Tujuan P.P.P.K
1) Mencegah bahaya maut dengan cara memulihkan pernafasan dan
menghentikan pendarahan
2) Mencegah terjadinya pendarahan yang lebihparah
3) Mencegah terjadinya kecacatan bagi si korban
4) Mencegah terjadinya komplikasi seperti kerusakan jaringan lebih luas
akibat patah tulang karena salah angkat
5) Mencegah bahaya akibat infeksi (kehamaan)
6) Meringankan penderita bagi si korban
7) Melindungi korban dari bahaya-bahaya lain yang mengancam
Syarat-syarat penolong
Seorang penolong harus mempunyai pengetahuan tentang keterampilan
P.P.P.K, untuk itu perlu:
Mempelajari dasar – dasar pengetahuan oleh ilmu P.P.P.K
Mengikuti latihan P.P.P.K berulng kali dan teratur
Dapat menggunakan alat yang ada disekitar tempat kejadian sebagai
bahan penolong.
Gejala – gejala :
Ada riwayat trauma pada kepala
Pusing-pusing
Mual, muntah-muntah
Amnesia – retrogrand
Kesadaran menurun
Pingsan
Reflekx – reflex pathologis poisitif
Koma
Bila geger otak ringan disertai pendarahan otak (pembuluh darah
kecil)cepat/lambat akan menjadi geger otak berat dan ini didahului munculnya
reflex-reflex pathologis kontralateral.
Tindakan P.P.P.K
Amankan penderita
Kendorkan semua pakaian yang ketat
Tidurkan terlentang tanpa bantal dengan posisi kepala 20 0 lebih
rendah dari kaki (posisi trendelenburg)
Miringkan muka ke kiri/kekanan
Observasi vital signnya
Usahakan sirkulasi udara d sekitarnya tetap segar
Dapat dibantu dengan pemberan oksigen
Bila sudah aman/bantuan dating segera pindahkan Ke RS
Perhatikan cara transportasinya
P.P.P.K.nya :
Amankan korban
Usahakan fiksasi longgar, tutup lukanya
Atasi pendarahan,observasi vital signnya
Segera bawa kerumah sakit terdekat
Patah tulang tertutup
Gejala-gejala :
ada riwayat trauma
Pada anggota gerak umumnya daerah 1/3 distal
Ada perubaha bentuk, bengkak
Merah kebiru-biruan
Tampak kesakitan, nyeri tekan
Fungtio laesa (seperti lumpuh, karena sangat sakit kalau di
gerakkan)
Nyeri tekan sumbu
P.P.P.K. nya :
Amankan korban
Awasi vital sign, pasang bidai sementara
Segera bawa ke RS terdekat.
Patah tulang punggung
Gejala-gejala :
Riwayat trauma pada daerah punggung
Kesakitan sekali pingsan bahwa seperti koma
Tampak ada perubahan bentuk pada tempat trauma
P.P.P.K nya :
Amankan korban, sewaktu mengangkat minimal 3 orang
dengan gerakan serentak
Korban sadar, tidurkan posisi terlentang tanpa bantal, alas
keras dan fiksasi posisinya.
Isolasi penderita
Segera ke RS.
2.1. Umum
Untuk pengetahuan pada perserta kursus, tidak diperlukan pembahasan
yang terperinci tentang letak dan fungsi alat-alat tubuh. Yang penting diketahui
adalah suatu pembahasan mendasar tentang letak dan fungsi tersebut. Pada
dasarnya letak dan fungsi masing – masing alat tubuh itu, secara sendiri-sendiri
dan secara keseluruhan adalah merupakan satu kesatuan, ke sinambungan
dan saling mempengaruhi. Untuk lebih mempermudah penghayatan tubuh
manusia maka letak masing-masing alat tubuh akan dibahas sekaligus dengan
fungsinya, dan kita mulai dengan pembagian yang sudah lazim dipakai adalah :
Susunan kerangka dan otot (musculoskeletai)
Susunan pencernaan jantung pembuluh darah (respiratory &
cardiovasculair system)
Susunan syaraf (nervous system)
Susunan kelenjar buntu (endocrine system)
Fungsi dari bibir rongga mulut adalah untuk melumatkan makanan yang
walaupun terasa lezat, tetapi masih dalam bentuk kasar. Fungsi ini
dimungkinkan oleh adanya gigi gerigi dan kelenjar ludah mulut.
Kerongkongan hanyalah berfungsi meneruskan makanan yang sebagaian
sudah lumat tersebut. Lambung berupa suatu kantong terletak dibagian kiri
atas rongga perut. Ototnya kuat dengan bantuan cairan pencernaan yang
dihasilkan lambung, makanan makin lumat. Biasanya makanan tertahan
didalam lambung selaman 4-6 jam. Setelah lambung maka makanan yang
sudah hamper lumat itu didorong masuk kedalam usus 12 jari. Kedalam usus
12 jari ini bermuara saluaran empedu dan kelenjar ludah perut, sehingga
dibantu dengan gerakan usus makin lumat dan bentuknya sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diserap.dari usus 12 jari, makanan yang lumat itu
kemudian masuk kedalam usus halus, panjang usus halus kira-kira 6 meter,
dimana makananyang sudah tercerna ini bolak balik sehingga dapatdiserap
sarinya. Sari makanan yang diserap kemudian disalurkan ke hati melalui
pembuluh darah dan getah bening. Untuk menjalani proses selanjutnya
disediakan sebagai bahan senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh. Dari usus
halus, sisa yang tidak terserap kemudian masuk kedalam pangkal usus besar
dan kemudian diteruskan kedalam usus besar dan akhirnya dikeluarkan
melalui dubur. Didaerah pangkal usus besar tadi terdapat umbai cacing yang
kegunannya sampai sekarang tidak diketahui sedangkan kegunaan usus besar
sendiri adalah untuk menyerap cairan yang masih ada dalam sisa makanan
sehingga sisa makanan kemudian berbentuk setengah padat.
sehingga tubuh seakan akan bersandar hanya pada kakidan kepala. Ini
terdapat pada penderita tetanus, meningitis,carebro spinalis epidemica,
tuberculose m eningitis.
Pada penderita pada keadaan dyspneu yang berat, dan kalau berdiri
sakit kakinya, penderita lebih suka jongkok, ini terdapat pada penyakit jantung
bawaan. Pada jantung yang berat penderita tidak merasa enak tidur terlentang
tau tengkurap, akan tetapi selalu tidur dengan sikap duduk. Keadaan ini juga
dijumpai pada hepatisis, pneumonia dan ashma.
Pada beberapa contoh diatas ada kesan tetang sikap, apakah aktif atau
pasif dan lrtak apakah terpaksa atau tidak terpaksa.
B. Habitus Dan Gizi
Adalah tentang habitusnya kita mendapat kesan tinggi dan rendahnya
penderita, atau bentuk penderita. Bentuk raksasa, bila tinggi badan seseorang
melebihi batas normal. Dijumpai pada acromegali (juga disebut gigantisme)
yang terutama didapati pemanjangan pada ujung-ujung tulang, misalnya jari-
jari kaki . hal ini disebabkan oleh karena gangguan hormonal pada hypophyse
di otak. Bentuk kerdil (dwarfs = cebol) disini ada beberapa kemungkinan :
a. Orang kerdil
Perbandingan ukuran – ukuran normal/ seimbang Cuma lebih kecil,
sedang mental dan intelligentsia normal.
b. Achondroplastic dwarfs
Bentuk tidak sempurna terutama tungkai amat pendek. Badan kecil
kerap kali menunjukan deformitet. Tulang punggung juga tidak normal
(bengkok), tetapi ukuran kepala serta intelligentsia, perkembangan
musculus, bentuk dan fungsi lat genital semua sempurna.
c. Cretinisme (gangguan hypofungsi glandula thyreoida)
Bentuk kecil, pendek dengan roman muka characteristic, yaitu tampak
bodoh, dahi sempit,pelceora membengkok hidung mendatar.mulut besar,
lidah menggantung keluar, dahi kecil, telinga tebal besar. Juga kulit
Caranya bicara
Pada hemiplegic bila meliputi cranialis cara bicara akan berubah,
huruf R dibaca L (pelo). Pharyngel paralyse suara menjadi lemah.
Sukar bicara dan sebagainya.
Bau yang abnormal
Misalnya adalah infectie pada mulut. Bau yang keluar pada
penderita diabetic ketoacidosis adalah berbau aceton. Bau
alcohol, pada penderita dengan kebiasaan minum alcohol. Bau
rokok pada perokok berat.
4) Type gelombang
a. Pulsus celer yaitu pulsus baik naiknya maupun turunya cepat.
Disebut juga collapsing pulse atau Corrigan pulse. Pulsusceler
biasanya bersama-sama pulsus magnus, sehingga terdapat
magnus etceler. Misalnya pada aorta-insuffisiensi.
b. Pulsus tardus yaitu pulsus naiknya lambat tidak tinggi. Biasanya
bersama-sama pulsus palvus, sehingga didapatkan palsus
parvus et tards. Misalnya pada aortastenose.
c. Palsus diccrotic, adalah keadaan dimana sesudah pukulan pols
pertma diikuti pukulan kedua yang sedikit lebih rendah.
Sehingga seakan-akan ada gema diantara kedua pukulan
tersebut . pulsus dicrotic ini terdapat pada penyakit-penyakit
panas, terauma pada thyphoid.
5) Perbandingan pengisian antara pols kanan dan kiri.
Pada umumnya pols kanan dan kiri pengisiannya sama. Pada
keadaan adanya kelainan. Misalnya stenose aorta pengisian pada
pols kanan dan kiri berbeda.
6) Keadaan dinding arteri
Mengenai bagaimana keadaan arteri (pembuluh darah ), apakah
lunak , biasa atau keras . pada keadaan tertentu, misalnya adanya
pengerasan (monckebergs media scleroses), jika ditekan akan
terasa seperti ada kawat besi dibawah kulit. panas, terauma pada
thyphoid
4.1.2. Tensi
Cara menentukan desakan darah physiologis dapat dengan :
Pengukuran secara palpasi
Pengukuran secara kalkukasi
gambar
5. Bantuan Pernafasan
Sistim Jantung Peredaran Darah, Pernafasan
5.1. Sistim Jantung
Jantung terdapat dibagian rongga dada bagian bawah dan melebar
agak kekiri terdapat diantara tulang dada dan tulang belakang serta dilindungi
tulang – tulang iga. Besarnya jantung kita kira-kira sebesar kepalan tangan dan
terbagi menjadi 4 ruaangan, pada bagian kanan terdiri dari 2 ruang yaitu yang
disebut serambi atau bilik, begitu juga 2 ruangan lagi yang berada pada
sebelah kiri juga terdapat serambi dan bilik (serambi = atrium; bilik = ventricle )
Sedang organ jantung sendiri sebagian besar terdiri dari otot – otot yang tidak
sama dengan otot-otot lain tubuh.
Jantung adalah merupakan organ tubuh yang bertugas sebagai pompa
yang mengedarkan darah dari dan keseluruh jaringan tubuh. Darah yang
diedarkan keseluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah itu membawa
oksigen serta zat-zat lain yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, guna
memelihara kehidupan serta daya kerjanya. Disamping itu peredaran darah
dibutuhkan juga untuk mengangkut sampah-sampah metabolism yang terjadi
diseluruh tubuh, dan dikirim keorgan tubuh yang mengeluarkan sampah dari
tubuh yautu misalnya paru-paru, ginjal, dan kulit. Oleh karena itu bila fungsi
jantung serta pendarahan darahnya terganggu, akan mengakibatkan
malapetaka bagi seseorang, karena zat-zat kebutuhan untuk memelihara tubuh,
sedang zat-zat sampah yang meracuni jaringan tubuh tidak dikeluarkan dari
tubuh. Bila jantung berhenti berdenyut, maka dalam waktu 6 – 12 detik orang
menjadi sadar, karena otaknya tidak dapat bekerja lagi akibat kekurangan
oksigen. Jika keadaan ini berlangsung hingga 6 menit, otak akan mengalami
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi. Jantungnya sendiri akan
mengalami kerusakan setelah jantung tersebut berhenti antara 7 – 9 menit.
Cara meraba denyut nadi hendaknya dengan menggunaka ketiga jari tangan
dan tidak menggunakan ibu jari tangan (jempol), karena ibu jari tangan itu
sendiri mempunyai denyutan sehingga dapat mengacaukan pemeriksaan kita.
Pada waktu meraba denyut nadi jangan mencoba terlalu keras, sebab
denyutan tersebut dapat hilang, jadi cukup menekan dengan sekedarnya saja.
Pada saat melakukan pemeriksaan denyut nadi yang harus diperhatikan ada
tiga masalah yaitu :
kekuatan denyutan
laju nadi
irama nadi apakah teratur atau tidak
←
5.1.2. Daya pompa jantung
Pada orang dewasa dalam keadaan istirahat, jantung berdenyut sekitar
70 X dalam 1 menit, dan memompakan darah sekitar 70 ml setiap denyut, jadi
jumlah darah yang dipompakan setiap menit adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5
liter. Banyaknya darah yang dipompa oleh jantung dalam satu menit disebut
curah jantung atau cardiac out put ini bias terjadi 3 – 4 kali lebih banyak dan
persediaan otot – otot yang bekerja menjado lebih banyak, oleh karena
pelebaran dari pada vasculer dan dorongan perembesan dari organ oleh
adanya penyempitan vascular lain.
Pembuluh darah kapiler ini bergabung membentuk pembuluh yang lebih besar
dan disebut pembuluh balik atau vena. Semua pembuluh vena akan kembali
lagi sehingga terbentuk dua batang vena yang besar. Yaitu vena cava inferior
yang mempunyai darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena cava
superior yang mempunyai darah dari kepala dan anggota gerak bagian atas.
Kedua pembuluh darah ini bermuara pada serambi kanan yaitu tempat
berakhirnya sirkulasi sistimatik.
gambar
menjadi rendah lagi. Mengalirnya darah kembali kserambi kanan adalah berkat
adanya katup-katup dalam pembuluh darah vena.
5.2.4. Darah
Darah beredat terus karena darah merupakan cairan yang berfungsi
sebagai pengangkut segala macam zat dari satu jaringan kejaringan lain
terutama kksigen, agar seluruh bagian tubuh dapat bekerja dengan baik,
maka dalam darah sendiri harus terdapat macam unsur yang diperlukan
suoaya dapat menjalankan terus tugasnya, dalam darak terdapat
haemoglobin sebagai pengangkut oksigen tersebut. Dalam sati liter darah pada
udara dan pada tekanan yang normal serta kosentrasi Hb yang normal pada
orang dewasa terdapat kira-kira 200cc oksigen, 500cc CO 2 dan 9,6 cc Nitrogen.
5.3. Pernafasan
5.3.1. Jalan Nafas (air way)
Udara hisap manusia melalui hidung dan atau melalui mulut, disalurkan
melalui rongga hidung yang dibatasi oleh langit-langit kedua rongga ini
kemudian menjadi satu disebut farings, rongga ini kemudian dibagi menjadi
dua saluran, saluran sebelah belakang untuk saluran makanan yang disebut
tenggorokan atau laring. Bagian atas laring terdapat epiglotis semacam katup
yang terdapat menutup dan membuka secara otomatis apabila kita menelan
makanan, dan terbuka apabila kita menghirup udara, dengan demikian hanya
udara saja yang dapat masuk kesaluran tenggorokan. Dari tenggorokan ke
batang tenggorokan atau trachea yang kemudian bercabang terus dan akhirnya
menjadi cabang yang sangat halus dan kecil yang di sebut bronkiolus.
Bronkiolus ini adalah terminal terakhir yang berhunbungan dengan gelembung-
gelembung paru-paru (alveoli) yang merupakan bagian paru-paru sendiri.
Sekarang kedua tangan berada dalam posisi yang benar untuk melakukan
kompresi dada luar, harus diperhatikan bahwa jari- jari tangan anda tidak
menyentuh dada korban , yang dapat dilakukan dengan mengangkat jari atau
mengaitkan seluruh jari kedua belah tangan.
sehingga bahu anda berada langsung diatas sternum korban dan kedua
tangan anda harus lurus.
Sekarang anda siap untuk memulai kompresi dada, untuk melakukan ini
gerakan tubuh anda sedikit keatas dan sedikit ke bawah dari panggul dada,
dan tekan langsung ke bawahpada sternum korban untuk menekan sternum
korban sedalam 4 – 5 cm. Guna memeras darah keluar dari jantung.
Kemudian lepaskan tekanan anda agar seluruhnya agar jantung terisi kembali
suara lantang yaitu : SATU DAN DUA DAN TIGA DAN EMPAT DAN
LIMA DAN ENAM dan seterusnya sampai lima belas sambil menekan
dada korban setiap kali anda menyebutkan angkanya dan istirahat
setiap kali anda menyebut dan bila telah selesai 15 X kompresi dada
setiap daur inilah waktu selanjutnya untuk memberikan pernafasan
buatan.
pada saat anda selesai memberikan kompresi dada buka kembali jalan
nafas korban (tengadahkan kepala dan tahan dagu korban), dan berikan
2 kali infilasi paru-paru korban dengan dalam dan cepat, yang cukup
untuk mengembangkan dada korban.
Segera setelah anda memberikan inflasi paru yang kedua, kembali
kedada korban, tentukan letak kompresi yang tepat pada sternum dan
beri lagi srebanyak 15 kali kompresi dada.
Teruskan daur 15 kali kompresi 2 kali inflasi paru berulang-ukang
sehingga pasien sadar kembali.
Secara priodik setiap 15 menit melakukan RJP, berhentilah sebentar
untuk memeriksa timbulnya perenafasan spontan dan denyutan nadi
spontan.
1) Bila denyut nadi timbul, tanpa adanya pernafasan sepontan, teruskan
melakukan pemberian pernafasan buatan saja.
2) Nila denyut nadi maupunpernafasan spontan kembali ada letakkan
korban pada posisi miring sisi mantap dan perhatikan dengan teliti
untuk memastikan bahwa pernafasan dan tdenyut nadi terus
berlangsung baik.
3) Bila denyut nadi dan pernafasan spontan tidak timbul teruskan RJP
seperti semula.
Anda harus dapat memeriksa pernafasan dan denyut nadi dalam waktu
kurang dari 5 detik setiap kali
Urutan langkah-langkah RJP yang benar dan lebih mudah diingat bila
selalu ingat huruf A,B dan C yaitu :
A = AIR WAY (jalan nafas) langkah pertama adalah membebaskan
jalan nafas
B = BREATHING (pernafasan) langkah selanjutnya adalah
pemeriksaan pernafasan dan melalui pertolongan pernafasan
buatan bila tidak ada pernafasan spontan.
C = CIRCULATION (sirkulasi) langkah selanjutnya adalah untuk
memerikasa adalah sirkulasi yang efektif, dengan memeriksa
denyut nadi leher bila tidak ada segera memulai sirkulasi buatan
dengan kompresi dada luar.
Kapan RJB harus dimulai ?
Pemeriksaan teknik RJB paling efektif dimulai segera setelah terjadi
henti jantung. Makin lama seseorang dalam keadaan tanpa denyut jantung
dan tanpa pernafasan, makin besar kerusakan pada otak dan alat-alat lain
didalam tubuh yang makin kecil peluang untuk menyelamatkan jiwanya. RJP
tida boleh diberikan pada korban yang menunjukan tanda kematian yang sudah
pasti. Sebagai contoh, bila jelas sekali bagi penolong bahwa korban telah mati
untuk waktu yang lama, RJP tidak boleh diberikan.
Gambar : RJP oleh dua orang Gambar RJP Oleh Satu Orang
denyut nadi karotis. Dengan cara pada saat penolong yang satu melakukan
kompresi dada , penolong yang satu lagi yang sambil meraba nadi karotis
korban untuk menentukan apakah terdapat adanya denyutan setiap kompresi
dada dilakukan.
Kesimpulan.
1) Jantung adalah merupakan pompa yang bekerja untuk memompa dan
mengalirkan darah dari dan keseluruh tubuh.
2) RJP (resusitasi jantung paru) harus dilakukan terhadap lkorban yang
mengalami henti jantung dan henti paru-paru, tanpa menunggu ini dan
itu.
3) RJP dapat dilakukan oleh satu orang penolong maupun dua orang
penolong.
4) Kebersihan tindakan pertolongan RJP sangat ditentukan oleh :
Diketahui oleh penolong saat terjadinya henti nafas dan henti nadi
jantung
Tindaka pertolongan yang segera
Keterampilan penolong dalam penanganan korban dengan tepat.
Ilmu pengetahuan yan diterapkan saat korban masih dalam keadaan mati
klinis dan mati biologis dan masih ada harapan untuk hidup normal
kembali.
5) Langkah dasar setiap melakukan tindakan RJP adalah A, B, C, yaitu Air
Way, Breathing, Circulation, penanganan jalan nafas yang baik,
mengembalikan fungsi paru-paru dan mengembalikan fungsi jantung.
6. Pendarahan
6.1. Pengertian Luka
Luka adalah dimana terputusnya jaringan bawah kulit/lapisan bawah kulit
yang diakibatkan karena suatu luka paksa.
Macam-macam luka
hal lain seperti pemberian O2, pemasangan intubasi dan NTG telah dibicarakan
dalam ceritical care medicine dan juga pemberian seperti pemberian eneme.
Usahakan untuk tidak memberikan saditava.
Jika penderita disangka mengalami cerebrar oedama yaitu menunjukan gejala-
gejala krjang dan lain-lain. Dapat diberikan manitol 300cc dalam 30 menit dan
juga Dexametazon 10 mg kemudian 5 mg Dexametazone tiap 6 jam.
Sebab- sebab koma intra cranial : head injuri, tumor proses dgeneratif, CV A,
inveksi susunan saraf pusat.
Infrak jantung
Hypertensi
Diabetes acidosis
Hypoglicaemi
Intoxicatie barbitural
Intoxicatie CO2
Bila dimungkinkan dapat dilengkapi dengan pemeriksaan laboraturium seperti
pemeriksaan electrolyt dan astrup. Untuk pengukuran pulmonary wedgt
preassure, secepat mungkin mengambil riwayat mengenai sebab-sebab shock.
8. Luka Bakar
Biasanya kita berpikir tentang luka bakar dikulitsebagai suatu sebab luka
yang disebabkan pnas. Namun luka bakar biasa mencakup jaringan dan kulit.
Luka ini disebabkan bukan hanya oleh panas, tetapi juga oleh:
Zat kimia
Arus listrik
Radial sinar X
Reaktor nuklir
Bom atom
Dalam luka bakaryang parah, nyawa terancam karena:
Shock kehilangan cairan dengan gangguan dalam keseimbangan
electrolit.
Infeksi
Tanda – tandanya :
Kulit berwarna hitam, kering atau bila kulitnya sudah terkelupas akan
berwarna pucat kuning/putih.
Pada test tusuk jarum tak terasa sakit.
Tampak pembuluh darah yang mati.
Contohnya :
Terbakar
Tersenggol benda panas yang agak lama
Terbakar listrik
Prognose :
Bila tidak secara serius ditangani, maka akan berakibat fatal
Tindakan :
Sama saja dengan menangani kasus luka bakar tingkat.
Tidak banyak yang dapat dilakukan terhadap bagian-bagian yang
terbakar, kecuali membersihkannya dan membalutnya dengan kain
yang bersih.
Secepatnya dikirim kerumah sakit.
Trauma untuk anggota pemadam kalau menolong penderita yang tak sadar dan
melewati lorong sempit.
Drag carry
The helper crewls along carring the casulaty between his legs, the casualty’s
hands are strapped around the helper’s neck.
CARA MENOLONG ORANG PINGSAN KELUAR DARI TEMPAT
KECELAKAAN OLEH SATU ORANG
Bila terdapat patah tulang punggung, maka penderita dibaw dengan diberi
alas yang keras/papan terlebih dahulu.
Dua orang
Kedua tangan penderita pada bahu penolong yang berdiri dikanan dan
kiri
Posisi tengah setelah duduk pada ke empat tangan penolong
Cara dudukan dengan tiga tangan satu lengan penolong menopang kaki
korban yang cedera dan korban membantu dengan kedua tangannya
melingkari pundakkorban.
CARA DUDUKAN DENGAN EMPAT TANGAN
gambar
Gambar: cara mengangkat korban pada tempat sempit tangan korban slalu
terikat melingkari leher penolong.
