KELOMPOK 4
Nama Anggota :
Luqman Abdul F F14160001
Reza Mahardika F14170004
M Ihsan Rosyadi F14170013
Chitra Gusti Indah W F14170040
Egy Rizki Ismail F14170041
Jhordi G Samosir F14170067
Aji Putro Nugroho F14170084
Syarif Muzaki F14170094
Andi Aldo Sofyan Bama F14170127
i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................iii
PENDAHULUAN ................................................................................................1
Latar Belakang .......................................................................................................1
Tujuan ....................................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................2
METODOLOGI ..................................................................................................3
Alat dan Bahan ......................................................................................................3
Metode ...................................................................................................................3
HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................4
Hasil ......................................................................................................................4
Pembahasan ...........................................................................................................6
PENUTUP ...........................................................................................................8
Simpulan ................................................................................................................8
Saran ......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................9
LAMPIRAN ........................................................................................................10
Lampiran 1 Gambar teknik mesin pemeras kelapa parut .....................................10
Lampiran 2 Proses pabrikasi mesin pemeras kelapa parut ...................................11
Lampiran 3 Biaya pembuatan mesin pemeras kelapa parut .................................11
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggunaan kelapa selain digunakan sebagai pengolah bahan makanan
sehari-hari juga digunakan sebagai bahan baku industri nonpangan, sehingga
peluang usaha pada bidang ini sangat menjanjikan. Salah satu hasil dari kelapa yang
sangat banyak digunakan adalah santan. Santan merupakan cairan sari pati hasil
parutan lapisan putih dari daging kelapa. Santan inilah yang nantinya digunakan
untuk bahan utama makanan dan berbagai aplikasi lainnya, seperti kosmetik,
minyak nabati, dan lain sebagainya. Saat ini pengolahan daging kelapa menjadi
santan telah mulai dilakukan dengan menggunakan mesin. Namun mesin yang ada
tersebut kurang cocok dipakai di rumah dikarenakan dimensinya yang besar dan
harganya yang juga sangat mahal. Sehingga pemerasan santan saat ini masih
dilakukan dengan tangan.
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir PTMBT ini adalah:
1. Membuat mesin pemeras kelapa parut menjadi santan yang efektif, higienis,
dan berkapasitas besar.
2. Membuat mesin pemeras kelapa parut dengan biaya pembuatan yang
ekonomis.
1
TINJAUAN PUSTAKA
2
METODOLOGI
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Desain rancangan mesin pemeras kelapa parut dibuat dengan menggunakan
aplikasi Solidworks 2013 yang ditampilkan pada Gambar 1 dan Lampiran 1,
kemudian hasil pabrikasi alat ditampilkan pada Gambar 2 sebagai berikut.
4
Tabel 1 Hasil pengujian perasan kelapa parut
Manual
Persentase (%) Mesin Persentase (%)
tangan
Bobot ampas (gram) 123,21 49,49 358,39 45,73
Bobot santan (gram) 118,17 47,08 418,65 53,42
Loss (gram) 8,62 3,43 6,66 0,85
Total 250 100 783,7 100
Manual Mesin
Bobot awal kelapa parut (gram) 250 783,7
Waktu pemerasan (detik) 125 170
Kapasitas kerja (gram/detik) 2 4,61
Kapasitas kerja (kg/jam) 7,2 16,596
Material yang digunakan adalah besi hollow dan baja siku karena memiliki
kekakuan bahan, kekuatan tarik yang tinggi serta biaya yang murah dibanding
aluminium dan plastik. Nilai perbandingan kriteria besi, aluminium, dan plastik
ditampilkan dalam Tabel 3 sebagai berikut.
