Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI PROGRAM BK

Oleh:

Imelda Islamey Fahrani

(18040101008)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2021

No Topik Pekuliahan Deskripsi Ulang Materi


1. Memahami situasi- Penyusunan program layanan BK didasari dengan kebutuhan
kondisi, program dan siswa, guru bk dapat mengetahui kebutuhan siswa melalu
kegiatan-kegiatan need assessment dengan menggunakan aplikasi instrument.
sekolah Substansi program layanan bk ada 4 bidang yakni:
1. Jenis layanan dan Kegiatan pendukung
2. Format kegiatan
3. Sasaran Layanan
4. 4. Volume/beban tugas guru bk
2. Program BK di Sekolah A. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam
membuat program BK:
1. Kebutuhan siswa
2. Jumlah siswa yang dibimbing
3. Kegiatan di dalam dan di luar jam belajar sekolah
4. Jenis bidang bimbingan dan jenis layanan
5. Volume kegiatan BK
6. Frekuensi layanan terhadap siswa.

B. Isi Intrument kebutuhan materi BK:


1. Angket
2. Petunjuk pengisian
3. Contoh menjawab pernyataan angket
4. Isi pernyataan angket
a. Nomor
b. Pernyataan
c. Jawaban “scala likert”
5. Kunci jawaban
6. Analisis angket

C. Jenis Program BK:


• Program Semesteran
- Semester I (Juli – Desember)
- semester II (Januari – Juni)
• Program Bulanan
- Semester I (Juli, Agustus, September,
Oktober, Nopember, Desember)
• Program Mingguan
• Program Harian

3. Konsep Pengukuran A. Pengertian


1. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan
satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif. Secara
sederhana pengukuran dapat diartikan sebagai
kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk
memberikan angka-angka pada suatu gejala,
peristiwa atau benda, sehingga hasil pengukuran akan
selalu berupa angka.
2. Asesment dalam bidang pendidikan yaitu suatu
prosedur pengumpulan informasi yang dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan tentang
kebijakan dalam bidang pendidikan, program, mutu,
input dan proses pendidikan, serta penguasaan
peserta didik terhadap semua hal yang telah
dibelajarkan kepadanya. Asesmen merupakan salah
satu kegiatan  pengukuran.

B. Penilaian dalam BK
Pada umumnya asesmen bimbingan konseling dapat
dilakukan dalam bentuk laporan diri, performance test, tes
psikologis, observasi, wawancara, dan lain sebagainya.
Hood & Johnson (1993) dalam menjelaskan ruang
lingkup dalam asesmen (assesment need areas) dalam
bimbingan dan konseling ada lima, yaitu:
a. Systems asessmen
b. Program planning,
c. Program Implementation,
d. Program Improvement,
e. Program certification,

