Anda di halaman 1dari 7

iptek hortikultura

PERBAIKAN PENGELOLAAN POHON


INDUK MANGGA
Tanaman mangga termasuk tanaman termasuk tanaman bercabang majemuk yang
menyerbuk silang (yang umumnya konstitusi dibiakkan secara vegetatif menggunakan batang
genetiknya heterozigous), apalagi berdasarkan bawah. Tipe biji batang bawah dari tanaman
sejarah tanaman ini telah bertahun-tahun mangga sering bersifat poliembrioni (gambar
diusahakan oleh petani, dan pada umumnya berasal 1). Pada tipe biji poliembrioni dijumpai semai
dari biji (yang kemudian membentuk populasi zigotik dan nucellar. Semai zigotik merupakan
heterozigous), maka pohon induk mangga yang perkembangan gamet hasil pembuahan kelamin
dinyatakan sebagai varietas unggul tidak mungkin betina oleh kelamin jantan, sehingga dimungkinkan
dalam jumlah banyak, dan tentu yang baik ialah terjadinya segregasi antarsifat, sedangkan semai
dari tanaman tunggal, karena teknik seleksi yang nucellar merupakan pengembangan organ kelamin
diterapkan ialah seleksi tanaman tunggal (single betina yang tidak dibuahi oleh kelamin jantan
plant selection) (Purnomo 1998). sehingga sifat yang dimiliki oleh semai nucellar
Pohon induk mangga yang berasal dari seleksi sama dengan sifat induknya. Dengan demikian
tanaman tunggal, pada umumnya masih menyebar keragaman tampilan agronomik antartanaman
di tingkat petani, sehingga sulit untuk memperoleh dari varietas batang atas dapat ditekan jika
benih dalam jumlah yang banyak, jika tidak diikuti menggunakan batang bawah dari semai nucellar
dengan pembentukan blok penggandaan pohon ini.
induk setelah dilakukan pelepasan varietas. Uraian di atas menuntun kepada pengaturan
Di samping itu, pada umumnya sistem perbenihan tanaman mangga yang harus
kepenangkaran tanaman mangga sering tidak memperhatikan teknik perbanyakan tanaman.
memperhatikan tabiat tanaman. Tanaman mangga Pola alur benih seharusnya selalu melalui pohon

1
No. 8 - November 2012
apalagi jika nama varietas unggul yang dilepas
mengambil nama daerah, yang mana di daerah
bersangkutan telah tersebar bermacam-macam
varietas mangga.
Dalam sertifikasi benih buah tahunan
(termasuk mangga), klonalisasi hanya diberlakukan
untuk batang atas, kecuali jeruk. Padahal batang
bawah mangga asal biji banyak yang bersifat
poliembrioni, dan sampai saat ini semua semai
poliembrional (baik yang berasal dari semai
zigotik maupun nucellar) secara bersama-sama
digunakan untuk batang bawah, maka hal ini
sangat berpengaruh terhadap keragaman tampilan
agronomik batang atas, yang selanjutnya dapat
mengakibatkan beragamnya hasil buah mangga.
Solusi
Karena begitu pentingnya peran pohon
Gambar 1. Biji mangga poliembrioni induk (baik pohon induk batang bawah maupun
batang atas) dalam mensukseskan program
induk dari varietas yang telah dilepas. Pohon penyediaan benih mangga yang bermutu, maka
induk ini menjadi sumber perbanyakan benih perbaikan pengelolaan pohon induk dengan sistem
yang selanjutnya ditangkar oleh penangkar yang klonalisisasi perlu segera dilaksanakan, antara lain
terpercaya untuk disebarkan ke petani. Oleh melalui:
karena tanaman induk ini jumlahnya sedikit, 1. Menggandakan pohon induk batang atas
bahkan tanaman tunggal, maka harus digandakan mangga di tingkat penangkar dengan pena-
pada blok-blok fondasi yang sesuai dengan naman baru maupun memanfaatkan tanaman
agroekosistem wilayah pengembangan. dewasa yang sudah ada melalui teknologi top
Pohon induk, baik untuk batang bawah, working.
batang antara (interstock), dan batang atas 2. Merintis perbanyakan pohon induk batang
selayaknya telah menjadi keharusan berasal dari bawah di tingkat penangkar dengan penanam-
hasil penelitian, seleksi plasma nutfah, dan hasil an baru maupun memanfaatkan tanaman
pemilihan dari populasi tanaman yang telah lama dewasa yang sudah ada melalui teknik top
diusahakan oleh petani. Dengan demikian, secara working. Dalam proses top working entris dari
fungsional keberadaan pohon induk langsung di varietas unggul batang bawah disambungkan
bawah tanggung jawab dan pengawasan lembaga pada pohon mangga dewasa lokal yang ada di
penelitian, sedangkan secara struktural dapat saja penangkar. Dengan banyaknya populasi varie-
di bawah tanggung jawab dan pengawasan lembaga tas batang bawah hasil top working, maka
teknis di wilayah mana pohon induk ditanam, kebutuhan semai nucellar untuk batang bawah
sesuai dengan agroklimatnya. klonal mangga semakin mudah dipenuhi.
Masalah Syarat-Syarat Pohon Induk
Blok penggandaan pohon induk mangga Istilah pohon induk dipakai untuk setiap
umumnya belum terbentuk, baik sebelum maupun tanaman yang dipergunakan sebagai sumber batang
setelah pelepasan varietas, sehingga bibit yang atas (entris). Pohon induk mangga dapat berupa
dijual oleh penangkar mempunyai peluang yang tanaman kecil atau besar dari hasil perbanyakan
tinggi untuk tercampur dengan varietas lain, vegetatif, yang perlu diperhatikan ialah pemilihan

2
iptek hortikultura
tanaman yang dijadikan pohon induk. Untuk 6. Lokasi pohon induk mudah terjangkau, se-
memperoleh benih yang baik yang diperoleh dari hingga mudah dilakukan pemeriksaan.
pohon induk, maka perlu penyeleksian yang ketat
dan memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. PENGGANDAAN POHON INDUK
Persyaratan yang harus dimiliki oleh pohon induk
yang baik, ialah sebagai berikut: Sumber entris mangga yang berasal dari
pohon induk tunggal (PIT) jumlahnya sangat
Pohon Induk Batang Atas
terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan yang lebih
1. Varietas benar dan telah direkomendasi dan luas dalam program perbenihan massal, maka
dilepas. PIT perlu digandakan melalui blok fondasi (BF).
2. Identitas sifat unggulnya diketahui (mutu Pembentukan BF dapat ditempuh melalui dua
buah, produktivitas, ketahanan terhadap cara, yaitu:
hama/penyakit).
Penanaman Baru
3. Asal-usul benih sumber jelas.
Penanaman bibit untuk BF mangga seharusnya
4. Batang atas berupa mata tempel berasal dari menggunakan jarak rapat, yaitu 2 x 2 m (Gambar
pemulia tanaman. 2), dengan pembentukan tajuk awal yang rendah,
5. Benih sumber untuk pohon induk dapat berupa yaitu 0,75 m dari permukaan tanah (Gambar 3).
benih pembiakan vegetatif dari pemulia ta- Maksud dari pembentukan tajuk yang rendah ialah
naman maupun dari PIT/BF. agar pemanenan entris maupun perawatan tanaman
dapat dilakukan dengan mudah.
Pohon Induk Batang Bawah
Pembentukan tajuk rendah dapat dilakukan
1. Varietasnya benar dan telah direkomendasi-
melalui prosedur sebagai berikut:
kan.
1. Setelah tanaman tumbuh setinggi 1-1,5 m
2. Identitas sifat unggulnya diketahui (mem-
dilakukan pemotongan setinggi 0,75 cm dari
punyai perakaran yang kuat, tahan cekaman
permukaan tanah.
lingkungan, serta tahan hama dan penyakit
akar). 2. Tunas yang tumbuh (disebut cabang primer),
dipelihara tiga tunas dengan posisi simetris
3. Kompatibel dengan batang atas. membentuk formasi segitiga sama sisi, se-
4. Secara visual tanaman sehat. dangkan tunas yang lain dibuang.
5. Pernah berbuah tiga kali (musim). 3. Setelah tunas primer tumbuh menjadi ca-

