Laporan PKL Komplit Bener
Laporan PKL Komplit Bener
Disusun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
JAKARTA
2020
i
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
FAKULTAS KESEHATAN
LEMBAR PENGESAHAN
Tangerang, Banten
Disusun Oleh :
Penguji I Penguji II
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
di PT. Prima Medika Laboratories sebagai salah satu syarat kelulusan Diploma III
Program Studi Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Kesehatan Universitas
Mohammad Husni Thamrin Jakarta.
Kami menyadari bahwa laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini tidak akan
selesai tepat waktu tanpa dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari semua
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Dra. Ellis Susanti, M.M., M.Pd., M.Si., Apt. selaku Ketua Prodi D-III
Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Kesehatan Universitas Mohammad Husni
Thamrin Jakarta.
2. Ibu Dra Hj. Muzajjanah , M.Kes. selaku Pembimbing Materi Prodi D-III Analis
Farmasi dan Makanan Fakultas Kesehatan Universitas Mohammad Husni
Thamrin Jakarta yang telah membimbing dan memberikan masukan dalam
menyempurnakan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
5. Seluruh staf Quality Assurance (QA) PT. Prima Medika Laboratories yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberi bantuan,
bimbingan dan kerjasama selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
6. Seluruh Dosen dan Staf Prodi D-III Analis Farmasi dan Makanan
UniversitasMohammad Husni Thamrin yang telah mendidik dan membimbing
penulis selama belajar di Universitas Mohammad Husni Thamrin.
iii
7. Orangtua dan keluarga, atas dukungan moril maupun materil sehingga kami
dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis meneriman segala kritik
dan saran untuk kebaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL), semoga
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta
kepustakaan Prodi Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Kesehatan Universitas
Mohammad Husni Thamrin Jakarta.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
v
2.2.5.Produksi ..................................................................... 14
2.2.5.1. Penanganan Terhadap Bahan Awal ............ 15
2.2.5.2. Validasi Proses............................................. 15
2.2.5.3. Pencegahan Kontaminasi Silang ................. 16
2.2.6. Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik 16
2.2.7.Pengawasan Mutu ...................................................... 17
2.2.8.Inspeksi Diri ............................................................... 17
2.2.9.Keluhan dan Penarikan Produk................................... 19
2.2.10.Dokumentasi ............................................................ 20
2.2.11.Kegiatan Alih Daya .................................................. 20
2.2.12.Kualifikasi dan Validasi ........................................... 21
2.2.12.1. Kualifikasi ................................................. 21
2.2.12.2.Validasi Proses ............................................. 24
BAB III TINJAUAN KHUSUS PT. PRIMA MEDIKA LABORATORIES
vi
3.6.2.Tujuan Mutu.................................................................. 31
3.7.Pengembangan Usaha ........................................................... 31
3.8.Produk – produk PT. PML .................................................... 31
3.8.1. Tablet ........................................................................ 32
3.8.2. Injeksi......................................................................... 32
3.8.3. Kapsul........................................................................ 34
3.8.4. Obat Luar................................................................... 34
3.9.Lokasi dan Bangunan PT. PML ............................................ 34
3.9.1.Lokasi ...........................................................................34
3.9.2.Bangunan .....................................................................34
3.10.Sarana Penunjang.................................................................35
3.10.1. Fasilitas ...................................................................35
3.10.2. Peralatan...................................................................36
3.11. Struktur Organisasi PT. PML...........................................37
vii
4.3.6. Sistem Tata Udara .................................................... 53
4.4.Peralatan................................................................................. 57
4.5.Produksi ................................................................................ 58
4.5.1.Bahan Awal .................................................................. 59
4.5.2.Validasi ........................................................................ 59
4.5.3. Pencegahan Kontaminasi Silang ............................... 59
4.6.Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik............. 59
4.7.Pengawasan Mutu.................................................................. 61
4.8.Inspeksi Diri .......................................................................... 63
4.9.Keluhan dan Penarikan Kembali .......................................... 64
4.10.Dokumentasi ....................................................................... 66
4.11.Kegiatan Alih Daya.............................................................. 67
4.12.Kualifikasi dan Validasi....................................................... 68
4.12.1. Kualifikasi ............................................................... 69
4.12.2. Validasi ................................................................... 69
viii
5.3.2. Input Data Protokol Dietic ...................................... 74
5.3.3. Input Data Kualifikasi Ruangan PML 2................... 74
5.3.4. Kualifikasi AHU Lab Mikrobiologi......................... 75
5.3.5.Validasi Pembersihan ................................................. 75
5.3.6 .Input Data Pemusnahan Dokumen ............................ 75
5.4 . Bagian Produksi................................................................. 75
5.4.1. Produksi solid Tablet................................................... 75
5.4.2. Produksi Semi Solid..................................................... 77
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan........................................................................... 80
6.2. Saran .................................................................................... 81
ix
BAB I
PENDAHULUAN
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
obat. Produk obat berkualitas yang dihasilkan oleh industri farmasi wajib
adalah cara pembuatan obat dan/atau bahan obat yang dihasilkan sesuai
1
2
penggunaan.
