Anda di halaman 1dari 9

[ REVIEW ARTICLE ]

QUALITY CONTROL OF MICROBIOLOGY LABORATORY


Tri Umiana Soleha
Microbiology Departement, Faculty of Medicine, Universitas Lampung

Abstract
In recent years the establishment of quality standards for goods and services is considered by society at large. One of
these is laboratory quality standards. Results of laboratory tests of quality in terms of accuracy, precision, speed,
usability, and low cost. In the clinical laboratory, quality control system is one of the steps that must be done in the
process of analyzing a sample. [JuKe Unila 2014; 4(8):276-284]

Keywords: laboratory, microbiology, quality control

Pendahuluan
Dalam beberapa tahun I. Definisi
belakangan ini penetapan standar mutu Jaminan mutu laboratorium
bagi barang dan jasa sangat mikrobologi adalah suatu usaha atau
diperhatikan oleh masyarakat luas. kegiatan yang dilaksanakan
Salah satunya standar mutu laboratorium untuk mendapatkan
laboratorium (ISO 17025:2005). hasil pemeriksaan yang bermutu dalam
Tuntutan informasi teknis dari setiap arti:
produk yang diperdagangkan menuntut 1. Ketepatan (apakah hasil
laboratorium penguji untuk pemeriksaan betul?)
meningkatkan kompetensi dan 2. Ketelitian (apakah kalau diperiksa
kepercayaan terhadap hasil uji yang ulang, hasill pemeriksaan tetap
absah.1 sama?)
Pada laboratorium klinik, sistem 3. Kecepatan (apakah hasil
kontrol kualitas merupakan salah satu pemeriksaan cepat dan segera
tahapan yang harus dilakukan dalam dapat digunakan?)
proses analisa suatu sampel. Proses 4. Kegunaan (dapat membantu
kontrol kualitas ini harus dilakukan pencegahan dan pengobatan
setiap hari dan dilaporkan dalam jangka penyakit menular)
waktu tertentu biasanya dalam kurun 5. Biaya murah (apakah biayanya
waktu satu bulan.2 murah, di dalam hubungannya
Tujuan kontrol kualitas ini agar dengan kemampuan penderita dan
dapat mengetahui apakah proses masyarakat)
analisa yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang ada, dilihat dari II. Faktor-Faktor yang Berpengaruh
metode, alat analisa, reagen yang Terhadap Ketepatan dan Ketelitian
digunakan sehingga hasil kontrol yang Hasil Pemeriksaan Laboratorium
ada digunakan sebagai acuan apakah 1. Personil
sudah masuk dalam faktor ketelitian Kemampuan tehnisi laboratorium
dan ketepatan (precisi dan accuracy) berhubungan dengan mutu
dalam proses analisa.2 pendidikan dan pelatihan, keahlian,
Tri Umiana Soleha | Quality Control of Microbiology Laboratory

pengalaman dan kondisi III. Jenis-jenis Jaminan Mutu1,7


kepegawaian. 1. Internal quality assurance/Internal
2. Lingkungan quality control (pemantapan mutu
Ruang kerja harus cukup cahaya, internal)
cukup penerangan, sejuk, tenang, Ini berarti bahwa laboratorium itu
tidak bising oleh suara kendaraan, mempunyai program pengawasan
pendingin ruangan, freezer, dan hasil pemeriksaanya secara terus
sebagainya. menerus dan tertentu.
3. Spesimen Laboratorium bertanggung jawab
Pengambilan specimen, pengolahan secara etis untuk memberikan hasil
specimen, penyimpanan specimen, pemeriksaan yang tepat dan
pengiriman specimen dan bermanfaat bagi pasien. Program
sebagainya, terkadang kurang pengawasan internal quality control
diperhatikan, sehingga dapat dapat dilakukan terhadap:
berpengaruh terhadap hasil a. Prosedur kerja laboratorium
pemeriksaan. meliputi kebersihan ruangan,
4. Bahan-bahan laboratorium kesehatan personilnya,
Mutu reagensia, bahan kimia, cat, pemisahan ruangan kerja
media, binatang percobaan, dengan ruang makan, minum
berpengaruh terhadap hasil dan merokok, kesehatan dan
pemeriksaan. keselamatan kerja, penanganan
5. Metode pemeriksaan dan penghancuran bahan-bahan
Metode pemeriksaan dipilih yang reinfeksi, imunisasi karyawan,
mudah, tepat, dan menurut pemeliharaan alat, penanganan
standard yang diakui oleh specimen (pengambilan,
departemen kesehatan, World pengumpulan, pencatatan,
Health Organization (WHO), atau penyimpanan, pengiriman dan
lainnya yang bermutu. pengolahan), pencatatan dan
6. Peralatan laboratorium pelaporan hasil pemeriksaan,
Alat-alat laboratorium harus baik, prosedur mudah, terbaru dan
berfungsi dengan baik, sesuai sesuai standard.
standard dan secara rutin di periksa b. Pemeliharaan alat yang baik dan
fungsi dan ketepatannya. benar serta terus menerus akan
7. Pembacaan dan pemeriksaan menghasilkan kerja alat yang
Pembacaan tergesa-gesa (misalnya baik dan akan mempengaruhi
belum cukup waktu inkubasi) dan mutu hasil pemeriksaan.
pemeriksaan yang tidak tepat c. Mutu cat, reagensia, antigen,
(misalnya jumlah lapangan pandang antisera dan cakram obat
di mikroskop lebih sedikit daripada - Cat dan reagensia
yang seharusnya) dapat Pengawasan dilakukan
menyebabkan kesalahan setiap kali atau setiap hari
8. Laporan apabila reagen atau cat
Salinan yang salah, laporan yang dibuat saat akan melakukan
tidak lengkap dapat menimbulkan pemeriksaan dengan
problem.3,1 menyertakan control positif

JUKE | Volume 4 Nomor 8 | September 2014 277


Tri Umiana Soleha | Quality Control of Microbiology Laboratory

dan negative. Pengawasan • Cakram obat harus betul


dapat pula dilakukan setiap diameternya (6,35m)
1 minggu, 3 bulan, 6 bulan • Cakram obat harus betul
atau setiap cat atau reagen potensinya (tes dengan
yang baru dibuka atau strain)
dibuat, tergantung dari sifat • Cakram obat stock
cat atau reagen itu apabila disimpan pada -20 C
terpengaruh udara, cahaya • Cakram obat untuk kerja
dan sebagainya pada waktu sehari-hari tidak boleh
penyimpanan. Cat atau disimpan lebih dari 1
reagensia boleh dibuang bulan pada 2-8oC
atau tidak dipakai apabila • Cakram obat yang baru
tanggal kadaluarsanya telah dibeli ditest dulu
dilampaui atau apabila potensinya dengan
sudah ada perubahan strain standard
warna, kekeruhan, dan ada d. Pemeliharaan dan penyimpanan
endapan. kultur bakteri standar
- Antigen dan antisera 1. Stock kultur: harus baik dan
Beberapa anjuran untuk murni, baik berari harus
mendapatkan hasil yang baik cocok sifat-sifat
dari antigen dan antisera: morfologinya, kulturnya,
1. Selalu mengikuti biokimianya, tes kimianya,
petunjuk pabrik dan serologinya. Murni
2. Simpan dalam suhu berarti kultur tersebut tidak
yang dianjurkan. ada kontaminasi dengan
Beberapa reagen tidak bakteri lain.
baik bila disimpan Stock kultur yang harus
dalam freezer dimiliki adalah:
3. Hindari pengulangan - Staphylococcus aureus
pembekuan dan ATCC 25923
pencairan - Staphylococcus
4. Buang zat bila lewat epidermidis
tanggal kadaluarsa - Streptococcus pyogenes
5. Gunakan kultur murni - Streptococcus agalactiae
dan baru untuk - Streptococcus faecalis
mengetes antisera - Streptococcus pneumonia
6. Selalu menyertakan - Streptococcus
serum control negative typhimurium
dan positif setiap - Shigella flexneri
menggunakan antigen - Escherichia coli ATCC
baru. 25922
- Cakram obat - Enterobacter cloacae
Untuk mengurangi kesalahan - Klebsiella pneumonia
dalam penggunaan disc obat, - Citrobacter freundii
ikutilah petunjuk berikut: - Seratia marcesens

