Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL REVIEW

JURNAL EKONOMI INDUSTRI

Judul Jurnal : Analisis SCP Terhadap Perkebunan Di Indonesia

Penulis : Jones Zenas Rante

IBM asmi

Publikasi : JMBA - JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS

Vol.06/No.02/2020

Reviewer : Ananda Syach Putra Arianto (5553190006)

Tanggal Review : 1 November 2020

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor perkerbunan dinilai sebagai sebuah kekuatan atau penombang
dari ekonomi nasional. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan,
teknologi, sistem permodalan dan sistem manajemen tidak terlepas dari
aspek ekonomi industri. Ekonomi industri penting untuk dipelajari karena
akan berkaitan dengan kesejahteraan bagi para pelaku usaha sector
perkebunan dan masyarakatnya.
Pemahaman mengenai ekonomi industri yang merupakan suatu keahlian
khusus dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perlunya pengorganisasian
pasar dan bagaimana mengorganisasikan pasar ini dapat mempengaruhi
cara kerja pasar industri. Oleh karena itu untuk mencapai pemahaman
tersebut maka disusunlah critical review ini, dengan harapan penyusun yang
notabene sebagai calon planner mampu mengkritisi dan mengambil lesson

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


1
learned terhadap studi kasus permasalahan ekonomi yang dituangkan oleh
penulis dalam bentuk jurnal.

1.2 Tujuan
Tujuan yang penulis harapkan dari penyususnan critical review ini adalah
sebagai berikut:
1. Memahami analisis SCP terhadap sector perkebunan
2. Memahami detail rumusan masalah dan isi yang terdapat pada jurnal
terpilih
3. Mampu melakukan kajian secara kritis terhadap jurnal terpilih

1.3 Sistematika Penyajian


Agar dapat memudahkan pembaca untuk dapat memahami isi dalam
critical review ini, jadi penulis agar memaparkan sistematika yang digunakan
dalam penulisan critical review ini adalah sebagai berikut:
 Bab I Pendahuluan : merupakan bagian awal yang tersusun dari
latar belakang melakukan critical review, tujuan yang diharapkan
serta sistematika penyajiannya.
 Bab II Tinjauan Pustaka : berisi teori maupun peraturan terkait yang
mendukung isi critical review.
 Bab III Review : merupakan rangkuman dari jurnal ekonomi terpilih.
 Bab IV Kritik Terhadap Review : berisi kritik dan masukan oleh
penyusun terhadap isi maupun cara penyajian jurnal ekonomi terpilih.
 Bab V Kesimpulan : merupakan simpulan terhadap bab-bab
sebelumnya pada penyususnan critical review ini.
 Bab VI Lesson Learned : merupakan bagian akhir yang berisi
pelajaran yang dapat diambil dari isi jurnal terkait.
 Daftar Pustaka: Berisi segala sumber yang digunakan dalam proses
review jurnal.

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sub sektor perkebunan


Sub sector perkebunan adalah salah satu komponen dari sector
pertanian, sub sector perkebunan juga merupakan bagian penting dari
sector pertanian sebagai bentuk PDRB. Sub sector perkebunan banyak
menghasilkan komoditi-komoditi seperti karet, kelapa sawit, kopi robusa,
kulit kayu manis dan lain-lainnya yang juga merupakan komoditi-komoditi
yang dijadikan bahan baku industri dan diterima di pasar internasional.
(Soleh, 2018)
Dalam sub sector perkebunan mempunyai perannya yang terlihat nyata
seperti penerimaan devisa negara melalui ekspor, penyediaan lapangan
pekerjaan, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku bagi
industri dalam negeri dan daya saing serta optimalisasi sumberdaya alam
secara berkelanjutan.(Hidayat, 2017)

2.2 Analisis SCP (Structure-Conduct-Performance)


Teori Structure conduct performance(SCP) yakin kalua struktur pasar
dapar mempengaruhi kinerja suatu perusahaan atau industri. Aliran ini
berdasarkan bahwa struktur pasar akan mempengaruhi kinerja suatu
perusahaan atau industri secara agregat seperti yang diungkapkan oleh
Gilbert,1984. Untuk dapat memaksimalkan profit (P>MC) perusahaan harus
memiliki market power, dengan demikian perusahaan juga dapat mencapai
pangsa pasar yang sangat dominan (dominan position). (Suhel, 2015)

2.3 Teori Konsentrasi rasio


Konsentrasi pasar merupakan hasil dari jumlah penjualan yang
mempengaruhi bentuk pasar (pasar persaingan sempurna, persaingan
monopolistik, oligopoly, atau monopoli) yang dimana jumlah penjual dapat
mempengaruhi perilaku karena jumlah penjual dapat mempengaruhi

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


3
ekspektasi perusahaan akan perilaku pesaingnya. Jumlah penjualan dapat
diukur dengan rasio konsentrasi (concentration ratio atau CR). Rasio
konsentrasi (concentration ratio atau CR) secara umum dapat digunakan
untuk mengukur pangsa dari output, turnover, value added, jumlah pegawai
dan nilai tambah dari hasil industri. Pada umumnya jumlah perusahaan N
yang dihitung proporsi pangsa pasarnya adalah 4, sehingga biasanya
dikenal sebagai CR4.(Miar & Ronaldo, 2019)

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


4
BAB III REVIEW

Industri sektor perkerbunan dinilai sebagai sebuah kekuatan atau


penombang dari ekonomi nasional. Oleh karena itu perlu adanya penelitian
untuk menganalisis kekuatan dari industri sector perkebunan ini, dalam jurnal
yang direview untuk menganalisis kekuatan dari industri sector perkebunan
menggunakan analisis SCP (Structure-Condct-Performance). Dalam jurnal yang
direview ini terdapat 10 jenis perusahaan yang akan dianalisis, yang dimana 10
perusahaan yang akan dianalisis ini merupakan 10 perusahaan besar
perkebunan yang ada di Indonesia.
Untuk dapat menanalisis struktur pasar perlu menggunakan dua
pendekatan ananlisis yaitu CR4 (concentration ratio four) dan HHI ( Hischman-
Herfindahl index). Berdasarkan hasil pengelolaan data total asset 10
perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri sector pertanian, kemudian
dianalisis struktur pasarnya yang lebih difokuskan pada data tahun 2015. Dapat
diketahui pada tahun 2015 terlihat empat besar penguasaan market dikuasai
oleh PT Sampoerna Agra Tbk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Astra Argo
Lestari Tbk dan PT BW Plantation Tbk. Melalui perhitungan analisis CR4
(concentration ratio four) dan HHI ( Hischman-Herfindahl index) dalam kurun
waktu tahun 2011-2015 terdapat empat perusahaan yang menguasai industri
sector perkebunan, dilihat dari perhitungan CR4 (concentration ratio four)
industri sector perkebunan memiliki struktur pasar oligopoly ketat dan dilihat dari
perhitungan HHI ( Hischman-Herfindahl index) industri sector perkebunan
memiliki dua struktur pasar yaitu oligopoly ketat dan oligopoly biasa.
Analisis perilaku pasar perlu dilakukan dengan 2 strategi yaitu strategi
pemasaran hasil dari perkebunan dan strategi penentuan harga pada suatu
produk perkebunan.
A. Strategi Pemasaran
1. Melakukan pengamatan pasar
2. Melakukan pengamatan dan promosi suatu produk
3. Mengetahui situasi pasar dan pesaing

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


5
4. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan
5. Memanfaatkan jejaring social (Teknologi)
6. Menentukan suatu kebijakan
7. Memahami peraturan hokum yang berlaku
8. Mengetahui kapasitas produk
9. Melakukan promosi
B. Strategi Penetapan harga
Dalam industri sector perkebunan strategi untuk penetapan harga dari
sisi pemasaran sedikit berbeda dengan pendekatan ekonomi, namun
dengan semakin berkembangnya gaya hidup konsumen maka produk-
produk hasil dari sector perkebunan dapat bernilai tinggi contohnya kopi
starbuck, cokelat vanilla dan berbagai jenis olahan teh.
Analisis kinerja pada perusahaan industri sektor perkebunan dapat kita
lihat dari salah satu besaran ekonomi seperti PCM ((price cost margin), (Return
of assets), profit atau laba, kualitas produk dan efisiensi kinerja perusahaan.
Berdasarkan hasil data laba(profit) 10 perusahaan dari tahun 2011-2015
mengalami penurunan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja dari
perusahaan dalam industri sektor perkebunan yang ada di Indonesia cenderung
mengalami penurunan

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


6
BAB IV KRITIK TERHADAP JURNAL

Pada jurnal ekonomi yang di review ini dapat terlihat penyampaian tujuan
tersebut tersampaikan dengan baik dengan menjelaskan tentang analisis SCP
(Structure-Condct-Performance) terhadap industri sector perkebunan di
Indonesia dan pengelolaan data dalam pengambilan sampel 10 perusahaan
besar perkebunan yang ada di Indonesia juga sangat baik. Cara melakukan
analisis SCP (Structure-Condct-Performance) mulai dari perhitungan stcrture
dengan dua pendekatan CR4 (concentration ratio four) dan HHI ( Hischman-
Herfindahl index) teruraikan dengan baik dan gambaran visualisasi dengan
tabel-tabel terlihat menarik, kemudian analisis perilaku (Conduct) pasar dengan
penjabaran-penjabaran strategi pemasaran dan strategi penentuan harga
produk yang harus dilakukan oleh industri sector perkebunan dapat mudah
dipahami dan analisis kinerja (Perfomance) juga terjabarkan dengan
penjelasan-penjelasan dan visualisasi dengan tabel yang dapat mudah
dipahami serta menarik.

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


7
BAB V KESIMPULAN

Indonesia yang terkenal dengan dengan sector pertaniannya salah


satunya pada sub sector perkebunannya yang merupakan bagian penting
pembentuk PDRB perlu dikembangkan kali kedepannya untuk membentuk sub
sector perkebunan dengan hasil-hasil produk yang memuaskan bagi
masyarakat. Maka dengan itulah perlu adanya analisis SCP (Structure-Condct-
Performance) kepada industri sector perkebunan yang ada di Indonesia, agar
dapat mengetahui bagaimana struktur pasarnya dengan menggunakan dua
pendekatan CR4 (concentration ratio four) dan HHI ( Hischman-Herfindahl
index), kemudian perilaku pasarnya terhadap factor-faktor yang mempengaruhi
industri perkebunan dan juga kinerja yang terjadi pada perushaan industri
perkebunan ini dengan melihat perhitunga laba perusahaannya.

BAB VI LESSON LEARN

Sector perkebunan yang ada di Indonesia sudah lama berkembang sjak


zaman penjajahan (kolonialisme). Di Indonesia sub sector perkebunan juga
merupakan bagian penting dari sector pertanian sebagai bentuk PDRB, pada
setiap industri sektor perkebunan yang ada di Indonesia perlu melakukan
analisis agar tiap tahunnya perusahaan itu dapat terus bekembang. Pada jurnal
terpilih ini kita dapat mempelajari analisis yang digunakan adalah analisis SCP
(Structure-Condct-Performance), yang dimana kita dapat menghitung structure
pasarnya dengan menggunakan dua pendekatan CR4 (concentration ratio four)
dan HHI ( Hischman-Herfindahl index) sehingga dapat melihat jenis struktur
pasarnya seperti apa, kemudian perilaku pasarnya dalam industri perkebunan
dapat melakukan dua strategi yaitu strategi pemasaran dan strategi penentuan
harga, selanjutnya kinerja persuhaan kita lihat dari besaran ekonomi seperti
ROA (Return of assets), PCM (price cost margin), profit atau laba, kualitas
produk dan efisiensi kinerja perusahaan.

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


8
DAFTAR PUSAKA

Hidayat, R. (2017). Analisis komoditas unggulan sub sektor perkebunan di


kabupaten bengkayang provinsi kalimantan barat. Journal of Chemical
Information and Modeling, 110(9), 1689–1699.
Miar, & Ronaldo, K. (2019). Analisis Konsentrasi Rasio Industri Besar Dan
Sedang Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Subsektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013 -2017). Jurnal Imiah Manajemen, 16(2), 121–132.
Soleh, A. (2018). Peranan Dan Kontribusi Sub Sektor Perkebunan Di Provinsi
Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 18(1), 143.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v18i1.442
Suhel. (2015). ANALISIS STRUKTUR DAN KINERJA: STUDI PADA INDUSTRI
PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA. 1–9.

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI INDUSTRI


9

Anda mungkin juga menyukai