam bentuk apa pun, baik
untuk
yang diberikan oleh pejabat bawahannya, pejabat
dari instansi lain, maupun pengusaha. Ia selalu
Orang
menolak dengan halus. Setiap menerima parsel
pun, ia akan langsung mengembalikannya.
Susah
24
Pariama yang pernah menjadi ajudan Lopa tahu Suatu ketika, Lopa mendapatkan hadiah
betul mengenai hal itu. “Ia selalu mengatakan Rp100.000 dari H. Edi Sabara yang kala itu
kepada si pemberi hadiah bahwa dirinya tidak menjabat Gubernur Sulawesi Tenggara. Pada
perlu diberi hadiah karena ia memiliki gaji. Yang 1970-an, nilai uang itu sangat besar. Namun,
perlu diberi hadiah adalah rakyat yang susah,” Lopa tak tergiur. Ia tak mengambil uang itu, tapi
katanya. menyuruh ajudannya untuk menyerahkannya ke
panti jompo di Lepo-Lepo, Kendari.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
25
Sri Sultan
Hamengku
Buwono IX
SETIAP ORANG, SIAPA PUN
DAN APA PUN JABATANNYA,
HARUS TAAT KEPADA
HUKUM.
26
R atusan ribu orang menangis, bersedih, dan
berduyun-duyun mengantar ke Imogiri,
Kompleks Pemakaman Raja-raja Mataram, pada
Lahir di Yogyakarta pada 12 April 1912, Sri Sultan
sejak kanak-kanak mendapatkan pendidikan
bercorak Belanda. Bahkan, selepas tamat dari
Oktober 1988. Tak sedikit dari mereka meratap Algemeene Middelbare School (AMS) di Bandung, ia
ingin melihat wajah Sultan Hamengku Buwono melanjutkan studi di Faculteit Indologie Universiteit
IX yang mangkat pada 2 Oktober tahun itu di Leiden, Belanda. Meski begitu, ia tak tercerabut
Washington DC, Amerika Serikat. dari akarnya. Saat pulang ke Indonesia dan
diangkat sebagai sultan, ia menegaskan bahwa
Sri Sultan yang bernama asli Bendoro Raden Mas dirinya tetaplah seorang Jawa.
Dorodjatun memang memiliki tempat tersendiri
di hati rakyat Yogyakarta, bahkan Indonesia. Ia Sejak Indonesia merdeka, Sri Sultan ditetapkan
dikenal sebagai sultan yang demokratis, merakyat, sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Selain itu, ia pun beberapa kali diangkat sebagai
Indonesia. menteri. Antara lain menteri negara dalam Kabinet
Syahrir III dan Kabinet Hatta, deputi perdana
Naik takhta pada 18 Maret 1940, ia terlibat menteri dalam Kabinet Natsir, menteri pertahanan
langsung dalam pergulatan negeri ini dalam di Kabinet Wilopo, serta menteri koordinator
memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah bidang ekonomi, keuangan, dan industri Kabinet
Belanda dan Jepang. Peran besar Sri Sultan antara Ampera. Puncaknya, ia menduduki kursi wakil
lain saat menjadikan keraton sebagai benteng presiden pada 1972– 1978.
persembunyian para pejuang yang bertempur
melawan tentara Belanda. Ia juga sempat
menyerahkan cek senilai enam juta gulden pada
1948 bagi kepentingan Republik Indonesia.
27
Kala itu, pertengahan 1960-an. Sri Sultan
Hamengku Buwono IX mengendarai sendiri
mobilnya ke luar kota, tepatnya ke Pekalongan.
Entah mengapa, Sri Sultan saat itu melakukan
kesalahan. Dia melanggar rambu lalu lintas.
Malang bagi Sri Sultan, seorang polisi yang
Surat Tilang tengah berjaga memergokinya. Tak ayal, priiiit...
Polisi itu pun menghentikan mobil Sri Sultan.
TO P
S
28
“Bapak melanggar verbodden. Tidak boleh lewat
sini. Ini satu arah!” kata dia.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
29
Jip Willys itu berhenti seketika kala seorang mbok
bakul, wanita pedagang gendong hasil desa,
memintanya menepi. Pengemudinya lantas turun
dan membantu menaikkan karung-karung yang
hendak dibawa si mbok ke Pasar Kranggan, Jetis,
Yogyakarta. Si mbok memang terbiasa menyetop
Sopir oplet yang lewat dan membayar satu rupiah
untuk sekali jalan.
30
Meski begitu, si mbok yang fokus pada barang- Tiba-tiba saja, seseorang menegurnya. “Mbok
barang bawaannya tak memperhatikan hal tahu siapa orang yang tadi itu? Beliau adalah
tersebut. Begitu seluruh bawaannya turun dari Sampeyan Dalem!” katanya. Mendengar itu, si
mobil, si mbok mengeluarkan uang dari balik mbok seperti disambar petir, pingsan. Pasalnya,
kembennya untuk diberikan kepada sopir yang Sampeyan Dalem adalah sebutan para kawula
telah mengantarkannya itu. Ngayogyakarta bagi sang raja, Sultan Hamengku
“Berapa ongkosnya, Pak Sopir?” Buwono IX
“Wah... Ndak usah, Bu.”
“Walah.., Pak Sopir. Kayak ndak butuh uang saja.” Cerita itu sangat populer di kalangan
“Sudah tidak, Bu, terima kasih.” kawula Ngayogyakarta. Sebuah kisah yang
“Lho, kurang toh? Biasanya saya kasihnya juga membuktikan sikap mulia Sultan Hamengku
segini.” Buwono IX. Meski menjadi raja, ia tak lantas
“Ndak apa-apa, Bu... Saya cuma mau membantu.” besar kepala dan gila hormat.
“Sudah merasa kaya toh, Pak Sopir ndak mau
terima uang?”
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
31
Hoegeng Iman
Santoso
PANTANG TERIMA
PEMBERIAN KARENA
JABATAN.
32
K onon, menjadi polisi sudah menjadi cita-cita
masa kecil Hoegeng Iman Santoso. Itu antara
lain karena ia sangat terkesan oleh sosok Ating
Setelah itu, ia masuk Koto Keitsatsu Gakko (Sekolah
Tinggi Polisi) di Sukabumi pada 1944, mengikuti
pendidikan di Provost Marshall General School,
Natadikusumah yang kala itu menjabat Kepala AS, pada 1950, masuk Perguruan Tinggi Ilmu
Jawatan Kepolisian Karesidenan Pekalongan. Kepolisian (PTIK) pada 1952, dan mengikuti
Di mata Hoegeng, Ating yang gagah, suka Pendidikan Brigade Mobil (Brimob) di Porong
menolong, dan banyak teman adalah sosok yang pada 1959.
pantas dijadikan teladan.
Kariernya dijalani secara bertahap. Hoegeng
Menariknya, saat menapaki dunia pendidikan, pada awalnya menjadi agen polisi, lalu
Hoegeng justru mengambil jalur hukum. Selepas menjabat Kapolsek Jomblang, Semarang, pada
bersekolah di Algemeene Middelbare School 1945. Selanjutnya, ia menjabat Kepala Dinas
(AMS) Yogyakarta, ia malah melanjutkan ke Pengawasan Keamanan Negara (DPKN) Surabaya
Rechtshogeschool (RHS) di Jakarta. Ini sangat (1952–1955), Kepala Reskrim Sumatera Utara
mungkin karena ayahnya, Sukario Hatmodjo, (1955–1959), Deputi Operasi Menteri Muda
berkiprah di bidang hukum dan sempat menjadi Panglima Angkatan Kepolisian (Menpangak) pada
Kepala Kejaksaan Pekalongan. 1967–1968, hingga akhirnya diangkat sebagai
Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada 1968–
Perpindahan jalur yang dialami Hoegeng tak 1971.
terlepas dari kedatangan Jepang pada 1942.
Hoegeng terpaksa harus pulang ke Pekalongan Di samping di jalur kepolisian, Hoegeng yang
dan meninggalkan kuliahnya di RHS. Memasuki meninggal di Jakarta pada 14 Juli 2004 juga
1943, Hoegeng mengikuti pendidikan polisi sempat menjadi kepala Jawatan Imigrasi RI (1960–
Leeterling Hoofdagent Van Politie (Pendidikan Ajun 1965) dan Menteri Iuran Negara RI (1966–1967).
Inspektur Polisi).
33
“Apa hubungannya toko kembang dengan
jabatan kepala jawatan imigrasi?”
Kembang imigrasi.
34
Hoegeng menjawab tegas, “Nanti semua orang
yang berurusan dengan imigrasi akan memesan
kembang pada toko kembang ibu, dan ini tidak
adil untuk toko-toko kembang lainnya.”
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
35
Hoegeng Iman Santosa dan keluarganya
mendapat sebuah kejutan besar ketika diangkat
sebagai Kepala Direktorat Reserse dan Kriminal
Polda Sumatera Utara pada 1956. Sempat
berdiam di Hotel De Boer selama beberapa waktu
karena rumah dinas masih dihuni pejabat lama,
Itu Bukan Hoegeng terkejut bukan kepalang saat tiba giliran
menempati rumah itu. Rumah dinas itu dipenuhi
36
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
37
Ki Hadjar
Dewantara
LEBIH BAIK TAK PUNYA
APA-APA TAPI SENANG HATI
DARIPADA BERGELIMANG
HARTA NAMUN TAK BAHAGIA.
38
T erlahir di keluarga bangsawan, tepatnya putra
GPH Soerjaningrat dan cucu Pakualam III, R.
Soewardi Soerjaningrat tak kesulitan meretas
Atas hukuman itu, ketiganya mengajukan
permohonan untuk dibuang ke Belanda,
bukan tempat terpencil di negeri sendiri. Pada
pendidikan. Bermula dari Eerste Lagere School 1913, pemerintah kolonial menyetujui hal
(ELS), ia lantas diterima belajar di School tot itu. Selama lima tahun, Ki Hadjar menjalani
Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), sekolah masa pembuangan di Negeri Kincir Angin.
dokter Bumiputera. Namun, ia urung lulus dan Kesempatan itu digunakan untuk mendalami
menjadi dokter karena sakit. masalah pendidikan dan pengajaran hingga
akhirnya Ki Hadjar mendapatkan Europeesche Akte
Soewardi lantas berkiprah di dunia jurnalistik. yang memungkinkannya mendirikan lembaga
Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan pendidikan.
Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan
Poesara adalah beberapa media yang pernah Itulah titik balik perjuangan Ki Hadjar. Sepulang ke
menjadi pelabuhan kariernya. Pada saat yang tanah air, dia mendirikan Perguruan Taman Siswa
bersamaan, ia pun berkiprah di dunia politik. pada 1922. Perjuangan penanya pun bergeser
Sempat bergabung dengan Boedi Oetomo, dari masalah politik ke pendidikan. Tulisan-tulisan
ia bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto itulah yang lantas menjadi dasar-dasar pendidikan
Mangoenkoesoemo lantas mendirikan Indische nasional bagi bangsa Indonesia. Saat Indonesia
Partij pada 25 Desember 1912. merdeka, ia pun dipercaya menjabat menteri
pendidikan dan pengajaran.
Karena penanya yang tajam dan kiprah politiknya,
pria yang memutuskan menanggalkan gelar Berkat perjuangan dan komitmennya terhadap
kebangsawanannya dengan mengganti nama pendidikan, Ki Hadjar mendapat gelar doktor
menjadi Ki Hadjar Dewantara pada umur 40 tahun honoris causa dari Universitas Gajah Mada pada
tersebut sangat dimusuhi pemerintah kolonial 1957. Dua tahun berselang, tepatnya 28 April
Belanda. Bersama dua sahabatnya sesama pendiri 1959, Ki Hadjar meninggal dunia dan dimakamkan
Indische Partij, Ki Hadjar dijatuhi hukuman tanpa di Yogyakarta.
proses pengadilan. Mereka harus menjalani masa
pembuangan.
39
Bagi seorang petinggi negeri, kenikmatan
duniawi bukanlah hal yang sukar untuk dirasakan
dan didapatkan. Pesta besar usai pelantikan
sebagai pejabat adalah hal lumrah dengan
dalih sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas
kepercayaan yang diembankan. Namun, hal itu
Mi Godhok tak berlaku bagi Ki Hadjar Dewantara.
40
Bagi Ki Hadjar, itu bukan masalah besar. Meski
berasal dari keluarga bangsawan, kesederhanaan
memang telah menjadi bagian dari sikap
hidupnya. Kesederhanaan inilah yang membuat
Ki Hadjar tak silau memandang dunia walaupun
jabatan prestisius disandangnya.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
41
Seorang terpandang, berkedudukan, dan terlahir
dari keluarga bangsawan. Begitulah Ki Hadjar
Dewantara. Namun, dalam kesehariannya,
kemewahan bukanlah hal yang melekat pada
diri pria bernama asli Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat tersebut. Salah satu buktinya, ia tak
Berburu sungkan membeli perabotan bekas dari teman
atau pelelangan.