Besi hollow
No. Aspek Aluminium Plastik
ASTM A 500
Kekakuan
3 2 1
1 bahan
Ketahanan
1 3 3
2 korosi
Proses
3 1 1
3 perakitan
4 Massa jenis 1 2 3
5 Kekuatan tarik 3 2 1
6 Biaya 3 1 3
Jumlah 14 11 12
5
Berdasarkan penelitian Purnomo et al. (2014), sifat-sifat besi hollow dapat
dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 Sifat-sifat besi hollow ASTM A 500
Pembahasan
Bahan rangka utama mesin pemeras kelapa parut adalah baja hollow dan
baja siku. Celah antar rangka disambung dengan las listrik. Kemudian bagian yang
bergerak disambung dengan mur dan baut sehingga dapat bergerak bebas. Bagian
bergerak terdapat pada alas tempat tabung. Pemilihan bahan teknik berupa baja
hollow berdasarkan kriteria pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Mesin pemeras kelapa parut yang dibuat, dioperasikan manual dengan
memutar tuas ulir hingga penampang tekan menekan parutan kelapa hingga keluar
santan pada lubang-lubang silinder. Kemudian jika dirasa putaran ulir semakin
keras, dapat dilanjutkan dengan menggunakan dongkrak hidrolik sehingga santan
yang keluar dapat lebih banyak. Hasil perasan berupa santan kental yang akan
keluar dari keran wadah penampung awal, kemudian ditampung kembali dengan
wadah. Silinder yang digunakan memiliki lubang berukuran kecil yang tersebar
merata di selimut dan alas tabung yang berfungsi sebagai lubang keluaran santan
hasil perasan menuju wadah penampungan awal. Rangka utama mesin
menggunakan baja hollow dan baja siku yang dicat agar tidak terjadi korosi/karat
yang dapat mencemari hasil perasan kelapa parut. Pemilihan bahan teknik tersebut
karena memiliki kekakuan bahan, kekuatan tarik yang tinggi serta biaya yang
murah dibanding aluminiu, dan plastik.
Pengujian perasan kelapa parut dilakukan dengan metode manual tangan
dan mesin yang dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Pengujian dilakukan
dengan memeras kelapa parut dengan bobot awal 250 gram pada metode manual
tangan dan bobot awal 783,7 gram dengan mesin, serta dilakukan pengujian
sebanyak satu kali. Berdasarkan Tabel 1, santan kental yang lebih banyak
dihasilkan dengan manggunakan mesin dari pada manual tangan. Santan kental
hasil perasan masih cukup banyak yang tercecer yaitu sebesar 3,43%, sedangkan
pada mesin pemeras kelapa parut sebesar 0,85%. Hal ini disebabkan santan hasil
perasan masih banyak yang tercecer ke tangan dan luar wadah. Berdasarkan Tabel
1, jumlah santan yang dihasilkan lebih banyak dengan mesin pemeras daripada
6
dengan manual tangan, yaitu 53,42% (mesin) dan 47,08% (tangan). Berdasarkan
hasil pengukuran densitas kelapa parut, didapatkan hasil sebesar 600 kg/m 3. Tabung
silinder yang digunakan berukuran diameter 20,9 cm dengan tinggi 30,6 cm.
Sehingga kapasitas maksimum mesin pemeras sebesar 63 kg kelapa parut dalam
sekali proses.
7
PENUTUP
Simpulan
Mesin pemeras kelapa parut menjadi santan dibuat dengan bahan teknik
utama yaitu baja hollow persegi dan baja siku. Alat dicat dengan cat khusus logam
agar tidak terjadi korosi yang dapat mencemari hasil perasan. Kapasitas pemerasan
kelapa parut menjadi santan kental dengan metode manual tangan sebesar 7,2
kg/jam, sedangkan dengan mesin pemeras kelapa parut sebesar 16,6 kg/jam. Susut
cecer (loss) dengan metode manual tangan sebesar 3,43% dan dengan mesin sebesar
0,85%. Rendemen santan dengan mesin pemeras lebih besar daripada manual
tangan, yaitu sebesar 53,42%, sedangkan dengan manual tangan hanya sebesar
47,08%.
Saran
Perlu dilakukan pabrikasi yang lebih rapi terutama dalam pengelasan antar
sambungan rangka. Kemudian perlu dilakukan pemilihan bahan teknik yang sesuai
dan efisien agar alat yang dihasilkan kuat dan ekonomis.
8
DAFTAR PUSTAKA
Alfauzi AS, Rofarsyam. 2015. Mesin pemeras kelapa parut menjadi santan sistem
ulir tekan penggerak motor listrik 1 HP. TEKNOIN. 10(4): 259-266.
Cahya F, Susanto WH. 2014. Pengaruh pohon pasca sadap dan kematangan buah
kelapa terhadap sifat fisik, kimia, organoleptik pasta santan. Jurnal Pangan
dan agroindustri. 2(4): 249-258.
Falck C, Thomas T, Tutuo N, Clem K. (2000). The intravenous use of coconut
water. The american journal of emergency medicine. 18(1): 108-111.
Hamied RJ. 2018. Rancangan mesin roll hollow dengan metode VDI 2222 dan Saw
di PT Multi Optimal Roda Internusa [skripsi]. Bandung(ID): Universitas
Widyatama.
Purnomo A, Burhanuddin Y, Harun S. 2014. Perancangan dan pembuatan struktur
mekanik sistem inspeksi visi. Jurnal FEMA. 2(1): 52-57.
9
LAMPIRAN
10
Lampiran 2 Proses pabrikasi mesin pemeras kelapa parut
11