4. Instrumen yang A. Instrumen Tes


Diperlukan dalam 1. Pengertian
Pelaksanaan Layanan BK Merupakan cara atau prosedur dalam pengukuran dan
penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk
pemberian tugas atau serangkaian tugas, baik berupa
pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau
perintah-perintah oleh testee, sehingga dapat dihasilkan
nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi
testee, nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai
yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan
dengan nilai standar tertentu.
2. Tujuan
a. Meramalkan atau memperkirakan (prediktif)
tentang taraf prestasi ataucorak perilaku
dikemudian hari
b. Mengadakan seleksi untuk menerima atau
menempatkan individu pada posisi tertentu,
c. Menentukan klasifikasi untuk menentukan dalam
kelompok manaseseorang sebaiknya dimasukkan
d. Mengadakan evaluasi
3. Macam-Macam Bentuk Tes menurut Tohirin (2011:
224):
a. Tes hasil belajar (Achievement Test)
b. Tes kemampuan khusus atau tes bakat khusus
c. Tes minat
d. Tes kepribadian
B. Instrumen Nontes
1. Pengertian
Artinya evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan tanpa menguji peserta didik tersebut,
melainkan dilakukan dengan pengamatan secara
wawancara (interview), observasi, kunjungan
rumah, tes, konferensi kasus, dan alih tangan.
2. Fungsi
a. Memperkokoh dasar –dasar
pertimbangan berkenaan dengan
berbagai masalah pada individu seperti
masalah penyesuaiyan dengan
lingkungan, masalah prestasi hasil
belajar, masalah penempatan dan
penyaluran.
b. Memahami sebab –sebab terjadinya
masalah dari individu
c. Mengenali individu yang memiliki
kemampuan yang sangat tinggi dan
sangat rendah yang memerlukan bantuam
khusus.
d. Memperoleh gambaran tentang
kecakapan. Kemampuan atau
keterampilan seseorang individu dalam
bidang tertentu.
3. Jenis
 Wawancara
 Observasi
 Kunjungan Rumah
 Konferensi Kasus
 Alih Tangan Kasus
5. Kedudukan dan Penggunaan Tes Dalam Bk
Penggunaan Tes dalam A.    Pemilihan Tes  Berdasarkan Kriteria
BK 1.      Norma usia
2.      Validitas
3.      Reliabilitas
4.      Praktikalitas 
B.     Tujuan Tes Dalam BK
(1)   Tes untuk keperluan non-konseling (noncounseling uses
of test) yang mencakup (a) seleksi calon untuk penempatan
pada lembaga/instiusi, (b) penempatan individu pada
institusi, (c) penyesuaian institusi dilakukan guna
menemukan kebutuhan dan karakteristik individu tertentu,
dan (d) melakukan pengembangan dan revisi institusi untuk
menemukan kebutuhan dan karakteristik siswa atau
karyawan/pekerja  pada umumnya.
(2)   Penggunaan tes untuk konseling (counseling uses of
test) artinya setelah tes dilakukan, informasi yang telah
diperoleh dapat ditindak lanjut untuk keperluan konseling.
Super (1957b) dan Bordin (1955) berpendapat bahwa
informasi tersebut dapat digunakan dalam Tiga kategori, (a)
diagnosis informasi prakonseling (precounseling diagnostic
information), (b) informasi untuk proses konseling
(information for the counseling itself), dan (c) informasi
untuk perencanaan dan tindakan setelah konseling
(information for postcounseling plans and action).
C.    Jenis-Jenis Tes
1.      Tes Kecerdasan
2.      Tes Bakat
3.      Inventiori Minat
4.      Tes Kepribadian
5.    Tes Prestasi
D.    Dasar Interpretasi Tes
Interpretasi dilakukan terhadap hasil tes yang merupakan
data tentang karakteristik individu yang telah mengikuti tes
tertentu.
E.     Kaitan Tes dengan Statistik
Pemahaman mendasar tentang statistik  dan psikologi
memampukan konselor untuk (a)
mendeskripsikan  karakteristik individu atau kelompok
dibandingkan kelompok atau populasi lain, (b) memprediksi
kemungkinan sukses atau gagalnya performa ke depan
berdasarkan perilaku saat ini atau masa lalu  yang di tes, dan
(c) menyimpulkan karakteristik suatu populasi dari sampel
populasi tersebut.

6. Aplikasi Instrumen Daftar Cek Masalah adalah daftar berisi pernyataan-


Pengumpulan Data pernyataan yang merupakan masalah yang diasumsikan biasa
dialami oleh individu dalam tingkat perkembangan tertentu.
Secara umum Implikasi hasil Aplikasi Instrumentasi ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perencanaan Program Konseling.
2. Penetapan Peseta Layanan
3. Sebagai Isi Layanan
4. Tindak lanjut Layanan
5. Pengembangan.
7. Aplikasi Instrumen Brown dan Trusty (2005) menambahkan beberapa
Pengumpulan Data dalam pertimbangan dalam perencanaan program BK, antara lain:
penyusunan Program BK
1. ketersediaan dukungan administratif, karena program
BK nantinya juga melibatkan unsur-unsur administratif
sekolah;

2. pemilihan dan penetapan pemimpin yang mengarahkan


langkah dan mengawal proses perencanaan dan desain,

3. ketersediaan sumber daya yang mendukung, termasuk


secara finansial, manusia/SDM, dan fisik/sarana prasarana;

4. pertimbangan kondisi dan masalah yang ada dalam


program/layanan BK yang telah dilaksanakan sebelumnya;

5. penyusunan jadwal kerja yang jelas untuk optimalisasi


pelaksanaan layanan BK,

6. pengukuran/pertimbangan dampak positif dan/atau


negatif yang potensial muncul nantinya, dan

7. kebutuhan konsultan dari luar sekolah jika diperlukan


untuk menyusun rancangan program yang lebih maksimal.
8. Layanan BK Pribadi Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang
(individu) atau sekelompok orang, agar mereka itu dapat
berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri.
Kemandirian ini mencakup 5 fungsi pokok yaitu:

1. Mengenal diri sendiri dan lingkungan,


2. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara
positif dan dinamis,
3. Mengambil keputusan,
4. Mengarahkan diri,
5. Mewujudkan diri.Bimbingan konseling
pribadi adalah layanan bimbingan konseling
yang diberikan kepada individu untuk
menemukan dan mengembangkan diri
sehingga menjadi pribadi yang mantap dan
mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi
yang dimiliki.

