TUGAS 3
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
TUGAS 3
Persaingan industri mie, Indonesia adalah pasar mie terbesar nomor dua di dunia setelah
China dengan jumlah produksi mie yang terus meningkat. Pada tahun 2008 total produksi
mie Indonesia, baik mi instan, mi kering dan mi basah mencapai 1,6 juta ton, pada tahun
2013 produksinya telah mencapai 2,0 juta ton dan diprediksi tahun 2014 mencapai 2,2 juta
ton. Tingginya produksi mie dalam negeri seiiring dengan meningkatnya jumlah penduduk
yang menjadikan mie sebagai kebutuhan pokok sehari hari. Dengan jumlah penduduk
Indonesia mencapai 250 juta jiwa, potensi industri ini sangat besar dan menjanjikan
apalagi tren konsumsi masyarakat Indonesia saat ini yang sudah mulai bergeser ke jenis
makanan instan. Asosiasi mi instan dunia World Instant Noodles Association
(WINA) mencatat, sepanjang 2019 dunia mengonsumsi 106,42 miliar mi instan atau rata-
rata 290 juta porsi per hari.Konsumsi mi instan terus meningkat dari tahun ke tahun,
terutama di Asia. Menurut WINA, 10 dari 15 negara penikmat mi terbanyak dunia, berasal
dari Asia. Warga 10 negara ini melahap 80 persen konsumsi mi instan dunia. Cina
menempati urutan pertama daftar negara pelahap mi instan terbanyak tahun 2019, dengan
mengonsumsi 41,5 miliar bungkus. Indonesia di peringkat kedua 12,5 miliar porsi, disusul
India (6,7 miliar) dan Jepang (5,6 miliar). . Melihat besarnya potensi tersebut membuat
produsen mie dalam negeri berlomba lomba untuk meningkatkan produksinya.
Sumber: https://lokadata.id/artikel/prospek-bagus-mi-instan-asal-indonesia
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen
pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan
konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk
membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada
perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu
dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan
karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market”
(segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar)
untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.