Anda di halaman 1dari 9

BAB II

Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dengan metode wawancara dari kelompok
kami dengan objek berupa usaha yang bergerak di bidang kuliner minuman cepat
saji yaitu Rachacha Thai Tea Indonesia cabang Malang diperoleh data sebagai
berikut:
 Deskripsi Usaha
Nama Usaha: Rachacha Thai Tea
Cabang: Malang
Tempat: Daerah belakang kampus UIN Malang
Pemilik: Syahrul
Karyawan: Saudari Nona
Jam Buka: 11.00 – 22.00 WIB
Waktu Libur: 2 kali per bulan

 Deskripsi Produk
Usaha minuman cepat saji Rachacha Thai Tea ini memiliki berbagai
macam produk minuman. Sehingga kelompok kami memutuskan untuk memilih
dua produk minuman yang berbeda rasa yaitu Tea Original dan Thai Milo Coffee.

Produk tersebut memiliki dua ukuran berbeda yaitu ukuran cup kecil
dengan harga Rp.8.000 dan ukuran cup besar dengan harga Rp.10.000. Kemudian
usaha minuman cepat saji Rachacha Thai Tea ini dalam sehari bisa terjual
minimal 9 cup dan paling banyak 30 cup dari keseluruhan produk minuman.
Proses pembuatan produk minuman ini kurang lebih memakan waktu 7 menit
setiap produknya.

 Deskripsi Bahan Baku Produk


Berikut merupakan beberapa bahan baku dalam pembuatan kedua produk
dari usaha minuman Rachacha Thai Tea yaitu Thai Tea Original dan Thai Tea
Milo, antara lain:
Estimasi Total per
No Bahan Baku Harga per Satuan
Bulan
1 Thai Tea 12 bungkus (200 Gram) Rp. 4.000
2 Milo 4 renteng (isi 12) Rp. 14.000
3 Susu Kaleng 15 kaleng (370 Gram) Rp. 5.000
4 Krimer 8 packs Rp. 12.000
5 Susu Evaporasi 6 packs Rp. 14.000
6 Gula 4 Kg Rp. 10.000
7 Air 6 Galon Rp. 4.000
8 Es Batu - Rp. 25.000 (Total)

Keterangan: dari hasil wawancara kelompok kami mengenai bahan baku produk
Rachacha Thai Tea yaitu Thai Tea Original dan Thai Tea Milo terdapat beberapa
bahan baku yang sudah disediakan oleh perusahaan sendiri misalnya bahan baku
thai tea, krimmer, susu evaporasi, gula dan ada juga yang membeli secara mandiri
di toko atau swalayan oleh pemilik usaha maupun karyawannya. Kemudian untuk
bahan baku es batu kami tidak bisa memperkirakan ukuran per bulannya, hanya
estimasi total harga per bulannya.

 Data taksiran penjualan selama tahun 2017 dalam cup dari produk Rachacha Tai
Tea adalah sebagai berikut:
Periode Thai Tea Original Thai Tea Milo
Januari 95 108
Februari 90 115
Maret 103 112
Triwulan II 296 346
Triwulan III 285 340
Triwulan IV 281 332
Jumlah 1.150 1.353

 Data persediaan barang jadi


Jenis Produk Awal Tahun Akhir Tahun
Thai Tea Original 15 11
Thai Tea Milo 10 8

 Tingkat penggunaan bahan baku (SP/SUR)


Mengenai tingkat penggunaan bahan baku dari hasil wawancara ini, kelompok
kami memutuskan untuk mengambil dua jenis bahan baku langsung yang terdapat
dalam kedua produk tersebut yaitu teh khusus yang berasal dari perusahaannya
dan susu kaleng dengan tingkat SUR yang sama.
Jenis Produk Teh Susu Kaleng
Thai Tea Original 1 1
Thai Tea Milo 1 1

 Persediaan bahan baku


Awal Akhir
Periode
Teh Susu Kaleng Teh Susu Kaleng
Januari 3 1 2 3
Februari 2 3 1 2
Maret 1 2 4 2
Triwulan II 4 2 3 4
Triwulan III 3 4 4 6
Triwulan IV 4 6 5 4

 Penggunaan jam tenaga kerja langsung


-Produk Thai Tea Original = 5 DLH
-Produk Thai Tea Milo = 5 DLH
Upah tenaga kerja langsung per DLH Rp. 600

 Harga bahan baku teh Rp. 4.000 per satuan dan susu kaleng Rp. 5.000 per kaleng.