farmasi.
tanggal 2 Maret 2020 sampai dengan 20 maret 2020 dan dilanjutkan dengan
Praktik Kerja Lapangan secara online 23 Maret 2020 sampai dengan 15 mei
2020.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Republik Indonesia (Badan POM RI) dan harus memenuhi persyaratan Cara
Sebagai berikut:
4
5
e. Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak
kefarmasian.
Makanan 2018).
obat yang baik, pengawasan mutu, inspeksi diri, keluhan dan penarikan
sistem komputerisasi, cara pembuatan bahan baku aktif obat yang baik,
obat, sampel pembanding dan sampel pertinggal, pelulusan real time dan
pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. CPOB adalah cara pembuatan
obat dan/atau bahanobat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat
2. Personalia.
4. Peralatan.
5. Produksi.
7. Pengawasan Mutu.
7
10. Dokumentasi.
persetujuan uji klinik jika diperlukan dan tidak menimbulkan risiko yang
awal, bahan pengemas dan produk jadi, untuk melihat tren dan
2.2.2.Personalia
manusia. Oleh sebab itu industri farmasi harus bertanggung jawab untuk
efektif.
2.2.2.2 Pelatihan
diketahui perusahaan.
2.2.2.4 Konsultan
2012).
peralatan.
umum bagi personel dan bahan atau produk, atau sebagai tempat
2.2.4.Peralatan
dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat terjamin sesuai desain serta
debu atau kotoran dan hal-hal yang umumnya berdampak buruk pada
mutu produk.
2.2.5.Produksi
persyaratan mutu.
diproses, dari sisa yang tertinggal pada alat dan pakaian kerja
Farmasi ke distributor.
2.2.7.Pengawasan Mutu
juga harus terlibat dalam semua keputusan yang terkait dengan mutu
dengan benar.
2.2.8.Inspeksi Diri
antara lain:
a. Personel
e. peralatan
g. pengawasan Mutu
h. dokumentasi
m. penanganan keluhan
n. pengawasan label
19
investigasi dan meninjau keluhan termasuk potensi cacat mutu dan jika
perlu segera melakukan penarikan obat termasuk obat uji klinik dari
Makanan 2012).
Obat kembalian adalah obat jadi yang telah beredar yang kemudian
pengembalian apa pun dari jalur distribusi sebagai akibat dari cacat mutu
(dengan alamat, nomor telepon, dan/atau nomor fax pada saat jam kerja
dan di luar jam kerja, nomor bets dan jumlah yang dikirim), termasuk
2.2.10.Dokumentasi
2.2.12.1 Kualifikasi
desain.
ditentukan.
pemasok.
4. Kalibrasi instrument.
desain.
berikut:
• Pendekatan Tradisional
• Pendekatan Kontinu
• Pendekatan Hibrida
1. Prospektif
2. Konkuren
- Validasi Konkuren
1. Dalam kondisi di luar kebiasaan, ketika ada rasio manfaat resiko
Pemastian Mutu.
keberterimaan.
di pabrik tersebut.
yang terdokumentasi.
TINJAUAN KHUSUS
Indonesia berbentuk swasta nasional, didirikan pada tahun 2006 oleh Bapak
PT. Prima Medika Laboratories memiliki 2 site yaitu PT. Prima Medika
Sediaan steril SVP (Small Volume Parenteral) seperti injeksi volume kecil
27
28
3.2 Visi, Misi dan Nilai Budaya PT. Prima Medika Laboratories
3.2.1.Visi
3.2.2. Misi
otomalisasi.
pelanggan.
