Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM TERPADU MEKANIKA BAHAN TEKNIK

MESIN PEMERAS KELAPA PARUT MANUAL

Dosen : Dr. Ir. Agus Sutejo, M.Si

KELOMPOK 4
Nama Anggota :
Luqman Abdul F F14160001
Reza Mahardika F14170004
M Ihsan Rosyadi F14170013
Chitra Gusti Indah W F14170040
Egy Rizki Ismail F14170041
Jhordi G Samosir F14170067
Aji Putro Nugroho F14170084
Syarif Muzaki F14170094
Andi Aldo Sofyan Bama F14170127

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2019

i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................iii
PENDAHULUAN ................................................................................................1
Latar Belakang .......................................................................................................1
Tujuan ....................................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................2
METODOLOGI ..................................................................................................3
Alat dan Bahan ......................................................................................................3
Metode ...................................................................................................................3
HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................4
Hasil ......................................................................................................................4
Pembahasan ...........................................................................................................6
PENUTUP ...........................................................................................................8
Simpulan ................................................................................................................8
Saran ......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................9
LAMPIRAN ........................................................................................................10
Lampiran 1 Gambar teknik mesin pemeras kelapa parut .....................................10
Lampiran 2 Proses pabrikasi mesin pemeras kelapa parut ...................................11
Lampiran 3 Biaya pembuatan mesin pemeras kelapa parut .................................11

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil pengujian perasan kelapa parut .......................................................5

Tabel 2 Hasil pengujian kapasitas pemerasan kelapa parut ...................................5


Tabel 3 Nilai kriteria perbandingan besi hollow, aluminium, dan plastik .............5
Tabel 4 Sifat-sifat besi hollow ASTM A 500 ........................................................6

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Desain mesin pemeras kelapa parut........................................................4


Gambar 2 Hasil pabrikasi mesin pemeras kelapa parut...........................................4

Gambar 3 Pemerasan santan dengan manual tangan ..............................................7


Gambar 4 Pemerasan kelapa parut dengen mesin pemeras ....................................7

iii
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penggunaan kelapa selain digunakan sebagai pengolah bahan makanan
sehari-hari juga digunakan sebagai bahan baku industri nonpangan, sehingga
peluang usaha pada bidang ini sangat menjanjikan. Salah satu hasil dari kelapa yang
sangat banyak digunakan adalah santan. Santan merupakan cairan sari pati hasil
parutan lapisan putih dari daging kelapa. Santan inilah yang nantinya digunakan
untuk bahan utama makanan dan berbagai aplikasi lainnya, seperti kosmetik,
minyak nabati, dan lain sebagainya. Saat ini pengolahan daging kelapa menjadi
santan telah mulai dilakukan dengan menggunakan mesin. Namun mesin yang ada
tersebut kurang cocok dipakai di rumah dikarenakan dimensinya yang besar dan
harganya yang juga sangat mahal. Sehingga pemerasan santan saat ini masih
dilakukan dengan tangan.

Proses pemerasan kelapa parut sehingga menjadi santan dapat dilakukan


dengan memerasnya secara langsung. Tetapi proses pemerasan tersebut dirasakan
kurang efisien, oleh karena itu perlu perbaikan pemerasan secara mekanis, agar
kapasitas santan kental persatuan waktu dapat ditingkatkan dan pada akhirnya
berdampak pada pemanfaatan bahan baku (buah kelapa) yang ada menjadi optimal
sehingga diharapkan dapat mendorong perkembangan industri dalam bentuk
komoditi lain. Mekanisasi proses pemerasan tersebut perlu dilakukan karena proses
pemerasan kelapa parut yang dilakukan dengan cara tradisional selain pemborosan
waktu, tenaga, juga ditinjau dari segi kebersihan tidak memenuhi standar kesehatan.
Untuk memperbaiki proses pemerasan agar lebih efisien, yang dapat meningkatkan
kapasitas dan memenuhi standar kesehatan, maka mesin pemeras kelapa parut
dibuat dengan mekanisme press yang dioperasikan secara manual.

Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir PTMBT ini adalah:

1. Membuat mesin pemeras kelapa parut menjadi santan yang efektif, higienis,
dan berkapasitas besar.
2. Membuat mesin pemeras kelapa parut dengan biaya pembuatan yang
ekonomis.