Gambar 2. Pohon induk jarak 2 x 2 m Gambar 3. Pohon induk rendah

3
No. 8 - November 2012
bang sepanjang tiga ruas, masing-masing program pemerintah untuk mengganti varietas-
cabang primer dipotong dan disisakan dua varietas mangga yang kurang produktif, mangga
ruas. Masing-masing cabang primer akan asal biji dan tanaman yang sudah tua, dengan
mengeluarkan tunas sekunder, dan dipelihara tingkat keberhasilan kurang lebih 84%. Menurut
tiga tunas dengan posisi simetris membentuk (Rebin 2009) prinsip utama teknik top working
formasi segitiga sama sisi, sedangkan tunas sebenarnya sama dengan penyambungan pada
yang lain dibuang (seperti perlakuan pada bibit muda, yaitu memadukan antara batang bawah
cabang primer) agar berkembang menjadi dengan batang atas. Hal yang membedakannya
cabang sekunder. ialah pada kondisi batang bawahnya. Pada top
4. Cabang sekunder diperlakukan sama dengan working, batang bawah umumnya sudah berwujud
cabang primer agar masing-masing cabang pohon yang besar dengan diameter batang antara
sekunder tumbuh tiga cabang tersier. 5-30 cm, sedangkan pada penyambungan bibit
5. Dengan prosedur ini, maka setiap pohon in- muda, diameter batang bawah yang digunakan
duk pada tahun pertama dapat menghasilkan berkisar antara 0,5-1,0 cm.
cabang tersier sebanyak 1 x 3 x 3 x 3 = 27 Untuk mendapatkan hasil penyambungan
cabang tersier.
yang maksimal, maka perawatan tanaman mangga
6. Jumlah ini setiap tahun mengalami penam- yang akan dilakukan top working mutlak dilakukan.
bahan, dan harus dipertahankan agar jumlah Perawatan terdiri dari pemberian pupuk N berupa
maksimal sebanyak 60-75 entris/pohon. Lebih Urea 2 kg/pohon yang dilakukan pada saat masih
dari jumlah ini kondisi entris kurang sehat, ada hujan dan mendekati musim kemarau (kira-
karena berukuran kecil. kira bulan Maret). Hal ini untuk mendapatkan
Mengganti Varietas Lokal Menjadi Pohon tanaman yang vigor dengan kondisi kulit kayu
Induk mudah dikelupas. Penyambungan dilakukan pada
Dalam kondisi di mana di sekitar penangkar awal musim kemarau dengan tujuan kondisi tanah
tidak tersedia lahan untuk membangun BF mangga masih lembab namun kelembaban udara di sekitar
melalui penanaman baru, maka penggandaan pohon tanaman sudah berangsur rendah. Kondisi ini
induk dapat ditempuh dengan jalan mengganti sangat diperlukan untuk mendapatkan persentase
pohon mangga yang sudah ada dengan varietas sambungan tumbuh yang tinggi.
baru yang diinginkan sebagai pohon induk melalui
Prosedur Top Working
teknik top working. Prosedur pembentukan tajuk
dari tanaman hasil top working, pada prinsipnya Penyiapan batang bawah
sama dengan pada tanaman baru. 1. Pohon mangga yang akan di top working
Keuntungan teknik ini ialah, dalam waktu (sebagai batang bawah) diberi pupuk Urea 1
singkat diperoleh entris dalam jumlah yang lebih kg, dilakukan pada akhir musim hujan (bulan
banyak per pohonnya dibandingkan dengan pohon Maret).
induk tanaman muda (dalam satu pohon induk 2. Batang bawah dipilih dari pohon dewasa yang
mampu menghasilkan lebih dari 150 entris/tahun). sehat dengan diameter minimal 15 cm.
Hal ini dapat dicapai karena ukuran pohon besar,
3. Pohon yang terlalu tua tidak dikehendaki
dan karena jarak tanam sebelumnya sudah jarang,
karena pertumbuhannya sangat lambat dan
maka pertumbuhan cabang hasil top working
kurang respons terhadap pemupukan.
sangat pesat.
Prinsip Teknik Top Working Penyiapan entris batang atas
Teknik top working pada buah-buahan 1. Entris merupakan varietas unggul yang sehat
dikembangkan sejak 1995 oleh Bernardo O’ Dizon yang diambil dari PIT/BF.
yang kemudian dikenal dengan Dizon’s technology. 2. Untuk mendapatkan mutu entris yang baik,
Di India teknologi top working diterapkan melalui maka sebelum pohon induk diambil entrisnya

