Anda di halaman 1dari 23

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN

Prarencana Pabrik dengan judul “Prarencana Pabrik Maleat Anhidrida dari N-butana”
yang disusun oleh :
Nama Mahasiswa I / NRP : Claudia Catherine F. / 5203015024
Nama Mahasiswa II / NRP : Pradesta Imsya’ N.A. / 5203015025
Telah disetujui untuk dipresentasikan dalam sidang proposal.

Surabaya, 5 Juli 2018


Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. Suratno Lourentius, MS. IPM. Setiyadi, M.T.


NIK. 521.87.0127 NIK. 521.88.0137

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN ............................................................................ ii


DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................ v
INTISARI ................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... I-1
I.1. Latar Belakang ........................................................................................... I-1
I.2. Sifat-sifat Bahan Baku dan Produk ............................................................. I-2
I.3. Kegunaan dan Keunggulan Produk ............................................................. I-5
I.4. Ketersediaan Bahan Baku dan Analisis Pasar ............................................. I-6
BAB II URAIAN DAN PEMILIHAN PROSES ..................................................... II-1
II.1. Proses pembuatan produk ...................................................................... II-1
II.2. Pemilihan Proses ................................................................................... II-3
II.3. Uraian proses ......................................................................................... II-4
BAB III NERACA MASSA ................................................................................... III-1
BAB IV NERACA PANAS ................................................................................... IV-1
BAB V SPESIFIKASI PERALATAN .................................................................... V-1
BAB VI LOKASI, TATA LETAK PABRIK & ALAT, INSTRUMENTASI, DAN
SAFETY ................................................................................................................. VI-1
BAB VII UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH .......................................VII-1
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 2

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1. Kebutuhan Maleat Anhidrida ................. Error! Bookmark not defined.
Gambar II.1. Diagram Alir Proses Huntsman............. Error! Bookmark not defined.
Gambar II.2. Diagram Alir Proses ALMA ................. Error! Bookmark not defined.

iv
DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Sifat Fisika dan Kimia Maleat Anhidrida (Pavarelli, 2015) ............... Error!
Bookmark not defined.
Tabel I.2. Spesifikasi LPG Butana Sesuai SK Ditjen Migas
No.26525.K/10/DMJ.T/2009 ...................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel I.3. Kebutuhan Maleat anhidrida tahun 2010 sampai dengan 2016 ......... Error!
Bookmark not defined.

v
INTISARI

vi
BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, salah satunya adalah
kesuburan tanah yang memberikan hasil tanaman yang berlimpah juga. Hal ini
menyebabkan Bangsa Insonesia pernah menjadi incaran untuk dijajah. Salah satu
tanaman yang pernah menjadi incaran Belanda saat menjajah Bangsa Indonesia adalah
teh hitam yang ditanam diproduksi di perkebunan kayu aro atau dikenal juga sebagai
Teh Kayu Aro. Ratu Belanda sangat menyukai teh ini, bahkan sampai saat ini Ratu
Belanda masih meminum teh ini.
Teh adalah minuman yang sangat disukai oleh banyak orang, biasanya dinikmati
saat sedang bersantai atau sebagai pendamping makanan. Selain itu teh juga memiliki
banyak manfaat, salah satu contohnya adalah mencegah radikal bebas karena teh
mengandung banyak antioksidan. Teh juga mengandung protein yang dirasakan besar
peranannya dalam pembentukan aroma. Yang bermanfaat untuk melancarkan
peredaran darah, sistem pencernaan, serta dapat melarutkan lemak.
Teh hitam adalah teh yang paling banyak diproduksi di Indonesia, yaitu sekira
78%, teh hijau 20%, lalu sisanya adalah teh oolong dan teh putih yaitu 2%. Teh hitam
ini juga merupakan teh dengan proses pengolahan yang cukup rumit. Berdasarkan
prosesnya teh hitam dibedakan menjadi teh hitam ortodoks dan crushing-tearing-
curling (CTC). Pada proses pengolahan teh hitam ortodoks, daun teh dilayukan
semalam 14-18 jam. Setelah layu, daun teh digulung, digiling dan dioksimatis selama
kurang lebih 1 jam. Sementara itu, proses pengolahan CTC, pelayuannya lebih singkat
yaitu, 8-11 jam dan diikuti dengan proses penggilingan yang sangat kuat untuk
mengeluarkan cairan sel semaksimal mungkin. Proses selanjutnya adalah pengeringan
yaitu proses pengolahan yang bertujuan untuk menghentikan proses oksimatis dan
menurunkan kadar air. Teh kering selanjutnya disortasi dan digrading untuk
menghasilkan jenis mutu teh tertentu.
Indonesia termasuk dalam 10 besar pengekspor teh di dunia, sehingga dapat
dikatakan bahwa hasil perkebunan teh di Indonesia sangat berlimpah. Namun tingkat
konsumsi teh dalam beberapa tahun ini mengalami penurunan, yang menyebabkan

