Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fandi Karami, S.Farm.

Asal Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

NIM : 41201097000015

Resume Laporan Tahunan BBPOM Jakarta Tahun 2019.

Berikut ini merupakan hasil pengawasan Obat dan Makanan sebagai berikut :

Bidang Pemeriksaan :

Hasil pemeriksaan sarana produksi obat dan makanan secara keseluruhan


mencapai 113,75 % dari target 305 sarana, sedangkan sarana distribusi tercapai 84
% dari 1547 target sarana. Capaian iklan dan penandaan sudah melebihi target yang
ditetapkan sehubungan dengan adanya kerjasama dengan pihak ketiga yang
menyediakan hasil rekaman semua iklan produk obat dan makanan yang tayang di
semua stasiun TV Indonesia. Capaian respon sarana terhadap surat tindak lanjut
hasil pemeriksaan BBPOM di Jakarta 67 %.

Bidang Penindakan :

Capaian persentase perkara yang diselesaikan hingga tahap II di wilayah


kerja BBPOM di Jakarta tidak mencapai target yang ditetapkan yakni 15,79%
terdiri dari 3 (tiga) pelaksanaan tahap II, dari target 50%. Jika dibandingkan dengan
target perkarayang ditetapkan sebanyak 20 (dua puluh) perkara, maka pencapaian
pada akhir 2019 adalahsebanyak 16 perkara, atausebesar 80,00%. Untuk itu telah
dilakukan analisis masalah dan dapat disampaikan beberapa upaya peningkatan
yang dapat dilaksanakan untuk peningkatan kinerja, antara lain:

a. Diperlukanpeningkatan dan optimalisasi pelaksanaan koordinasi


antara penyidik dengan Criminal Justice System
b. Melakukansinkronisasi skema multi doors justice system dengan
penyidik PNS lainnya dalam penangana perkara yang melibatkan
PPNS lintasinstitusi Melakukanoptimalisasi sistem monitoring dan
evaluasi internal
Sampel Obat & Napza yang diterima terdiri dari 901 sampel Anggaran
DIPA BBPOM, 31 sampel dari pihak ketiga (kasus kepolisian) Dari sampel yang
masuk ke laboratorium, sampai akhir Desember 2019 semuanya telah selesai diuji
dengan hasil uji 2 sampel DIPA TMS uji kimia (TMS uji disolusi) dan sisanya
memenuhi syarat baik kimia maupun Mikrobiologi. Untuk sampel pihak ketiga, 31
sampel Memenuhi Syarat (MS). Hasil pengawasan untuk prosentase Obat yang
memenuhi syarat sudah melampaui target (75%) yang ditetapkan yaitu 95%.

Sampel Alkes sebanyak 245 sampel dari pihak ketiga, Semua sampel
(100%) telah selesai diuji dengan hasil uji 74 sampel Memenuhi Syarat (MS) dan
171 sampel HPST (Hasil pengujian seperti tersebut di dalam Laporan Hasil Uji,
karena belum ada persyaratannya, sehingga hasil uji belum dapat disimpulkan).
Untuk sampel Alkes yang masuk ke laboratorium Mikrobiologi sebanyak 13
sampel, dengan hasil 13 sampel Memenuhi Syarat (MS) semua.

Sampel Obat Tradisional yang diterima terdiri dari 496 sampel DIPA rutin,
semua sampel (100 %) telah selesai diuji dengan hasil uji 100% sampel Memenuhi
Syarat (MS) uji Kimia dan 14 sampel (75,77%) Tidak Memenuhi Syarat (TMS)
Mikrobiologi. Persentase obat tradisional yang memenuhi syarat di Provinsi DKI
Jakarta tahun 2019 yaitu 94,35% dari target yang ditetapkan yaitu 60% capaian
sudah melebihi target 157,25% dengan kriteria tidak bisa disimpulkan Capaian
yang jauh melebihi target ini disebabkan obat tradisional yang tersampling sebagian
besar telah memenuhi syarat dengan asumsi bahwa sampling yang dilakukan telah
dapat mewakili populasi produk obat tradisional yang beredar di Provinsi DKI
Jakarta. Diharapkan hal ini menunjukkan gambaran yang sebenarnya bahwa obat
tradisional yang beredar di Provinsi DKI Jakarta Sebagian besar telah memenuhi
syarat, dengan demikian mungkin target yang ditetapkan perlu ditinjau kembali
karena terlalu rendah. Faktor yang menyebabkan turunnya sampel TMS
Mikrobiologi dari 23,4% ( tahun 2018) menjadi 6,27 % (tahun 2019) hal ini
disebabkan tahun 2019 Laboratorium Mikrobiologi sudah memakai persyaratan
dari Surat Edaran No. HK. 04.02.42.421.11.17.1628 Tentang Batas Maksimal
Angka Lempeng Total dan Angka Kapang Khamir untuk Obat Bahan Alam dengan
Bentuk sediaan Rajangan dan Serbuk Simplisia yang Diseduh dengan Air Panas
Sebelum digunakan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan. Dimana ALT syaratnya ≤ 5 x 107
sebelumnya ≤ 106 dan untuk Syarat AKK ≤ 5 x 105 sebelumnya ≤ 104. Persyaratan
Surat Edaran(SE) ini sesuai dengan yang ada di Per BPOM Nomor 32 Tahun 2019.