3.3.Nilai Budaya
3.3.1. Mandiri
3.3.2. Kualitas
dihasilkan.
3.3.3. Konsisten
Sediaan steril SVP (Small Volume Parenteral) seperti injeksi volume kecil
semisolid nonbetalactam, tablet biasa dan tabet salut antivirus, tablet biasa
3.5.Kebijakan Mutu
3.5.1.Cakupan
30
3.5.2.Kebijakan
kualitas total yang bertujuan menjaga daya saing di pasar lokal maupun
Prima Medika Laboratories, Oleh karena itu produk PT. Prima Medika
sesuai dengan GMP dan semua prosedur tertulis yang disetujui, menjaga
kendali atas semua proses dan kegiatan, dan terus melakukan perbaikan.
31
3.6.1.Sasaran Mutu
3.6.2.Tujuan Mutu
3.7.Pengembangan Usaha
dari badan pemerintahan baik dalam negri maupun luar negri. Adapun
3.8.1.Tablet
Laboratories :
1. Polysilane Tablet
2. Disflatyl Tablet
3. Clinovir Tablet
3.8.2.Injeksi
steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
dapar, pengencer atau bahan tambahan lain dan larutan yang diperoleh
Arcolase Injeksi
3. Sediaan padat kering atau cairan pekat yang mengandung satu atau
lebih dapar, pengencer atau bahan tambahan lain dan dapat dibedakan
4. Sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan
3.8.3.Kapsul
campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang
Ada 2 jenis kapsul yaitu kapsul cangkang keras dan kapsul cangkang
lunak.
3.8.4.Obat Luar
3.9.1.Lokasi
3.9.2.Bangunan
bentuk dan rancangan bangunan agar tidak ada sumber pencemaran yang
produk yang berkualitas. Alur barang dan alur personil di ruang produksi
dibuat jalur yang berbeda, agar produk yang dihasilkan tidak terjadi
kontaminasi silang.
3.10.Sarana Penunjang
3.10.1.Fasilitas
dengan white Area ini disebut juga area kelas C, B dan A (dibawah
LAF). Ruangan yang masuk dalam area ini adalah ruangan yang
mikrobiologi (ruang uji sterilitas). Dan untuk Grey area disebut dengan
area kelas D.
Ruangan ataupun area yang masuk dalam kelas ini adalah ruang
kelas E. Ruangan ataupun area yang termasuk dalam kelas ini adalah
3.10.2.Peralatan
bersentuhan dengan bahan baku, produk antara, produk ruahan obat atau
obat jadi, dipilih yang terbuat dari stainless steel atau kaca atau bahan
inert lainnya untuk mencegah terjadinya reaksi kimia, adisi atau absorbsi
mesin yang canggih seperti mesin satu line (In line) yang terdapat pada
secara otomatis, mesin boiler, mesin mixing, mesin filling dan lain
peralatan yang akan dibersihkan atau sedang dalam proses produksi atau
dipakai. Label berwarna putih (Clean tag) menandakan bila mesin sudah
IPC, hal ini menandakan peralatan sudah bersih dan siap digunakan
tersebut adalah:
BAB IV
yang telah berdiri selama 14 tahun dan ikut berkontribusi dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat Indonesia. Dalam hal ini Badan POM RI berperan sebagai
persyaratan CPOB.
berhubungan dengan jaminan mutu suatu produk dengan cara menerapkan CPOB
yang merupakan seri standar Internasional untuk sistem manajemen mutu. Sistem
manajemen mutu yang baik dan kerjasama dari seluruh bagian terkait merupakan
upaya yang dilakukan untuk selalu dapat menjaga mutu produk yang dibuat.
ditentukan.
pengamatan terhadap proses kegiatan yang ada di PT. Prima Medika Laboratories
dengan aspek-aspek yang tertuang dalam CPOB. Cara Pembuatan Obat yang Baik
38
39
mencakup seluruh aspek produksi dan pengawasan mutu yang bertujuan untuk
menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyartan yang ditetapkan dan
dan dari segi kualitas, keamanan, dan manfaat tidak menimbulkan risiko
sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang merupakan
cakupan dari manajemen mutu yang saling berkaitan dalam produksi dan
pengawasan obat.