JUKE | Volume 4 Nomor 8 | September 2014 278


Tri Umiana Soleha | Quality Control of Microbiology Laboratory

- Proteus mirabilis 3. Pemeliharaan kultur bakteri


- Yersinia enterocolitica - Untuk menjaga
- Acinitobacter kelangsungan hidup
calcoaceticus bakteri yang disimpan. Ini
- Pseudomonas aeruginosa dilaksanakan dengan
ATCC 29853 menanam kembali
- Vibrio cholera 01 (non 01) bakteri yang disimpan
- Branhamella catharalis pada media baru yang
- Neisseria meningitides sejenis, dalam jangka
- Haemophylus influenza waktu tertentu.
- Haemophylus para- Pemeliharaan ini
influenzae diperuntukkan bagi
- Bacteroides fragilis bakteri yang disimpan
- Clostridium perfringens dengan kultur tusukan
- Candida albicans dan kultur goresan.
2. Penyimpanan dan Media yang digunakan
Pengawetan yaitu Nutrien agar,
- Cara yang terbaik untuk Trypticase soy agar, Brain
menyimpan kultur bakteri Heart Infusion agar, Blood
yaitu dengan di lyophilize agar.
(kering dan dingin) atau - Untuk menjaga
disimpan pada suhu -70oC kemurnian bakteri yang
dengan deepfreezer. disimpan. Disamping
- Stock kultur dapat untuk menghindari
disimpan dengan pencemaran bakteri lain
disuspensikan di dalam dari udara, juga untuk
glycerol, disimpan pada menjaga kestabilan sifat-
suhu kurang dari 20 C, sifat morfologis, kulturil,
dapat bertahan hidup 1 biochemist, serologis dan
tahun atau lebih. Dapat pathogenitasnya kalau
pula disimpan dengan mungkin. Pemeliharaan
cara ditanam didalam ini terutama ditujukan
Tryticase soy agar tabung untuk bakteri yang akan
tegak, dapat disimpan disimpan lama atau
pada suhu kamar, ada bakteri yang akan
yang dapat bertahan digunakan untuk
sampai 10 tahun. mengecek disc obat atau
- Kultur rutin dapat untuk pembanding.
disimpan degna kultur e. Penggunaan laboratorium
goresan pada TSA tabung, rujukan
pada suhu kamar. Bakteri - Bakteri yang tidak dapat
yang cepat tumbuh dan diidentifikasi, hasil
umurnya pendek boleh pemeriksaan yang
dipindahtanamkan setiap meragukan dapat dikirim
2-3 hari sekali. atau dirujuk ke laboratorium

JUKE | Volume 4 Nomor 8 | September 2014 279


Tri Umiana Soleha | Quality Control of Microbiology Laboratory

rujukan untuk memperoleh - Frekuensi penetapan


kepastian hasil identifikasi minimal 4 kali dalam
atau hasil pemeriksaan. setahun idealnya 12 kali
- Kadang-kadang dalam setahun, setiap kali
laboratorium rujukan dapat minimal 3 spesimen atau
melaksanakan program kultur bakteri.
External Quality Assesment. - Waktu pelaksanaan
2. External Quality Assuransce pemeriksaan dan pelaporan
Disebut juga External Quality oleh laboratorium yang
Assesment atau kemantapan mutu ditetapkan mutu atau
keluar artinya laboratorium kita kemampuannya dibuat
dites mutu hasil pemeriksaannya sesingkat mungkin, misal 1
oleh laboratorium lain (biasanya minggu setelah spesimen
pemerintah) nasional maupun diterima.
internasional. - Petunjuk pelaksanaan dan
Tujuan dari program penerapan blanko laporan diserahkan
mutu: bersama-sama specimen.
1. Memberikan jaminan mutu Faktor teknis yang perlu
kepada konsumen, dokter, diperhatikan antara lain:
rumah sakit, masyarakat bahwa 1. Sumber daya manusia yang
hasil pemeriksaan bermutu mempunyai kualifikasi dan
baik. pengalaman
2. Menetapkan dan membanding- 2. Kalibrasi dan perawatan
kan ketepatan hasil pemeriksaan peralatan laboratorium yang
suatu laboratorium secara tepat
nasional. 3. Sistem jaminan mutu yang
3. Mengidentifikasi kesalahan- sesuai
kesalahan umum. 4. Teknik pengambilan contoh
4. Mendorong penggunaan uji dan metode pengujian
prosedur yang seragam dan yang telah divalidasi
reagensia yang standar 5. Mampu telusur pengukuran
5. Mengukur kemampuan dan system kalibrasi ke
administratif. Program standard nasional atau
penetapan mutu suatu internasional
laboratorium dapat dilaksanakan 6. Sistem dokumentasi dan
sebagai berikut: pelaporan data hasil
- Dengan mengirimkan pengujian
specimen atau kultur bakteri 7. Sarana dan lingkungan kerja
yang tidak diketahui isinya, pengujian
ke laboratorium yang di tes
kemampuannya, untuk IV. Parameter Dalam Penjaminan
memeriksanya dengan cara Mutu4,5
yang digunakan sehari-hari 1. Parameter Sterilisasi
dan kemudian melaporkan Sterilisasi media mempunyai
hasilnya. peranan penting dalam kualitas

