NIM : 41201097000015
Berikut ini merupakan hasil pengawasan Obat dan Makanan sebagai berikut :
Bidang Pemeriksaan :
Bidang Penindakan :
Sampel Alkes sebanyak 245 sampel dari pihak ketiga, Semua sampel
(100%) telah selesai diuji dengan hasil uji 74 sampel Memenuhi Syarat (MS) dan
171 sampel HPST (Hasil pengujian seperti tersebut di dalam Laporan Hasil Uji,
karena belum ada persyaratannya, sehingga hasil uji belum dapat disimpulkan).
Untuk sampel Alkes yang masuk ke laboratorium Mikrobiologi sebanyak 13
sampel, dengan hasil 13 sampel Memenuhi Syarat (MS) semua.
Sampel Obat Tradisional yang diterima terdiri dari 496 sampel DIPA rutin,
semua sampel (100 %) telah selesai diuji dengan hasil uji 100% sampel Memenuhi
Syarat (MS) uji Kimia dan 14 sampel (75,77%) Tidak Memenuhi Syarat (TMS)
Mikrobiologi. Persentase obat tradisional yang memenuhi syarat di Provinsi DKI
Jakarta tahun 2019 yaitu 94,35% dari target yang ditetapkan yaitu 60% capaian
sudah melebihi target 157,25% dengan kriteria tidak bisa disimpulkan Capaian
yang jauh melebihi target ini disebabkan obat tradisional yang tersampling sebagian
besar telah memenuhi syarat dengan asumsi bahwa sampling yang dilakukan telah
dapat mewakili populasi produk obat tradisional yang beredar di Provinsi DKI
Jakarta. Diharapkan hal ini menunjukkan gambaran yang sebenarnya bahwa obat
tradisional yang beredar di Provinsi DKI Jakarta Sebagian besar telah memenuhi
syarat, dengan demikian mungkin target yang ditetapkan perlu ditinjau kembali
karena terlalu rendah. Faktor yang menyebabkan turunnya sampel TMS
Mikrobiologi dari 23,4% ( tahun 2018) menjadi 6,27 % (tahun 2019) hal ini
disebabkan tahun 2019 Laboratorium Mikrobiologi sudah memakai persyaratan
dari Surat Edaran No. HK. 04.02.42.421.11.17.1628 Tentang Batas Maksimal
Angka Lempeng Total dan Angka Kapang Khamir untuk Obat Bahan Alam dengan
Bentuk sediaan Rajangan dan Serbuk Simplisia yang Diseduh dengan Air Panas
Sebelum digunakan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan. Dimana ALT syaratnya ≤ 5 x 107
sebelumnya ≤ 106 dan untuk Syarat AKK ≤ 5 x 105 sebelumnya ≤ 104. Persyaratan
Surat Edaran(SE) ini sesuai dengan yang ada di Per BPOM Nomor 32 Tahun 2019.
Sampel Kosmetika yang diterima terdiri dari 992 sampel Anggaran DIPA
BBPOM Jakarta, sampel dari Investigasi Awal dari Bidang Penindakan, 13 sampel
EWS. Dari 1010 sampel yang masuk ke laboratorium Kosmetik, semua sampel
telah selesai diuji (100 %) dengan hasil uji utk Sampel DIPA yaitu 3 sampel Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) Mikrobiologi dan 2 sampel Tidak Memenuhi Syarat
(TMS) Kimia yaitu 1 sampel mengandung cemaran logam merkuri dan 1 sampel
mengandung cemaran logam timbal,Untuk Sampel EWS dengan hasil uji1 sampel
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) kadar Metanol dan3 sampel mengandung
Hidrokinon. Hasil pengawasan BBPOM di Jakarta untuk prosentase Kosmetik yang
memenuhi syarat sudah melampaui target (80,00%) yang ditetapkan,yaitu 86,09%.
Sampel Pangan yang diterima terdiri 1022 sampel Anggaran DIPA BBPOM
Jakarta, 10 sampel pihak ketiga dan 3 sampel Investigasi Awal Penyidikan. Dari
total sampel 1035 yang masuk ke laboratorium pangan, semua sampel selesai diuji
(100%) dengan hasil uji 887 sampel Memenuhi Syarat (MS) dan 135 sampel Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) dari sampel DIPA. Untuk sampel pihak ketiga, 1 sampel
Memenuhi Syarat (MS), 1 sampel Tidak Memenuhi Syarat (TMS), 8 sampel HPST
(Hasil pengujian seperti tersebut di dalam Laporan Hasil Uji, karena belum ada
persyaratannya, sehingga hasil uji belum dapat disimpulkan). Untuk Sampel
Investigasi Awal semuanya HPST. Hasil pengawasan BBPOM di Jakarta untuk
prosentase pangan yang memenuhi syarat sudah melampaui target (71%) yang
ditetapkan,yaitu 78,57%. Hasil pengawasan BBPOM di Jakarta untuk sampel
makanan yang diuji dengan parameter kritis target 1020 sampel sudah sesuai target
yaitu 1022 sampel.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat tahun 2019 dilaksanakan bekerjasama
dengan tokoh masyarakat yaitu H. Ahmad Zainudin, Lc, ME sebanyak 7 (tujuh)
kali dengan jumlah peserta masing-masing sebanyak 500 (lima ratus) orang, dan
bersama tokoh masyarakat Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si. sebanyak 1 (satu)
kali dengan jumlah peserta 200 (duaratus) orang. Balai Besar POM di Jakarta juga
melaksanakan Pemberdayaan Masyarakat secara mandiri sebanyak2 (dua) kali
yang diantaranya bekerjasama dengan public figur Dra. Hj. Okky Asokawati, M.Si.
Kegiatan Pameran yang diikuti Balai Besar POM di Jakarta tahun 2019
yaitu keikutsertaan pada Pameran Pekan Raya Jakarta Kemayoran tahun 2019, yang
merupakan salah satu pameran rutin tahunan, Pameran Agro& Food. Pameran Food
n Hotel, Pameran GPKD, Pameran Festival Pangan Jakarta, dan Pameran IFBC
(Info Franchise and Business Concept}. Dari hasil evaluasi terhadap Kuisioner
menunjukkan keberadaan booth BBPOM di Jakarta masih banyak diminati
pengunjung.