42
Sudah barang tentu, itu karena perabotan bekas Sikap inilah yang membuat Ki Hadjar tak silau
pakai yang dijual itu berharga murah. Bagi Ki terhadap dunia. Bagi dirinya, derajat seseorang
Hadjar, hal terpenting dari sebuah benda adalah bukan ditentukan oleh kekuasaan dan kekayaan
manfaatnya, bukan umurnya. Jikalau masih yang dimiliki, melainkan oleh perbuatan dan
berguna, barang bekas tak kalah dari barang baru. kebermanfaatannya di dunia.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
43
Mohammad
Hatta
SETIAP PERBUATAN
ADALAH DEMI
NEGARA YANG
DICINTAI, JANGANLAH
BERKHIANAT.
44
S osok Mohammad Hatta dikenal sebagai
seorang negarawan besar Indonesia.
Selain menjadi ujung tombak dalam beberapa
Sosoknya kian mengemuka semasa menimba
ilmu di Nederland Handelshogeschool di
Rotterdam pada 1921. Ia bergabung dengan
perundingan dengan pemerintah kolonial Indische Vereniging yang lantas berubah menjadi
Belanda, Hatta adalah ekonom jempolan dan Perhimpunan Indonesia. Pada 1926, Hatta menjadi
orang pertama yang menjabat wakil presiden. pemimpin organisasi pergerakan nasional di
Belanda tersebut.
Kisah hidup Hatta penuh warna. Dia lahir di
Bukttinggi, 12 Agustus 1902, dalam keluarga yang Karena pengaruhnya yang besar, Hatta
dipengaruhi dua hal berbeda. Ayahnya berasal berkali-kali ditangkap dan diasingkan oleh
dari keluarga ulama, sedangkan ibunya berasal pemerintah kolonial. Namun, perjuangannya
dari keluarga pedagang. tak pernah berhenti hingga menjadi sosok yang
mendampingi Ir. Soekarno memproklamasikan
Namun, Hatta yang terlahir dengan nama kemerdekaan Indonesia pada 1945. Selain menjadi
Mohammad Athar tak lama menikmati belaian wakil presiden, Hatta juga sempat menjabat
sang ayah. Saat Hatta berumur tujuh bulan, sang menteri luar negeri dan perdana menteri.
ayah meninggal dunia.
Hatta meninggal pada 14 Maret 1980 setelah
Memulai pendidikan di Sekolah Rakyat Melayu dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
Fort De kock pada 1913, Hatta pindah ke Jakarta. Jenazahnya kemudian dikebumikan di
Europeesche Lagere School (ELS) di Padang pada TPU Tanah Kusir.
1916. Setelah lulus, ia meneruskan studi ke Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di kota yang
sama.
45
Jujur, sederhana, dan teguh memegang prinsip.
Begitulah kepribadian Mohammad Hatta. Mahar
Mardjono, mantan Rektor Universitas Indonesia
yang juga seorang dokter, menjadi saksi hal
Itu
pulang ke Jakarta, Bung Hatta bertanya kepada
sekretarisnya, Pak Wangsa, jumlah sisa uang yang
diberikan pemerintah untuk berobat. Ternyata
sebagian uang masih utuh karena ongkos
pengobatan tak sebesar dari dugaan.
Segera Hatta memerintahkan mengembalikan
uang sisa itu kepada pemerintah via Kedubes RI di
Bangkok,” ungkap Mahar.
46
Hal serupa juga dilakukan Bung Hatta sesaat
setelah lengser dari posisinya sebagai wakil
presiden. Kala itu, Sekretaris Kabinet Maria Ulfah
menyodorkan uang Rp6 juta yang merupakan sisa
dana nonbujeter untuk keperluan operasional
dirinya selama menjabat wakil presiden. Namun,
dana itu ditolaknya. Bung Hatta mengembalikan
uang itu kepada negara.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
47
“Aduh, Ayah! Mengapa tidak bilang terlebih
dahulu akan ada penotongan uang? Ya.., uang
tabungan kita tidak ada gunanya lagi! Untuk
membeli mesin jahit sudah tak bisa lagi, tak ada
harganya.”
48
Namun, ketika tabungannya sudah cukup untuk “Kepentingan negara tidak ada sangkut pautnya
membeli mesin jahit idamannya, tiba-tiba saja dengan usaha memupuk kepentingan keluarga.
pemerintah mengeluarkan kebijakan senering Rahasia negara adalah tetap rahasia. Sungguhpun
(pemotongan nilai uang) dari Rp100 menjadi Rp1. saya bisa percaya kepadamu, tetapi rahasia ini
Alhasil, nilai tabungan Ibu Rahmi pun menurun tidak patut dibocorkan kepada siapa pun. Biarlah
dan tak lagi cukup untuk membeli mesin jahit. Ibu kita rugi sedikit demi kepentingan seluruh negara.
Rahmi merasa dikhianati karena justru Bung Hatta Kita coba nabung lagi, ya.”
yang mengumumkan senering tersebut.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
49
Seperti wajarnya manusia biasa, Mohammad Hatta
juga memiliki impian yang berkaitan dengan
materi. Salah satunya, dia begitu mengidamkan
sepatu Bally. Pada 1950-an, Bally adalah merek
sepatu bermutu tinggi.
50
Hingga akhir hayatnya, Bung Hatta tak pernah bisa
memiliki sepatu Bally idamannya itu. Sebenarnya
bisa saja Bung Hatta merealisasikan keinginannya.
Dia tinggal meminta bantuan orang lain untuk
membelikan sepatu itu. Namun, bagi Bung Hatta,
itu mencederai prinsip hidup dan kesetiaannya
kepada negara.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
51
Mohammad
Natsir
JABATAN DAN
KEDUDUKAN TAK
SEHARUSNYA MENGUBAH
KESAHAJAAN.