4.2.Personalia
suatu industri farmasi harus memiliki struktur organisasi yang jelas dan tiap
Apoteker purnawaktu yang harus independen satu terhadap yang lain dengan
ketika dilakukan sosialisasi dokumen IKS (instruksi kerja sistem) dan IKM
yang membutuhkan.
41
pembersihan, dan pemeliharaan yang baik. Rancang bangun dan tata letak
atau bahan-bahan lain, serta risiko terlewatnya salah satu langkah dalam
proses produksi.
perlu didesinfeksi sesuai prosedur tertulis yang rinci. Lokasi bangunan harus
PT. Prima Medika Laboratories terdiri dari dua gedung terpisah dalam
area yang sama yaitu PML 1 dan PML 2. PT. Prima Medika Laboratories 1
Laboratories 2 terdapat fasilitas obat antivirus, solid, dan semi solid. Pada
4.3.1.Desain Pabrik
dengan kaca dan celah pada pemasangan lampu serta pipa dihindari,
epoxy untuk melapisi permukaan dinding dan lantai untuk area produksi
Pembangunan)
4.3.2.Gudang/Warehouse
Gudang Bahan Baku (GBB), Gudang Bahan Kemas (GBK) dan Gudang
Obat Jadi (GOJ) dan Gudang API. Secara umum kegiatan yang
c. Mencatat keluar masuk bahan baku pada kartu stock bahan baku
produksi
Product
mempunyai:
mutu;
4.3.2.4.Gudang API
yang mudah terbakar, yaitu alcohol dan bahan lain yang mudah
GMP. Hal tersebut disebabkan karena air merupakan bahan baku dalam
jumlah besar, terutama untuk produk sirup dan injeksi dan lain-lain. Bila
tercemar, beresiko sangat fatal bagi pemakai (pasien). Tujuan dari sistem
yang digunakan untuk proses produksi. Pada proses pengolahan air ini,
air yang digunakan adalah air yang terdapat pada sumur penampungan
pemurnian air atau yang dikenal dengan Purified Water System. Adapun
d. Reverse Osmosis
didalam air. Reverse osmosis terdiri dari lapisan filter yang sangat halus
Exchange system dimana sebagai pengikat ion (+) dan (-) dipakai juga
Pada sistem ini harus menggunakan alat water for injection dan
penanganannya :
1. Limbah Padat
seperti kertas, plastik, dan kemasan bekas zat aktif dan tambahan obat,
49
dan hasil padatan lainnya serta limbah padat yang terdapat pada filter di
Untuk limbah gas seperti karbon oksida (CO) dilakukan oleh pihak
3. Limbah cair
diantaranya :
Limbah cair yang diolah oleh IPAL di PT. Prima Medika Laboratories
1. Listrik/ Electrical
a. Mesin/ Mechanical
yaitu prefilter dengan efisiensi 25% dan medium filter dengan efisiensi
mengalirkan udara yang berasal dari campuran udara balik dan udara
rendah.
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Energi gerak inilah yang
yang tetap.
filter.
52
saluran udara yang masuk (ducting supply) dan saluran udara yang
return).
dumper. Hal ini berguna terutama untuk mengatur besarnya debit udara
yang sesuai dengan ukuran ruangan yang akan menerima distribusi udara
produk.
Secara Umum fungsi HVAC sebagai fasilitas tata udara adalah untuk
diberi filter agar memenuhi kriteria kelas ruangan. AHU di PT. Prima
yaitu :
AHU (Air Handling Unit) ini dikhususkan untuk white area kelas A dan
LAF kelas A), B01 semua bagian ruangan white area (All Area White)
C01 (Semua area white), E01 (Area grey persiapan 1 dan persiapan 2),
2. AHU Plant 2
Terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu CPOB dan CPOTB AHU CPOB
terbagi menjadi 7
salah satu sarana penunjang kritis yang memegang peran penting dalam
produk.