4
iptek hortikultura
perlu diberi pupuk NPK sebanyak 3 kg/pohon but dan menyisakan tiga tunas (merupakan
kemudian disiram. cabang primer) yang sehat yang posisinya
3. Entris diambil dari pucuk yang daunnya telah simetris membentuk formasi segitiga sama
berkembang sempurna. sisi.
4. Entris dalam keadaan cukup tua dengan di- 4. Setelah cabang primer berumur 2-3 bulan,
ameter 1,5-2 cm dengan mata tunas padat dan cabang dipotong setinggi 20-25 cm, kemudian
ruas yang pendek. dibelah sedalam 3-5 cm.
5. Entris yang akan disambungkan dibuang se- 5. Batang atas (entris) mangga merah disayat
luruh daunnya dengan panjang antara 10-15 bagian kanan dan kiri sehingga lancip mem-
cm. bentuk huruf V atau menyerupai baji.
6. Entris dipertautkan dengan batang bawah
Teknik Penyambungan
dengan cara diselipkan ke dalam celah batang
Metode top working pada mangga dapat bawah, dan diatur sedemikian rupa sehingga
dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara sambung paling tidak kambium batang atas dan kam-
kulit (bark grafting), sambung celah (cleft bium batang bawah berimpit.
grafting), dan sambung tunas (shoot grafting). 7. Selanjutnya sambungan diikat menggunakan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa plastik es lilin yang ditarik. Arah ikatan yaitu
untuk tanaman mangga cara sambung tunas dari bawah ke atas agar air hujan tidak masuk
menghasilkan persentase sambungan jadi paling ke bidang sambungan (yang dapat meng-
tinggi dibandingkan cara sambung kulit dan akibatkan bidang sambungan membusuk).
sambung celah dengan prosedur sebagai berikut: Kelebihan ukuran (panjang) tali disungkupkan
pada ujung entris.
1. Pohon mangga dipotong setinggi 1 m dari
permukaan tanah, luka bekas potongan diberi 8. Apabila saat penyambungan masih ada turun
parafin. hujan, maka bidang sambungan harus disung-
kup dengan plastik PE agar bidang sambungan
2. Kira-kira mulai 3 minggu setelah pemotongan
terhindar dari air hujan.
pohon, maka akan tumbuh tunas yang jum-
lahnya cukup banyak (disebut tunas/cabang 9. Setelah 3 minggu penyambungan tunas entris
primer). sudah pecah dan sungkup dibuka.
3. Kira-kira 2 bulan setelah pemotongan pohon Sketsa prosedur top working dengan metode
dilakukan seleksi cabang, dengan cara mem- sambung tunas (shoot grafting) dipaparkan dalam
buang/memotong sebagian tunas-tunas terse- pada Gambar 4-7.

Gambar 4. Batang bawah dipotong 1 m dari per- Gambar 5. Tunas lebat 2 bulan setelah pemotongan
mukaan tanah

5
No. 8 - November 2012

Gambar 6. Batang bawah dipotong 1 m dari per- Gambar 7. Tunas lebat 2 bulan setelah pemotongan
mukaan tanah

