Baso Djamade
Baso Djamade
Ahli Sosial
AECOM Indonesia
Kualifikasi
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Hassanuddin Makassar
Pelatihan
Latihan Manajemen dan Manajemen Proyek
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Se
Sulawesi, Tahun 1990
Lokakarya Identifikasi Aspek Potensi
kerjasama PLAN Internasional dengan
Lembaga Swadaya Se Sulsel, 1990
Kursus Dasar Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL A ) dan Penilaian
AMDAL ( AMDAL C ), di Universitas
Hasanuddin Makassar Tahun 1992
Lokakarya Wirausaha Lingkungan, IPPM
Jakarta 1993
Kursus Penyusun AMDAL ( AMDAL B ), di
Universitas Hasanuddin Makassar, Tahun
2001
Bahasa
Bahasa Indonesia
English
Sertifikat
Sertifikat Kompetensi-INTAKINDO
09-May-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - baso.docx 1 of 1
Résumé Baso Djamade AECOM
AECOM Indonesia
09-May-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - baso.docx 2 of 2
Résumé Baso Djamade AECOM
AECOM Indonesia
Menganalisis data hasil wawancara dan, hasil wawancara dan, Pembuatan laporan dan
Pembuatan laporan dan presentasi. presentasi.
Pemantauan Lingkungan Bendungan Bilibili.
Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Memantau pengelolaan lingkungan yang
(AMDAL) Pembangunan PLTU di Kabupaten
dilakukan oleh pemrakarsa selama dalam tahap
Jeneponto. Sosialisasi rencana kegiatan proyek,
konstruksi berdasarkan pada RKL dan RPL,
Pengumpulan data primer dengan melakukan
Pembuatan laporan dan presentasi.]
wawancara masyarakat sekitar yang terkena
UKL/UPL SUTT Uj.pandang – Takalar – proyek, Menganalisis data hasil wawancara dan,
Bulukumba – Bone. Pengumpulan data primer Pembuatan laporan dan presentasi.
dengan melakukan wawancara masyarakat
sekitar yang terkena proyek, Menganalisis,
Pembuatan laporan dan presentasi.
Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) Jalan Tol Makassar. Sosialisasi
rencana kegiatan proyek, Pengumpulan data
primer dan sekunder, Menganalisis data hasil
wawancara dan, Pembuatan laporan dan
presentasi.
Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) Perkebunan Tapioka PTPN XIV Kab.
Enrekang. Sosialisasi rencana kegiatan proyek,
Pengumpulan data primer dan sekunder,
Menganalisis data hasil wawancara dan,
Pembuatan laporan dan presentasi
Anggota Tim
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Energy Equity Gas Sengkang. Memantau
pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh
pemrakarsa selama dalam tahap konstruksi
berdasarkan pada Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL); Pembuatan laporan dan
presentasi.
09-May-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - baso.docx 3 of 3
9
Eugene Kohar M.Sc
- Sarjana Teknik Mesin, Universitas Sebelas Spesialis Energi Terbarukan (Turbin Angin)
Maret. 1985. pada Proyek Rencana Pengembangan Energi
Terbarukan untuk Menghasilkan Listrik di
- Magister Konversi Energi. Universitas Timur Leste. Januari Juni 2012.
Pancasila. 2008. Ahli Tenaga Angin pada Proyek Persiapan
Data Angin. 2011.
Bahasa
Ahli Konversi Tenaga Angin pada Proyek
- Inggris Sistem Hibrid WIND-PV-Diesel di Wini TTU
Nusa Tenggara Timur. 2010.
- Bahasa Indonesia
Ketua Tim pada Studi Kelayakan Sistem Hibrid
Wind PV untuk Listrik Area Pedesaan di
Kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan.
Keanggotaan 2009.
- Ketua Indonesia Wind Association (IWA) Ketua Tim pada Studi Kelayakan Sistem Hibrid
Wind PV untuk Listrik Area Pedesaan di
- Anggota Masyarakat Energi Terbarukan Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara
Indonesia/Indonesian Renewable Energy Provinsi Jawa Tengah. 2009.
Society (IRES/METI) Ketua Tim pada Studi Kelayakan Sistem Hibrid
Wind PV untuk Listrik Area Pedesaan di Desa
- Komite Nasional Indonesia World Energy Babia Kabupaten TTS Provinsi Nusa
Conference (KNI WEC) Tenggara. 2009.
- Anggota Asia Pacific Wind Energy Forum Spesialis Konversi Tenaga Angin pada Proyek
Sistem Hibrid WIND-PV di Lombok Timur
(APWEF) Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2009.
- Ketua Umum Masyarakat Energi Angin Ketua Tim pada Studi Kelayakan Koneksi
Indonesia Jaringan Listrik PLTB di Pulau Nias Provinsi
Sumatera Utara. 2007 2008.
- Anggota Institute Aeronutika dan
Ketua Tim pada Studi Kelayakan Koneksi
Astrononika Indonesia (IAAI) Jaringan Listrik PLTB di Kabupaten Selayar -
Sulawesi Selatan, Baron Yoyakarta dan
- Dewan Riset Nasional (2009 2011) Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. 2006
2007.
Spesialis Konversi Tenaga Angin pada Proyek
Sistem Hibrid WIND-PV-Diesel di Pulau Rote
Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2007.
Spesialis Konversi Tenaga Angin pada Studi
Kelayakan Koneksi Jaringan Listrik PLTB di
Kupang, TTS dan Rote Ndao Provinsi Nusa 1988 2013
Tenggara Timur. 2005 - 2006. Peneliti Senior
Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Spesialis Konversi Tenaga Angin pada Studi
Nasional (LAPAN)
Kelayakan Koneksi Jaringan Listrik PLTB di
Timor Timur. 2005.
Pelatihan
Ketua Tim dan Spesialis Konversi Tenaga
Angin pada Proyek Sistem Hibrid WIND-PV di Wind Energy Basics, Mesoscale Modeling and
Pulau Karya kepulauan seribu Provinsi DKI GIS based national wind energy planning tool
Jakarta. 2004. diselenggarai oleh WHyPGen UNDP-BPPT
Project, Jakarta.
Spesialis Konversi Tenaga Angin pada Studi
Dampak Lingkungan Proyek Pengenalan Validasi Metode Laboratorium ISO/IEC 19075-
Turbin Angin di Daerah Kupang Provinsi Nusa 2005 diselenggarai oleh Standar Nasional
Tenggara Timur. 1996. Indonesia, Jakarta.
Spesialis Konversi Tenaga Angin Proyek Wind Power Basic diselenggarai oleh Godland
Pengembangan Autonomous Hybrid System di University Swedia.
Desa Bulak Baru Kabupaten Jepara Provinsi Pelatihan Laboratorium ISO/IEC 19075-2005,
Jawa Tengah. 1993. diselenggarai oleh Standar Nasional
Riwayat Pekerjaan Indonesia, Jakarta.
Kualifikasi
Ahli Hidrologi
Riwayat Pekerjaan
Pendidikan :
Abhishek adalah lulusan Teknik Sipil dari
National Institute of Technology. B.TECH dari universitas National Institute of
Dia telah terlibat dalam sejumlah proyek Technology Warangal dengan Jurusan Tehnik
Sipil tahun 2006-2010.
pembangkit listrik tenaga air di India
selama beberapa tahun terakhir dan
memiliki hampir 4 tahun pengalaman di Bahasa
bidang hydropower. Selama waktu itu ia English
telah melakukan penilaian situs, India
perencanaan tata letak dan optimasi, pra-
kelayakan, studi kelayakan dan studi
hidrolik untuk pembangkit listrik tenaga air. 10 Minggu mengikuti pelatihan industri di MTG
(Metro Tunneling Group), Malviya Nagar-New
Lebih lanjut ia berpengalaman dalam
Delhi, perusahaan patungan dari L & T,
analisis hidrologi dan analisis dinamis
SAMSUNG, Ircon, Dywidag, SHIMIZU
bendungan untuk proyek-proyek
pembangkit listrik tenaga air. Dia adalah Berpartisipasi dalam kursus pelatihan singkat
Koordinator Proyek Teesta tahap III tentang Laboratorium Pengujian Tanah dan
Batuan Bahan terkait dengan Hydro Power
proyek PLTA, Sikkim, India di pra-
Proyek di Aimil Ltd New Delhi
kelayakan dan investigasi tahap.
Menghadiri seminar pelatihan Sungai dan
manajemen di CWPRS Pune
Sejarah profesional
2013 - sekarang
PT. AECOM Indonesia
konsultan
Haryo Suseno
Konsultan Lingkungan
27-Feb-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - haryo suseno.docx 1 of 3
Résumé Haryo Suseno AECOM
Environmental Consultant
27-Feb-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - haryo suseno.docx 2 of 3
Résumé Haryo Suseno AECOM
Environmental Consultant
Riwayat Kerja
2008 - Sekarang
PT. AECOM Indonesia
Konsultan Lingkungan
2005 - 2008
PT. ERM Indonesia
Geologis
2002 - 2005
URS Corporation/PT. Dames & Moore
Konsultan
2001 - 2002
PT. Tugu Mas Adeyogo
Wellsite Geologist
27-Feb-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - haryo suseno.docx 3 of 3
Résumé
21-Mar-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - audi (bahasa).docx 1 of 3
Résumé Audia Kusuma Triwardana AECOM
Konsultan Senior - Perencanaan Lingkungan - AECOM Indonesia
21-Mar-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - audi (bahasa).docx 2 of 3
Résumé Audia Kusuma Triwardana AECOM
Konsultan Senior - Perencanaan Lingkungan - AECOM Indonesia
Riwayat Pekerjaan
2013 Sekarang
PT. AECOM Indonesia
Sr. Consultant - Environmental Planning
2013 - 2013
Netherland Red Cross
Project Evaluation Consultant
2013 2013
Spatial Planning and Environmental Bureau of DKI
Jakarta Provincial Government
Spatial Planning Control Consultant
2012 - 2012
AIFDR - AUSAID support to BNPB
Disaster Management/Disaster Risk Reduction
Coordinator Assistant - Consultant
Oktober Desember 2009
21-Mar-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - audi (bahasa).docx 3 of 3
M. Rezki Bages
Ahli Transportasi
Kualifikasi
Pendidikan Pengalaman Proyek
Lulusan Sarjana Fakultas Teknik Perencanaan
Anggota Tim Bidang Tata Ruang Penyusunan UKL-
Wilayah dan Kota Universitas ‘45’ Makassar, Sulawesi
Selatan. UPL Pembangunan Kompleks Perkantoran Ratulangi.
LPPM – UNHAS. Kota Makassar, Propinsi Sulawesi
Selatan. 2002.
Kursus/Pelatihan
Diklat Penelusuran Gua dan Dasar - Dasar Cave Anggota Tim Bidang Tata Ruang Penyusunan AMDAL
Rescue, HIKESPI - Bogor.Juli 1998. Rumah Sakit Umum Tipe C-Plus Kabupaten Selayar.
Kabupaten Selayar, Propinsi Sulawesi Selatan. 2002
Kursus Sistem Informasi Geografi (SIG) Tingkat
Operator, Puspics - Fakultas Geografi, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.Juni s/d Juli 2001. Anggota Tim Bidang Tata Ruang Penyusunan UKL -
UPL Show Room Kedaung Tabletop Plaza, PT
Kursus Dasar-Dasar Analisis Mengenai Dampak Pratama Gelas (Kedaung Group). LPPM – UNHAS.
Lingkungan (AMDAL) Tipe ‘A’, Pusat Penelitian
Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan. 2002
Lingkungan Hidup (PPLH) – Universitas Hasanuddin.
September 2002.
Anggota Tim Bidang Tata Ruang Penyusunan UKL -
Kursus Penyusun Analisis Mengenai Dampak UPL Terminal Induk Lumpue. PPLH-UNHAS. Kota
Lingkungan (AMDAL) Tipe ‘B’, Pusat Penelitian Parepare, Propinsi Sulawesi Selatan. 2002.
Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Hasanuddin.
Juni s/d Juli 2004
Anggota Tim Bidang Tata Ruang Penyusunan UKL
Kursus Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan UPL Rumah Sakit Tipe ‘C’ Andi Makassar
(AMDAL) Tipe ‘C’, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Parepare. PPLH-UNHAS. Kota Parepare, Propinsi
(PPLH) Universitas Hasanuddin. Juli 2004. Sulawesi Selatan. 2002.
Kursus Pengawasan Lingkungan Hidup Angkatan I,
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Anggota Tim Bidang Tata Ruang Penyusunan UKL -
Hasanuddin. 5 - 13 Desember 2005. UPL Pembangunan Pusat Perkulakan PT Makro
Training of Trainer (TOT) Kajian Lingkungan Hidup Indonesia. LPPM – UNHAS. Kota Makassar, Propinsi
Strategis (KLHS), Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan. 2003.
(PPLH) Universitas Hasanuddin. 18 - 19 Oktober
2010. Anggota Tim Bidang Transportasi Penyusunan UKL -
UPL Tower Balai Kota Makassar. LPPM – UNHAS.
Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan. 2003.
Bahasa
Bahasa Indonesia Anggota Tim Bidang Tata Ruang Penyusunan AMDAL
English Revitalisasi Pantai Losari Kota Makassar. LPPM –
UNHAS. Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan.
2003.
Anggota Tim Bidang Transportasi Penyusunan UKL- Anggota Tim Bidang Tata Ruang Studi UKL-UPL
UPL PT Pertamina (Persero) Instalasi Makassar, Operasional Industri Pabrikasi Stone Cruiser dan AMP,
UPms VII. PPLH – UNHAS. Kota Makassar, Propinsi Istaka Karya-Nindya Karya-Lumpue Indah, JO,
Sulawesi Selatan. 2004. Kabupaten Polman. Kabupaten Polman, Propinsi
Sulawesi Barat. 2009.
Anggota Tim Bidang Transportasi Penyusunan UKL -
UPL Pembangunan Tanggul Sungai Karajae Kota Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Parepare. PPLH – UNHAS Kota Parepare, Propinsi Studi AMDAL Peningkatan Jalan Bulukumba-Tondong-
Sulawesi Selatan. 2004. Sinjai. Propinsi Sulawesi Selatan. 2009.
Anggota Tim Bidang Transportasi Penyusunan UKL- Anggota Tim Bidang Transportasi Studi AMDAL
UPL Perumahan Bumi Tamalanrea Permai. LPPM – Pembangunan PLTA Bakaru II Kabupaten Pinrang.
UNHAS. Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan. 2009.
2004.
Anggota Tim Bidang Transportasi Studi AMDAL
Anggota Tim Bidang Transportasi Penyusunan Studi Rencana Penambangan Bijih Besi PT. Sindo Mandiri.
AMDAL Kawasan Wisata Tanjung Bira. CV Wahidah Kabuparen Bone, Propinsi Sulawesi Selatan. 2009.
Engineering. Kabupaten Bulukumba, Propinsi
Sulawesi Selatan. 2004. Ketua Tim Studi DPPL Operasional Kentucky Fried
Chicken (KFC) Parepare. Kota Parepare, Propinsi
Anggota Tim Bidang Transportasi Penyusunan UKL- Sulawesi Selatan. 2009.
UPL Pengoperasian RSUD Bulukumba. CV Wahidah
Engineering. Kabupaten Bulukumba, Propinsi Ketua Tim Studi UKL – UPL Pembangunan Jembatan
Sulawesi Selatan. 2004. Bypass Kota Parepare. Kota Parepare, Propinsi
Sulawesi Selatan. 2009.
Anggota Tim Bidang Transportasi Penyusunan UKL-
UPL Peningkatan Jalan Ruas Babasondong-Seppong- Ketua Tim Studi UKL – UPL Peningkatan Jalan
Urekang-Mambi. PPLH-UNHAS. Kabupaten Majene, Jenderal Sudirman Kota Parepare. Kota Parepare.
Propinsi Sulawesi Barat. 2004. Propinsi Sulawesi Selatan. 2009.
Anggota Tim Bidang Transportasi Studi AMDAL Anggota Tim Bidang Transportasi Studi AMDAL
Pembangunan Kompleks Perkantoran Fajar Graha Rehabilitasi Daerah Irigasi Lamasi Kanan, Kabupaten
Pena Makassar. LPM-UNHAS. Kota Makassar, Luwu. Kabupaten Luwu, Propinsi Sulawesi Selatan.
Propinsi Sulawesi Selatan. 2005. 2009.
Anggota Tim Bidang Transportasi Studi UKL-UPL Anggota Tim Bidang Transportasi Studi AMDAL
Pembangunan Tower DPRD Propinsi Sulawesi Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sorowako-
Selatan. LPM-UNHAS. Kota Makassar, Propinsi Nuha Danau Matano Kabupaten Luwu Timur.
Sulawesi Selatan. 2005. Kabupaten Luwu Timur, Propinsi Sulawesi Selatan.
2009.
Anggota Tim Bidang Transportasi Studi UKL-UPL
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Anggota Tim Bidang Tata Ruang Studi AMDAL
(PLTM Ranteballa). PPLH-UNHAS. Kabupaten Luwu, Pembangunan Jalur Pipa Air Limbah-IPAL Kawasan
Propinsi Sulawesi Selatan. 2005. Losari, Kota Makassar. Kota Makassar, Propinsi
Sulawesi Selatan. 2009.
Ketua Tim Studi UKL-UPL Operasional Sejahtera
Parepare. Kota Parepare, Propinsi Sulawesi Selatan. Anggota Tim Bidang Transportasi Studi AMDAL
2008. Pembangunan Pelabuhan Khusus PT. Anugerah
Permata Bumi di Kabupaten Bone. Kabupaten Bone,
Ketua Tim Studi UKL-UPL Operasional Aspal Mixing Propinsi Sulawesi Selatan. 2010.
Plant (AMP) PT. Karya Pare Sejahtera. Kota Parepare,
Propinsi Sulawesi Selatan. 2008.
Anggota Tim Bidang Transportasi Studi AMDAL Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Penambangan Nikel PT. Gag Nikel di Pulau Gag, Studi AMDAL Pembangunan Perkebunan dan Pabrik
Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Pengolahan Kelapa Sawit PT. Mitra Hamparan Lestari.
Ampat, Propinsi Papua Barat. Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Luwu Utara, Propinsi Sulawesi Selatan.
Propinsi Papua Barat. 2011. 2012.
Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Penambangan Nikel PT. Intim Mining Sentosa Di Desa Studi AMDAL Pembangunan Perkebunan dan Pabrik
Bobo, Kecamatan Obi Selatan. Kabupaten Halmahera Pengolahan Kelapa Sawit PT. Buah Tandan Sawita.
Selatan,Propinsi Maluku Utara. 2011. Kabupaten Luwu Utara, Propinsi Sulawesi Selatan.
2012.
Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Studi UKL – UPL Pembangunan Pusat Grosir Modern Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Karebosi PT. Tosan Permai Lestari. Kota Makassar, Studi AMDAL Pembangunan Perkebunan dan Pabrik,
Propinsi Sulawesi Selatan. 2011. Pengolahan Kelapa Sawit PT. Palma Suksesjaya.
Kabupaten Luwu Utara, Propinsi Sulawesi Selatan.
Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi 2012.
Studi UKL – UPL Pembangunan Perkebunan Kelapa
Sawit PT Unggul Sawitra Makmur. Kabupaten Wajo, Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Propinsi Sulawesi Selatan. 2011. Studi AMDAL Pembangunan Perkebunan dan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit PT. Palma Tumbuh Subur.
Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi Kabupaten Luwu Utara, Propinsi Sulawesi Selatan.
Pemantauan Lingkungan Pelaksanaan UKL - UPL 2012.
