Anda di halaman 1dari 2

a.

Teori masuknya islam ke Nusantara

1. Teori Gujarat

Teori ini dikemukaka oleh sejumlah sarjana Belanda, antara lain Pijnappel, Snouck Hurgronje dan
Moquette. Teori ini mengatakan bahwa Islam yang berkembang di Nusantara bukan berasal dari Persia
atau Arabia, melainkan dari orang-orang Arab yang bermigrasi dan menetap di wilayah India dan
kemudian membawanya ke Nusantara.

2. Teori Arabia

Menurut Thomas W. Arnold, Coromandel dan Malabar nukam satu-satunya tempat asal Islam ketika
mereka dominan dalam perdagangan Barat - Timur sejak awal-awal abad Hijriah atau abad ke-7 atau 8
Masehi. Hal ini didasarkan pada sumber-sumber Cina mengatakan bahwa menjelang akhir abad ke-7
seorang pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab-Muslim di pesisir pantai Barat-
Sumatra.

b. saluran atau cara islamisasi

1. Saluran Perdagangan

Diantara saluran Islamisasi di Indonesia pada taraf permulaannya ialah melalui perdagangan.Hal ini
sesuia dengan kesibukan lalu lintas perdagangan abad-7 sampai abad ke-16, perdagangan antara negeri-
negeri di bagian barat, Tenggara dan Timur benua Asia dan dimana pedagang-pedagang Muslim (Arab,
Persia, India) turut serta menggambil bagiannya di Indonesia.

2. Saluran Perkawinan

Perkawinan merupakan salah satu dari saluran-saluran Islamisasi yang paling memudahkan.Karena
ikatan perkawinan merupakan ikatan lahir batin, tempat mencari kedamaian diantara dua individu.
Kedua individu yaitu suami istri membentuk keluarga yang justru menjadi inti masyarakat. Dalam hal ini
berarti membentuk masyarakat muslim.

2. Alasan Agama Islam bisa diterima oleh masyarakat Nusantara yaitu

- Syarat Masuk Islam itu Mudah yaitu dengan membaca dua kalimat syahadat

- Islam Tidak Mengenal Sistem Kasta

- Penyebaran Islam Secara Damai

- Pelaksanaan Ibadah Mudah Dan Sederhana

- Syarat Dalam Islam Tidak Memaksa Dan Bersifat Fleksibel

- Orang Islam Memiliki Akhlak Yang Mulia

- Al-Qur'an
Al Qur'an adalah salah satu alasan yang cukup penting mengapa masyarakat Indonesia mudah untuk
menerima Islam. Al Qur'an merupakan kitab terakhir yang di turunkan Allah kepada nabi terakhir yaitu
nabi Muhammad Shalallahu a'laihi wassalam.

Di dalam Al Qur'an terdapat pedoman hidup bagi seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari serta
bacaan Al-Quran yang memiliki alunan yang indah membuat hati seseorang menjadi lebih tenang.

3. Menurut saya peran wali songo dalam penyebaran dan proses Islamisasi Nusantara itu sangat besar
dikarenakan wali songo dalam menyebarkan agama islam dengan cara damai

Peran Ulama dan para wali sangat penting dalam proses penyebaran Islam terutama di lingkungan
pedalaman yang masih menganut kepercayaan lama sehingga dapat memeluk agama Islam. Mereka
menggunakan kebudayaan dan kesenian untuk berdakwah, seperti wayang, lagi macapat. Bahkan
sampai sekarang masih tetap eksis dipakai masyarakat Peran walisongo dan ulama sengaja untuk
berdakwah, mengajar, dan mendirikan pesantren. Melalui pendidikan proses penyebaran Islam lebih
cepat dan berhasil.

4. Pada awalnya, Aceh adalah daerah taklukan Kerajaan Pedir. Saat Malaka jatuh ke tangan Portugis,
pedagang yang semula berlabuh ke Malaka beralih ke pelabuhan di Aceh.

Lalu Aceh berkembang cepat dan lepas dari kekuasaan Kerajaan Pedir untuk berdiri sebagai kerajaan
merdeka pada awal abad ke-16. Sultan pertama sekaligus pendiri Kerajaan Aceh adalah Sultan Ali
Mughayat Syah (1514-1528).

Ibu kota Kerajaan Aceh adalah Banda Aceh sebagai pusat kegiatan politik, ilmu pengetahuan dan bandar
transit di Asia Tenggaraimplikasinya bagi penyebaran Islam yaitu dengan berdirinya kerajaan islam,
agama islam jadi lebih terkenal dikalangan masyarakat apabila suatu pemerintahan ada yang islam maka
dari itu masyarakat biasanya juga mengikuti pemerintahannya

5. Semangat menjaga tanah air dari para ulama inilah yang menjadi ‘virus’ positif dalam melakukan
langkah awal perlawanan terhadap penjajah yang tidak berperikemanusiaan di tanah air bangsa
Indonesia. Pesantren menjadi titik kumpul dimulainya perjuangan membebaskan diri dari kungkungan
penjajah. Pemikiran dan sikap kritis tetapi terbuka (inklusif) yang ditanamkan para ulama kepada para
santri menjadi motor pergerakan nasional melawan penjajah dalam semangat cinta tanah air (hubbul
wathon). Gelora cinta tanah air ini tidak hanya membakar semangat perjuangan para santri dan umat
Islam, tetapi juga para tokoh pergerakan nasional lintas etnis dan agama untuk bersama-sama berjuang
mengusir penjajah agar meraih kemerdekaan lahir dan batin.

6. yang pro terhadap islam Nusantara bermakna Islam yang dipahami dan dipraktikkan kemudian
terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Islam Nusantara merujuk pada konteks
geografis, yaitu Islam yang berada di kawasan Nusantara

yang kontra terhadap islam Nusantara bermakna suatu ajaran yang ingin merubah syariat islam

Anda mungkin juga menyukai