1
TINJAUAN PUSTAKA

Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki


peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga
dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir (Falck
et al. 2000). Santan merupakan emulsi alami minyak dalam air diekstrak dari
daging kelapa parut. Santan berisi sebagian besar larutan asam, lemak jenuh yang
meningkatkan kadar kolesterol darah dan memiliki kelembaban sekitar 54%, lemak
35% dan non-lemak 11%. Santan adalah cairan yang diperoleh dengan meremas
atau secara mekanis menekan daging kelapa parut dengan air panas sehingga cairan
putih yang kaya serat terlihat seperti susu sapi. Santan merupakan minuman alami
yang biasanya dianjurkan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan juga dapat
digunakan dalam kasus dehidrasi. Di Amerika Serikat tercatat bahwa santan
merupakan sumber utama dari lemak selain dari susu dan lemak hewani (Cahya dan
Susanto 2014).
Salah satu cara untuk menghasilkan santan kelapa secara manual yaitu
dengan menggunakan tenaga manusia, yaitu dengan memeras kain yang berisi
parutan kelapa. Pemerasan ditahan sampai aliran santan berhenti, dengan cara ini
diperoleh perasan santan kental pertama lebih sedikit 50% dari berat daging buah
kelapa parutan mula mula. Ampas yang dihasilkan masih dapat memberikan jumlah
santan lagi, dengan cara menumbuk ampas tersebut dengan mortar kayu, pemerasan
kedua hasil penumbukan setelah penambahan air sesuai dengan proporsi yang
dikehendaki (misal 2 bagian ampas : 1 bagian air). Selanjutnya diperas ulang
kemudian hasil yang diperoleh adalah santan encer (Alfauzi dan Rofarsyam 2005).
Berdasarkan penelitian Lestari et al. (2014), kapasitas metode manual tangan hanya
7,2 kg/jam kelapa parut atau 3,6 liter/jam santan kental.
Besi hollow adalah besi yang berbentuk hollow kotak (persegi maupun
persegi panjang). Besi hollow juga disebut square hollow, hollow kotak atau besi
holo. Besi hollow biasanya terbuat dari besi galvanis, stainless, atau besi baja
(Hamied 2018). Besi hollow menjadi besi yang cukup populer pada saat ini karena
fungsinya yang cukup banyak beragam. Sering digunakan dalam konstruksi
bangunan, terutama dalam konstruksi aksesoris seperti pagar, railling, atap kanopi,
dan pintu gerbang. Baja hollow persegi memiliki kuat tarik sebesar 3800 N/mm 2
dan modulus elastisitas sebesar 240 kN/mm2 (Ranjith et al. 2017).

2
METODOLOGI

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini antara lain :
1. Besi hollow persegi 12. Elektroda las listrik
2. Dongkrak hidrolik botol 3 ton 13. Besi ulir
3. Mur 14. Pipa besi
4. Baut 15. Pelat baja
5. Gerinda tangan 16. Palu
6. Gerinda duduk 17. Meteran
7. Bor tangan 18. Kelapa parut
8. Bor duduk 19. Wadah plastik
9. Penggaris 20. Kain penyaring
10. Cat pylox 21. Keran air
11. Mesin las listrik 22. Besi siku
Metode
Pembuatan mesin pemeras kelapa parut menjadi santan dilakukan dari 13
Oktober 2019 hingga 21 November 2019 di Bengkel Leuwikopo. Kemudian
dilanjutkan uji coba alat pada 25 November 2019. Bahan pembuatan mesin
sebagian dibeli di toko otomotif dan toko jual-beli besi bekas, dan sebagian lagi
merupakan bahan gratis ataupun pinjam dari Lab. PTMBT. Proses pembuatan dapat
dilihat pada Lampiran 2. Mekanisme pemerasan kelapa parut menjadi santan
dilakukan dengan penekan penampang lingkaran yang digerakkan ke bawah dengan
memutar tuas ulir. Kemudian terdapat dongkrak hidrolik yang digunakan ketika
tuas ulir sudah terasa berat untuk diputar, sehingga rendemen santan kental semakin
banyak. Terdapat kerangka tetap dan kerangka bebas. Kerangka bebas berfungsi
sebagai alas silinder, sehingga dapat bergerak ke atas apabila dongkrak hidrolik
dipompa.

3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Desain rancangan mesin pemeras kelapa parut dibuat dengan menggunakan
aplikasi Solidworks 2013 yang ditampilkan pada Gambar 1 dan Lampiran 1,
kemudian hasil pabrikasi alat ditampilkan pada Gambar 2 sebagai berikut.