Pembangunan DPPU Sultan Hasanuddin PT.
Pertamina (Persero) Wilayah Sulawesi, Bandara Ketua Tim Penyusunan Dokumen Pengelolaan
Sultan Hasanuddin. Kabupaten Maros, Propinsi Lingkungan Hidup (DPLH) Perumahan Graha
Sulawesi Selatan. 2011. Tamarunang Indah PT. Hikmah Jaya, Kecamatan
Mandai. Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan.
Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi 2012.
Pemantauan Lingkungan Pembangunan 2 x 35 MW
Tonasa CFPP PT Rekayasa Industri, Kecamatan Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Bungoro. Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Studi AMDAL Pembangunan Hotel Howard Johnson
Selatan. 2011. PT Tiara Abadi Nirmala Kecamatan Ujung Pandang.
Propinsi Sulawesi Selatan. 2012 - 2013.
Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Pemantauan Lingkungan Pelaksanaan RKL - RPL Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Operasional Karebosi Link PT Tosan Permai Lestari, Studi AMDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan
Kecamatan Wajo. Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Saprolitic Laterites Ore PT Bukaka Mandiri Sejahtera,
Selatan. 2011. Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Propinsi Sulawesi
Selatan. 2012 - 2013.
Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Pemantauan Lingkungan Pelaksanaan RKL - RPL Anggota Tim Bidang Tata Ruang dan Transportasi
Operasional Makassar Trade Center (MTC) PT. Tosan Studi AMDAL Pembangunan PLTA Tumbuan Mamuju
Permai Lestari, Kecamatan Wajo. Kota Makassar, 450 MW PT Hadji Kalla, Di Kecamatan Kalumpang,
Propinsi Sulawesi Selatan. 2011. Kabupaten Mamuju, Propinsi Sulawesi Barat dan
Rangga B. Desapta
Sosial Konsultan, Lingkungan - AECOM Indonesia
Riwayat Pekerjaan
June 2013 – Sekarang
AECOM Jakarta
Konsultan Sosial, Lingkungan
January 2014
Suyanto, SKM, M.Kes
Kesehatan Lingkungan
Bahasa
Bahasa Indonesia
Inggris
21-Mar-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - ilman dea ramadhani
(bahasa).docx 1 of 2
Résumé Ilman Dea Ramadhani AECOM
Teknik Geodesi & Geomatika, Ahli SIG, Lingkungan - AECOM Indonesia
Pengalaman Proyek Ahli SIG - Greater Sentul City Master Plan, PT.
Sentul City Tbk., Bogor, 2012
Pengembangan SIG Ahli SIG – Pengadaan Tanah dan Relokasi
Untuk Kegiatan Pembangunan Pembangkit
Koordinator CAD dan SIG – Membangun Listrik Tenaga Panas Bumi Sorik Marapi, PT.
Perangkat Lunak SIG Berbasiskan Web Untuk
Sorik Marapi Geothermal Power - OTP
Pengembangan Aplikasi Pemantauan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) di Surakarta, Dinas Geothermal, Sumatera Utara, 2012-2013
Tata Kota Surakarta, Jawa Tengah, 2006. Ahli SIG – Pra Studi Kelayakan dan AMDAL
Survey GPS Untuk Kegiatan Pembangunan Jalur Kereta
Api Babaranjang dari Lokasi Tambang
Surveyor - Survey Topografi dan Sumur Batubara ke Pelabuhan, PT Sriwijaya Bintang
Pemantauan, PT Shell Indonesia, Jakarta, 2013-
Tiga Energi – Reliance Group, Sumatera Selatan,
sekarang
2012
Kepala Surveyor – Survey Penentuan Posisi
Titik Gravity menggunakan GPS RTK, PT Three Ahli SIG - Pra Studi Kelayakan dan AMDAL
Golden Energy, Bungo-Tebo-Merangin, Jambi, Untuk Kegiatan Pembangunan Jalur Kereta
2009 Bandara Ekspres dari Soetta ke Halim, PT
Sarana Multi Infrastruktur, Jakarta, 2012-
Surveyor & Drafter CAD – Evaluasi Areal Lahan Sekarang
Pertanian Sawah, Inspektorat Jenderal
Ahli SIG – Analis SIG Untuk Mendukung
Kementerian Pertanian, Pulau Buru, Maluku, 2008 Kegiatan Eksplorasi Minyak dan Gas, PT
Surveyor & Pengolahan Data – Post-Seismik Pertamina EP, Jakarta, 2010-2012
Survey Gempa Bumi Yogyakarta, Nagoya Ahli SIG – Studi Kelayakan dan AMDAL Untuk
University Japan dan Laboratorium Geodesi ITB, Kegiatan Eksploitasi Tambang Batubara, PT
Yogyakarta, Jawa Tengah, 2008 Nusantara Berau Coal, Kalimantan Timur, 2009
Surveyor & Pengolahan Data – Pemantauan Riwayat Pekerjaan
Penurunan Permukaan Tanah Gunung Lumpur
Porong, PT Lapindo Brantas, Sidoarjo, Jawa Maret 2012 – Sekarang
Timur, 2008 PT AECOM Indonesia
Surveyor & Pengolahan Data – Pemantauan Ahli SIG - Lingkungan
Penurunan Permukaan Tanah di Kota http://www.aecom.com
Semarang, Badan Informasi Geospasial dan
Laboratorium Geodesi ITB, Semarang, Jawa Maret 2010 – Maret 2012
Tengah, 2008 PT Surveyor Indonesia
Surveyor & Pengolahan Data – Post-Seismik Ahli SIG - Eksplorasi Minyak & Gas
Survey Gempa Bumi Pangandaran, Nagoya http://www.ptsi.co.id/
University Japan dan Laboratorium Geodesi ITB,
Oktober – Desember 2009
Pangandaran, Jawa Barat, 2007
PT LAPI ITB
Surveyor & Pengolahan Data – Pemantauan Kepala Surveyor - Geodesi & Geomatika
Penurunan Permukaan Tanah di Kota Jakarta, http://lapi-itb.com
Badan Informasi Geospasial dan Laboratorium
Geodesi ITB, Jakarta, 2007 Januari – Agustus 2009
Surveyor & Pengolahan Data - Studi PT Miranthi Konsultan Permai
Pemantauan Aktivitas Sesar Cimandiri, Nagoya Ahli CAD & SIG - Lingkungan
University Japan and Laboratorium Geodesi ITB,
Jawa Barat, 2007 Agustus – Desember 2008
PT LAPI ITB
SIG Analis
Surveyor & Drafter CAD, Geodesi & Geomatika
Ahli SIG – Pemetaan Lokasi SPBU Shell Pada http://lapi-itb.com
Kegiatan Investigasi Pendahuluan, PT Shell
Indonesia, Jakarta, 2013-sekarang Juli 2007 – Agustus 2008
Ahli SIG – AMDAL Untuk Kegiatan Institut Teknologi Bandung
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surveyor & Pengolahan Data, Laboratorium Geodesi
Bayu Sidrap, PT UPC Sidrap Bayu Energy, http://geodesy.gd.itb.ac.id/
South Sulawesi, 2013-sekarang
Juli 2006 – Desember 2006
Ahli SIG – AMDAL Untuk Kegiatan PT Deira Sygisindo
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Koordinator CAD & SIG, Geomatika
Panas Bumi Suoh-Sekincau, PT Chevron
Geothermal Suoh Sekincau, West Lampung, 2013
21-Mar-2014
k:\3 - project\jktd14001 sidrap wind farm amdal\6 - draft documents\amdal study\ka andal\lampiran\cv bahasa\aecom cv - ilman dea ramadhani
(bahasa).docx 2 of 2
ANDAL PLTB SIDRAP 70 MW
Lampiran 11
Surat Pernyataan Personil Penyusun AMDAL
Lampiran 12
Bukti Pengumuman Studi AMDAL dan Konsultasi Publik
NOTULENSI
(Lampiran Berita Acara)
Agenda Acara:
Inti sari:
Dengan adanya PLTB 70 MW, Sidrap akan menjadi ikon energi angin yang
terbarukan pertama di Indonesia dan dikenal di seluruh Indonesia, bahkan seantero
dunia. Selain itu, PLTB Sidrap akan menjadi obyek wisata baru yang akan menarik
minat wisatawan dan obyek pendidikan yang akan menarik minat kalangan
berpendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Dengan demikian, maka
sektor usaha lain seperti usaha hotel/penginapan, rumah makan, sewa kendaraan,
perbengkelan dan sebagainya, akan turut pula berkembang, sehingga pada
akhirnya akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat setempat.
2. Kata Pengantar oleh Bapak Faisal mewakili Badan Lingkungan Hidup (BLH Propinsi
Sulawesi Selatan).
Inti sari:
Mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.8 tahun 2013 tentang Tata
Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dan Penerbitan
Izin Lingkungan Hidup yang baru diterbitkan tiga hari yang lalu, maka kewenangan
penerbitan Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKL) dan Izin
Lingkungan Hidup bagi rencana kegiatan pembangunan PLTB Sidrap berada di
tangan Bupati. Namun demikian, mengingat Komisi AMDAL BLH Kabupaten Sidrap
belum memilki lisensi sebagai Penilai dokumen lingkungan hidup, maka ada
skenario yang dapat dilaksanakan yaitu sbb:
a) Komisi AMDAL BLH Kabupaten Sidrap segera menyiapkan sumber daya manusia
yang memiliki sertifikat kompetensi Penilai dokumen AMDAL sebagai salah satu dari
8 syarat untuk memperoleh lisensi.
b) Pembahasan Dokumen AMDAL dilakukan dalam Sidang Komisi AMDAL BLH
Kabupaten Sidrap dengan rekomendasi teknis dari BLH Propinsi Sulawesi Selatan.
c) Pembahasan dan Penilaian Dokumen AMDAL dilakukan dalam Sidang Komisi
AMDAL BLH Propinsi Sulawesi Selatan di Makassar.
3. Pendahuluan oleh Bapak Erwin Djaya, Direktur Utama PT UPC Sidrap Bayu Energi
mewakili Pemrakarsa Kegiatan.
Inti sari:
Atas nama PT UPC Sidrap Bayu Energi, kami ucapkan terima kasih atas kehadiran
para undangan sekalian termasuk masyarakat yang tinggal di rencana lokasi proyek
PLTB, para aparatur pemerintah dari tingkat desa hingga kabupaten dan propinsi
serta aktivis LSM pemerhati lingkungan hidup di Sidrap.
Tim PT UPC Sidrap Bayu Energi, Kontraktor dan Konsultan yang hadir pada acara
ini:
Erwin Jaya : Direktur Utama
Chris Caffyn : Senior VP Development
Andy : Kontraktor
Niko Priyambada : Developer
Jana Adiwoso : Developer
Desiana Prilia : Assistant Developer
Novianto Hadi Suwito : Ketua Tim Studi AMDAL – AECOM Project Manager
PT UPC Sidrap Bayu Energi hadir di Kabupaten Sidrap sejak dua tahun lalu. Niat
UPC membangun PLTB, tidak hanya bertujuan berkontribusi dalam membantu
pemerintah, yakni PT PLN Persero; untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di
Propinsi Sulawesi Selatan khususnya dan Pulau Sulawesi pada umumnya melalui
jaringan koneksi yang sudah ada. UPC juga bermaksud mendorong pertumbuhan
ekonomi setempat bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sidrap.
Keseriusan UPC membangun PLTB telah mendapatkan respon positif dari Bupati
Sidrap beserta jajarannya, sehingga upaya UPC memenuhi persyaratan untuk
memperoleh berbagai izin dapat berjalan lancar sampai saat ini.
Pembangunan PLTB akan melalui beberapa tahapan sebelum sampai pada tahap
operasi. Saat ini, UPC telah dan sedang melakukan pengamatan potensi angin di
Sidrap untuk memperhitungkan disain teknis turbin angin yang akan digunakan.
4. Pemaparan Rencana Kegiatan Pembangunan PLTB Sidrap oleh Bapak Niko Priyambada
(Presentasi menggunakan Slide Projector).
6. Saran dan tanggapan dari Bapak Faisal mewakili Badan Lingkungan Hidup (BLH Propinsi
Sulawesi Selatan).
1) Ahli peternakan dapat diusulkan menjadi anggota tim;
2) Pembebasan lahan dapat menjadi permasalahan utama, sehingga Tim AMDAL
supaya benra-benar menganalisis dampaknya sehingga dapat memberi
rekomendasi pengelolaan dan pemantauannya bagi Pemrakarsa;
3) Rute transportasi alat dan komponen turbin perlu dijelaskan dalam deskripsi
kegiatan.
Erwin
Terus terang, kalau masalah tarif listrik untuk
pelanggan kami tidak berwenang
menentukannya. Semua listrik yang
dihasilkan akan disalurkan ke PLN dan
merekalah yang menentukan harga jualnya.
Namun demikian, kami harus membayar
pajak termasuk kepada Pemerintah Daerah
sesuai peraturan.
Novianto:
Operasional PLTB tidak akan menimbulkan
panas yang akan mempengaruhi iklim mikro.
3 Irwan (Kepala Desa Mattiro Tasi): Chris:
1) Kami mendukung pembangunan Secara umum, tata letak titik menara PLTB
PLTB yang bermanfaat bagi akan berada di punggungan atau puncak-
penyediaan energi listrik. Semoga puncak bukit yang elevasinya paling tinggi
hal tersebut dapat dinikmati oleh dan tidak akan berada di lembah yang
dusun yang belum teraliri listrik
elevasinya rendah.
sampai saat ini di desa kami.
Hal penting yang perlu dipertimbangkan
2) Untuk memperlancar proses
pengadaan lahan, perlu disediakan dalam menentukan titik-titik menara PLTB
tata letak titik menara PLTB secara akurat adalah perhitungan arah dan
sebelum dimulainya proses kecepatan angin yang optimal untuk
tersebut. menentukan ukuran atau kapasitas turbin
yang cocok dengan kondisi angin di Sidrap
tersebut. Sampai saat ini, belum dapat
ditentukan tata letak titik menara PLTB
secara pasti. Perhitungan tersebut
membutuhkan paling cepat 6 bulan.
Erwin:
Semua listrik yang dihasilkan PLTB akan
dijual ke PLN. Kami membantu menyalurkan
listriknya. Kami bekerja sama dengan PLN,
sambil mempelajari sistem penyaluran listrik
dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro
(PLTMH), tenaga angin dan pembangkit lain.
Erwin:
UPC tidak bermaksud merusak hubungan
dengan masyarakat, namun justeru akan
membangun hubungan baik dengan
masyarakat.
7 HM Sabir (Kepala Desa Lawawoi): Chris:
Apakah ada kesulitan dalam Sementara ini kami baru menentukan
menentukan lokasi menara PLTB? alternatif lokasi. Proyek ini fleksibel (dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat).
8 Ihsan (LSM Peduli Lingkungan): Novianto:
1) Apakah sudah analisis dampak Konsultasi publik ini adalah tahap awal
PLTB di tempat lain? proses AMDAL. Selanjutnya, kami akan
2) Apa rencana tindakan UPC dalam menyusun Kerangka Acuan Analisis Dampak
mengelola dampak negatif yang Lingkungan (KA ANDAL) yang berisi ruang
terjadi?
lingkup analisis dampak lingkungan yang
3) Kami berharap adanya dukungan
akan ditelaah berdasarkan interaksi antara
bagi kegiatan penghijauan di lahan-
lahan kritis di masa mendatang.
kondisi rona awal lingkungan dan sosial dan
rencana pembangunan PLTB. Hasil analisis
dampak tersebut selanjutnya akan digunakan
untuk menyusun Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL) yang akan digunakan
sebagai pedoman oleh UPC dalam tahap pra
konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca
operasi.
Chris:
Untuk menjamin keamanan selama
penggunaannya, UPC akan menggunakan
kabel sesuai dengan standard yang
ditetapkan PLN.
Andy:
Standard perlindungan keamanan yang akan
digunakan sesuai standard untuk jaringan
tegangan tinggi di Indonesia. Apa yang akan
kami gunakan harus mendapatkan
persetujuan PLN.
Novianto:
Pada prinsipnya, semua dampak akan
dihindari. Jika tidak dapat dihindari, maka
akan diperkecil dampaknya semaksimal
mungkin. Semua itu akan terdapat di dalam
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
yabg disusun berdasarkan analisis dampak
(ANDAL) yang telah dilakukan.
10 Andi Hairuna (Kepada Desa Chris:
Lainungan): Pada saat perjanjian penggunaan lahan
1) Sapi yang ada di desa kami dibuat, akan dicantumkan hal tertentu yang
kebanyakan sapi Bali. Berapa lama dianggap penting. Misalnya, jika terjadi
adaptasi sapi-sapi tersebut masalah dengan ternak masyarakat, maka
terhadap turbin? tata cara untuk mengatasi masalah tersebut
2) Bagaimana pembebasan lahan akan dicantumkan dalam perjanjian. Jika
untuk jalan akses? Kami sangat lahan telah selesai digunakan, maka akan
mendukung proyek ini, karena akan dikembalikan fungsinya seperti sedia kala.
dibangun infrastruktur jalan di desa
Meskipun kami membeli lahan masyarakat,
kami. Apakah jalan tersebut dapat
kami menginginkan mereka tetap dapat
digunakan oleh masyarakat.?
menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Lampiran 13
Kelengkapan Dokumen Laboratorium BBK3 Makassar
Lampiran 14
Hasil Analisis Laboratorium BBK3 Makassar
Lampiran 15
Mekanisme Pengajuan keluhan (Grievance Mechanism)
Pusat Niaga Dut a Mas Fat mawat i, Block C1 No.02 – 03, Jl. R. S. Fat mawat i No. 39,
Jakart a Selat an, 12150, Indonesia
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
1. LATARBELAKANG
Dokumen ini menguraikan kebijakan dan prinsip-prinsip Prosedur Penanganan Keluhan dari
Masyarakat yang diterapkan oleh UPC Sidrap Bayu Energi [UPC] guna pengembangan proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Dokumen ini akan
diperlakukan sebagai dokumen hidup dengan kebijakan dan metode penerapan dapat
diperbaiki di kemudian hari untuk lebih sesuai dengan kondisi proyek. Selama masa proyek,
UPC terus memantau dan meninjau mekanisme keluhan nya.
Tujuan dari Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat ini adalah untuk menetapkan
prosedur, peran dan tanggung jawab dalam mengatasi keluhan yang diciptakan oleh dampak
perkembangan yang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu oleh UPC. Keluhan dapat diterima
di tingkat lokal dari anggota masyarakat, pejabat pemerintah, organisasi non-pemerintah,
agama / adat, dan kelompok pemilik tanah.
Tujuan dari prosedur pengajuan keluhanadalah untuk memastikan bahwa keluhan diterima dan
diproses oleh perusahaan melalui prosedur yang telah disetujui oleh pihak UPC. Hal ini
dilakukan demi memastikan bahwa UPC dapat mengatasi masalah, belajar dari isu yang muncul,
dan menciptakan langkah-langkah untuk dapat memitigasi penyebab keluhan yang tak terduga.
Prosedur ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi dan mendeteksi kejadian, pemangku
kepentingan, dan insiden yang dapat mengganggu hubungan UPC dengan masyarakat
setempat; yang kemudian dapat berdampak negatif terhadap Proyek.
2
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
Selayaknya dengan perkembangan setiap proyek yang memerlukan konstruksi, proyek UPC
diperkirakan akan berdampak kepada masyarakat dan lingkungan di wilayah proyek.
Berdasarkan studi AMDAL awal, dampak proyek diperkirakan termasuk, tetapi tidak terbatas
pada:
Akuisisi lahan dari masyarakat, yang digunakan oleh pemilik tanah untuk kehidupan
sehari-hari mereka;
Dampak Pembangunan seperti kebisingan, debu, kemacetan lalu lintas;
Kesempatan kerja langsung dan tidak langsung
Dampak terhadap satwa liar burung lokal dari turbin dibangun;
Tujuan dari Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat adalah untuk melengkapi UPC
dengan sarana untuk menangani keluhan yang mungkin timbul dari dampak yang tertera diatas.
Kecamatan Desa
Wattang Pulu Lainunangan
Mattirotasi
Lawawoi
Uluale
1.3. Tujuan
Tujuan dari dokumen Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyakarat adalah sebagai tersebut:
I. Menerapkan prosedur dimana keluhan bisa diterima, dicatat, dianalisa, dan
diberikan tanggapan yang tepat oleh Pihak UPC;
II. Memberikan solusi yang pantas untuk menanggapi pihak yang mengajukan keluhan;
III. Memetakan isu-isu yang muncul di masyarakat dan menggunakannya sebagai
catatan untuk meningkatkan kinerja pihak UPC dalam pelaksanaan proyek;
IV. Menyediakan proses untuk menghindari penerapan kebijakan, prosedur, atau
kelakuan yang dapat mengakibatkan keluhan dari masyarakat;
3
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
4
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
5
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
6
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
7
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
8
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
9
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
10
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
4. DOKUMEN
Lokasi pertemuan
Hari, tanggal, dan jam pertemuan
Para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertemuan
Naratif dari pertemuan yang terjadi
Pihak UPC yang hadir dalam pertemuan tersebut
Isu, pertanyaan, kekhawatiran, atau keluhan yang diungkapkan oleh para pemangku
kepentingan yang ditemui
Tanggapan awal kepada keluhan oleh sang pelapor atau pihak UPC yang hadir;
Laporan ini akan digunakan untuk mencatat keluhan yang terjadi didalam atau diluar
pertemuan tersebut. Biasanya masalah yang dilaporkan berdampak ringan seperti pertanyaan
tentang proyek atau klarifikasi tentang tindakan perusahaan. Namun, dalam kasus di mana
sebuah pernyataan meningkat menjadi keluhan atau pengaduan, Laporan tersebut berfungsi
sebagai dokumen awal untuk mencatat pengaduan tersebut.
Laporan Pertemuan Masyarat juga bisa digunakan dalam pemantauan perkembangan keluhan
dan tindakan perbaikan.
11
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
Pernyataan oleh pihak UPC bahwa keluhan yang diterima telah diakui
Penjelasan penyebab keluhan dari pengertian UPC
Mengusulkan rencana aksi untuk memperbaiki keluhan
Surat Tanggapan Resmi dari Pihak UPC dapat ditandatangani oleh Project Manager atau
Grievance Officer. Tanggapan akan diberikan kepada pengaju keluhan dan tindakan perbaikan
hanya akan diterapkan setelah sang pengaju keluhan menyetujui tanggapan UPC.
12
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
5. LAMPIRAN
13
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
14
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
15
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
16
Prosedur Penanganan Keluhan dari Masyarakat May 2015
17
03 Juni 2015
03 Juni 2015
03 Juni 2015
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................2
LAMPIRAN .........................................................................................................................................2
I. PENDAHULUAN .........................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................................3
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ..............................................................................................................4
1.2.1 Maksud ..........................................................................................................................4
1.2.2 Tujuan............................................................................................................................4
1.3 KEBIJAKAN LINGKUNGAN DARI PEMRAKARSA ..............................................................................4
II. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ...................................................................6
III. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ...............................................................35
IV. JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN ........................................................48
V. PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL-RPL ..........................................................49
VI. DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................51
DAFTAR TABEL
TABEL II-1 RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
BAYU (PLTB) SIDRAP 70 MW .....................................................................................................7
TABEL III-1 RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
BAYU (PLTB) SIDRAP 70 MW ...................................................................................................36
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PETA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN 2 PETA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN 3 BERITA ACARA RAPAT VERIFIKASI DOKUMEN ANDAL, RKL-RPL
RENCANA PEMBANGUNAN PLTB SIDRAP KAPASITAS 70 MW
2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka program percepatan program pembangunan pembangkit listrik untuk
menunjang pemenuhan kebutuhan listrik terutama untuk menjamin pasokan listrik di
Sulawesi Selatan yang mengalami krisis listrik maka PT UPC Sidrap Bayu Energi (UPC
Renewables Indonesia, selanjutnya disebut “UPC”) investor asal Amerika Serikat), bersama
PT Binatek Energi Terbarukan, berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB) di Kabupaten Sidrap-Sulawesi Selatan.
Pihak Pemrakarsa yakni PT UPC Sidrap Bayu Energi (UPC Renewables Indonesia (URI))
bersama PT. Binatek Energi Terbarukan), telah mendapatkan izin prinsip survei lokasi atas
nama PT. BINATEK REKAENERGI melalui Surat Keputusan Bupati Sidenreng Rappang
(Sidrap) Nomor 524/4395/DKPE tanggal 14 September 2011 tentang Persetujuan Prinsip
Survei Lokasi. Izin Prinsip Survei Lokasi Wilayah Kerja Pengembangan PLTB di Kabupaten
Sidenreng Rappang (Sidrap) tersebar dalam 3 lokasi kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Watang Pulu :
a. Desa Teppo
3. Kecamatan Panca Lautang :
a. Desa Cenrana
Sedangkan untuk lokasi yang berada dalam kawasan hutan mengacu kepada Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.18/Menhut-11/2011 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
Hutan. Untuk perencanaan tahap I ini, pembangkit yang akan dibangun adalah berjumlah 28
menara turbin angin yang berlokasi di Kecamatan Wattang Pulu.
Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05
Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) khususnya pada
Lampiran 1 Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada Ketenagalistrikan (K3), yang
menyatakan pembangunan pembangkit listrik dari jenis lain (antara lain: PLT Surya, Angin,
PLT Biomassa/ Gambut, PLT Bayu) untuk skala /besaran 10 MW (Dalam satu lokasi) dan
atas rekomendasi dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi
Sulawesi Selatan, maka rencana kegiatan pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu (PLTB) Sidrap 70 MW yang dilakukan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi selaku
Pengembang/Pemrakarsa kegiatan tersebut di atas termasuk dalam kategori rencana
kegiatan yang wajib AMDAL.
Hasil studi ANDAL rencana pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Sidrap 70 MW menunjukkan adanya kemungkinan timbulnya dampak, baik positif maupun
3
negatif, sehingga harus dilakukan pengelolaan lingkungan. Agar pengelolaan lingkungan
dapat berjalan efektif dan efisien sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai, maka perlu
dibuat suatu perencanaan pengelolaan lingkungan yang dituangkan dalam bentuk RKL
(Rencana Pengelolaan Lingkungan). Agar RKL dapat berjalan dengan efektif dan dapat
dipertanggungjawabkan pelaksanaanya, maka perlu dibuat suatu perencanaan pemantauan
lingkungan yang dituangkan dalam RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan).
1.2.2 Tujuan
Tujuan dilakukan penyusunan Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) adalah:
a. Menghindari atau mencegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup;
b. Menanggulangi, meminimalisasi, atau mengendalikan dampak negatif yang timbul
dan meningkatkan dampak positif yang muncul dari rencana kegiatan pembangunan
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 70 MW;
c. Sebagai indikator untuk mengevaluasi penaatan (compliance), kecenderungan
(trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari RKL yang telah disusun.
4
berkomitmen untuk mematuhi standar International Finance Corporation’s Environmental
Guidelines on Social Responsibility and Environmental Sustainability. UPC memiliki seorang
Chief Environmental Officer, yang bertanggungjawab untuk memastikan UPC mematuhi
semua standard tersebut dan audit kinerja kami sesuai dengan standar IFC yang dilakukan
secara reguler.
5
II. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Untuk mengelola dampak penting yang sudah diprediksi dari studi ANDAL, maka disusun
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) pembangunan Proyek Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 70 MW.
Secara umum, rencana pengelolaan tersebut di atas dapat dibedakan menurut pendekatan
sebagai berikut:
Pendekatan Teknologi:
Cara/teknologi terpilih yang digunakan dalam pengelolaan dampak;
Pendekatan Sosial Ekonomi:
Tindakan pengelolaan dampak dengan motif sosial ekonomi; dan
Pendekatan Institusional:
Mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh Pemrakarsa dalam menanggulangi
dampak negatif.
Perapan pendekatan-pendekatan tersebut di atas untuk masing-masing dampak dapat
berupa kombinasi darinya atau pendekatan tertentu yang dipilih sebagai upaya pengelolaan
dampak yang sesuai. Untuk lebih jelasnya, Tabel II-1 berikut ini menjabarkan isi RKL PLTB
Sidrap 70 MW menurut masing-masing pendekatan.
6
Tabel II-1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 70 MW
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK PENTING YANG DIKELOLA (HASIL ARAHAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA ANDAL)
II TAHAP KONSTRUKSI
PENERIMAAN DAN MOBILISASI TENAGA KERJA
1 Kesempatan Kerja Penerimaan dan Mobilisasi Minimal 50-60% tenaga kerja Pendekatan Institusional: Ring 1: Selama Tahap Konstruksi a. Pelaksana: PT
Tenaga Kerja Konstruksi lokal dapat direkrut untuk UPC SIDRAP BAYU
Berkoordinasi dengan 1) Desa Mattirotasi
PLTB pekerja proyek dan rekanan ENERGI, sebagai
kepala/tokoh desa untuk 2) Kelurahan
supplier/kontraktor dalam pemrakarsa rencana
menginventarisasi dan Lainungan
rantai suplai. kegiatan dan/atau
memetakan potensi SDM 3) Kelurahan Lawawoi
kontraktor yang ditunjuk.
4) Desa Uluale
Pendekatan Sosial-Ekonomi
b. Pengawas:
Memberikan prioritas Ring 2: Kecamatan Dinas Sosial, Tenaga
kepada tenaga kerja lokal Wattang Pulu Kerja dan Transmigrasi
untuk mengisi lowongan Kab. Sidrap.
tenaga kerja konstruksi
c. Penerima Laporan:
sesuai dengan kualifikasi Ring 3: Kab.Sidrap
BLHD Kab.Sidrap dan
yang dibutuhkan dan kuota
Provinsi Sulsel, Dinas
yang tersedia. Proses
Sosial, Tenaga Kerja dan
perekrutan tenaga kerja
Transmigrasi Kab. Sidrap.
akan mencakup langkah-
langkah sbb:
1) Sosialisasi status proyek
dan lowongan kerja
secara intensif.
2) Memasang
pengumuman di balai
desa dan media lain
yang mudah diakses
oleh penduduk.
3) Memprioritaskan tenaga
kerja lokal dalam
penawaran kerja dan
seleksi tenaga kerja
sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan dan
kuota yang tersedia.
4) Menerapkan kebijakan
tenaga kerja lokal yang
sama kepada para
rekanan supplier/
7
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
kontraktor dalam rantai
suplai.
5) Pelatihan tenaga kerja
lokal agar keterampilan
kerjanya sesuai dengan
kualifikasi yang
dibutuhkan.
2 Peluang Usaha Penerimaan dan Mobilisasi Pertumbuhan perekonomian Pendekatan Institusional: Kecamatan Wattang Selama Tahap Konstruksi a. Pelaksana:
Tenaga Kerja Konstruksi daerah berdasarkan Pulu, Kab.Sidrap PT UPC SIDRAP BAYU
Berkoordinasi dengan
PLTB indikator/parameter sbb: ENERGI, sebagai
kepala/tokoh desa untuk
pemrakarsa rencana
Jumlah usaha baru/ menginventarisasi dan . kegiatan dan/atau
peningkatan usaha memetakan supplier/
kontraktor yang ditunjuk.
yang sudah ada penyedia potensial yang
(seperti warung mampu memenuhi b. Pengawas:
makan, tokok kebutuhan logistik proyek Dinas Koperasi, UMKM.
kebutuhan sehari-hari, (akomodasi, transportasi Perindustrian dan
dsb); dan pangan). Perdaganagan
Omzet usaha baru/ Kab.Sidrap
Pendekatan Sosial-Ekonomi
peningkatan usaha c. Penerima Laporan:
yang sudah ada Memfasilitasi supplier/
BLHD Kab.Sidrap dan
(seperti warung penyedia potensial untuk
Provinsi Sulsel, Dinas
makan, toko menjadi rekanan
Koperasi, UMKM.
kebutuhan sehari-hari, perusahaan sejalan dengan
Perindustrian dan
dsb); program Tanggungjawab
Perdaganagan
Jumlah KK yang turut Sosial Perusahaan sesuai
Kab.Sidrap.
dalam usaha baru/ dengan UU No. 40/2007
peningkatan usaha tentang Perseroan Terbatas
yang sudah ada. Pasal 74 dan PP No.
47/2012 tentang
Tanggungjawab Sosial
Perusahaan.
3 Peningkatan Pendapatan Penerimaan dan Mobilisasi Peningkatan pendapatan Pendekatan Institusional: Ring 1: Selama Tahap a. Pelaksana:
Tenaga Kerja Konstruksi berdasarkan indikator/ Berkoordinasi dengan Konstruksi, dapat PT UPC SIDRAP BAYU
1) Desa Mattirotasi
PLTB parameter sbb: Aparatur Pemerintah diteruskan hingga Tahap ENERGI, sebagai
2) Kelurahan
Daerah di Tingkat Operasi (jika diperlukan) pemrakarsa rencana
Rata-rata jumlah Lainungan
Kabupaten dalam kegiatan dan/atau
pendapatan penduduk; 3) Kelurahan
menyusun acuan Upah kontraktor yang ditunjuk.
dan Lawawoi
Minimum Regional atau 4) Desa Uluale b. Pengawas:
Daya beli penduduk.
UMR sesuai dengan Dinas Sosial, Tenaga
peraturan yang berlaku. Kerja dan Transmigrasi
8
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
9
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
4 Perubahan/Dinamika Sosial Penerimaan dan Mobilisasi Hubungan yang kondusif Pendekatan Institusional: Ring 1: Selama Tahap a. Pelaksana: PT UPC
Tenaga Kerja Konstruksi antara tenaga kerja lokal dan Konstruksi, dapat SIDRAP BAYU
Berkoordinasi dengan 1) Desa Mattirotasi
PLTB pendatang berdasarkan diteruskan hingga Tahap ENERGI, sebagai
Tokoh Masyarakat dan 2) Kelurahan
indikator/parameter sbb: Operasi (jika diperlukan) pemrakarsa rencana
Aparatur Pemerintah Lainungan
kegiatan dan/atau
Frekuensi terjadinya Daerah di Tingkat 3) Kelurahan
kontraktor yang ditunjuk.
insiden konflik, dan Kabupaten dalam menyusun Lawawoi
Frekuensi terjadinya acuan Kebijakan dan Tata 4) Desa Uluale b. Pengawas:
keluhan/keresahan Tertib/Peraturan Kerja Dinas Sosial, Tenaga
tenaga kerja sesuai dengan peraturan Ring 2: Kecamatan Kerja dan Transmigrasi
lokal/pendatang yang berlaku. Wattang Pulu Kab. Sidrap.
5 Keresahan Masyarakat Penerimaan dan Mobilisasi Hubungan yang kondusif Pendekatan Institusional: Ring 1: Selama Tahap a. Pelaksana:
Tenaga Kerja Konstruksi antara Proyek dan Konstruksi, dapat PT UPC SIDRAP BAYU
1) Berkoordinasi dengan 1) Desa Mattirotasi
10
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
PLTB (Dampak sekunder masyarakat berdasarkan Tokoh Masyarakat dan 2) Kelurahan diteruskan hingga Tahap ENERGI, sebagai
perubahan/dinamika sosial indikator/ parameter sbb: Aparatur Pemerintah Lainungan Operasi (jika diperlukan) pemrakarsa rencana
akibat perbedaan paham Daerah di Tingkat 3) Kelurahan kegiatan dan/atau
Frekuensi terjadinya
antara tenaga kerja Kabupaten dalam Lawawoi kontraktor yang ditunjuk.
insiden konflik, dan
pendatang dan menyusun acuan 4) Desa Uluale
Frekuensi terjadinya b. Pengawas:
masyarakat setempat) Kebijakan dan Tata
keluhan/keresahan Dinas Sosial, Tenaga
Tertib/Peraturan Kerja Ring 2: Kecamatan
masyarakat Kerja dan Transmigrasi
sesuai dengan peraturan Wattang Pulu
Kab. Sidrap.
yang berlaku.
2) Konsultasi secara reguler c. Penerima Laporan:
dengan pemimpin formal Ring 3: Kab.Sidrap BLHD Kab.Sidrap dan
dan informal masyarakat Provinsi Sulsel, Dinas
untuk saling menjaga Sosial, Tenaga Kerja
hubungan yang kondusif dan Transmigrasi Kab.
antara Proyek dan Sidrap.
masyarakat setempat.
Pendekatan Sosial-Ekonomi
1) Menyediakan informasi
yang transparan dan
dapat dipercaya tentang
kemajuan Proyek dan
tahapan selanjutnya.
2) Mengimplementasikan
mekanisme penanganan
keluhan untuk semua
aspek proyek yang
relevan dengan
penanganan
permasalahan sosial.
termasuk:
- Daftar keluhan;
- Status keluhan dan
mekanisme
penanganannya;
- Alamat kontak
penanggungjawab
pelaksana penanganan
keluhan selanjutnya.
6 Perubahan Persepsi Masyarakat Penerimaan dan Mobilisasi Hubungan yang kondusif Pendekatan Institusional: Ring 1: Selama Tahap a. Pelaksana:
Tenaga Kerja Konstruksi antara Proyek dan Konstruksi, dapat PT UPC SIDRAP BAYU
1) Berkoordinasi dengan 1) Desa Mattirotasi
11
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
PLTB masyarakat setempat Tokoh Masyarakat dan 2) Kelurahan diteruskan hingga Tahap ENERGI, sebagai
berdasarkan Aparatur Pemerintah Lainungan Operasi (jika diperlukan) pemrakarsa rencana
indikator/parameter sbb: Daerah di Tingkat 3) Kelurahan kegiatan dan/atau
Kabupaten dalam Lawawoi kontraktor yang ditunjuk.
Frekuensi terjadinya
menyusun acuan 4) Desa Uluale
insiden konflik, dan b. Pengawas:
Kebijakan dan Tata
Frekuensi terjadinya Dinas Sosial, Tenaga
Tertib/Peraturan Kerja Ring 2: Kecamatan
keluhan/keresahan Kerja dan Transmigrasi
sesuai dengan peraturan Wattang Pulu
masyarakat Kab. Sidrap.
yang berlaku.
2) Konsultasi secara c. Penerima Laporan:
reguler dengan Ring 3: Kab.Sidrap BLHD Kab.Sidrap dan
pemimpin formal dan Provinsi Sulsel, Dinas
informal masyarakat Sosial, Tenaga Kerja
untuk saling menjaga dan Transmigrasi Kab.
hubungan yang kondusif Sidrap.
antara Proyek dan
masyarakat setempat.
Pendekatan Sosial-Ekonomi
1) Menyediakan informasi
yang transparan,
konsisten dan dapat
dipercaya tentang
kemajuan Proyek dan
tahapan selanjutnya..
2) Mengimplementasikan
mekanisme penanganan
keluhan untuk semua
aspek proyek yang
relevan dengan
penanganan
permasalahan sosial.
termasuk:
- Daftar keluhan;
- Status keluhan dan
mekanisme
penanganannya;
- Alamat kontak
penanggungjawab
pelaksana penanganan
keluhan selanjutnya.
