Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM

PERCOBAAN II
"MESERASI"

DISUSUN OLEH:

NAMA : MIA ANDINI


NIM : 61608100819056
HARI/TANGGAL : SELASA / 02 MARET 2020
KELAS : FARMASI 2B
KELOMPOK : 2 (DUA)
DOSEN : SRI HAINIL,M.Farm,Apt
ASISTEN DOSEN : - AZIZAH SAFURA
- NOVA
- AZRIANSYAH
- AFRIDA AYUNANI

LABORATORIUM KIMIA BAHAN ALAM


PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2021
MASERASI
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan ekstrak anggur laut
dengan teknik maserasi.
II. PRINSIP
Dilakukan metode maserasi pada anggur laut pertama dilakukan
pencucian, dilakukan perajangan dan diberikan pelarut metanol.
III. LANDASAN TEORI
Caulerpa racemosa tumbuh bergerombol atau berumpun, oleh karena itu
sering disebut sebagai anggur laut. Keberadaannya dapat dijumpai di paparan
terumbu karang dengan kedalaman hingga 200 m. Tumbuhan ini hidup menancap
dan menempel di substrat dasar perairan laut seperti karang mati, fragmen karang,
pasir, dan lumpur. Pertumbuhannya bersifat epifitik dan kadang-kadang
berasosiasi dengan tumbuhan laut
(Atmadja et al. 1996).
Distribusi dari rumput laut jenis Caulerpa racemosa ini tersebar luas di
daerah tropis dan subtropis, seperti Filipina, Vietnam, Singapura, Malaysia,
Thailand, Taiwan, Cina, Indonesia, dan daerah barat perairan Pasifik (FAO 2007).
Alga jenis ini pada beberapa daerah seperti Tapanuli dan Kepulauan Seribu
dikonsumsi baik mentah maupun matang memiliki tekstur yang kasar dengan rasa
pedas seperti lada
(Suhartini 2003).
Anggur laut diklasifikasikan menurut Klein dan Verlaque (2008) adalah
sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Caulerpales Famili : Caulerpaceae Genus : Caulerpa Spesies : Caulerpa
racemosa Metabolit yang dihasilkan dari Caulerpa racemosa adalah
glycoglycerolipid dan kelompok enol. Kandungan lainnya adalah á-l-gliceryl-D-
mannoside-4- amonium yang digunakan sebagai antihelmintik, juga alkaloid yang
digunakan sebagai penurun tekanan darah. Komponen bioaktif Caulerpa
dilaporkan berupa senyawa diterpenois, triterpenoid, dan komponen nitrogen
(Suhartini 2003).
Hasil penelitian Aryudhani (2007) menunjukkan bahwa rumput laut
Caulerpa racemosa memiliki senyawa fenol. Hasil penelitian Santoso (2003)
dalam Aryudhani (2007) menyebutkan bahwa komponen polifenol yang
terkandung dalam Caulerpa racemosa adalah katekol.
Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari
bahan mentah obat, daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan
kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna
(Ansel, 1989).
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur
ruangan (kamar). Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode
pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi digunakan untuk penyarian
simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari,
tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari, tidak
mengandung benzoin, sitrak, dan lain-lain. Maserasi dilakukan dengan merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari yang digunakan dapat
berupa air, etanol, air-etanol, atau pelarut lain.
(Sidik dan Mudahar, 2000)
Pengadukan pada proses maserasi dapat menjamin keseimbangan
konsentrasi bahan yang diekstraksi lebih cepat didalam cairan penyari. Hasil
penyarian dengan cara maserasi perlu dibiarkan selama waktu tertentu. Hal ini
dilakukan untuk mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan tetapi ikut terlarut
dalam cairan penyari, seperti: malam dan lain-lain.
(Sarwi. 2010)
Etanol tidak menyebabkan pembengkakan membran sel dan
memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut. Keuntungan lain, etanol mampu
mengendapkan albumin dan menghambat kerja enzim. Umumnya yang digunakan
sebagai cairan pengekstraksi adalah campuran bahan pelarut yang berlainan,
khususnya campuran etanol-air. Etanol (70%) sangat efektif dalam menghasilkan
jumlah bahan aktif yang optimal, dimana bahan penganggu hanya skala kecil
yang turut ke dalam cairan pengekstraksi. (Voight, 1994).
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat :
 Gunting
 Wadah
 Timbangan
 Toples kaca
Bahan :
 Anggur Laut (Caulerpa racemosa)
 Metanol
 Aluminium Foil