52
P erdagangan dan agama adalah dua hal yang
begitu lekat dengan M. Natsir sejak terlahir
di Alahan Panjang, Solok, Sumatera Barat, 17 Juli
Natsir menyita perhatian ketika menyampaikan
mosi integral pada 1950. Ia lantas diangkat
menjadi perdana menteri walaupun hanya
1908. Berkali-kali dia tinggal bersama saudagar sebentar bertugas karena ada penolakan dan
dan tak henti menuntut ilmu agama Islam. Saat perlawanan dari Partai Nasional Indonesia
menimba ilmu di Hollandsch Indische School (PNI) menyusul kritik terhadap Soekarno atas
(HIS), ia juga tetap belajar di madrasah diniyah. ketimpangan kesejahteraan antara Jawa dan luar
Selepas dari HIS, Natsir melanjutkan studinya ke Jawa.
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), lalu ke
Algemeene Middelbare School (AMS) di Bandung. Ketidakpuasan membuat Natsir bergabung
dengan gerakan Pemerintah Revolusioner
Kegemarannya berorganisasi dimulai sejak di Republik Indonesia (PRRI). Ini membuat ia
MULO. Natsir antara lain bergabung dengan ditangkap dan dipenjarakan pada 1962. Sikap
Pandu Nationale Islamietische Pavinderij, dan Jong kritis Natsir berlanjut pada era Orde Baru. Natsir
Islamieten Bond. Kiprahnya terus mengemuka di termasuk salah satu penanda tangan Petisi 50
pelbagai organisasi. Ia kemudian menjadi Wakil pada 5 Mei 1980. Meski demikian, sosok yang
Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) meninggal pada 6 Februari 1993 ini tetap
dan Presiden Liga Muslim Sedunia (World Moslem berkontribusi besar. Antara lain dalam mencairkan
Congress), dan Ketua Dewan Masjid Sedunia. hubungan Indonesia dan Malaysia.
53
Seorang menteri yang juga tokoh ternama
di dunia internasional mengenakan kemeja
bertambal? Jika hal itu diungkapkan pada saat
Kemeja
ini, mungkin tak ada orang yang akan percaya.
Namun, dulu sosok seperti itu nyata adanya.
Bertambal
Dialah Mohammad Natsir, tokoh besar yang
berkali-kali menjadi menteri dan sempat pula
menjabat perdana menteri.
54
Belakangan, Kahin mengetahui bahwa Natsir
hanya memiliki dua stel kemeja kerja yang
sudah tidak begitu bagus. Natsir tak malu
menjahit kemejanya itu bila robek. Hal itu sampai
membuat para pegawai Kementerian Penerangan
mengumpulkan uang untuk membelikan Natsir
baju agar terlihat seperti menteri sungguhan.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
55
“Mobil itu bukan milik kita. Lagi pula, yang ada
masih cukup. Cukupkan yang ada. Jangan cari
yang tiada. Pandai-pandailah mensyukuri nikmat.”
Adanya
pertanyaan putrinya, Lies, pada suatu ketika. Hal
yang ditanyakan Lies adalah putusan sang ayah
menolak pemberian sebuah mobil dari tamunya.
Padahal, mobil yang akan diberikan sang tamu
kepada Natsir yang saat itu memimpin Fraksi
Masyumi di parlemen adalah buatan Amerika
Serikat yang tergolong mewah.
56
Natsir berpandangan lain. Ia pantang menerima
pemberian seseorang yang lantas akan menjadi
beban dalam menjalankan amanah. Natsir
memang lebih suka memenuhi kebutuhan
hidup dengan perjuangannya sendiri. Bertahun-
tahun, Natsir tak malu nenumpang di paviliun
rumah Prawoto Mangkusasmito. Dia pun sempat
menumpang di rumah H. Agus Salim. Baru pada
1946, pemerintah memberikan rumah dinas
kepadanya.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
57
Saifuddin
Zuhri
MENJADI PEJABAT BUKAN
BERARTI MEMANJAKAN
KERABAT DAN SAHABAT.
58
L askar Hizbullah. Pada zaman revolusi fisik,
laskar yang dibentuk pada 1944 itu memiliki
peran cukup besar. Dari laskar ini pula muncul
Saifuddin juga aktif di organisasi Nahdlatul Ulama.
Ia antara lain sempat menjadi Konsul Daerah
Ansor dan NU Jawa Tengah serta Sekretaris
beberapa tokoh nasional. Salah satunya Saifuddin Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Zuhri. Ia adalah Komandan Divisi Hizbullah Jawa Adapun di pemerintahan, keterlibatan Saifuddin
Tengah dan anggota Dewan Pertahanan Daerah diawali di Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Kedu. Ia antara lain terlibat dalam Pertempuran Lantas, ia diangkat sebagai menteri agama pada
Ambarawa. 1964.
Lahir di Banyumas pada 1 Oktober 1919, Saifuddin Dalam kehidupannya, Saifuddin yang semasa
sejak kanak-kanak tumbuh dalam lingkungan muda berprofesi sebagai wartawan juga dikenal
agamis. Tak heran bila jalur pendidikan yang sebagai penulis buku. Salah satu karyanya adalah
ditempuhnya selalu di jalur ini. Ia sempat Berangkat dari Pesantren. Buku ini rampung
menimba ilmu di Madrasah Ibtidaiyah Al Huda, pada 10 September 1985. Sekitar enam bulan
Madrasah Mambaul Ulum, Madrasah Salafiyah, berselang, tepatnya 25 Februari 1986, Saifuddin
dan Lembaga Pendidikan Al Islam. meninggal dunia. Buku yang diterbitkan pada
1987 itu pun menjadi karya terakhirnya.
59
Karena
Kamu
Adikku
60
Ada pertimbangan sangat masak yang dibuat Mendengar hal itu, Saifuddin menolaknya.
Bung Karno ketika memutuskan mengangkat “Sebagai orang yang berjasa dan mengingat
Saifuddin Zuhri sebagai menteri agama di Kabinet kondisi perekonomianmu belum memungkinkan,
Dwikora I pada 27 Agustus 1964. Bung Karno sudah layak jika Departemen Agama menghajikan.
terkesan oleh kepribadian dan sikap amanah yang Apalagi kamu pernah berjuang dalam
ditunjukkan Saifuddin kala diberi kepercayaan. perang kemerdekaan. Tapi, ada satu hal yang
menyebabkan aku tak mungkin membantu
Sebagai menteri agama, Saifuddin kembali melalui haji departemen. Karena kamu adikku.
menunjukkan sikap tersebut. Suatu ketika, Coba kamu orang lain, sudah lama aku hajikan,”
Mohammad Zainuddin Dahlan, adik iparnya, tutur Saifuddin.
mendatangani kantor Saifuddin. Ia bermaksud
meminta Saifuddin memberangkatkannya ke
tanah suci untuk menunaikan ibadah haji dengan
menggunakan fasilitas Kementerian Agama yang
dipimpin Saifuddin.