12
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
MOBILISAI PERALATAN DAN MATERIAL
1 Penurunan Kualitas Udara Mobilisasi Peralatan dan Penurunan kualitas udara Pendekatan Teknologi: Jalur transportasi Selama mobilisasi a. Pelaksana:
Material akibat kenaikan konsentrasi yang melewati peralatan dan material PT UPC SIDRAP BAYU
1) Untuk pengendalian
parameter kunci di bawah ini permukiman di ENERGI, sebagai
emisi debu:
tdak melebihi konsentrasi desa/kelurahan pemrakarsa rencana
yang diizinkan oleh Peraturan - Melengkapi penutup sbb: Mattirotasi, kegiatan dan/atau
Gubernur (Pergub) Sulsel No. bak semua truk yang Lainungan, kontraktor yang ditunjuk.
69 tahun 2010 yakni sbb: muatannya dapat Lawawoi dan b. Pengawas:
mempengaruhi kualitas Uluale BLHD Kab.Sidrap
1) SO2: 900 µg/Nm3,
udara selama Bengkel c. Penerima Laporan:
2) NO2:400 µg/Nm3,
transportasi material; perawatan BLHD Kab.Sidrap dan
3) CO: 10000 µg/Nm3 dan
- Penyiraman air secara kendaraan Provinsi Sulsel
4) TSP: 230 µg/Nm3
reguler minimal dua kali
sehari (hanya selama
musim kemarau)
2) Untuk pengendalian
emisi kendaraan:
- Perawatan mesin
secara reguler;
Perawatan kendaraan
sangat diperlukan untuk
pengendalian emisi
kendaraan. Kendaraan
yang tidak dirawat
dengan baik dapat
mengkonsumsi bahan
bakar lebih besar dan
akibatnya
menghasilkan emisi
lebih banyak. Sebagai
contoh, menurut
(Holman, 1999), waktu
pengapian (ignition
timing) yang tidak baik
dapat mempengaruhi
tingkat emisi
kendaraan. Lebih lanjut
menurut Holman,
penyetelan mesin
(tuning) yang benar
dapat mengurangi emisi
CO, Volatile Organic
13
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
Compounds (VOC) dan
PM
- Uji emisi; Uji emisi
dilakukan untuk
mengidentifikasi
kendaraan-kendaraan
yang mengeluarkan
emisi yang besar.
Kendaraan-kendaraan
dengan emisi besar ini
kemudian akan
diperbaiki untuk
menurunkan tingkat
emisinya
- Penggantian knalpot
kendaraan jika
diperlukan.
2 Kebisingan Mobilisasi Peralatan dan Kebisingan tidak melebihi SK Pendekatan Sosial-Ekonomi Bengkel perawatan alat Selama mobilisasi a. Pelaksana:
Material MenLH No. 48/MENLH/11/ Mengimplementasikan & kendaraan peralatan dan material PT UPC SIDRAP BAYU
1996 tentang Kebisingan mekanisme penanganan ENERGI, sebagai
untuk Permukiman (55 dBA). keluhan. pemrakarsa rencana
Pendekatan Teknologi kegiatan dan/atau
kontraktor yang ditunjuk.
1) Perawatan mesin secara
b. Pengawas:
reguler;
BLHD Kab.Sidrap
2) Penggantian knalpot c. Penerima Laporan:
kendaraan jika BLHD Kab.Sidrap dan
diperlukan Provinsi Sulsel
3) Pengaturan jam kerja
3 Kerusakan Jalan Mobilisasi Peralatan dan Kerusakan struktur jalan dan Pendekatan Teknologi: Rute transportation yang Selama mobilisasi a. Pelaksana:
Material jembatan akibat melalui desa/kelurahan: peralatan dan material PT UPC SIDRAP BAYU
1) Inspeksi dan
terlampauinya Mattirotasi, Lainungan, ENERGI, sebagai
peningkatan kapasitas
indikator/parameter sbb: Lawawoi dan Uluale pemrakarsa rencana
jalan eksisting sebelum
kegiatan dan/atau
Lebar maximum; mobilisasi.
kontraktor yang ditunjuk.
Panjang maximum; 2) Melakukan analisis
b. Pengawas:
dan tehnik dan pembuatan
Dinas Bina Marga
Maksimum sumbu laporannya sebelum
Kabupaten Sidrap
terberat (MST) mobilisasi untuk
c. Penerima Laporan:
memastikan bahwa
BLHD Kab.Sidrap dan
struktur jalan dan
14
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
jembatan mampu Provinsi Sulsel, Dinas
mendukung beban alat Bina Marga Kabupaten
berat Proyek, Sidrap
memperbaiki semua
kerusakan yang
diakibatnya.
4 Kemacetan Lalu Lintas Mobilisasi Peralatan dan Hambatan kendaraan tidak Pendekatan Teknologi: Sepanjang rute Selama mobilisasi a. Pelaksana:
Material lebih dari 10 menit sehingga 1) Menyusun Rencana transportasi peralatan dan material PT UPC SIDRAP BAYU
Tingkat Layanan Jalan (V/C) Manajemen Lalu Lintas ENERGI, sebagai
> 0,7 (RMLalin) yang pemrakarsa rencana
memfokuskan pada: kegiatan dan/atau
kontraktor yang ditunjuk.
- rute jalan yang akan
b. Pengawas:
digunakan;
Dinas Perhubungan,
- bagaimana Komunikasi dan
pengangkutan Informatika Kab.Sidrap,
komponen-komponen Kepolisian Resor (Polres)
turbin angin dikelola; Kab.Sidrap
- bagaimana jaringan c. Penerima Laporan:
jalan dapat BLHD Kab.Sidrap dan
mengangkomodasi Provinsi Sulsel, Dinas
pengangkutan. Perhubungan,
- Pengaturan arus lalu Komunikasi dan
lintas. Informatika Kab.Sidrap,
Kepolisian Daerah
2) RMLalin akan dibagi (Polda) Sulsel.
menjadi beberapa seksi
rute sebagaimana
direncanakan oleh disain
UPC.
3) RMLalin mencakup:
- Setiap komponen akan
diangkut sebagai satu
satuan Abnormal
Indivisible Load (AIL) dan
dirakit di tempat konstruksi.
- Setiap kendaraan
pengangkut AIL terdiri dari
articulated vehicle dan
extendable trailer.
Maksimum beban sumbu
15
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
tidak melebihi standar
Kendaraan Alat Berat atau
Heavy Goods Vehicle
(HGV). Ketika perjalan
pulang semua trailer akan
dikurangi panjangnya
sesuai standar HGV;
- Konvoi akan terdiri atas
dua atau tiga kendaraan
AIL yang akan dikawal
mobil polisi, motor patroli,
satu tim manajemen lalu
lintas dan tim teknisi
pendukung konvoi. Ketika
pengawalan, polisi akan
mengendalikan
sepenuhnya konvoi
kendaraan AIL untuk tetap
berjalan sesuai dengan
kondisi lalu lintas dan izin
keselamatan yang
dikeluarkan.
- Meskipun tempat
pemberhentian sementara
bagi konvoi kendaraan AIL
akan disiapkan di
beberapa lokasi, polisi
tidak akan
memberhentikan semua
konvoi di setiap tempat
pemberhentian tersebut.
- Setiap tempat
pemberhentian sementara
akan didisain untuk
mengakomodasi tiga
kendaraan AIL, satu mobil
pengawal polisi dan satu
kendaraan pendukung.
- Konvoi akan bergerak dari
Pelabuhan Pare-pare
menuju tempat konstruksi
16
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
turbin angin dengan
kecepatan maksimum 30
km per jam di jalan kelas
IIB dan maksimum 20 km
per jam di jalan lain.
- Pengangkutan komponen
turbin angin akan
dikoordinasikan, sehingga
dibatasi hanya satu konvoi
kendaraan yang dapat
melalui satu area (seksi).
- Konvoi akan melalui Jalan
Poros Pare-pare – Sidrap
menuju lokasi konstruksi
pada hari kerja setelah jam
19.00 jika pengangkutan
pada siang hari tidak
diijinkan.
- Konvoi juga dapat berjalan
pada akhir pekan. Setiap
konvoi akan mengangkut
komponen satu set turbin
angin untuk satu lokasi.
- Informasi akan
dipublikasikan secara luas
untuk memastikan bahwa
penduduk dan pengguna
jalan lainnya sudah
mengetahui rencana
pengangkutan empat
minggu sebelumnya.
- Rambu atau Papan
Penunjuk (mobile variable
message signs) akan
ditempatkan di lokasi-
lokasi tertentu di
sepanjang rute untuk
memberitahukan
pengendara lain tentang
kegiatan pengangkutan
17
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
turbin yang telah
direncakan dan
mengantisipasinya jika
terjadi penundaan
perjalanan mereka
sementara.
- Maksimum penundaan
sementara bagi pengguna
kendaraan lain di
sepanjang rute diharapkan
tidak lebih dari 10 menit.
- Pada kondisi darurat, polisi
akan mengalihkan konvoi
dari jalan menuju tempat
pemberhentian sementara
untuk memberikan
kesempatan kepada
kendaraan lain supaya
dapat melewati konvoi
tanpa hambatan.
- Ketika terjadi masalah,
konvoi akan kembali ke
Pelabuhan Pare-pare atau
ke tempat pemberhentian
sementara dimana
kendaraan pendukung
dapat memberikan
bantuannya. Ketika
kerusakan kendaraan
terjadi, pengaturan
kendaraan
diimplementasikan untuk
menghindari terjadinya
hambatan bagi pengguna
jalan lainnya ketika
kendaraan sedang
diperbaiki.
Sebelum mobilisasi, uji coba
semua kendaraan AIL
dilakukan untuk
mensimulasikan
18
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
pengangkutan sebuah baling-
baling sepanjang 60-70m dan
satu bagian menara selebar 5-
7m, analisis jalan telah
dilakukan ketika diketahui
bahwa kendaraan AIL tidak
akan dapat bermanuver di
beberapa titik tertentu
sepanjang jalan eksisting.
Beberapa lokasi yang
membutuhkan
perbaikan/perubahan telah
diidentifikasi sehingga
nantinya konvoi AIL dapat
melintasi sepanjang rute
tersebut dengan aman dan hal
tersebut akan diverifikasi baik
pada saat pembuatan detil
disain maupun ketika uji coba
lainnya dilakukan sebelum
konvoi AIL sebenarnya
dilakukan.
Analisis jembatan dan tanggul
jalan akan dilakukan untuk
mengidentifikasi jika ada
pekerjaan perbaikan yang
perlu dilakukan di sepanjang
rute yang akan dilalui.
Pekerjaan tersebut harus
sudah selesai dikerjakan
sebelum pengangkutan
komponen turbin dilakukan.
5 Kecelakaan Lalu Lintas Mobilisasi Peralatan dan Angka kecelakaan lalu lintas Pendekatan Institusional: Sepanjang rute Selama mobilisasi a. Pelaksana: PT UPC
Material transportasi peralatan dan material SIDRAP BAYU ENERGI,
Pengangkutan komponen
sebagai pemrakarsa
turbin angin akan
rencana kegiatan
dikoordinasikan dengan
dan/atau kontraktor yang
Kepolisian Daerah dan
ditunjuk.
Dinas Perhubungan
b. Pengawas:
setempat.
Dinas Perhubungan,
Pendekatan Teknologi: Komunikasi dan
19
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
1) Implementasikan Informatika Kab.Sidrap,
manajemen lalu lintas Kepolisian Resor (Polres)
(lihat di atas). Kab.Sidrap
2) Rambu atau Papan c. Penerima Laporan:
Penunjuk (mobile BLHD Kab.Sidrap dan
variable message signs) Provinsi Sulsel, Dinas
akan ditempatkan di Perhubungan,
lokasi-lokasi tertentu di Komunikasi dan
sepanjang rute untuk Informatika Kab.Sidrap,
memberitahukan Kepolisian Daerah
pengendara lain tentang (Polda) Sulsel.
kegiatan pengangkutan
turbin yang telah
direncakan dan
mengantisipasinya jika
terjadi penundaan
perjalanan mereka
sementara.
KONSTRUKSI JALAN
1 Penurunan Kualitas Udara Konstruksi jalan akses Penurunan kualitas udara Pendekatan Teknologi: Jalur transportasi Selama mobilisasi a. Pelaksana:
akibat kenaikan konsentrasi yang melewati peralatan dan material PT UPC SIDRAP BAYU
1) Untuk pengendalian
parameter kunci di bawah ini desa/kelurahan: ENERGI, sebagai
emisi debu:
tdak melebihi konsentrasi Mattirotasi, pemrakarsa rencana
yang diizinkan oleh Peraturan - Melengkapi penutup Lainungan, Lawawoi kegiatan dan/atau
Gubernur (Pergub) Sulsel bak semua truk yang dan Uluale kontraktor yang ditunjuk.
No. 69 tahun 2010 yakni sbb: muatannya dapat Bengkel perawatan b. Pengawas:
mempengaruhi kualitas kendaraan BLHD Kab.Sidrap
1) SO2: 900 µg/Nm3,
udara selama b. Penerima Laporan:
2) NO2:400 µg/Nm3, dan
transportasi material; BLHD Kab.Sidrap dan
3) CO: 10000 µg/Nm3 dan
- Penyiraman air secara Provinsi Sulsel
4) TSP: 230 µg/Nm3
reguler minimal dua kali
sehari (hanya selama
musim kemarau)
2) Untuk pengendalian
emisi kendaraan;
- Perawatan mesin
secara reguler;
Perawatan kendaraan
sangat diperlukan untuk
pengendalian emisi
20
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
kendaraan. Kendaraan
yang tidak dirawat
dengan baik dapat
mengkonsumsi bahan
bakar lebih besar dan
akibatnya
menghasilkan emisi
lebih banyak. Sebagai
contoh, menurut
(Holman, 1999), waktu
pengapian (ignition
timing) yang tidak baik
dapat mempengaruhi
tingkat emisi
kendaraan. Lebih lanjut
menurut Holman,
penyetelan mesin
(tuning) yang benar
dapat mengurangi emisi
CO, Volatile Organic
Compounds (VOC) dan
PM
- Uji emisi;
Uji emisi dilakukan
untuk mengidentifikasi
kendaraan-kendaraan
yang mengeluarkan
emisi yang besar.
Kendaraan-kendaraan
dengan emisi besar ini
kemudian akan
diperbaiki untuk
menurunkan tingkat
emisinya
- Penggantian knalpot
kendaraan jika
diperlukan.
2 Kebisingan Konstruksi jalan akses Kebisingan tidak melebihi SK Pendekatan Teknologi: Bengkel perawatan Selama konstruksi jalan a. Pelaksana:
MenLH No. 48/MENLH/11/ alat & kendaraan akses PT UPC SIDRAP BAYU
1) Perawatan mesin secara
1996 tentang Kebisingan ENERGI, sebagai
reguler;
untuk Permukiman (55 dBA). pemrakarsa rencana
21
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
2) Penggantian knalpot kegiatan dan/atau
kendaraan jika kontraktor yang ditunjuk.
diperlukan b. Pengawas:
BLHD Kab.Sidrap
c. Penerima Laporan:
BLHD Kab.Sidrap dan
Provinsi Sulsel
3 Gangguan Kesehatan Masyarakat Konstruksi jalan akses Tidak terjadi peningkatan Pendekatan Teknologi: Desa/Kelurahan: Selama konstruksi jalan a. Pelaksana:
jumlah penderita penyakit 1) Melakukan penyiraman Mattirotasi, Lainungan, akses PT UPC SIDRAP BAYU
ISPA akibat gangguan emisi jalan untuk meminimalisir Lawawoi dan Uluale, ENERGI, sebagai
debu selama kegiatan emisi debu. yang dilewati kendaraan pemrakarsa rencana
konstruksi ini. (jalur transportasi) kegiatan dan/atau
2) Melakukan pengaturan
selama konstruksi kontraktor yang ditunjuk.
lalu lintas kendaraan
b. Pengawas:
angkutan peralatan dan
BLHD Kab.Sidrap
material untuk
c. Penerima Laporan:
menghindari penyebaran
BLHD Kab.Sidrap dan
debu akibat aktivitas
Provinsi Sulsel, Dinas
mobilisasi peralatan dan
Kesehatan Kab.Sidrap.
material.
22
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
norma dan nilai-nilai
(budaya/tradisi) setempat
kepada semua
pekerja/karyawan.
4) Mengimplementasikan
mekanisme penanganan
keluhan untuk semua
aspek proyek yang
relevan dengan
penanganan
permasalahan sosial.
2 Erosi Tanah Pembangunan pembangkit Berkurangnya atau nihilnya Pendekatan Teknologi: Lokasi Proyek Selama Tahap Konstruksi a. Pelaksana:
dan sarana pendukungnya tingkat bahaya erosi khususnya yang berada PT UPC SIDRAP BAYU
1) Mengatur elevasi dan
di punggung bukit ENERGI.
kemiringan areal proyek
dengan meratakannya b. Pengawas:
sebelum dimulai BLHD Kab.Sidrap
penggalian pondasi. . c. Penerima Laporan:
2) Mengendalikan aliran air BLHD Kab.Sidrap dan
hujan yang berpotensi Provinsi Sulsel
menimbulkan erosi di
areal proyek dan
membawa sedimen
(sediment run-off) ke
daerah hilirnya dengan
membuat saluran air dan
sediment trap yang
memadai.
3) Memelihara saluran
dengan langkah-langkah
yang tepat untuk
memastikan aliran air di
sekitar areal proyek
dapat dikendalikan..
4) Menjaga sedimen tetap
berada di area proyek
5) Menjaga semua tindakan
pengendalian erosi untuk
memastikan
efektivitasnya selama
proyek berlangsung.
23
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
3 Penurunan Kualitas Udara Pembangunan pembangkit Penurunan kualitas udara Pendekatan Teknologi: Lokasi Proyek di: Selama mobilisasi a. Pelaksana:
dan sarana pendukungnya akibat kenaikan konsentrasi peralatan dan material PT UPC SIDRAP BAYU
1) Untuk pengendalian emisi 1) Desa Mattirotasi
parameter kunci di bawah ini ENERGI, sebagai
debu: 2) Kelurahan
tdak melebihi konsentrasi pemrakarsa rencana
Lainungan
yang diizinkan oleh Peraturan - Melengkapi penutup bak kegiatan dan/atau
3) Kelurahan
Gubernur (Pergub) Sulsel semua truk yang kontraktor yang ditunjuk.
Lawawoi
No. 69 tahun 2010 yakni sbb: muatannya dapat b. Pengawas:
4) Desa Uluale
mempengaruhi kualitas BLHD Kab.Sidrap
1) SO2: 900 µg/Nm3,
udara selama transportasi b. Penerima Laporan:
2) NO2:400 µg/Nm3, dan
material; BLHD Kab.Sidrap dan
3) CO: 10000 µg/Nm3 dan
- Penyiraman air secara Provinsi Sulsel
4) TSP: 230 µg/Nm3
reguler minimal dua kali
sehari (hanya selama
musim kemarau)
2) Untuk pengendalian emisi
kendaraan:
- Perawatan mesin secara
reguler;
Perawatan kendaraan
sangat diperlukan untuk
pengendalian emisi
kendaraan. Kendaraan
yang tidak dirawat dengan
baik dapat mengkonsumsi
bahan bakar lebih besar
dan akibatnya
menghasilkan emisi lebih
banyak. Sebagai contoh,
menurut (Holman, 1999),
waktu pengapian (ignition
timing) yang tidak baik
dapat mempengaruhi
tingkat emisi kendaraan.
Lebih lanjut menurut
Holman, penyetelan
mesin (tuning) yang benar
dapat mengurangi emisi
CO, Volatile Organic
Compounds (VOC) dan
PM
- Uji emisi;
24
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
Uji emisi dilakukan untuk
mengidentifikasi
kendaraan-kendaraan
yang mengeluarkan emisi
yang besar. Kendaraan-
kendaraan dengan emisi
besar ini kemudian akan
diperbaiki untuk
menurunkan tingkat
emisinya
- Penggantian knalpot
kendaraan jika diperlukan.
III TAHAP OPERASI
OPERASI PLTB
1 Efek bayangan Operasi pembangkit Tidak ada dampak merugikan Pendekatan Sosial-Ekonomi Lokasi Proyek di: Selama operasi a. Pelaksana:
bagi kesehatan manusia dan pembangkit PT UPC SIDRAP BAYU
1) Mengimplementasikan 1) Desa Mattirotasi
hewan akibat efek bayangan. ENERGI, sebagai
program pemantauan 2) Kelurahan
pemrakarsa rencana
minimal sekali dalam Lainungan
kegiatan dan/atau
masa operasi paling 3) Kelurahan
kontraktor yang ditunjuk.
tidak untuk Lawawoi
mengkonfirmasi hasil 4) Desa Uluale b. Pengawas:
modelling. BLHD Kab.Sidrap
2) Menerangkan kepada c. Penerima Laporan: BLHD
masyarakat tentang efek Kab.Sidrap dan Provinsi
bayangan menggunakan Sulsel
media yang bervariasi
(brochures, booklets,
buku cerita untuk murid
sekolah, dll).
Pendekatan Teknologi:
Jika dampak yang tidak
diharapkan terjadi melebihi
30 jam per tahun, akan
dipasang line of sight
interception treatments
2 Bird Strike (Kecelakaan pada Operasi pembangkit Tidak terjadi bird strike Pendekatan Teknologi: Lintasan terbang burung Selama operasi a. Pelaksana:
burung akibat menabrak baling- di: pembangkit PT UPC SIDRAP BAYU
1) Pemantauan secara
baling yang berputar) ENERGI, sebagai
reguler terhadap 1) Desa Mattirotasi
pemrakarsa rencana
kehadiran burung-burung 2) Kelurahan
25
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
selama operasi Lainungan kegiatan dan/atau
pembangkit. 3) Kelurahan kontraktor yang ditunjuk.
2) Mematikan unit Lawawoi b. Pengawas:
pembangkit berdasarkan 4) Desa Uluale BLHD Kab.Sidrap
permintaan untuk c. Penerima Laporan:
mengurangi angka BLHD Kab.Sidrap dan
kematian ketika Provinsi Sulsel
diidentifikasi potensi
terjadinya bird strike.
3 Peningkatan aktivitas ekonomi Operasi pembangkit Portfolio energi listrik (KvA Pendekatan Teknologi: Lokasi masing-masing Selama operasi a. Pelaksana:
dan Multiplier Effect tersambung dan jumlah unit pembangkit. pembangkit PT UPC SIDRAP BAYU
1) Memastikan bahwa
pelanggan) ENERGI
pembangkit dipelihara
Jumlah kunjungan dengan baik untuk b. Pengawas:
wisatawan lokal dan dari memastikan kontinuitas BLHD Kab.Sidrap dan
daerah lain yang tertarik operasinya. Dinas Kehutanan,
dengan pemandangan 2) Memastikan penyaluran Pertambangan dan Energi
alam Sidrap beserta energi listrik yang telah Kab.Sidrap
deretan turbin anginnya. diproduksi ke Gardu c. Penerima Laporan: BLHD
Induk PLN memadai dan Kab.Sidrap dan Provinsi
Perkembangan industri
sesuai dengan Sulsel, Dinas Koperasi,
meliputi:
spesifikasi disain. UKM, Perindustrian dan
- Jumlah perusaahan
Perdagangan Kab. Sidrap
- Jumlah tenaga kerja dan Dinas ESDM Provinsi
- Nilai ouput Sulsel
26
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
hubungan yang kondusif
antara Proyek dan
masyarakat setempat.
IV TAHAP PASCA OPERASI
PEMBONGKARAN PEMBANGKIT
1 Kemacetan Lalu Lintas Demobilisasi alat dan Sebagaimana Tahap Sebagaimana Tahap Sebagaimana Tahap Selama demobilisasi alat a. Pelaksana:
material/komponen PLTB Konstruksi Konstruksi Konstruksi dan material/ komponen PT UPC SIDRAP BAYU
PLTB ENERGI, sebagai
pemrakarsa rencana
kegiatan dan/atau
kontraktor yang ditunjuk.
b. Pengawas:
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika Kab.Sidrap,
Kepolisian Resor (Polres)
Kab.Sidrap
c. Penerima Laporan:
BLHD Kab.Sidrap dan
Provinsi Sulsel, Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika Kab.Sidrap,
Kepolisian Daerah
(Polda) Sulsel.
2 Kecelakaan Lalu Lintas Demobilisasi alat dan Sebagaimana Tahap Sebagaimana Tahap Sebagaimana Tahap Selama demobilisasi alat a. Pelaksana:
material/ komponen PLTB Konstruksi Konstruksi Konstruksi dan material/komponen PT UPC SIDRAP BAYU
PLTB ENERGI, sebagai
pemrakarsa rencana
kegiatan dan/atau
kontraktor yang ditunjuk.
b. Pengawas:
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika Kab.Sidrap,
Kepolisian Resor (Polres)
Kab.Sidrap
c. Penerima Laporan:
BLHD Kab.Sidrap dan
27
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
Provinsi Sulsel, Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika Kab.Sidrap,
Kepolisian Daerah
(Polda) Sulsel.
DAMPAK LAIN YANG DIKELOLA (MENGACU PADA RENCANA PENGELOLAAN YANG SUDAH TERMASUK DALAM DISAIN, PANDUAN TEKNIS, STANDAR INTERNASIONAL )
I TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. Perubahan Kepemilikan Lahan Pengadaan lahan Proses pengadaan lahan yang Pendekatan Institusional Ring 1: Selama proses a. Pelaksana:
adil dan tanpa paksaan pengadaan lahan PT UPC SIDRAP BAYU
Koordinasi dengan aparatur 1) Desa Mattirotasi
berdasarkan parameter: ENERGI atau Tim
pemerintah daerah baik di 2) Kelurahan
Pengadaan Lahan yang
Jumlah KK yang tingkat kabupaten (Kantor Lainungan
dibentuk oleh perusahaan.
bersedia mengikuti BPN) dan kecamatan 3) Kelurahan
proses pengadaan (Camat), maupun tingkat Lawawoi b. Pengawas:
lahan desa/kelurahan (Kepala 4) Desa Uluale BLHD Kab.Sidrap; Kantor
Desa/Lurah) BPN Kab.Sidrap
Jumlah KK yang
Ring 2: Kecamatan
menyatakan puas Pendekatan Sosial-Ekonomi c. Penerima Laporan:
Wattang Pulu
terhadap pengadaan BLHD Kab.Sidrap dan
1) Menyiapkan Rencana
lahan Provinsi, Kantor BPN Kab.
Pengadaan Lahan dan
Sidrap
apilkasinya sesuai Ring 3: Kab.Sidrap
dengan peraturan yang
berlaku di Indonesia dan
standar internasional
(IFC);
2) Membentuk Tim
Pengadaan Lahan
internal perusahaan yang
akan bertanggungjawab
untuk semua proses
pengadaan lahan;
3) Sosialisasi dan
konsultasi dengan para
pemilik lahan dan
pemerintah daerah
setempat sebelum
dilaksanakan pengadaan
lahan;
28
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
4) Pengadaan lahan tanpa
paksaan (rela menjual,
rela membeli).
II TAHAP KONSTRUKSI
1. Timbulan Limbah Pelumas Bekas Limbah B3 dari Limbah dapat dikelola sesuai Pendekatan Teknologi: Tempat penyimpanan 365 hari sejak limbah B3 a. Pelaksana:
pengoperasian alat berat dengan jenis dan volume semantara limbah B3 dihasilkan. PT UPC SIDRAP BAYU
Penyimpanan limbah
saat konstruksi ENERGI, dan/atau
sementara sesuai dengan
kontraktor yang ditunjuk.
Peraturan Pemerintah
No.101 tahun 2014 tentang b. Pengawas:
Pengelolaan Limbah B3 BLHD Kab.Sidrap
c. Penerima Laporan:
BLHD Kab.Sidrap dan
Provinsi Sulsel
2. Pencemaran limbah padat Limbah domestik yang Volume limbah padat Pendekatan Teknologi: Semua lokasi kerja Selama tahap konstruksi a. Pelaksana:
domestik pekerja konstruksi dihasilkan oleh para domestik yang dibuang ke konstruksi turbin angin PT UPC SIDRAP BAYU
Mengimplementasikan
pekerja konstruksi. tempat sampah yang dan fasilitas ENERGI dan/atau
pengelolaan limbah padat
disediakan pendukungnya. kontraktor yang ditunjuk.
domestik sesuai dengan:
1) PP No. 81 tahun 2012 b. Pengawas:
tentang Pengelolaan BLHD Kab.Sidrap
Limbah Domestik dan c. Penerima Laporan:
Sejenisnya BLHD Kab.Sidrap dan
2) Permen Dalam Negeri Provinsi Sulsel
No. 33 tahun 2010
tentang Pedoman
Pengelolaan Limbah
3) SOP dan Instruksi Kerja
Pengelolaan Limbah
Domestik.
3. Pencemaran limbah cair domestik Limbah cair domestik yang Kualitas limbah cair domestik Pendekatan Teknologi: Semua lokasi kerja Selama tahap konstruksi a. Pelaksana:
pekerja konstruksi dihasilkan pekerja selama tidak melampaui Baku Mutu konstruksi turbin angin PT UPC SIDRAP BAYU
Mengimplementasikan
tahap operasi Lingkungan (BML), sehingga dan fasilitas ENERGI dan/atau
pengelolaan limbah cair
tidak mencemari lingkungan pendukungnya. kontraktor yang ditunjuk.
domestik sesuai dengan:
sekitarnya.
1) SK MenLH No.112 b. Pengawas:
tahun2003 tentang Baku BLHD Kab.Sidrap
Mutu Limbah Cair c. Penerima Laporan: BLHD
Domestik. Kab.Sidrap dan Provinsi
2) KepMenLH No.111 tahun Sulsel
2003 tentang Pedoman
Persyaratan Perizinan
29
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
dan Tata cara dan
Pedoman Pembuangan
Limbah Cair ke Badan
Air atau Sumber Air.
4. Kebakaran Kegiatan konstruksi Tidak terjadi kebakaran Pendekatan Institusional: Semua lokasi kerja Selama tahap konstruksi a. Pelaksana:
konstruksi turbin angin PT UPC SIDRAP BAYU
Koordinasi dengan instansi
dan fasilitas ENERGI, dan/atau
terkait antara lain Dinas
pendukungnya. kontraktor yang ditunjuk.
Pemadam Kebakaran Kota
Pangkajene dan Badan b. Pengawas:
Penanggulangan Bencana BLHD Kab.Sidrap dan
Daerah (BPBD). Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Pendekatan Teknologi:
Kab. Sidrap
Mengimplementasikan sistem
pemadam kebakaran sesuai c. Penerima Laporan:
dengan: BLHD Kab.Sidrap dan
1) Sk Menaker No. Kep.186 / Provinsi Sulsel, Dinas
MEN /1999 tentang Unit Sosial, Tenaga Kerja dan
Tanggap Darurat Transmigrasi Kab. Sidrap
Kebakaran di Tempak
Kerja.
2) Instruksi Menaker No.
Ins.11/ M/BW / 1997
Pengawasan Khusus K3
Kebakaran
3) Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
R.I. No. er.04 / MEN /1980
tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.
5. Kecelakaan dan Gangguan Kegiatan konstruksi Tidak ada kasus kecelakaan Pendekatan Teknologi: Semua lokasi kerja Selama tahap konstruksi a. Pelaksana:
Kesehatan akibat Kerja kerja konstruksi turbin angin PT UPC SIDRAP BAYU
Mengimplementasikan
dan fasilitas ENERGI, dan/atau
Program K3 sesuai dengan:
pendukungnya. kontraktor yang ditunjuk.
1) Peraturan Menakertrans
b. Pengawas:
No.Per.01/ MEN /1980
BLHD Kab.Sidrap dan
tentang K3 di Konstruksi
Dinas Sosial, Tenaga
2) Peraturan Menakertrans
Kerja dan Transmigrasi
30
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
No Per.03 / MEN / 1982 Kab. Sidrap
tentang Pemeliharaan
c. Penerima Laporan:
Kesehatan di Tempat
LHD Kab.Sidrap dan
Kerja.
Provinsi Sulsel, Dinas
3) Peraturan Menaker No.
Sosial, Tenaga Kerja dan
Per.05 / MEN /1996
Transmigrasi Kab. Sidrap
tentang Sistem
Pengelolaan K3 di Tempat
Kerja.
4) Peraturan bersama
Menaker dan MenPU No.:
Kep. 174 / MEN / 1986.
104 / KPTS / 1986 tentang
K3 pada di Lokasi
Kegiatan Konstruksi.
5) Menerapkan prosedur
tanggap darurat.
II TAHAP OPERASI
1 Timbulan Limbah Pelumas Bekas Operasi pembangkit Limbah dapat dikelola sesuai Pendekatan Teknologi: Tempat penyimpanan 365 hari sejak limbah B3 a. Pelaksana:
(Pemeliharaan unit dengan jenis dan volume semantara limbah B3 dihasilkan. PT UPC SIDRAP BAYU
Penyimpanan limbah
pembangkit dan gardu ENERGI
sementara sesuai dengan
induk)
Peraturan Pemerintah b. Pengawas:
No.101 tahun 2014 tentang BLHD Kab.Sidrap
Pengelolaan Limbah B3 c. Penerima Laporan:
BLHD Kab.Sidrap dan
Provinsi Sulsel
2 Pencemaran Limbah Domestik Limbah domestik yang Limbah padat domestik Pendekatan Teknologi: Semua lokasi operasi Selama tahap operasi a. Pelaksana:
Pekerja Operasi dihasilkan oleh pekerja dibuang pada tempat yang PLTB dan fasilitas PT UPC SIDRAP BAYU
Mengimplementasikan
selama tahap operasi telah disediakan. pendukungnya. ENERGI
pengelolaan limbah padat
domestik sesuai dengan: b. Pengawas:
1) PP No. 81 tahun 2012 BLHD Kab.Sidrap
tentang Pengelolaan c. Penerima Laporan:
Limbah Domestik dan BLHD Kab.Sidrap dan
Sejenisnya Provinsi Sulsel
2) Permen Dalam Negeri No.
33 tahun 2010 tentang
Pedoman Pengelolaan
Limbah
3) SOP dan Instruksi Kerja
Pengelolaan Limbah
31
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
Domestik
3 Pencemaran limbah cair domestik Limbah cair domestik yang Pembuangan limbah cair Pendekatan Teknologi: Semua lokasi operasi Selama tahap operasi a. Pelaksana:
pekerja konstruksi dihasilkan pekerja selama domestik tidak melampaui PLTB dan fasilitas PT UPC SIDRAP BAYU
Mengimplementasikan
tahap operasi Baku Mutu Lingkungan (BML) pendukungnya. ENERGI.
pengelolaan limbah cair
dan tidak mencemari
domestik sesuai dengan: b. Pengawas:
lingkungan sekitarnya.
1) SK MenLH No.112 BLHD Kab.Sidrap
tahun2003 tentang Baku c. Penerima Laporan: BLHD
Mutu Limbah Cair Kab.Sidrap dan Provinsi
Domestik. Sulsel
2) KepMenLH No.111 tahun
2003 tentang Pedoman
Persyaratan Perizinan dan
Tata cara dan Pedoman
Pembuangan Limbah Cair
ke Badan Air atau Sumber
Air.
4 Kebakaran Kegiatan operasi PLTB Tidak terjadi kasus kebakaran Pendekatan Institusional: Semua lokasi operasi Selama tahap operasi a. Pelaksana:
PLTB dan fasilitas PT UPC SIDRAP BAYU
Koordinasi dengan instansi
pendukungnya. ENERGI
terkait antara lain Dinas
Pemadam Kebakaran Kota b. Pengawas: BLHD
Pangkajene dan Badan Kab.Sidrap dan Dinas
Penanggulangan Bencana Sosial, Tenaga Kerja dan
Daerah (BPBD). Transmigrasi Kab. Sidrap
32
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
No. er.04 / MEN /1980
tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.
5 Kecelakaan dan Gangguan Kegiatan operasi PLTB Tidak ada kasus kecelakaan Pendekatan Teknologi: Semua lokasi operasi Selama tahap operasi a. Pelaksana:
Kesehatan akibat Kerja dan gangguan kesehatan PLTB dan fasilitas PT UPC SIDRAP BAYU
Mengimplementasikan
akibat kerja pendukungnya. ENERGI
Program K3 sesuai dengan:
b. Pengawas:
1) Peraturan Menakertrans
BLHD Kab.Sidrap dan
No.Per.01 / MEN /1980
Dinas Sosial, Tenaga
tentang K3 di Konstruksi
Kerja dan Transmigrasi
2) Peraturan Menakertrans
Kab. Sidrap
No Per.03 / MEN / 1982
tentang Pemeliharaan
c. Penerima Laporan:
Kesehatan di Tempat
BLHD Kab.Sidrap dan
Kerja.
Provinsi Sulsel, Dinas
3) Peraturan Menaker No.
Sosial, Tenaga Kerja dan
Per.05 / MEN / 1996
Transmigrasi Kab. Sidrap
tentang Sistem
Pengelolaan K3 di Tempat
Kerja.
4) Peraturan bersama
Menaker dan MenPU No.:
Kep. 174 / MEN / 1986.
104 / KPTS / 1986 tentang
K3 pada di Lokasi
Kegiatan Konstruksi.
5) Menerapkan prosedur
tanggap darurat.
6 Kebisingan Kegiatan operasi PLTB Tingkat kebisingan mengacu Pendekatan Sosial-Ekonomi Semua lokasi operasi Selama tahap operasi a. Pelaksana: PT UPC
pada SK MenLH No. 48 / PLTB dan fasilitas SIDRAP BAYU ENERGI.
Menerangkan kepada
MENLH / 11/ 1996 tentang pendukungnya.
masyarakat tentang efek b. Pengawas: BLHD
Baku Mutu Kebisingan
kebisingan menggunakan Kab.Sidrap dan Dinas
(khusus untuk Permukiman
media yang bervariasi ESDM Provinsi Sulsel
55 dBA).
(brochures, booklets, buku c. Penerima Laporan: BLHD
cerita untuk murid sekolah, Kab.Sidrap dan Provinsi
dll). Sulsel
Pendekatan Teknologi:
1) Pemeliharaan
pembangkit secara
33
INDIKATOR
LOKASI PERIODE
KEBERHASILAN BENTUK PENGELOLAAN INSTITUSI PENGELOLAAN
NO. DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
reguler;
2) Mengimplementasikan
program pemantauan
sekali dalam masa
operasi paling tidak
untuk mengkonfirmasi
hasil modelling.
34
III. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Untuk memantau keberhasilan pengelolaan dampak penting yang sudah dilakukan, maka
disusun Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) rencana kegiatan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 70 MW sebagaimana yang tercantum pada
Tabel III-1.