V. URAIAN BAHAN
a. Methanol ( Ditjen POM edisi III 1979 : 706)
Nama Resmi : METANOL
Nama lain : Metanol
RM/BM : CH3OH/34,00
Rumus Struktur : CH3-OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna, gliserin, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk cairan jernih tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai pereaksi
b. Anggur Laut
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Caulerpales
Famili : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Spesies : Caulerpa racemosa
VI. PROSEDUR KERJA
a. Cara kerja maserasi
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ditimbang anggur laut sebanyak 2,5 kg


Dibersihkan/dipisahkan dari kotoran yang masih menempel


Digunting kecil-kecil


Ditimbang lagi (hasil timbangan menjadi 2,2 kg)


Dimasukkan kedalam toples kaca


Direndam menggunkan metanol sebanyak 1,5 liter


Ditutup dan dilapisi dengan aluminiu foil


Disimpan selama 3 hari, dan maserasi tetap diaduk selama 3 hari berturut-
turut
b. Cara Kerja Pengeringan Anggur Laut
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan ditimbang anggur laut

Dibersihkan/dipisahkan dari kotoran yang masih menempel


Digunting kecil-kecil dipisahkan dari batangnya


Dicuci lagi potongan-potongan anggur laut tersebut untuk memastikan tidak
ada lagi kotoran yang menempel


Dikeringkan dengan meletakkan pada wadah yang lebar pada suhu ruangan
selama 1 minggu.
VII. HASIL PENGAMATAN