Gambar 1 Desain mesin pemeras kelapa parut

Gambar 2 Hasil pabrikasi mesin pemeras kelapa parut

Hasil pengujian perasan kelapa parut dengan menggunakan metode manual


tangan dan mesin pemeras yang dibuat ditampilkan pada Tabel 1 sebagai berikut,

4
Tabel 1 Hasil pengujian perasan kelapa parut

Manual
Persentase (%) Mesin Persentase (%)
tangan
Bobot ampas (gram) 123,21 49,49 358,39 45,73
Bobot santan (gram) 118,17 47,08 418,65 53,42
Loss (gram) 8,62 3,43 6,66 0,85
Total 250 100 783,7 100

Tabel 2 Hasil pengujian kapasitas pemerasan kelapa parut

Manual Mesin
Bobot awal kelapa parut (gram) 250 783,7
Waktu pemerasan (detik) 125 170
Kapasitas kerja (gram/detik) 2 4,61
Kapasitas kerja (kg/jam) 7,2 16,596

Material yang digunakan adalah besi hollow dan baja siku karena memiliki
kekakuan bahan, kekuatan tarik yang tinggi serta biaya yang murah dibanding
aluminium dan plastik. Nilai perbandingan kriteria besi, aluminium, dan plastik
ditampilkan dalam Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3 Nilai kriteria perbandingan besi hollow, aluminium, dan plastik.

Besi hollow
No. Aspek Aluminium Plastik
ASTM A 500
Kekakuan
3 2 1
1 bahan
Ketahanan
1 3 3
2 korosi
Proses
3 1 1
3 perakitan
4 Massa jenis 1 2 3
5 Kekuatan tarik 3 2 1
6 Biaya 3 1 3
Jumlah 14 11 12

Keterangan nilai : 1 = rendah


2 = sedang
3 = tinggi

5
Berdasarkan penelitian Purnomo et al. (2014), sifat-sifat besi hollow dapat
dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 Sifat-sifat besi hollow ASTM A 500

Densitas 7850 kg/m3


Kuat tarik 310 Mpa
Kuat luluh 269 Mpa
Konduktivitas termal 0,2556 W/(m.K)
Panas spesifik 1386 J/(kg.K)
Defleksi maksimum 0,10668 mm

Pembahasan

Bahan rangka utama mesin pemeras kelapa parut adalah baja hollow dan
baja siku. Celah antar rangka disambung dengan las listrik. Kemudian bagian yang
bergerak disambung dengan mur dan baut sehingga dapat bergerak bebas. Bagian
bergerak terdapat pada alas tempat tabung. Pemilihan bahan teknik berupa baja
hollow berdasarkan kriteria pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Mesin pemeras kelapa parut yang dibuat, dioperasikan manual dengan
memutar tuas ulir hingga penampang tekan menekan parutan kelapa hingga keluar
santan pada lubang-lubang silinder. Kemudian jika dirasa putaran ulir semakin
keras, dapat dilanjutkan dengan menggunakan dongkrak hidrolik sehingga santan
yang keluar dapat lebih banyak. Hasil perasan berupa santan kental yang akan
keluar dari keran wadah penampung awal, kemudian ditampung kembali dengan
wadah. Silinder yang digunakan memiliki lubang berukuran kecil yang tersebar
merata di selimut dan alas tabung yang berfungsi sebagai lubang keluaran santan
hasil perasan menuju wadah penampungan awal. Rangka utama mesin
menggunakan baja hollow dan baja siku yang dicat agar tidak terjadi korosi/karat
yang dapat mencemari hasil perasan kelapa parut. Pemilihan bahan teknik tersebut
karena memiliki kekakuan bahan, kekuatan tarik yang tinggi serta biaya yang
murah dibanding aluminiu, dan plastik.
Pengujian perasan kelapa parut dilakukan dengan metode manual tangan
dan mesin yang dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Pengujian dilakukan
dengan memeras kelapa parut dengan bobot awal 250 gram pada metode manual
tangan dan bobot awal 783,7 gram dengan mesin, serta dilakukan pengujian
sebanyak satu kali. Berdasarkan Tabel 1, santan kental yang lebih banyak
dihasilkan dengan manggunakan mesin dari pada manual tangan. Santan kental
hasil perasan masih cukup banyak yang tercecer yaitu sebesar 3,43%, sedangkan
pada mesin pemeras kelapa parut sebesar 0,85%. Hal ini disebabkan santan hasil
perasan masih banyak yang tercecer ke tangan dan luar wadah. Berdasarkan Tabel
1, jumlah santan yang dihasilkan lebih banyak dengan mesin pemeras daripada

6
dengan manual tangan, yaitu 53,42% (mesin) dan 47,08% (tangan). Berdasarkan
hasil pengukuran densitas kelapa parut, didapatkan hasil sebesar 600 kg/m 3. Tabung
silinder yang digunakan berukuran diameter 20,9 cm dengan tinggi 30,6 cm.
Sehingga kapasitas maksimum mesin pemeras sebesar 63 kg kelapa parut dalam
sekali proses.