Prarencana Pabrik Teh


BAB I PENDAHULUAN I-2

terjadinya kelebihan pasokan teh di pasar dunia. Sedangkan teh siap minum
mengalami peningkatan konsumsi, hal ini menunjukkan perubahan cara
mengkonsumsi di masyarakat. Saat ini masyarakat beralih ke makanan dan minuman
yang bersifat praktis. Selain itu dengan membuat varian rasa buah pada teh akan
meningkat konsumsi teh di masyarakat.

I.2. Sifat-sifat Bahan Baku dan Produk


I.2.1. Bahan Baku
A. Teh (Camelia Sinensis)
Teh berasal dari tanaman Camelia sinensis yang tumbuh di daerah tropis dan
subtropis.tanaman ini memiliki ketinggian antara 200-2000 meter di atas permukaan
laut dengan suhu cuaca antara 14-25 ºC. Ketinggian tanaman Camelia sinensis dapat
mencapai 9-12 meter, namun pohon teh selalu dijaga pertumbuhannya dengan cara
dipotong dengan maksimal ketinggiannya mencapai 1 meter. Fungsinya untuk
memudahkan pemetikan dau-daun teh yang masih muda. Karena bagian dari tanaman
Camelia sinensis yang digunakan sebagai teh adalah daunnya.
Daun teh dipetik menggunakan tangan, pemetikan menggunakan mesin akan
sukar untuk dilakukan karena tanaman ini tumbuh di lereng gunung. Pemetikan daun
teh tidak dilakukan dengan sembarangan, yang dipetik adalah pucuk-pucuk daun teh
muda dan dua daun berikutnya. Daun-daun teh yang sudah dipetik harus segera diolah,
karena tidak bisa bertahan lama. Dari proses pengolahan ini yang membedakan jenis-
jenis teh, yaitu teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Dalam proses ini
menggunakan teh hitam. Komposisi kima pada daun teh segar terdapat pada Tabel I.1.
(Balittri, 2012)

Tabel I.1. Komposisi Kimia Pada Daun Teh Segar dan Teh Hitam
Jumlah (%berat kering)
Komponen
Daun Teh Segar Teh Hitam
Selulosa dan serat kasar 34 34
Protein 17 16
Klorofil 1,50 1
Pati 0,50 0,25
Tanin 25 13

Prarencana Pabrik Teh


BAB I PENDAHULUAN I-3

Tanin teroksidasi 0 4
Kafein 4 4
Asam amino 8 9
Gum dan Gula 3 4
Mineral 4 4
Total abu 5,50 5,50
Bahan essensial 0 trace
Sumber : (Harler, 2004)

B. Air
Air adalah sumber kehidupan, tanpa air semua makhluk hidup di bumi akan mati.
Air memiliki ciri-ciri tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Air memiliki
struktur kimia H2O, yang berarti setiap molekul air mengandung satu atom oksigen
dan dua atom hidrogen. Air memegang peranan penting dalam industri pangan, karena
dapat mempengaruhi mutu makanan yang dihasilkan. Air yang digunakan dalam
campuran pangan harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Menurut Slamet Sudarmadji, 2003 air yang digunakan pada industri umumnya harus
mempunyai syarat-syarat tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa,
tidak mengandung besi dan mangan, serta dapat diterima secara bakteriologis yaitu
tidak mengganggu kesehatan dan tidak menyebabkan kebusukan bahan pangan yang
diolah. (Sudarmadji, 2003) Persyaratan air yang sesuai dengan SNI tercantum dalam
tabel I.1.

C. Gula
Bahan pemanis dibedakan menjadi 2 macam, yaitu bahan pemanis alami dan
bahan pemanis buatan. Bahan pemanis alami terbuat dari bahan-bahan nabati maupun
hewani. Beberapa contoh pemanis alami adalah gula tebu, gula merah, madu, dan kulit
kayu manis. Sedangkan Gula sintetis adalah gula yang dibuat dengan bahan-bahan
kimia di laboratorium atau dalam suatu industri dengan tujuan memenuhi produksi
gula yang belum cukup dipenuhi oleh gula alami khususnya gula tebu. Contohnya:
sakarin, siklamat, aspartam, dulsim, sorbitol sintetis dan nitropropoksi-anilin (Nurheti,
2007).
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya
yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Sukrosa
terbuat dari tanaman tebu (Saccharum officinamm L.) atau buah bit (Beta vulgaris)

Prarencana Pabrik Teh


BAB I PENDAHULUAN I-4

Pemanis yang digunakan untuk produk kami adalah sukrosa. Sukrosa juga dikenal
masyarakat sebagai gula pasir, gula merah, dan bentuk lainnya. Sifat kimia dan fisika
pada sukrosa dijelaskan pada tabel I.2

D. Perisa Buah
Perisa adalah bahan tambahan pangan yang sering digunakan untuk
memeberikan rasa dan aroma (flavour). Selain digunakan pada bahan tambahan
pangan, perisa juga digunakan pada obat-obatan. Flavour dapat ditambahkan dalam
bentuk padat (spray dried flavour) dan dalam bentuk minyak atau larutan (water
soluble flavour). Flavour dalam bentuk padat lebih secara umum lebih stabil daripada
flavour yang berbentuk minyak. Berdasarkan bahan pembuatannya flavour dibedakan
menjadi dua yaitu senyawa flavour alami dan flavour buatan. Senyawa flavour alami
sering juga disebut dengan bio-flavour, yang merupakan senyawa yang dihasilkan dari
ekstraksi tanaman/hewan atau diproduksi secara mikrobiologis. Sedangkan flavour
sintetis merupakan senyawa yang dibentuk secara kimia yang mempunyai sifat
sensoris sama dengan senyawa flavour alami.

I.2.2. Produk
A. Teh Hitam Kering
Teh hitam diperoleh melalui proses fermentasi dari tanaman Camelia sinensis.
Daun teh yang digunakan sebagai teh hitam mengalami proses fermentasi paling lama
dibandaingkan jenis teh lainnya. Sehingga dapat dikatakan pengolahan teh hitam
dilakukan dengan fermentasi penuh. (Balittri, 2012) Komposisi kimia daun teh hitam
terdapat pada tabel I.1.
Teh hitam biasa disebut juga sebagai teh merah, dikarenakan kebiasaan orang
timur menyebutnya teh merah. Orang timur menyebutnya teh merah karena larutan teh
yang dihasilkan dari teh ini akan berwarna merah, sedangkan orang barat menyebutnya
teh hitam karena daun teh yang digunakan untuk penyeduhan biasanya berwarna
hitam. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak di produksi di Indonesia
dan Indonesia sendiri merupakan pengekspor teh hitam ke-5 terbesar di dunia.

