PERCOBAAN II
"MESERASI"
DISUSUN OLEH:
V. URAIAN BAHAN
a. Methanol ( Ditjen POM edisi III 1979 : 706)
Nama Resmi : METANOL
Nama lain : Metanol
RM/BM : CH3OH/34,00
Rumus Struktur : CH3-OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna, gliserin, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk cairan jernih tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai pereaksi
b. Anggur Laut
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Caulerpales
Famili : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Spesies : Caulerpa racemosa
VI. PROSEDUR KERJA
a. Cara kerja maserasi
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
↓
Ditimbang anggur laut sebanyak 2,5 kg
↓
Dibersihkan/dipisahkan dari kotoran yang masih menempel
↓
Digunting kecil-kecil
↓
Ditimbang lagi (hasil timbangan menjadi 2,2 kg)
↓
Dimasukkan kedalam toples kaca
↓
Direndam menggunkan metanol sebanyak 1,5 liter
↓
Ditutup dan dilapisi dengan aluminiu foil
↓
Disimpan selama 3 hari, dan maserasi tetap diaduk selama 3 hari berturut-
turut
b. Cara Kerja Pengeringan Anggur Laut
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan ditimbang anggur laut
↓
Dibersihkan/dipisahkan dari kotoran yang masih menempel
↓
Digunting kecil-kecil dipisahkan dari batangnya
↓
Dicuci lagi potongan-potongan anggur laut tersebut untuk memastikan tidak
ada lagi kotoran yang menempel
↓
Dikeringkan dengan meletakkan pada wadah yang lebar pada suhu ruangan
selama 1 minggu.
VII. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Keterangan
1. Maserasi Penimbangn Pertama
sampel anggur laut yaitu
2,5 kg, Setelah di
bersihkan dari kotoran-
kotoran yang menempel,
dan di timbang lagi
Berat sampel menjadi
2,2 kg. Maserasi
dilakukan dengan cara
mencampur sampel
anggur laut dengan
pelarut yaitu methanol.
Tujuan maserasi adalah
untuk menarik senyawa
atau zat aktif yang
terdapat pada anggur
laut.
2 PENGERINGAN
Anggur laut dan
timbang sebanyak 2,5kg
lalu di cuci hingga
bersih kemudian
dirajang kecil-kecil
sambil dipisahkan dari
kotoran yang masih
menempel lalu di
anggur,setelah bersih
anggur diletakkan di
wadah yang lebar yang
sudah dilapisi kertas
terlebih dahulu
kemudian dijemur
disuhu ruang selama 1
minggu.
VIII. PEMBAHASAN
Tujuan Dilakukan percobaan ekstraksi adalah untuk memperoleh ekstrak
dari anggur laut yang selanjutnya akan digunakan dalam praktikum berikutnya.
Ekstraksi adalah proses penarikan senyawa aktif dari suatu simplisia
menggunakan pelarut tertentu, dimana ektraksi memiliki prinsip umum yaitu
difusi dan osmosis. Bahan yang kami gunakan adalah anggur laut.
Anggur laut diklasifikasikan menurut Klein dan Verlaque (2008) adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Caulerpales
Famili : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Spesies : Caulerpa racemosa
Metabolit yang dihasilkan dari Caulerpa racemosa adalah
glycoglycerolipid dan kelompok enol. Kandungan lainnya adalah á-l-gliceryl-D-
mannoside-4- amonium yang digunakan sebagai antihelmintik, juga alkaloid yang
digunakan sebagai penurun tekanan darah. Komponen bioaktif Caulerpa
dilaporkan berupa senyawa diterpenois, triterpenoid, dan komponen nitrogen
Pada praktikum ini digunakan metode maserasi, Ekstraksi merupakan
pemisahan suatu zat aktif dari campuran dengan pembagian sebuah zat terlarut
antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarutan yang lain. Maserasi adalah salah satu jenis
metode ekstrasi dengan sistem tanpa pemanasan atau dikenal dengan istilah
ekstrasi dingin. Ekstraksi senyawa bahan alam digunakan dengan menggunakan
teknik maserasi, yaitu suatu teknik ekstraksi dingin dengan cara merendam
sampel bahan alam dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
Pada percobaan ini untuk penyarian zat aktif, dilakukan dengan cara
merendam bahan anggur laut dalam cairan penyari metanol. Digunakan sampel
bahan alam berupa anggur laut, karena menurut teori di dalam anggur laut
tersebut terkandung metabolit sekunder berupa berpotensi untuk dikembangkan.
Hal yang pertama dilakukan adalah ditimbang bobot awal anggur laut
yaitu 2,5 kg kemudian dicuci hingga bobot yang akan digunakan bersih lalu daun
ditimbang lagi berubah menjadi 2,2 kg. Dimasukkan ke dalam toples kaca dan
diberikan pelaut metanol sebanyak 1,5 liter, ditutup dan dilapisi dengan
aluminium foil. Disimpan selama 3 hari, dan maserasi tetap diaduk selama 3 hari
berturut-turut.
Kemudian dilakukan pengeringan pada anggur laut di suhu ruangan yaitu
pertama dicuci terlebih dahulu anggur laut kemudian dipotong dengan
menggunakan gunting, kemudian dicuci lagi agar tidak ada kotoran yang
menempel, di letakkan pada wadah yang besar dan kemudian di keringkan pada
suhu ruangan selama 1 minggu,
Metanol digunakan sebagai pelarut karena etanol termasuk ke dalam
pelarut polar, Sehingga sebagai pelarut diharapkan dapat menarik zat-zat aktif
yang juga bersifat polar. Metanol digunakan sebagai cairan penyari karena lebih
selektif, kapang dan khamir sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak
beracun, netral. Metanol dapat memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut dan
tidak mengakibatkan membran sel.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan dari praktikum yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur
ruangan (kamar).
2. Tujuan maserasi untuk menarik komponen senyawa atau zat aktif yang ada
pada tumbuhan anggur laut.
3. Pengadukan pada proses maserasi dapat menjamin keseimbangan konsentrasi
bahan yang diekstraksi lebih cepat didalam cairan penyari.
4. Tujuan perajangan(digunting kecil-kecil) untuk memperluas permukaan.
5. Metanol digunakan sebagai pelarut karena etanol termasuk ke dalam pelarut
polar.
X. SARAN
Diharapkan untuk yang melakukan praktikum dilakukan lebih serius agar
didapatkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV .
Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Aryudhani N. 2007. Kandungan Senyawa Fenol Rumput Laut Caulerpa racemosa dan
Aktivitas antioksidannya. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor.
Atmadja PS, Kadi A, Sulistijo, Satari R. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut
Indonesia. Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI.
Sidik dan H mudahar.2000. Ekstraksi Tumbuhan Obat, Metode dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Mutu Produksinya. Jakarta, 12-15
Suhartini S. 2003. Penampisan awal Caulerpa racemosa, Sesuvium portulacastrum,
Xylocarpus granatum, dan Ulva lactuca sebagai antimikroba. Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi ke-5. Yogyakarta : UGM
Press.
LAMPIRAN
Anggur laut yang telah bersih Dimasukkan metanol Perendaman dengan metanol