JUKE | Volume 4 Nomor 8 | September 2014 280


Tri Umiana Soleha | Quality Control of Microbiology Laboratory

media. Umumnya dilakukan adalah dua ujung dari dua diameter


autoklaf untuk sterilisasi media. piring, yang tegak lurus satu sama
Namun, waktu autoklaf dan lain. Jadi, semua empat sisi dapat
kuantitas media harus disterilkan diperiksa secara bersamaan.
secara diatur. Heat treatment Ketebalan pada empat poin adalah
media kultur kompleks dapat catat dan ketebalan rata-rata
mengakibatkan kerusakan gizinya ditentukan dan dilaporkan sebagai
baik melalui degradasi termal rata-rata ketebalan medium di
langsung atau dengan reaksi antar piring, yang harus 4,0 ± 0,2 mm.
komponen. Oleh karena itu, sangat Nilai pH medium juga salah
penting untuk mengoptimalkan satu karakter fisik penting, yang
proses pemanasan untuk harus diperiksa. Hal ini dapat diukur
meminimalkan pemanasan sementara persiapan medium
kerusakan. Siklus yang disarankan sebelum dan sesudah autoklaf
adalah tahap 1:20-121 ° C, tahap 2: dengan menggunakan pH meter
<100-121 ° C, tahap 3:121-121 ° C standar setelah kalibrasi yang tepat
dan tahap 4:121-80 ° C. dengan buffer standar.
Volume media dalam satu batch 3. Parameter Mikrobiologi
sterilisasi harus tetap kecil, idealnya Pendukung pertumbuhan
dua liter. Reguler memeriksa dari karakteristik adalah parameter yang
proses sterilisasi dengan indikator paling penting saat melakukan
harus dilakukan; suhu dan tekanan pengendalian kualitas media.
juga harus terus-menerus dipantau. Prosedur baku inokulasi harus
Sterilisasi indikator seperti indikator digunakan. Hasilnya harus diperiksa
biologis dan tes Bowie Dick yang secara kualitatif dan kuantitatif dan
tersedia untuk memeriksa efisiensi saat pengujian banyak baru, baik
proses. Indikator biologi seperti batch sebelumnya dan batch baru
spora Bacillus stearothermophilus harus tumbuh secara bersamaan.
dapat digunakan untuk memeriksa National committee for clinical
pembunuhan kemanjuran spora. laboratory standards (NCCLS)/
2. Parameter Fisik Komite Nasional untuk standar
Penampilan fisik kotor media laboratorium klinis (NCCLS) telah
sering menunjukkan kualitas. Media menetapkan pedoman tertentu
disiapkan harus diperiksa untuk ciri- untuk organisme kontrol yang akan
ciri fisik seperti gelembung yang digunakan untuk setiap medium,
berlebihan atau lubang, tidak setara konsentrasi inokulum yang
pengisian pelat (leveling seragam), diinginkan dan hasil yang
retak menengah di piring dan diharapkan mereka pertumbuhan.
pembekuan atau kristalisasi. Inokulum untuk medium setiap
Semua karakter yang disebutkan di dapat dipersiapkan sesuai dengan
atas dapat diperiksa secara visual metode dimana organisme kontrol
oleh mata telanjang. Namun, untuk diinokulasikan pada kasein kacang
yang tidak sama mengisi pelat, kedelai digest (SCD) kaldu dan
ketebalan medium dapat diperiksa diinkubasi selama 4 jam untuk
pada empat poin. Keempat poin mendapatkan densitas sel