35
Tabel III-1 Rencana Pemantauan Lingkungan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 70 MW
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
DAMPAK PENTING YANG DIKELOLA
KEGIATAN PENGADAAN LAHAN (tidak terdapat dampak penting)
II TAHAP KONSTRUKSI
PENERIMAAN DAN MOBILISASI TENAGA KERJA
1 Kesempatan Minimal 50-60% tenaga kerja Penerimaan dan Menganalisis data statistik Ring 1 : Minimal 2 (dua) kali PT UPC SIDRAP Dinas Sosial, - Badan Lingkungan
Kerja lokal dapat direkrut untuk Mobilisasi Tenaga tenaga kerja terkait dengan setiap tahun selama BAYU ENERGI, Tenaga Kerja Hidup Daerah
1) Desa Mattirotasi
pekerja proyek dan rekanan Kerja Konstruksi jumlah/persentase tenaga tahap konstruksi. sebagai dan Transmigrasi Kabupaten Sidrap
supplier/ kontraktor dalam PLTB kerja lokal: 2) Desa Lainungan pemrakarsa Kabupaten
- Badan Lingkungan
rantai suplai. 3) Kelurahan rencana kegiatan Sidrap
Log book tenaga kerja` Hidup Daerah
Lawawoi dan/atau
proyek Provinsi Sulawesi
kontraktor yang
4) Kelurahan Uluale Selatan
Log book tenaga kerja di ditunjuk
tingkat rekanan supplier/ Ring 2: Kecamatan - Dinas Sosial,
kontraktor Watang Pulu Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Ring 3: Kabupaten Kabupaten Sidrap.
Sidrap
2 Peluang Pertumbuhan perekonomian Penerimaan dan Survei kegiatan usaha Kecamatan Wattang Minimal 2 (dua) kali PT UPC SIDRAP Dinas Koperasi, - Badan Lingkungan
Usaha daerah berdasarkan indikator/ Mobilisasi Tenaga baru/peningkatan usaha Pulu,Kabupaten Sidrap setiap tahun selama BAYU ENERGI, UMKM. Hidup Daerah
parameter sbb: Kerja Konstruksi yang sudah ada di sekitar tahap konstruksi. sebagai Perindustrian dan Kabupaten Sidrap
PLTB lokasi proyek; pemrakarsa Perdaganagan
Jumlah usaha baru/ - Badan Lingkungan
rencana kegiatan Kabupaten
peningkatan usaha yang Menganalisis database Hidup Daerah
dan/atau Sidrap
sudah ada (seperti warung kegiatan usaha lokal, Provinsi Sulawesi
kontraktor yang
makan, tokok kebutuhan termasuk kegiatan usaha Selatan
ditunjuk
sehari-hari, dsb); yang difasilitasi oleh - Dinas Koperasi,
Program Tanggung UMKM.
Omzet usaha baru/
Jawab Sosial Perusahaan Perindustrian dan
peningkatan usaha yang
(CSR). Perdaganagan
sudah ada (seperti warung
makan, toko kebutuhan Kabupaten Sidrap
sehari-hari, dsb);
Jumlah KK yang turut
dalam usaha baru/
peningkatan usaha yang
sudah ada
36
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
3 Peningkatan Peningkatan pendapatan Penerimaan dan Survei Sosial – Ekonomi Ring 1 : Minimal 2 (dua) kali PT UPC SIDRAP Dinas Sosial, - Badan Lingkungan
Pendapatan berdasarkan indikator/ Mobilisasi Tenaga setiap tahun selama BAYU ENERGI, Tenaga Kerja Hidup Daerah
Menganalisis database 1) Desa Mattirotasi
parameter sbb: Kerja Konstruksi tahap konstruksi sebagai dan Transmigrasi Kabupaten Sidrap
sosial-ekonomi 2) Desa Lainungan
PLTB pemrakarsa Kabupaten
Rata-rata jumlah masyarakat. Pemantauan - Badan Lingkungan
3) Kelurahan rencana kegiatan Sidrap
pendapatan penduduk; terhadap: Hidup Daerah
Lawawoi dan/atau
dan Provinsi Sulawesi
- Rata-rata jumlah kontraktor yang
4) Kelurahan Uluale Selatan
Daya beli penduduk pendapatan ditunjuk
penduduk; dan Ring 2: Kecamatan - Dinas Sosial,
Watang Pulu Tenaga Kerja dan
- Daya beli penduduk
Transmigrasi
Ring 3: Kabupaten Kabupaten Sidrap.
Sidrap.
4 Perubahan/ Hubungan yang kondusif Penerimaan dan Survei Sosial – Budaya, Ring 1 : Minimal 2 (dua) kali PT UPC SIDRAP Dinas Sosial, - Badan Lingkungan
Dinamika antara tenaga kerja lokal dan Mobilisasi Tenaga setiap tahun selama BAYU ENERGI, Tenaga Kerja Hidup Daerah
Pemantauan pada: 1) Desa Mattirotasi
Sosial pendatang berdasarkan Kerja Konstruksi tahap konstruksi sebagai dan Transmigrasi Kabupaten Sidrap
indikator/parameter sbb: PLTB. - Frekuensi terjadinya 2) Desa Lainungan pemrakarsa Kabupaten
- Badan Lingkungan
insiden konflik, dan 3) Kelurahan rencana kegiatan Sidrap
Frekuensi terjadinya Hidup Daerah
- Frekuensi terjadinya Lawawoi dan/atau
insiden konflik, dan Provinsi Sulawesi
keluhan/keresahan kontraktor yang
4) Kelurahan Uluale Selatan
Frekuensi terjadinya ditunjuk
tenaga kerja lokal/
keluhan/keresahan tenaga Ring 2: Kecamatan - Dinas Sosial,
pendatang
kerja lokal/pendatang Watang Pulu Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Ring 3: Kabupaten Kabupaten Sidrap.
Sidrap.
5 Timbulnya Hubungan yang kondusif Penerimaan dan Survei Sosial – Budaya, Ring 1 : Minimal 2 (dua) kali PT UPC SIDRAP Dinas Sosial, - Badan Lingkungan
Keresahan antara Proyek dan Mobilisasi Tenaga setiap tahun selama BAYU ENERGI, Tenaga Kerja Hidup Daerah
Pemantauan pada: 1) Desa Mattirotasi
Masyarakat masyarakat berdasarkan Kerja Konstruksi tahap konstruksi sebagai dan Transmigrasi Kabupaten Sidrap
indikator/parameter sbb: PLTB (Dampak - Frekuensi terjadinya 2) Desa Lainungan pemrakarsa Kabupaten
- Badan Lingkungan
sekunder insiden konflik, dan 3) Kelurahan rencana kegiatan Sidrap
Frekuensi terjadinya Hidup Daerah
perubahan/dinamika - Frekuensi terjadinya Lawawoi dan/atau
insiden konflik, dan Provinsi Sulawesi
sosial akibat keluhan/keresahan kontraktor yang
4) Kelurahan Uluale Selatan
Frekuensi terjadinya perbedaan paham ditunjuk
tenaga kerja lokal/
keluhan/keresahan antara tenaga kerja Ring 2: Kecamatan - Dinas Sosial,
pendatang
masyarakat pendatang dan Watang Pulu Tenaga Kerja dan
masyarakat Transmigrasi
Ring 3: Kabupaten Kabupaten Sidrap.
setempat)
Sidrap.
37
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
6 Perubahan Hubungan yang kondusif Penerimaan dan Survei Sosial – Budaya, Ring 1 : Minimal 2 (dua) kali PT UPC SIDRAP Dinas Sosial, - Badan Lingkungan
Persepsi antara Proyek dan mobilisasi tenaga setiap tahun selama BAYU ENERGI, Tenaga Kerja Hidup Daerah
Pemantauan pada: 1) Desa Mattirotasi
Masyarakat masyarakat berdasarkan kerja konstruksi tahap konstruksi sebagai dan Transmigrasi Kabupaten Sidrap
indikator/parameter sbb: PLTB - Frekuensi terjadinya 2) Desa Lainungan pemrakarsa Kabupaten
- Badan Lingkungan
insiden konflik, dan 3) Kelurahan rencana kegiatan Sidrap
Frekuensi terjadinya Hidup Daerah
- Frekuensi terjadinya Lawawoi dan/atau
insiden konflik, dan Provinsi Sulawesi
keluhan/keresahan kontraktor yang
4) Kelurahan Uluale Selatan
Frekuensi terjadinya ditunjuk
tenaga kerja lokal/
keluhan/keresahan Ring 2: Kecamatan - Dinas Sosial,
pendatang
masyarakat Watang Pulu Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Ring 3: Kabupaten Kabupaten Sidrap
Sidrap
MOBILISASI PERALATAN DAN MATERIAL
1 Penurunan Penurunan kualitas udara Mobilisasi Peralatan Pemantauan secara regular Lokasi Pantau: 24-jam di masing- PT UPC SIDRAP Badan - Badan Lingkungan
Kualitas akibat kenaikan konsentrasi dan Material dengan menggunakan alat masing titik minimal BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
AQ 1: Dusun
Udara parameter kunci di bawah ini (BSN, 2005)antara lain: 1 (satu) kali selama sebagai Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Pabberessang, Desa
tdak melebihi konsentrasi tahap konstruksi pemrakarsa Kabupaten
Electric ambient pump set Mattirotasi - Badan Lingkungan
yang diizinkan oleh Peraturan rencana kegiatan Sidrap
Hidup Daerah
Gubernur (Pergub) Sulsel No. Electric Emission pump set AQ 2: Meteorological dan/atau
Provinsi Sulawesi
69 tahun 2010 yakni sbb: Tower, Desa kontraktor yang
Humidity/Hygrometer Selatan
3 Mattirotasi ditunjuk
1) SO2: 900 µg/Nm ,
Anemometer
AQ 3: Depan Kantor
2) NO2:400 µg/Nm3,
Barometer Ka.Desa Mattirotasi
3) CO: 10000 µg/Nm3 dan
Impengger AQ 4: Desa Lainungan
4) TSP: 230 µg/Nm3
2 Peningkatan Kebisingan tidak melebihi SK Mobilisasi Peralatan Pemantauan secara regular Lokasi Pantau: 24-jam di masing- PT UPC SIDRAP Badan - Badan Lingkungan
Kebisingan MenLH No. 48 / MENLH / 11 / dan Material dengan menggunakan alat masing titik minimal BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
AQ 1: Dusun
1996 tentang Kebisingan Noise Level Meter (BSN, 1 (satu) kali selama sebagai Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Pabberessang, Desa
untuk Permukiman (55 dBA). 2002). tahap kosntruksi pemrakarsa Kabupaten
Mattirotasi - Badan Lingkungan
rencana kegiatan Sidrap
Hidup Daerah
AQ 2: Meteorological dan/atau
Provinsi Sulawesi
Tower, Desa kontraktor yang
Selatan
Mattirotasi ditunjuk
AQ 3: Depan Kantor
Ka.Desa Mattirotasi
AQ 4: Desa Lainungan
38
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
3 Kerusakan Kerusakan struktur jalan dan Mobilisasi Peralatan Observasi lapangan Jalan dan jembatan yang Minimal 1 (satu) kali PT UPC SIDRAP Dinas Bina - Badan Lingkungan
Badan Jalan jembatan akibat dan Material dilalui pada saat mobilisasi sebulan selama BAYU ENERGI, Marga Hidup Daerah
Analisis teknik terhadap
dan terlampauinya indikator/ di sekitar wilayah proyek mobilisasi peralatan sebagai Kabupaten Kabupaten Sidrap
struktur jalan
Jembatan parameter sbb: dan material. pemrakarsa Sidrap
- Badan Lingkungan
rencana kegiatan
Lebar maximum; Hidup Daerah
dan/atau
Provinsi Sulawesi
Panjang maximum; dan kontraktor yang
Selatan
Maksimum sumbu ditunjuk
- Dinas Bina Marga
terberat (MST)
Kabupaten Sidrap
4 Kemacetan Hambatan kendaraan tidak Mobilisasi Peralatan Observasi lapangan Sepanjang rute mobilisasi Selama mobilisasi PT UPC SIDRAP - Dinas - Badan Lingkungan
Lalu Lintas lebih dari 10 menit sehingga dan Material peralatan dan material peralatan dan BAYU ENERGI, Perhubungan, Hidup Daerah
Tingkat Layanan Jalan (V/C) > material. sebagai Komunikasi Kabupaten Sidrap
0,7 pemrakarsa dan
- Badan Lingkungan
rencana kegiatan Informatika
Hidup Daerah
dan/atau Kabupaten
Provinsi Sulawesi
kontraktor yang Sidrap
Selatan
ditunjuk
- Kepolisian
- Dinas
Resor (Polres)
Perhubungan,
Kabupaten
Komunikasi dan
Sidrap
Informatika
Kabupaten Sidrap
- Kepolisian Resor
(Polres) Kabupaten
Sidrap
5 Kecelakaan Angka kecelakaan Mobilisasi Peralatan Analisis data kecelakaan Sepanjang rute mobilisasi Selama mobilisasi PT UPC SIDRAP - Dinas - Badan Lingkungan
Lalu Lintas dan Material meliputi: peralatan dan material peralatan dan BAYU ENERGI, Perhubungan, Hidup Daerah
material. sebagai Komunikasi Kabupaten Sidrap
Korban kerusakan
pemrakarsa dan
properti - Badan Lingkungan
rencana kegiatan Informatika
Hidup Daerah
Korban luka-luka dan/atau Kabupaten
Provinsi Sulawesi
kontraktor yang Sidrap
Korban kecelakaan Selatan
ditunjuk
fatal (tewas) - Kepolisian
- Dinas
Resor (Polres)
Perhubungan,
Kabupaten
Komunikasi dan
Sidrap
Informatika
Kabupaten Sidrap
39
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
- Kepolisian Daerah
(Polda) Sulsel
KONSTRUKSI JALAN
1 Penurunan Penurunan kualitas udara Konstruksi jalan Pemantauan secara regular Lokasi Pantau: 24-jam di masing- PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Kualitas akibat kenaikan konsentrasi akses dengan menggunakan alat masing titik minimal BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
AQ 1: Dusun
Udara parameter kunci di bawah ini (BSN, 2005) antara lain: 3 (tiga) bulan sekali sebagai Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Pabberessang, Desa
tdak melebihi konsentrasi selama tahap pemrakarsa Kabupaten
Electric ambient pump set Mattirotasi - Badan Lingkungan
yang diizinkan oleh Peraturan konstruksi rencana kegiatan Sidrap
Hidup Daerah
Gubernur (Pergub) Sulsel No. Electric Emission pump set AQ 2: Meteorological dan/atau
Provinsi Sulawesi
69 tahun 2010 yakni sbb: Tower, Desa kontraktor yang
Humidity/Hygrometer Selatan
3 Mattirotasi ditunjuk
1) SO2: 900 µg/Nm ,
Anemometer
AQ 3: Depan Kantor
2) NO2:400 µg/Nm3,
Barometer Ka.Desa Mattirotasi
3) CO: 10000 µg/Nm3 dan
Impengger AQ 4: Desa Lainungan
4) TSP: 230 µg/Nm3
2 Peningkatan Kebisingan tidak melebihi SK Konstruksi jalan Pemantauan secara regular Lokasi Pantau: 24-jam di masing- PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Kebisingan MenLH No. 48 / MENLH / 11 / akses dengan menggunakan alat masing titik minimal BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
AQ 1 : Dusun
1996 tentang Kebisingan Noise Level Meter (BSN, 3 (tiga) bulan sekali sebagai Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Pabberessang, Desa
untuk Permukiman (55 dBA). 2002). selama tahap pemrakarsa Kabupaten
Mattirotasi - Badan Lingkungan
konstruksi rencana kegiatan Sidrap
Hidup Daerah
AQ 2 : Meteorological dan/atau
Provinsi Sulawesi
Tower Desa Mattirotasi kontraktor yang
Selatan
ditunjuk
AQ 3 : Depan Kantor
Desa Mattirotasi
AQ 4 : Desa Lainungan
3 Gangguan Tidak terjadi peningkatan Konstruksi jalan 1) Pengumpulan data Desa/Kelurahan: 2 (dua) kali setahun PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Kesehatan jumlah penderita penyakit akses Kesehatan Masyarakat Mattirotasi, Lainungan, selama kegiatan BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
Masyarakat ISPA 2) Database kesehatan Lawawoi dan Uluale, yang konstruksi jalan sebagai Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
masyarakat. dilewati kendaraan (jalur akses pemrakarsa Kabupaten
- Dinas Kesehatan
transportasi) selama rencana kegiatan Sidrap
Kabupaten Sidrap
konstruksi dan/atau
kontraktor yang
ditunjuk
40
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT DAN SARANA PENDUKUNGNYA
1 Dinamika Hubungan yang kondusif Pembangunan Survei Sosial – Budaya, Ring 1 : Minimal 2 (dua) kali PT UPC SIDRAP - Dinas Sosial, - Badan Lingkungan
Sosial antara tenaga kerja lokal dan pembangkit dan setiap tahun BAYU ENERGI Tenaga Kerja Hidup Daerah
Pemantauan pada: 1) Desa Mattirotasi
pendatang berdasarkan sarana selama tahap dan Kabupaten Sidrap
indikator/parameter sbb: pendukungnya - Frekuensi terjadinya 2) Desa Lainungan konstruksi Transmigrasi
- Badan Lingkungan
insiden konflik, dan 3) Kelurahan Kabupaten
Frekuensi terjadinya Hidup Daerah
- Frekuensi terjadinya Lawawoi Sidrap
insiden konflik, dan Provinsi Sulawesi
keluhan/keresahan 4) Kelurahan Uluale Selatan
Frekuensi terjadinya
tenaga kerja lokal/
keluhan/keresahan Ring 2: Kecamatan - Dinas Sosial,
pendatang
tenaga kerja Watang Pulu Tenaga Kerja dan
lokal/pendatang Transmigrasi
Ring 3: Kabupaten Kabupaten Sidrap.