Prarencana Pabrik Teh


BAB I PENDAHULUAN I-5

I.3. Kegunaan dan Keunggulan Produk


Produk teh dari teh hitam ini memiliki banyak kegunaan untuk dikonsumsi oleh
masyarakat. Berikut ini adalah manfaat yang dirasakan bila rutin mengkonsumsi teh
hitam :
1. Meningkatkan kesehatan jantung, karena teh hitam mengandung flavon;
2. Mengurangi risiko kanker ovarium, karena teh hitam mengandung teaflavin yang
dapat menghambat pertumbuhan sel kanker ovarium;
3. Membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2, karena memiliki kandungan catechin
dan teaflavin bermanfaat untuk meningkatkan kinerja hormon insulin untuk
mengolah glukosa;
4. Mengembalikan kepadatan tulang, karena teh hitam mengandung pengganti
kalsium. Sehingga rutin minum teh hitam akan mengurangi risiko patah tulang pada
orang tua;
5. Mencegah penyakit Parkinson, karena teh hitam kaya akan polifenol yang dapat
menjaga keshatan saraf di otak. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kafein
dalam teh hitam berhubungan rat dalam mencegah penyakit Parkinson;
6. Membantu mengurangi kolesterol jahat/LDL sebesar 11,1%, karena teh hitam
mmiliki efek dalam meningkatan penyerapan kolesterol baik oleh tubuh;
7. Mengurangi risiko sebesar 8% dari pembentukan batu ginjal;
8. Meringankan penyakit asma, karena mengandung flavonoid yang memiliki efek
yang menguntungkan pada penderita asma;
9. Menghilangkan radikal bebas dari tubuh, karena teh hitam mengandung antioksidan
dan membantu menghilangkan molekul beracun;
10. Membersihkan bakteri dari tubuh, karena terdapat zat antioksidan dan nutrisi lain
yang memiliki sifat antimikroba;
11. Mengurangi stres, karena teh hitam dapat mengurangi hormon stres dalam tubuh
dan berfungsi juga merilekskan sistem saraf;
12. Menjaga kesehatan mulut, karena teh hitam memiliki sifat antioksidan membantu
mencegah infeksi di mulut, membantu mencegah plak dan gigi berlubang, serta
membantu menjaga napas anda lebih segar.

Prarencana Pabrik Teh


BAB I PENDAHULUAN I-6

I.4. Kapasitas Produksi


Tabel Ekspor Impor Tahun 2012-2017
Tahun Ekspor (ton) Impor (ton)
2012 58.464,33 17.023,24
2013 58.703,16 15.388,60
2014 54.263,39 12.801,14
2015 49.765,02 10.485,80
2016 38.487,09 14.847,76
2017 43.335,14 10.330,17

Data ekspor-impor yang didapatkan dari Badan Pusat Statistika dirangkum pada
tabel I.??. Terlihat bahwa produksi teh di Indonesia sudah mengalami kelebian
produksi, sehingga hasil produksi teh dari pabrik ini nantinya akan di ekspor/ dijual
diluar negeri. Indonesia termasuk dalam 10 besar negara pengimpor teh, beberapa
diantaranya adalah negara-negara Eropa, Malaysia, Singapura, Australia, dan masih
banyak lagi. Berikut ini adalah data-data negara Eropa sebagai pengimpor teh di
Indonesia:
Negara Eropa Pengimpor Teh di Indonesia, 2010-2015

Negara Tujuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Berat Bersih (Ton)


Amerika Serikat 3.484,5 4.313,6 4.663,4 3.919,2 6.009,0 2.498,8
Inggris 2.275,2 2.912,8 6.657,4 9.018,6 10.589,6 5.721,7
Belanda 587,2 560,3 1.262,8 666,5 611,5 2.470,0
Jerman 3.707,7 4.195,7 5.131,2 4.754,1 4.955,6 4.738,8
Polandia 2.047,3 2.404,5 3.801,8 3.481,4 2.729,1 1.844,8
Ukraina 876,1 953,7 1.222,0 1.021,4 1.258,5 1.045,2
Rusia 11.445,3 9.149,8 9.992,4 10.305,3 11.545,8 9.569,9
Jumlah 24 423,30 24 490,40 32 731,00 33 166,50 37 699,10 27 89,20