61
Sungguh mencurigakan. Demikian terbersit
di benak anak-anak Saifuddin Zuhri melihat
kebiasaan baru sang ayah pada 1980-an. Selepas
Hobi Baru
salat duha, sekitar pukul 09.00, ia keluar dari
rumah mengendarai mobilnya. Sendirian saja.
Sang Mantan
Siang hari, selepas zuhur, barulah ia kembali ke
rumah. Itu berlangsung setiap hari.
62
Fakta ini cukup mengejutkan karena Saifuddin
sebenarnya memiliki uang pensiun yang cukup
untuk menghidupi keluarganya. Namun, Saifuddin
memilih berdagang karena ingin keluarganya
makan dari uang hasil jerih payahnya sendiri,
bukan dari uang pensiun yang bersumber dari kas
negara.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
63
Sjafruddin
Prawiranegara
MALU ITU BILA MENGAMBIL
MILIK ORANG LAIN ATAU
MENGAMBIL UANG NEGARA.
64
P residen yang terlupakan. Begitulah
beberapa pihak menyebut sosok Sjafruddin
Prawiranegara yang lahir di Serang, Banten, pada
Setelah Indonesia merdeka, Sjafruddin sempat
menjabat menteri keuangan, perdana menteri,
wakil perdana menteri, dan Gubernur Bank
28 Februari 1911. Maklum, dalam daftar Presiden Indonesia. Saat terjadi Agresi Militer II yang
RI, Sjafruddin tak tercantum meski sempat dilancarkan Belanda pada 1948, Sjafruddin
menjabat Presiden Pemerintah Darurat Republik dipercaya mengambil alih pemerintahan karena
Indonesia (PDRI). Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh.
Hatta ditangkap oleh Belanda. Pada 13 Juli 1949,
Sjafruddin lahir dari seorang ayah yang berprofesi Sjafruddin mengembalikan mandat kepada
jaksa. Tak heran bila ia kemudian memilih masuk Presiden Soekarno.
Rechtshogeschool (RHS) usai menyelesaikan
pendidikan di Algemeene Middelbare School (AMS) Pengabdian Sjafruddin bagi negeri ini berakhir
pada 1931. Pada 1939, Sjafruddin meraih titel pada 15 Februari 1989. Dalam usia 77 tahun, ia
Meester in de Rechten (Mr). berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
65
Tertusuk
”Gunting”
Sang Suami
66
Seperti sekeping uang, dalam sejarah Indonesia, Kebijakan itu menggariskan uang di atas Rp5
Sjafruddin Prawiranegara memiliki dua sisi yang dipotong menjadi dua alias menjadi hanya
bertolak belakang. Di satu sisi, dia adalah salah setengahnya. Setengah bagian dipinjamkan
satu tokoh kemerdekaan. Di sisi lain, dia juga kepada negara yang saat itu tengah kesulitan
tokoh PRRI yang sempat memberontak terhadap dana. Kebijakan kontroversial tersebut dikenal
pemerintah. sebagai “Gunting Sjafruddin”.
“Kok tidak bilang-bilang?” protes Tengku Halimah.
Terlepas dari hal itu, Sjafruddin diakui sebagai Sjafruddin menjawab, “Kalau bilang-bilang, tidak
sosok amanah yang memegang teguh kesetiaan rahasia, dong!”
kepada negaranya. Saking setianya, dia bahkan tak
membocorkan kebijakan penting kepada istrinya, Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Tengku Halimah. delapan anaknya, Tengku Halimah pun harus
kas bon ke Kementerian Keuangan. Utang itu
Pada 1950-an, Tengku Halimah terkejut saat terus bertambah dan baru bisa dilunasi ketika
menerima gaji sang suami. Pasalnya, gaji yang tak Sjafruddin menjabat Presiden Direktur De Javasche
seberapa itu harus dipotong setengah. Itu sebagai Bank (Bank Indonesia) pada 1951.
akibat dari kebijakan menteri keuangan yang tak
lain dari suaminya, Sjafruddin.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
67
Suatu hari pada 1948, seorang gadis kecil
bercengkerama dengan ibunya. Sebuah
pertanyaan lugu terlontar dari mulutnya.
“Mengapa kita tidak minta bantuan saja pada
Presiden Om Karno dan Wakil Presiden Om Hatta
serta Om Hengky yang Raja Jawa, Bu?” kata dia.
68
“Ayahmu sering mengatakan kepada ibu agar kita Selama 207 hari, Sjafruddin memimpin PDRI
jangan bergantung pada orang lain. Kalau tidak demi mempertahankan kemerdekaan yang
penting sekali, jangan pernah meminjam uang. diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Jangan pernah berutang.”
Selama 207 hari mendampingi suaminya
Si gadis kecil lugu itu bernama Icah, sementara menjalankan tugas itu, Tengku Halimah berjualan
sang ibunda adalah Tengku Halimah, istri sukun goreng demi menghidupi empat anaknya
Sjafruddin Prawiranegara. Seperti dikatakan Icah, yang masih kecil, yakni Icah, Vivi, Khalid, dan Farid.
Sjafruddin memang bukan orang sembarangan.
Dia pernah menjabat sebagai Gubernur
Bank Indonesia, menteri keuangan, menteri
kemakmuran, wakil perdana menteri, dan Presiden
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
69
R. Soeprapto
“DEMI KEADILAN, PERKARA
APA PUN WAJIB DIPUTUS
SECARA BIJAK. PIHAK YANG
BERSALAH HARUS DIHUKUM
SETIMPAL”
70
T renggalek, 27 Maret 1897. Seorang anak lahir
di keluarga R. Hadiwiloyo. Anak itu lantas
diberi nama Soeprapto. Meskipun sang ayah
Kiprah Soeprapto dimulai sebagai pejabat yang
diperbantukan di Landraad (Pengadilan untuk
Bumiputera) Tulungagung dan Trenggalek pada
bekerja di perpajakan, minat Soeprapto adalah 1917. Kariernya terus meroket. Sempat bertugas
di bidang hukum. Usai menamatkan Europeesche di Surabaya, Semarang, Bandung, hingga Cirebon,
Lagere School (ELS) pada 1914, Soeprapto Soeprapto akhirnya dipercaya menjabat Jaksa
melanjutkan studinya ke Recht School (RS). Agung RI pada 1950. Sembilan tahun lamanya
Soeprapto berada di posisi tersebut.