Perlakuan Tanaman Pasca Top Working periodik yang jumlahnya cukup banyak. Tunas-
Pembentukan tajuk (frame) tunas yang tumbuh di luar sambungan harus segera
dipotong menggunakan gunting pangkas agar tidak
Untuk menghasilkan tunas hasil top working
terjadi kompetisi nutrisi dengan tunas sambungan.
yang mempunyai tajuk dan bentuk percabangan
yang baik, maka diperlukan pemangkasan bentuk Pemeliharaan Tanaman
pada tunas yang baru dengan mengikuti pola 1 x 3 Pemeliharaan tanaman meliputi: (1)
x 3 x 3. Dengan pemangkasan dapat menghasilkanmenyiang, dilakukan terhadap gulma perdu dan
tajuk berbentuk payung dan tanaman tidak rumput dilakukan sesuai keadaan, (2) memupuk,
tumbuh meninggi, sehingga mempermudah dalam dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada
melakukan perawatan dan panen entris. Keragaanawal musim hujan dan akhir musim hujan dengan
pupuk NPK (15:15:15) sebanyak 1 kg/ph setiap
pembentukan tajuk pohon induk hasil top working
dipaparkan pada Gambar 8. pemupukan, pupuk kandang diberikan pada saat
awal musim hujan sebanyak 20 kg/pohon, (3)
Pembuangan Tunas Samping pengairan, dilakukan pada saat pemupukan jika
Sejak batang bawah dipotong, pertumbuhan musim kemarau dan pada saat pembentukan buah,
selanjutnya ialah munculnya tunas baru secara (4) pemangkasan, dilakukan untuk memangkas

Gambar 8. Pohon induk tajuk payung mangga Garifta Merah umur 4 tahun setelah top working dapat
menghasilkan ± 200 entris/tahun

6
iptek hortikultura
cabang-cabang rusak/mati, cabang yang rapat/ PUSTAKA
tunas air, dan menghilangkan benalu, dan (5)
menggemburkan bidang olah dilakukan setiap
1. Galvez, M 2008, Is your mango farm draining your
akan memupuk.
pocket? try top-working, <http://www.philstar.com/
Article.aspx/articleid=400369>.
PENUTUP 2. Mishra, D 2007, Top working in mango to improve
productivity, Philippine Council for Agriculture,
Perbaikan pengelolaan pohon induk mangga Forestry and Natural Resources Research and De-
dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu : (1) velopment (PCARRD) Message Board, Registered
menanam bibit baru dengan model pembentukan 2007, pp 2, <http://www.pcaard.dost.gov.ph/mes-
tajuk rendah dengan jarak tanam rapat dan sage/viewtopic.php?id = 2898>.
(2) penggantian varietas lokal menjadi pohon 3. Purnomo, S 1998, Sistem perbenihan nasional
induk melalui teknik top working. Pohon induk tanaman tahunan khususnya hortikultura yang
dengan tajuk rendah (kurang dari 1 meter) sangat di biakkan secara vegetatif, Bahan kuliah Temu
efisien dalam hal pemeliharaan dan panen entris, Karya Perbenihan dan Apresiasi Varietas Tanaman
sedangkan teknik top working mempunyai Hortikultura, Malang.
kelebihan dalam hal penggantian varietas mangga 4. Rebin, Soegito, Supriyanto, B & Purnomo S 2004,
lokal menjadi pohon induk mangga unggul tanpa ‘Tata cara produksi benih penjenis mangga, paper
harus membongkar tanaman mangga lokal yang disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Perbe-
nihan Tanaman Buah’, Padang, 11-12 Agustus.
sudah ada sebelumnya. Disamping itu pohon induk
hasil top working dapat menghasilkan entris lebih 5. Rebin 2009, ‘Mengganti varietas mangga melalui
cepat dan jumlah per pohon yang lebih banyak teknik top working’, Tabloid Sinar Tani, vol.
XXXIX (3287), no. 13, edisi 21-27.
dibandingkan entris dari pohon induk tajuk rendah
asal bibit. Namun jumlah entris yang dihasilkan 6. Santoso, AP 2006, Program perbenihan tanaman
dalam satuan luas yang sama dari kedua sistem buah, Makalah pada Pelatihan Produksi Benih
Tanaman Buah, Makassar.
penggandaan pohon induk tersebut kurang lebih
juga sama. 7. Supriyanto, A 2006, Pengelolaan blok fondasi
(BF) dan blok penggandaan mata tempel (BPMT),
Makalah pada Pelatihan Produksi Benih Tanaman
Buah, Makassar.

Rebin & Karsinah


Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
Jl. Raya Solok-Aripan, KM 8, Solok
Sumatera Barat 27301

Anda mungkin juga menyukai