Gambar
Tandu sudah terikat dan penderita siap dibawa, tangan penderita dapat diikat
keluar atau didalam bagian dada tandu, tergantungcederanya.
gambar
Penderita sudah terikat didalam tandu dan siap dibawa, jika leher korban luka,
tangani hati-hati tidak boleh tertekuk.
Mengangkat korban tegak lurus, agar gerakan tandu tenang, tali yang dari
bagian kaki tandu dipegang oleh orang dibawahnya.
CARA MENGGULINGKAN PENDERITA PATAH TULANG PUNGGUNG
d. Umum
Setiap keputusan untuk masuk kekompartemen yang telah atau
mungkin ada gas didalamnya hanya dapat diambil setelah diadakan
penelitian/pemeriksaan dengan menggunakan peralatan pengetesan
gas yang disetujui, dimana alat tersebut juga baru di check. Penting
sekali bahwa semua peralatan pengetesan gas yang dipakai adalah
dari jenis yang disetujui (approved type)dipelihara/dijaga dengan
buah yang terdiri dari beberapa jenis. Hal yang penting adalah
bahwa personil / orang-orang mengetahui tentang adanya alat ini
dikapal, dan cara-cara pemakaiannya diberikan secara jelas.
Peralatan ini harus disimpan ditempat yang mudah dicapai dan
biasanya tidak boleh dikunci.
Instruksi yang disediakan bagi alat termasuk harus diberikan pada
tempat tersebut dibawah ini.
Pada hal itu sendiri
Didalam akomodasi para perwira
Didalam rumah sakit atau tempat penyimpanan obat
Secara priodik, alat tersebut beserta isi tabung – tabung silindernya
harus diperiksa.
4) Surveillance
Penyakit menular menurut ketentuan perundang-undangan adalah sebagai
berikut :
1. Penyakit karantina
UU no 1 tahun 1962 tentang karantina laut dan UU No2 tqhun 1962
karantina udara, meliputi penyakit : pes (plaque), kolera, demam kuning
(yellow fever), cacar (variola), tifus bercak wabah (typus examthematicus
infective) dan demam bolak-baslik (relapsing fever).
2. Penyakit wabah, meliputi
Penyakit karantina tifus perut (typhoid fever), para tifus A, B dan C,
diptheria, kejang tengkuk dan penyakit lumpuh anak- anak
(poliomyalitis anterior - acuts).
3. Penyakit-penyakit lain yang ditetapkan oleh mentri kesehatan
Metode persiapan
1) Cara menyun dan melaksanakan adanya /terjadinya suatu penyakit
menular :
a. Mengenal tanda-tanda klinis dari sebagian penderita disuatu daerah,
sedini dan secepat mungkin.
b. Mencocokkan dengan pemeriksaan labolaturium dan pemeriksaan lain-
lain dalam menegakkan diagnosa.
2) Pelaporan adanya penyakit menular,
Ada yang harus dilaporkan pada tingkat nasional, ada yang harus
dilaporkan pada tingkat internasional (WHO).
Contoh : kolera, pes, variola, yellow fever.
3) Penentuan pusat /asal penyakit menular
Penyelidikan dan analisa secara epidemiologi dala mencari reseroir dan
asal usulnya.
b. Kolera
Kuman penyakit : vibrio cholera
Resevoir : manusia (penderita/carier)
Perantara penularan : makanan minuman yang terkontaminasi kuman
(dapat langsung karena tinja dibuang ke kali dapat melalui tangan carier)
Masa inkubasi : 2 – 5 hari.
Klinis : timbul secara akut dengan gejla diare hebat , tinja seperti air tajin,
muntah dan cepat terjadi dehidrasi.
Diagnosa pasti : dari tinja dan muntah pasien dapat diisolir vibrio cholerae.
Penanggulangan : isolasi penderita, karantina dilaksanakan sesuai dengan
UU yang berlaku’
Pengobatan : diutamakan untuk pencegahan dehidrasi dan antibiotik
lainnya.
Pencegahan : hygiene dan sanitasi lingkungan yang baik.
c. Cacar (variolla)
Kuman penyakit : virus variolla
Resevoir : manusia
Perantara penularan: kontak langsung dengan lendir /ekskreta dari lika
selaput lendir hidung dan kulitpasien atau benda yang tercemar oleh
lendir /ekskreta luka pasien.
Masa inkubasi : 10 – 14 hari
Klins : timbul secara akut dengan gejala panas badan, lemas, sakit kepala
dan sakit punggung, 2-4 hari telah timbulnya gejala tersebut panas turun
e. Paratypus A, B dan C
Kuman penyakit : S. Paratyphi A,B dan C
Reservoir : manusia
Perantara penularan : sama dengan tyfus perut
Masa inkubasi : 10 hari - 3 minggu
Klinis : sama seperti tyfus perut dengan gejala ringan
Penanggulangan : sama seperti tyfus perut
g. Disentri basiller
Kuman penyakit : basil shigella
Reservoir : manusia (pasien/carier)
Perantara penularan : makanan minuman yang tercemar oleh tinja pasien
atau carier.
Masa inkubasi : 1 – 7 hari
Klinis : timbul secara akut dengan gejala diare, sakit perut, tenesmus dan
kadang muntah.
Penanggulangan : isolasi pasien, pengobatan dengan tetracyclin atau
antibiotika lainnya.
Pencegahan sanitasi dan hygiene, terutama kebersihan makanan minuman.
c. Pediculosis – pubis
penyebab : kutu
penularan : kontak langsung/ handuk/sprey
gejala :
gatal, lecet akibat garukan
hanya menyerang rambut-rambut publis /peri anal/ketiak
pengobatan : cukur bersih rambutnya, cairan anti/pembasmi kutu
komplikasi ; sekunder infeksi.
d. Scabies (kudis)
Penyebab : sarcoptes scabiei
Penularan : kontak langsung/handuk/sprei
Gejala :
Gatal-gatal terutamna malam hari
Lokasi, corpus penis/preputium/scrotum
Lipatan pantat dll
Pengobatan : virus
Pencegahan : idem
Komplikasi : sekunder infeksi
e. Condyloma acuminatum
Penyebab : virus
Penularan : kontak langsung
Gejala :
Pertumbuhan seperti jamur jengger ayam pada sulcus
coronarium/preputium/meatus uretrae peri anal
Pertumbuhan membesar = seperti kembang kol
Bisa berproliferasi jadi cancer selskamus.
f. Herpes gentalis
penyebab : HSV type2 (herpes simplex virus type 2)
penularan : kontak langsung
Masa tunas : 3 - 30 hari
Gejala :
Sekali terkena akan terus menerus residif dengan faktor pencetus :
kesehatan , flu, stress, coitus
Rasa gatal panas dan nyeri bila tergesek
Versikel – versikel (gelembung isi cairan ) pada daerah berbahaya :
pubis dan kelamin/liang sengama.
Pengobatan : belum ditemukan
Pencegahan : idem
Komplikasi : mental depresi dan bunuh diri.
i. Granuloma venerium
Penyebab : kleb siela calymatobacterium granulomatonis
Masa tunas : 3 - 30 hari
Gejala :
Kronis – granulasi – ulcerasi – alat kelamin sehingga disebut juga ”
UL-CERATING GRANULOMA OF PENUNDA”
j. Candidosis
Penyebab : jamur candida albican
Gejala: gatal, panas,glanos merah,vesikel,erosi.
Pengobatan : obat-obat anti jamur
Pencegahan ; tingkatkan kebersihan.
Komplikasi : tidak ada
k. Trichomonoasis
Penyebab : protozoa trichomonas
Penularan : kontak langsung
Gejala :
Ringan, lendir, bening pada lubang kencing, lecet pada lubang
kencing nyeri scrotal.
kencing pagi keruh banyak awannya.
Pengobatan : lapor dokter, hygienediri
Komplikasi : lymphaadenitis, balanoposthitis
Benjolan pada kulit / bercak merah muda seperti panu bisa juga
didalam rongga mulut/hidung/anus.
S - FACTOR SCORE
Bagi awak kapal juga diharapkan dapat menjaga makanan yang dikosumsi,
jangan terlalu makan makanan yang berlemak.
Ingat 4 sehat 5 sempurna , cukup waktu istirahat, hindari kebuiasaan merokok,
dan minum-minuman keras.
Tanda tanda :
* = tidak ada efek jelas
** =ada efek menguntungkan
*** = efek sangat bagus
**** = efek paling bagus/excellent