Dari data yang didapat pada tabel I.?? dapat dilihat bahwa jumlah impor teh di negara
Eropa mengalami peningkatan setiap tahunnya. Perkembangan industri teh di AS bila
diamati selalu disamakan dengan pertumbuhan pesat industri kopi. Pertumbuhan ini
dikarenakan semakin banyaknya orang Amerika lebih sadar akan kesehatan, mereka telah
mencari alternatif untuk minuman berkarbonasi rendah. Produksi teh di AS diyakini akan
mengalami masa depan yang cerah, karena penduduk manula AS yang meyakini manfaat
teh untuk kesehatan dan sebagai obat antipenuaan. Dari data pada tabel diatas pada tahun

Prarencana Pabrik Teh


BAB I PENDAHULUAN I-7

2010 sampai 2015 dapat dibuat grafik untuk memperkirakan kapasitas produksi pabrik
yang akan didirikan.
45000
y = 3435.9x + 20136
40000
R² = 0.9407
35000
Kebutuhan (ton/tahun)

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahun

Dari Gambar diatas diperoleh persamaan linier yang memperkirakan nilai kebutuhan
teh hitam diwaktu mendatang. Dengan tahun sebagai sumbu y dan kebutuhan pada
sumbu x yaitu: Y= 3435,9x + 20136. Dari persamaan tersebut didapatkan kebutuhan
teh hitam pada tahun 2023 adalah 68238,6 ton/tahun. Diperkirakan pabrik mampu
mengekspor sebesar 20% dari kebutuhan total teh hitam pada tahun 2023. Kapasitas
produksi pabrik teh hitam mempunyai kapasitas sebesar 13647,72 ton/tahun, yang
diharapkan dapat memberi keuntungan komersial.

Prarencana Pabrik Teh


BAB II URAIAN DAN PEMILIHAN PROSES II-1

BAB II
URAIAN DAN PEMILIHAN PROSES

II.1. Proses pembuatan produk


Berdasarkan prosesnya, pembuatan teh hitam untuk teh celup dan teh botol
dibedakan menjadi dua metode yaitu, metode Ortodoks dan Crushing-Tearing-Curling
(CTC). Secara garis besar metode Ortodoks merupakan metode tradisional sedangkan
metode CTC merupakan yang terbaru. Berikut penjelasan masing – masing prosesnya.

II.1.1. Metode Ortodoks


Pada proses pengolahan teh hitam secara ortodoks, daun teh dilayukan selama
14-18 jam atau sampai kandungan air sebesar 60% b/b. Setelah layu, daun teh digulung
dan digiling menggunakan alat roller model ortodoks. Tujuan penggulungan dan
pengilinggan adalah untuk memecah kerangka daun agar keluar rasa asam pada teh
nantinya. Selain itu tujuan lainya adalah untuk memecah daun menjadi lebih kecil dan
mengeluarkan cairan senyawa (katekin dan enzim polifenol oksidase) pada daun.
Enzim polifenol oksidase bercampur dengan katekin sehingga proses oksidasi katekin
(flavanol) pada daun teh dapat berlangsung dengan baik. Semakin kecil ukuran daun
teh maka akan semakin cepat proses oksidasinya. Alat utama yang dgunakan dalam
proses ortodoks ditampilkan pada Gambar II.1. (Rohdiana, 2015; Willson & Clifford,
1992)
Pada proses oksidasi, katekin (flavanol) mengalami oksidasi dan akan
menghasilkan theaflavin dan thearubigin. Kedua senyawa tersebut mempengaruhi
warna, kecerahan air seduhan, kekuatan rasa dan kesegaran teh hitam. Proses oksidasi
dilakukan selama 2-4 jam dan waktu dalam proses oksidasi sangat menentukan
kualitas hasil akhir teh hitam. Apabila proses fermentasi telah selesai, dilakukan
pengeringan sampai kadar air pada teh kering mencapai 2,3-3,5% b/b. (Tuminah,
2004; Willson & Clifford, 1992) Proses selanjutnya adalah proses pengeringan yaitu
proses yang bertujuan untuk menghentikan proses oksidasi dan menurunkan kadar air.
Teh hasil proses pengeringan selanjutnya disortasi dan digrading. (Rohdiana, 2015)