Anggaran Produksi
 Kuantitas yang harus diproduksi dalam setahun
Thai Tea Original Thai Tea Milo
Penjualan 1.150 1.353
Persediaan akhir 11 8
Kebutuhan 1.161 1.361
Persediaan awal 15 10
Produksi 1.146 1.351

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui produksi pada tahun 2017 dari
usaha Rachacha Thai Tea sebesar 2.497 cup dari kedua produk dengan rasa yang
berbeda. Dimana untuk produk Thai Tea Original berjumlah 1.146 cup produksi
dan produk Thai Tea Milo berjumlah 1.351 cup produksi.

 Anggaran produksi untuk masing-masing jenis produk


A. Anggaran produksi Thai Tea Original
Persediaan Persediaan
Periode Penjualan Kebutuhan Produksi
Akhir Awal
Januari 95 16 111 15 96
Februari 90 22 112 16 96
Maret 103 15 118 22 96
Triwulan II 296 7 303 15 288
Triwulan III 285 10 295 7 288
Triwulan IV 281 17 298 10 288
Berdasarkan data perhitungan diatas mengenai anggaran produksi dengan
jenis produk Thai Tea Original dapat diasumsikan setiap bulan sejumlah 96 cup
produksi dan apabila diasumsikan dalam 3 bulan sejumlah 288 cup produksi.

B. Anggaran produksi Thai Tea Milo


Persediaan Persediaan
Periode Penjualan Kebutuhan Produksi
Akhir Awal
Januari 108 15 123 10 113
Februari 115 13 128 15 113
Maret 112 14 126 13 113
Triwulan II 346 7 353 14 339
Triwulan III 340 6 346 7 339
Triwulan IV 332 13 345 6 339

Berdasarkan data perhitungan diatas mengenai anggaran produksi dengan


jenis produk Thai Tea Milo dapat diasumsikan setiap bulan sejumlah 113 cup
produksi dan apabila diasumsikan dalam 3 bulan sejumlah 339 cup produksi.

Anggaran Bahan Baku


 Anggaran kebutuhan bahan baku
Mengenai kebutuhan bahan baku dari usaha Rachacha Thai Tea ini
terdapat beberapa jenis bahan baku misalnya teh, susu kaleng, gula, es batu,
krimmer, susu evaporasi, milo, dll. Tetapi kelompok kami memutuskan untuk
mengambil dua bahan baku yang memang sebagai bahan baku langsung (penting)
dari kedua jenis produk tersebut yaitu teh dan susu kaleng.
A. Bahan baku teh
Thai Tea Original Thai Tea Milo Total
Periode
Kebutuhan
Produksi SUR Total Produksi SUR Total
Januari 96 1 96 113 1 113 209
Februari 96 1 96 113 1 113 209
Maret 96 1 96 113 1 113 209
Triwulan II 288 1 288 339 1 339 627
Triwulan III 288 1 288 339 1 339 627
Triwulan IV 288 1 288 339 1 339 627
Jumlah 1.152 6 1.152 1.356 6 1.356 2.508

B. Bahan baku susu kaleng


Thai Tea Original Thai Tea Milo Total
Periode
Kebutuhan
Produksi SUR Total Produksi SUR Total
Januari 96 1 96 113 1 113 209
Februari 96 1 96 113 1 113 209
Maret 96 1 96 113 1 113 209
Triwulan II 288 1 288 339 1 339 627
Triwulan III 288 1 288 339 1 339 627
Triwulan IV 288 1 288 339 1 339 627
Jumlah 1.152 6 1.152 1.356 6 1.356 2.508

 Anggaran pembelian bahan baku


A. Anggaran pembelian bahan baku teh
Pembelian
Untuk Persediaan Persediaan
Periode Kebutuhan Harga/
Produksi Akhir Awal Unit Nilai (Rp)
unit
Januari 209 2 211 3 208 4.000 832.000
Februari 209 1 210 2 208 4.000 832.000
Maret 209 4 213 1 212 4.000 848.000
Triwulan II 627 3 630 4 626 4.000 2.504.000
Triwulan III 627 4 631 3 628 4.000 2.512.000
Triwulan IV 627 5 632 4 628 4.000 2.512.000
Jumlah 2.508 19 2.527 17 2.510 - 10.040.000

Berdasarkan hasil data dan perhitungan diatas mengenai anggaran


pembelian bahan baku teh dengan harga per bungkus teh sebesar Rp. 4.000 dapat
diasumsikan dalam satu tahun sebesar Rp. 10.040.000.
B. Anggaran pembelian bahan baku susu kaleng
Pembelian
Untuk Persediaan Persediaan
Periode Kebutuhan Harga/
Produksi Akhir Awal Unit Nilai (Rp)
unit
Januari 209 3 212 1 211 5.000 1.055.000
Februari 209 2 211 3 208 5.000 1.040.000
Maret 209 2 211 2 209 5.000 1.045.000
Triwulan II 627 4 631 2 629 5.000 3.145.000
Triwulan III 627 6 633 4 629 5.000 3.145.000
Triwulan IV 627 4 631 6 625 5.000 3.125.000
Jumlah 2.508 21 2.529 18 2.511 - 12.555.000

Berdasarkan hasil data dan perhitungan diatas mengenai anggaran


pembelian bahan baku susu kaleng dengan harga per kaleng sebesar Rp. 5.000
dapat diasumsikan dalam satu tahun sebesar Rp. 12.555.000.