Sidrap
2 Erosi Tanah Berkurangnya atau nihilnya Pembangunan Observasi lapangan Lokasi Pantau di area Selama tahap PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
tingkat bahaya erosi pembangkit dan proyek khususnya yang konstruksi BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
sarana berada pada punggung Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
pendukungnya bukit. Kabupaten
- Badan Lingkungan
Sidrap
Hidup Daerah
Provinsi Sulawesi
Selatan
3 Penurunan Penurunan kualitas udara Pembangunan Pemantauan secara regular Lokasi Pantau: 24-jam di masing- PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Kualitas akibat kenaikan konsentrasi pembangkit dan dengan menggunakan alat masing titik minimal BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
AQ 1: Dusun
Udara parameter kunci di bawah ini sarana (BSN, 2005) antara lain: 3 (tiga) bulan sekali sebagai Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Pabberessang, Desa
tdak melebihi konsentrasi pendukungnya selama tahap pemrakarsa Kabupaten
Electric ambient pump set Mattirotasi - Badan Lingkungan
yang diizinkan oleh Peraturan konstruksi rencana kegiatan Sidrap
Hidup Daerah
Gubernur (Pergub) Sulsel No. Electric Emission pump set AQ 2: Meteorological dan/atau
Provinsi Sulawesi
69 tahun 2010 yakni sbb: Tower, Desa kontraktor yang
Humidity/Hygrometer Selatan
3 Mattirotasi ditunjuk.
1) SO2: 900 µg/Nm ,
Anemometer
AQ 3: Depan Kantor
2) NO2:400 µg/Nm3,
Barometer Ka.Desa Mattirotasi
3) CO: 10000 µg/Nm3 dan
Impengger AQ 4: Desa Lainungan
TSP: 230 µg/Nm3
41
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
III TAHAP OPERASI
OPERASIONAL PLTB
1 Efek Paparan efek bayangan lebih Operasi pembangkit Memantau jumlah kejadian Sekitar lokasi proyek Minimal 1 (satu) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Bayangan dari 30 jam per tahun shadow flicker dalam satu sekali selama tahap BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
tahun operasi sebagai Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
pemrakarsa Kabupaten
- Badan Lingkungan
rencana kegiatan Sidrap
Hidup Daerah
dan/atau
Daerah Provinsi
kontraktor yang
Sulawesi Selatan
ditunjuk
2 Kecelakaan Frekuensi kejadian tabrakan Operasi pembangkit Observasi visual oleh tenaga Sekitar lokasi GTA Minimal 1 (satu) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
atau burung dan baling-baling (bird ahli ekologi (Canadian bulan sekali selama BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
Kematian strike) Wildlife, 2010) termasuk: tahap operasi sebagai Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Burung pemrakarsa Kabupaten
1) Tanggal dan jam - Badan Lingkungan
rencana kegiatan Sidrap
observasi Hidup Daerah
dan/atau
Daerah Provinsi
2) Data statistic tentang: kontraktor yang
Sulawesi Selatan
Frekuensi munculnya ditunjuk
burung
Berapa banyak
burung yang terbang
sekitar GTA (di atas,
di bawah atau sejajar
dengan tinggi baling-
baling)
3 Peningkatan Rasio elektirifikasi (rasio antara Operasi pembangkit Mengunduh data dari PLN Kecamatan Watang Pulu, Minimal 1 (satu) kali PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Aktivitas permintaan dan penyediaan Kabupaten Sidrap setiap tahun selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Ekonomi energy listrik) Kabupaten tahap operasi Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
dan Sidrap dan Provinsi Sulsel. Kabupaten
- Badan Lingkungan
Multiplier Sidrap
Hidup Daerah
Effect
- Dinas Provinsi Sulawesi
Kehutanan, Selatan
Pertambangan
- Dinas Koperasi,
dan Energi
UKM, Perindustrian
Kabupaten
42
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
Sidrap dan Perdagangan
Kabupaten Sidrap
- Dinas ESDM
Provinsi Sulsel
4 Perubahan Hubungan yang kondusif Operasi pembangkit Survei Sosial – Budaya, Kecamatan Watang Pulu, Minimal 2 (dua) kali PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Persepsi antara Proyek dan Kabupaten Sidrap setiap tahun selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Pemantauan pada:
Masyarakat masyarakat berdasarkan tahap operasi Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
indikator/ parameter sbb: - Frekuensi terjadinya Kabupaten
- Badan Lingkungan
insiden konflik, dan Sidrap
Frekuensi terjadinya Hidup Daerah
insiden konflik, dan - Frekuensi terjadinya Provinsi Sulawesi
keluhan/keresahan Selatan
Frekuensi terjadinya
tenaga kerja lokal/
keluhan/keresahan - Dinas Sosial,
pendatang
masyarakat Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Kabupaten Sidrap.
IV TAHAP PASCA OPERASI
PEMBONGKARAN KOMPONEN PEMBANGKIT
1 Kemacetan Hambatan kendaraan tidak lebih Demobilisasi alat dan Observasi lapangan Sepanjang rute Selama PT UPC SIDRAP - Dinas - Badan Lingkungan
Lalu Lintas dari 10 menit sehingga Tingkat material/ komponen demobilisasi peralatan demobilisasi alat BAYU ENERGI, Perhubungan, Hidup Daerah
Layanan Jalan (V/C) > 0,7 PLTB dan material dan material/ sebagai Komunikasi Kabupaten Sidrap
komponen PLTB pemrakarsa dan
- Badan Lingkungan
rencana kegiatan Informatika
Hidup Daerah
dan/atau Kabupaten
Provinsi Sulawesi
kontraktor yang Sidrap
Selatan
ditunjuk
- Kepolisian
- Dinas
Resor (Polres)
Perhubungan,
Kabupaten
Komunikasi dan
Sidrap
Informatika
Kabupaten Sidrap
- Kepolisian Resor
(Polres) Kabupaten
Sidrap
2 Kecelakaan Angka kecelakaan Demobilisasi alat dan Analisis data kecelakaan Sepanjang rute Selama PT UPC SIDRAP - Dinas - Badan Lingkungan
Lalu Lintas material/komponen meliputi: demobilisasi peralatan demobilisasi alat BAYU ENERGI, Perhubungan, Hidup Daerah
PLTB dan material dan material/ sebagai Komunikasi Kabupaten Sidrap
Korban kerusakan
pemrakarsa dan
43
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
properti komponen PLTB rencana kegiatan Informatika - Badan Lingkungan
dan/atau Kabupaten Hidup Daerah
Korban luka-luka
kontraktor yang Sidrap Provinsi Sulawesi
Korban kecelakaan ditunjuk Selatan
- Kepolisian
fatal (tewas)
Resor (Polres) - Dinas
Kabupaten Perhubungan,
Sidrap Komunikasi dan
Informatika
Kabupaten Sidrap
- Kepolisian Daerah
(Polda) Sulsel
DAMPAK LINGKUNGAN LAINNYA YANG DIPANTAU
I TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. Perubahan Proses pengadaan lahan yang Kegiatan Pengadaan Pendataan: 1) Desa Mattirotasi Minimal satu bulan PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Kepemilikan adil dan tanpa paksaan Lahan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Jumlah KK yang 2) Desa Lainungan
Lahan berdasarkan parameter: proses pengadaan atau Tim Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
bersedia mengikuti 3) Kelurahan Lawawoi lahan Pengadaan Kabupaten
Jumlah KK yang bersedia proses pengadaan - Badan Lingkungan
4) Kelurahan Uluale Lahan yang Sidrap
mengikuti proses lahan; dan Hidup Daerah
dibentuk oleh
pengadaan lahan; dan - Kantor BPN Provinsi Sulawesi
Jumlah KK yang perusahaan.
Kabupaten Selatan
Jumlah KK yang menyatakan puas
Sidrap
menyatakan puas terhadap pengadaan - Kantor BPN
terhadap pengadaan lahan. Kabupaten Sidrap
lahan.
II TAHAP KONSTRUKSI
1. Timbulan Penyimpanan limbah Limbah B3 dari Pendataan limbah sesuai Tempat penyimpanan Sebulan sekali PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Limbah sementara sesuai dengan pengoperasian alat jenis dan volume semantara limbah B3 selama masa BAYU ENERGI, Lingkungan Hidup Daerah
Pelumas Peraturan Pemerintah No.101 berat saat konstruksi penyimpanan dan/atau Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Bekas tahun 2014 tentang (maksimal 365 hari kontraktor yang Kabupaten
- Badan Lingkungan
Pengelolaan Limbah B3 sejak limbah B3 ditunjuk Sidrap
Hidup Daerah
dihasilkan)
Provinsi Sulawesi
Selatan
2. Penanganan Volume limbah padat Limbah padat hasil Pemeriksaan manifes limbah Ruang Kerja Staff K3L Minimal sebulan PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Limbah domestik yang dibuang ke aktivitas pekerja padat domestik yang dibawa sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Padat Dari tempat sampah yang pada tahap ke Tempat Pembuangan tahap konstruksi dan/atau Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Aktivitas disediakan. konstruksi Akhir (TPA) oleh pihak ketiga kontraktor yang Kabupaten
- Badan Lingkungan
44
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
Pekerja ditunjuk Sidrap Hidup Daerah
Konstruksi Provinsi Sulawesi
Selatan.
3. Penanganan Kualitas limbah cair domestik Limbah cair hasil Pengambilan sampel dan Saluran pembuangan Minimal 1 (satu) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Limbah Cair menurut SK MenLH No.112 aktivitas pekerja analisis laboratorium (BSN, limbah cair bulan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Dari tahun 2003 tentang Baku pada tahap 2008) tahap konstruksi dan/atau Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Aktivitas Mutu Limbah Cair Domestik. konstruksi. kontraktor yang Kabupaten
- Badan Lingkungan
Pekerja ditunjuk Sidrap
Hidup Daerah
Konstruksi
Provinsi Sulawesi
Selatan.
-
4. Kejadian Kasus kebakaran Kegiatan konstruksi Pendataan kasus kebakaran Ruang Kerja Staff K3L Minimal 1 (satu) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Kebakaran bulan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
tahap konstruksi dan/atau Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
kontraktor yang Kabupaten
- Badan Lingkungan
ditunjuk Sidrap
Hidup Daerah
- Dinas Sosial, Provinsi Sulawesi
Tenaga Kerja Selatan.
dan
- Dinas Sosial,
Transmigrasi
Tenaga Kerja dan
Kabupaten
Transmigrasi
Sidrap
Kabupaten Sidrap
5. Kecelakaan Kasus kecelakaan dan Kegiatan konstruksi Pendataan kasus kecelakaan Ruang Kerja Staff K3L Minimal 1 (satu) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
dan gangguan kesehatan akibat dan gangguan kesehatan bulan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Gangguan kerja akibat kerja tahap konstruksi dan/atau Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Kesehatan kontraktor yang Kabupaten
- Badan Lingkungan
akibat Kerja ditunjuk Sidrap
Hidup Daerah
- Dinas Sosial, Provinsi Sulawesi
Tenaga Kerja Selatan
dan
- Dinas Sosial,
Transmigrasi
Tenaga Kerja dan
Kabupaten
Transmigrasi
Sidrap
Kabupaten Sidrap.
45
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
TAHAP OPERASI
1 Timbulan Volume limbah B3 Operasi pembangkit Memeriksa manifes limbah Ruang Staff K3L Minimal 4 (empat) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Limbah (Pemeliharaan unit B3 yang diserahkan kepada bulan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Pelumas pembangkit) pihak ketiga pengolah limbah tahap operasi Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Bekas B3 berizin. Kabupaten
- Badan Lingkungan
Sidrap
Hidup Daerah
Provinsi Sulawesi
Selatan.
2 Pencemaran Volume limbah padat Limbah padat hasil Pemeriksaan manifes limbah Ruang Kerja Staff K3L Minimal 4 (empat) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Limbah domestik yang dibuang ke aktivitas pekerja padat domestik yang dibawa bulan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Domestik tempat sampah yang pada tahap ke Tempat Pembuangan tahap operasi Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Pekerja disediakan. konstruksi Akhir (TPA) oleh pihak ketiga Kabupaten
- Badan Lingkungan
Operasi Sidrap
Hidup Daerah
Provinsi Sulawesi
Selatan.
3 Penanganan Kualitas limbah cair domestik Limbah cair hasil Pengambilan sampel dan Saluran pembuangan Minimal 4 (empat) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Limbah Cair menurut SK MenLH No.112 aktivitas pekerja analisis laboratorium limbah cair bulan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Domestik tahun 2003 tentang Baku pada tahap tahap operasi Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Dari Mutu Limbah Cair Domestik. konstruksi. Kabupaten
- Badan Lingkungan
Aktivitas Sidrap
Hidup Daerah
Pekerja
Provinsi Sulawesi
Operasi
Selatan.
4 Kejadian Kasus kebakaran Kegiatan operasional Pendataan kasus kebakaran Ruang Kerja Staff K3L Minimal 4 (empat) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Kebakaran pembangkit bulan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
tahap operasi Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Kabupaten
- Badan Lingkungan
Sidrap
Hidup Daerah
- Dinas Sosial, Provinsi Sulawesi
Tenaga Kerja Selatan
dan
- Dinas Sosial,
Transmigrasi
Tenaga Kerja dan
Kabupaten
Transmigrasi
Sidrap
Kabupaten Sidrap
46
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
NO
JENIS METODE PENGUMPULAN WAKTU DAN PENERIMA
LOKASI PANTAU PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK YG INDIKATOR/ PARAMETER SUMBER DAMPAK DAN ANALISIS DATA FREKUENSI LAPORAN
TIMBUL
5 Kecelakaan Kasus kecelakaan dan Kegiatan operasional Pendataan kasus kecelakaan Ruang Kerja Staff K3L Minimal 4 (empat) PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
dan gangguan kesehatan akibat pembangkit dan gangguan kesehatan bulan sekali selama BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
Gangguan kerja akibat kerja tahap operasi Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Kesehatan Kabupaten
- Badan Lingkungan
akibat Kerja Sidrap
Hidup Daerah
- Dinas Sosial, Provinsi Sulawesi
Tenaga Kerja Selatan
dan
- Dinas Sosial,
Transmigrasi
Tenaga Kerja dan
Kabupaten
Transmigrasi
Sidrap
Kabupaten Sidrap.
6 Peningkatan Tingkat kebisingan mengacu Kegiatan operasional Pengukuran secara langsung Lokasi Pantau: 24-jam di masing- PT UPC SIDRAP - Badan - Badan Lingkungan
Kebisingan pada SK MenLH No. 48 / pembangkit di lapangan menggunakan masing titik minimal BAYU ENERGI Lingkungan Hidup Daerah
AQ 1 : Dusun
MENLH / 11 / 1996 tentang alat Sound Level Meter. 4 (empat) bulan Hidup Daerah Kabupaten Sidrap
Pabberessang, Desa
Baku Mutu Kebisingan sekali selama tahap Kabupaten
Mattirotasi - Badan Lingkungan
(khusus untuk Permukiman operasi Sidrap
Hidup Daerah
55 dBA). AQ 2 : Stasiun
- Dinas ESDM Provinsi Sulawesi
Meteorological Tower
Provinsi Sulsel Selatan
Desa Mattirotasi
AQ 3 : Depan Kantor
Desa Mattirotasi
AQ 4 : Desa Lainungan
47
IV. JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
Operasional PLTB Sidrap 70 MW tidak menghasilkan limbah apapun, kecuali pelumas bekas
dalam volume relatif kecil yang dihasilkan selama kegiatan pemeliharaan. Oleh karena itu,
terhadap bahan-bahan tersebut diperlukan Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
48
V. PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL-RPL
Sesuai dengan Kebijakan Lingkungan PT UPC Sidrap Bayu Energi, maka komitmen
terhadap pelaksanaan RKL-RPL dituangkan dalam Surat Pernyataan sebagaimana dapat
dilihat di bawah ini. Dengan surat tersebut, PT UPC Sidrap Bayu Energi selaku Pemrakarsa
rencana kegiatan pembangunan PLTB Sidrap 70 MW menyatakan sanggup dan siap
melaksanakan RKL-RPL dengan penuh tanggungjawab.
49
50
VI. Daftar Pustaka
BSN, 2002. SNI 19-6878-2002 Metode Uji Tingkat Kebisingan Jalan. Jakarta: BSN.
BSN, 2005. SNI 19-7119.6-2005 Tata Cara Pengambilan Kualitas Udara Ambien. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
BSN, 2008. SNI 6989.57:2008 Metode Pengambilan Contoh Air Permukaan, Bagian 57: Air dan Air
Limbah. Jakarta: BSN.
Canadian Wildlife, S., 2010. Recommended Protocols for Monitoring Impacts of Wind Turbines on
Birds , Ontario: Environment Canada.
Holman, C., 1999. Source of Air Pollution. In: Air Pollution and Health Holgate ST, Samet JM, Koren
HS, Maynard R, eds.. London: Academic Press.
51
01. Pelabuhan Makassar 02. Gerbang Keluar Pelabuhan
PETA LOKASI PENGELOLAAN (119° 24' 19.879" E , 5° 7' 40.192" S) (119° 24' 28.109" E , 5° 7' 36.815" S)
LALU LINTAS (SEKSI 1)
)
"
0 1 2
µ 4 6 8
Kilometers
)
"
03. Dermaga Pelabuhan Soekarno 04. Jalur Keluar Kontainer Dermaga Soekarno
(119° 24' 29.642" E , 5° 7' 8.189" S) (119° 24' 32.479" E , 5° 7' 4.642" S)
13
12 11 (
!
10 (
!
09
)
"(!
!(
(!
08 !(
Passing Point 2
05. Gerbang Masuk Dermaga Soekarno 06. Gerbang Masuk Tol
(119° 24' 28.109" E , 5° 6' 55.209" S) (119° 25' 36.070" E , 5° 6' 47.630" S)
INDEKS
07 !
(
(!
!
(
!
(
!
(
!
(
(
! (
!
(!
(
(
!
(
! Sidrap
)
"
(
!
(!
!
(
!
(
!
(
!
(
!
06 Passing Point 1 (!
!
05
((
!
(
!
04
(
! (
! (
!
03 !
(
(
! (
!
(
!
(
!
(
!
!
(
02 01 (
!
!!
( (
!
( (
!
(
!
!
(
(
!
07. Gerbang Keluar Tol 08. Papan Reklame (5.5 m) Maros
(
!
(119° 27' 39.617" E , 5° 5' 59.393" S) (119° 31' 43.637" E , 5° 3' 40.799" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(
!
(!
!
!
(
(
(
!
)
" 09. Papan Reklame 2 Maros (5.5 m) 10. Papan Reklame 3 Maros (5.5 m)
PETA LOKASI PENGELOLAAN (119° 31' 52.503" E , 5° 3' 36.032" S) (119° 32' 13.394" E , 5° 3' 24.770" S)
LALU LINTAS (SEKSI 2)
0 1 2
µ 4 6 8
Kilometers )
"
Passing Point 4
17 )
"
16
! Passing Point 3
(
(
!
15
14
(
!
!
(
13
12 11 (
! 13. Papan Tanda Kostrad 14. Jembatan Beton Pendek
10 (
! (119° 33' 19.490" E , 5° 2' 54.445" S) (119° 34' 18.728" E , 5° 1' 14.862" S)
09
)
"(!
!(
(!
08 !(
Passing Point 2
INDEKS (!
! (
!
((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
!((
!
(
!
(
!
07 (
!
(
!
(
!
(
! (
!
!
(
(
!
)
" (
!
(
!
Passing Point 1 (
!
!
(
(
!
15. Papan Reklame Maros, Pepohonan, and Kabel 16. Jembatan Panjang
(
!
(119° 34' 22.006" E , 5° 1' 3.413" S) (119° 34' 18.886" E , 5° 0' 31.677" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(
!
(!
!
!
(
(
(
!
17. Jembatan Pendek (Isu Elevasi) 18. Jembatan
PETA LOKASI PENGELOLAAN 24 (119° 34' 18.069" E , 5° 0' 9.902" S) (119° 35' 0.242" E , 4° 54' 48.637" S)
LALU LINTAS (SEKSI 3) (
!
)
"
0 1 2
µ 4 6
Passing Point 7
Kilometers
)
" 21
Passing Point 6 (
!
20
(
!
INDEKS (!
! (
18
!
((
!
(
!
(!
!
(
!
(!
(
(
!
(
!
(
!
(
! Sidrap (
!
(
!
(
!
(
!
(
!
)
"
(!
!((
!
(
!
Passing Point 5
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
23. Jembatan Pendek dan Lebar 24. Jembatan Pendek
(
! )
" (119° 32' 47.039" E , 4° 49' 52.685" S) (119° 32' 41.014" E , 4° 45' 55.364" S)
(
!
Passing Point 4
!
(
(
!
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(!
!
!
(
(
(
!
)17
"
Passing Point 3!
(
(
!
25. Jembatan Pendek KM 60 26. Jembatan
PETA LOKASI PENGELOLAAN (119° 32' 45.640" E , 4° 45' 2.153" S) (119° 32' 44.297" E , 4° 44' 2.170" S)
LALU LINTAS (SEKSI 4)
0 1 2
µ 4 6 8
(
!
34
Kilometers 33
!32
(
(
!
31
(
!
