Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ANALISIS VIDEO BANJIR DI BANDUNG SELATAN SERTA

STRATEGI DARI ASPEK AKUNTABILITAS DENGAN MENGGUNAKAN


PENDEKATAN SWOT

Disusun oleh :
Falah Isramah, AMKG (198604072020122014)
Ihda Ulva Anjani, A.Md.KG (199405312020122018)
Sri Maryati, A.Md.Kes (199705312020122007)

Kelompok 1 Angkatan VII

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGIONAL BANDUNG
2021
I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan teknologi di dunia semakin pesat, hampir semua
instansi maupun perusahaan negeri ataupun swasta menggunakan teknologi dalam
mendukung proses bisnis perusahaannya. Teknologi juga digunakan oleh suatu
negara dalam menghadapi permasalahan – permasalahan global, tidak terkecuali
Indonesia. Pada perkembangannya teknologi informasi, disajikan dalam bentuk
sistem informasi serta dapat diakses melalui jaringan internet. Akses jaringan
internet yang mencakup berbagai belahan dunia telah menghapus jarak sehingga
sistem informasi berbasis web memungkinkan pengaksesan informasi dimana dan
kapan saja. Permasalahan yang menjadi perhatian bagi negara kita Indonesia yaitu
mengenai bencana alam khususnya banjir.
Kabupaten Bandung adalah salah satu wilayah di Cekungan Bandung, Jawa Barat,
yang rentan terhadap bahaya banjir. Kondisi ini dipengaruhi oleh keberadaan Sungai
Citarum sebagai sumber bahaya banjir dan pengaruh pengelolaan pembangunan di sekitar
Daerah Aliran Sungai (DAS). Faktorfaktor yang memperbesar kerentanan terhadap bencana
banjir diantaranya perubahan guna lahan kawasan lindung di sekitar DAS Sungai Citarum,
penurunan permukaan tanah di Cekungan Bandung, bertambahnya laju sedimentasi di aliran
sungai, tumpukan sampah di sungai yang menghambat aliran air, dan bertambahnya
kepadatan jumlah penduduk di sekitar aliran DAS Sungai Citarum yang signifikan pada lebih
dari satu dekade terakhir (Abidin et al., 2013; Wangsaatmaja et al., 2006).

II. RUMUSAN MASALAH


Menganalisis video (https://www.youtube.com/watch?v=7IcS3ww5Qeo)
Bencana Banjir Bandung Selatan dengan analisis SWOT dengan metode KAFI dan
KAFE berdasarkan aspek akuntabilitas

III. TUJUAN MASALAH


Memberikan alternative solusi pemecahan masalah dalam mengatasi banjir
yang terjadi di Bandung selatan
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Analisis SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan
Threats (ancaman). Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman utama Anda ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan
dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal
perusahaan Anda. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah.
Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang
mempengaruhi bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar
yang lebih besar.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan
data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

V. ANALISIS SWOT VIDEO BANJIR DI BANDUNG SELATAN


a. Kekuatan (Strength)
1. Memiliki alliran sungai yang besar dan Panjang
2. BMKG memberikan informasi mengenai prediksi cuaca extreme
b. Kelemahan (Weakness)
1. Relokasi aliran sungai yang belum maksimal dari pemerintah
2. Aliran sungai dan drainase yang kurang baik
3. Lamanya tindak lanjut dari pemerintah sehingga kjadian bencana banjir
terulang kembali
4. Curah hujan yang tinggi
c. Peluang (opportunity)
1. Adanya kesadaran diri dari masyarakat untuk melesttarikan alam dan
lingkungan
2. Bencana banjir dapat ditangani dengan pengerukkan sungai dan
perbaikan drainase
3. Sosialisasi menganai kesiap siagaan banjir
4. Pembangunan kolam retensi di beberapa wilayah di kabupaten bandung
d. Ancaman (Treaths)
1. Terhambatnya aliran sungai dan drainase pembuangan limbah pabrik
yang menyebabkan banjir terulang
2. Terganggunya aktifitas masyarakat
3. Banyak pembangunan terhambat akibat banjir