filter, hepa filter yang dipakai yaitu hepa filter H-14 dengan efficiency
heater coil, dimana ketika kelembaban udara tinggi makan heatler akan
2. Partikel Udara
Tekanan lebih besar pada salah satu sisi ruangan penyangga udara dan
4.4.Peralatan
pemeliharaan, serta log book untuk pemakaian alat. untuk membuat obat
harus memiliki desain dan konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai,
bersentuhan dengan bahan baku, produk antara, produk ruahan obat atau
58
obat jadi, dipilih yang terbuat dari stainless steel atau kaca atau bahan inert
lainnya untuk mencegah terjadinya reaksi kimia, adisi atau absorbsi oleh
mesin yang canggih seperti mesin satu line (In line) yang terdapat pada
ruang produksi tablet, mulai dari pencucian hingga capping dilakukan secara
otomatis, mesin boiler, mesin mixing, mesin filling dan lain sebagainya
4.5. Produksi
sampai packing tersier (dalam master box). Unit produksi tersebut antara
dengan sertifikat analisa yang terdapat pada setiap bahan baku untuk tiap
4.5.2. Validasi
proses dapat disimpulkan bahan baku, mesin dan kondisi ruangan yang
kualitas tetap baik sampai Ed oleh sebab itu Gudang Obat Jadi mempunyai 2
tipe area penyimpanan Obat Jadi yang disimpan pada gudang yang sesuai
yaitu Cool Room dan Temp Room sesuai dengan tipe spesifikasi
telah dilatih. Tiap personel tidak dibebani tanggung jawab yang berlebihan
jumlah, nomor batch, expire date, yang diterima sesuai dengan jumlah yang
tercantum pada catatan penyerahan dari produksi apakah sudah sesuai atau
tidak.
adalah surat jalan, Formulir serah terima dari gudang ke produksi dan dari
sedemikian rupa hingga kondisi suhu dan kelembaban relatif yang tepat
tahan panas. Penyimpanan dan pengangkutan produk yang tidak tahan panas
mengacu pada dokumen WHO Model Guidance for the Storage and
yang memadai untuk penempatan secara teratur untuk berbagai kategori obat
4.7.Pengawasan Mutu
pembuatan sampai distribusi produk jadi serta buangan yang dihasilkan dari
ditetapkan.
tidak memenuhi sertifikat analisa bahan baku. Bahan baku sebelum masuk
gudang diperiksa terlebih dahulu oleh QC, jika memenuhi syarat bahan baku
diberi label berwarna hijau (lulus) dan jika tidak memenuhi syarat diberi
serta standar PT. Prima Medika Laboratories. Jika ada obat yang
pertinggal.
63
4.8.Inspeksi Diri
dari setiap aspek yang dapat berpengaruh pada jaminan mutu dari produk
yang dihasilkan.
besar dari suatu inspeksi dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi
Pelaksanaan audit sesuai dengan jadwal yang telah disusun, audit mendadak
diantaranya :
64
masing departemen.
KAHI.
dari Quality Assurance, Quality Control dan Produksi yang ahli dibidangnya
yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Keluhan dari dalam
pemasaran dan bagian gudang. Keluhan terhadap obat dari luar terdiri dari
keluhan mutu teknis yang berasal dari pihak ketiga mengenai obat yang
Selain itu, keluhan dari luar perusahaan dapat berasal dari distributor,
media massa. Keluhan terhadap obat dari luar terbagi menjadi dua jenis
yaitu keluhan mutu teknis yang berasal dari pihak ketiga mengenai obat
yang beredar di pasaran dan keluhan medis mengenai cacat kualitas yang
apabila ditemukan adanya keluhan dan laporan mengenai produk yang tidak
memenuhi persyaratan kualitas atau atas dasar adanya efek samping yang
1. Agar keluhan yang diterima dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
3. Mencegah agar keluhan yang sama tidak teulang lagi di waktu yang akan
datang.
masuk, melakukan pengujian terhadap bets produk tersebut dan bets lainnya
serta meneliti kembali data dan dokumentasi yang berkaitan. Tindak lanjut
yang diambil atas dasar hasil evaluasi dan penelitian tersebut berupa
tersebut.