JUKE | Volume 4 Nomor 8 | September 2014 281


Tri Umiana Soleha | Quality Control of Microbiology Laboratory

dibandingkan dengan 0,5's standar hari pada suhu kamar. Atau, dua
McFarland. Standar ini suspensi piring dari batch tes dapat diambil
harus memberikan koloni hitungan dan ditempatkan ke dalam
107-108 cfu/(0,08 mL -0.1 inkubator ditetapkan 37 °C selama
absorbansi pada 625 nm). 10 uL 24 jam. Setelah inkubasi diperlukan,
jumlah inokulum 1 dalam 10 dan 1 pelat diperiksa untuk pertumbuhan
dalam 100 pengenceran dalam salin apapun. Jika ada pertumbuhan
normal atau dalam kaldu SCD harus apapun, proses ini diulang,
digunakan untuk dan nonselektif mengambil lagi dua piring dari
masing media selektif. Ini inokulum batch yang sama. Jika pencemaran
diencerkan digunakan untuk terjadi lagi, maka disimpulkan
memastikan pertumbuhan bahwa kontaminasi telah terjadi di
mendukung kapasitas media. batch disiapkan. Sesuai
Penyuntikan ini dilakukan di rekomendasi lebih dari 10%
duplikat untuk setiap jenis kontaminasi membutuhkan batch
inokulum. Setelah inokulasi, piring- yang akan dibuang.9
piring yang diinkubasi pada suhu 37 5. Parameter Kekuatan Gel
°C selama 24 jam dan pertumbuhan Kekuatan gel merupakan
mereka dan karakteristik koloni indikasi tingkat pemadatan dari
yang diamati. Hasilnya dapat agar-agar dalam medium. Kekuatan
dilaporkan oleh kehadiran gel diukur dengan menggunakan
menyebutkan atau tidak adanya tripod berdiri dengan batang pusat
pertumbuhan dan karakteristik yang digunakan untuk memberikan
pertumbuhan dalam bentuk tabel. tekanan pada agar-agar. Ujung
Dalam prakteknya, pengukuran bawah batang memiliki porsi bulat,
mutlak dari pertumbuhan yang terletak pada permukaan
mikroorganisme yang baik media. Ujung atas batang memiliki
memakan waktu atau memerlukan platform yang standar bobot
instrumen yang canggih. Ukuran ditempatkan. Bagian bulat dari
koloni dapat digunakan untuk batang pusat ditempatkan pada
melihat kinerja tetapi lagi indikator media dan bobot yang ditempatkan
tidak sensitif. Karakteristik koloni pada satu platform atas oleh satu
bersifat subyektif dan sangat sulit dan diamati selama beberapa
untuk merekam.5-8 waktu. Proses dilanjutkan sampai
4. Parameter Kontaminasi istirahat agar-agar di bawah berat
Ini adalah parameter yang batang pusat. Sementara
sangat penting bagi penentuan menghitung kekuatan gel berat dari
kualitas media. Batch tersebut batang pusat harus dikurangi. Gaya
harus benar-benar diperiksa untuk disampaikan oleh batang pada
kontaminasi sebelum melewati permukaan agar-agar dapat
untuk penggunaan laboratorium. dihitung dengan rumus: W pr2.
Hal ini juga menyarankan bahwa Dimana, w=berat terus platform,
batch seluruh media disiapkan r=radius bagian bulat di ujung
diperiksa untuk kontaminasi dengan bawah batang pusat dan p=3,14.
menjaga pelat minimal selama tiga Sebuah kekuatan gel sekitar 300-