Gambar 3 Pemerasan santan dengan manual tangan

Gambar 4 Pemerasan kelapa parut dengen mesin pemeras


Berdasarkan Tabel 2, kapasitas pemerasan santan secara manual tangan
sebesar 7,2 kg/jam dan dengan mesin sebesar 16,6 kg/jam. Hasil ini tidak berbeda
nyata karena pemerasan dengan mesin pemeras kelapa parut juga masih manual,
yaitu dengan memutar tuas ulir serta dilanjutkan dengan dongkrak hidrolik.
Penggunaan besi ulir yang terlalu rapat mengakibatkan butuh waktu lama untuk
memutar ulir dalam pemerasan kelapa parut maupun untuk mengendurkannya
kembali. Penggunaan dongkrak hidrolik sangat efektif dalam menaikkan bobot
santan kenal yang dihasilkan seperti pada Tabel 1.

Biaya pembuatan alat terlampir pada Lampiran 3 yang mencakup pembelian


bahan berupa besi hollow, besi siku, mur, baut, dan cat pylox. Biaya tidak mencakup
tabung silinder berlubang dan penampung, wadah penampung santan, kain,
elektroda las listrik, dan batang pipa besi, karena didapatkan secara gratis ataupun
pinjam.

7
PENUTUP

Simpulan
Mesin pemeras kelapa parut menjadi santan dibuat dengan bahan teknik
utama yaitu baja hollow persegi dan baja siku. Alat dicat dengan cat khusus logam
agar tidak terjadi korosi yang dapat mencemari hasil perasan. Kapasitas pemerasan
kelapa parut menjadi santan kental dengan metode manual tangan sebesar 7,2
kg/jam, sedangkan dengan mesin pemeras kelapa parut sebesar 16,6 kg/jam. Susut
cecer (loss) dengan metode manual tangan sebesar 3,43% dan dengan mesin sebesar
0,85%. Rendemen santan dengan mesin pemeras lebih besar daripada manual
tangan, yaitu sebesar 53,42%, sedangkan dengan manual tangan hanya sebesar
47,08%.
Saran
Perlu dilakukan pabrikasi yang lebih rapi terutama dalam pengelasan antar
sambungan rangka. Kemudian perlu dilakukan pemilihan bahan teknik yang sesuai
dan efisien agar alat yang dihasilkan kuat dan ekonomis.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alfauzi AS, Rofarsyam. 2015. Mesin pemeras kelapa parut menjadi santan sistem
ulir tekan penggerak motor listrik 1 HP. TEKNOIN. 10(4): 259-266.
Cahya F, Susanto WH. 2014. Pengaruh pohon pasca sadap dan kematangan buah
kelapa terhadap sifat fisik, kimia, organoleptik pasta santan. Jurnal Pangan
dan agroindustri. 2(4): 249-258.
Falck C, Thomas T, Tutuo N, Clem K. (2000). The intravenous use of coconut
water. The american journal of emergency medicine. 18(1): 108-111.
Hamied RJ. 2018. Rancangan mesin roll hollow dengan metode VDI 2222 dan Saw
di PT Multi Optimal Roda Internusa [skripsi]. Bandung(ID): Universitas
Widyatama.
Purnomo A, Burhanuddin Y, Harun S. 2014. Perancangan dan pembuatan struktur
mekanik sistem inspeksi visi. Jurnal FEMA. 2(1): 52-57.

Ranjit K, Ajeez AA, Balaqurunathan P. 2017. structural performance of Square


Hollow Structural Steel (SHS) tubular section under axial load using carbon
fiber reinforced polymer fabrics. International Journal of Engineering
Trends and Technology (IJETT). 46(5): 295-302.

9
LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar teknik mesin pemeras kelapa parut

10
Lampiran 2 Proses pabrikasi mesin pemeras kelapa parut

Lampiran 3 Biaya pembuatan mesin pemeras kelapa parut

Jenis Biaya (Rp)


Besi Hollow 60000
Pelat besi 45000
Mur & Baut 55000
Mata gerinda 15000
Pylox 20000
Total 195000

11

Anda mungkin juga menyukai