Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMANMATERI

(LembarKerjaResume Modul)

A. Nama : SRI HARYUNINGSIH,S.Pd.I


B. Judul Modul : Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual Peserta Didik
C. Kegiatan Belajar : (KB 3)
D. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Pengembangan dan
Pengolahan Nilai Hasil Belajar

Pengembangan Tes Hasil Belajar

Analisis Tes Hasil Belajar


Pengolahan Nilai Hasil Belajar

Konsep(Beberapa istilah
1
dan definisi) di KB
Pelaksanaan Program Tindak Lanjut

A. Pengembangan Tes Hasil Belajar

Pengembangan tes terdapat di dalamnya berupa


langkah-langkah penyusunan instrumen (alat ukur)
yang dikembangkan yaitu dengan cara menganalisis
butir soal dan menganalisis perangkat soal. Analsis
butir soal dimulai dengan menganalisis secara kualitatif
atau pengujian instrumen tes validitas secara rasional.
Dan validitas rasional terdiri dari validitas isi dan
validitas konstruk yang dianalisis / telaah oleh para
pakar atau panel terhadap butir soal instrumen tes yang
kita susun, yaitu dianalisis dari segi konstruksi, isi dan
bahasanya, kemudian setelah ditelaah oleh para pakar
atau panel dan setelah butir soal diperbaiki selanjutnya
dilakukan uji coba instrumen ke lapangan. Dari hasil uji
coba instrumen ke lapangan selanjutnya di analisis
secara kuantitatif yaitu analsis butir soal dari taraf sukar,
daya beda dan fungsi distraktornya, setelah itu
dilanjutkan dengan mengnalisis perangkat soal atau
pengujian instrumen tes hasil belajar dalam bentuk uji
validitas empiris dan uji reliabilitas.

B. Analisis Tes Hasil Belajar

Tes sebagai salah satu teknik pengukuran dapat


didefinisikan A test will be defined as a systematic
procedure for measuring a sample of an individual’s
behaviour (Brown,1970:2).
Definisi tersebut mengandung dua hal pokok yang perlu
di perhatikan dalam memahami makna tes, yaitu Pertama
adalah kata systematic procedure yang artinya bahwa suatu
tes harus disusun, dilaksanakan (diadministrasikan) dan
diolah berdasarkan aturan-aturan tertentu yang telah
ditetapkan. Sistematis di sini meliputi tiga langkah, yaitu
a) sistematis dalam isi, artinya butir-butir soal (item) suatu
tes hendaknya disusun dan dipilih berdasarkan kawasan
dan ruang lingkup tingkah laku yang akan dan harus
diukur atau dites, sehingga tes tersebut benar-benar
tingkat validitasnya dapat dipertanggungjawabkan,
b) sistematis dalam pelaksanaan (administrasi) artinya tes
itu hendaknya dilaksanakan dengan mengikuti prosedur
dan kondisi yang telah ditentukan ; dan
c) sistematis di dalam pengolahannya, artinya data yang
dihasilkan dari suatu tes diolah dan ditafsirkan
berdasarkan aturan-aturan dan tolak ukur (norma)
tertentu. Kedua adalah measuring of an individual’s is
behaviour yang artinya bahwa tes itu hanya mengukur
suatu sampel dari suatu tingkah laku individu yang dites.
Tes tidak dapat mengukur seluruh (populasi) tingkah
laku, melainkan terbatas pada isi (butir soal) tes yang
bersangkutan.

C. Pengolahan Nilai Hasil Belajar

Pengolahan hasil belajar adalah suatu cara mengkaji


dan menghitung perolehan nilai siswa dalam
menentukan tingkat pencapaian akhir kompetensi siswa
untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa pada
setiap mata pelajaran.

D. Pelaksanaan Program Tindak Lanjut

a) Pengertian Program Remedial


Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM,
maka diberlakukan untuknya program remedial.
Pembelajaran remedial merupakan kebutuhan atau
hak peserta didik, dan pendidik berusaha membantu
kesulitan belajar dihadapi siswa. Dalam
pembelajaran remedial digunakan metode yang
bervariasi sesuai dengan kesulitan belajar yang
dihadapi peserta didik, selain itu media yang
digunakan agar dapat dipersiapkan dengan baik agar
peserta menjadi lebih mudah memahai dari KD yang
dianggap sulit dipahami. Pembelajaran remedial
merupakan kelanjutan dari pembelajaran biasa atau
reguler di kelas, dan peserta didik yang masuk dalam
kelompok ini adalah peserta didik yang belum tuntas
belajar karena teridentifikasi mengalami kesulitan
belajar.
b) Program Pengayaan
Program pengayaan adalah pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai
dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta
didik yang lebih cepat dari pada teman-teman
sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang
diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka
adalah peserta didik yang dapat cepat dalam
menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan
treatmen atau perlakuan tambahan yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.

Daftar materi pada Kb a. Analisis butir soal secara kualitatif,


2
yang sulit dipahami Sebelum dilakukan analisis butir soal secara empririk atau uji
coba instrumen ke lapangan maka dilakukan analisis butir soal
secara teoretik atau rasional yaitu meliputi analisis secara
konstruksi, content (isi) dan bahasa.
b. Analisis Butir Soal Secara Empirik, Setelah dilakukan analisis
butir soal secara kualitatif selanjutnya dilakukan proses uji coba
instrumen ke lapangan, yang kemudian dianalisis taraf sukar,
daya beda dan fungsi distraktor.
1) Bentuk Soal Obyektif
2) Bentuk soal Uraian
3) Analisis Perangkat Soal
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pengembangan tes
hasil atau prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Spesifikasi Tes
b. Menulis Soal,
c. Menelaah soal Tes
d. Melakukan Analisa Butir soal
e. Memperbaiki Tes
f. Melaksanakan Tes
g. Menafsirkan Hasil Tes
h. Analisis Butir Soal

Daftar materi yang Daftar Materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam
sering mengalami
3 pembelajaran yaitu :
miskonsepsi dalam
pembelajaran penyusunan instrumen (alat ukur) yang dikembangkan dengan cara
menganalisis butir soal dan menganalisis perangkat soal. Analsis
butir soal dimulai dengan menganalisis secara kualitatif atau
pengujian instrumen tes validitas secara rasional. Dan validitas
rasional terdiri dari validitas isi dan validitas konstruk yang dianalisis
/ telaah oleh para pakar atau panel terhadap butir soal instrumen tes
yang kita susun, yaitu dianalisis dari segi konstruksi, isi dan
bahasanya, kemudian setelah ditelaah oleh para pakar atau panel dan
setelah butir soal diperbaiki selanjutnya dilakukan uji coba instrumen
ke lapangan. Dari hasil uji coba instrumen ke lapangan selanjutnya di
analisis secara kuantitatif yaitu analsis butir soal dari taraf sukar, daya
beda dan fungsi distraktornya, setelah itu dilanjutkan dengan
mengnalisis perangkat soal atau pengujian instrumen tes hasil belajar
dalam bentuk uji validitas empiris dan uji reliabilitas. Uji validitas
empiris yaitu validitas item (butir) tes hasil belajar, didapati dari hasil
validasi ada butir yang valid dan invalid, dan butir-butir yang invalid
dikeluarkan dari instrumen (tes) hasil belajar sehingga hanya tinggal
butir-butir yang valid saja, dan setelah diamati dari butir-butir
instrumen (tes) yang valid tetap mewakili indikator dari instrumen tes
hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai