Anda di halaman 1dari 9

Diah Septiyana, ST.

, MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

Rumus Excel Untuk Menghitung Payback Period, Break Even Point, NPV dan IRR

1. Cara Menghitung Payback Periode Dalam Excel

Untuk menghitung Payback Period ada 3 unsur yang harus diketahui nilainya terlebih dahulu, yaitu:
nilai investasi awal, nilai arus kas per tahun dan jangka waktu investasi.
Setelah 3 unsur tersebut diketahui maka kita bisa menghitung nilai Payback Period untuk investasi
tersebut.
Secara umum rumus untuk menghitung Payback Period adalah sebagai berikut:

Payback Period=n+(a-b)/(c-b)x1Tahun
n : Tahun terakhir yang poisis nilai kumulatif cashflownya masih negative
a : Nilai investasi awal
b : Jumlah kumulatif nilai cashflow pada tahun ke-n
c : Jumlah kumulatif cashflow pada tahun ke n+1

Sedangkan jika nilai arus kas setiap tahun diperoleh dengan nilai yang sama maka rumusnya menjadi
sebagai berikut :
Payback Period=(Investasi awal/arus kas)x1 tahun

Investasi awal : merupakan nilai investasi awal yang dibayarkan dalam sebuah proyek yang akan
dijalankan.
Arus kas : nilai penerimaan kas bersih setiap tahun dalam waktu investasi tersebut dijalankan.

Contoh soal dengan excel:


Untuk contoh penghitungan Payback Period diasumsikan saya memiliki sebuah pengajuan proyek
dengan nilai investasi sebesar 500 juta.
Jangka waktu untuk proyek investasi tersebut adalah 5 tahun dengan kondisi bahwa nilai investasi
dibayarkan pada awal dari jangka waktu investasi tersebut.
Untuk menghitungnya silahkan perhatikan gambar dibawah ini :
Diah Septiyana, ST., MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

Dalam gambar tersebut terlihat bahwa nilai 500 juta dihitung dari awal periode investasi atau
dari tahun ke-0.
Net cashflow mulai masuk dari tahun pertama sebesar 85 juta, tahun kedua sebesar 130 juta
dan seterusnya.
Ada dua perhitungan yang dilakukan sebelum mendapatkan nilai Payback Period yaitu
menghitung kumulatif Net Cashflow dan juga menghitung Index cashflow positif.
Cumulative net cashflow adalah total sisa dari nila investasi setelah dikurangi dengan total net
cashflow yang diterima.
Untuk cell C6 gunakan rumus sebagai berikut :

=B5+C5
Sedangkan untuk cell D6 masukan rumus sebagai berikut :

=C6+D5
Untuk cell E6 sampai dengan G6 silahkan copy pastekan rumus yang terdapat dalam cell D6.
Hasil dari rumus yang dibuat ini akan terlihat seperti pada gambar baris ke-6 atau range C6:G6.

Rumus kedua setelah menghitung cumulative net cashflow adalah kita akan menghitung Index
untuk cashflow yang bernilai positif.
Ini dilakukan untuk melakukan asumsi dari kelebihan positif cashflow ada pada bulan keberapa
ditahun yang bersangkutan.

Rumus yang digunakan untuk cell C7 adalah sebagai berikut :


=IF(C6<0;0;ABS(B6/C5))
Diah Septiyana, ST., MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

Untuk cell D7 sampai dengan cell G7 silahkan copy pastekan rumus tersebut diatas dan
hasilnya akan terlihat seperti pada gambar range C7:G7.

Setelah menghitung net cashflow dan juga Index cashflow maka selanjutnya kita akan
menghitung ditahun keberapa cashflow telah memiliki nilai yang positif.

Untuk menghitung Positif Cashflow ini gunakan rumus sebagai berikut :


=COUNTIF(C6:G6;"<"&0)

Hasil dari rumus tersebut terlihat dalam cell B10 dengan nilai 3. Ini artinya proyek tersebut
akan mempunyai nilai cashflow yang positif dimulai dari tahun yang ke-3.

Terakhir kita akan menghitung Payback Period dari proyek tersebut, dalam perhitungan positif
cashflow nilai yang muncul adalah tahun ke-3.

Masalahnya adalah dibulan keberapa dalam tahun tersebut cashflow akan mulai mempunyai nilai yang
positif ?

Untuk menghitung ini menggunakan Payback Period dengan rumus sebagai berikut :

=COUNTIF(C6:G6;"<"&0)+INDEX(C7:G7;;COUNTIF(C6:G6;"<"&0)+1)

Hasilnya akan terlihat dalam cell B11 dengan nilai adalah 3,65 atau 3 Tahun 7 Bulan.
Diah Septiyana, ST., MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

2. Cara Menghitung Break Even Point Dalam Excel

Contoh Menghitung BEP Dengan Rumus Excel


Secara umum rumus BEP yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

BEP unit barang = Biaya Tetap / (Harga per unit - Biaya variable per unit)
BEP uang = Biaya tetap / (Margin per unit / Harga per unit)

Contoh BEP Unit


BEP per unit ini dihitung dengan tujuan untuk menentukan berapa unit barang yang diproduksi atau
barang yang terjual dengan posisi mencapai titip BEP.
Untuk contoh penghitungan BEP unit silahkan perhatikan gambar dibawah ini :

Dalam gambar tersebut terlihat bahwa jumlah unit yang harus diproduksi dan terjual adalah sebanyak
75 unit.
Dari gambar diatas didapatkan total penjualan untuk 75 unit barang tersebut adalah sebesar 825.000
Sedangkan total biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha adalah sebesar 525.000+300.000.
Sehingga total laba atau rugi yang akan didapatkan dengan menjual sebanyak 75 unit barang adalah
0.
Hasil 0 inilah yang disebut dengan BEP bahwa total penjualan akan sama dengan total biaya dan dalan
posisi ini usaha tersebut tidak mengalami kerugian dan juga belum mendapatkan keuntungan.
Diah Septiyana, ST., MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

Contoh BEP Rupiah


BEP rupiah ini dihitung untuk menentukan berapa nilai penjualan untuk mencapai titik BEP.
Jika usaha yang dijalankan hanya memproduksi atau menjual satu jenis barang maka pola
penghitungan BEP unitpun sudah bisa mengetahui berapa nilai yang dibutuhkan untuk menutupi
biaya selama satu bulan.
Tetapi jika usaha yang dijalankan mempunyai banyak variasi barang mungkin penghitungan BEP
rupiah akan menjadi solusi yang lebih mudah.

Untuk contoh penghitungan BEP rupiah silahkan perhatikan gambar berikut ini :

contoh menghitung BEP

Dalam gambar tersebut terlihat bahwa jumlah pendapatan yang dibutuhkan untuk mencapai nilai BEP
adalah sebesar 825.000.
Dengan nilai penjualan sebesar 825.000 tersebut perusahaan tidak mengalami kerugian dan juga
keuntungan.
Total laba yang didapatkan dengan penjualan sebesar 825.000 adalah 0 karena memang jumlah ini
baru mencapai titik BEP.
Untuk rumus - rumus yang digunakan serta nilai apa saja yang dibutuhkan untuk menghitung BEP
tersebut silahkan perhatikan pada dua gambar diatas.
Pada kolom C sudah saya tuliskan rumus - rumus yang saya gunakan untuk menghitung BEP tersebut.
Diah Septiyana, ST., MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

3. Cara Menghitung Nilai Bersih Dengan Rumus NPV Dalam Excel


Syntax Dasar Rumus NPV :
=NPV(rate;value1;[value2]...)
rate : tingkat diskon selama periode investasi
value1;value2... : argumen yang merupakan pendapatan selama periode investasi
berjalan.

Contoh soal :
Sebuah Proyek akan dijalankan dengan menghabiskan dana sebesar 10.000 dengan tingkat
suku bunga 10% dan jangka waktu proyek adalah 5 tahun.

Untuk menghitung NPV dari contoh proyek diatas silahkan perhatikan gambar berikut ini:

Dalam gambar tersebut terlihat bahwa NPV yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 9.968,71.
Untuk menghitung NPV nilai atas investasi yang dikeluarkan pada awal periode diamsukan
ke dalam hitungan dengan kondisi minus.
Selanjutnya diikuti dengan jumlah pendapatan dari tahun pertama sampai dengan tahun ke
lima.
Sedangkan untuk menghitung NPV seperti terlihat dalam cell B8 digunakan rumus sebagai
berikut :
=NPV(B5;B6:G6)
Diah Septiyana, ST., MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

Dengan rumus tersebut dan angka pendapatan sebagai sumber datanya maka otomatis nilai
NPV akan muncul.
Menghitung NPV dengan Excel sangat mudah karena hanya memasukan angka investasi
awal serta total laba pada argumen rumus NPV.

4. Cara Menghitung Nilai Bersih Dengan Rumus IRR Dalam Excel


IRR bisa digunakan untuk mengembalikan tingkat pengembalian internal dari sebuah
rentang arus kas yang diperoleh selama masa investasi berjalan.
Perlu diketahui bahwa nilai untuk arus kas ini tidak harus genap setiap periodenya karena
IRR akan menghitung keseluruhan nilai dalam arus kas dari periode awal sampai dengan
periode yang dibutuhkan nilai IRR nya.

Syntax dasar Fungsi IRR :


=IRR(values;[guess])
values
Merupakan array atau referensi nilai yang berisi angka yang sumbernya berasal dari arus
kas.
IRR menggunakan urutan dalam menghitungnya sehingga kita harus memastikan urutan
nilai arus kas sesuai dengan tahun berjalan investasi tersebut.

guess
Merupakan perkiraan angka yang paling mendekati terhadap hasil perhitungan IRR
tersebut.
Guess ini bersifat optional sehingga boleh untuk dikosongkan ataupun diisi dengan angka
tertentu.
Jika guess dikosongkan maka nilai tersebut akan diasumsikan sebesar 10% atau 0,1.
Jika perhitungan IRR tidak bisa menemukan kedalam nilai yang paling mendekati maka
Excel akan memberikan nilai error #NUM!.
Diah Septiyana, ST., MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

Contoh soal :

Dalam gambar tersebut terlihat bahwa investasi yang dilakukan pada awal tahun ke-1
menghabiskan dana sebesar 100.000.
Profit yang masuk dari tahuan pertama sampai dengan tahun ke-5 adalah 5.000, 30.000,
50.000, 60.000 dan 80.000.
Untuk penghitungan IRR dibagi menjadi dua periode yaitu untuk Tahun ke-3 dan Tahun
ke-5.
Adapun hasil penghitungan IRR untuk tahun ke-3 adalah -6,2% dan rumus yang saya
gunakan pada cell B8 adalah sebagai berikut :
=IRR(B5:E5)

Sedangkan IRR untuk Tahun ke-5 adalah sebesar 24,9% dan rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut :
=IRR(B5:G5)

Dari hasil IRR tersebut dapat disimpulkan bahwa atas dana yang kita investasikan sebesar
100.000 harus dijalankan dengan jangka waktu minimal 5 tahun untuk mendapatkan hasil
yang diharapkan.
Diah Septiyana, ST., MT
Ekotek – PBP, BEP dan IRR dengan Excel

Jika investasi ini akan dijalankan hanya tiga tahun maka sudah jelas investasi tersebut
tidak perlu dijalankan karena nilai IRR masih ada dalam kondisi negatif.
IRR merupakan salah satu dari beberapa indikator yang dapat menentukan atau melihat
perjalanan sebuah investasi yang akan dijalankan.
Tentu dengan besarnya dana yang kita keluarkan dalam sebuah investasi kitapun tidak
ingin mengalamai kerugian.

Referensi:

https://www.adh-excel.com/

Anda mungkin juga menyukai