Namun, setelah tamat pada 1920, ia justru
memilih langsung berkarier, tak melanjutkan Sebagai penghormatan atas keberanian,
studi ke perguruan tinggi. Itu sebabnya, ia tak kecerdasan, dan ketelitiannya, pada 22 Juli 1967,
menyandang gelar Meester in de Rechten (Mr). Soeprapto diabadikan dalam bentuk patung
setengah badan di Gedung Kejaksaan Agung. Pria
yang meninggal di Jakarta pada 2 Desember 1964
itu pun disebut sebagai Bapak Kejaksaan RI.
71
Sus, demikian panggilan anak kecil bernama
Susanto itu. Kegemarannya bermain bola.
Ayahnya bernama Soeprapto, seorang jaksa
Bola dan
agung.
Abang Becak
Suatu hari, Sus bersama kawan-kawannya
bermain bola di halaman rumah. Ketika sedang
asyik bermain, tendangan Sus meleset dan bola
meluncur ke jalan. Bola melesat cepat ke arah
sebuah becak yang tengah melucur di jalan. Si
pengemudi becak kaget tak alang kepalang dan
becak pun terguling. Tiga penumpang yang ada
di becak itu babak belur, sementara si pengemudi
becak meringis menahan sakit.
72
Pertengkaran pun terjadi antara si abang becak Begitulah kebijakan dan ketegasan Pak Prapto
dan anak-anak. Si abang becak menuduh Sus dkk. dalam menjunjung hukum. Bukan hanya Sus,
menyebabkan kecelakaan hingga penumpangnya sang anak, yang merasakan hal itu. Sederet
terluka. Ia pun meminta ganti rugi. Sus dkk. tak menteri pun tak lepas dari prinsip itu. Ruslan
terima. Mereka berkeras tak bersalah karena Abdulgani, Kasman Singodimejo, dan Sumitro
hanya bermain-main, tak sengaja mengakibatkan Djojohadikusumo adalah beberapa menteri yang
kecelakaan. sempat diseret ke meja hijau oleh Pak Prapto. Bagi
Pak Prapto, tak ada imunitas dalam hukum, tak
Pak Prapto yang sedari tadi memerhatikan terkecuali keluarganya dan para pejabat negara.
pertengkaran itu lantas mendatangi mereka dan
melerai pertengkaran. Tanpa ragu, ia menyuruh
Sus meminta maaf dan membayar ganti rugi
kepada si abang becak. Sus juga diharuskan
memberikan biaya pengobatan bagi ketiga
penumpang becak.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
73
Ketika sedang bermain di halaman, Sylvia, putri
Jaksa Agung R. Soeprapto, didatangi seorang
pria paruh baya. Pria itu memberikan sebuah dus
Gelang
berwarna merah, lalu bergegas pergi.
Pakistan
Dengan senang hati, Sylvia menerima dus merah
itu dan segera membukanya. Matanya terbelalak,
hatinya girang bukan kepalang, karena isi dus
merah itu ternyata dua buah gelang emas. Ia pun
segera memakainya. Dengan wajah berseri-seri,
Sylvia memamerkan gelang barunya itu kepada
sang ayah.
74
Akan tetapi, keceriaan Sylvia hanya berlaku sesaat. Belakangan, Sylvia mengetahui bahwa pemberi
Pasalnya, sang ayah justru marah besar. Saat gelang itu adalah orang Pakistan yang sedang
itu juga, Sylvia disuruh mengembalikan gelang terkena kasus. Pengusaha itu kerap mencoba
pemberian tersebut. Anak perempuan itu kaget menemui Pak Prapto, namun selalu gagal karena
dan menangis. ditolak mentah-mentah. Sylvia pun sadar, orang
Pakistan itu memberinya gelang agar kasusnya
Ketakutan menyergapnya. Ia tak tahu harus ke diringkankan oleh Pak Prapto. Di situ, Sylvia
mana mengembalikan gelang itu. Ia tak kenal memahami kemarahan sang ayah kepadanya.
orang yang memberikan gelang tadi, apalagi
alamat rumahnya. Beruntunglah, berkat bantuan
ajudan sang ayah, ia akhirnya bisa juga memenuhi
titah sang jaksa agung.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
75
Ir. Soekarno
BIARLAH DIRI MERANA ASALKAN
NEGARA TETAP
TERJAGA.
76
S iapa tak kenal Ir. Sukarno, presiden pertama
sekaligus proklamator kemerdekaan Republik
Indonesia? Sosok luar biasa yang tak hanya dikenal
Langkah Bung Karno selanjutnya mengemuka
bersama Partai Nasional Indonesia (PNI) yang
didirikannya pada 1927. Karena aktivitas
sebagai seorang negarawan, namun juga arsitek politiknya, Bung Karno terus dikejar pemerintah
jempolan dengan karya-karya monumental. kolonial Belanda dan beberapa kali dipenjara dan
diasingkan.
Bung Karno lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada
6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosok Bung Karno kemudian sangat mengemuka
Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ia tinggal dalam pergerakan nasional hingga akhirnya
bersama kakeknya, Raden Hardjokromo, di menjadi orang yang memproklamasikan
Tulung Agung. Di kota itulah ia mulai bersekolah, kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
namun pindah ke Mojokerto, mengikuti kedua Ia pun lantas menjadi presiden pertama Republik
orangtuanya. Indonesia. Jabatan itu disandangnya selama tujuh
tahun.
Bung Karno pada awalnya masuk Eerste Inlandsche
School (EIS), tempat ayahnya bertugas. Namun, Bung Karno mengembuskan napas terakhir pada
kemudian dipindahkan ke Europeesche Lagere 21 Juni 1970 karena sakit ginjal yang dideritanya
School (ELS) pada 1911. Selanjutnya, ia menuntut sejak 1965. Masa-masa akhir hayatnya terbilang
ilmu di Hoogere Burger School (HBS). Dari sana, merana karena dijadikan tahanan politik oleh Orde
pada 1921, Bung Karno masuk ke Technische Baru yang berkuasa kala itu.
Hoogeschool te Bandoeng dan mengambil jurusan
teknik sipil.
77
Akhir tragis dan tak mengenakkan dialami Ir.
Sukarno selaku Presiden Republik Indonesia.