JUKE | Volume 4 Nomor 8 | September 2014 282


Tri Umiana Soleha | Quality Control of Microbiology Laboratory

500 dynes/cm 2 akan memberikan agar, otak infus jantung (BHI) baik
hasil yang memuaskan (data tidak dengan darah domba
dipublikasikan). 5%/kloramfenikol dan
Kontrol kualitas (QC) media cycloheximide. Mereka dengan
yang digunakan dalam laboratorium angka kegagalan kurang atau sama
mikrobiologi klinis tetap penting dengan 0,5% adalah media yang
untuk isolasi yang akurat dan dapat dikecualikan untuk pengendalian
diterima patogen dari pasien yang kualitas minimal dianjurkan. Ini
terinfeksi. Pengujian media akan meminimalkan biaya dan tidak
menggunakan protokol standar perlu duplikasi dari kualitas kontrol
dapat menghemat waktu dan laboratorium.8,10
sumber daya. Dalam sebuah studi
kepatuhan QC baru-baru ini di Simpulan
Ontario, ditemukan bahwa NCCLS Hasil pemeriksaan laboratorium
QA rekomendasi tidak diikuti sama yang bermutu adalah dalam arti
sekali. Selain itu, strain ATCC ketepatan, ketelitian, kecepatan,
direkomendasikan digunakan hanya kegunaan dan biaya murah. Pada
setengah dari laboratorium laboratorium klinik, sistem kontrol
berpartisipasi. Tingkat kegagalan kualitas merupakan salah satu tahapan
Lot untuk semua media berkisar yang harus dilakukan dalam proses
dari 0,10% menjadi 9,87% (rata-rata analisa suatu sampel.
1,01%). Alasan kegagalan ada
pertumbuhan (39,9%), tidak ada Daftar Pustaka
1. Snell JJS, Brown DFJ, Roberts C. Quality
inhibisi (18,6%), non-steril (17,9%), assurance: principles and practice in the
hemolisis (7,2%) dan cacat microbiology laboratory. J Antimicrob
permukaan (16,3%). Chemother. 2000; 46(5):865.
2. Clinical and Laboratory Standards Institute.
Dalam studi lain ditemukan Aplication of quality management system model
bahwa tingkat batch kegagalan of laboratory service. Edisi ke-3. Pennsylvania:
adalah jarang (0,5%). Krisher et al Clinical and Laboratory Standard Institute. 2004
3. National Committee for Quality Assurance.
menunjukkan bahwa 41 dari 109 Measuring quality: improving health [internet].
responden yang digunakan hanya Washington, D.C.: National Committee for
50% atau informasi kurang dari Quality Assurance. 2014 [disitasi pada 2014 Ags
24] Tersedia dari:
NCCLS M22-A2. Di Dokumen http://web.ncqa.org/tabid/661/default.aspx.
terbaru NCCLS M22-A3, media 4. Koneman EW, Allen SD, Janda WM,
dibagi berdasarkan tingkat Scherenkenberger PC, Win Jr. Color atlas and
textbook of diagnostic microbiology.
kegagalan kontrol kualitas Philadelphia: Lipppincot-Raven Publishers;
ekstrapolasi. Media dengan tingkat 1997.
kegagalan ekstrapolasi lebih dari 5. Cheesbrough M. District laboratory practise in
tropical countries. New York: Cambridge
0,5% membutuhkan kontrol kualitas University Press; 2000.
menyeluruh oleh pengguna dan 6. Arora DR. Quality assurance in microbiology.
dikenal sebagai media nonexempt IJMM. 2004; 22(2):81-6
7. World Health Organization. Practice of quality
seperti gizi kaldu, kaldu Todd- assurance in laboratory medicine in developing
Hewitt, MacConkey agar-agar countries: in Health laboratory services in
sorbitol, coklat agar-agar dengan support of primary health care in developing
countries. New Delhi: World Health
IsoVitaleX, ® Campylobacter darah Organization; 1994.

JUKE | Volume 4 Nomor 8 | September 2014 283


Tri Umiana Soleha | Quality Control of Microbiology Laboratory

8. Cheesbrough M. District laboratory practice in


tropical countries part 1. Edisi pertama.
England: Cambridge University Press; 1998.
9. Laboratorium Pengujian Bioteknologi [internet].
Bogor: Laboratorium Pengujian Bioteknologi;
2014 [disitasi pada 2014 Sep 15). Tersedia dari:
www.biotek.lipi.go.id
10. National Accreditation Board for Testing and
Calibration Laboratories. Specific guidelines for
accreditation of clinical laboratories. India:
National Accreditation Board for Testing and
Calibration Laboratories; 1998.

JUKE | Volume 4 Nomor 8 | September 2014 284

Anda mungkin juga menyukai