27. Jembatan dengan Proteksi Gabion 28. Jembatan Baru
(119° 34' 45.610" E , 4° 39' 29.639" S) (119° 35' 4.808" E , 4° 38' 54.672" S)
30
(
!
29
( 28
!
(
!
27
(
!
29. Penyempitan Jalan dan Jalan Rusak 30. Jembatan Pendek, Kondisi Tiang Buruk
(119° 35' 6.475" E , 4° 38' 48.005" S) (119° 35' 11.202" E , 4° 38' 3.973" S)
INDEX (!
! (
!
((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
!((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
! 26
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
25 31. Jembatan 32. Jembatan Pendek
(
!
(
!
(
! (119° 35' 32.896" E , 4° 36' 43.708" S) (119° 35' 42.796" E , 4° 35' 40.970" S)
!
(
(
!
(!
!(
24
!
(
(
!
(
! (
!
)
"
(
!
!!
((
Passing Point 7
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(
!
(!
!
!
(
(
33. Jembatan Pendek 34. Jembatan Pendek
PETA LOKASI PENGELOLAAN (119° 35' 48.912" E , 4° 35' 24.158" S) (119° 35' 58.657" E , 4° 34' 57.349" S)
40
LALU LINTAS (SEKSI 5) (
!
0 1 2
µ 4 6 8
Passing Point 9
)
"
Kilometers
39
(
!
38
36(
!37
(
!(
!
INDEKS (!
! (
!
((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap
(
!
(
!
(
!
(
! 35
(!
!
(
!
((
!
(
! (
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
! )
"
(
! Passing Point 8
(
!
(
!
!
(
(
!
39. Jembatan Panjang 40. Pelabuhan Barru
(
!
(119° 37' 14.865" E , 4° 24' 11.688" S) (119° 36' 41.267" E , 4° 21' 57.024" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
! 34
(
!
!
(
(
!
(
! 33
Makassar (!
(!
!!
( (
!32
(
(
!
(!
!
!
(
(
(
!
(
!
("
!) 41. Jembatan Lengkung 42. Tikungan Setelah Jembatan
PETA LOKASI PENGELOLAAN ( 50
! (119° 38' 13.819" E , 4° 19' 14.797" S) (119° 38' 15.979" E , 4° 19' 12.529" S)
LALU LINTAS (SEKSI 6) 49
0 1 2
µ 4 6 8
(
!
Kilometers
48
(
!
47
(
!
46
(
!
45
(
!
44
(
! 45. Jembatan 46. Jembatan
(119° 38' 35.916" E , 4° 16' 46.492" S) (119° 38' 23.176" E , 4° 16' 22.713" S)
43
(
!
INDEKS (!(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
42
(
!
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap (41
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
!((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
47. Jembatan 48. Jembatan
(119° 37' 5.246" E , 4° 15' 29.358" S) (119° 37' 18.437" E , 4° 12' 23.584" S)
(
!
(
!
(
! 40
!
!
(
(!
( (
!
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
)
"
(
!
(
!
Passing Point 9
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!! (
(
!
(
39
(!
!
!
(
(
(
!
!!
(( 49. Jembatan 50. Jembatan
PETA LOKASI PENGELOLAAN (!
68!( (119° 38' 13.420" E , 4° 10' 39.601" S) (119° 38' 15.415" E , 4° 9' 48.957" S)
LALU LINTAS (SEKSI 7) 66 !
(67
0 1 2
µ 4 6 8
65 !
(!
63!(
64
(!
(
Kilometers
62
60
(!
! (!
(
("
61 ! )
59 58 Passing Point 11
57 !
(
56 !
( 51. Tikungan di Tepi Pantai 52. Jembatan
(119° 38' 0.524" E , 4° 9' 33.073" S) (119° 37' 27.107" E , 4° 9' 9.478" S)
55 !
(
54 (
!
53 !
(
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap
(
!
(
!
49 !
(
(
!
(
!
(!
!((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
48 !
(
!
(
(
!
55. Jembatan 56. Jembatan Bailey dan Jembatan Arch
(
!
(119° 37' 4.444" E , 4° 5' 25.269" S) (119° 37' 16.327" E , 4° 4' 39.313" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(
!
(!
!
!
(
(
47 !
(
57. Gapura Selamat Datang Pare-pare 58. Persimpangan
PETA LOKASI PENGELOLAAN (119° 37' 18.138" E , 4° 4' 4.595" S) (119° 37' 37.952" E , 4° 3' 17.806" S)
LALU LINTAS (SEKSI 8)
0 1 2
µ 4 6 8
(
!
Kilometers 79
(
!
78
Passing Point 12
)
"
75! 59. Belokan Jalan 60. Persimpangan Jalan
(!
(
((72
!
77 76 !
(119° 37' 49.930" E , 4° 3' 17.314" S) (119° 37' 54.530" E , 4° 3' 12.938" S)
74 !
((
!
73
71
69 !
(!
(
(
!
(70
!
67 (
!
66
!!
((
65 64
(!
63!(62
Passing Point 11
59 58
(!
! (!
(
("
! ) 61. Jalan Menanjak 62. Pohon Bambu di Belokan Jalan
60 (119° 38' 32.690" E , 4° 3' 22.219" S) (119° 39' 5.274" E , 4° 2' 42.893" S)
61
(
!
57
INDEKS (
!
!!
( (
(
!
(
!(
!
(
! 56
(
!
(!
!
(
!
(
!
(
!
(!
( Sidrap
(
!
(
!
(
! !
(
55!
(
!
(
(!
!(
(
!
(
!
(
! 54
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
63. Jalan Menanjak 64. Belokan Jalan
(
! (
! (119° 39' 11.801" E , 4° 2' 36.463" S) (119° 39' 39.220" E , 4° 1' 56.652" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!( 53
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
(
!
52 Passing Point 10
!
((
!
(
! ("
!)(
Makassar (!
(!
(!
! (
51 !
(
!
(!
!
!
(
(
50
(
!
65. Jembatan Bailey 66. Tikungan
PETA LOKASI PENGELOLAAN (119° 39' 32.683" E , 4° 1' 51.828" S) (119° 39' 21.287" E , 4° 1' 20.118" S)
LALU LINTAS (SEKSI 9)
0 1 2
µ 4 6 8
(
!
Kilometers 79
(
!
78
Passing Point 12
)
"
75! 67. Persimpangan Jalan 68. Belokan Jalan
(!
(
((72
!
77 76 !
(119° 39' 14.233" E , 4° 1' 1.660" S) (119° 39' 23.710" E , 4° 0' 59.551" S)
74 !
((
!
73
71
69 !
(!
(
(
!
(70
!
67 (
!
66
!!
((
65 64
(!
63!(62
Passing Point 11
59 58
(!
! (!
(
("
! ) 69. Tikungan 70. Tikungan
60 (119° 39' 32.097" E , 4° 0' 44.941" S) (119° 39' 36.287" E , 4° 0' 41.560" S)
61
(
!
57
INDEKS (
!
!!
( (
(
!
(
!(
!
(
! 56
(
!
(!
!
(
!
(
!
(
!
(!
( Sidrap
(
!
(
!
(
! !
(
55!
(
!
(
(!
!(
(
!
(
!
(
! 54
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
71. Tikungan 72. Tikungan dengan Jalan Menurun
(
! (
! (119° 39' 57.315" E , 4° 0' 2.037" S) (119° 39' 50.383" E , 3° 59' 58.376" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!( 53
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
(
!
52 Passing Point 10
!
((
!
(
! ("
!)(
Makassar (!
(!
(!
! (
51 !
(
!
(!
!
!
(
(
50
(
!
73.Tikungan dengan Jalan Menanjak 74. Jembatan
PETA LOKASI PENGELOLAAN (119° 39' 39.093" E , 3° 59' 47.581" S) (119° 39' 27.349" E , 3° 59' 40.146" S)
LALU LINTAS (SEKSI 10)
0 1 2
µ 4 6 8
(
!
Kilometers 79
(
!
78
Passing Point 12
)
"
75! 75. Tikungan dan Mesjid disisi Jalan 76. Tikungan dengan Tong Sampah disisi Jalan
(!
(
((72
!
77 76 !
(119° 39' 16.304" E , 3° 59' 32.705" S) (119° 39' 14.928" E , 3° 59' 30.364" S)
74 !
((
!
73
71
69 !
(!
(
(
!
(70
!
67 (
!
66
!!
((
65 64
(!
63!(62
Passing Point 11
59 58
(!
! (!
(
("
! ) 77. Persimpangan 78. Tikungan Mengular
60 (119° 39' 9.133" E , 3° 59' 30.656" S) (119° 39' 40.605" E , 3° 58' 5.671" S)
61
(
!
57
INDEKS (
!
!!
( (
(
!
(
!(
!
(
! 56
(
!
(!
!
(
!
(
!
(
!
(!
( Sidrap
(
!
(
!
(
! !
(
55!
(
!
(
(!
!(
(
!
(
!
(
! 54
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
79. Persimpangan Mattirotasi
(
! (
! (119° 40' 50.398" E , 3° 57' 23.771" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!( 53
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
(
!
52 Passing Point 10
!
((
!
(
! ("
!)(
Makassar (!
(!
(!
! (
51 !
(
!
(!
!
!
(
(
50
(
!
01. Pelabuhan Makassar 02. Gerbang Keluar Pelabuhan
PETA LOKASI PEMANTAUAN (119° 24' 19.879" E , 5° 7' 40.192" S) (119° 24' 28.109" E , 5° 7' 36.815" S)
LALU LINTAS (SEKSI 1)
0 1 2
µ 4 6 8
Kilometers
03. Dermaga Pelabuhan Soekarno 04. Jalur Keluar Kontainer Dermaga Soekarno
(119° 24' 29.642" E , 5° 7' 8.189" S) (119° 24' 32.479" E , 5° 7' 4.642" S)
13
12 11 (
!
10
09 (!
!!
(
(
(!
08 !( 8
9
[
:
05. Gerbang Masuk Dermaga Soekarno 06. Gerbang Masuk Tol
8
9
[
: (119° 24' 28.109" E , 5° 6' 55.209" S) (119° 25' 36.070" E , 5° 6' 47.630" S)
8
9
[
:
INDEKS
07 !
(
(!
!
(
!
(
!
(
!
(
(
! (
!
(!
(
(
!
(
! Sidrap
8
9
[
: (
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
!
06 (!
!
05
((
!
03 !
04
(
! 8
9
[
:
(
! (
!
(
!
(
!( (
!
(
!
(
!
(
!
!
(
02 01 (
!
!!
( (
!
( (
!
(
!
!
(
(
!
07. Gerbang Keluar Tol 08. Papan Reklame (5.5 m) Maros
(
!
(119° 27' 39.617" E , 5° 5' 59.393" S) (119° 31' 43.637" E , 5° 3' 40.799" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(
!
(!
!
!
(
(
(
!
8
9
[
: 09. Papan Reklame 2 Maros (5.5 m) 10. Papan Reklame 3 Maros (5.5 m)
PETA LOKASI PEMANTAUAN (119° 31' 52.503" E , 5° 3' 36.032" S) (119° 32' 13.394" E , 5° 3' 24.770" S)
LALU LINTAS (SEKSI 2)
0 1 2
µ 4 6 8
Kilometers
8
9
[
:
17 8
9
[
:
16
!
(
(
!
15
14
(
!
!
(
13
12 11 (
! 13. Papan Tanda Kostrad 14. Jembatan Beton Pendek
10 (
! (119° 33' 19.490" E , 5° 2' 54.445" S) (119° 34' 18.728" E , 5° 1' 14.862" S)
09
08 !
[!(!(
8
9
:
(!
(
8
9
[
: INDEKS
!
(
(!
!
(
!
(
!
(
!
(
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap
(
!
(
!
(
!
(
!
8
9
[
: (!
!
(
!
((
!
(
!
07 (
!
(
!
(
!
(
! (
!
!
(
(
!
8
9
[
: (
!
(
!
(
!
!
(
(
!
15. Papan Reklame Maros, Pepohonan, and Kabel 16. Jembatan Panjang
(
!
(119° 34' 22.006" E , 5° 1' 3.413" S) (119° 34' 18.886" E , 5° 0' 31.677" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(
!
(!
!
!
(
(
(
!
17. Jembatan Pendek (Isu Elevasi) 18. Jembatan
PETA LOKASI PEMANTAUAN 24 (119° 34' 18.069" E , 5° 0' 9.902" S) (119° 35' 0.242" E , 4° 54' 48.637" S)
LALU LINTAS (SEKSI 3) (
!
8
9
[
:
0 1 2
µ 4 6 8
Kilometers
8
9
[
: 19. Jembatan 20. Jembatan Pendek
(119° 35' 12.080" E , 4° 53' 44.588" S) (119° 34' 50.106" E , 4° 52' 5.545" S)
23
! 22
(
(
!
8
9
[
:
21
(
!
20
(
!
8
9
[
:
21. Gapura Selamat Datang Pangkajene 22. Jembatan Kota Pangkajene
(119° 34' 16.542" E , 4° 51' 29.399" S) (119° 32' 48.671" E , 4° 50' 6.191" S)
19
(
!
INDEKS (!
! (
18
!
((
!
(
!
(!
!
(
!
(!
(
(
!
(
!
(
!
(
! Sidrap (
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
!((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
23. Jembatan Pendek dan Lebar 24. Jembatan Pendek
(
!
(119° 32' 47.039" E , 4° 49' 52.685" S) (119° 32' 41.014" E , 4° 45' 55.364" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!(
8
9
[
:
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(!
!
!
(
(
(
!
8
9
[17
:
!
(
(
!
25. Jembatan Pendek KM 60 26. Jembatan
PETA LOKASI PEMANTAUAN (119° 32' 45.640" E , 4° 45' 2.153" S) (119° 32' 44.297" E , 4° 44' 2.170" S)
LALU LINTAS (SEKSI 4)
0 1 2
µ 4 6 8
(
!
34
Kilometers 33
!32
(
(
!
31
(
!
27. Jembatan dengan Proteksi Gabion 28. Jembatan Baru
(119° 34' 45.610" E , 4° 39' 29.639" S) (119° 35' 4.808" E , 4° 38' 54.672" S)
30
(
!
29
8
9
[
:
( 28
!
(
!
27
(
!
29. Penyempitan Jalan dan Jalan Rusak 30. Jembatan Pendek, Kondisi Tiang Buruk
(119° 35' 6.475" E , 4° 38' 48.005" S) (119° 35' 11.202" E , 4° 38' 3.973" S)
INDEX (!
! (
(
!
(
!
(!
!
!
(
(
!
(!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
(
! Sidrap 8
9
[
:
(
!
(
!
(
!
(!
!((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
! 26
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
25 31. Jembatan 32. Jembatan Pendek
(
!
(
!
(
! (119° 35' 32.896" E , 4° 36' 43.708" S) (119° 35' 42.796" E , 4° 35' 40.970" S)
!
(
(
!
(!
!(
24
!
(
(
!
(
! (
!
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(
!
(!
!
!
(
(
33. Jembatan Pendek 34. Jembatan Pendek
PETA LOKASI PEMANTAUAN (119° 35' 48.912" E , 4° 35' 24.158" S) (119° 35' 58.657" E , 4° 34' 57.349" S)
40
LALU LINTAS (SEKSI 5) (
!
0 1 2
µ 4 6 8
Kilometers
39
8
9
[
:
(
!
38
36(
!37
(
!(
!
INDEKS (!
! (
!
((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap
(
!
(
!
(
!
(
! 35
(!
!
(
!
((
!
(
! (
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
39. Jembatan Panjang 40. Pelabuhan Barru
(
!
(119° 37' 14.865" E , 4° 24' 11.688" S) (119° 36' 41.267" E , 4° 21' 57.024" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
! 34
(
!
!
(
(
!
(
! 33
Makassar (!
(!
!!
( (
!32
(
(
!
(!
!
!
(
(
(
!
(
!
(
!
8
9
[!( 50
: 41. Jembatan Lengkung 42. Tikungan Setelah Jembatan
PETA LOKASI PEMANTAUAN (119° 38' 13.819" E , 4° 19' 14.797" S) (119° 38' 15.979" E , 4° 19' 12.529" S)
LALU LINTAS (SEKSI 6) 49
0 1 2
µ 4 6 8
(
!
Kilometers
48
(
!
8
9
[
:
43. Tikungan Tajam 44. Jembatan dengan Langit-langit
8
9
[
: (119° 38' 8.772" E , 4° 18' 32.836" S) (119° 38' 36.010" E , 4° 17' 18.240" S)
47
(
!
46
(
!
45
(
!
44
(
! 45. Jembatan 46. Jembatan
(119° 38' 35.916" E , 4° 16' 46.492" S) (119° 38' 23.176" E , 4° 16' 22.713" S)
43
8
9
[
:
(
!
INDEKS (!(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
42
(
!
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap (41
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(!
!((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
8
9
[
: 47. Jembatan 48. Jembatan
(119° 37' 5.246" E , 4° 15' 29.358" S) (119° 37' 18.437" E , 4° 12' 23.584" S)
(
!
(
!
(
! 40
!
!
(
(!
( (
!
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!! (
[39
(
(!
!
!
(
(
(
!
8
9
:
(
!
!!
(( 49. Jembatan 50. Jembatan
PETA LOKASI PEMANTAUAN (!
68!( (119° 38' 13.420" E , 4° 10' 39.601" S) (119° 38' 15.415" E , 4° 9' 48.957" S)
LALU LINTAS (SEKSI 7) 66 !
(67
0 1 2
µ 4 6 8
65 !
(!
63!(
64
(!
(
Kilometers
62
8
9
[
:
60
(!
! (!
(
61 !
( 8
9
[
:
59 58
57 !
(
56 !
( 51. Tikungan di Tepi Pantai 52. Jembatan
(119° 38' 0.524" E , 4° 9' 33.073" S) (119° 37' 27.107" E , 4° 9' 9.478" S)
8
9
[
:
55 !
(
54 (
!
8
9
[
:
53 !
(
(
!
(
!
(!
(!
! (
(
!
(
! Sidrap
(
!
(
!
49 !
(
(
!
(
!
(!
!((
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
(
!
(
!
48 !
(
!
(
(
!
55. Jembatan 56. Jembatan Bailey dan Jembatan Arch
(119° 37' 4.444" E , 4° 5' 25.269" S) (119° 37' 16.327" E , 4° 4' 39.313" S)
(
!
!
(
(
!
(
!
8
9
[
:
(!
!(
(
!
(
!
!
(
(
8
9
[
:
!
!!
((
(
!
(
!
!
(
(
!
(
!
Makassar (!
(!
!!
( (
(
!
(!
!
!
(
(
47 !
(
57. Gapura Selamat Datang Pare-pare 58. Persimpangan
PETA LOKASI PEMANTAUAN (119° 37' 18.138" E , 4° 4' 4.595" S) (119° 37' 37.952" E , 4° 3' 17.806" S)
LALU LINTAS (SEKSI 8)
0 1 2
µ 4 6 8
(
!
8
9
[
:
8
9
[
:
Kilometers 79
(
!
78
(
!
!
(
(
!
63. Jalan Menanjak 64. Belokan Jalan
(
! (
! (119° 39' 11.801" E , 4° 2' 36.463" S) (119° 39' 39.220" E , 4° 1' 56.652" S)
(
!
(
!
!
(
(!
!( 53
(
!
(
!
!
(
(
!
!!
((
8
9
[
:
(
!
(
!
(
!
!
((
!
52 (
!
(
!
Makassar (!
(!
(!
! (
51 (
!
(
!
(!
!
!
(
(
50
(
!