Sampel Suplemen Kesehatan yang diterima sebanyak 165 sampel DIPA


rutin, semua sampel telah selesai diuji (100 %) dengan hasil uji semua sampel
memenuhi syarat (MS) untuk uji kimia dan Mikrobiologi .Hasil pengawasan
BBPOM di Jakarta untuk prosentase Suplemen Kesehatan yang memenuhi syarat
sudah melampaui target (87,00%) yang ditetapkan, yaitu 99,39%.

Sampel Kosmetika yang diterima terdiri dari 992 sampel Anggaran DIPA
BBPOM Jakarta, sampel dari Investigasi Awal dari Bidang Penindakan, 13 sampel
EWS. Dari 1010 sampel yang masuk ke laboratorium Kosmetik, semua sampel
telah selesai diuji (100 %) dengan hasil uji utk Sampel DIPA yaitu 3 sampel Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) Mikrobiologi dan 2 sampel Tidak Memenuhi Syarat
(TMS) Kimia yaitu 1 sampel mengandung cemaran logam merkuri dan 1 sampel
mengandung cemaran logam timbal,Untuk Sampel EWS dengan hasil uji1 sampel
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) kadar Metanol dan3 sampel mengandung
Hidrokinon. Hasil pengawasan BBPOM di Jakarta untuk prosentase Kosmetik yang
memenuhi syarat sudah melampaui target (80,00%) yang ditetapkan,yaitu 86,09%.

Sampel Pangan yang diterima terdiri 1022 sampel Anggaran DIPA BBPOM
Jakarta, 10 sampel pihak ketiga dan 3 sampel Investigasi Awal Penyidikan. Dari
total sampel 1035 yang masuk ke laboratorium pangan, semua sampel selesai diuji
(100%) dengan hasil uji 887 sampel Memenuhi Syarat (MS) dan 135 sampel Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) dari sampel DIPA. Untuk sampel pihak ketiga, 1 sampel
Memenuhi Syarat (MS), 1 sampel Tidak Memenuhi Syarat (TMS), 8 sampel HPST
(Hasil pengujian seperti tersebut di dalam Laporan Hasil Uji, karena belum ada
persyaratannya, sehingga hasil uji belum dapat disimpulkan). Untuk Sampel
Investigasi Awal semuanya HPST. Hasil pengawasan BBPOM di Jakarta untuk
prosentase pangan yang memenuhi syarat sudah melampaui target (71%) yang
ditetapkan,yaitu 78,57%. Hasil pengawasan BBPOM di Jakarta untuk sampel
makanan yang diuji dengan parameter kritis target 1020 sampel sudah sesuai target
yaitu 1022 sampel.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat tahun 2019 dilaksanakan bekerjasama
dengan tokoh masyarakat yaitu H. Ahmad Zainudin, Lc, ME sebanyak 7 (tujuh)
kali dengan jumlah peserta masing-masing sebanyak 500 (lima ratus) orang, dan
bersama tokoh masyarakat Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si. sebanyak 1 (satu)
kali dengan jumlah peserta 200 (duaratus) orang. Balai Besar POM di Jakarta juga
melaksanakan Pemberdayaan Masyarakat secara mandiri sebanyak2 (dua) kali
yang diantaranya bekerjasama dengan public figur Dra. Hj. Okky Asokawati, M.Si.