No Gambar Keterangan
1. Maserasi Penimbangn Pertama
sampel anggur laut yaitu
2,5 kg, Setelah di
bersihkan dari kotoran-
kotoran yang menempel,
dan di timbang lagi
Berat sampel menjadi
2,2 kg. Maserasi
dilakukan dengan cara
mencampur sampel
anggur laut dengan
pelarut yaitu methanol.
Tujuan maserasi adalah
untuk menarik senyawa
atau zat aktif yang
terdapat pada anggur
laut.
2 PENGERINGAN
Anggur laut dan
timbang sebanyak 2,5kg
lalu di cuci hingga
bersih kemudian
dirajang kecil-kecil
sambil dipisahkan dari
kotoran yang masih
menempel lalu di
anggur,setelah bersih
anggur diletakkan di
wadah yang lebar yang
sudah dilapisi kertas
terlebih dahulu
kemudian dijemur
disuhu ruang selama 1
minggu.
VIII. PEMBAHASAN
Tujuan Dilakukan percobaan ekstraksi adalah untuk memperoleh ekstrak
dari anggur laut yang selanjutnya akan digunakan dalam praktikum berikutnya.
Ekstraksi adalah proses penarikan senyawa aktif dari suatu simplisia
menggunakan pelarut tertentu, dimana ektraksi memiliki prinsip umum yaitu
difusi dan osmosis. Bahan yang kami gunakan adalah anggur laut.
Anggur laut diklasifikasikan menurut Klein dan Verlaque (2008) adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Caulerpales
Famili : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Spesies : Caulerpa racemosa
Metabolit yang dihasilkan dari Caulerpa racemosa adalah
glycoglycerolipid dan kelompok enol. Kandungan lainnya adalah á-l-gliceryl-D-
mannoside-4- amonium yang digunakan sebagai antihelmintik, juga alkaloid yang
digunakan sebagai penurun tekanan darah. Komponen bioaktif Caulerpa
dilaporkan berupa senyawa diterpenois, triterpenoid, dan komponen nitrogen
Pada praktikum ini digunakan metode maserasi, Ekstraksi merupakan
pemisahan suatu zat aktif dari campuran dengan pembagian sebuah zat terlarut
antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarutan yang lain. Maserasi adalah salah satu jenis
metode ekstrasi dengan sistem tanpa pemanasan atau dikenal dengan istilah
ekstrasi dingin. Ekstraksi senyawa bahan alam digunakan dengan menggunakan
teknik maserasi, yaitu suatu teknik ekstraksi dingin dengan cara merendam
sampel bahan alam dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
Pada percobaan ini untuk penyarian zat aktif, dilakukan dengan cara
merendam bahan anggur laut dalam cairan penyari metanol. Digunakan sampel
bahan alam berupa anggur laut, karena menurut teori di dalam anggur laut
tersebut terkandung metabolit sekunder berupa berpotensi untuk dikembangkan.
Hal yang pertama dilakukan adalah ditimbang bobot awal anggur laut
yaitu 2,5 kg kemudian dicuci hingga bobot yang akan digunakan bersih lalu daun
ditimbang lagi berubah menjadi 2,2 kg. Dimasukkan ke dalam toples kaca dan
diberikan pelaut metanol sebanyak 1,5 liter, ditutup dan dilapisi dengan
aluminium foil. Disimpan selama 3 hari, dan maserasi tetap diaduk selama 3 hari
berturut-turut.
Kemudian dilakukan pengeringan pada anggur laut di suhu ruangan yaitu
pertama dicuci terlebih dahulu anggur laut kemudian dipotong dengan
menggunakan gunting, kemudian dicuci lagi agar tidak ada kotoran yang
menempel, di letakkan pada wadah yang besar dan kemudian di keringkan pada
suhu ruangan selama 1 minggu,
Metanol digunakan sebagai pelarut karena etanol termasuk ke dalam
pelarut polar, Sehingga sebagai pelarut diharapkan dapat menarik zat-zat aktif
yang juga bersifat polar. Metanol digunakan sebagai cairan penyari karena lebih
selektif, kapang dan khamir sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak
beracun, netral. Metanol dapat memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut dan
tidak mengakibatkan membran sel.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan dari praktikum yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur
ruangan (kamar).
2. Tujuan maserasi untuk menarik komponen senyawa atau zat aktif yang ada
pada tumbuhan anggur laut.
3. Pengadukan pada proses maserasi dapat menjamin keseimbangan konsentrasi
bahan yang diekstraksi lebih cepat didalam cairan penyari.
4. Tujuan perajangan(digunting kecil-kecil) untuk memperluas permukaan.
5. Metanol digunakan sebagai pelarut karena etanol termasuk ke dalam pelarut
polar.

X. SARAN
Diharapkan untuk yang melakukan praktikum dilakukan lebih serius agar
didapatkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV .
Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Aryudhani N. 2007. Kandungan Senyawa Fenol Rumput Laut Caulerpa racemosa dan
Aktivitas antioksidannya. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor.
Atmadja PS, Kadi A, Sulistijo, Satari R. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut
Indonesia. Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI.
Sidik dan H mudahar.2000. Ekstraksi Tumbuhan Obat, Metode dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Mutu Produksinya. Jakarta, 12-15
Suhartini S. 2003. Penampisan awal Caulerpa racemosa, Sesuvium portulacastrum,
Xylocarpus granatum, dan Ulva lactuca sebagai antimikroba. Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi ke-5. Yogyakarta : UGM
Press.
LAMPIRAN

Alat yang digunakan Timbangan bahan 2,5 kg Pelarut metanol

Anggur laut yang telah bersih Dimasukkan metanol Perendaman dengan metanol

Anda mungkin juga menyukai