Prarencana Pabrik Teh


BAB II URAIAN DAN PEMILIHAN PROSES II-2

Gambar II.1. Alat Proses Ortodoks

Metode ortodoks menghasilkan daun yang ukurannya relatif lebih besar dan
tidak seragam. Berikut gambar hasil teh hitam dari proses ortodoks.

Gambar II.2. Teh Hitam Hasil dari Metode Ortodoks

II.1.2. Proses Crushing-Tearing-Curling (CTC)


Proses pengolahan CTC, pelayuannya dilakukan lebih singkat yaitu, 8-11 jam
atau hingga kandungan airnya sebesar 68-70% b/b. Setelah proses pelayuan, diikuti
dengan proses pengecilan ukuran menggunakan rotor vane. Selanjutnya masuk
kedalam proses mesin CTC yang diawali dengan penggilingan yang sangat kuat.
Mesin CTC tersebut terdiri dari dua rol baja bergerigi dengan lapisan stainless steel
(gambar rol baja terdapat pada Gambar II.3.(b)). Kedua baja tersebut berimpit dan
memutar dengan arah yang berlawanan dan perbedaan kecepatannya adalah 1:10.
Kedua rol tersebut dapat diubah jaraknya sesuai kebutuhan. Ketika daun melewati

Prarencana Pabrik Teh


BAB II URAIAN DAN PEMILIHAN PROSES II-3

kedua rol tersebut maka operasi penghancuran, pencabutan dan pemotongan secara
bersamaan sedang dilakukan. Setelah keluar dari mesin CTC, daun akan berukuran
kurang dari 1 mm dan lebih seragam dibanding proses ortodoks. (Nair, 2010; Willson
& Clifford, 1992)
Proses selanjutnya adalah proses oksidasi. Proses oksidasi pada metode CTC
pada dasarnya sama dengan metode ortodoks. Hanya saja pada metode CTC, proses
fermentasi berlangsung lebih cepat yaitu 75 menit sampai 130 menit. (Talawakelle,
2003)

(a) (Nair)

Gambar II.3. (a) Alat Proses CTC; (Nair) Rollers Mesin CTC

Metode CTC menghasilkan daun yang ukurannya relatif lebih kecil dan
seragam. Berikut gambar hasil dari metode CTC.

Gambar II.4. Teh Hitam Hasil dari Metode CTC

II.2. Pemilihan Proses

Prarencana Pabrik Teh


BAB II URAIAN DAN PEMILIHAN PROSES II-4

Proses Orthodox Crushing-Tearing-Curling


(CTC)
Alat Sederhana Peralatan rumit
Kelebihan  Rasa, aroma dan warna  Alat berjalan otomatis
teh lebih baik sehingga tidak
 Antara daun dan tulang membutuhkan banyak
daun dapat dipisahkan tenaga manusia
 Kelembaban feed daun
teh masuk proses CTC
maks 68-70% b/b
 Ukuran daun teh keluar
alat lebih seragam
 Proses oksidasi cepat
Kekurangan  Membutuhkan banyak  Rasa, aroma dan warna
tenaga manusia dan warna teh berkurang
 Kelembaban feed daun  Tangkai atau tulang daun
teh masuk proses bercampur dengan daun
ortodoks maks 60% b/b teh
 Ukuran daun teh keluar
alat tidak seragam
 Proses okssidasi lebih
lama