Tak lama setelah mosi tak percaya parlemen
bentukan Nasution pada 1967 dan MPRS
menunjuk Soeharto sebagai presiden baru,
Bung Karno menerima surat perintah untuk
Tak Usik segera meninggalkan istana. Ada rasa sedih
yang menjalar di tubuhnya. Namun, ia harus
Fasilitas rela dan mengalah.
78
daripada bangsa saya harus perang saudara!”
“Mana kakak-kakamu?” tanya Bung Karno
kepada Guruh. “Mereka pergi ke rumah ibu Saat akhirnya meninggalkan istana, Bung Karno
(Fatmawati),” jawab Guruh. “Mas Guruh, bapak pun hanya mengenakan kaus oblong putih dan
sudah tidak boleh tinggal di istana ini lagi. celana panjang hitam. Dengan menumpang VW
Kamu persiapkan barang-barangmu, jangan kodok, ia minta diantarkan ke rumah Fatmawati
kamu ambil lukisan atau hal lain. Itu punya di bilangan Sriwijaya, Kebayoran.
negara!” tandas Bung Karno yang lantas
menyampaikan hal serupa kepada para
ajudannya.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
79
Usai menjabat presiden dan terusir dari istana,
Bung Karno bisa dikatakan merana. Ia tak punya
apa-apa. Selama ini, ia hanya sibuk berbuat untuk
bangsa dan negara. Ia tak sempat punya waktu
Tinggalkan untuk memikirkan diri sendiri, apalagi menimbun
kekayaan. Beberapa kali, Bung Karno harus
Duku mencari utangan. Salah satunya ketika hendak
menikahkan Sukmawati.
Idaman
80
Suatu ketika, saat berjalan-jalan keliling kota, Bung Tukang duku terhenyak ketika mendengar suara
Karno berhasrat membeli duku. “Tri, aku ingin yang dirasa sangat akrab di telinganya itu. “Lha, itu
duku,” kata Bung Karno kepada Putu Sugianitri, kan suara Bapak... Bapak... Bapak..!” seru si tukang
ajudan yang menemaninya. “Uangnya mana?” duku sembari berlari ke arah teman-temannya.
tanya Nitri. Bung Karno menjawab, “Sing ngelah “Ada Pak Karno! Ada Pak Karno!”
pis. Aku tak punya uang.”
Bung Karno tertawa dalam hati. Namun, dia
Nitri membuka dompetnya. Untuk membeli khawatir tukang duku dan teman-temannya nanti
sekilo duku, uangnya masihlah cukup. Ia lantas diburu tentara karena dianggap mendukung
mendatangi tukang duku dan meminta duku- dirinya. “Tri, cepat jalan...” Bung Karno pun
duku itu dibawa ke arah Bung Karno. “Mau pilih berlalu dan melupakan duku yang diidamkannya.
mana, Pak? Manis-manis nih,” kata tukang duku Baginya, keselamatan orang lain, apalagi rakyat
itu. Bung Karno menjawab, “Coba kamu cari yang kecil, lebih berharga dari beberapa butir duku
enak.” yang diinginkannya.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
81
Widodo
Budidarmo
TAK ADA IMUNITAS DI
DALAM HUKUM, SIAPA
PUN DIA.
82
P ria kalem itu lahir di Kapas Krampung,
Surabaya, pada 1 September 1927. Namanya,
Widodo Budidarmo. Andai tak ada tawaran
Karena gemilang, Widodo langsung mendapat
kepercayaan besar. Hanya satu tahun bertugas
di Markas Besar Jawatan Kepolisian Negara sejak
bergabung dengan Heiho pada 1945, mungkin lulus dari PTIK pada 1955, ia diangkat menjadi
saja langkahnya akan berbeda. Pasalnya, selepas Kepala Bagian Organisasi Kantor Polisi Karesidenan
dari Christelijk Hollandsche Inlandsche School (HIS Purwakarta. Perlahan namun pasti, kariernya terus
Kristen), ia justru memilih masuk sekolah teknik, meroket. Pada 1967, ia diangkat menjadi Panglima
Koningen Emma School (KES). Komando Daerah Kepolisian II Sumatera Utara.
Tiga tahun kemudian, jabatan Kadapol VII Metro
Akan tetapi, Tuhan rupanya menghendaki Jaya. Dari sana, ia menapaki puncak dengan
Widodo menjadi polisi. Berawal dari tawaran menjabat Kapolri pada 1974–1978.
direktur sekolahnya untuk mengikuti pelatihan
Heiho di Jakarta, Widodo bersama rekannya, Usai bertugas di lembaga kepolisian, Widodo
Soewoto Soekendar, mencicipi pendidikan militer. sempat pula menjadi Duta Besar RI untuk Kanada,
Pendidikan ini menjadi penting bagi Widodo Komisaris Perum Percetakan Uang Negara RI
saat terlibat dalam Perang Kemerdekaan di Jawa (Peruri), Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan
Timur. Pramuka, dan komisaris di Bank BRI.
83
Seorang pemimpin harus tegas kepada siapa pun.
Tak peduli anak, istri, kerabat, maupun sahabat,
bila melanggar hukum haruslah diproses. Prinsip
itu dipegang teguh oleh Widodo Budidarmo yang
84
Sebagai Kepala Daerah Kepolisian (Kadapol) Widodo lantas menyerahkan putranya kepada
Metropolitan Jaya, Widodo bisa saja Kepolisian Sektor (Polsek) Kebayoran Baru untuk
menyembunyikan kasus itu. Anak buah dan diproses secara hukum. Dalam persidangan di
stafnya pun menyarankan hal tersebut. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Tono dijatuhi
hukuman percobaan.
Menurut mereka, ada baiknya peristiwa itu
ditutupi demi menjaga nama baik Widodo. “Bapak bilang, meskipun kamu anak polisi, tetap
Namun, Widodo justru mengambil langkah harus bertanggung jawab. Akhirnya, saya disidang
sebaliknya. Ia membuka peristiwa penembakan itu di pengadilan dan dihukum setahun masa
kepada publik dalam sebuah jumpa pers. percobaan. Sebagai seorang anak, saat itu saya
merasakan betul ketegasan Bapak,” kenang Tono.
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
85
Ketika dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik
Indonesia (Kapolri) menggantikan Muhammad
Hasan pada 24 Juni 1974, langkah awal Widodo
Jangan
Budidarmo adalah menyatakan perang terhadap
kejahatan narkotika yang kala itu memang marak.
Mentang
dibekuk. Sebuah tempat pengolahan morfin di
Riau pun berhasil dibongkar.
Keluargaku!
86
Gebrakan awal itu bukan hanya dilakukan di Widodo juga tak memanjakan mereka dengan
lingkungan dinasnya. Di lingkungan keluarga, ia fasilitas yang didapatkan sebagai panglima
pun membuat sebuah maklumat keras bagi istri tertinggi kepolisian. Hanya sesekali Martini dan
dan anak-anaknya. Ia melarang mereka jemawa kedua adiknya berangkat ke sekolah dengan
karena jabatan yang kini disandangnya. diantar sopir. Mereka lebih sering menggunakan
angkutan umum demi mematuhi maklumat sang
“Ketika mau diangkat sebagai kapolri, kami ayah.
sekeluarga dikumpulkan semua,” kisah Martini
Indah, anak sulung Widodo. “Beliau minta
agar kami semua tak mengganggu tugas
beliau sebagai kapolri. Artinya, kami tak boleh
menggunakan nama dan jabatan bapak untuk
keperluan pribadi.”
Menurut Anda, nilai-nilai integritas apa yang bisa kita teladani dalam
kisah tadi?
Jujur Peduli Sederhana
Berani Tanggung jawab Adil
Mandiri Kerja keras Disiplin
87
Atmakusumah (ed.). 2011. Takhta Untuk Rakyat: Celah-Celah
Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Basral, Akmal Nasery. 2011. Presiden Pawiranegara: Kisah 207 Hari
Syafruddin Prawiranegara Memimpin Indonesia. Jakarta: Mizan
Pustaka
Hakiem, Lukman (ed.). 2008. 100 Tahun Mohammad Natsir: Berdamai
dengan Sejarah. Jakarta: Republika
Hasibuan, Imran, dkk. 2004. Semua Karena Kuasa dan Kasih-Nya:
Biografi Widodo Budidarmo. Jakarta: Praja Bhakti Nusantara dan Q
Communication
Koespradono, Gantyo. 2008. Kick Andy: Menonton dengan Hati.
Yogyakarta: Bentang Pustaka
Mahyudin, Muhammad Alfan Alfian. 2009. Menjadi Pemimpin
Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Santosa, Aris, dkk. 2009. Hoegeng: Oase Menyejukkan di Tengah
Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa. Jakarta: Penerbit
Bentang
Sularto, St. (ed.). 2004. Haji Agus Salim (1884-1954): Tentang Perang,
Jihad, dan Pluralisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Swasono, Meutia Farida (ed.). 1980. Bung Hatta: Pribadinya dalam
Kenangan. Jakarta: UI Press dan Sinar Harapan
Yahya, Iip D. 2004. Mengadili Menteri Memeriksa Perwira: Jaksa Agung
Soeprapto dan Penegakan Hukum di Indonesia Periode 1950 –
1959. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Zuhri, Saifuddin. 1987. Berangkat dari Pesantren. Jakarta: Gunung
Agung _____________. 2001. Guruku Orang-Orang dari
Pesantren. Yogyakarta: LKiS
88
Week 15
PERAN
MAHASISWA
DALAM GERAKAN
ANTI-KORUPSI
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu POKOK BAHASAN
memahami perilaku korupsi Peranan dan keterlibatan
dengan memperhatikan mahasiswa dalam
berbagai peristiwa yang pencegahan korupsi
terjadi di lingkungan
keluarga, kampus,
masyarakat sekitar, dan
SUB POKOK BAHASAN
lingkup nasional. 1. Gerakan Anti Korupsi
2. Mahasiswa mampu dan 2. Peranan Mahasiswa
berani untuk melakukan 3. Keterlibatan Mahasiswa
berbagai bentuk tindakan
pencegahan korupsi.
3. Mahasiswa mampu
menginternalisasi perilaku
anti korupsi ke dalam
kehidupan sehari-hari.
LATAR BELAKANG
A. GERAKAN ANTI-KORUPSI
GERAKAN ANTI-KORUPSI
• Lingkungan keluarga
• Lingkungan kampus
• Masyarakat sekitar
• Tingkat lokal/nasional
Indonesia akan
lebih baik jika
tanpa korupsi
4
KEPEMERINTAHAN YG BAIK
(Good Governance)
6. Keadilan/kesetaraan (Equity)
8. Akuntabilitas (Accountability)
1. LHKPN
10
Materi
LAPORANChart
HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA
NEGARA (LHKPN)
Anggaran 2011 Anggaran 2012 • Isi / Keterangan Presentasi
6
DIREKTORAT PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN LHKPN
5
4
Komisi Pemberantasan Korupsi
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
2
• Judul Presentasi ……
1
0
Januari Februari Maret April Mei
Definisi LHKPN
Definisi LHKPN
HUBUNGAN KELUARGA:
1. Yang bersangkutan
2. Isteri/Suami
3. Anak
4. Lainnya *
Asal usul harta
Cara Memperoleh Formulir
Tips Pengisian Formulir LHKPN
Anti Corruption Clearing House
(ACCH)
Anti Corruption Clearing House (ACCH) dirancang sebagai sumber
pengetahuan dan informasi yang terdistribusi secara terbuka untuk
public “public knowledge management” dalam upaya membangun
semangat, visi, dan budaya antikorupsi.
Ketik nama atau NHK (Nomor Harta Kekayaan) Penyelenggara Negara yang anda ingin
ketahui TBN nya;
Klik Go, maka akan ditampilkan daftar pengumuman (TBN) a.n. PN yang dimaksud secarat
urut berdasarkan tanggal pelaporan;
Lakukan Sign up (bagi yang belum memiliki account di website ACCH), untuk
mendaftarkan email kita.
Lakukan Login dengan memasukkan email dan password sesuai dengan yang kita
daftarkan sebelumnya;
• Saling mengingatkan
Terima kasih
AT PLANE ……
Penilaian Risiko
Lingk. Pengendalian
Monev
BAYANGKAN ..!!! (JIKA TANPA PENGENDALIAN)
Menurut PP 60/2008, Bab I Pasal 1;
SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui :
1. Kegiatan yang efektif dan efisien
2. Keandalan pelaporan keuangan
3. Pengamanan aset negara, dan
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
4
Unsur SPIP
kondisi dalam instansi pemerintah yang mempengaruhi
1. Lingkungan Pengendalian efektivitas pengendalian intern