66
tindak lanjut yang diambil dicatat dan dilaporkan kepada BPOM apabila ada
tindak lanjutnya berupa recall atau penarikan kembali. PT. Prima Medika
masalah keabsahan atau sebab lain mengenai kondisi obat, wadah atau
4.10.Dokumentasi
mutu dan dokumentasi yang baik merupakan bagian yang penting dari
dokumen tersebut harus dikaji ulang secara berkala dan dijaga agar selalu up
Instruksi Kerja Sistem (IKS) dan Instruksi Kerja Mesin (IKM), dan support
setiap bagian sesuai dengan standar yang telah di tetapkan dalam suatu
uncontrolled copy
harus dibuat secara jelas yang menentukan tanggung jawab dan kewajiban
pelulusan tiap batch produk untuk diedarkan yang menjadi tanggung jawab
Kegiatan alih daya atau yang disebut juga dengan Toll di PT.Prima
Medica Laboratories terdapat 2 jenis Toll yaitu Toll In dan Toll Out. Toll In
kegiatan alih daya, produk, atau pekerjaan dan semua pengaturan teknis
berfungsi sesuai dengan yang disyaratkan. Dengan kata lain validasi adalah
aspek kritis dari suatu kegiatan produksi, yang meliputi kualifikasi bahan
4.12.1.Kualifikasi
tetap terkendali.
4.12.2.Validasi
menurut CPOB.
BAB V
Pihak PT. Prima Medika Laboratories telah banyak melakukan hal untuk
melibatkan peserta praktek kerja lapangan dalam proses produksi dan pengawasan
mutu seperti pengujian yang dilakukan oleh bagian Quality Assurance terutama
Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan selama peserta praktek kerja
yaitu:
b. Pengujian stabilitas
c. pengolahan
d. penyimpanan
71
72
bersifat kuantitatif dan kualitatif. Selain itu juga pengujian terhadap proses
produksi, obat setengah jadi, sediaan jadi dan bahan pengemas sediaan.
Produk antara, produk ruahan dan produk jadi serta melakukan pemantauan
lingkungan.
Pada departemen Bahan Baku, Bahan Kemas dan Bahan Obat melakukan
CPOB.
- Pemeriksaan Fisik :
- Proses Penyalutan :
- Pengemasan Primer:
pada kemasan meliputi: No. batch, Expired Date, HET (harga eceran
desikator.
- Pengemasan Sekunder:
5.3.VALIDASI KUALIFIKASI
membuat laporan.
apus/swab test. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam validasi ini antara
record / Bulk Producton order. Hal ini berisi seluruh kegiatan produksi
pengikat sedikit demi sedikit sambil dicampur terus menerus pada suhu
granulasi basah.
proses granulasi basah ditampung dalam oven pada suhu dan selama
waktu tertentu sesuai dengan BPO. Bila dalam proses pencampuran atau
lain yang mudah menguap tetapi untuk produk pada line halal hanya
mesh 1 dan ayakan kedua menggunakan mesh 0,8. Dicampur zat pelincir
atas distribusi partikel, homogenitas dan Fluid Bed Dryer (FBD). massa
a. Keragaman bobot
b. Bobot rata-rata
c. Kekerasan tablet
d. Kerenyahan
e. Waktu hancur
f. Keseragaman kandungan
g. Ketebalan tablet
h. Diameter tablet
dalam Unit box (UB), yang kemudian dimasukan kedalalam Master box
(MB) Produk yang sudah dikemas dan memenuhi syarat dapat dikirim
batch record / Bulk Producton order. Hal ini berisi seluruh kegiatan
78
dalam proses, data deviasi dan pernyataan serah terima produk ruahan ke
pengemasan dan pernyataan serah terima obat jadi dari bagian produksi
ke bagian gudang.
penghalusan dengan proses yang cocok. Semua bahan baku yang telah
menerus pada suhu dan waktu tertentu hingga terbentuk masa yang
pengemasan tersier.
apakah isi setiap unit box dan Master box sama dilakukan penimbangan
79
MB berisi lengkap. Produk yang sudah dikemas dan di pastikan isi dari
setiap kemasan diberi tanda hold, setelah memenuhi syarat dapat dikirim
ke gudang obatjadi.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
yang telah memenuhi standar penerapan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang
penyimpanan obat yang baik, pengawasan mutu, inspeksi diri, keluhan dan
80
81
6.2. Saran
sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan dapat
Anonim, Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan No. 34 tahun 2018, Jakarta, 2018.
82