 Anggaran biaya bahan baku yang digunakan (dipakai)


A. Anggaran biaya pemakaian bahan baku teh
Periode Untuk Produksi Harga / Unit Nilai (Rp)
Januari 209 4.000 836.000
Februari 209 4.000 836.000
Maret 209 4.000 836.000
Triwulan II 627 4.000 2.508.000
Triwulan III 627 4.000 2.508.000
Triwulan IV 627 4.000 2.508.000
Jumlah 2.508 - 10.032.000

Dari data diatas mengenai biaya pemakaian bahan baku teh dalam satu
tahun sebesar Rp. 10.032.000 sehingga terdapat selisih atau sisa dari pembelian
bahan baku teh sebelumnya sebesar Rp. 8.000.
B. Anggaran biaya pemakaian bahan baku susu kaleng
Periode Untuk Produksi Harga / Unit Nilai (Rp)
Januari 209 5.000 1.045.000
Februari 209 5.000 1.045.000
Maret 209 5.000 1.045.000
Triwulan II 627 5.000 3.135.000
Triwulan III 627 5.000 3.135.000
Triwulan IV 627 5.000 3.135.000
Jumlah 2.508 - 12.540.000

Dari data diatas mengenai biaya pemakaian bahan baku susu kaleng dalam
satu tahun sebesar Rp. 12.540.000 sehingga terdapat selisih atau sisa dari
pembelian bahan baku susu kaleng sebelumnya sebesar Rp. 15.000.

Anggaran Tenaga Kerja


Dari usaha Rachacha Thai Tea ini hanya terdapat satu tenaga kerja yaitu
saudari Nona dengan estimasi jam kerja kurang lebih 6 jam setiap hari dan dalam
memproses satu jenis produk jadi membutuhkan waktu kurang lebih 7 menit.
 Anggaran upah (biaya) tenaga kerja langsung
Periode Produksi DLH/unit Total DLH Upah / DLH Total Biaya (Rp)
Januari
Thai Tea Original 96 5 480 600 288.000
Thai Tea Milo 113 5 565 600 339.000
Februari
Thai Tea Original 96 5 480 600 288.000
Thai Tea Milo 113 5 565 600 339.000
Maret
Thai Tea Original 96 5 480 600 288.000
Thai Tea Milo 113 5 565 600 339.000
Triwulan II
Thai Tea Original 288 5 1.440 600 864.000
Thai Tea Milo 339 5 1.695 600 1.017.000
Triwulan III
Thai Tea Original 288 5 1.440 600 864.000
Thai Tea Milo 339 5 1.695 600 1.017.000
Triwulan IV
Thai Tea Original 288 5 1.440 600 864.000
Thai Tea Milo 339 5 1.695 600 1.017.000

Dari hasil perhitungan diatas total biaya tenaga kerja dari usaha Rachacha
Thai Tea ini dalam satu bulan diasumsikan sebesar Rp. 627.000 dari kedua jenis
produk tersebut dan jika diasumsikan dalam 3 bulan sebesar Rp. 1.881.000.

 Anggaran jam tenaga kerja langsung


Periode Thai Tea Original Thai Tea Milo Jumlah Jam Kerja Langsung
Januari 11,1 jam 12,6 jam 23,7 jam
Februari 10,5 jam 13,4 jam 23,9 jam
Maret 12 jam 13,1 jam 25,1 jam
Triwulan II 34,5 jam 40,4 jam 74,9 jam
Triwulan III 33,3 jam 39,6 jam 72,9 jam
Triwulan IV 32,8 jam 38,7 jam 71,5 jam
Jumlah - - 292 jam

Kemudian untuk jam tenaga kerja langsung dari usaha Rachacha Thai Tea
ini dengan jenis produk Thai Tea Original untuk bulan januari sebesar 11,1 jam.
Hasil tersebut didapatkan dari total penjualan pada bulan januari dikalikan dengan
estimasi proses pembuatan produk Thai Tea Original dan hasilnya dibagi dengan
60 (1 jam = 60 menit). Contoh untuk bulan januari total penjualan sebesar 95 cup
dikalikan 7 menit dan hasilnya dibagi 60 sama dengan 11,1 jam. Begitu juga
dengan bulan dan triwulan selanjutnya dengan perhitungan yang sama. Sehingga
total jam kerja langsung dalam satu tahun sejumlah 292 jam.

Anda mungkin juga menyukai