II.3. Uraian proses


II.3.1. Pembuatan Teh Hitam Kering
Pengolahan teh hitam terdiri dari enam tahap yang berbeda, yaitu pemetikan/
pengambilan, pelayuan, rolling (CTC), oksidasi, pengeringan dan penyortiran
sekaligus pengepakan. Pada tahap pertama, pemetikan/pengambilan daun dilakukan
secara manual menggunakan tangan lalu daun segar tersebut langsung dikirim ke
pabrik. Selanjutnya daun segar dilayukan dengan cara diangin-anginkan hingga kadar
air pada daun menjadi 68-70% b/b. Setelah kadar air yang diinginkan tercapai, daun

Prarencana Pabrik Teh


BAB II URAIAN DAN PEMILIHAN PROSES II-5

teh akan dimasukkan kedalam mesin rotor vane untuk pengecilan ukuran. (Preedy,
2013)
Selanjutnya daun yang hancur akan dimasukkan ke dalam mesin CTC. Mesin
CTC secara keseluruhan memiliki 3 buah conveyor dan 3 pasang roller. Setelah keluar
dari alat rotor vane, daun yang hancur akan jatuh ke conveyor pertama pada mesin
CTC. Conveyor akan mentransfer daun sehingga melewati roller dan begitu
seterusnya hingga roller terakhir. Conveyor berjalan dengan cara miring ke atas
sehingga pada saat daun berada diujung akhir conveyor, daun akan jatuh dan melewati
roller.
Pada proses oksidasi, daun teh yang telah melalui mesin CTC akan diletakkan
pada conveyor yang berjalan dengan perlahan. Pada conveyor ini dihembuskan udara
melalui bawah karena proses oksidasi membutuhkan bantuan oksigen.

II.3.2. Penyiapan Bahan Baku Air, Gula dan Perisa


II.3.3. Pembuatan Teh dalam Kemasan Botol

Prarencana Pabrik Teh


BAB III NERACA MASSA III-1

BAB III
NERACA MASSA

III.1. Neraca massa Furnace

III.2. Neraca Massa Reaktor

III.3. Neraca Massa Absorber

III.4. Neraca Massa Menara Distilasi

Prarencana Pabrik Teh


BAB IV NERACA PANAS IV-1

BAB IV
NERACA PANAS

Prarencana Pabrik Teh


BAB V SPESIFIKASI PERALATAN V-1

BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN

Prarencana Pabrik Teh


BAB VI LOKASI, TATA LETAK PABRIK & ALAT, INSTRUMENTASI,
DAN SAFETY VI-1

BAB VI
LOKASI, TATA LETAK PABRIK & ALAT,
INSTRUMENTASI, DAN SAFETY

Prarencana Pabrik Teh


BAB VII UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH VII-1

BAB VII
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

Prarencana Pabrik Teh


DAFTAR PUSTAKA

Balittri, A., 2012. Mengenal 4 Macam Jenis Teh.

Harler, N.R., 2004. Tea Manufacture. University Press, Oxford.

Nair, K.P.P., 2010. The Agronomy and Economy of Important Tree Crops of The
Developing World. Elsevier Inc, USA.

Preedy, V.R., 2013. Tea in Health and DiseasePrevention. Elsevier Inc., USA.

Rohdiana, D., 2015. Teh: Proses, Karakteristik & Komponen Fungsionalnya. Food
Review Indonesia, X.

Sudarmadji, S., 2003. Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi UGM.

Talawakelle, 2003. Manufacture of Tea by The CTC Process. The Tea Research
Institute of Sri Lanka.

Tuminah, S., 2004. Teh (Camelia Sinensis O.K. var Assamica Mast) Sebagai Salah
Satu Sumber Antioksidan. Cermin Dunia Kedokteran.

Willson, K.C. and Clifford, M.N., 1992. Tea: Cultivation to Consumption. Chapman
& Hall, USA.

Prarencana Pabrik Teh

Anda mungkin juga menyukai