VI. TABEL ANALISIS KAFI DAN KAFE


a. Table analisis KAFI (internal)
Score
Faktor Faktor Internal Strategi Bobot Rating (BobotxRating prioritas
)
a. Kekuatan (Strength)
1. Memiliki alliran sungai yang 60 4 240 I
besar dan Panjang
2. BMKG memberikan informasi 40 3 120 II
mengenai prediksi cuaca
extreme
b. Kelemahan (Weakness)
1. Relokasi aliran sungai yang 20 3 60 II
belum maksimal dari
pemerintah 40 4 160 I
2. Aliran sungai dan drainase
yang kurang baik 20 4 80 III
3. Lamanya tindak lanjut dari
pemerintah sehingga kjadian 20 2 40 IV
bencana banjir terulang kembali
4. Curah hujan yang tinggi
b. Tabel Analisis KAFE (eksternal)
Score
Faktor Faktor Internal Strategi Bobot Rating (BobotxRating prioritas
)
C. Peluang (opportunity)
1. Adanya kesadaran diri dari 20 2 40 III
masyarakat untuk melestarikan
alam dan lingkungan
2. Bencana banjir dapat ditangani 40 4 160 I
dengan pengerukkan sungai
dan perbaikan drainase
3. Pembangunan kolam retensi di 20 3 60 II
beberapa wilayah di kabupaten
bandung
4. Sosialisasi menganai kesiap 20 2 40 III
siagaan banjir
e. Ancaman (Treaths)
1. Terhambatnya aliran sungai dan 40 4 160 I
drainase pembuangan limbah
pabrik yang menyebabkan
banjir terulang
2. Terganggunya aktifitas 30 3 90 II
masyarakat
4. Banyak pembangunan 30 2 60 III
terhambat akibat banjir

Keterangan:
1.Faktor-faktor eksternal berupa “peluang dan ancaman” , factor internal berupa
“kekuatan dan kelemahan”
2.“Bobot” pada masing-masing faktor berdasarkan dampak yang mungkin
ditimbulkannya dari Bencana banjir dimasa yang akan datang. Keseluruan bobot
berjumblah 100.
3.“Rating” bagi setiap faktor mulai dari 4 (sangat menonjol), sampai dengan 1
(paling tidak menonjol) berdasarkan respons organisasi terhadap faktor tersebut.
4.“Skor” dengan mengalikan bobot dengan rating.
5. Kesimpulan dengan memberikan urutan prioritas pada peluang kekuatan dan
kelemahan, maupun peluang dan ancaman

Berdasarkan hasil analisis KAFI dan KAFE didapat titi X dan Y sebagai berikut :

X = Kekuatan – kelemahan = 360 – 340 = 10


2 2

Y = peluang – ancaman = 300 – 310 = -10


2 2

PELUANG

PELUANG KEKUATAN
PELUANG

(10,-10)

ANCAMAN
Berdasarkan hasil diatas masalah tersebut masuk pada kuadran II dimana
bahwa organisasi tersebut kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Pada
kasus Banjir di Bandung selatan sebetulnya pemerintah bias melakukan beberapa
pencegahan baik penanganan secara cepat dan tepat seperti memaksimallkan
upaya pengerukan sungai citarum, mempercepat pembuatan kolam retensi di
berbagai wilayah yang berpotensi besar banjir, memperbaiki setiap pembuangan
atau drainase air terutama di daerah daerah industri, memberikan penyuluhan
kepada masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana banjir agar masyarakat dapat
lebih waspada.

VII. Analisis swot dari aspek aspek akuntabilitas


1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu
dan kelompok/ institusi dengan negara dan maysrakat. Pemberi kewenangan
betranggungjawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan
mengalokasikan sumberdaya sesuai dengan tugass sdan fungsinya. Dalam
kasus banjir di bandung selatan ini pemerintah bertanggungjawab
memberikan sosialisasi, mengalokasikan dana kepada korban banjir, serta
harus ada kerjasama dari semuapihak.

2. Akuntabilitas berorientasi hasil


Pemerintah dapat melakukan pemanfaatan kolam retensi sebagai
objek wisata, danau buatan, dan juga pemanfaatan lahan pinggiran sungai
citarum sebagai taman bukan sebagai pemukiman.

3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan


Sebagai perwujudan akuntabilitas dengan pendataan daerah mana
ssaja yang sering terkena banjir.

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi


Dengna melakukan tanggungjawab dimana konsekuensi tersebut dapat
berupa sanksi (bagi pelanggar) dan reward bagi yang taat. Contohnya dengan
izin pembuatan IPAL limbah industri pabrik.

5. Akuntabilitass memperbaiki kinerja


Dengan memperbaiki pelyanan kinerja dari ASN memperkuat komitmenuntuk
mematuhi aturan daerah yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat,
pemerintah, dan pihak-pihak lainnya

Anda mungkin juga menyukai