Pelaksanaan program Gerakan Keamanan Pangan Desa ( GKPD ) tahun


2019 dilakukan terhadap 5 (lima) kelurahan yang belum mendapatkan intervensi
sebelumnya dan mewakili masing-masing Kota Administrasi, meliputi Kelurahan
Sunter Jaya Jakarta Utara, Kelurahan Rawamangun Jakarta Timur, Kelurahan
Sukabumi Selatan Jakarta Barat, Kelurahan Petojo Utara Jakarta Pusat, dan
Kelurahan Gunung Jakarta Selatan. Jumlah kader keamanan pangan desa (KKPD)
dan komunitas desa yang telah dibina melalui program GKPD ini secara berturut-
turut berjumlah 75 (tujuh puluh lima) orang kader yang terdiri atas Ibu PKK, Guru,
dan Karang Taruna serta 250 orang komunitas desa yang terdiri atas komunitas Ibu
PKK/IRT, PKL, IRTP, Guru/Penjaja Kantin, Ritel/Warung Pangan serta Karang
Taruna. Selain itu, program pengawalan dengan mobil laboratorium keliling juga
telah dilaksanakan terhadap lima kelurahan yang diintervensi pada tahun 2018,
meliputi Kelurahan Marunda Jakarta Utara, Kelurahan Ciracas Jakarta Timur,
Kelurahan Meruya Utara Jakarta Barat, Kelurahan Cempaka Putih Timur Jakarta
Pusat, dan Kelurahan Cipete Utara Jakarta Selatan.

Pelaksanaan program Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) tahun 2019


dilakukan terhadap 663 (enam ratus enam puluh tiga) sekolah baik SD/MI,
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Sekolah yang mendapatkan Penghargaan Piagam
Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKPKS) yaitu 66 (enam puluh
enam). Audit surveilan Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah
dilakukan terhadap sekolah yang diintervensi pada tahun 2018.

Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya (PABB) tahun 2019


dilaksanakan di 8 (delapan) pasar contoh dibawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya,
yaitu Pasar Johar Baru dan Pasar Senen Blok III Jakarta Pusat, Pasar Cibubur
Jakarta Timur, Pasar Koja Baru Jakarta Utara, Pasar Grogol Jakarta Barat, Pasar
Tebet Barat, Pasar Mayestik dan Pasar Karbela Jakarta Selatan. Pengawasan
pangan mengandung bahan berbahaya di pasar tersebut dilakukan secara mandiri
oleh petugas pasar.

Kegiatan Pameran yang diikuti Balai Besar POM di Jakarta tahun 2019
yaitu keikutsertaan pada Pameran Pekan Raya Jakarta Kemayoran tahun 2019, yang
merupakan salah satu pameran rutin tahunan, Pameran Agro& Food. Pameran Food
n Hotel, Pameran GPKD, Pameran Festival Pangan Jakarta, dan Pameran IFBC
(Info Franchise and Business Concept}. Dari hasil evaluasi terhadap Kuisioner
menunjukkan keberadaan booth BBPOM di Jakarta masih banyak diminati
pengunjung.

Operasional Mobil Laboratorium Keliling pada tahun 2019 dilakukan untuk


mengawal
pengawasan pangan jajanan di lokasi Sekolah/PJAS, PKL (CFD/HBKB, Pameran),
Kelurahan/GKPD, Pasar, Swalayan, Takjil, dan kegiatan bersama stakeholder
terkait lainnya. Total sampel yang diuji pada tahun 2019 berjumlah 3493 (tiga ribu
empat ratus sembilan puluh tiga) sampel, terdiri dari 3198 (tiga ribu serratus
Sembilan puluh delapan) sampel (91,55%) Memenuhi Syarat dan 295 (dua ratus
Sembilan puluh lima) sampel (8,45%) Tidak Memenuhi Syarat.

Sepanjang tahun 2019 kegiatan Layanan Informasi dan Pengaduan


sebanyak 555 (lima ratus lima puluh lima). Permintaan informasi sebanyak 512
(lima ratus dua belas)
terdiri dari 477 (empat ratus tujuh puluh tujuh) secara langsung dan 35 (tiga puluh
lima) melalui telepon. Untuk pengaduan total 43 (empat puluh tiga) terdiri dari 37
(tiga puluh tujuh) melalui Simpel LPK dan 6 (enam) pengaduan langsung ke Balai
Besar POM di Jakarta.

Permintaan menjadi Narasumber KIE Obat dan Makanan selama tahun


2019 berjumlah 71 (tujuh puluh satu), berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta, Biro Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan
Energi Provinsi DKI Jakarta, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian
Provinsi DKI Jakarta, Suku
Dinas Kesehatan di 5 Wilayah Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta, Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, PD
IAI DKI Jakarta,
Teras UMKM Jabodetabek.

Anda mungkin juga menyukai