Sedangkan bimbingan sosial adalah layanan bimbingan yang


diberikan kepada individu untuk mengenal lingkungannya
sehingga mampu bersosialisasi dengan baik dan menjadi
pribadi yang bertanggung jawab.

9. Layanan BK Belajar Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005: 10-11)


menjelaskan bahwa bimbingan belajar adalah bimbingan
yang diarahkan untuk membantu para individu dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik
dengan cara mengembangkan suasana-suasana belajar-
mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar.
Para pembimbing membantu individu mengatasi kesulitan
belajar, mengembangkan cara belajar yang efektif,
membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar
mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/
pendidikan. Dalam bimbingan belajar, para pembimbing
berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan
akademik yang diharapkan
10. Layanan BK Karir Layanan Bimbingan karir adalah kegiatan dan layanan
bantuan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh
penyesuaian diri, pemahaman tentang dunia kerja dan pada
akhirnya mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun
perencanaan karir.
Bentuk Layanan Bimbingan Karir dengan pendekatan
kelompok baik yang diselenggarakan sebagai suatu program
tersendiri maupun program yang terintegrasi dengan
kurikulum, dapat ditempuh melalui beberapa cara yaitu:
o Ceramah Dari Narasumber
o Diskusi Kelompok
o Karyawisata
o Pengajaran Unit
o Sosiodrama
o Hari Karir (Career Days)
11. Penyusunan Program BK Tahap-Tahap Penyusunan Program Bimbingan dan
Di Sekolah Konseling
1. Melakukan studi kelayakan.
Studi kelayakan adalah seperangkat kegiatan dalam
mengumpulkan berbagai informasi tentang hal-hal yang
dibutuhkan untuk penyusunan program bimbingan dan
konseling di sekolah.
2. Penetapan prioritas masalah dan kebutuhan yang akan
ditangani melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
Menurut Schmidt (1993) prosedur pengembangan program
bimbingan dan konseling di sekolah meliputi beberapa hal,
yaitu:
a. Planning: Memuat prosedur dan keputusan konselor
mengevaluasi ketercapaian goals pada program yang lalu,
mengakses kebutuhan-kebutuhan peserta didik, serta
menyeleksi tujuan-tujuan dan kebutuhan untuk penentuan
program kegiatan.
b. Organizing: Merupakan bagian dari proses
perencanaan yang memuat seleksi tujuantujuan utama dan
menetapkan saluran-saluran kegiatan atau layanan yang
dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
c. Implementing: Merupakan fase aksi dari program
bimbingan dan konseling di sekolah. Pada fase ini, konselor,
para guru dan pelaku-pelaku lainnya melaksanakan layanan-
layanan yang termuat dalam program, seperti layanan
konseling individual dan kelompok, konsultasi dengan guru
dan orang tua, classroom and small group guidance, layanan
testing, crisis interventions, dan layanan referral.
d. Evaluating: Berisi prosedur yang memungkinkan
konselor melihat dan menimbang keberhasilan layanan-
layanan program bimbingan dan konseling, mengidentifikasi
kelemahan dan hambatan yang muncul, dan
merekomendasikan perbaikan bagi program selanjutnya.

12. Konsep Dasar Uraian Singkat Tentang Komponen RPLBK


Penyusunan RPLBK 1. Merumuskan Topik: Sesuai hasil analisis kebutuhan,
SKKPD dan Karakteristik Peserta Didik
2. Merumuskan Tujuan: Rumusan tuiuan layanan
menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO)
3. Menentukan dan Merancang Strategi layanan.
4. Menentukan media penunjang layanan
5. Merumuskan Langkah-langkah pelayanan secara
singkat
6. Menentukan teknik dan instrumen eyaluasi layanan
(proses & hasil)

13. Evaluasi Proses layanan A. Aspek yang perlu dievaluasi dalam program BK:
BK
1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
2. Keterlaksanaan program;
3. Hambatan-hambatan yang dijumpai;
4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar
mengajar;
5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan
masyarakat terhadap layanan bimbingan;
6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian
tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas
perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan
siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi
lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.

B. Langkah-Langkah Evaluasi:

1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan.


2. Mengembangkan atau menyusun instrumen
pengumpul data.
3. Mengumpulkan dan menganalisis data.
4. Melakukan tindak lanjut (Follow Up). 

Anda mungkin juga menyukai