Alhidayat Pasaeno - 22018005 - Instrumen Kelautan
Alhidayat Pasaeno - 22018005 - Instrumen Kelautan
INSTRUMEN KELAUTAN
ALHIDAYAT PASAENO
22018005
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang karena dengan rahmat, karunia serta taufiq dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul " Pemanfaatan Instrumen
Data Satelit Dalam Mengeksplorasi Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan "
meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat kemampuan kami yang masih dalam
tahap belajar. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi kesempurnaan pembuatan makalah ini kedepan.
Alhidayat Pasaeno
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Instrumen Kelautan
2.2 Pemanfaatan alat-alat instrumentasi kelautan yang dapat digunakan dalam
membantu pekerjaan di laut atau pesisir
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini mendorong bidang kelautan dan perikanan sebagai salah satu
bidang yang identik dengan masyarakat Indonesia. Wilayah perairan
Indonesia yang sangat besar tersebut memiliki potensi yang sangat besar
bagi usaha, penelitian, serta pembelajaran di bidang kelautan dan perikanan,
khususnya penangkapan ikan (Manafe & Affandi, 2009 dalam Wahab,
2014). Dalam hal tersebut dibutuhkan alat-alat yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan di laut ataupun pesisir. Alat-alat tersebut
kebanyakan berasal dari alat instrumentasi laut.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian instrument kelautan
2. Mengetahui pemanfaatan instrumentasi yang dapat digunakan dalam
membantu pekerjaan di laut atau pesisir.
3. Mengetahui penggunaan instrumen kelutan untuk pekerjaan di laut atau
pesisir?
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Echosounder
Echosounder adalah alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman
air laut. Prinsip kerja dari alat ini adalah pengukuran kedalaman laut
berdasarkan pulsa getaran suara. Getaran pulsa-pulsa tersebut dipancarkan
dari transducer kapal secara vertikal ke dasar laut, selanjutnya permukaan
dasar laut, selanjutnya permukaan dasar laut akan memantulkan kembali
pulsa-pulsa itu kemudian diterima oleh transducer kapal.
Prinsip kerja echosounder yaitu pada transmiter terdapat tranduser
yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi suara. Kemudian suara
yang dihasilkan dipancarkan dengan frekuensi tertentu. Suara ini
dipancarkan melalui medium air yang mempunyai kecepatan rambat
sebesar, v=1500 m/s. Ketika suara ini mengenai objek, misalnya ikan maka
suara ini akan dipantulkan. Sesuai dengan sifat gelombang yaitu gelombang
ketika mengenai suatu penghalang dapat dipantulkan, diserap dan dibiaskan,
maka hal yang sama pun terjadi pada gelombang ini.
Pengolahan Data :
Perhitungan kedalaman diperoleh dari setengah waktu pemantulan
signal dari echosounder memantul ke dasar laut kemudian kembali ke
echosounder. Nilai waktu yang diperoleh di konversikan dengan kecepatan
gelombang suara di dalam air.
Side Scan Sonar (SSS) adalah sebuah sistem peralatan survey kelautan
yang menggunakan teknologi akustik. Peralatan ini digunakan untuk
memetakan dasar laut yang juga dapat digunakan untuk mempelajari
kehidupan di dasar laut. Sistem peralatan ini merupakan strategi
penginderaan untuk merekam kondisi dasar laut dengan memanfaatkan sifat
media dasar laut yang mampu memancarkan, memantulkan dan/atau
menyerap gelombang suara.
Side scan sonar mampu membuat liputan perekaman dasar laut dari
kedua sisi lintasan survey. Dalam kondisi laut yang tenang dan haluan kapal
yang lurus, sonogram dapat memberikan gambar atau image yang sangat
tajam dan rinci seperti layaknya sebuah foto.
Survei side scan sonar ini akan menghasilkan peta yang berisi
gambaran atau citra dasar laut yang akan menampilkan objek-objek dasar
laut yang berhasil dideteksi. Objek-objek tersebut berupa benda-benda yang
terdapat di permukaan dasar laut, seperti pipa, batu-batu karang, kapal
karam, bekas garukan jaring nelayan, dll.
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA